Semua mahkluk hidup membutuhkan air. Tumbuh-tumbuhan bisa hidup karena ada air.
Tumbuh-tumbuhan akan layu dan mati, kalau tidak mendapatkan air. Akar tumbuhan
menyerap air dari dalam tanah untuk dibawa ke batang, ranting, sampai daun. Apakah air
saja sudah cukup? Tentu saja belum. Selain air, tumbuhan juga membutuhkan mineral yang
didapat dari bawah permukaan tanah. Mineral tersebut diserap oleh akar, untuk disalurkan
ke batang, ranting, sampai daun. Zat-zat mineral tersebut untuk pertumbuhan, untuk
pembentukan bunga, dan untuk membuat buah. Zat mineral yang dibutuhkan tumbuhan
antara lain zat yang bernama nitrogen.
A. Jaringan pada tumbuhan
1. Jaringan Meristem
Jaringan meristem adalah jaringan muda yang selalu membelah membentuk jaringan yang
lain. Jaringan ini terdiri atas jaringan embrional yang belum mengalami diferensiasi. Ada
dua jenis jaringan meristem, yaitu meristem primer dan meristem sekunder. Meristem
primer banyak terdapat pada ujung akar dan ujung batang, dan digunakan untuk
pertumbuhan primer (pertumbuhan memanjang). Yang dimaksud meristem sekunder
adalah kambium yang berfungsi untuk pertumbuhan sekunder (pertumbuhan membesar).
Contoh pertumbuhan sekunder adalah semakin besarnya diameter batang pada tumbuhan
dikotil karena aktivitas pembelahan kambium. Kambium membelah ke arah dalam
membentuk pembuluh xilem yang berfungsi mengangkut air dan mineral dari tanah ke
daun. Sedangkan pembelahan kambium ke arah luar akan menghasilkan pembuluh floem
yang berfungsi mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh tubuh tanaman. Kelak
xilem inilah yang menjadi kayu, dan floem menjadi kulit kayu. Jadi bisa dikatakan bahwa
kayu berfungsi mengangkut air dan mineral, sedangkan kulit kayu berfungsi mengangkut
hasil fotosintesis.
Untuk mengatasi masalah tersebut terbentuklah lentisel yang berupa lubang-lubang kecil
pada batang untuk melakukan pertukaran gas.
2. Jaringan dewasa
a. Jaringan epidermis
Jaringan ini terdapat di permukaan organ tubuh, yaitu akar, batang, daun, atau organ lain.
Pada prinsipnya semua organ tubuh tanaman memiliki jaringan epidermis pada permukaan
luarnya.
Sifat, bentuk, dan fungsi jaringan epidermis:
Bentuknya seperti balok, dan tersusun sangat rapat. Umumnya tidak mempunyai
klorofil, kecuali pada epidermis daun paku, sehingga pada tempat ini tidak dapat
berlangsung fotosintesis.
Berfungsi sebagai pelindung jaringan di bawahnya, untuk itu sering ditambah lagi
dengan lapisan lilin (kutikula), dan pada batang dilapisi dengan gabus, kecuali pada
lentisel.
Karena fungsinya sebagai pelindung, kadang-kadang jaringan mengadakan modifikasi,
misalnya berubah bentuk menjadi duri, atau rambut daun
Pada beberapa tempat, epidermis daun berubah bentuk sebagai stoma (mulut daun), di
sini sel epidermis mempunyai klorofil.
b. Jaringan parenkim (jaringan dasar)
Jaringan parenkim disebut juga jaringan dasar, oleh karena itu jaringan ini selalu terdapat di
antara jaringan yang lain. Sel-selnya besar, letaknya jarang dan kaya akan ruang antar sel,
dan memiliki organel sel yang lengkap. Karena ciri tersebut, parenkim memiliki sifat yang
disebut totipotensi dan digunakan sebagai dasar teknik kultur jaringan
Seperti juga jaringan yang lain, parenkim juga mengalami modifikasi sehingga memiliki
bentuk dan fungsi yang beragam, di antaranya sebagai berikut:
Parenkim palisade (parenkim pagar/jaringan tiang), mempunyai klorofil, sehingga pada
bagian ini dapat berlangsung fotosintesis
Parenkim spons (parenkim bunga karang), merupakan tempat menyimpan hasil
fotosintesis untuk sementara waktu
Pada batang dan akar terdapat parenkim kayu dan parenkim kulit.
