Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN BIOLOGI PRAKTEK DIFUSI DAN

OSMOSIS

Disusun Oleh :
Christian Ronald(5)
Clara Angeline Lie(6)
Evelyn Fidela(10)
Fan Maitri Aldian(12)
Heri Yanto Putra(18)
Yesaya Steven Ronald(36)

BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Difusi merupakan suatu proses perpindahan zat (gas, padat, atau cair) dengan atau tanpa
melewati membran, dari daerah yang konsentrasinya tinggi (hipertonis) ke daerah yang
konsentrasinya rendah (hipotonis) sehingga konsentrasi zatnya menjadi sama.Sedangkan,
osmosis merupakan perpindahan  pergerakan atau perpindahan molekul dari konsentrasi rendah
(hipotonis ) menuju larutan dengan konsentrasi tinggi ( hipertonis ) melalui membrane
semipermeabel atau merupakan kebalikan dari difusi.

Dalam kehidupan sehari-hari sering kali kita berhadapan dengan peristiwa difusi dan
osmosis, baik kita sadari maupun tidak kita sadari. Contohmya pada saat kita menyeduh teh
celup dalam kemasan kantong, warna dari teh tersebut akan menyebar. Hal ini disebabkan oleh
konsentrasi teh dalam gelas lebih kecil dibandingkan dengan konsentrasi teh yang ada di dalam
kantong teh tersebut. Peristiwa tersebut sering kita sebut sebagai difusi.

Begitu pula pada tumbuhan, yang menyerap air dan zat hara yang diperlukan dari lingkungan
melalui proses difusi, osmosis, maupun imbibisi. Peristiwa tersebut dapat berlangsung dengan
baik jika terdapat perbedaan tekanan potensial air yang sangat besar antara larutan di luar sel
tumbuhan dengan larutan di dalam sel tumbuhan tersebut.

B.Tujuan
1. Dapat mengetahui perbedaan antara difusi dan osmosis.
2. Dapat mengetahui pengertian dari osmosis.
3. Dapat mendeskripsikan proses osmosis pada telur.
4. Dapat mengetahui pengertian dari difusi.
5. Dapat mendeskripsikan proses difusi pada teh celup.
6. Dapat mengetahui berbagai proses difusi dan osmosis dalam kehidupan sehari-hari.
7. Mempelajari osmosis yang terjadi melalui selaput membrane semipermeabel alami.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.Dasar Teori
Transpor molekul dibagi menjadi 2, yaitu transpor aktif dan transpor pasif. Transpor pasif
dapat dibagi menjadi dua, yaitu osmosis dan difusi. Pergerakan molekul-molekul zat secara
difusi dan osmosis tidak memerlukan energi sehingga mereka termasuk dalam transport pasif.

1. Difusi
Difusi adalah suatu peristiwa zat yang mengalir didalam larutan atau berpindah dari larutan
satu ke larutan yang lain, lebih sederhananya difusi mengalir dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah. Proses difusi akan terjadi secara terus menerus sampai larutan zat merata, ini
bisa terjadi karena ada partikel dalam zat cair, gas, dan padat. Difusi terjadi karena adanya
pergerakan suatu partikel dalam zat, partikel ini bergerak dalam konsentrasi tinggi ke konsentrasi
rendah, sehingga proses ini disebut proses transportasi atau perpindahan, dalam proses difusi ini
tidak diperlukan energi, tapi ada satu syarat agar partikel ini tidak memerlukan energi yaitu
partikel harus berukuran lebih kecil dari air dan lemak, sehingga partikel bisa larut.Mekanisme
difusi melalui membran dapat berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu :difusi sederhana
(simple difusion),difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple
difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Hal-hal yang dapat mempengaruhi kecepatan difusi :Ukuran Partikel, semakin kecil ukuran
partikel, maka semakin  cepat pula partikel itu akan bergerak, sehingga mengakibatkan
kecepatan difusi akan semakin tinggi.Ketebalan membran, semakin tebal membran maka
semakin lambat, semakin tipis membran maka semakin cepat kecepatan difusi.Luas area,
semakin besar luas area, maka akan semakin cepat pula kecepatan difusi, semakin kecil luas area
maka semakin lambat kecepatannya.Jarak, semakin besar jarak antara kedua konsentrasi,
semakin lambat puola difusinya, semakin kecil jarak antara kedua konsentrasi, maka semakin
cepat difusinya.Suhu, semakin tinggi suhu, maka partikel akan mendapatkan energi untuk
bergerak dengan lebih cepat, dan kecepatan difusinya semakin tinggi.

