Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN PRAKTIKUM

MATA KULIAH IPA DASAR

CAMPURAN HOMOGEN DAN HETEROGEN

DISUSUN OLEH:

Nama : Tsany Sahara

NIM :

Program Studi : PGSD

Kelas :

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURUR SEKIOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TRUNOJOYO MADURA

2021/2022
LAPORAN IPA DASAR

No. dan Nama Percobaan : 1. CAMPURAN HOMOGEN DAN HETEROGEN

Nama Praktikan :

NIM :

Program Studi : PGSD

Kelas :

ABSTRAK

Dalam laporan ini akan dijelaskan tentang hasil percobaan campuran


homogen dan heterogen. Tujuan percobaan campuran homogen dan heterogen
yaitu untuk menentukan jenis campuran atau zat benda dan bertujuan untuk
membedakan campuran homogen dan heterogen berdasarkan kelarutannya.

Percobaan ini dapat dilakukan dengan sederhana dirumah dengan


menggunakan bahan dapur seperti kopi, gula, garam, sirup, dan minyak, dan
menyiapkan alatnya berupa 5 gelas, sendok, dan label nama. Bahan bahan yang
telah disiapkan seperti gula, garam, sirup, dan minyak dimasukkan ke masing –
masing gelas yang berbeda, dengan mencampurkan masing-masing bahan tersebut
dengan air dan mengaduknya perlahan maka kita dapat melihat perubahan yang
terjadi, dengan begitu kita dapat mengetahui apakah termasuk campuran homogen
atau heterogen.

Hasil praktikum yang didapatkan yaitu,

1. Gula yang dicampur air tidak mengalami perubahan warna sebelum atau
setelah diaduk dan tidak memiliki endapan, hal tersebut menandakan
bahwa gula dengan termasuk campuran homogeny.
2. Garam yang dicampur dengan air tidak mengalami perubahan warna yang
begitu kontras, warna sebelum air dengan garam diaduk sedikit keruh
berwarna putih setelah diaduk warna menjadi putih bening, dan tanpa
endapan, hal ini menandakan bahwa garam dengan air termasuk campuran
homogen.
3. Sirup yang dicampur dengan air tidak mengalami perubahan warna, warna
sirup dan air menyatu serta tanpa endapan, hal ini menandakan bahwa
sirup dengan air termasuk campuran homogen.
4. Kopi yang dicampur dengan air mengalami perubahan warna, warna kopi
sebelum diaduk adalah coklat tua sedangkan setelah diaduk menjadi coklat
pekat, dan memiliki endapan, hal ini menandakan bahwa kopi dengan air
termasuk campuran heterogen.
5. Minyak dengan air mengalami perubahan warna yang begitu mencolok,
minyak selalu berada diatas air sehingga kita bisa melihat antara bahan
penyusun dan pelarutnya, hal ini menandakan bahwa minyak dengan air
termasuk campuran heterogen

Kata kunci : Homogen, Heterogen


BAGIAN POKOK

Pernahkah kamu membuat kopi? Ketika kamu membuat kopi maka kamu akan
mencampurkan kopi, gula, dan air panas sebagai pelarutnya, dalam hal ini kamu
dapat mengamati bahwa gula tidak memiliki endapan saat dilarutkan dengan air
panas, sedangkan kopi akan mengalami perubahan warna yang semula coklat tua
menjadi coklat pekat, dan ketika kamu mendiamkan kopi tersebut beberapa menit
maka kamu akan melihat endapan kopi dalam gelas tersebut. Dalam hal ini ketika
kopi dicampur dengan air maka disebut sebagai campuran.

Sedangkan kopi yang memiliki endapan dan mengalami perubahan warna


disebut sebagai campuran heterogen. Sedangkan gula yang tidak meninggalkan
endapan dan menyatu dengan bahan pelarut disebut sebagai campuran homogen.

Dalam kehidupan sehari – hari kita bisa mengamati peristiwa campuran,


serta dapat menentukan jenis campuran dari benda tersebut, seperti air dengan
minyak, detergen dengan air, pasta gigi dengan air, dan sebagainya.

Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa campuran homogeny adalah


adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zat- zat yang tercampur didalamnya,
atau zat penyusun dan zat pelarut menjadi satu sehingga tidak dapat dibedakan.

Sedangkan campuran heterogen adalah zat yang tidak dapat bercampur


satu dengan lain secara sempurna sehingga dapat dikenali zat penyusun dan
pelarutnya.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak akan terlepas dengan sebuah peristiwa
larutan. Peristiwa terjadinya larutan menyebabkan banyak reaksi kimia yang biasa
disebut dengan larutan.

