Anda di halaman 1dari 6

Gregorio Adri

03411540000020
Kelas Geotomografi B
TUGAS GEOTOMOGRAFI

Dalam tomografi seismik, terdapat berbagai bagian proses yang menggunakan metode tomografi, yakni
tomografi transmisi, tomografi refleksi, tomografi difraksi. Tomografi seismic refleksi memanfaatkan
gelombang refleksi. Dalam penentuan suatu raypath atau jalur gelombang refleksi, digunakan reflector-
reflektor sebagai reflector acuan atau model bagi gelombang refleksi. Gelombang tersebut dapat dicari
raypath-nya menggunakan metode forward modelling dengan memilih raypath dengan travel time
terkecil/minimum.

Dalam forward modelling, menggunakan persamaan berdasarkan prinsip Fermat tentang waktu rambat
gelombang dari shot ke receiver, yang dirumuskan sebagai berikut :

Metode ray tracing adalah metode pencarian jejak gelombang seismic dengan menghitung jalan
gelombang dalam berbagai kecepatan propagasi, karakteristik penyerapan dan permukaan

Terdapat 3 metode ray tracing, yakni :

1. Metoda penembakan sinar


Dalam metoda penembakan sinar, ray path ditentukan dengan memasukkan sudut estimasi
dalam persamaan raypath sampai berkas akhir sinar paling mendekati sinar penerima.

Gambar 1. Skema metoda penembakan sinar

Metoda ini memanfaatkan hukum Snellius, dimana sinar gelombang melewati lapisan bumi
pada kedalaman z dengan kecepatan v serta sudut dating dan transmisi sinar.
Gregorio Adri
03411540000020
Kelas Geotomografi B

Berdasarkan gambar di atas diketahui bahwa,

𝑝𝑉(𝑧) 𝑑𝑧
𝑑𝑥 =
√1 − sin2 (ɸ(𝑧))

Dari rumus diatas, didapatkan persamaan jarak lateral sinar dx pada masing-masing lapisan
sebagai berikut,

Selain itu dari gambar di atas juga diketahui bahwa ;


Gregorio Adri
03411540000020
Kelas Geotomografi B

Dengan menjumahkan nilai dx dan dt, maka didapatkan nilai offset dan waktu tempuh
gelombang.
Metode penembakan sinar dapat menghasilkan nilai yang akurat, namun memakan waktu yang
cukup lama dikarenakan iterasi sudut yang sampai ke posisi akhir sinar yang sangat dekat
dengan penerima, Selain itu kemungkinan gagal juga besar.

2. Metoda bending
Metode bending menghubungkan 2 titik yakni titik dan titik receivernya dengan menggunakan
garis estimasi pembengkokan sinar yang paling minimum waktu datangnya. Contohnya :

Gambar 2. Skema metoda Bending

Sinar bergerak titik A ke titik B yang melewati medium inhomogen dengan kecepatan c dan
kelambatan p. Maka waktu rambat (TBA) dihitung persamaan :

Dimana ds adalah panjang sinar sepanjang medium yang dihitung dari ririk A ke titik B. Jejeak
gelombang dapat diberikan parameter dalam koordinat kartesian sebagai berikut:

Sehingga;
Gregorio Adri
03411540000020
Kelas Geotomografi B

𝑑𝑠 𝜕𝑥
= √𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝑧 2 ≡ 𝐹, 𝑥 =
𝑑𝑞 𝜕𝑞

Dengan waktu datang menjadi:

Dengan menggunakan persamaan Euler, maka persamaan di atas menjadi;

Dengan kondisi sebagai berikut;

Dengan;

Dimana L adalah total panjang jejak sinar dari A ke B. Sehingga,

Pada A, q=0
Pada B, q=1

Untuk interasi ke (n+1) didapatkan :

