Disusun Oleh :
Nama : Dewi Putri Mardiana
Nim : 201857052
Dosen Pembimbing:
Vikha Indira Asri, ST.,MT
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIKUM
PERANCANGAN TEKNIK INDUSTRI TERINTEGRASI III
MODUL 2
PERANCANGAN ORGANISASI DAN
MANAJEMEN PERUSAHAAN INDUSTRI
Mengetahui,
Dosen Pengampu
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat dan
karunia-Nya yang telah diberikan, sehingga penyusun bisa menyelesaikan
Laporan Praktikum PTIT 3 Modul 2 ini. Adapun tujuan disusunnya laporan ini
adalah sebagai syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Teknik
Industri Terintegrasi 3.
Tersusunnya laporan ini tentu bukan karena buah kerja keras penulis
semata, melainkan juga atas bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis
ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu
terselesaikannya laporan ini, diantaranya:
1. Ibu Dina Tauhida, S.T., M.Sc. dan Ibu Vikha Indira Asri, S.T., M.T.,
selaku dosen pengampu mata kuliah Praktikum Teknik Industri Terintegrasi
3.
2. Petugas laboratorium serta para asisten dosen yang membantu jalannya
praktikum PTIT 3 ini.
3. Orang tua, kerabat, sahabat, dan pihak-pihak lainnya yang tidak bisa kami
sebutkan satu persatu.
Penulis sangat menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari kata sempurna.
Untuk itu, penulis selaku penyusun menerima dengan terbuka semua kritik dan
saran yang membangun agar laporan ini bisa tersusun lebih baik lagi. Penulis
berharap semoga laporan ini bermanfaat untuk kita semua.
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................vii
DAFTAR GAMBAR............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
2.1 Perusahaan..................................................................................................4
2.3.5Job Specification....................................................................................13
4.3.1 Kompleksitas....................................................................................32
4.3.2 Sentralisasi.......................................................................................33
4.3.3 Formalisasi.......................................................................................34
BAB V PENUTUP.................................................................................................83
5.1 Kesimpulan..........................................................................................83
5.2 Saran.........................................................................................................84
REFERENSI..........................................................................................................85
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Profil Perusahaan PT. Istana Furniture....................................................24
Tabel 4.2 Job Description PT. Istana Furniture.......................................................35
Tabel 4.3 Jumlah Karyawan PT. Istana Furniture...................................................56
Tabel 4.4 Analisis SWOT Penilaian Matrix IFE & EFE PT. Istana Furniture........58
Tabel 4.5 Analisis Perbandingan Pesaing berdasarkan 4P......................................78
Tabel 4.6 Analisis Perbandingan Pesaing berdasarkan Strategi Bisnis, Kelebihan
dan Kelemahan Masing-Masing Perusahaan...........................................................80
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Proses Bisnis .........................................................................................7
Gambar 2.2 Struktur Organisasi Lini......................................................................10
Gambar 2.3 Struktur Organisasi Lini dan Staff.......................................................11
Gambar 2.4 Tingkatan Manajemen Perusahaan......................................................12
Gambar 3.1 Flowchart Penelitian............................................................................22
Gambar 4.1 Denah Lokasi PT. Istana Furniture......................................................25
Gambar 4.2 Logo PT. Istana Furniture....................................................................26
Gambar 4.3 Alur Proses Bisnis PT. Istana Furniture...............................................30
Gambar 4.4 Struktur Manajemen PT. Istana Furniture............................................34
Gambar 4.5 Struktur Organisasi PT.Istana Furniture..............................................53
Gambar 4.6 Langkah-langkah Rekrutmen Karyawan di PT. Istana Furniture........54
Gambar 4.7 Posisi IE Martrix PT.Istana Furniture..................................................68
Gambar 4.8 Posisi Kuadran SWOT PT.Istana Furniture.........................................70
Gambar 4.9 Produk Meja Komputer Ergonomis.....................................................77
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Organisasi merupakan sekelompok orang yang secara bersama-sama ingin
mencapai suatu tujuan yang sama, yang pada dasarnya menyangkut tentang
integrasi dan penyusunan kegiatan-kegitan yang diarahkan pada pencapaian
tujuan dari suatu organisasi (Reksohadiprodjo dan Handoko, 1982). Kegiatan
organisasi tesebut membutuhkan manajemen organisasi berdasarkan struktur
organisasi dalam pembagian kerja untuk mencapai tujuan organisasi, seperti
halnya dalam kegiatan manufaktur pembuatan produk di perusahaan diperlukan
manajemen dari suatu organisasi perusahaan tersebut.