Larutan adalah suatu campuran homogen yang terdiri dari dua atau lebih zat
dalam komposisi yang bervariasi (Petrucci.1985). Zat yang jumlahnya lebih
sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih
banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut. Sebagai contoh, jika
sejumlah gula dilarutkan dalam air dan diaduk dengan baik, maka campuran
tersebut pada dasarnya akan seragam (sama) di semua bagian (Styarini,L.W.
20012).

Larutan pada dasarnya adalah campuran homogen dan heterogen yang akan
dibahas pada laporan ini.

1.2 TUJUAN

Tujuan praktikum : Mengetahui Perbedaan Campuran Homogen dan Heterogen


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Campuran homogen

Campuran homogen adalah campuran yang tidak dapat dibedakan zat- zat
yang tercampur didalamnya.

Larutan tersusun atas pelarut (solvent) dan zat terlarut (solute). Pelarut
yang biasanya digunakan adalah air, namun bisa juga menggunakan senyawa lain
sebagai pelarut adalah senyawa organic, seperti kloroform dan alcohol. Dapak
dikatan sebagai campuran homogeny apabila zat terlarut dengan zat pelarut yang
ada didalam larutan terlihat sama atau tidak dapat dibedakan.

Pada dasarnya, larutan yang dikenal dalam kehidupan sehari-hari dapat


dikelompokkan menjadi larutan yang bersifat asam, basa, atau garam.

1. Asam, memiliki ciri-ciri antara lain: Rasanya asam (tidak boleh dicoba
kecuali dalam makanan), dapat menimbulkan korosi, mengubah kertas
lakmus biru menjadi merah.
2. Basah, memiliki ciri-ciri antara lain : mempunyai rasa agak pahit
(tidak boleh dicoba), terasa licin di kulit, mengubah kertas lakmus
merah menjadi biru.

Cara untuk membedakan asam atau basa dapat menggunakan indicator,


indikator asam-basa dapat dibedakan menjadi indikator alami dan indikator
buatan.

1. Indicator Alami

Berbagai jenis tumbuhan dapat digunakan sebagai indikator alami, seperti


tumbuhan. Contohnya Ekstrak kunyit akan memberikan warna kuning cerah pada
larutan asam dan dalam larutan basa akan memberikan warna jingga.

2. Indicator Buatan

Salah satu jenis indikator buatan yang bukan dalam bentuk larutan cair
adalah kertas lakmus. Ada dua jenis kertas lakmus, yaitu lakmus biru dan lakmus
merah. Warna kertas lakmus biru akan menjadi merah dalam larutan asam. Warna
kertas lakmus merah akan menjadi biru dalam larutan basa.

3. Garam, Salah satu reaksi yang dapat membentuk garam adalah reaksi
asam dan basa atau reaksi netralisasi. Pada reaksi netralisasi tersebut
akan dihasilkan garam dan air.

Campuran Heterogen

Campuran heterogen terjadi karena zat yang tidak dapat bercampur satu
dengan lain secara sempurna sehingga dapat dikenali zat penyusunnya. Dengan
demikian, pada campuran heterogen, seluruh bagiannya tidak memiliki komposisi
yang sama (tidak serba sama).

Ada beberapa cara untuk memisahkan campuran yaitu, penyaringan (Filtrasi),


sentrifugasi., sublimasi, kromatografi, ekstraksi, evaporasi, distilasi, kristalisasi.

Campuran: materi/bahan yang penyusunnya terdiri dari banyak jenis.

1.Campuran homogen (larutan) : campuran yang disegala bagian mempunyai


komposisi yang sama sehingga terlihat seperti zat tunggal.

2.Campuran heterogen: campuran yang disegala bagian mempunyai


komposisi yang tidak sama, dalam campuran heterogen ini biasanya
perbedaan fasa masing-masing penyusunnya dapat terlihat dengan jelas.

