Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PRAKTIKUM

AKUISISI DAN PENGOLAHAN DATA


SEISMIK REFLEKSI TG 3231

MODUL KE – 06
DESAIN AKUISISI DATA SEISMIK AKTIF 3D DENGAN MENGGUNAKAN
SOFTWARE MESA
Oleh:
Muhammad Fadillah Harahap 12116119
Asisten :
Andho Marendra 12115006
Asido Saputra Sigalingging 12115023
Diana Rizky Yuliza 12115024
Gabrio Hikma Januarta 12115012
Kristina Manurung 12115020
M Hanif Syamri 12114003
Nadya Agnesia Sinaga 12115037
Neneng Risda Ulfa 12115034
Putu Pradnya Andika 12115017
Roy Limbong 12115027

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2019
I. TUJUAN
1. Memahami tahap pembuatan desain survey akuisisi seismic 3D menggunakan aplikasi
MESA
2. Memahami parameter yang diperlukan dalam pembuatan survey seismic 3D
3. Membedakan hasil dengan menggunakan Unit Templete Layout dan Line/Brick Layout
II. TEORI DASAR
2.1.Desain Survei Seismik
Desain survey seismic merupakan metoda pemilihan parameter akuisisi data dengan
mempertimbangkan target yang akan dicapai dan masalah masalah yang akan dihadapi
dalam proses akuisisi data. Penentuan parameter ini sangat penting karena akan
menentukan kualitas data yang akan diperoleh. Parameter akuisisi dari suatu lapangan
biasanya tidak sama dengan lapangan yang lain. Maksud dari penentuan desain survey
seismic adalah untuk menetapkan parameter awal dalam suatu rancangan survey seismic
yang dipilih sedemikian rupa sehingga dalam pelaksanaannya akan diperoleh informasi
target selengkap mungkin dengan noise serendah mungkin. Kualitas data seismic yang
baik akan membantu pekerjaan pemrosesan data dan meningkatkan ketelitian dalam
interpretasi data seismic sehingga akan didapatkan penampang seismic yang benar benar
mencitrakan kondisi geologi bawah permukaan.
Untuk mendapatkan kualitas data seismic yang baik perlu dilakukan desain survey
seismic yang paling perlu dilakukan desain survey seismic yang paling optimal sehingga
target yang diinginkan dapat tercapai dengan memperhitungkan anggaran survey seismic
yang akan dilakukan. Untuk melakukan desain survey seismic ada beberapa hal yang
harus dipertimbangkan yaitu kedalaman, Vrms, Fmax, dip (kemiringan maksimum
target), dimensi zona target, ukuran bin (binsize), fold, receiver interval, shotpoint
interval, shot line interval, dan receiver lineinterval. Menggunakan parameter parameter
tersebut akan dapat dilakukan sebuah analisa mengenai seberapa besar pengaruh antar
parameter dalam suatu survey. Untuk mempermudah dalam simulasi desain survey
seismic kita dapat menggunakan sebuah aplikasi yang bernama MESA.
III. LANGKAH KERJA
1. Buka aplikasi MESA

2. Pilih menu layout lalu pilih unit


3. Akan muncul tampilan seperti ini,kemudian pilih meter

4. Pilih menu layout kembali lalu pilih design guide


5. Akan muncul tampilan seperti ini,kemudian isika parameter seperti pada gambar dibawah
lalu tekan done

6. Akan muncul tampilan seperti ini,pilih unit temp


7. Akan muncul tampilan seperti dibawah

8. Tekan ikon yang di tunjuk oleh tanda panah,maka akan muncul seperti yang dibawah.
Isikan sesuai gambar dibawah setelah itu tekan ok
9. Akan muncul gambar seperti dibawah

10. Tekan kembali ikon yang ditunjuk oleh tanda panah,maka akan muncul seperti yang
dibawah. Sesuaikan seperti gambar dibawah lalu tekan shoot
11. Kemudian ke menu Bin Analisis pilih fold calculation

12. Akan muncul seperti dibawah, sesuaikan seperti gambar dibawah kemudian tekan ok
13. Aktifkan satu persatu ikon dibawah ini sebagai analisis

14. Kembali lagi ke meu Bin Analisis kemudian pilih Bin Statistik

15. Akan muncul tampilan seperti dibawah

16. Aktifkan kembali satu persatu ikon di bawah ini dan lakukan analisis
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. HASIL
 Fold Calculation
1. Grafik fold

2. Grafik offset
3. Grafik azimuth

4. Grafik noise
 Bin Statistick
1. Desain akuisisi pada unit template layout

2. Grafik Fold
3. Grafik Offset

4. Grafik Azimut
5. Diagram Rose

6. Offset Fold Chart


B. PEMBAHASAN
 Tujuan dari masing masing langkah yang dilakukan:
1. Mengubah unit selection menjadi menjadi satuan meter karena satuan tersebut adalah
satuan internasional. Satuan jarak perlu diperiksa dan disesuaikan terlebih dahulu, karena
apabila salah maka perhitungan dan desain yang telah dibuat akan tidak cocok dengan
pelaksanaan akuisisi dilapangan.
2. Desain Guide, langkah ini dilakukan untuk menginputkan parameter parameter desain
survey yang akan kita simulasikan
3. Ikon shoot,untuk mensimulasikan desain akuisisi yang telah dibuat dan akan
memperlihatkan fold graph,noise,azimuth,offset.
4. Bin statistic, langkah ini dilakukan untuk menilai secara statistic.
 Parameter desain dalam pembuatan simulasi
1. Target parameter
- Min Recoverable Frequency : Minimal frekuensi yang dipulihkan pada gelombang
yang dihasilkan pada shoot.
- Max Recoverable Frequency : Maximal frekuensi yang dipulihkan pada gelombang
yang dihasilkan pada shoot.
- Interval Velocity at target : Rentang Nilai kecepatan pada target (receiver)
- Min Expected Dip (inline) : Nilai minimal pada inline (jarak horizontal antar receiver).
- Max Expected Dip (crossline) : Nilai maksimal pada inline (jarak horizontal antar
receiver).
2. General parameter
- Feet : satuan jarak dalam kaki
- Meter : satuan jarak dalam meter
3. Spacings and template size
- Receiver Spacing : Jarak antar penerima.
- Sources Spacing : jarak sumber shoot.
- Receiver Line Spacing : jarak antara lintasan penerima.
- Source Line Spacing : jarak antara lintasan sumber shoot.

 Informasi yang di dapat dari ikon


1. Grafik fold, dari ikon ini di dapat informasi berupa seberapa banyak sinar yang jatuh
dalam satu Bin,tetapi nilai yang ditunjukkan dalam bentuk gradasi warna
2. Grafik azimuth, menunjukan jumlah trace dengan nilai azimuth tertentu
3. Grafik noise, memperlihatkan informasi seberapa besar noise yang didapat dengan desain
akuisisi yang telah dibuat,nilai yang ditunjukkan dalam bentuk gradasi warna.

 Informasi yang didapat dari ikon


1. Grafik fold, dari ikon ini di dapat informasi berupa seberapa banyak sinar yang jatuh
dalam satu Bin, nilai yang ditunjukkan dalam grafik hubungan fold dengan Bin.
2. Grafik azimuth, menunjukan jumlah trace dengan nilai azimuth tertentu, nilai yang
ditunjukkan dalam bentuk grafik hubungan antara azimuth dengan trace
3. Diagram rose, menggambarkan nilai jumlah trace yang terekam. Rose diagram akan
menunjukan kualitas iluminasi. Iluminasi yakni seberapa presisi atau tepat suatu data hasil
akuisisi dalam menunjukan bentuk objek sebenarnya dibawah permukaan dalam 3D.
Semakin rose diagram terisi penuh maka semakin baik pula penggambaran objek dibawah
permukaan.
4. Offset fold chart, menampilkan analisa statistik bin pada distribusi offset vs fold.

V. KESIMPULAN
1. Penentuan parameter source, receiver dan pengulangan penembakan akan sangat
mempengaruhi kualitas data yang akan dihasilkan.
2. Software MESA dapat menghitung dan menampilkan persebaran nilai fold coverage,
noise plot dan azimuth graph untuk menganalisa kualitas akuisisi data seismik.
3. Hasil perhitungan kemudian dapat dianalisa dari statistika bin nya dari fitur bin statistic
untuk mengevaluasi desain survei dengan menyesuaikan keadaan target yang akan dicari.

DAFTAR PUSTAKA
Modul Praktikum Akuisisi Pengolahan Data Seismik Refleksi, 2018/2019. “MODUL 6 DESAIN
AKUISISI DATA SEISMIK AKTIF 3D DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE
MESA”. Institut Teknologi Sumatera.
A.R. Brown, Interpretation of Three-Dimensional Seismic Data, Fifth Edition, AAPG Memoir
42 SEG Investigations in Geophysics, No. 9, Oklahoma, 2000.

Anda mungkin juga menyukai