Dalam melakukan kegiatan organisasi perusahaan, perusahaan juga perlu
menentukan keputusan strategis apa yang akan diambil oleh perusahaan
menggunakan analisis SWOT (Strength (Kelebihan), Weakness (Kelemahan),
Opportunities (Peluang), dan Threats (Ancaman)) (Sulistiani, 2013) dan juga
dilakukan analisis STP (Segmentation, Targeting and Positioning) untuk
menentukan strategi bisnis pemasaran produk (Muhajidin dan Khoirianingrum,
2019), analisis STP ini digunakan untuk melakukan strategi pemasaran produk
meja komputer ergonomis dari PT. Istana Furniture.
Salah satu organisasi perusahaan manufaktur yang menjalankan bisnisnya
sesuai dengan manajemen organisasinya adalah PT.Istana Furniture. Perusahaan
ini merupakan perusahaan manufaktur yang memiliki produk unggulannya adalah
meja komputer ergonomis yang terletak di Kota Kudus. Untuk mengetahui
manajemen organisasi dari PT.Istana Furniture diperlukan kegiatan penelitian
pada PT.Istana Furniture. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui
jalannya bisnis organisasi secara menyeluruh serta menganalisis manajemen
organisasi dari PT.Istana Industri dengan menggunakan analisis SWOT, STP dan
analisis pesaing dari PT. Istana Furniture, ketiga hasil analisis tersebut digunakan
untuk menentukan strategi bisnis yang dijalankan oleh PT. Istana Furniture.
1.2 Rumusan Masalah
Dari latar belakang yang sudah dipaparkan maka didapatkan perumusan
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini berisikan pembahasan secara garis besar seperti latar belakang
masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, pembatasan masalah serta
sistematika penelitian.
BAB II : TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini membahas mengenai teori-teori yang mendasari dalam penelitian ini.
Teori ini merupakan penjabaran dari variabel-variabel yang digunakan dan
hal-hal yang berkaitan dengan variabel-variabel tersebut.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Perusahaan
Perusahaan merupakan keseluruhan kegiatan organisasi yang dilakukan
secara belanjut terus menerus yang bertindak ke luar untuk memperoleh
penghasilan dengan memperniagakan atau menyerahkan barang atau melakukan
perjanjian perdagangan (Dharnayanti, 2017). Bentuk – Bentuk Perusahaan
menurut (Dharnayanti, 2017) antara lain perusahaan perorangan (Usaha Dagang
(UD)), Persero (Maatschap), Perseroan Firma (Venootschap Onder Firma),
Perseroan Komanditer (Commanditaire Vennootschap), dan Perseroan Terbatas
(Naamloze Vennootschap).
2.1.1 Blueprint Perusahaan
Menurut (Surendro, 2009), cetak biru adalah rincian dinamis untuk
arsitektur-arsitektur yang memanfaatkan proses dan kerangka yang terstruktur.
Cetak biru tersebut mengandung rincian bisnis, informasi dan teknologi saat ini
dan yang diusulkan perusahaan untuk masa depan.
Menurut (Sari & Nugroho, 2010), blueprint adalah rancangan yang
dirumuskan untuk memberikan arahan terhadap kegiatan perusahaan yang
dilakukan secara berkesinambungan, sehingga setiap kegiatan memiliki
kesesuaian dengan tuntutan, tantangan, dan kebutuhan di lingkungan sekitar
perusahaan.
2.1.2 Logo dan Slogan Perusahaan
Pengertian logo menurut (Jefkins, 1995) logo ialah ; “Logo adalah
presentasi, sosok atau penampilan visual yang senantiasa dikaitkan dengan
organisasi tertentu sebagai bentuk identitas dan bagian identitas perusahaan”.
Sebagai bagian identitas perusahaan, logo ibarat bagian tubuh yang mampu
mengutarakan isi hati produk atau perusahaan. Dari sisi pemasaran, logo
mempunyai fungsi pembeda produk dengan produk lainnya. Menurut pakar
corporate identity David E. Carter dalam buku ”Pengantar Desain Komunikasi
Visual” (Kusrianto, 2007) setidaknya logo perusahaan harus memiliki karakter
tertentu, menyangkut ; Original dan Destinctive, Legible, Simple, Memorable,
Easly associated with the company, dan Easly adaptable for all grhapic media
yang mudah di aplikasikan ke berbagai media, untuk menghindari kesulitan dalam
penerapan.
