Anda di halaman 1dari 21

“PEMBUATAN RAK DISPLAY AQUARIUM MULTIFUNGSI”

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Metodelogi Penelitian

Dosen Pengampu : Bpk Ir. Indra Surya, MT

Penyusun :

Fadhilah Ruhendi Putra : 20322310P

JURUSAN TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS BANDAR LAMPUNG
2021
DAFTAR IS

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................1
1.2 Tujuan....................................................................................................2
1.3 Rumusan Masalah..................................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI.......................................................................................4
2.1 Perencanaan Bahan................................................................................4
2.2 Perencanaan Waktu................................................................................4
2.3 Perencanaan Biaya.................................................................................5
2.4 Pengukuran............................................................................................5
2.4.1 Pengertian dan Konsep Pengukuran.............................................5
2.4.2 Meteran.........................................................................................5
2.4.3 Mistar............................................................................................6
2.4.4 Penggoresan..................................................................................6
2.4.5 Penggaris Siku..............................................................................7
2.5 Kerja Bangku.........................................................................................7
2.6 Pemesinan............................................................................................10
2.7 Pengelasan............................................................................................11
2.8 Finishing..............................................................................................12
BAB III PEMBAHASAN DAN PENGUMPULAN DATA......................................13
3.1 Pengumpulan Data...............................................................................13
3.1.1 Alat dan Bahan............................................................................14
3.1.2 Perencanaan Bahan.....................................................................14
3.1.3 Perencanaan Waktu....................................................................15
3.1.4 Perencanaan Biaya......................................................................15
3.1.5 Estimasi Harga Jual....................................................................16
BAB IV PENUTUP.....................................................................................................17
5.1 Kesimpulan..........................................................................................17
5.2 Saran....................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................18
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Di zaman modern ini, pembuatan produk dari bahan logam sudah banyak
dilakukan oleh perusahaan-perusahaan industri besar khususnya di Indonesia
bahkan sampai industi rumahan. Berbagai macam bahan infrastruktur jalan,
bangunan, aksesoris rumah dan sebagainya tidak terlepas dengan yang namanya
proses produksi. Seluruh kegiatan produksi yang dilakukan tentunya haruslah
memperhatikan segala aktivitas yang berhubungan dengan hal tersebut, mulai
dari perencanaan waktu, bahan, biaya produksi, harga jual, persiapan alat dan
bahan, keselamatandan kenyamanan kerja (K3), pengetahuan atau
pengaplikasian ilmu proses produksi yang telah didapat dan sebagainya.
Perencanaan waktu, bahan baku, dan biaya produksi akan membentuk para
engineer berpikir secara terarah sehingga kegiatan yang dilakukan memiliki
standarisasi yang jelas. Proses produksi yang dipelajari mahasiswa Teknik mesin
merupakan mata kuliah yang mempelejari proses seluruh kegiatan yang dapat
menghasilkan baranng, baik itu produk berbahan logam maupun non logam.
Perkembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu teknik mesin menuntut
agar mahasiswanya mampu mengaplikasikan ilmu yang telah di dapat,
sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, yaitu mata kuliah elemen mesin.
Mayoritas para mahasiswa di zaman sekarnag hanya menghapal ilmu yang telah
didapat, tanpa memahami ilmu dan praktek secara langsung di lapangan /
lingkungan kerja. Jika ilmu yang telah didapat kemudian dipraktekkan pada
kehidupan maka ilmu tersebut akan lebih bermanfaat.
Permasalahan-permasalahan di lapangan banyak sekali mengenai
kesalahan kerja pada proses produksi dikarenakan kurangnya ilmu pengetahuan
di dalamnya,sehingga terkadanng menimbulkan kejadian-kejadian yang tidak
diinginkan, seperti kecelakaan kerja, tidak efektif dalam penyusunaan waktu dan
pemilihan bahan produksi, tidak efisien dalam penghunaan alat dan bahan yang
diperlukan, kesalah dalam pembuatan produk, dan lain sebagainya. Oleh karena
itu, demi menambah ilmu pengetahuan mahasiswa teknik mesin khususnya
proses pembuatan suatu produk, maka dibuatlah makalah / proyek work perihal
pengelasan atau membuat konstruksi ringan dalam hal ini yang akan dibahas
ialah pembuatan rak display aquarium multifungsi

