Anda di halaman 1dari 13

KARYA ILMIAH

AKTIVITAS PERGAULAN DAN PRESTASI BELAJAR SISWA


DI MASA PANDEMI COVID 19

Oleh :

Nama : Ulvi Nur Isnaini

Kelas : Xl 10

Nomor : 30

SMK N 1 KARANGANYAR

2021
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas karunia dan
rahmat- Nya, saya dapat menyusun karya tulis ilmiah yang berjudul “Aktivitas Pergaulan dan
Prestasi Belajar Siswa di Masa Pandemi Covid 19” dengan lancar.

Adapun maksud penyusunan karya tulis ini untuk memenuhi tugas bahasa Indonesia.
Rasa terima saya kepada yang terhormat Ibu Holy Widyo Artisari Schot, S.Pd., M.Pd selaku
guru mapel bahasa indonesia , serta semua pihak yang telah mendukung dalam penyusunan
karya tulis ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu.

Harapan saya bahwa karya tulis ini dapat bermanfaat bagi para pembaca untuk
menambah wawasan dan pengetahuan tentang bagaimana pergaulan dan pendidikan di masa
covid 19 .

Saya menyadari bahwa karya tulis ini masih jauh dari sempurna dengan keterbatasan
yang saya miliki. Tegur sapa dari pembaca akan saya terima dengan tangan terbuka demi
perbaikan dan penyempurnaan karya tulis ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISI..............................................................................................................................ii
BAB 1.........................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG........................................................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...................................................................................................................4
1.3 TUJUAN PENELITIAN....................................................................................................................4
1.4 MANFAAT PENELITIAN.................................................................................................................4
BAB 2.........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
BAB 3.................................................................................................................................................8
KESIMPULAN.....................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................................iii

ii
iii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Dunia seperti tergoncang dengan adanya virus yang mewabah, yang merambah
seluruh aspek kehidupan. Manusia sebagai makhluk social yang selalu berkumpul yang selalu
berinteraksi dengan sesama, yang tidak bisa hidup sendiri dan sangat membutuhkan peran
orang lain, yang selalu membentuk pengelompokan sosial diantara sesama, yang memerlukan
adanya organisasi, yang tidak pernah bisa dipisahkan dari kelompok-kelompok sosial kini
harus dipaksakan untuk menutup diri bahkan mengasingkan diri dari lingkungan masyarakat,
tetangga, pertemanan bahkan lingkungan pengabdiannya hanya karena virus yang
menyerang.

Virus yang bernama Virus Corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus
2 (SARS-CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi
virus ini disebut COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem
pernapasan, infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian.

Severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2) yang lebih dikenal


dengan nama virus Corona adalah jenis baru dari coronavirus yang menular ke manusia.
Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa,
anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu menyusui.

Infeksi virus Corona disebut COVID-19 (Corona Virus Disease 2019) dan pertama
kali ditemukan di kota Wuhan, China pada akhir Desember 2019. Virus ini menular dengan
sangat cepat dan telah menyebar ke hampir semua negara, termasuk Indonesia, hanya dalam
waktu beberapa bulan.

Hal tersebut membuat beberapa negara menerapkan kebijakan untuk memberlakukan


lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia sendiri,
diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) untuk menekan
penyebaran virus ini.

Corona virus adalah kumpulan virus yang bisa menginfeksi sistem pernapasan. Pada
banyak kasus, virus ini hanya menyebabkan infeksi pernapasan ringan, seperti flu. Namun,
virus ini juga bisa menyebabkan infeksi pernapasan berat, seperti infeksi paru-paru
(pneumonia).

Virus ini menular melalui percikan dahak (droplet) dari saluran pernapasan, misalnya
ketika berada di ruang tertutup yang ramai dengan sirkulasi udara yang kurang baik atau
kontak langsung dengan droplet.

1
Selain virus SARS-CoV-2 atau virus Corona, virus yang juga termasuk dalam
kelompok ini adalah virus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) dan virus
penyebab Middle-East Respiratory Syndrome (MERS). Meski disebabkan oleh virus dari
kelompok yang sama, yaitu coronavirus, COVID-19 memiliki beberapa perbedaan dengan
SARS dan MERS, antara lain dalam hal kecepatan penyebaran dan keparahan gejala.

