Anda di halaman 1dari 7

Teknologi Mekanik adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang proses pengerjaan

suatu benda atau material terutama logam, sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan
syarat-syarat yang diperlukan (sesuai spesifikasi).

Klasifikasi

Teknologi Mekanik dibagi menjadi 5 klasifikasi, yaitu:

a. Proses yang digunakan untuk merubah bentuk

1. Ekstraksi dari penambangan.

2. Penuangan/casting, (logam cair yang dituangkan kedalam cetakan)

3. Pengerjaan dingin dan panas (cold work and hot work)

4. Pembentukan dengan logam serbuk(powder metalurgi forming)

5. Pencetakan logam dalam keadaan plastis(plastic moulding)

b. Proses yang digunakan untuk pengerjaan dengan mesin, sehingga dicapai ukuran tertentu

1. Proses tradisional (traditional machining)

2. Proses non-tradisional (belum banyak digunakan)

c. Proses untuk memperoleh permukaan akhir(surface finish) yang dikehendaki

1. Metal removal

2. Polishing (penghalusan dengan menggosok dan ditambah dengan bahan kimia supaya lebih
halus)

3. Coating (dilapisi dengan bahan lain, bisa cat, logam, dll)

d. Proses untuk menggabungkan bagian-bagian material

e. Proses yang digunakan untuk merubah sifat-sifat fisik

1. Dengan perlakuan panas (heat treatment)

PERUBAHAN BENTUK
Hampir semua produk logam berasal dari suatu penuangan gumpalan logam(ingot) dari
suatu proses reduksi penambangan(ore reducing proccess)
Proses-proses yang digunakan untuk merubah bentuk adalah:

1. Penuangan (casting)

2. Penempaan (forging), memukul dalam keadaan pijar

3. Ekstrusi (penarikan)

4. Pengerolan

5. Penarikan (drawing)

6. Penekanan (squeezing)

7. Penekanan (crashing)

8. Penembusan (piercing)

9. Swaging (old forging)

10. Pelenturan (bending)

11. Penggeseran (shearing)

12. Pemutaran (spinning)

13. Pembentukan dengan penarikan (stretch forming)

14. Pembentukan dengan rol (roll forming)

15. Pemotongan dengan obor (torch cutting)

16. Pembentukan dengan ledakan (explosive forming)

17. Pembentukan dengan elektro hidrolik (electro hydrolic forming)

18. Pembentukan secara magnetik (magnetic forming)

19. Pembentukan secara elektro (electro forming)

20. Pembentukan secara logam serbuk (powder metalurgi forming)

21. Pencetakan plastis (plastic molding)

PROSES TRADISIONAL
Proses tradisional digunakan pada pengerjaan dengan mesin yang dilakukan pada bagian-
bagian (parts) atau komponen-komponen untuk memperoleh dimensi yang sesuai dengan
spesifikasi.

Terdapat 8 proses utama, yaitu:


1. Proses Pembubutan (Turning)

2. Proses Pemboran (Boring) --> untuk benda pendek

3. Proses penggerindraan (grinding)


4. Proses frais (milling)

5. Proses perataan bidang (planing)

Ket:

Benda kerja bergerak dari kiri ke kanan, setelah sampai pojok kanan, benda kerja bergerak ke
kiri dengan sangat cepat karrena tidak ada hambatan, dan pada saat itu juga alat potong
bergerak/bergeser masuk ke dalam bidang baca (sedikit).

6. Proses Perataan Bidang (shaping)


Ket: shaping merupakan kebalikan dari planing.

7. Proses Broaching

Ket:

Proses broaching digunakan untuk memperbesar lubang yang sudah ada pada benda kerja,
bukan untuk melubanginya.

8. Proses drilling

Penggabungan
Produk yang memerlukan pemasangan dari dua bagian atau lebih biasanya digabung
dengan salah satu cara dari proses-proses berikut:
1. Pengelasan (welding)
2. Penyolderan (soldering)
3. Pembrasingan (brazing)
4. Sintering
5. Pressing
6. Riveting
7. Screw fastering
8. Adhesive joining

1. Pengelasan (welding)

Penggabungan (fusi) bagian-bagian logam dengan cara pemanasan dan / atau penekanan.

2. Penyolderan (soldering)

Penyolderan adalah proses-proses yang menyatukan logam-logam dengan logam


penggabung ketiga (artinya logam 1 dan 23 digabung) yang dikenakan penggabungan
(joint) dalam keadaan mencair (liquid state) & dibiarkan untuk membeku (menjadi padat).

Proses-proses ini banyak digunakan secara komersil dalam penggabungan pasangan-


pasangan kecil dari bagian alat-alat listrik.

Penyolderan (soldering)

Adalah penggabungan 2 potong logam dengan logam yang lain yang berbeda yang
dilaksanakan pada antara keduanya (kedua potongan logam tersebut), dalam keadaan
meleleh atau mencair pada temperatur tidak melebihi 430c. Dalam proses ini terjadi
sedikit paduan (alloying) dengan logam dasar, dan kekuatan tambahan diperoleh dari ikatan
mekanisnya (mechanical bonding)

Suatu metode pemanasan (pencelupan, tungku/furnace, obor/torch, atau tahanan


listrik/electrical resistance dapat dilakukan, banyak penyolderan dilaksanakan dengan besi
solder (soldering iron) yang cocok untuk bagian-bagian kecil atau logam ringan.

Besi solder dipanaskan, dikenakan pada logam yang akan digabung dalam bentuk kawat.
Pada semua operasi penyolderan perlu dijaga kebersihan, dan dibutuhkan suatu fluks. Fluk
adalah aliran energi panas.

3. Brazing

Pada brazing logam pengisi (filler metal) merupakan paduan bukan besi (non-ferrous alloy)
dan mempunyai titik lebur diatas 430c, tetapi lebih rendah dari titik lebur logam induk
(parent metal).

Logam pengisi didistribusikan diantara permukaan dengan cara daya tarik kapiler.

4. Braze Welding
Serupa dengan brazing, tetapi logam pengisi tidak didistribusikan dengan cara daya tarik
kapiler. Dalam proses terakhir ini, logam pengisi dicairkan dan ditempatkan pada titik
dimana pengelasan dibuat.

Untuk keduanya (baik brazing maupun braze welding) fluk diperlukan untuk membuang
oksida permukaan dan memungkinkan logam pengisi cair membasahi permukaan yang
digabung secara sempurna.

Logam dan padanan logam yang biasa digunakan pada brazing adalah:

1. Tembaga ................................1083c

2. Paduan tembaga ....................870-1100c

3. Paduan perak .........................630-845c

4. Paduan aluminium .................570-640c

Anda mungkin juga menyukai