2. Osmosis
Osmosis merupakan difusi yang berlangsung dengan melewati membran semipermeable.
Pada osmosis, yang bergerak melalui membrane semipermeable ialah air dari larutan
hipotonis(konsentrasi air tinggi, konsentrasi zat terlarut rendah) ke larutan hipertonis(konsentrasi
air rendah, konsentrasi zat terlarut tinggi) sehingga tercapai keseimbangan(larutan isotonis).
Molekul-molekul yang dapat melewati membran semipermeabel adalah molekul-molekul
asam amino, asam lemak dan air, sedangkan molekul zat yang berukuran besar misalnya
polisakarida(pati) dan protein tidak dapat melewati membran semipermeabel tersebut tetapi
memerlukan protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran.
Proses osmosis ditandai adanya pergerakan molekul yang melewati membran hidup dan inti
hanya yang dapat terjadi baik pada benda hidup maupun tak hidup. Sel akan mengerut jika
berada pada lingkungan yang mempunyai konsentrasi larutan lebih tinggi. Hal ini terjadi karena
air akan keluar meninggalkan sel secara osmosis. Sebaliknya, jika sel berada pada lingkungan
yang hipotonis (konsentrasi rendah) sel akan banyak menyerap air, karena air berosmosis dari
lingkungan ke dalam sel. Larutan yang menyebabkan sel menggelembung, atau tetap penuh,
disebabkan oleh masuknya air disebut  larutan hipotonik.
Pada proses osmosis, pelarut bergerak dari dua arah yang berlawanan dengan kecepatan yang
berbeda. Pelarut dari konsentrasi rendah (larutan encer) berpindah ke konsentrasi tinggi (larutan
pekat) dengan kecepatanyang lebih besar dibandingkan kecepatan gerak pelarut dari arah
sebaliknya.
Pelarut dari larutan encer akan lebih banyak berpindah ke larutan pekat. Perpindahan pelarut
dari larutan encer ke larutan yang lebih pekat ini disebut proses osmosis. Akibat perpindahan
pelarut tersebut, permukaan larutan pekat berangsur menjadi lebih tinggi. Aliran pelarut akan
mencapai kesetimbangan, jika aliran pelarut dari larutan encer ke larutan pekat, dan sebaliknya,
telah memiliki kecepatan yang sama. Pada kesetimbangan tersebut terdapat perbedaan ketinggian
larutan encer dan larutan pekat.
Perbedaan tinggi kedua larutan menyebabkan adanya perbedaan tekanan di antara kedua
larutan. Tekanan pada sisi larutan pekat lebih tinggi dari pada tekanan pada larutan encer sebesar
tekanan osmotik. Tekanan yang diperlukan untuk mempertahankan agar pelarut tidak berpindah
ke larutan pekat disebut tekanan osmotik.