Pada parenkim kulit sering ditemukan sel-sel yang mengandung klorofil yang disebut
klorenkim.
c. Jaringan penyokong / penunjang
Jaringan ini berfungsi untuk memperkuat berdirinya tubuh tumbuhan, atau memperkuat
bagian tumbuhan. Yang termasuk jaringan ini ialah:
Jaringan kolenkim. Serupa dengan parenkim, tetapi dindingnya mengalami penebalan
dari zat selulosa terutama di bagian sudut-sudut selnya.
Jaringan sklerenkim. Sel-selnya mengalami penebalan dari zat lignin (zat kayu). Jaringan
sklerenkim yang pendek disebut sklereid, sedangkan yang panjang disebut serat.
d. Jaringan gabus
Pada tumbuhan berkeping dua (dikotil), jaringan gabus ini dibentuk oleh kambium gabus
(felogen). Fungsi utamanya adalah untuk melindungi jaringan di bawahnya ataupun untuk
melindungi organ tubuh agar tidak kehilangan air terlalu banyak.
e. Jaringan pengangkut
Jaringan pengangkut pada tumbuhan terdiri atas:
Xilem (pembuluh kayu). Sel-selnya mati dan berlapiskan zat lignin. Dapat dibedakan
menjadi dua, yaitu trakeid dan trakea. Trakeid berciri sekat antarselnya berpori, dan trakea
apabila sekatnya tidak jelas. Fungsinya untuk mengangkut air dan garam-garam mineral
dalam tanah dari akar ke daun.
Floem (pembuluh kulit kayu = pembuluh tapis ). Di sebelah luarnya pembuluh floem
terdapat sel-sel yang masih hidup yang disebut sel-sel pengiring (companion cell). Floem
berfungsi untuk mengangkut hasil fotosintesis dari daun ke seluruh bagian tubuh.
Persatuan antara xilem dan floem akan membentuk ikatan pembuluh (fasis).
B. Fotosintesis
1. Pengertian Fotosintesis
Fotosintesis adalah proses pembuatan energi atau zat makanan/glukosa yang berlangsung
atas peran cahaya matahari (photo = cahaya, synthesis = proses pembuatan/pengolahan)
dengan menggunakan zat hara/mineral, karbon dioksida dan air. Makhluk hidup yang
mampu melakukan fotosintesis adalah tumbuhan, alga dan beberapa jenis bakteri.
Fotosintesis sangat penting bagi kehidupan di bumi karena hampir semua makhluk hidup
bergantung pada energi yang dihasilkan oleh proses fotosintesis.
2. Fungsi Foto sintesis
Fungsi Fotosintesis sebagai berikut:
Fungsi utama fotosintesis untuk memproduksi zat makanan berupa glukosa. Glukosa
menjadi bahan bakar dasar pembangun zat makanan lainnya, yaitu lemak dan protein
dalam tubuh tumbuhan.
Fotosintesis membantu membersihkan udara, yaitu mengurangi kadar CO2 (karbon
dioksida) di udara karena CO2 adalah bahan baku dalam proses fotosintesis. Sebagai hasil
akhirnya, selain zat makanan adalah O2 (Oksigen) yang sangat dibutuhkan untuk
kehidupan.
Kemampuan tumbuhan berfotosintesis selama masa hidupnya menyebabkan sisa-sisa
tumbuhan yang hidup masa lalu tertimbun di dalam tanah selama berjuta-juta tahun
menjadi batubara menjadi salah satu sumber energi saat ini.
3. Proses Fotosintesis
Tumbuhan bersifat autotrof. Autotrof artinya dapat mensintesis makanan langsung dari
senyawa anorganik. Tumbuhan menggunakan karbon dioksida dan air untuk menghasilkan
gula danoksigen yang diperlukan sebagai makanannya. Energi untuk menjalankan proses
ini berasal dari fotosintesis. Berikut ini adalah persamaan reaksi fotosintesis yang
menghasilkan glukosa:
Glukosa dapat digunakan untuk membentuk senyawa organik lain seperti selulosa dan
dapat pula digunakan sebagai bahan bakar. Proses ini berlangsung melalui respirasi seluler
yang terjadi baik pada hewan maupun tumbuhan. Cahaya akan melewati lapisan epidermis
tanpa warna dan yang transparan, menuju mesofil, tempat terjadinya sebagian besar
proses fotosintesis. cahaya menggunakan pigmen yang disebut klorofil.
Fototropisme adalah gerak bagian tumbuhan yang dipengaruhi oleh rangsang cahaya..
Contoh gerak fototropisme positif adalah tanaman biji-bijian yang sedang tumbuh tunas.