3.Koloid : merupakan batasan antara campuran homogen dan campuran


heterogen, misalnya emulsi, suspensi dan lain-lainnya
BAB III

METODE PERCOBAAN

3.1 Diagram alur percobaan

Untuk dapat mengetahui jenis campuran heterogen atau homogen maka akan
dilakukan percobaan sebagai berikut :

 Gula

Masukkan gula kedalam gelas

Tambahkan air kedalam gelas

Aduk secara perlahan

Amati perubahan campuran sebelum dan setelah di aduk

 Garam

Masukkan garam kedalam gelas

Tambahkan air kedalam gelas


Aduk secara perlahan

Amati perubahan campuran sebelum dan setelah di aduk

 Sirup

Masukkan sirup kedalam gelas

Tambahkan air kedalam gelas

Aduk secara perlahan

Amati perubahan campuran sebelum dan setelah di aduk


 Kopi

Masukkan kopi kedalam gelas

Tambahkan air kedalam gelas

Aduk secara perlahan

Amati perubahan campuran sebelum dan setelah di aduk

 Minyak Goreng

Masukkan minyak goreng kedalam gelas

Tambahkan air kedalam gelas

Aduk secara perlahan

Amati perubahan campuran sebelum dan setelah di aduk


3.2 Waktu dan Tempat

• Waktu : 00.33 – 01.05 WIB. 06/12/21

• Tempat : Di dalam rumah

3.3 Alat dan Bahan


 Alat
 Gelas 5 buah
 Sendok 1 buah
 Kertas label Secukupnya
 Bahan:
• Air Secukupnya
• Minyak goreng Secukupnya
• Garam Secukupnya
• Gula Secukupnya
• Kopi Secukupnya
• Sirup Secukupnya
#Gambar Alat dan Bahan

 Gambar Alat :

Gelas

Sendok

Kertas label

 Gambar Bahan
BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Hasil Percobaan

NO Campuran Sebelum Diaduk Setelah Diaduk


1. Gula merupakan campuran Putih bening Putih bening
Homogen
2. Garam merupakan campuran Putih agak keruh Putih bening
Homogen sedikit
3. Sirup merupakan campuran Menyesuaikan warna Tetap warna
Homogen sirup, Hijau Hijau
4. Kopi merupakan campuran Coklat tua Coklat pekat
Heterogen
5. Minyak goring merupakan Tidak menyatu Tetap tidak
campuran, Heterogen dengan air menyatu dengan
air

4.2 Pembahasan Hasil

Campuran adalah gabungan dari dua zat atau lebih yang berbeda.
Contohnya yaitu kopi, susu, dan lain-lain. Zat penyusun campuran memiliki
perbandingan zat yang dapat-berubah-ubah. Proaea penggabungan dua zat ini
tanpa terjadinya penyatuan kimia dan tanpa terjadi reaksi kimia sehingga za-zat
penyusunnya tetap memiliki sifat awalnya.

Campuran dibagi menjadi dua jenis yaitu campuran homogen dan


campuran heterogen. Keduanya pun memiliki sifat dan ciri yang berbeda. Zat-zat
penyusun pada campuran homogen tercampur secara rata. Sehingga setiap
bagiannya memiliki sifat yang sama. Sedangkan campuran heterogen adalah
campuran yang zat penyusunnya tidak tercampur secara rata. Sehingga zat
penyusunnya masih dapat dibedakan.
Untuk dapat mebedakan jenis campuran pada suatu zat/benda maka
diperlukan pembuktian yaitu praktikum yang dilakukan pada laporan ini,
praktikum ini membutuhkan bahan seperti gula, garam, sirup, kopi, dan minyak.
Serta menggunakan air sebagai pelarut dalam larutannya.

Pada proses pencampuran gula dan air, dengan memasukkan terlebih


dahulu gula setelah itu dimasukkan air kedalam gelas tersebut, dan diaduk
perlahan, dari hasil pencampuran gula dan air memiliki sifat antara lain :

1. Mudah larut dalam air


2. Akibat mudah larut dalam air, maka tidak memiliki endapan
didalamnya.
3. Warna dari larutan gula bening, merata, dan tidak berubah, sebelum
diaduk atau setelah diaduk

Maka dapat disimpulkan bahwa gula termasuk kedalam campuran homogen.

Pada proses pencampuran garam dan air, dengan memasukkan garam


terlebih dahulu setelah itu dimasukkan air kedalam gelas tersebut, dan diaduk
perlahan, dari hasil pencampuran garam dan air memiliki sifat anatara lain :

1. Mudah larut dalam air.


2. Warna yang dihasilkan hampir sama, sebelum diaduk warna sedikit keruh,
setelah diaduk menjadi putih bening.
3. Tidak ada endapan didalam gelas.

Maka dapat disimpulkan bahwa pencampuran garam dan air menghasilkan


campuran homogen.

