Anda di halaman 1dari 13

KARYA TULIS ILMIAH

“UJI AMILUM PADA MAKANAN”

Oleh :

NI PUTU RISKA PUTRI KUMALA


27 / XII IPA 5

SMA NEGERI 1 KUTA


2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa , atas berkat rahmat-
Nya lah penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Uji Amilum pada
Makanan” .
Kegiatan ini merupakan salah satu tugas praktek di bidang mata pelajaran biologi
yang bertujuan untuk mengetahui dan membuktikan kandungan amilum dalam makanan.
Penulis menyadari bahwa laporan dan tugas ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak penulis harapkan untuk
kesempurnaan laporan ini.
Dengan terlaksanakannya kegiatan penelitian ini, maka penulis berharap telah
memenuhi tugas biologi dan mendapatkan nilai yang baik. Serta bermanfaat bagi teman-
teman atau pembaca sekalian.

Kuta, 1 Pebruari 2020


Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul....................................................................................................................i
Kata Pengantar..................................................................................................................ii
Daftar Isi...........................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Tujuan Praktikum....................................................................................................
C. Manfaat Praktikum..................................................................................................
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.........................................................................................
BAB III METODE PRAKTIKUM......................................................................................
A. Waktu dan Tempat...................................................................................................
B. Alat dan Bahan........................................................................................................
C. Prosedur Kerja.........................................................................................................
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.............................................................................
A. Hasil Pengamatan....................................................................................................
B. Pembahasan.............................................................................................................
BAB V PENUTUP..............................................................................................................
A. Kesimpulan .............................................................................................................
B. Saran........................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................
LAMPIRAN........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Makanan merupakan kebutuhan pokok bagi manusia.Tubuh manusia
memperoleh tenaga dan energi dari makanan.Namun sebelum dimanfaatkan oleh
tubuh makanan terlebih dahulu di ubah menjadi zat -zat makanan.Zat makanan adalah
subtansi yang terkandung dalam makanan yang akan dimanfaatkan oleh tubuh dalam
proses metabolisme .Macam– macam zat makanan diantaranya adalah
protein,lemak,vitamin,mineral,air. Masing - masing zat makanan tersebut mempunyai
fungsi tersendiri bagi tubuh. Untuk mengetahui zat-zat makanan karbohidrat,protein,
lemak dan glukosa maka kami melakukan penelitian Uji Zat Makanan.

B. TUJUAN PRAKTIKUM
Mengetahui dan membuktikan kandungan amilum dalam makanan.

C. MANFAAT PRAKTIKUM
Penelitian ini sangat bermanfaat khususnya bagi kami dapat memperoleh
pengetahuan tentang zat-zat makanan yang terkandung dalam makanan serta dapat
membedakan makanan-makanan yang mengandung zat karbohidrat,protein, glukosa
dan lemak.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pati
Pati atau amilum adalah karbohidrat kompleks yang tidak larut dalam air, berwujud
bubuk putih, tawar dan tidak berbau. Barangkali tidak ada satu senyawa organik lain yang
tersebar begitu luas sebagai kandungan tanaman seperti halnya pati. Dalam jumlah besar,pati
dihasilkan dari dalam daun-daun hijau sebagai wujud penympanan sementara dari produk
fotosintesis. Pati juga tersimpan dalam bahan makanan cadangan permanen untuk tanaman,
dalam biji, jari-jari teras, kulit batang, akar tanaman menahun dan umbi. Pati merupakan 50-
65% berat kering biji gandum dan 80% bahan kering umbi kentang (Claus, et al., 1970). Pati
berbentuk granul atau butir-butir kecil dengan lapisan-lapisan yang karakteristik. Lapisan-
lapisan ini serta ukuran dan bentuk granul seringkali khas bagi beberapa spesies tanaman
sehingga dapat digunakan untuk identitas tanaman asalnya (Claus, et al., 1970). Tanaman
yang mengandung pati digunakan dalam farmasi seperti Zea mays (jagung), Oryza sativa
(beras), Solanum tuberosum (kentang),Triticuma esticum(gandum),Maranta
arundinacea(garut), Ipomoea batatas (ketela rambat) dan Manihot utilissima (ketela pohon)
(Claus, et al., 1970). Secara umum pati terdiri dari 20% bagian yang larut air (amilosa) dan
80% bagian yang tidak larut dalam air ( amilopektin).
Amilosa merupakan molekul yang lurus, terdiri dari250 sampai 300 satuan D-
glukopiranosa dan dihubungkan secara seragam oleh ikatanalfa-1,4-glukosida yang
cenderung menyebabkan molekul tersebut dianggap berbentuk seperti uliran
(helix).Amilopektin terdiri dari 1000 atau lebih satuan glikosa yang kebanyakan juga
dihubungkan dengan hubungan alfa-1,4. Namun terdapat juga sejumlah hubungan alfa-1,6
yang terdapat pada titik -titik percabangan. Jumlah hubungan semacam ini terdapat kurang
lebih 4% dari jumlah hubungan atau satu untuk setiap 25 satuan glukosa. Oleh karena
perbedaan struktur ini maka amilosa lebih larut dalam air dibandingkan dengan amilopektin.
Hal ini digunakan untuk memisahkan kedua komponen tersebut. Pemisahan yang lebih
efisien dilakukan dengan mengendapkan dan membuat senyawa kompleks dari amilosa
dengan pereaksi yang sesuai meliputi bermacam-macam etanil atau nitroparafin. Amilosa
bereaksi dengan iodium membentuk senyawa kompleks berwarna biru tua, sedangkan
amilopektin memberikan warna violet kebiruan atau ungu.

