Anda di halaman 1dari 8

ⓘ Dioptimalkan 3 menit yang lalu Lihat yang asli

https://inigema.blogspot.com/2016/03/contoh-laporan-praktikum-percepatan.html?m=1

Gemasemesta

Gemasemesta

Monday, 21 March 2016

contoh laporan praktikum percepatan gravitasi bumi

LAPORAN Pratikum
Percepatan Gravitasi Bumi

Kata Pengantar
            Allhamdulilaahi’rabil alamin, Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT,
karena atas rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum
Fisika yang berjudul “Percepatan Gravitasi Bumi”. Laporan ini disusun guna memenuhi
 tugas praktikum mata pelajaran Fisika.
            Laporan ini merupakan inovasi pembelajaran untuk memahami penelitian secara
mendalam, semoga lapora ini dapat berguna.
            Dalam menyusun laporan ini, tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak. Untuk itu
penulis ingin mengucapkan banyak  terima kasih kepada :
    Ibu Mimin Mintarsih selaku kepala sekolah SMA Negeri  10 Garut.
    Bapak  Iwan darmawan dan Cupiadi selaku guru mata pelajaran Fisika.
    Orang tua dan teman-teman yang telah membantu penulis dalam menyusun laporan ini.
            Dalam menyusun laporan ini, penulis menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang sifatnya
membangun dan pada intinya untuk memperbaiki kekurangan-kekurangan agar dimasa yang
akan datang lebih baik lagi, serta bermanfaat sebagaimana mestinya.

PENDAHULUAN

·                     Latar Belakang

Dalam kehidupan sehari-hari kita tidak terlepas dari ilmu fisika, dimulai dari yang ada pada diri
kita seperti gerak yang kita lakukan setiap saat, energi yang kita pergunakan setiap hari sampai
pada sesuatu yang berada diluar diri kita, salah satu contohnya adalah permainan ditaman
kanak-kanak, yaitu ayunan. Sebenarnya ayunan ini juga dibahas dalam ilmu fisika, dimana dari
ayunan tersebut kita dapat menghitung periode yaitu selang waktu yang diperlukan beban untuk
melakukan suatu getaran lengkap dan juga kita dapat menghitung berapa besar gravitasi bumi di
suatu tempat.
Pada percobaan yang dilakukan ini, ayunan yang dipergunakan adalah ayunan yang dibuat
sedemikian rupa dengan bebannya adalah bandul fisis.Pada dasarnya percobaan dengan bandul
ini tidak terlepas dari getaran.
Getaran adalah gerak bolak balik secara perioda melalui titik kesetimbangan. Getaran dapat
bersifat sederhana dan dapat bersifat kompleks. Getaran yang dibahas tentang bandul adalah
getaran harmonik sederhana yaitu suatu getaran dimana resultan gaya yang bekerja pada titik
sembarangan selalu mengarah ke titik kesetimbangan dan besar resultan gaya sebanding
dengan jarak titik sembarang ketitik kesetimbangan tersebut. Maka dari itu kami mencoba
mengukur percepata grafitasi yang ada di sekitar sekolahan apakah hasilnya sama seperti yang
ada pada sumber-sumber buku atau literatur.
·                     Tujuan:

Mengukur percepatan gravitasi bumi di SMAN 10 GARUT dengan ayunan sederhana.

BAB II
Dasar Teori

I.              TEORI DASAR


Berat adalah gaya tarik bumi terhadap benda. Percepatan gravitasi (g) adalah percepatan yang
dialami oleh benda kerena beratnya sendiri. Menurut hukum Dalton II gaya  F=ma .Dalam hal ini
gaya berat benda F=mg.
Beban yang diikat pada ujung tali ringan yang massanya dapat diabaikan disebut bandul. Bandul
Matematis adalah salah satu matematis yangbergerak mengikuti gerak harmonik sederhana.
bandul matematis merupakan benda ideal yang terdiri dari sebuah titik massa yang
digantungkan pada tali ringan yang tidak bermassa. jika bandul disimpangkan dengan sudut θ
dari posisi setimbangnya lalu dilepaskan maka bandul akan berayun pada bidang vertikal karena
pengaruh dari gaya grafitasinya.
Prinsip Ayunan yaitu Jika sebuah benda yang digantungkan pada seutas tali, diberikan
simpangan, lalu dilepaskan, maka benda itu akan berauyn kekanan dan ke kiri. Berarti ketika
benda berada disebelah kiri akan dipercepat kekanan, dan ketika benda sudah ada disebelah
kanan akan diperlambat dan berhenti, lalu dipercepat kekiri dan seterusnya. Dari gerakan ini
dilihat bahwa benda mengalami percepatan selama gerakan nya. Menurut hukum Newton (F =
m.a) percepan hanya timbul ketika ada gaya. Arah percepatan dan arah gaya selalu sama.

