Anda di halaman 1dari 13

SBA (Simple Bouguer Anomaly) dan CBA (Complete Bouguer

Anomaly)
Martin Horas Parulian Butar Butar (F1D319013)
Program Studi Teknik Geofisika, Universitas Jambi.
Email : martinhoras14@gmail.com
Abstract
Bumi memiliki 3 lapisan utama, yaitu kerak, mantel, dan inti bumi, dimana
masing-masing lapisan utama tersebut terbagi lagi atas beberapa sublapisan.
Kerak memiliki subkerak yaitu kerakbenua dan kerak samudera. Kedua kerak
ini memiliki perbedaan densitas massa yang berbeda dan berpengaruh terhadap
nilai gravitasi. Perbedaan ini menghasilkan variasi nilai percepatan gravitasi
(anomaly gravitasi). Percepatan gravitasi merupakan medan yang terjadi antara
dua massa yang saling berinteraksi. Metode gravity merupakan salah satu
metode geofisika yang bersifat pasif (memanfaatkan sumber yang alami). Metode
ini memanfaatkan variasi densitas yang terdistribusi dalam lapisan tanah.
Setiap batuan/material mempunyai besar densitas yang berbeda-beda
dan dapat mempengaruhi variasi medan gravitasi bumi, sehingga terjadi
anomaly gravitasi.
Kata kunci : CBA (Complete Bouguer Anomaly), SBA (Simple Bouguer Anomaly),
Dan Metode Gaya Berat (Gravity)