Iodium
Iodium berfungsiuntuk sintesis hormon tiroid yang berlangsung di dalam kelenjar
tiroid. Hormon tiroid memainkan peranan yang penting dalam pengaturan metabolisme tubuh
(Gibney, 2009). Fungsi hormon tiroid adalah meningkatkan metabolismekarbohidrat dan
lemak, meningkatkan aliran darah dan curah jantung, meningkatkan motilitas saluran cerna
serta memiliki efek merangsang terhadap peningkatan kerja sistem saraf pusat (Guyton,
2008). Kekuranganasupan iodiummenyebabkan penurunan jumlah hormon tiroid yang
dibentuk. Hal ini akan menimbulkan banyak efek negatif terhadap tubuh. Dampak defisiensi
iodiumterbesar adalah terjadi gangguan terhadap perkembangan susunan saraf pusat termasuk
intelegensi (Sudoyo, 2009).Terdeteksinya spesi Iodat dalam sampel garam beriodium,
menunjukan spesi Iodat dari KIO3kurang stabil dan mudah tereduksi menjadi Iodida atau
Iodium yang dapat menyebabkan hilangnya atau menurunnya kadar KIO3dalam sampel
selama penyimpanandan proses pngolahan maupun pemasakan. Beberapa penyebab
kemungkinan yang terjadi adalah adanya proses dekomposisi Iodat menjadi Iodida dan gas
I2(Gibney, 2009).2.1.2. Sumber IodiumLaut merupakan sumber utama iodium, dengan
demikian makanan laut seperti ikan, kerang-kerangan dan rumput laut merupakan sumber
pangan yang kaya dengan iodium(Gibney, 2009).
Siklus ekologis iodiumdi alam dimulai dalam bentuk uap air laut (yang mengandung
iodium) yang dibawa oleh angin dan awan ke wilayah daratan. Uap air laut yang
mengandung iodiumtersebut akan jatuh sebagai air hujan dan menggantikan lapisan
permukaan tanah yang kehilangan iodium. Sebagian iodiumyang terkandung di dalam tanah
akan masuk ke dalam air minum dan sejumlah kecil masuk kedalam tanaman, hewan, dan
produk pangan seperti sereal, kacang-kacangan, buah, sayuran, daging, susu, serta telur
(Gibney,2009).Defisiensi iodiumsering ditemukan di daerah pegunungan dan wilayah lain
yang sering mengalami pengikisan tanah. Defisiensi iodiumjuga umum terjadi pada daerah
tempat makanan laut tidak biasa dikonsumsi, tidak menggunakan garam beriodium, dan
memiliki kandungan iodiumyang rendah pada tanah dan air yang biasa dipakai untuk minum
dan irigasi tanaman pangan (Gibney, 2009). Kandungan iodiumdalam tanamantergantung
pada tanah tempat tanaman tersebut ditanam. Semakin tinggi kadar iodiumdalam tanah,
semakin tinggi pula iodiumyang terdapat dalam tanaman tersebut (Kapil,2003)

