Anda di halaman 1dari 7

MODUL 3 PERHITUNGAN COMPLETE BOUGUER ANOMALY (CBA) DAN

MODUL 4 ANALISIS SPEKTRAL DAN FILTERING


Rika Septiani*119120034
Abstract
The gravity method is a geophysical method that has often been used in mineral resource
prospecting. Bouguer anomaly is able to describe a variation in the form of density found on
the earth's surface. Spectrum analysis is a method used to determine the depth of the anomaly.
In this practicum, the Complete Bouguer Anomaly (CBA) Calculation method, using gravity
data, the observation area is in the Cirebon area, West Java. The CBA value in this method is
the total value of the anomalies obtained as a result of the influence of rock mass density or
density from the core to the earth's surface. Spectral analysis also uses Fourier transforms to
convert functions in distance or time into functions in numbers or waves.

Keywords: gravity, CBA, anomaly, spectrum analysis, method

Sari
Metode gayaberat merupakan metode geofisika yang sudah sering digunakan dalam
prospeksi sumberdaya mineral. Anomali bouguer mampu menggambarkan suatu variasi berupa
densitas yang terdapat di permukaan bumi. Analisis spektrum merupakan metode yang
digunakan untuk mengetahui kedalaman anomali. Pada praktikum ini menggunakan metode
Perhitungan Complete Bouguer Anomaly (CBA), menggunakan data gayaberat daerah
pengamatan berada pada daerah Cirebon, Jawa Barat. Nilai CBA pada metode ini adalah nilai
total dari anomali yang diperoleh akibat dari pengaruh rapat massa atau densitas batuan dari
inti hingga ke permukaan bumi, Analisis spektral juga menggunakan transformasi fourier untuk
mengubah fungsi dalam jarak atau waktu menjadi fungsi dalam bilangan atau gelombang.

Kata kunci: gayaberat, CBA, anomali, analisis spektrum, metode

* Program Studi Teknik Geofisika, Institut Teknologi Sumatera.


Email: rika.119120034@student.itera.ac.id
digunakan dalam prospeksi sumberdaya
I. PENDAHULUAN mineral. Parameter objek pencarian
A. Latar Belakang berdasarkan variasi pengukuran percepatan
Metode gayaberat merupakan gayaberat di permukaan yang diakibatkan
metode geofisika yang sudah sering
oleh variasi perubahan geologi bawah densitas yang terdapat di permukaan bumi.
permukaan. (Karunianto, 2017) Variasi densitas batuan di bawah
Metode gaya berat adalah salah satu permukaan tanah merupakan faktor yang
metode geofisika yang berdasarkan pada sangat penting untuk memperoleh
variasi medangaya berat di permukaan penyebaran anomali gaya berat sebagai
untuk setiap titik pengamatan. Metode ini prospeksi geofisika. (Sugita, 2020)
digunakan untuk mengukurvariasi di Analisis spektrum merupakan metode
permukaan bumi akibat adanya variasi yang digunakan untuk mengetahui
distribusi rapat massa di bawah kedalaman anomali. Analisis spektrum
permukaan.Dari hasil pengukuran menggunakan prinsip transformasi fourier
percepatan gravitasi di permukaan bumi yaitu dengan mengubah data dari domain
dapat dipetakan struktur ruang menjadi domain bilangan gelombang.
bawah permukaan bumi berdasarkan pada Gradien dari grafik analisis spektrum
distribusi rapat massa batuan. Nilai yang di besarnya sebanding dengan kedalaman
peroleh darihasil pengukuran dipengaruhi bidang anomali, dimana gradien yang
oleh beberapa faktor. bernilai besar mencerminkan anomali
Oleh sebab itu, dilakukan koreksi regional sedangkan gradien yang bernilai
untukmereduksi pembacaan gaya berat lebih kecil mencerminkan anomali residual
menjadi harga yang seharusnya yaitu gaya (Apriani, 2017).
berat yang hanyadipengaruhi oleh variasi B. Tujuan
densitas bawah permukaan. Koreksi- Pada praktikum modul 3 dan modul 4 ini
koreksi ini antara lain koreksi pasang surut, berjudul “Perhitungan Complete Bouguer
koreksi drift, koreksi lintang, koreksi udara Anomaly (CBA) dan Analisis Spektral dan
bebas, koreksi Bouguer, dan koreksiterrain. Filtertering” memiliki tujuan sebagai
Setelah pembacaan gravitasi pengamatan berikut:
dikoreksi akan diperoleh anomali 1. Dapat mengitung koreksi medan (terrain
Bouguer.Dibuat kontur anomali Bouguer correction)
dan elevasi menggunakan software Surfer 2. Dapat menghitung CBA
11. (anum, 2018) 3. Dapat menentukan kedalaman dan
Menurut Tsoulis (2001) menyatakan window dari analisis spektral
bahwa Koreksi Terrain dilakukan untuk 4. Dapat melakukan filtering menggunakan
menghilangkan noise dari massa yang filter Gaussian
terdapat pada daerah titik pengamatan yang
mampu mempengaruhi harga dari Anomali II. METODOLOGI
Bouguer. Anomali bouguer mampu Pada praktikum ini menggunakan
menggambarkan suatu variasi berupa metode Perhitungan Complete Bouguer
Anomaly (CBA), menggunakan data berat. Klik database, kemudian import
gayaberat pada 25 September 2012. Di ASCII untuk mengimport file.txt dan
mana jika dilihat dari longitude dan tentukan kordinatnya. Setelah itu, akan
latitudenya, google earth menunjukkan diperoleh peta CBA.
bahwa daerah pengamatan berada pada Diagram Alir
daerah Cirebon, Jawa Barat. • Modul 3