I. Pendahuluan Metode gravity merupakan salah


1.1 Latar Belakang satu metode geofisika yang bersifat
Salah satu metode untuk pasif yang memanfaatkan sumber
memperoleh informasi yang terdapat yang alami dan berdasar pada
dalam perut bumiadalah dengan hukum Newton tentang gravitasi
menggunakan metode survei bumi. Dalam suatu eksplorasi,
geofisika. Survei geofisika yang metode gravity banyak digunakan
sering dilakukan selama ini antara pada tahap penelitian pendahuluan
lain metode gravitasi (gaya berat), baik dalam mencari minyak bumi
magnetik, seismik, geolistrik maupun mineral. Alat yang
(resistivitas) dan elektro magnetik. digunakan untuk mengukur medan
Dalam hal ini, pembahasan akan gravitasi bumi yaitu gravitymeter.
lebih difokuskan mengenai metode Survei gravitasi merupakan
gravitasi (gaya berat) dalam survei pengukuran variasi medan gravitasi
geofisika. Metode gravity digunakan bumi yang disebabkan oleh
untuk mengukur variasi medan perbedaan densitas batuan bawah
gravitasi bumi akibat adanya permukaan. Meskipun dikenal
perbedaan densitas antar batuan. dengan nama metode gravitasi, pada
kenyataannya variasi yang terukur Menurut Yusuf (2011)
merupakan percepatan gravitasi Metoda gayaberat atau gravity
(Reynolds, 1997). merupakan salah satu metode
1.2 Tujuan geofisika yang dapat digunakan
Adapun tujuan dari praktikum untuk menggambarkan bentuk
ini adalah sebagai berikut : struktur geologi bawah permukaan.
1. Memahami arti Nilai SBA Pada metode ini dasar dan
(Simple Bouguer Anomaly) tujuannya agar dapat dilakukan
dan CBA (Complete Bouguer interpretasi terhadap nilai anomali
Anomaly). gravitasi yang disebabkan karena
2. Mencari nilai anomaly tinggi, adanya perbedaan harga densitas
sedang, dan rendah dari peta ataupun kedalaman tubuh massa
penampang. batuan di bawah permukaan.
3. Mengidentifikasi struktur Metode gravitasi adalah
geologi bawah permukaan metode eksplorasi yang mengukur
daerah penelitian. medan gravitasi pada kelompok titik
II. Teori Dasar lokasi yang berbeda dalam area
Metode gravitasi adalah tertentu. Prinsip metode ini adalah
salah satu metode eksplorasi membedakan rapat massa suatu
geofisika yang digunakan untuk material terhadap lingkungan
mengukur variasi percepatan sekitarnya. Intensitas gravitasi
gravitasi bumi akibat adanya dipengaruhi oleh densitas batuan di
perbedaan rapat massa antar bawah permukaan. Metode
batuan. Metode geofisika yang Gravitasi bekerja berdasarkan
mampu memperkirakan kondisi prinsip dasar Hukum Newton
bawah permukaan dengan tentang gravitasi, yaitu besarnya
melakukan pengukuran di nilai gravitasi antara dua benda
lapangan. Diantara sekian banyak sebanding dengan massa kedua
metode geofisika yang cocok untuk benda dan berbanding terbalik
keperluan tersebut adalah dengan kuadrat jaraknya (Lillie,
menggunakan metode gayaberat 1999).
dengan alasan sensitivitas respon, Nilai pengukuran gravitasi di
murah secaraekonomi, dan mudah permukaan bumi bervariasi. Hal ini
untuk membawanya dan hanya disebabkan oleh banyak faktor, baik
membutuhkan waktu sekitar 10 dari dalam maupun dari luar bumi.
menit untuk satu kali pengukuran Untuk menghilangkan efek tersebut,
(Sarkowi, 2008) perlu dilakukan koreksi-koreksi
terhadap data hasil pengukuran.
1) Koreksi pasang Surut Menurut Dobrin, M. B.,
Koreksi ini dilakukan dan Savit, C. H, (1998)
untuk menghilangkan efek ketinggian titik pengukuran
pasang surut air laut akibat tidak selamanya berada pada
benda-benda langit di sekitar mean sea level, oleh karena itu
bumi. Besarnya koreksi ini terdapat perbedaan hasil
bervariasi terhdap lintang, pengukuran. Koreksi udara
waktu, serta kedudukan bebas adalah koreksi untuk
benda-benda langit mengilangkan pengaruh
(Jumransyah, dkk,. 2014). perubahan ketinggian
2) Koreksi Drift terhadap mean sea level di
Koreksi Drift adalah titik pengukuran. Rata-rata
koreksi yang dibutuhkan perubahan gaya berat
untuk menghilangkan terhadap ketinggian diperoleh
pengaruh mekanisme alat dari persamaan :
seperti elastisitas pegas pada =
(- G E/r2) =
alat, suhu, dan goncangan
saat pengambilan data.
2G(E/r3) = - g
Adanya struktur dalam alat
Dengan memasukan
yang berupa pegas yang
rata-rata jari-jari bumi 6371
sangat halus sehingga
km dan nilai gravitasi 981.000
perubahan mekanis
mGal, didapat nilai rata-rata
berpengaruh terhadap hasil
perubahan gaya berat
pengukuran (Untung, 2001).
terhadap ketinggian senilai
3) Koreksi lintang
0.3086 mgal/m (Telford, dkk,.
Menurut Lowrie,
1990).
(2007) bumi berotasi pada
Menurut Ferdiandi, (2014)
porosnya sehingga
koreksi free air dapat
menyebabkan sebaran massa
diketahui dengan persamaan :
bumi berbeda. Nilai perkiraan
FAC = 0.3086 x h
gaya berat rata-rata diberikan
5) Koreksi Bouger
oleh fungsi lintang. Pada WGS
Menurut Lowrie, (2007)
84, dituliskan koreksi lintang
koreksi Bouger perlu
dengan persamaan :
dilakukan karena
Gn = 97803267714 (
adanya massa yang terletak
antara datum dan titik
)
pengkuran dengan desitas p
4) Koreksi Udara Bebas
(gr/cm) dan tebah h (m).
Secara matematis besar di Karangsambung, Jawa
Koreksi Bouger ditulis dengan Tengah. Data lapangan tersebut
persamaan : yang digunakan sebagai bahan
BC = 0.1491 x p x h praktikum gravity yang
6) Koreksi medan dilaksanakan pada hari Sabtu,
Kondisi topografi di 24 April 2021 melalui platform
sekitar titik pengukuran dapat zoom meeting.
mempengaruhi hasil 3.2 Alat dan Bahan
pengukuran. Nilai gaya berat Adapun alat dan bahan yang
dapat bertambah ataupun diperlukan dalam kegiatan
berkurang karena pengaruh praktikum kali ini antara lain :
topografi. Sebagai contoh, jika perangkat lunak oasis montaj,
terdapat perbukitan di sekitar surfer 11, dan aplikasi
lokasi pengukuran maka bukit tambahan excel, notepad. Serta
memiliki medan yang data lapangan gravity Angkatan
menyebabkan Gravitimeter 2016 sebagai bahan,
menaikkan percepatan 3.3 Prosedur Kerja
gravitasi, sebaliknya jika di
sekitar lokasi pengukura
terdapat lembah maka
Gravitimeter cenderung
menurunkan percepatan
gravitasi. Oleh karena itu
diperlukan koreksi medan
untuk menghilangkan
pengaruh topograafi tersebut
(Jumransyah, dkk,. 2014).

III. Metodologi
Praktikum ini dilakukan
dengan beberapa tahapan sebagai
berikut :
3.1 Waktu dan Tempat
IV. Pembahasan
Pada praktikum kali ini
Didalam penyelidikan
menggunakan data gravity
geofisika, gaya berat merupakan
mahasiswa angkatan 2016
salah satu metode penyelidikan
program studi teknik geofisika
yang berlandaskan hukum fisika
dalam kegiatan kuliah lapangan
yang terkenal yaitu hukum bumi hingga ke permukaan bumi,
Newton. Metode penyelidikan ini sehingga dapat dipisahkan menjadi
berdasarkan pengukuran kepada beberapa anomali, yaitu anomali
adanya perbedaan kecil dari medan regional dan anomali residual. CBA
gaya berat. Perbedaan ini diperoleh dari hasil perhitungan
disebabkan karena adanya beberapa koreksi, yaitu Gaya Berat
distribusi massa yang tidak merata Pembaca (gobs), FAC, FAA, BC, SBA,
di kerak bumi dan menyebabkan dan TC. Nilai CBA yang diperoleh
tidak meratanya distribusi massa diharapkan mampu menjadi target
jenis batuan. Adanya perbedaan dalam survei penelitian di suatu
massa jenis batuan dari satu tempat daerah.
dengan tempat lain ini Lokasi yang akan menjadi
menimbulkan medan gaya berat objek penelitian terletak di Provinsi
yang tidak merata pula dan Jawa Tengah, tepatnya di
perbedaan inilah yang terukur di Karangsambung, Kebumen.
permukaan bumi. Penelitian ini dilakukan mahasiswa
SBA merupakan hasil dari Angkatan 2016 program studi
perhitungan Koreksi Udara Bebas Teknik Geofisika dalam rangka
dan Bouguer. Pada perhitungan kuliah lapangan. Data lapangan
SBA tidak harus memasukkan tersebut lah yang dipakai Kembali
Koreksi Medan ke dalam dalam praktikum penentuan niali
perhitungan. Nilai FAA atau sering SBA dan CBA. Adapun persiapan
disebut dengan besarnya nilai yang perlu dilakukan yaitu
anomali pada posisi tertentu untuk perangakat lunak Surfer, Notepad,
mendapatkan sebuah nilai yang Oasis Montajc, Globalmapper, Ms
tidak perlu memperhitungkan efek Excel. Data awal yang diberikan
massa batuan, sehingga tidak harus berupa koordinat X dan Y, Elevasi,
memasukkan Koreksi Bouguer ke Time, dan Gravreading dari data
dalam perhitungan. Data yang awal ini lah akan dilakukan
digunakan untuk menganalisis nilai perhitungan untuk mendapatkan
SBA dalam penelitian ini yaitu nilai FAC, FAA, BC, TC, SBA, dan
dengan cara melakukan CBA nilai terlampir pada gambar 1.
perhitungan menggunakan Hasil dari perhitungan data FAA
persamaan SBA = FAA – BC dan FAC kemudian dilakukan
Nilai CBA merupakan suatu estimasi densitas dengan
nilai total dari anomali yang menggunakan insert scatter untuk
disebabkan oleh adanya pengaruh mendapatkan nilai densitas dari
rapat massa batuan dari pusat inti data yang diambil. Hasil estimasi
densitas dapat dilihat pada gambar menghitung, merekonstruksi dan
2. interpretasi model gaya berat
Jika seluruh nilai telah di terukur.
dapat data SBA dan CBA dibuat Berdasarkan peta penampang
kontur menggunakan Surfer dan SBA dan CBA, arah persebaran
Oasis Montaj sebagai Perbandingan. anomali tinggi yaitu pada di sekitar
Setelah itu, dilakukan gridding data titik koordinat (352400, 9167600)
kontur SBA dam CBA mengikuti dengan nilai anomali 102,5 mGal.
setiap lintasan pengukuran. Hasil Sedangkan arah persebaran
dari pemodelan inversi akan anomaly rendah terdapat pada barat
memberikan gambaran variasi beda daya dan barat laut dengan nilai
rapat massa bawah permukaan. anomaly 96.9 mGal. Untuk arah
Peta penampang SBA dan CBA hasil sebaran anomaly sedang disekitar
pengolahan pada surfer dan oasis sebaran anomali tinggi dengan nilai
montac dapat dilihat pada gambar anomaly sedang 100,1 mGal.
3, gambar 4, gambar 5, dan gambar Dari penampang anomali CBA,