1.2 Tujuan
Tujuan dari pembentukan makalah ini adalah untuk mengetahui bagaimana
proses dalam pembuatan rak display aquarium multifungsi. Dengan harapan
mahasiswa dapat mengetahui dan memahami secara teoritis maupun praktek di
lapangan terkait proses pembuatan rak display aquarium multifungsi. Disamping
itu sebagai langkah untuk menambah pengetahuan dan wawasan terkait teknik
mesin khususnya, adapun tujuan yang hendak dalam makalah pembuatan makalah
ini meliputi :
1. Dapat merancang dan memperhitungkan waktu, bahan dan biaya
produksi yang dibutuhkan selama proses pembuatan rak display
aquarium multifungsi.
2. Mengetahui secara detail proses pembuatan rak display aquarium
multifungsi.
3. Mengetahui mesin dan alat bantu apasaja yang digunakan dalam
proses pembuatan rak display aquarium multifungsi.
4. Dapat menghubungkan antara teori dan praktek yang dilakukan di
lapangan.
5. Mengetahui harga jual dari produk yang dibuat, dalam hal ini adalah
rak display aquarium multifungsi.
1.3 Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang berkaitan mengenai proses pembuatan teralis ini adalah :
a. Bagaimana cara merencanakan pembuatan produksi mengenai bahan, waktu
dan biaya produksi dalam pembuatan rak display aquarium multifungsi?
b. Bagaimana proses pembuatan rak display aquarium multifungsi?
c. Bagaimana perencanaan bahan, waktu, dan biaya dalam pembuatan rak
display aquarium multifungsi?
d. Mesin apa saja yang digunakan dalam pembuatan rak display aquarium
multifungsi?
BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Perencanaan Bahan


Perencanaan bahan baku merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
merencanakan bahan apa saja yang akan diperlukan untuk kegiatan produksi.
Untuk produksi pembuatan rak display, teralis, pagar, kanopi, tanggaa, dll secara
umum adalah : plat baja, baja batangan, besi siku, hollow bar, stainless steel, besi
beton, pipa, dll. Ada dua tipe atau spesifikasi material yang umumnya digunakan
sebagai bahan baku di bengkel las yaitu : baja konstruksi (baja karbon rendah),
dan stainless steel (baja tahan karat) dengan berbagai bentuk. Adapun bahan
tambahan adalah material yang terkait dengan proses pengelasan namun bukan
merupakan bahan baku adalah elektroda.

2.2 Perencanaan Waktu


Perencanaan waktu adalah kegiiatan merencanakan waktu setiap proses
kegiatan, yang mana bertujuan dapa dievaluasi lebih lanjut untuk menghasilkan
cara dan waktu yang lebih efektif. Rencana Induk (masterplan) adalah sebuah
perencanaan yang menitik beratkan uraian-uraian korporasi kebijakan sebuah
organisasi. Rencana tersebut memiliki tujuan-tujuan jangka Panjang dan
mempunyai ruang lingkup yang sangat luas. Rencana strategis (strategic
planning) adalah perencanaan yang berisikan uraian tentang kebijakan tujuan
jangka Panjang dan waktu pelaksanaan yang lama. Model perencanaan ini
sanggat sulit untuk diubah. Perencanaan jika dilihat berdasarkan jangka waktu
berlakunya rencana, adalah sebagai berikut :
1. Rencana Jangka Panjang (long term planning) adalah perencanaan yang
berlaku antara 10 s/d 25 tahun
2. Rencana Jangka Menengah (medium range planning) adalah
perencanaan yang berlaku di antara 5 s/d 7 tahunnan.
3. Rencana Jangka Pendek (short range planning) adalah umumnya
berlaku hanya untuk sekitar 1 tahun.

2.3 Perencanaan Biaya


Perencanaan biaya adalah suatu kegiatan untuk merencanakan kebutuhan
biaya untuk setiap bahan yang dugunakan dalam proses produksi. Biaya untuk
modal peralatan dan alat bantu serta biaya produksi setiap unit disebut biaya
manufaktur dari produk. Biaya produk menentukan berapa besar laba yang akan
dihasilkan oleh perusahaan / instansi / perorangan pada proses penjualan.