Ketika beban digantungkan pada ayunan dan tidak diberikan gaya maka benda akan diam di titik
kesetimbangan B. Jika beban ditarik ke titik A dan dilepaskan, maka beban akan bergerak ke B,
C, lalu kembali lagi ke A. Gerakan beban akan terjadi berulang secara periodik, dengan kata lain
beban pada ayunan di atas melakukan gerak harmonik sederhana.
Pada contoh di atas, benda mulai bergerak dari titik A lalu ke titik B, titik C dan kembali lagi ke B
dan A. Urutannya adalah A-B-C-B-A. Seandainya benda dilepaskan dari titik C maka urutan
gerakannya adalah C-B-A-B-C.
Jika beban ditarik kesatu sisi, kemudian dilepaskanmaka beban akan terayun melalui titik
keseimbangan menuju ke sisi yang lain. Bila amplitudo ayunan kecil, maka bandul sederhana itu
akan melakukan getaran harmonik. Bandul dengan massa m digantung pada seutas tali yang
panjangnya l.
Percepatan Gravitasi bumi dapat diukur secara langsung. Pengukurannya dapat melalui
eksperimen ddengan memanfaatkan perumusan suatu konsep atau hukum fisika. Banyak
persamaan-persamaan yang dapat digunakan untuk mengukur percepatan gravitasi, salah satu
diantaranya adalah ayunan sederhana.
Ayunan sederhana atau bandul matematis memiliki periode yang memenuhi persamaan berikut :
T = 2π
Dari persamaan periode diatas, dapat dilihat adanya unsur besaran percepatan gravitasi g.
Apabila T dan L diketahui maka nilai g dapat dihitung dengan persamaan periode getaran
harmonic:
g = 4πr2
Ket :
l = panjang tali (m)
g= percepatan gravitasi (m/s2)
T= periode bandul sederhana (s)
Dari rumus di atas diketahui bahwa periode bandul sederhana tidak bergantung pada massa dan
simpangan bandul, melaikan hanya bergantung pada panjang dan percepatan gravitasi. Benda
diikat dengan benang sepanjang L, digantungkan pada statif kemudian diayunkan. Periode
getaran dapat diukur dengan mengukur waktu pada 25 ayunan sehingga berlaku :
T =  (s)
Osilasi adalah jika suatu partikel dalam gerak periodik bergerak bolak balik melalui lintasan yang
sama, dimana suatu periodik adalah setiap gerak yang berulang-ulang dalam selang waktu yang
sama. Banyak benda yang berisolasi yang bergerak  bolak-baliknya tidak tepat sama karena
gaya gesekan melepaskan tenaga geraknya. Bandul matematis bergerak mengikuti gerak
harmonic. Bandul sederhana (matematis) adalah benda ideal yang terdiri dari sebuah titik
massa, yang digantung pada tali ringan yang tidak dapat muju. Jika bandul ditarik keseamping
dari posisi seimbangnya (David, 1985 : 12)
Banyak benda yang berosilasi bergerak bolak-balik tidak tepat sama karena gaya gesekan
melepaskan tenaga geraknya.
syarat untuk mendapat osilasi atau ayunan :
Gaya yang selalu melawan arah simpangan dari suatu posisi seimbang. Dalam hal ini gaya
   

yang melawan simpangan adalah gaya tangensial.


 Kelembaman yang memebuat benda tak berhenti ketika dalam posisi yang seimbangan
   

(tampa gaya). Dalam contoh ini massa yang berayun tidak berhenti tetapi pada posisi bawah
(posisi tengan, gaya nol), tetapi bergerak terus karena kelembaman massanya.
Periode T suatu gerak harmonik adalah waktu yang dibutuhkan untuk menempuh suatu lintasan
langkah dari geraknya yaitu satu putaran penuh atau satu putar frekuensi gerak adalah V=1/T .
Satuan SI untuk frekwensi adalah putaran periodik hert. posisi pada saat tidak ada gaya netto
yang bekerja pada partikel yang berosilasi adalah posisi setimbang. partikel yang mengalami
gerak harmonik bergerak bolak-balik melalui titik yang tenaga potensialnya minimum
(setimbang). Benda dikatakan melakukan satu getaran jika benda bergerak dari titik di mana
benda tersebut mulai bergerak dan kembali lagi ke titik tersebut. Satuan periode adalah sekon
atau detik.contoh bandul berayun. Amplitudo adalah pengukuran scalar yang non negative dari
besar osilasi suatu gelombang. Amplitudo juga dapat didefinisikan sebagai jarak terjatuh dari
garis kesetimbangan dalam gelombang sinusoide yang kita pelajari pada mata pelajaran fisika
dan matematika.
Pada bandul metematis, periode dan frekuensi sudut pada bandul sederhana tidak tergantung
pada masa bandul, tetapi bergantung pada panjang tali dan percepatan gravitasi setempat.
Jika L dan T diukur, maka maka harga g dapat dihitung. Ketelitian harga g dapat terpenuhi jika:
1.      Massa tali lebih kecil dibandingkan masa benda
2.      Simpangan harus lebih kecil
3.      Gerakan –gerakan dengan udara luar kecil, sehingga dapat diabaikan
4.      Gaya torsi (putaran) harus tidak ada, benda berayun dalam satu bidang.