(Arnold , 2005), mengemukakan bahwa slogan merupakan ungkapan
(frase) pendek yang menyampaikan ide penting kepada pelanggan tentang produk
atau jasa dari suatu perusahaan
Berdasarkan definisi diatas dapat disimpulkan bahwa slogan perusahaan
adalah frase yang mengungkapkan suatu informasi suatu merek yang berupa
produk atau jasa dari suatu perusahaan.
layanan, dan berakhir ketika produk atau layanan tersebut telah sampai dan
dibayar. Proses pengadaan ini biasanya mencakup beberapa kegiatan seperti
mendapatkan quotes, menyetujui pembelian, mengeluarkan order pembelian,
menerima barang/mengkonsumsi layanan, hingga membayar tagihan.
2. Order-to-Cash: Proses ini dimulai dari pelanggan mengajukan pembelian
produk atau layanan, dan berakhir ketika produk atau layanan tersebut telah
sampai kepada pelanggan dan pelanggan telah melakukan pembayaran yang
sesuai.
1. The operating core. Para pegawai yang melaksanakan pekerjaan dasar yang
berhubungan dengan produksi dari produk dan jasa
2. The strategic apex. Manajer tingkat puncak, yang diberi tanggung jawab
keseluruhan untuk organisasi itu.
3. The middle line. Para manajer yang menjadi penghubung operating core dengan
strategic apex
4. The technostructure. Para analis yang mempunyai tanggung jawab untuk
melaksanakan bentuk standarisasi tertentu dalam organisasi
5. The support staff. Orang – orang yang mengisi unit staf, yang memberi jasa
pendukung tidak langsung kepada organisasi.
2.3.2 Elemen Struktur Organisasi
Elemen struktur organisasi menurut (Sari E, 2006), dapat dijelaskan sebagai
berikut
1. Kompleksitas yang merujuk pada proses pembentukan dan pengawasan
pembagian kerja atau struktur tingkat spesialisasi dalam organisasi, yang
terbagi menjadi 2 yaitu (Sari E, 2006):
Diferensiasi Vertikal cara yang digunakan organisasi dalam mendesain
hirarki kewenangan dan menciptakan hubungan pelaporan untuk
menghubungkan peranan-peranan organisasional dan sub-sub unit.
Diferensiasi Horizontal, cara yang digunakan organisasi untuk
mengelompokkan tugas-tugas kedalam peranan dan peranan kedalam sub
unit (fungsi dan divisi).
2. Formalisasi, menurut (Sari E, 2006) merupakan pengelompokkan
berdasarkan struktur organisasi dan peran peraturan dan prosedur semakin
formal sehingga berpengaruh pada proses pengambilan keputusan
3. Sentralisasi, menurut (Sari E, 2006) merupakan suatu pendekatan
manajemen dengan karakteristik konsentrasi wewenang di puncak
organisasi atau departemen.
Struktur dari suatu organisasi industri tergantung pada ukuran perusahaan,
sifat usaha dan kerumitan dari masalah-masalah yang dihadapi, yang mana bentuk
dasar dari suatu organisasi adalah lini dan staf, tetapi beberapa variasi dari bentuk
dasar ini (Amrine dkk, 1985). Menurut (Amrine dkk, 1985) bentuk dasar
organisasi adalah :
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Flowchart Praktikum
Mulai
Pembentukan
STO,penentuan
Merancang organisasi
jumlah
bisnis perusahaan PT.
karyawan,penentuan
Istana Furniture TIDAK
gaji dan tunjangan
karyawan
Apakah
sesuai
YA
Merancang strategi bisnis
perusahaan PT. Istana
Furniture
Melakukan Analisis
Melakukan Analisis SWOT Melakukan Analisis STP
Pesaing
Selesai
BAB IV
ANALISIS DAN PEMBAHASAN
4.1 Profil Perusahaan
PT. Istana Furniture merupakan sebuah perusahaan yang bergerak dibidang
manufaktur yang memproduksi suatu furniture, dan salah satu produk
unggulannya adalah produk meja komputer ergonomis. PT. Istana Funiture
berlokasi di Jalan Jogorekso No.13 Mejobo Kudus, yang telah berdiri selama
kurang lebih 2 tahun. PT. Istana Furniture merupakan perusahaan industri yang
mengutamakan kualitas produk yang ergonomis dan menciptakan produk yang
ramah lingkungan.