2.4 Pengukuran
2.4.1 Pengertian dan Konsep Pengukuran
Metrologi adalah ilmu tentang pengukuran, Terdapat beberapa konsep
pengukuran menurut standar internasional, berikut adalah table setiap satuannya :

Besaran Satuan Lambang SI


Panjang meter M
Massa kilogram kg
Waktu sekon s
Arus amper A
Table 1Pengukuran

2.4.2 Meteran

Gambar 1 Meteran Roll


Meteran juga dikenal sebagai pita ukur atau tape atau bias disebut juga
sebagai Roll Meter ialah alat ukur Panjang yang bias digulung, dengan Panjang
5-50 meter. Meteran ini sering digunakan oleh tukang bangunan atau pengukur
lebar jalan. Ketelitian pengukuran dengan rollmeter hingga 0.5 mm. Roll Meter
ini pada umumnya dibuat dari bahan plastic atau plat besi tipis. Satuan yang
dipakai dalam roll meter yaitu mm atau cm, feet atau inch. Pita ukur atau roll
meter tersedia dalam ukuran 5 meter, 10 meter, 15 meter, 30 meter sampai 50
meter. Pita ukur umumnya dibagi pada interval 5 mm atau 10 mm.

2.4.3 Mistar

Gambar 2 Mistar

Mistar atau penggaris adalah alat ukur panjang yang sering digunakan. Alat
ukur ini memiliki skala terkecil 1 mm atau 0,1 cm. Mistar memiliki ketelitian
pengukuran setengah dari skala terkecilnya yaitu 0,5 mm. pada saat melakukan
pengukuran dengan mistar, arah pandangan harus tegak lurus dengan skala pada
mistar dan benda yang diukur. Jika tidak tegak lurus maka akan menyebabkan
kesalahan dalam pengukurannya, bisa lebih besar ataulebih kecil dari ukuran
aslinya.

2.4.4 Penggores

Gambar 3 Penggores
Penggoresan adalah alat yang digunakan untuk menandai ukuran pada benda
kerja atau bahan yang akan diolah. Ada bermacam-macam jenis penggores,
ayaitu :
1.Penggores tangan sedukan.
2.Penggores dengan satu ujung bengkok.
3.Penggores dengan satu ujung dirobah.

2.4.5 Penggaris Siku

Gambar 4 Penggaris Siku

Penggaris siku merupakan tolak ukur pertama terhadap hasil kerja tukang
kayu dalam hubungannya dengan perakitan, kestabilan konstruksi dan
ketepatan sudut pemotongan. Oleh karena itulah apabila anda sedang
merencanakan untuk membeli alat bantu ini, sebaiknya sediakan anggaran
biaya yang sedikit lebih besar untuk membeli penggaris siku yang berkualitas.

2.5 Kerja Bangku

Teknik Kerja Bangku adalah teknik dasar yang harus dikuasai oleh
seseorang dalam mengerjakan benda kerja. Pekerjaan kerja bangku
penekanan pada pembuatan benda kerja dengan alat tangan, dan dilakukan
di bangku kerja. Praktik kerja bangku melatih mahasiswa agar mampu
menggunakan alat kerja yang baik dan benar, serta mampu menghasilkan
benda kerja yang memiliki standar tertentu sesuai dengan lembar kerja yang
ditentukan. Hal ini dapat tercapai jika mahasiswa melakukan
pekerjaandengan baik sesuai dengan peraturan dan tata cara pengerjaan
praktek kerja bangku. Bangku kerja adalah bangku atau meja tempat di mana
benda kerja dikerjakan sekaligus merupakan wadah bagi peralatan kerja
bangku. Pada kerja bangku kita menggunakan beberapa peralatan seperti,
ragum, kikir, (kasar, halus), mistar ingsut, siku dan gergaji.
a) Ragum

Gambar 5 Ragum

Ragum berfungsi untuk menjepit benda kerja secara kuat dan benar,
artinya penjepitan oleh ragum tidak boleh merusak benda kerja. Dengan
demikian ragum harus lebih kuat dari benda kerja yang dijepitnya. Untuk
menghasilkan penjepitan yang kuat maka pada mulut ragum/rahangnya
dipasangkan baja berigi sehingga benda kerja dapat dijepit dengan kuat.
Rahang-rahang ragum digerakkan oleh batang ulir yang dipasangkan pada
rumah ulir. Apabila batang ulir digerakkan/diputar searah jarum jam, maka
rahang ragum akan menutup,tetapi bila diputar berlawanan dengan arah
jarum jam maka rahang ragum akan membuka.
Hal-hal yang perlu diperhatikan atau yang perlu dipedomani dalam
penjepitan benda kerja pada ragum adalah sebagai berikut:
1) Gunakan pelapis rahang ragum untuk mencegah benda kerja agar tidak
rusak permukaannya.
2) Penjepitan benda kerja harus rata, artinya permukaan benda kerja yang
keluar dari rahang ragum harus lurus dan sejajar dengan rahang ragum.
3) Untuk penjepitan benda kerja yang berlubang seperti pipa yang tipis
digunakan bahan tambahan lain yang dimasukkan ke dalam pipa, sehingga
pipa yang dijepit tidak akan mengalami kerusakan/berubah bentuk.
4) Untuk penjepitan benda kerja yang tipis (pelat tipis) gunakan landasan
dari kayu. Landasan tersebut dijepit pada rahang ragum.
b) Gergaji

Gambar 6 Gergaji

Mesin gergaji adalah suatu mesin yang sangat sederhana dan banyak
digunakan untuk memotong logam atau non logam. Gergaji merupakan
alat perkakas yang berguna untuk memotong benda kerja. Mesin gergaji
merupakan mesin pertama yang menentukan proses lebih lanjut. Dapat
dimaklumi bahwa mesin ini memiliki kepadatan operasi yang relatif tinggi
pada bagian produksi. Gergaji tangan biasa digunakan untuk pekerjaan-
pekerjaan yang sederhana dalam jumlah produksi yang rendah.

c) Kikir

Gambar 7 Kikir

Dengan semakin kompleknya bentuk benda kerja, maka peralatan


untuk membuatnya juga semakin banyak di buat. Dalam bengkel kerja
bangku, kita mengenal beberapa macam kikir, di mana masing-masing
kikir tersebut mempunyai kegunaan masing-masing.Macam-macam kikir
adalah sebagai berikut:
a. Kikir Rata
Kikir rata berfungsi untuk meratakan benda kerja, dan umumnya
bentuknya tebal dan agak lebar.

Gambar 8 Kikir Rata


b. Kikir Instrumen

Gambar 9 Kikir Instrument

Disebut kikir instrumen karena bentuk kikir ini sangat kecil di


bandingkan dengan ukuran kikir pada umumnya dan karena
pemakaiannya untuk pengikiran benda kerja yang kecil atau instrumen
dari suatu peralatan.
Kikir instrumen ini tersedia dalam satu set yang berisi semua
bentuk atau macam-macam kikir, yaitu : kikir datar, kikir segi tiga, kikir
segi empat, kikir bulat, kikir setengah bulat dan pisau. Gigi-gigi
pemotongnya juga sama dengan kikir pada umumnya yaitu bergigi
tunggal dan bergigi ganda.

2.6 Pemesinan

Proses permesinan (Machining process) merupakan proses pembentukan


suatu produk dengan pemotongan dan menggunakan mesin perkakas. Umumnya,
benda kerja yang di gunakan berasal dari proses sebelumnya, seperti proses
penuangan (Casting) dan proses pembentukan (Metal Forging). Proses permesinan
ini berdasarkan bentuk alat potong dapat di bagi menjadi 2 tipe, yaitu :
a. Bermata potong tunggal (single point cutting tools)Bermata potong jamak
(multiple points cuttings tools)
b. Bermata potong jamak (multiple points cuttings tools)
Secara umum, gerakan pahat pada proses permesinan terdapat 2 tipe yaitu :
gerak makan (feeding movement) dan gerak potong (cutting movements). Sehingga
berdasarkan proses gerak potong dan gerak makannya, proses permesinan dapat di
bagi menjadi beberapa tipe, antara lain :
a. Proses Bubut (Turning)
b. Proses Sekrap (Planning, Shaping)
c. Proses Freis (Milling)
d. Proses Gurdi (Drilling)
e. Proses Bor (Boring)
f. Proses Kikir (Filling)
g. Proses Gergaji atau parut (Sawing, Broaching)
2.7 Pengelasan

Gambar 10 Pengelasan

Pengelasan (welding) adalah salah salah satu teknik penyambungan logam


dengan cara mencairkan sebagian logam induk dan logam pengisi dengan atau tanpa
tekanan dan dengan atau tanpa logam penambah dan menghasilkan sambungan
yang kontinyu. Berdasarkan definisi dari DIN (Deutch Industrie Normen) las adalah
ikatan metalurgi pada sambungan logam paduan yang dilaksanakan dalam keadaan
lumer atau cair. Dari definisi tersebut dapat dijabarkan lebih lanjut bahwa las adalah
sambungan setempat dari beberapa batang logam dengan menggunakan energi
panas. Pada waktu ini telah dipergunakan pengelasan yang dilaksanakan dengan
cara menekan dua logam yang disambung sehingga terjadi ikatan antara atom-atom
molekul dari logam yang disambungkan.
2.8 Finishing

Finishing adalah proses terakhir dalam suatu proses produksi, terdapat


beberapa proses finishing di antaranya adalah sebagai berikut:
a. Penghalusan
Penghalusan adalah proses menghaluskan permukaan logam yang tidak
rata. Adapun proses penghalusan dapat menggunakan peralatan sebagai
berikut:

Gambar 11 Mesin Gerinda Tangan

Mesin gerinda tangan merupakan mesin yang berfungsi untuk


menggerinda benda kerja. Awalnya mesin gerinda hanya ditujukan untuk
benda kerja berupa logam yang keras seperti besi dan stainless steel.
Menggerinda dapat bertujuan untuk mengasah benda kerja seperti pisau
dan pahat, atau dapat juga bertujuan untuk membentuk benda kerja
seperti merapikan hasil pemotongan, merapikan hasil las, membentuk
lengkungan pada benda kerja yang bersudut, menyiapkan permukaan
benda kerja untuk dilas, dan lain-lain.
b. Pendempulan
Dempul adalah bahan yang digunakan untuk menutup lubang pada kayu
maupun logam dengan menggunakan media cat air maupun
kapur.Pendempulan bertujuan untuk mendasari pengecatan, maeratakan
dan menghaluskan bidang kerja serta menambal bidang kerja yang
tergores atau penyok.
c. Pengecatan
Pengecatan adalah sebuah proses untuk membuat lapisan cat tipis (cair
atau bubuk) di atas sebuah benda dan kemudian membuat lapisan cat ini
mengeras dengan cara mengeringkannya
BAB 3
PEMBAHASAN DAN PENGUMPULAN DATA

3.1 Pengumpulan Data


3.1.1 Desain
Desain rak display aquarium multifungsi yang akan dibuat
berkapasitas 75 soliter bervolume 4 liter, untuk dimensinya
sebagai berikut :

Gambar 12 Rak Display Aquarium Multifungsi


3.1.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum pembuatan tralis adalah
sebagai berikut:
A. Alat
1.Mesin gerinda
2.Ragum
3.Alat pencekam
4.Meteran
5.Penggaris siku
6.Amplas
7.Mesin las
8.Kuas cat
9.Wadah cat
10. Pensil
11. Gergaji besi
12. Kikir
B.Bahan
1.Plat besi Siku
2.Dempul
3.Cat
4.Tinner
5.Elektroda
6.Kapur

3.1.3 Perencanaan Bahan


Kebutuhan bahan baku untuk setiap kerangka besi yang digunakan :

Plat besi Siku


Ukuran (cm) Jumlah (batang) Panjang / Batang (cm)
3x3 6 600 cm
Table 2 Kebutuhan Bahan Produksi
3.1.4 Perencanaan Waktu