Beras
Beras  (Oriza sp)  adalah tanaman sereal yang paling penting dan makanan pokok
lebih dari setengah populasi dunia. Ini menyediakan 20% dari pasokan energi makanan
didunia. Sebagai sumber utama makanan berkarbohidrat, beras memainkan peran penting
dalam penyediaan energi dan nutrisi (FAO, 2004 dalam Yusof, 2005). Beras merupakan
makanan sumber energi yang memiliki kandungan karbohidrat tinggi namun proteinnya
rendah. Kandungan gizi beras per 100 gram bahan adalah 360 kkal energi, 6,6gr protein,
0,58gr lemak, dan 79,34gr karbohidrat. Beras putih merupakan bahan makanan pokok
sebagian besar masyarakat Indonesia. Penelitian menunjukkan bahwa peningkatan konsumsi
beras putih berkaitan dengan peningkatan resiko diabetes tipe 2 (Larasati, 2013). Beras
merupakan kebutuhan pokok bagi sebagian besar masyarakatIndonesia. Jenis beras di
Indonesia ada banyak.Jenis beras orisinil Indonesia yang dapat dinikmati oleh masyarakat
yaitu beras pandan wangi, IR 64 atau beras setra ramos, rojolele, IR 42, IR 36, ciherang, taj
mahal, martapura, cisokan, margasari, logawa, beras merah. Beras terdiri dari beberapa
komponen yang meliputi karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan komponen
lainnya. Besar masing-masing komponen dipengaruhi oleh varietas, lingkungan budidaya dan
metode analisa yang dilakukan. (Riwan Kusmiadi, 2004 dalam Susilowati, 2010).
Kentang
Kentang (Solanum tuberosum L.) adalah tanaman dikotil tahunan berumur pendek.
Tanaman kentang yang dihasilkan secara aseksual dari umbi memiliki akar serabut dengan
percabangan halus, sedangkan tanaman yang tumbuh dari biji membentuk akar tunggang.
Batang tidak berkayu, namun agak keras, bercabang-cabang dan setiap cabang ditumbuhi
oleh daun-daun yang rimbun (Rubatzky dan Yamaguchi, 1998).Daun letaknya berselang-
seling mengelilingi batang tanaman. 
Daun berbentuk oval sampai oval agak bulat dengan ujung meruncing dan tulang-
tulang daun menyirip. Warna daun hijau muda sampai hijau tua hingga kelabu. Bunga
kentang berwarna keputihan atau ungu, tumbuh di ketiak daun teratas, dan berjenis kelamin
dua. Benang sarinya berwarna kekuning-kuningan dan melingkari tangkai putik (Samadi,
2007).Kentang merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang berbentuk bulat lonjong, kulit
berwarna coklat muda, daging umbi berwarna kuning, permukaan umbi rata dan halus dengan
mata tunas dangkal. Umbi kentang mengandung karbohidrat cukup tinggi. Umbi kentang
juga mudah mengalami kerusakan, karena kandungan airnya tinggi (Pujimulyani,
2009).Kentang memiliki kadar air cukup tinggisekitar 78%, sumber vitamin C, B1, B2. Serta
beberapa jenis mineral seperti fosfor, zat besi dan kalium. Karbohidrat merupakan zat gizi
terbesar yang dikandung kentang (Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Hortikultura,2004)

Tempe
Tempe adalah makanan tradisional yang dihasilkan dari fermentasi biji kedelai atau
beberapa bahan lainnya. Fermentasi menggunakan beberapa jenis kapang Rhizopus,seperti
Rhizopus oligosporus,Rhizopus oryzae, Rhizopus stolonifer,dan beberapa jenis kapang
Rhizopuslainnya(PUSIDO,2012). Dimana pada proses fermentasiakan terjadi hidrolisis
senyawa-senyawa kompleks menjadi sederhana,sehingga baik untuk dicerna. Tempe
merupakan makanan yang kayaakan serat pangan, kalsium, vitamin B, dan zat
besi(Cahyadi,2007).Tempe selain sebagai alternatif untuk mencukupi kebutuhan protein,juga
memiliki nilai obat seperti antibiotika untuk menyembuhkan infeksi, antioksidan untuk
menangkap radikal bebas. Menurut Haryoko (2009) dalam(Dewi & Aziz,2011), secara
umumtempeberwarna putih, dikarenakan pertumbuhan miselia kapang yangmerekatkan biji-
biji kedelai sehingga terbentuk tekstur yang memadat.