II.            ALAT-ALAT YANG DIGUNAKAN


1.       Statif
2.       Penjepit
3.       Gabus
4.       Stopwach
5.       Benang
6.       Anak Timbangan
7.       Mistar

III.           PROSEDUR KERJA


1.       Ikat benda (beban ayunan) dengan benang. Kemudian tentukan panjang tali yang diinginkan,
misalnya L, dan ikatkan ujung tali yang sudah terukur.
2.       Simpangkan beban dengan sudut simpang Θ kecil (sudut kecil memenuhi Θ ≤ 150).
3.       Lepaskan bebannya dan ukurlah waktu yang dibutuhkan untuk 25 ayunan (getaran).
4.       Ulangi langkah-langkah diatas sebanyak 5 atau 6 kali dengan panjang tali yang berbeda-
beda, misalkan : 15 cm, 20 cm, 25 cm, 30 cm, 35 cm, 40 cm, atau terserah pengamat.
5.       Catat semua hasil pengamatan pada tabel.

IV.          HASIL DAN PEMBAHASAN


a. Tabel hasil pengamatan
Panjang Tali Jumlah Waktu Ayunan Periodda (T) Percepatan gravitasi
No. T2
(L) (m) Ayunan (t) (detik) (detik) bumi (g) (m/det2)
15 cm = 0,15
1. 25 20,28 0,84 0,71 8,3
m
20 cm = 0,2
2. 25 23,35 0,93 0,87 9,1
m
25 cm = 0,25
3. 25 25,63 1,1 1,21 8,14
m
30 cm = 0,3
4. 25 27,94 1,17 1,37 8,63
m
35 cm = 0,35
5. 25 30.10 1,20 1,44 9,57
m
40 cm = 0,4
6. 25 32,51 1,34 1,79 8,80
m
45 cm = 0,45
7. 25 34,12 1,37 1,88 9,44
m
g rata-rata = 

b. Pembahasan :
    L = 15 cm è 0,15 cm
s
T2 = (0,71)2 = 8,3
g = 4πr2  = 39,4  = 8,3 m/det2
    L = 20 cm è 0,2 cm
s
T2 = (0,93)2 = 9,1
g = 4πr2  = 39,4  = 9.1 m/det2
    L = 25 cm è 0,25 cm
 s
T2 = (1,12 = 1,21
g = 4πr2  = 39,4  = 8,14 m/det2
    L = 30 cm è 0,3 cm
 s
T2 = (1,17)2 = 1,37
g = 4πr2  = 39,4  = 8,63 m/det2
    L = 35 cm è 0,35 cm
 s
T2 = (1,20)2 = 1,44
g = 4πr2  = 39,4  = 9,57 m/det2

    L = 40 cm è 0,4 cm
 s
T2 = (1,34)2 = 1,79
g = 4πr2  = 39,4  = 8,80m/det2
    L = 45 cm è 0,45 cm
 s
T2 = (1,37)2 1,87
g = 4πr2  = 39,4  = 9,48 m/det2

V.           Bukti Penelitian


KESIMPULAN DAN SARAN

·              Kesimpulan
1.       Berdasarkan rumus T=2π p/----L/g. diketahui bahwa periode (T) berbanding lurus dengan
akar panjang bandul (L)
2.       Berdasarkan hasil percobaan ternyata hanya 5 percobaan yang hasilnya sesuai dengan teori,
yaitu yang percepatan gravitasinya berkisar antara 9,8-10 m/s2. Sedangkan yang lainnya tidak.
Adanya perbedaan percepatan gravitasi tersebut dipengaruhi oleh gaya torsi, banyak ayunan
bergetar, waktu, dan faktor angin.
3.       Semakinpanjangtali yang digunakanmakasemakinlambatgerakbandultersebutbergerak
4.       Semakinpendektalibandul yang digunakanmakasemakincepattalibandultersebutbergerak.
5.       Diantaratalibandul yang panjangdanpendek, makabandul yang cepatberhentiadalahbandul
yang talinyapendek

        Saran

Sebaiknya melakukan percobaan secara berulang-ulang, karena jika hanya melakukan satu kali
percobaan , tingkat ketepatannya akan berkurang. Percobaan harus teliti dan cermat dalam
mengamati waktu dan menghitung getaran yang terjadi, karena akan berpengaruh pada periode
yang dihasilkan. Jika dalam perhitungan periode terjadi kesalahan , maka akan berpengaruh
terhadap besarnya percepatan gravitasi.

Gema Semesta at Monday, March 21, 2016

No comments:

Home
‹ ›
View web version

About Me

Gema Semesta

View my complete profile

Powered by Blogger.

Anda mungkin juga menyukai