Akibat dari pandemi Covid-19 membuat pemerintah mengeluarkan kebijakan baru


demi menghentikan pemencaran Covid-19 yaitu mengimplementasikan ajakan masyarakat
untuk melaksanakan Physical Distancing atau memberi jarak dengan orang lain sejauh satu
meter dan menghindari kerumunan dan berbagai acara pertemuan yang menimbulkan
perkumpulan (Covid-19, 2020). Selain itu pemerintah menerapkan kebijakan untuk di rumah
saja seperti kerja di rumah atau Work From Home (WFH) dan kegiatan apapun yang
berhubungan dengan perkumpulan atau pertemuan ditiadakan dan diganti dengan media
online.

(Kemendikbud, 2020) mengeluarkan surat edaran tentang pembelajaran secara daring


dan bekerja dari Rumah dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Covid-19. Isi dari surat ini
salah satunya adalah meliburkan kegiatan belajar mengajar dan mengganti dengan
pembelajaran berbasis jaringan (Daring) via E-learning yang dapat digunakan berbagai
instansi pendidikan.

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting bagi manusia dan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan. Sifatnya mutlak untuk setiap orang baik di lingkup keluarga
maupun bangsa dan negara. Perkembangan suatu bangsa bisa dilihat dari bagaimana
perkembangan pendidikan dari bangsa tersebut. Pendidikan merupakan upaya secara sadar
dan terencana untuk mencerdaskan dan mengembangkan potensi peserta didik. Dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No.20 tahun 2003 pasal 1 ayat 1 tentang Sistem
Pendidikan Nasional SISDIKNAS (2003) menyatakan bahwa:

"Pendidikan adalah usaha sadar dan terena untuk menghidupkan suasana belajar dan
proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki
kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat, bangsa, dan negara."

Karena hal tersebut pembelajaran daring perlu diberlakukan sebagai upaya


meminimalisir dampak Corona yang terjadi dalam bidang pendidikan dan mengingat
pentingnya pendidikan, pembelajaran daring ini mendukung agar siswa dapat belajar dan
tetap terdidik di era pandemi ini.

Pendidikan dengan jarak jauh memiliki tujuan agar mutu pendidikan meningkatkan
dan relevansi pendidikan serta meningkatkan pemerataan akses dan perluasan pendidikan.
Pendidikan jarak jauh yang diselenggarakan dengan penjaminan kualitas yang baik dan
sesuai dengan kebutuhan pemangku kepentingan merupakan salah satu mekanisme perluasan
akses pendidikan. Pembelajaran daring merupakan alternatif yang digunakan saat ini oleh
setiap sekolahan untuk melaksanakan proses belajar mengajar walaupun tidak dengan tatap
muka.

2
Pembelajaran daring sendiri juga mempengaruhi prestasi belajar siswa. Dalam
pembelajaran daring siswa dituntut untuk tetap aktif. Prestasi belajar siswa di masa pandemi
Covid-19 memiliki banyak kendala seperti masih banyak siswa yang belum mempunyai
gawai, kendala jaringan di beberapa wilayah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) mengungkapkan selama


pandemi Covid-19, pembelajaran jarak jauh (PJJ) di seluruh Indonesia berdampak pada nilai
akademis siswa.

Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Dasar Menengah
(Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Jumeri hasil
evaluasinya banyak sekali keterbatasan. Hal tersebut diungkapkan dalam Talkshow MNC
Trijaya Network yang disiarkan secara daring di kanal YouTube MNCTrijaya, Sabtu 23
Januari 2021.

"Mulai dari tracing guru, murid, kemudian pengawasan dan itu ternyata kita tidak bisa
sendiri. Selama 10 bulan, secara akademis tentu ada penurunan hasil belajar siswa, karena
bagaimanapun guru-guru kita, memberikan materi tentu total materinya jauh dibawah situasi
normal ketika anak-anak itu belajar tatap muka," kata Jumeri

Pihaknya menyadari output dari PTM dengan PJJ bakal berpengaruh terhadap nilai
akademis siswa. Sebab, saat bertemu saja, kata Jumeri, pemahaman siswa itu masih banyak
kurang.

Dampak dari pandemi sendiri sangat berpengaruh pada keterbatasan untuk


berkomunikasi secara langsung yang merupakan salah satu aktivitas penyampaian informasi,
baik itu pesan, ide, dan gagasan, dari suatu pihak ke pihak lainnya.

Pembatasan ini pun sebenarnya membawa setidaknya sedikit cahaya bagi pergaulan
para remaja. Masa pandemi membuat mereka yang suka buang-buang waktu dan uangnya
diluar, tidak bisa lagi keluar sehingga melakukan kegiatan di rumah yang bermanfaat atau
bisa mengutarakan imajinasi mereka.

Juga mengisi waktu yang berkualitas dengan keluarga. Inilah yang sangat dibutuhkan
pada usia remaja, yaitu bimbingan orang tua. Kapan lagi orang tua bisa lebih dekat dengan
anaknya yang ‘sibuk’ selain pada masa pandemi seperti ini?.

Namun di balik PJJ ini, ada temuan Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI
yang di luar dugaan. PJJ memicu sejumlah anak menikah dini dan juga putus sekolah.

Seperti disampaikan Komisioner KPAI Retno Listyarti, Rabu (17/2). Saat KPAI
melakukan pengawasan penyiapan buka sekolah di masa pandemi pada 8 provinsi (seluruh
provinsi di Pulau Jawa ditambah Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bengkulu), ternyata
beberapa kepala sekolah menyampaikan bahwa ada peserta didiknya yang putus sekolah.

Pemicu putus sekolah ini karena beberapa sebab, misalnya tidak memiliki alat daring,
kalaupun punya tidak mampu membeli kuota internet, sehingga anak-anak tersebut selama

3
berbulan-bulan tidak mengikuti PJJ, dan akhirnya ada yang memutuskan bekerja dan
menikah.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Berdasarkan dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang akan di bahas dalam
penelitian ini adalah:

1. Bagaimana aktivitas pergaulan dan prestasi belajar siswa di masa pandemi covid 19
2. Apakah pandemi berdampak pada aktivitas pergaulan dan prestasi belajar siswa di
masa pandemi covid 19
3. Apa saja yang harus diterapkan untuk mempertahankan dan meningkatkan prestasi
belajar siswa di masa pandemi covid 19.

1.3 TUJUAN PENELITIAN


Berdasarkan latar belakang yang telah dijabarkan diatas maka penelitian ini memiliki
tujuan untuk:

1. Mengetahui aktivitas pergaulan dan prestasi belajar siswa di masa pandemi covid 19.
2. Mengetahui apakah pandemi covid 19 berdampak pada aktivtas pergaulan dan
prestasi belajar siswa.
3. Mengetahui upaya apa saja yang harus ditererapkan untuk mempertahankan dan
meningkatkan prestasi belajar siswa di masa pandemi covid 19.

1.4 MANFAAT PENELITIAN


Dari hasil penelitian diharapkan dapat memperoleh manfaat yang baik bagi semua
pihak, terutama yang berhubungan dengan dunia pendidikan antara lain sebagai berikut:

1. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi untuk mengetahui aktivitas
pergaulan dan prestasi belajar siswa di masa pandemi Covid 19 sehingga dapat
dikembangkan secara optimal dan sebagai bahan referensi untuk menggunakan metode
mengajar.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi dan masukan guru dalam
proses belajar mengajar sehinga dapat meningkatkan kesan pada pembelajaran dan
meningkatkan hasil belajar.

3. Bagi Pendidikan

4
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi untuk mengetahui sejauh mana
keefektifan pembelajaran daring yang berhubungan dengan tuntutan Pendidikan Abad-21.

4. Bagi Peneliti lain

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi mengenai kondisi pergaulan
dan pendidikan saat era pandemi Covid-19 untuk dilanjutkan penelitian selanjutnya.

5
BAB 2

PEMBAHASAN

Virus corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)


sedang menjadi wabah penyakit di dunia termasuk juga Indonesia. Mengerikannya virus ini
menyebabkan kematian pada orang yang terkena virus ini. Belum ada obat untuk virus ini,
namun dunia berlomba-lomba membut vaksin untuk mencegak penularan.

Virus corona atau severe acute respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS-CoV-2)


yaitu virus yang menyerang sistem pernapasan. Penyakit karena infeksi virus ini disebut
COVID-19. Virus Corona bisa menyebabkan gangguan ringan pada sistem pernapasan,
infeksi paru-paru yang berat, hingga kematian. Virus ini bisa menyerang siapa saja, seperti
lansia (golongan usia lanjut), orang dewasa, anak-anak, dan bayi, termasuk ibu hamil dan ibu
menyusui.

Virus covid 19 atau lebih dikenal dengan nama virus corona. Virus corona mudah
menular melalui percikan dahak (droplet) dahak dari saluran pernafasan. Pertama kali virus
corona ditemukan yaitu di Wuhan, China. Virus ini sembat meluluh lantahkan kota Wuhan.
Kota Wuhan seperti kota mati. Sebagian besar penduduk kota Wuhan terkena virus corona.
Sehingga oleh pemerintah China melakukan lock down di kota Wuhan.

Di Indonesia sendiri diberlakukan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar


(PSBB) untuk menekan penyebaran virus ini. Pembatasan sosial berskala besar merupakan
tindakan pemerintah Indonesia untuk menghambat lonjakan kasus covid 19. Dalam masa
PSBB tersebut diatur pembatasan terhadap beberapa tempat dan kegiatan, antara lain
peliburan sekolah dan tempat kerja, pembatasan kegiatan keagamaan, dan/atau pembatasan
kegiatan di tempat atau fasilitas umum. Pembatasan sosial berskala besar ini menyebakan
aktivitas masyarakat harus dilakukan dirumah. Mulai dari berkerja sampai kegitan belajar
mengajar dilakukan dirumah.

Pemerintah memutuskan untuk melakukan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) yang di


lalukan melalui daring. Tentunya dengan kebijakan PJJ ini guru dan murid harus beradaptasi
dalam melakukan proses belajar mengajar. Banyak kendala dalam proses belajar mengajar
jarak jauh ini. Banyak murid yang belum mempunyai gawai sendiri, orang tua yang tidak
mampu membelikan kouta untuk anak, jaringan yang buruk di daerah tertentu.

Beberapa faktor yang ditemukan juga menjadi penyebab dari ketidakefektifan proses
belajar dari rumah adalah karena banyaknya distruction/gangguan ketika proses belajar
berlangsung seperti game/TV yang membuat siswa kurang fokus dalam pelaksanaan proses
evaluasi pembelajaran. Siswa cenderung ingin cepat selesai. Kurangnya komunikasi secara
efektif antara guru dengan siswa serta siswa dengan siswa lainnya menyebabkan proses
pelaksanaanbelajar dari rumah ini, lama kelamaan menjadi membosankan bagi siswa.
Beberapa hal lain yang juga menyebabkan proses belajar jadi rumah ini menjadi kurang

6
efektif adalah adanya kendala aplikasi yang rumit atau tidak biasa digunakan siswa, baik guru
maupun siswa kurang menguasai platform media pembelajaran daring yang digunakan.

Kondisi pandemi yang sangat mempengaruhi pendidikan juga berdampak pada


prestasi belajar siswa. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud)
mengungkapkan selama pandemi Covid-19, pembelajaran jarak jauh (PJJ) di seluruh
Indonesia berdampak pada nilai akademis siswa.

Selain mempengaruhi prestasi belajar siswa pandemi juga mempengaruhi pergaulan


khususnya bagi remaja. Keterbatansan dalam bergaul dengan teman dan lingkungan
memaksa mereka untuk tetap berdiam diri dirumah. Pembatasan ini membawa setidaknya
sedikit dampak baik bagi pergaulan para remaja. Mereka yang sebelum pandemi buang-
buang waktu dan uangnya diluar, tidak bisa lagi keluar sehingga melakukan kegiatan di
rumah yang bermanfaat atau bisa mengutarakan imajinasi mereka. Pergaulan anak di masa
pandemi memudahkan orang tua mengontol aktivitas anak. Karena kegiatan belajar dan
bekerja dilakukan di rumah, orangtua dan anak-anak punya lebih banyak waktu untuk
ngobrol bersama.

