SEISMOLOGI TG 3111
MODUL KE – 02
‘GERAK PARTIKEL GELOMBANG SEISMIK’
Oleh:
Nahdah Novia (12117095)
Asisten :
Insanul Kamil 12115005
Gabrio Hikma Januarta 12115012
Putu Pradnya Andika 12115017
Diana Rizky Yuliza 12115024
Rifa Salma Salsabila 12115032
M Luthfi Risqulloh Fadholi 12115039
Muhammad Ali Al Habib 12116044
Rizki Wulandari 12116060
Shavira Widya Pangestika 12116115
III. Hasil
Tabel
q I’ Polarisasi
Stasiun Posisi A Ah A Vp
radian derajat radian derajat C D
V 14507 ✓
PAL N 2923.1 3039 0.28 15.9 14822 0.2065 11.83 1.1276 ✓
E 830.88 ✓
V 15197 ✓
PRA N 3013.3 6280 1.07 61.3 16443 0.3918 22.45 2.1004 ✓
E 5509.5 ✓
V 9201.4 ✓
WON N 2858.6 3868 0.74 42.3 9981 0.3979 22.8 2.1312 ✓
E 2605.3 ✓
V 3172.7 ✓
WAN N 109.12 950 1.46 83.4 3312 0.291 16.68 1.5782 ✓
E 944.07 ✓
V 1370.9 ✓
RAT N 649.23 840 0.69 39.3 1607 0.5495 31.48 2.8724 ✓
E 532.25 ✓
IV. Analisis
Pada praktikum modul Gerak Partikel Gelombang Seismik yaitu
menghitung amplitude horizontal dan back azimuth dengan
menggunakan dua seismogram komponen Horizontal. Sedangkan pada
gerak partikel vertical menghitung amplitude dan apparent incident
angle, setelah itu menghitung nilai Vp. Untuk mengetahuinya dilakukan
picking waktu tiba gelombang P pada data stasiun Vertikal, NorthSouth,
dan East West pada 5 stasiun sehingga mendapatkan nilai amplitudo.
Pada gerak partikel horizontal menggunakan nilai amplitude
NorthSouth dan EastWest. Sedangkan gerak partikel vertikal
menggunkan nilai amplitudo pada stasiun Vertikal dan nilai gerak
partikel horizontal. Total amplitude AH dapaat dicari dari persamaaan
gerak partikel horizontal. Gerak partikel vertical yaitu menghitung nilai
Amplitudo vertical dan amplitude NorthSouth dan EastWest dan
incident angle. Untuk menghitung incident angle dibutukan nilai
amplitude tertinggi vertikal dan nilai gerak partikel horizontal. Untuk
menghitung kecepatan gelombang P (Vp) dibutuhkan nilai Vap dan
incident angle yangmana Vap diasumsikan menjadi 5,5 km/s. Hasil nilai
Vp pada tiap stasiun terdapat ketidaktelitian yang dilakukan pada hasil
picking seharusnya nilai Vp yaitu 5.5km/s sedangkan hasil perhitungan
yaitu sejitar 1-2km/s. Untuk mendapatkan hasil data yang baik pada
hasil pickingan dapat dibuat grafik Wadati Diagram dengan Tp sebagai
x, Ts-Tp sebagai y. hitung gradien jika hasil 0,5 – 0,9 maka hasil data
pickingan baik.
V. Kesimpulan
1. Komponen stasiun untuk mendapatkan nilai amplitude yaitu Z
sebagai Vertikal picking gelombang P dan mencari nilai amplitudo,
hal yang sama dengan N sebagai NS dan E sebagai EW.
2. Gerak partikel horizontal dapat menghitung total amplitudo
horizontal dan back azimuth pada NorthSouth dan EastWest.
3. Gerak partikel vertical dapat menghitung total amplitude dari pada
NorthSouth dan EastWest serta Vertikal dan apparent incident
angle.
4. Incident angle merupakan sudut yang dibentuk antara raypath
dengan sumbu vertical.
5. Hasil picking sangat berpengaruh pada nilai kecepatan gelombang
P. Jika hasil picking bagus maka nilai kecepatan gelombang P akan
mendekati nilai sebenarnya.
6. Polarisasi ditentukan pada gelombang P karena disebut dengan
gelombang kompresi/gelombang longitudinal. Pada kompresi
menunjukkan bukit dan dilatasi menunjukkan lembah.
DAFTAR PUSTAKA
Stasiun PAL
Stasiun PRA
Stasiun RAT
Stasiun WAN
Stasiun WON
Picking
Perhitungan manual