Tabel 4.1 Profil Perusahaan
Profil Perusahaan
Nama PT. Istana Furniture
Alamat Jalan Jogorekso No.13 Mejobo Kudus
Nama Pemilik Dewi Putri Mardiana
Bidang Usaha Manufaktur
Jenis Produk Meja Komputer Ergonomis
Bisnis Utama Pembuatan Meja Komputer Ergonomis
Email kudusistanafurniture@gmail.com
Website http://kudosfurniture.com
Telepon (0291) 58797746
Fax (024) 67328248
IAIN
ALUN
-
ALUN
POLSEK PASAR
STIKES
Djarum
Lokasi
Gambar 4.1 Denah Lokasi PT.Istana Furniture
Titik lokasi warna abu-abu kotak pada gambar di atas merupakan lokasi
PT. Istana Furniture, lokasi tersebut dipilih dengan alasan strategis, karena berada
pada Kawasan industri
Adapun perusahaan tersebut dirancang organisasi dan manajemennya dengan
penjelasan profil yang lebih rinci perusahaan adalah sebagai berikut :
4.1.1 Blueprint Perusahaan
PT. Istana Furniture adalah perusaan pembuatan meja komputer ergonomis
di Desa Kirig Jalan Jogorekso No.13 Kecamatan Mejobo Kabupaten Kudus.
Produksi meja komputer ergonomis ini ditargetkan untuk memenuhi demand lokal
dan nasional. PT. Istana Furniture mempunyai goals untuk menguasai pasar meja
komputer ergonomis di tingkat nasional dan internasional. Perusahaan ini
mendapatkan modal dari dana pribadi sebesar 70% dan sisanya akan diperoleh
dari dana investor.
4.1.2 Logo dan Slogan Perusahaan
Logo perusahaan PT. Istana Funiture memiliki adalah sebagai berikut.
jangka panjang. Adapun visi dari PT. Istana Furniture yaitu “Menjadikan PT.
Istana Funiture unggul di tingkat nasional dan internasional dengan Produk
Furniture yang Ramah Lingkungan serta Memberikan Kenyamanan dengan
Prinsip Ergonomi”. Makna dari visi tersebut menyatakan bahwa pemilik
perusahaan ingin menciptakan sebuah produk yang terbuat dari bahan-bahan yang
ramah lingkungan dan dapat didaur ulang, disamping itu produk yang diciptakan
oleh PT. Istana Furniture dapat mengurangi rasa lelah dan memberikan
kenyamanan bagi pengguna dengan mengimplementasikan ilmu ergonomi dalam
pembuatan produk tersebut. Misi adalah pernyataan yang menjelaskan alasan dari
visi berdirinya organisasi dan membantu mengesahkan fungsinya dalam
masyarakat dan lingkungan. Adapun misi dari PT. Istana Funiture, yaitu :
1. Menciptakan produk yang ramah lingkungan (eco-friendly product)
dengan harga yang terjangkau dan berstandar ISO
2. Memberikan kenyamanan dan mengurangi rasa lelah yang dimiliki
pengguna saat menggunakan produk furniture dari PT. Istana Funiture
3. Selalu berinovasi dengan mengimplementasikan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi (IPTEK) dalam proses perancangan, pembuatan, dan
pengembangan produk furniture
4. Mengutamakan keinginan dan kepuasan konsumen
4.1.4 Tujuan dan Sasaran Perusahaan
Tujuan PT. Istana Furniture merupakan perusahaan manufaktur yang
memiliki produk unggulannya yaitu Meja Komputer Ergonomis,memiliki tujuan
yaitu
1. Sebagai Perusahaan Manufaktur yang menghasilkan furniture yang ramah
lingkungan dan memanfaatkan IPTEK dalam perancangan, pembuatan,
dan pengembangan produk furniturenya.
2. Menjaga lingkungan kerja yang aman, nyaman dan sehat yang
mengacu pada (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) K3 bagi setiap
pekerja di PT. Istana Furniture.
Adapun Belief dari PT. Istana Furniture adalah perusahan memiliki kebijakan
yang baik seperti:
Adanya apresiasi dalam pekerjaan kepada karyawan
Hak karyawan diperhatikan dengan baik oleh perusahaan dan semangat
dalam bekerja, berinovasi, dan peduli terhadap lingkungan merupakan
komitmen perusahaan dalam memberikan kepuasaan terhadap pelanggan.
Perusahaan memberikan jenjang karir yang jelas bagi karyawan
Peraturan mengatur segala pola tingkah laku karyawan agar tidak
menyimpang dalam mengerjakan pekerjaanya
Menaati dan menjunjungi tinggi segala bentuk peraturan yang menjadi dasar
berjalannya perusahaan
4.2 Proses Bisnis Perusahaan
Adapun proses bisnis di PT. Istana Furniture menjelaskan proses bisnis mulai
dari pengadaan material hingga proses distribusi produk ke konsumen. Dengan
rincian urutan proses bisnis sebagai berikut.
Management
Supplier Procurement Accounting & Finance PPIC, Plan Manager, QC Sales & Marketing HRD & GA R&D Konsumen
Information
Pengadaan Forecasting
START bahan baku Riset pasar Recruitment
Pembayaran
bahan baku
Menentukan
Melakukan Memberikan
supplier
MRP training karyawan
bahan baku Laporan
penjualan
produk Evaluasi dan
Pembelian Pemesanan pengembangan
bahan baku bahan baku karyawan
Mencatat
administrasi tiap Produksi meja
departemen komputer Memberikan reward dan
ergonomis punishment terhadap
kinerja karyawan
Laporan
laba rugi Penjualan
produk
Penerimaan dan melalui sales
Pengiriman Gaji Quality Tidak Mendesain meja
pengecekan bahan Control
dari supplier karyawan komputer sesuai Pembelian
baku
kebutuhan pasar
Promosi
Verifikasi
pembayaran Kualitas
sesuai ?
Ya
Penyimpana Pembayaran
n produk produk
jadi
Laporan
Keuangan Database
perusahaan
Disstribusi
produk
End
Phase
12. Departemen Procurement menerima bahan baku, dan mengecek bahan baku
13. Departement Procurement menyimpan bahan baku yang telah diterima
14. Pembayaran bahan baku
15. Verifikasi pembayaran oleh departemen accounting & finance
16. Departemen PPIC melakukan produksi meja komputer ergonomis
17. Departemen QC melakukan proses quality control
18. Penyimpanan produk jadi
19. Promosi produk meja komputer ergonomis oleh departemen sales &
marketing
20. Melakukan penjualan langsung kepada konsumen melalui sales (departemen
sales & marketing)
21. Departemen finance membuat laporan penjualan produk
22. Departemen finance mencatat administrasi pengeluaran dan pemasukan tiap
departemen
23. Departemen accounting & finance membuat laporan laba rugi
24. Departemen accounting & finance membuat neraca
25. Departemen accounting & finance mengurus gaji karyawan
26. Departemen accounting & finance juga melakukan verifikasi pembayaran
bahan baku produk
27. Departemen management information system membangun sistem informasi
perusahaan
28. Departemen management information system membuat database data yang
dibutuhkan perusahaan
29. Departemen accounting & finance membuat laporan keuangan
30. Departemen procurement melakukan distribusi produk yang di beli
konsumen
31. Dan konsumen membeli dan melakukan pembayaran produk
4.3 Organisasi Perusahaan
Organisasi perusahaan dari perusahaan manufaktur yang membuat meja
komputer ergonomis ini adalah berbentuk PT, dengan jumlah karyawan sebanyak
100 karyawan
4.3.1 Kompleksitas
PT. Istana Furniture menerapkan ukuran kompleksitas dengan melakukan
pembagian pekerjaan yang menjadi tanggung jawab departemen tersebut yang
saling berhubungan satu sama lain.
4.3.1.1 Departementalisasi
Pembagian departemen di PT. Istana Furniture memiliki 7 Departement yang
dibagi berdasarkan fungsinya, yaitu :
1. Sales and Marketing Departement
Sales and Marketing Departement bertanggung jawab atas pemasaran
produk dan kepercayaan konsumen.