Namun, pola pergaulan remaja seperti yang kita ketahui terbagi menjadi dua
kelompok. Yaitu, remaja yang berprestasi dan remaja yang melakukan tindakan atau
perbuatan yang merugikan dirinya dan masyarakat sekitar. Banyak kasus pergaulan yang
tidak sehat selama pandemi khususnya pergaulan pada remaja. Waktu yang seharusnya
digunkan untuk belajar tetapi malah digunakan untuk aktivitas yang merugikan. Mereka yang
seharusnya di rumah malah nongkrong di tempat umum.

Aktivitas belajar di rumah tanpa pengawasan orangtua akan berpotensi


mengakibatkan remaja memiliki keleluasaan dalam bergaul di lingkungan sekitar. Hal itu
dapat terjadi apabila pengawasan orangtua terhadap anaknya sangat lemah. Tidak dapat
dihindari, terjadinya pergaulan bebas yang mengakibatkan kehamilan di luar nikah dan
menyebabkan angka dispensasi meningkat di masa pandemi.

7
BAB 3

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa pandemi


mempengaruhi aktivitas dan prestasi belajar siswa. Pandemi covid 19 yang mengubah
pembelajaran tatap muka menjadi pembelajaran jarak jauh. Pembelajaran jarak jauh
merupakan tindakan pemerintah untuk tetapmelaksakan pendidikan walau di masa pandemi.

PJJ menjAdi kendala untuk sebagian guru dan murid. Penurunan prestasi siswa juga
diungkapkan oleh Kementrian pendidikan. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud) mengungkapkan selama pandemi Covid-19, pembelajaran jarak jauh (PJJ) di
seluruh Indonesia berdampak pada nilai akademis siswa.

Perkembangan konsep belajarmandiri di bidang PJJ merupakan konsekuensisalah satu


karakteristik PJJ yang menuntutkemampuan belajar mandiri yang lebih tinggidibandingkan
bentuk pendidikan tatap muka. Kurangnya pemahaman siswa pada materi pelajaran selam PJJ
menjadi penyebab penurunan prestasi belajar siswa.

Pergaulan di masa pandemi khususnya remaja sedikit memimbulkan dampak baik


karena aktivitas belajar dirumah di masa pandemi memudahkan orang tua mengontol
pergaulan anaknya. Selain itu orang tua juga lebih banyak waktu untuk berbicara dengan
anaknya.

Namum, apabila pengawasan orang tua terhadap anaknya lemah, dapat menimbulakn
pergaulan bebas. Dimasa pandemi seperti ini tidak sedikit kasus putus sekolah yang
disebabkan oleh pergaulan bebas.

8
DAFTAR PUSTAKA

https://www.alodokter.com/virus-corona

https://lifestyle.kompas.com/read/2020/12/01/070309420/penting-jaga-kesehatan-mental-
remaja-selama-masa-pandemi-caranya?page=all

http://pundi.or.id/pundi/public/artikel?post=66

https://edukasi.sindonews.com/read/312472/212/evaluasi-pjj-kemendikbud-ada-penurunan-
nilai-hasil-belajar-siswa-1611496889

https://kumparan.com/kumparannews/temuan-kpai-pembelajaran-jarak-jauh-picu-pergaulan-
bebas-dan-pernikahan-anak-1vByKQuNXuh/full

https://www.liputan6.com/regional/read/4367097/miris-kasus-remaja-hamil-duluan-
melonjak-selama-pandemi-covid-19-di-madiun

Kemendikbud, Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2o2o Tentang Pelaksanaan Kebijakan

Pendidikan Dalam Masa Darurat Penyebaran Co Ro Naviru S D/Sease

(Covid-19).1.

https://news.detik.com/berita/d-4975833/kumpul-kumpul-saat-psbb-sekelompok-remaja-di-
jaksel-diamankan

https://kompaspedia.kompas.id/baca/paparan-topik/merunut-kebijakan-penanganan-wabah-
covid-19-di-indonesia

iii

Anda mungkin juga menyukai