B.Metodologi Praktikum
 Bahan
1. Telur
2. Teh
3. Air
 Alat
1. Aqua gelas
2. Jarum
3. Lilin
4. Korek api
5. Sedotan
6. Spidol
 Langkah kerja(Osmosis pada telur)
1. Ambil sebutir telur kemudian pukul-pukulah pelan pelan pada bagian ujung telur
yang tumpul sehingga cangkangnya retak. Jangan sampai selaput dalamnya pecah
2. Bersihkan bagian ujung telur yang tumpul dari cangkang yang sudah retak-retak
dengan cara mengambil retak-retakan cangkang dengan hati-hati sehingga didapatkan
ujung telur yang tanpa cangkang kurang lebih 3 cm
3. Pada ujung telur yang satunya (yang lebih lancip) buatlah lubang untuk memasukkan
sedotan
4. Masukkan sedotan ke dalam telur dengan hati-hati
5. Nyalakan lilin dan arahkan tetesan lilin ke bagian telur tempat memasukkan sedotan
sehingga sedotan dan telur menjadi rapat (tidak bocor)
6. Lubangiaqua gelas lebih kecil seidkit dari ukuran telur (agar tidak terjatuh)
7. Isi aqua gelas yang telah di lubangi hingga penuh
8. Masukkan telur dengan perlahan dan mulailah mencatat waktunya
9. Amati pergerakan air pada sedotan dengan selang waktu 5 menit kurang lebih 30
menit hingga anda mendapatkan data yang representatif
 Langkah kerja (Difusi pada air & teh)
1. Siapkan aqua gelas yang tidak terdapat tutupnya.
2. Isi air sebanyak setengah gelas.
3. Masukan teh sascetkedalam gelas aqua yang berisikan air tersebut.
4. Aduk secara perlahan sembari melihat perubahan warna yang terjadi pada air
tersebut.
C.Hasil Pengamatan dan Pembahasan
1. Hasil Pengamatan
 Osmosis pada Telur
No Waktu Pengamatan Tinggi Cairan
.
1. 5 menit 1,2 cm
2. 10 menit 2,5 cm
3. 15 menit 3,5 cm
4. 20 menit 4,6 cm
5. 25 menit 5,6 cm
6. 30 menit 6,6 cm

 Difusi pada Teh


No Warna air sebelum ada teh Warna air sesudah ada teh
.
1. Bening(Tidak berwarna) Menjadi coklat kemerahan
2. Pembahasan

 Pembahasan Osmosis pada Telur


Osmosis adalah perpindahan molekul air melalui selaput semipermiabel selektif dari bagian
yang lebih encer ke bagian yang lebih pekat membran semipermiabel harus dapat ditembus oleh
pelarut, tapi tidak pada zat terlarut, yang mengakibatkan gradient tekanan sepanjang membran.
Osmosis merupakan suatu fenomena alami tapi dapat dihambat secara buatan dengan
meningkatkan tekanan pada bagian yang konsentrasi pekat menjadi melebihi bagian dengan
konsentrasi yang lebih encer.
Dalam praktikum Osmosis kali ini, pertama dibahas tentang bagian-bagian bahan yang akan
digunakan dan fungsinya . Bagian-bagian bahan yang akan digunakan dan fungsinya. Bagian
dari bahan-bahan tersebut diantaranya telur ayam yang berfungsi sebagai bahan sampel yang
akan digunakan pada percobaan osmosis, kemudian lilin sebagai perekat sedotan dan telur
sekaligus digunakan untuk menutupi celah yang terdapat pada selaput telur, lalu spidol berfungsi
untuk menggambar pola pada pengupasan kulit telur (bila ingin memakai spidol), dan wadah
(gelas) yang digunakan untuk menampung air dan telur pada percobaan osmosis, kemudian air
tadi berfungsi sebagai bahan percobaan osmosis pada telur,wadah (gelas) sebagai penyangga
untuk telur agar tidak jatuh tenggelam ke air, sedotan untuk mengukur pegerakan proses osmosis
pada telur, dan yang terakhir penggaris untuk mengukur ukuran pada pengupasan kulit telur.
Dalam hal ini air sebagai pelarut yang memiliki konsentrasi rendah ( hipotonis ) dan cairan di
dakam telur merupakan pelarut yang memiliki konsentrasi tinggi ( hipertonis ). Kesetimbangan
dinamis akan terjadi jika konsentrasi antara larutan air dan cairan telur sama dan terbentuk
larutan yang isotonis. Perpindahan larutan juga terjadi akibat adanya perbedaan konsentrasi,
Pada pengamatan peristiwa osmosis menggunakan bahan sampel telur ayam dengan waktu 5
menit, selama 5 menit cairan kuning pada telur mulai naik sekitar 1,2 cm ke sedotan.
Lalu pada pengamatan selanjutnya menggunakan sampel yang sama dengan waktu 10 menit,
cairannya sudah meningkat menjadi 2,5 cm di sedotan.
Selanjutnya pengamatan telur pada waktu 15 menit, cairannya sudah mulai naik ke
permukaan sedotan setinggi 3,5 cm ke sedotan.
Pengamatan selanjutnya dengan waktu yang berbeda, yaitu 20 menit cairan yang disedotan
mulai naik setinggi 4,6 cm di sedotan.
Pengamatan peristiwa osmosis pada telur ayam dengan waktu 25 menit cairan yang
sebelumnya hanya 4,6 cm, sekarang sudah naik lagi menjadi sekitar 5,6 cm.
Pengamatan yang terakhir pada selang waktu yang ditentukan selama 30 menit, bahwa air
yang terlihat disedotan mulai mengalami penaikan setinggi 6,6 cm dan hal ini terjadi adanya
perubahan difusi osmosis dengan selang waktu yang berbeda-beda.
 Pembahasan Difusi pada Teh.
Berdasarkan percobaan proses difusi yang mengamati air di dalam gelas yang diberikan
teh. Setelah air dimasukkan teh kemudian diaduk . Setelah diaduk air di dalam gelas berubah
warna menjadi warna coklat kemerahan. Pada percobaan ini yang terlarut adalah teh dan yang
menjadi pelarut adalah air. Setelah air berubah warna menjadi berwarna coklat kemerahan pada
saat itu terjadilah proses difusi, hal ini dikarenakan molekul-molekul antara zat terlarut dan
pelarut bercampur tanpa ada sekat ataupun membran yang dapat menghambat proses difusi
BAB 3
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dari praktikum yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa :
1) Proses naiknya cairan yang terdapat dalam telur dapat diartikan sebagai proses osmosis
karna dilihat dari pengertiannya osmosis merupakan proses perpindahan molekul air dari
kosentrasi rendah ke kosentrasi tinggi melalui membrane semi permiabel.
2) Cairan yang terdapat dalam telur dapat naik ke atas karena air yang merupakan pelarut
yang memilki konsentrasi rendah (hipotonik) akan berpindah ke cairan telur yang
memiliki konsentrasi tinggi (hipertonik) melewati selaput membrane telur yang selektif
permeable dengan melawan gradient konsentrasi melalui proses osmoregulasi. Maka air
tersebut yang mengakibatkan tekanan pada cairan telur tersebut naik dari konsentrasi
rendah sampai tinggi.
3) The celup akan langsung menyebar ke air karena teh celup berkonsentrasi tinggi akan
berpindah ke konsentrasi rendah.