Geotropisme
Adalah gerakan bagian tumbuhan karena pengaruh gravitasi (gaya tarik) bumi. Apabila
arah pertumbuhan tersebut ke atas, maka termasuk geotropisme negatif. Akan tetapi,
apabila arah pertumbuhan menuju kebawah berarti termasuk gerak geotropisme positif.
Contoh geotropisme positif adalah pertumbuhan akar yang selalu menuju kebawah atau
kedalam tanah.
Hidrotropisme
Adalah gerak bagian tumbuhan menuju kearah yang basah atau berair. Arah pertumbuhan
menuju temapt yang berair disebut gerak hidrotropisme positif. Apabila araah pertumbuhan
tanaman menjauhi tempat yang berair disebut gerakan hidrotropisme negatif. Contoh
hidrotropisme positif adalah arah pertumbuhan ujung akar didalam tanah yang selalu
menuju ketempat yang mengandung air.
Tigmotropisme
Adalah gerak tumbuhan dari bagian tumbuhan akibat persinggungan. Contohnya sulur
markisa dan batang mentimun yang membelit tanaman lain.
b) Taksis
Tumbuhan umumnya hanya mampu melalukan gerak pada sebagian anggota tubuhnya,
misalnya akar yang mendekati air atau pucuk yang mendekati cahaya. Berdasarkan
rangsang penyebabnya, taksis dibedakan menjadi fototaksis dan kemotaktis.
1. Fototaksis
Merupakan gerak seluruh tubuh tumbuhan yang disebabkan oleh rangsang cahaya.
Misalnya gerakan euglena yang selalu mendekati cahaya.
2. Kemotaksis
Adalah gerak taksis yang disebabkan oleh rangsang berupa zat kimia. Contohnya
Spermatozoid pada Arkegonium lumut-lumutan dan paku-pakuan yang bergerak karena
tertarik oleh zat gula atau protein.
c) Nasti
Gerak nasti adalah gerak pada tumbuhan yang arah geraknya tidak dipengaruhi oleh arah
datangnya rangsang. Sama halnya dengan gerak tropisme, gerak nasti juga dipengaruhi
oleh rangsang dari luar seperti cahaya, suhu, sentuhan/singgungan, bahan kimia, serta
kondisi gelap.
Macam-macam gerak nasti:
1. Fotonasti
Fotonasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi oleh rangsang berupa cahaya. Contoh
fotonasti adalah gerak mekarnya bunga pukul empat (Mirabilis jalapa) pada sore hari.
2. Thermonasti
Thermonasti adalah gerak nasti yang dipengaruhi rangsang berupa suhu. Contohnya
mekarnya bunga tulip pada suhu tertentu.
3. Niktinasti
Niktinasti adalah gerak nasti karena kondisi gelap. Contohnya gerak menutupnya daun
majemuk (lamtoro, turi) karena cahaya gelap.
4. Seismonasti
Seismonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang berupa sentuhan. Contoh
seismonasti adalah gerak menutupnya daun putri malu (Mimosa pudica) karena sentuhan.
Daun putri malu akan menutup apabila disentuh.
5. Kemonasti
Kemonasti adalah gerak nasti karena pengaruh rangsang berupa zat kimia. Contohnya
adalah membukanya mulut daun (stomata) pada siang hari karena adanya karbondioksida.
6. Nasti kompleks
Nasti kompleks adalah gerak nasti yang dipengaruhi lebih dari satu macam rangsang.
Contohnya gerak membuka dan menutupnya mulut daun (stomata) karena cahaya
matahari, zat kimia, air dan suhu.
Penyakit hawar daun kentang. Disebabkan oleh jamur, gejalanya pada tepi-tepi daun
ditemukan bercak-bercak terutama pada suhu rendah, kelembapan tinggi, dan curah hujan
tinggi.
Penyakit busuk daun bawang merah. Disebabkan oleh jamur, gejalanya di dekat ujung
daun timbul bercak hijau pucat, di permukaan daun berkembang jamur berwarna putih
ungu, daun menguning, layu, dan mengering. Daun yang telah mati akan berwarna putih
dan banyak terdapat jamur hitam.
Penyakit tungro pada tanaman padi. Penyakit ini menyebabkan padi tumbuh kerdil dan
tidak normal. Disebabkan oleh virus tungro dengan perantaraan wereng.
Penyakit mosaik, banyak menyerang tanaman tembakau yang disebabkan oleh virus
TMV (Tobacco Mosaic Virus).
c. kapiler
b. floem
d. kayu
b. reaksi klorofil
c. reaksi karbondioksida