6. didapatkan daerah dengan nilai
Koreksi gaya berat yang anomali terendah 96,9 mGal dan
dipakai berupa koreksi udara bebas tertinggi 102,5 mGal. Anomali
dan Bouguer. Data yang diambil rendah berada pada kisaran 96,9
dalam penelitian ini antara lain, sampai 99,7 mGal yang
Gaya Berat Pembaca (gobs), Free Air diindikasikan sebagai satuan
Correction (FAC), Free Air Anomaly batuan breksi polimik sisipan
(FAA), Koreksi Bouguer (BC), Simple batupasir yang masuk dalam
Bouguer Anomaly (SBA), Terrain formasi totogan. Sedangkan anomali
Correction (TC), dan Complete tinggi berada pada kisaran 100,7 –
Bouguer Anomaly (CBA). Konsep 102,5 mGal yang diindikasikan
anomali gaya berat menekankan sebagai batuan basalt dan rijang.
pada aspek perbedaan gaya berat Untuk anomaly sedang berada
yang terukur dari nilai gaya berat pada kisaran 99,8-100,5 mGal yang
acuan. Perbedaan gaya berat diindikasikan sebagai sekis dan fillit
menunjukkan bahwa terdapat serta kompleks mélange Luk Ulo.
variasi rapat massa yang terdapat Hal ini bisa dinterpretasikan melalui
pada suatu daerah dengan Overlay peta cba dengan peta
sekitarnya dalam arah horizontal geologi regional menggunakan global
atau vertikal. Besar kecilnya mapper. Gambar hasil overlay dapat
kedalaman, arah anomali rapat dilihat pada gambar 7, gambar 8,
massa diperoleh dengan cara
gambar 9, gambar 10, gambar 11 Prospecting Fourth Edition.
dan gambar 12. New York: McGraw-Hill.
Jumransyah, Sunaryo, & Wasis.
V. Kesimpulan (2014). Pendugaan Struktur
Kesimpulan yang dapat diambil Bawah Permukaan Gunungapi
yaitu : Kelud Berdasarkan Survei
1. SBA merupakan hasil dari Gayaberat. Physics Student
perhitungan Koreksi Udara Journal Vol 2, No 1, 38-42.
Bebas dan Bouguer Lillie, R. J. (1999). Whole Earth
(SBA=FAA–BC). Nilai CBA Geophysics. Belmont: Prentice
merupakan suatu nilai total Hall.
dari anomali yang Reynolds, J. M. 1997. An
disebabkan oleh adanya Introduction to Applied and
pengaruh rapat massa Environmental Geophysics.
batuan dari pusat inti bumi John Wiley & Sons Ltd,
hingga ke permukaan bumi England.
(CBA= Nilai Terrain Correctin Sarkowi, Muh. 2008. Gradient
+ SBA). Vertikal Gayaberat MikroAntar
Waktu dan Hubungannya
2. Dari penampang anomaly Dengan Dinamika Air Tanah.
SBA dan CBA, didapatkan Prosiding Seminar Nasional
Sains dan
daerah dengan nilai anomali
TeknologiII.Lampung:
terendah 96,9 mGal, Universitas Lampung.
anomaly sedang 100,1 mGal Telford, W. M., Geldart, L. P., &
dan tertinggi 102,5 mGal. Sheriff, R. (1990). Applied
Geophysics. Cambridge:
3. Berdasarkan nilai CBA,
Cambridge University Press.
struktur permukaan tanah
Untung, M. (2001). Seri Geofisika:
di daerah penelitian Dasar-Dasar Magnet dan Gaya
diindikasikan sebagai satuan Berat Serta Beberapa
Penerapannya. Jakarta: HAGI.
batuan breksi polimik
sisipan batupasir, batuan Yusuf, Mahmud. 2011. Analisis
Data Gayaberat Kombinasi
basalt dan rijang, sekis dan
Gravimeter Absolut(A10) dan
fillit serta kompleks mélange Gravimeter Relatif (Lacoste
Luk Ulo. Romberg). Tesis. Bandung:
Institut Teknologi Bandung.

.
VI. Daftar Pustaka
Dobrin, M. B., & Savit, C. H. (1998).
Introduction to Geophysical
Lampiran

Gambar 1. Nilai FAC, FAA, BC, SBA, dan CBA

Gambar 2. Estimasi Densitas


Gambar 2. Peta Penampang SBA Surfer

Gambar 3. Peta Penampang SBA Oasis montaj


Gambar 5. Peta Penampang CBA Surfer

Gambar 6. Peta Penampang CBA Oasis montaj


Gambar 7. Peta Geologi Regional

Gambar 8. Peta CBA


Gambar 9. Peta Hasil Overlay

Gambar 10. Peta Digitasi CBA


Gambar 11. Peta Digitasi Geologi Regional

Gambar 12. Peta Digitasi Hasil Overlay

Anda mungkin juga menyukai