Gambar 1. Lokasi titik pengukuran


CBA dihasilkan saat nilai Terrain
Correction telah diperoleh. Nilai TC
diperoleh dari penginputan UTM X, UTM
Y, dan elevasi, kemudian load menu
• Modul 4
gravity.omn dan pilih terrain correction,
lalu klik create regional correction grid
untuk menentukan parameter yang akan
digunakan.
Sebelum pemodelan didapatkan, peta
regional harus didapatkan terlebih dahulu
dengan menggunakan software Global
Mapper. Zone UTM yang digunakan adalah
-48S. Kemudian lakukan perhitungan excel
untuk menentukan nilai regional dan lokal.
Rumus plus minus 20.000 untuk zona
regional dan 5.000 untuk zona lokal,
kemudian export elevation grid, geosoft
grid, export bounds. Open project file untuk
melihat hasil pemetaan dari regional dan
lokal.
Modul 4 diawali dengan pengolahan data
dengan menggunakan software Oasis
Montaj untuk pemodelan anomali gaya
III. HASIL DAN PENGOLAHAN • Spektral 2D
DATA
• TC dan C
TC C
0.04 0.014815
0.1 0.037037
0.8 0.296296
0.06 0.022222
0.06 0.022222 • Peta Elevasi
0.05 0.018519
0.04 0.014815
0.03 0.011111
0.03 0.011111
0.02 0.007407
0.02 0.007407
0.04 0.014815

• Peta Elevasi Regional


• Peta CBA

• Peta Elevasi Lokal


• Peta Anomali Regional

• Peta Anomali Residual


IV. ANALISIS
Pada praktikum ini menggabungkan 2
modul, yaitu modul 3 tentang Perhitungan
Complete Bouguer Anomaly (CBA) dan
modul 4 tentang Analisis Spektral dan
Filtertering. Di mana CBA sendiri
merupakan pemodelan gaya berat yang
mampu menggambarkan suatu variasi V. KESIMPULAN
berupa densitas yang terdapat di permukaan Setelah dilakukan percobaan praktikum
bumi. Variasi densitas batuan di bawah modul 3 dan 4 mengenai Perhitungan
permukaan tanah merupakan faktor yang Complete Bouguer Anomaly (CBA) dan
sangat penting untuk memperoleh Analisis Spektral dan Filtertering, maka
penyebaran anomali gaya berat sebagai dapat disimpulkan, bahwa :
prospeksi geofisika. Selain nilai densitas, 1. CBA merupakan pemodelan gaya
nilai Terrain Correction (TC) juga harus berat yang mampu menggambarkan
diperoleh untuk mendapatkan kedalaman suatu variasi berupa densitas yang
lapisan atau topografi yang berundulasi. terdapat di permukaan bumi.
Topografi merupakan salah satu 2. Variasi densitas batuan di bawah
komponen atau faktor yang akan permukaan tanah merupakan faktor
mempengaruhi nilai gravitasi saat yang sangat penting untuk
pengukuran. Sedangkan nilai CBA memperoleh penyebaran anomali
dihasilkan dari banyak stasiun yang gaya berat.
dilewati, maka nilai CBA semakin besar. 3. Topografi dapat mempengaruhi
Nilai CBA pada metode ini adalah nilai nilai gravitasi saat pengukuran.
total dari anomali yang diperoleh akibat dari 4. Semakin banyak stasiun yang
pengaruh rapat massa atau densitas batuan dilewati, maka semakin besar nilai
dari inti hingga ke permukaan bumi, CBA.
sehingga dipisahkan ke dalam zona regional 5. Analisis Spektral merupakan suatu
dan residual. metode yang digunakan untuk
Untuk mendapatkan peta CBA, regional mengestimasi fungsi densitas dari
dan lokal, data harus diinput ke dalam sebuah data dengan wakt
software Oasis Montaj . Pembuatan peta
DAFTAR PUSTAKA
CBA bertujuan untuk memudahkan dalam
anum, M. P. (2018). Pengolahan Data
intrepretasi. Sedangkan pada analisis Awal Metode Gaya Berat.
spektral bertujuan untuk memperkirakan Karunianto, A. J. (2017). Penentuan
kedalaman suatu benda anomali gaya berat Anomali Gayaberat Regional dan
Residual Menggunakan Filter
pada bawah permukaan. Analisis spektral Gaussian Daerah Mamuju,
juga menggunakan transformasi fourier Sulawesi Barat. Eksplorium p-ISSN
untuk mengubah fungsi dalam jarak atau 0854-1418.