2. PPIC Departement
PPIC Departement bertanggung jawab atas manajemen bahan baku dan
rencana produksi
3. Procurement Departement
Procurement Departement bertanggung jawab atas pengadaan bahan baku
dan pengadaan lain yang dibutuhkan oleh perusahaan
4. Plan Manager
Plan Manager bertanggung jawab atas manajemen produksi massal
(memanage produksi masal) , manajemen kualitas (melakukan
pengendalian dan penjaminan mutu produk), manajemen penelitian dan
pengembangan (melakukan penelitian produk dan melakukan
pengembangan produk untuk perusahaan), dan manajemen proyek
produksi (memanage proyek perusahaan).
5. Management Information System Departement
Management Information System Departement bertanggung jawab untuk
mengelola sistem informasi perusahaan dan melatif staff.
6. HRD & GA Departement
HRD dan GA Departement bertanggung jawab atas (HRD berfokus pada
karyawan beserta peraturannya, sedangkan GA berfokus pada
maintenance dan operasi perusahaan)
7. Accounting and Finance Departement
Direktur
General
Manager
marketing, plan manager dan accounting and finance dibagi menjadi beberapa
divisi, yang mana dari divisi tersebut termasuk dalam low management.
Pengarahan dan kebijakan dari departemen harus dipatuhi oleh setiap divisi,
begitu pula departemen harus melaksanakan dan mematuhi kebijakan dari
direktur.
4.3.3 Formalisasi
Formalisasi dalam penelitian ini didefinisikan sebagai tingkat sejauh mana
peraturan, prosedur, instruksi, dan komunikasi yang terdapat pada PT. Istana
Furniture. Maka pengukuran dimensi formalisasi, digunakan tiga indikator
pengukuran sebagai berikut :
1. Job description
yang digunakan untuk melihat seberapa jauh organisasi menetapkan
aktivitas-aktivitas atau fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh masing-
masing individu atau bagian dalam organisasi. Adapun Job Description
pekerja pada PT. Istana Furniture :
yang ada.
5. Memonitor kegiatan manajemen inventory stock yang
ada di gudang di tambah dengan material yang akan
didatangkan dan juga stock material di WIP (Produksi)
sehingga proses produksi dan pemenuhan order yang
ada bisa berjalan lancar.
6. Menyusun jadwal proses produksi dengan
memperhitungkan cycle time (waktu), routing dan
jumlah per lot yang tepat sehingga barang yang di
produksi tersebut bisa dikirim tepat waktu dan sesuai
dengan permintaan dari customer atau pelanggan.
7. Menjaga keseimbangan kerja (Line balancing) terhadap
semualini di departeman produksi agar tidak ada mesin
yang overload sementara di sisi yang lain ada mesin
lain yang justru tidak beroperasi (idle). Proses line
balancing ini berkaitan erat dengan pelaksana lapangan
di produksi (Supervisor produksi) dan juga bagian
maintenance.
8. Menginformasikan ke bagian Sales Marketing jika
terjadi masalah dalam proses produksi yang berpotensi
akan menyebabkan terjadinya keterlambatan
pengiriman barang ke customer atau pelanggan..
9. Secara aktif melakukan komunikasi dengan semua
divisi yang terkait dengan proses produksi sehinggga
diperoleh informasi yang akurat.
1. Perencanaan pembelian,
2. Membuat prosedur standar pengadaan barang/jasa,
3. Membuat spesifikasi barang/jasa yang dibutuhkan
secara detail dengan informasi yang didapat dari
departemen/bagian lain yang memintanya,
4. Pencarian supplier/vendor yang tepat dengan melihat
penawaran serta rekam jejaknya secara detail
Procurement
5 5. Membuat perbandingan biaya pembelian dari
Departement
supplier/vendor
6. Negosiasi harga, jangka waktu pembayaran (term of
payment), pengiriman (shipping), dll.