Pisang
Tanaman pisang termasuk dalam golongan monokotil tahunan, pohon yang tersusun
atas batang semu. Batang semu ini merupakan tumpukan pelepah daun yang tersusun secara
rapat teratur. Pisang dikembangbiakan dengan cara vegetatif. Percabangan tanaman bertipe
simpodial dengan meristem ujung memanjang dan membentuk bunga lalu buah. Bagian
bawah batang pisang menggembung berupa umbi yang disebut bonggol. Pucuk lateral
(sucker) muncul dari kuncup pada bonggol yang selanjutnya tumbuh menjadi tanaman
pisang. Buah pisang umumnya tidak berbiji atau bersifat partenokarpi. Variasi dalam kultivar
pisang, diantaranya dari warna buah, warna batang, bentuk daun, bentuk buah dan masih
banyak lagi karakter yang membedakan diantara kultivar pisang (Candra,2003).
Indonesia sebagai negara berkembang dikenal menjadi salah satu pusat
keanekaragaman pisang. Saat ini, lebih dari 230 jenis pisang tersebar di seluruh wilayah
Indonesia (Prabawati, 2009). Pisang di Indonesia termasuk buah yang paling banyak
dikonsumsi dibandingkan dengan buah-buahan lain. Berdasarkan data statistik Departemen
Pertanian (2008), produksi pisang di Indonesia ini cukup besar. Berdasarkan Angka Tetap
(ATAP) pada tahun 2013 produksi pisang mencapai 6,28 juta ton. Untuk wilayah Asia,
Indonesia termasuk penghasil pisang terbesar karena 50% produksi pisang Asia dihasilkan
oleh Indonesia. Hampir seluruh wilayah Indonesia merupakan daerah penghasil pisang
karena didukung oleh iklim yang sesuai

Minyak Goreng
Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang
dimurnikan dan berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk menggoreng
bahan makanan. Minyak dan lemak merupakan campuran dari ester-ester asam lemak dengan
gliserol yang akan membentuk gliserida, ester-ester tersebut biasa disebut dengan trigliserida.
Minyak goring berfungsi sebagai medium pengantar panas, penambah rasa gurih, dan
penambah nilai kalori bahan pangan. Mutu minyak goring ditentukan oleh titik asapnya, yaitu
suhu pemanasan minyak sampai terbentuk akrolein yang tidak diinginkan dan dapat
menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat


Hari/Tanggal : Kamis/30 Januari 2020
Waktu : 07.30 – 09.00 WITA
Tempat : Lab Biologi SMAN 1 Kuta

B. Alat dan Bahan

1. Tabung reaksi 8 buah dengan rak tabung reaksi


2. Pipet tetes 1 buah
3. Gelas Kimia 1 buah
4. Blender atau lumpang alu 1 buah
5. Nasi, tempe, kentang, pisang, minyak goreng
6. Larutan yodium/ yodium
7. Lidi

C. Prosedur Kerja

1. Haluskan bahan makanan yang anda siapkan dengan menggunakan blender atau
lumpang alu!
2. Siapkan 8 buah tabung reaksi dan berikan label sesuai dengan bahan yang akan
diuji, lalu masukkanlah bahan yang akan diuji pada masing-masing tabung, sesuai
dengan rincian dibawah.
Tabung 1 = nasi Tabung 4 = pisang
Tabung 2 = tempe Tabung 5 = minyak goreng
Tabung 3 = kentang
Masing-masing tabung diberi 5 tetes larutan yodium /lugol, aduk menggunakan
lidi!

3. Amatilah perubahan warna yang terbentuk pada tabung reaksi!

4. Catatlah hasilnya dalam bentuk tabel agar jelas perbedaannya.


BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN
Warna sebelum/ sesudah ditetesi
Nama Bahan Lugol/Iodium
No Keterangan
Makanan
Sebelum Setelah
1 Nasi Putih Hitam Keunguan Mengandung amilum
2 Tempe Putih kecoklatan Putih kecoklatan Tidak mengandung
amilum
3 Kentang Coklat Keunguan Mengandung amilum
4 Pisang Kuning kecoklatan Hitam keunguan Mengandung amilum
5 Minyak Kuning Bening Orange Tidak mengandung
goreng amilum

B. PEMBAHASAN
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

B. SARAN
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

 Pertanyaan
1. Berdasarkan data percobaan anda, tuliskan urutan bahan makanan dari
bahan yang mengandung karbohidrat tertinggi ke rendah/ tidak
mengandung karbohidrat!
2. Menurut pendapat anda, adakah bahan yang anda uji tidak mengandung
karbohidrat, jelaskan!
3. Apakah fungsi karbohidrat bagi tubuh kita!
4. Berikan alasan, mengapa sebaiknya kita mengkonsumsi beraneka ragam
jenis makanan!

 Jawaban
1.
2.
3.
4.

 Foto Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai