Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM

INVERSI GEOFISIKA TG 3104

MODUL KE – 05
INVERSI NON LINEAR

Oleh:
Ari Dita Anggraini (12117068)

Asisten :
Gabrio Hikma Januarta 12115012
Putu Pradnya Andika 12115017
Rifa Salma Salsabila 12116032
Rizki Wulandari 12116060
Nisrina Zalfa Syariefah 12116109
Jamalul Ikhsan 12116137
Nugroho Prasetyo 12116155
Prana Al Mahkya 12116160

PROGRAM STUDI TEKNIK GEOFISIKA


JURUSAN TEKNOLOGI PRODUKSI DAN INDUSTRI
INSTITUT TEKNOLOGI SUMATERA
2019/2020
i. Tujuan
Tujuan dari praktikum kali ini adalah:
a. Mahasiswa mampu menyelesaikan persamaan inversi dalam bidang
geofisika yang menggunakan metode grid search dan monte carlo;
b. Mahasiswa mampu menganalisa fungsi dari inversi non linear dengan
metode grid search dan monte carlo.

ii. Dasar Teori


Metode inversi non-linear melalui linierisasi atau pendekatan linier
termasuk dalam kelompok metode yang sering disebut sebagai pendekatan
lokal (local search approach). Hal ini mengngat pencarian solusi dilakukan
hanya berdasarkan informasi mengenai kecenderungan fungsi obyektif di
sekitar model yang sedang ditinjau (model awal atau model hasil modifikasi
pada suatu iterasi tertentu). Informasi tersebut umumnya hanya berupa gradien
fungsi obyektif yang dapat memberikan petunjuk ke arah mana solusi atau
model dengan nilai fungsi obyektif minimum kemungkinan besar berada.
Pada metode pencarian sistematik setiap grid mempresentasikan satu
sampel model yang harus dihitung responsnya untuk memperoleh harga fungsi
obyektif yang berasosisasi dengan model tersebut. Oleh karena itu teknik
pencarian sistematik seperti ini sering disebut pula sebagai teknik grid search.
Informasi mengenai harga fungsi obyektif untuk semua grid pada ruang model
dapat digunakan untuk menentukan solusi, yaitu model dengan harga fungsi
obyektif minimum.
Pencarian solusi secara sistematik pada ruang model sangat tidak
efisien mengingat jumlah model yang harus di evaluasi misfit nya sangat besar,
terutama jika jumlah parameter model juga cukup besar. Selain itu jika
diinginkan resolusi yang tinggi maka harus dilakukan diskretisasi ruang model
menjadi grid dengan ukuran cukup kecil. Hal tersebut akan meningkatkan
jumlah sampel model yang harus dievaluasi. Demikian pula fungsi pemodelan
kedepan yang dapat berupa fungsi non-linear yang sangat kompleks sehingga
perhitungannya membutuhkan waktu yang cukup lama.
Perhitungan model kedepan dilakukan untuk model yang terpilih yang
jumlah nya tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan jumlah keseluruhan
model yang mungkin pada ruang model. Metode ini sering disebut sebagai
metode Monte-Carlo karena mengambil analogi dengan perjudian yang
umumnya brsifat acak.

iii. Langkah Pengerjaan


iv. Hasil dan Pembahasan
1. Permasalahan 1: Penentuan lokasi hiposenter gempa dengan inversi non linear
Grid Search
a. Script
b. Hasil
L=0.1

L=0.5
L=1

L=2.5
L=5

Pada praktikum modul 5 kali ini dengan judul Inversi Non-Linear


dilakukan percobaan metode Grid Search dengan 5 kali percobaan yaitu
dengan L= 0.1, L= 0.5, L=1, L=2.5, L=5.0. Dapat dilihat dari 5 hasil
diatas, hasil terbaik terdapat pada L=5 karena nilai error nya yang
paling kecil sedangkan nilai error yang paling besar didapatkan pada
L=0.1. Sehingga dapat disimpulkan bahwa hubungan nilai lebar grid
(L) dengan nilai dt (error) berbanding terbalik.
2. Permasalahan 2: Penentuan lokasi hiposenter gempa dengan inversi non linear
Monte Carlo
a. Script
b. Hasil
L=0.1

L=0.5

L=1
L=2.5

L=5

Pada metode Monte-carlo ini dilakukan 5 kali percobaan yaitu pada L=0.1,
L=0.5, L=1, L=2.5, dan L=5 dapat dilihat dari hasil diatas metode ini
merupakan metode dengan pengambilan model secara acak yang dilakukan
berulang-ulang yang akan menghasilkan sebuah titik hiposenter. Pada
percobaan kali ini hasil terbaik didapatkan pada L=5 karena metode monte-
carlo ini merupakan metode yang semakin banyak jumlah perulangan maka
akan semakin kecil kesalahan yang ada.
3. Permasalahan 3: Pemodelan ke depan dan inversi sederhana pada metode
Gayaberat
a. Script
b. Hasil
Pada metode Gaya berat merupakan metode yang dilakukan untuk
mencari jarak dan kedalaman dari suatu hiposenter gempa. Pada hasil
grafik diatas dapat dilihat bahwa semakin besar nilai iterasi maka nilai
RMS error akan mengecil terus menerus dan membaik pada partubasi
yang akan dihasilkan, dan partubasi akan maksimum apabila iterasi
dilakukan berulang-ulang kali.

v. Kesimpulan
Kesimpulan yang didapatkan dari praktikum kali ini adalah:
1. Pada metode grid search hubungan nilai lebar grid (L) dengan nilai dt
(error) berbanding terbalik.
2. Metode monte-carlo merupakan metode dengan pengambilan model
secara acak yang dilakukan berulang-ulang yang akan menghasilkan
sebuah titik hiposenter.
3. Pada metode monte-carlo merupakan metode yang semakin banyak
jumlah perulangan maka akan semakin kecil kesalahan yang ada.
4. Pada metode gaya berat merupakan metode yang dilakukan untuk
mencari jarak dan kedalaman dari suatu hiposenter gempa.
vi. Daftar Pustaka
Grandis, Hendra. 2009. Pengantar Pemodelan Inversi Geofisika. Bandung: CV
Bhumi Printing
Supriyanto. 2007. Analisis Data Geofisika: Memahami Teori Inversi. Depok:
Universitas Indonesia
Modul 5 Inversi Geofisika. 2019. Inversi Non Linear. Institut Teknologi
Sumatera

Anda mungkin juga menyukai