Satuan Waktu Waktu


Kegiatan Keterangan
(detik) (detik)
Pengukuran plat siku 28 buah 30 840
Pemotongan plat siku 28 buah 60 1680
Pemotongan plat siku sudut 45o 12 buah 60 720
Champer besi plat siku 12 buah 50 600
Mengelas figura tralis (sudut plat siku) 4 sudut 35 140
Seluruh
Mengelas setiap plat siku kerangka - 1200
disatukan
Penggerindaan Rak yang sudah jadi - - 2400
Hamplas - - 1800
Memberi menie/cat dasar - - 1800
Menjemur tralis agar cat dasar kering - - 7200
Menghamplas kembali agar meni
- - 2100
halus
Membersihkan dengan kuas - - 600
Mengecat dengan cat berwarna hitam - - 1800
Menjemur - - 9000
Pemeriksaan seluruh kegiatan - - 960
Total detik 32840
Total jam 9.12 jam
Table 3 Perencanaan Waktu

3.1.5 Perencanaan Biaya

Kebutuhan
Nama Barang Harga / batang Harga Total
(Batang)
Plat Siku 6 batang Rp 7.0000 Rp 420000
Amplas 1 gulung Rp 10.000 Rp 10.000
Tinner 1 kaleng Rp 20.000 Rp 20.000
Menie 1 kaleng Rp 28.500 Rp 28.500
Cat 1 kaleng Rp 50.000 Rp 50.000
Dempul 1 kaleng Rp 14.000 Rp 14.000
Listrik 10 jam Rp 5.000 Rp 50.000
Total Rp 592500
Table 4 Perencanaan Biaya
3.1.6 Estimasi Harga Jual

Table 5 Rak Display Aquarium Multifungsi

Untuk rak display aquarium multifungsi dengan kapasitas 75 soliter


bervolume 4 liter dapat dijual mulai dari harga Rp 800.000 s/d Rp
1.200.000 sudah termasuk biaya pengiriman dengan ketentuan
jarak.
BAB 4
PENUTUP

4.1 Kesimpuan
Proses produksi adalah kegiatan yang mengkombinasikan factor-
faktor produksi (man, money, material, method) yang ada untuk
menghasilkan suatu produk, baik berupa barang atau jasa yang dapat diambil
nilai lebihnya atau manfaatnya oleh pengguna. Dalam kegiatan proses
produksi harus memperhatikan komponen-komponen keselematan dan
kesehatan kerja (K3), K3 adalah semua ilmu dan penerapannya untuk
mencegah terjadinya kecelakaan kerja, penyakit akibat kerja (PAK),
kebakaran, peledakan dan pencemaran lingkungan. Terdapat pula
perencanaan waktu yang harus dipersiapkan secara matang, di antaranya
adalah persiapan waktu, bahan dan biaya. Perencanaan ini akan
memudahkan pekerjaan para praktikan. Hasil akhir dari praktik di lapangan
yang sesuai dengan perencanaan, maka perencanaan tersebut dikatakan
bagus atau sesuai, jika tidak sesuai maka harus ada yang dievaluasi agar
dapat diperbaiki pada kegiatan selanjutnya
4.2 Saran
Para praktikan hendaknya memperhatikan beberapa peralatan yang
harus dipakai ketika melakukan praktik kerja menggunakan mesin-mesin
demi terjaganya keselamatan dan kenyamanan kerja atau sering disebut K3.
Para praktikan pun harus memiliki pengetahuan yang cukup mengenai
kegiatan proses produksi agar dapat mengaplikasikan ilmunya dengan
sebaik-baiknya sehingga seluruh aktivitas proses produksi, maka hambatan
yang terjadi akan berkurang. Perencanaan bahan, waktu dan biaya untuk
membuat suatu produk haruslah dilakukan dengan pemikiran yang sangat
matang sehingga mendapatkan hasil yang diinginkan sesuai rencana.
DAFTAR PUSTAKA

Sufiana. Firman. 2013. http://firman-sufiana.blogspot.co.id/2013/01/autocad.html.

Handi. 2008. http://darikami.perkakasku.com/2008/02/28/mesin-gerinda-tangan-mesin-


yang-serba-guna/.

Anda mungkin juga menyukai