Metode bending tidak seakurat metode penembakan sinar, namun cukup sering digunakan
dalam pemodelan kedepan. Metode ini dimulai dengan menghubungkan antara posisi sumber
dengan penerima. Kemudian digunakan beberapa metode lain untuk membengkokkan jalur
gelombang dan menghitung kembali sampai mendapatkan waktu minimum yang sesuai.
Namun, metode bending ini dapat menimbulkan masalh ketika struktur yang digunakan kontras.
Jika beda kecepatan gelombang antara lapisan satu dengan lainnya terlalu tinggi maka akan
Gregorio Adri
03411540000020
Kelas Geotomografi B
terjadi low velocity zone. Selain itu, pada kasus struktur yang kompleks juga dapat menimbulkan
masalah multi jejak.

3. Metoda persaman gelombang penuh


Untuk menyelesaikan masalah seperti multi-jejak dan low velocity zone, dapat diatasi fengan
menggunakan metoda persamaan gelombang penuh. Metoda ini menghitung waktu rambat
gelombang dari sumber ke semua kisi-kisi. Beberapa metoda untuk menyelesaikan cara ini ialah
dari;

a. Prinsip Huygen
Cara ini berdasarkan prinsip Huygen tentang gelombang bahwa setiap titik di muka
gelombang dapat menjadi gelombang spherical baru jika terkena dengan suatu bidang atau
objek yang berbeda. Komputasi dari metoda Huygen diperlihatkan leh skema pada gambar
di bawah;

Gambar 3. Skema komputasi penjalaran gelombang


dengan menggunakan prinsip Huygen

Titik tengah selanjutnya disebut sebagau titik sumber, dimana titik-titik dengan nomor 1-8
adalah titik tetangga dekatnya. Algoritma perhitungan dalam metoda ini adalah sebagai
berikut; pertama, dihitung waktu tempuh dari sumber ke titik-titik tetangga dekatnya
(T(m,n)). Sedangkan T’(m,n) adalah merupakan informasi waktu tempuh di titik tetangga
dekat sumber.

Titik-titik yang mempunyai waktu tempuh paling kecil dengan prinsip Huygen dijadikan
sumber baru. Dari sumber baru tersebut, titik-titik kisi-kisi yang belum terhitung waktu
tempuhnya dapat dihitung kembali dengan persamaan gelombang penuh.

b. Persamaan Eikonal
Persamaan Eikonal merupakan pernurunan dari persamaan gelombang. Terdapat beberapa
komputasi persamaan eikonal. Persamaan Eikonal berdasarkan dari rumus fungsi
gelombang yang dinyatakan sebagai berikut;
Gregorio Adri
03411540000020
Kelas Geotomografi B

Dimana gelombang merambat dalam arah x dan bergerak dengan kecepatan v. Jika
digunakan aturan berantai dan diasumsikan nilai v=c dan u=p, maka persamaan gelombang
dituliskan sebagai berikut;

Dimana p melambangkan displacement gelombang, c(x) melambangkan kecepatan


gelombang yang menjalar dalam media yang dilewatinya. Dengan mengambil fungsi posisi
dan dikombinasikan kedua rumus di atas, menghasilkan;

Rumus tersebut kemudian dikombinasikan dan diturunkan sehingga didapatkan rumus


sebagai berikut;

Persamaan di atas menjadi dasar penyelesaian persamaan Eikonal 2D dan 3D. Tidak seperti
penyelsaian waktu rmbat menggunakan metoda sebelumnya, persamaan ini memberikan
penyelesaian waktu rambat pada setiap titik sel pada medium.

c. Persamaan Eikonal dengan Finite Difference


Cara ini disebut juga metda Vidale yang menggunakan skema finite difference untuk
menghitung waktu gelombang pada arbitrary medium. Perhitungan waktu tempuh
gelombang dimulai dari posisi sumber ke tetangga-tetangga terdekat (t1, t2) dirumuskan
dengan persamaan;

Anda mungkin juga menyukai