waktu menjadi fungsi dalam bilangan atau Sugita, M. I. (2020). ANALISIS DATA
GAYA BERAT DI DAERAH
gelombang. BENDAN DUWUR SEMARANG.
Journal of Research and
Technology, Vol. 6 No. 1.
LAMPIRAN

X(Desimal) Y(Desimal) UTMX UTMY Elevasi TC C North East South West


108.55019 -6.70842 229170.7 9257807 4.88 0.04 0.014815 Regional 9286077.799 249170.7 9246078 209170.7
108.45361 -6.70531 218485.1 9258097 25.11 0.1 0.037037 Lokal 9276077.799 239170.7 9256078 219170.7
108.45856 -6.69729 219028.1 9258987 21.14 0.8 0.296296
108.46448 -6.69071 219679.2 9259719 18.15 0.06 0.022222
108.47134 -6.68436 220434.5 9260425 13.63 0.06 0.022222
108.47578 -6.67600 220921 9261353 9.56 0.05 0.018519
108.48334 -6.67037 221754.2 9261980 8.92 0.04 0.014815
108.48752 -6.66184 222211.8 9262926 7.24 0.03 0.011111
108.48677 -6.65235 222123.5 9263976 5.69 0.03 0.011111
108.48714 -6.64287 222159.1 9265025 4.36 0.02 0.007407
108.48777 -6.63336 222223.5 9266078 2.92 0.02 0.007407
108.55019 -6.70842 229170.7 9257807 4.88 0.04 0.014815

UTMX UTMY Elevasi CBA Dist Gcba Gcba2


229170.7 9257807 4.88 121.1374 0 121 121.1
218485.1 9258097 25.11 122.4357 100 121.1 121.1
219028.1 9258987 21.14 122.1906 200 121.2 121.2
219679.2 9259719 18.15 121.0225 300 121.3 121.3
220434.5 9260425 13.63 122.0881 400 121.4 121.4
220921 9261353 9.56 122.5646 500 121.5 121.5
221754.2 9261980 8.92 129.5672 600 121.6 121.6
222211.8 9262926 7.24 135.4518 700 121.7 121.7
222123.5 9263976 5.69 140.6629 800 121.8 121.8
222159.1 9265025 4.36 139.1364 900 121.9 121.9
222223.5 9266078 2.92 142.3177 1000 122 122
229170.7 9257807 4.88 121.1374 1100 122 122.1
Real Imajiner Frekuensi Amplitude K In A
1458.5000 0.0000 0 1458.5 0 7.285164
-0.6866 2.1892 0.0008 5.5 0.005236 1.700983
-0.6500 0.9526 0.001667 1.6 0.010472 0.443082
-0.6000 0.5000 0.0025 0.8 0.015708 -0.16252
-0.5500 0.2598 0.003333 0.6 0.020944 -0.48208
-0.5134 0.1108 0.0042 0.5 0.02618 -0.64309
-0.5000 0.0000 0.005 0.5 0.031416 -0.69315
-0.5134 -0.1108 0.0058 0.5 0.036652 -0.64309
-0.5500 -0.2598 0.006667 0.6 0.041888 -0.48208
-0.6000 -0.5000 0.0075 0.8 0.047124 -0.16252
-0.6500 -0.9526 0.008333 1.6 0.05236 0.443082
-0.6866 -2.1892 0.0092 5.5 0.057596 1.700983

m1 c2 m2 c2 c2-c1 m1-m2 K W
- -
240.2 2.9589 9.5608 0.3928 -2.5661 230.6392 0.01113 0.000699069
-
0.069906945

Chart Title
8

4
y = -240,24x + 2,9589
2

0
0 0,01 0,02 0,03 0,04 0,05 0,06 0,07
-2 y = -9,5608x - 0,3928

Anda mungkin juga menyukai