Pada proses pencampuran sirup dan air, dengan memasukkan sirup


terlebih dahulu setelah itu dimasukkan air kedalam gelas tersebut, dan diaduk
secara perlahan, dari hasil pencampuran sirup dan air menghasilkan sifat antara
lain :

1. Mudah larut dalam air


2. Warna yang dihasilkan sama yaitu hijau
3. Tidak ada endapan didalam gelas
Maka dapat disimpulkan bahwa pencampuran sirup dan air termasuk dalam
campuran homogen.

Pada proses pencampuran kopi dan air, dengan memasukkan kopi terlebih
dahulu setelah itu dimasukkan air kedalam gelas tersebut, dan diaduk secara
perlahan, dari hasil pencampuran kopi dan air menghasilkan sifat antara lain :

1. Tidak mudah larut dalam air.


2. Warna yang dihasilkan berbeda, sebelum diaduk coklat muda, dan setelah
diaduk coklat pekat.
3. Memiliki endapan didalam gelas meskipun sudah diaduk sebelumnya.

Maka dapat disimpulkan bahwa pencampuran kopi dan air termasuk dalam
campuran heterogen.

Pada proses pencampuran minyak dan air, denga memasukkan minyak


terlebih dahulu setelah itu dimasukkan air kedalam gelas tersebut, dan diaduk
secara perlahan, dari hasil pencampuran sirup dan air menghasilkan sifat antara
lain :

1. Tidak dapat larut dalam air, karena memiliki materi penyusun yang
tidakdapat bercampur dengan materi penyusun air
2. Warna airnya tetap bening
3. Tidak memiliki endapan
4. Minyak goreng tetap berada di atas permukaan air.

Maka dapat disimpulkan bahwa pencampuran minyak dan air termasuk dalam
campuran heterogen.
4.3 Pertanyaan

a. Apa perbedaan campuran homogen dan heterogen?

Campuran homogen adalah yang mudah bercampur dengan zat pelarutnya


sehingga tidak dapat dibedakan dengan zat penyusunnya.

Campuran heterogen adalah zat yang tidak dapat bercampur satu dengan lain
secara sempurna sehingga dapat dikenali zat penyusunnya.

b. Berikan contoh campuran homogen dan heterogen dalam kehidupan

sehari-hari!

 Homogen
1. Air dengan gula
2. Campuran air dan garam
3. Larutan pencuci baju yang merupakan campuran air dan detergen.
4. Air dengan sirup

 Heterogen
1. Air dengan pasta gigi
2. Air hujan dan pasir
3. Air dengan kopi
4. Campuran tanah dan kerikil
BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Melalui praktikum ini kita dapat membedakan antara Campuran Homogn


dan Campuran Heterogen, serta dalam praktikum ini dapat disimpulkan bahwa,

Campuran Homogen adalah campuran yang mudah larut dengan bahan


pelarutnya, sehingga tidak dapat dibedakan lagi antara zat penyusun dan
pelarutnya.

Sedangkan campuran heterogen adalah campuran yang sulit untuk larut


dengan bahan pelarutnya atau memiliki endapan, sehingga masih dapat dibedakan
antara zat penyusun dan pelarutnya.

5.2 Saran

Praktikum yang dilakukan sudah memberikan penjelasan yang mudah


dipahami dengan secara langsung mempraktikannya, bahan dan alat yang
dibutuhkan juga mudah untuk ditemukan, namun lebih baik lagi apabila
melakukan praktikum dengan pengajar atau dosen yang mengampuh mata kuliah
ini, sehingga kita mendapatkan penjelasan yang rinci serta kritik dan saran dari
pengajar atau dosen pengampu.
5.3 Daftar Pustaka

Widodo Wahono, Rachmadiarti F., & Hidayati N. R. (2016). Ilmu Pengetahuan

Alam. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Ramlawati, Hamka, Saenab Sitti, Yunus Rahma S. (2017). Mata Pelajaran IPA

Bab IV Zat Dan Karakteristiknya. Kementrian Pendidikan Dan Kebudayaan

Direktorat Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan 2017.

Ratnawati Susi. (2016). Peningkatan Sikap Kerjasama Pada Materi Klasifikasi

Materi Dan Perubahannya Melalui Discovery Learning Dengan Sistem Agen

Penemu Siswa Kelas VIIB SMP NEGERI 11 MADIUN Tahun Pelajaran

2016/2017. Madiun, SMP Negeri 11 Kota Madiun.

5.4 Lampiran

Proses Praktikum

 Alat

 Bahan
 Refrensi
 BUKU 1

Ilmu Pengetahuan Alam SMP/MTs Kelas VII Semester I


 BUKU 2
 JURNAL 1

Anda mungkin juga menyukai