B.Saran
Sebaiknya lakukan pengupasan pada kulit telur dengan sangat berhati-hati agar tidak
memecahkan membran pada telur.
Sebaiknya alaskan tempat praktek dan lakukan pada ruangan terbuka atau diluar ruangan
agar tempat praktek tidak kotor.
Pastikan tidak ada rongga antara pipet dengan telur agar reaksi osmosis dapat terjadi.
LAMPIRAN
1. Foto Praktek Osmosis dan Difusi
A. Persiapan Alat dan Bahan Praktek Difusi dan Osmosis
B. Langkah-Langkah Pengerjaan Praktek Osmosis pada Telur

Pemberian Skala pada Pipet.

Pengupasan bagian bawah kulit


telur tanpa mengoyak membran
telur.
.
Penyiapan gelas untuk praktek
Osmosis pada Telur.

Meretakkan cangkang telur


Bagian atas

Pelubangan bagian atas cangkang


Telur.
C. Langkah-Langkah Pengerjaan Praktek Difusi pada Teh Celup

Siapkan air secukupnya

Celupkan teh celup ke dalam air tawar


D.Hasil Pengamatan Difusi pada Teh Celup dan Osmosis
pada Telur

Cairan pada telur akan naik ke


pipet dan akan bertambah terus
seiring berjalannya waktu.

Air pada gelas tadi akan berubah


warna, yang awalnya tidak
berwarna atau bening, menjadi
berwarna coklat kemerahan.
DAFTAR PUSTAKA
http://nochfendres.blogspot.com/2011/01/praktikum-ii-osmosis-melalui-selaput.html

http://laporan-pratikum-osmosis.blogspot.com/2016/04/laporan-
pratikum-fisiologi-tumbuhan.html
http://t-rianhadi.blogspot.com/2014/09/laporan-praktikum-
biologi-osmosis-dan.html

Anda mungkin juga menyukai