7. Memutuskan pembelian dari suplier/vendor
8. Membuat kontrak
9. Melakukan kontrol jumlah persedian di gudang
10. Menerima tagihan pembayaran dari vendor/supplier
6 Plan Manager Plan Manager terdiri dari : RnD Departement, QC
Departement, Mass Production dan Project Production
- RnD Departement
Adapun Job Desc RnD Departement dari PT. Istana
Furniture sebagai berikut :
Mengelola sejumlah dana yang dianggarkan perusahaan
2. Job Specification
a) Direktur
Adapun Job Spesification Direktur dari PT. Istana Furniture sebagai
berikut :
1. Pendidikan minimal S2 Teknik industri
2. Berpengalaman dalam membuat janji antar perusahaan
3. Mampu bekerjasama dengan seluruh unit perusahaan
4. Bertanggung jawab, jujur dan loyal pada perusahaan
5. Mampu menyusun rencana kinerja dan kebijakan perusahaan
6. Minimal berpengalaman selama 3 tahun menjadi direktur
Program Studi Teknik Industri
Universitas Muria Kudus 41
Dewi Putri Mardiana 20185705
Laporan PTIT III Modul 2 Perancangan Organisasi Dan Manajemen Industri
PT.Istana Furniture
b) General Manager
Adapun Job Spesification General Manager dari PT. Istana Furniture
sebagai berikut :
1. Minimal Pendidikan S1 Teknik Industri, Psikologi, Manajemen
2. Bisa mengambil sebuah keputusan dengan cepat dan tepat.
3. Bisa dipercaya dan bertanggung jawab dengan semua tugas yang
dilimpahkan kepadanya dan bisa menjadi panutan bagi para karyawan
yang ada dalam perusahaan tersebut.
4. Bisa melakukan berbagai macam tugas serta pekerjaan dengan cepat
serta efektif.
5. Bisa memecahkan berbagai macam permasalahan, konflik ataupun
situasi krisis yang dalam perusahaan dengan cepat dan tepat.
6. Memiliki jiwa pemimpin serta dapat mengelola dan mengawasi
perusahaan dengan baik.
7. Memiliki perilaku dan kepribadian yang baik, mampu berkomunikasi
secara lisan ataupun tertulis dengan baik pula dan mempunyai
keterampilan interpersonal.
8. Mempunyai kemampuan dalam hal kerja sama dengan dengan semua
lapisan jabatan yang ada di dalam perusahaan.
c) Sales and Marketing Departement
Adapun Job Spesification Sales and Marketing Depatement dari PT.
Istana Furniture sebagai berikut :
1. Pendidikan minimal SLTA, diutamakan yang berpendidikan D3
2. Mempunyai pengalaman kerja sebagai sales minimal 1 tahun
3. Pernah mengikuti pelatihan minimal selling skills (tehnik menjual)
4. Mampu berbahasa inggris
Sales and Marketing terdiri dari : sales and marketing domestic,
eksport, dan project site manager
d) PPIC Departement
Adapun Job Spesification PPIC Departement dari PT. Istana Furniture
sebagai berikut :
1) Pendidikan minimal D3 / S1
2) Dapat menjalankan warehouse sistem
3) Pengalaman minimal 2tahun dalam bidang warehouse
4) Menguasai Ms office
5) Dapat bekerja dalam sebuah team
6) Dedikasi & disiplin yang tinggi dengan kemauan untuk belajar
dan tumbuh
7) Dapat bekerja di bawah tekanan dan sistem deadline
3. SOP (Standar Operasional Prosedur)
1) Peraturan-peraturan secara tertulis yang dimiliki oleh organisasi.
Peraturan akan memberikan panduan kepada komponen-komponen
organisasi tentang apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, lebih jauh
lagi peraturan akan memberikan panduan secara tertulis tentang
bagaimana seharusnya seluruh komponen organisasi secara bersama-
sama mencapai tujuan-tujuan organisasi. PT. Istana Furniture
memberikan peraturan yang secara tertulis yang ditunjukan untuk semua
anggota organisasi baik untuk top management, middle management dan
low management. Misalnya untuk SOP (Standar Operasional Prosedur)
dari karyawan PT. Istana Furniture antara lain sebagai berikut :
Pakaian dan Penampilan
Waktu Kerja
Direktur
General Manager
Management
Sales and Accounting &
PPIC Procurement Information HRD & GA
Marketing Plan Manager Finance
Departement Departement System Departement
Departement Departement
Departement
Mulai
Merencanakan Proses
Perekrutan
Memasang Iklan
Lowongan Kerja
Selesai
kinerja mereka karena manfaat dari kenaikan gaji ini dapat dirasakan karyawan
setiap bulan.
4.3.7.2 Dana Tunjangan
Tunjangan adalah komponen imbalan jasa atau penghasilan yang tidak
terkait langsung dengan berat ringannya tugas jabatan dan prestasi kerja pegawai.
Pemberian tunjangan pada umumnya terkait dengan upaya perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan pegawainya akan rasa aman, sebagai bentuk pelayanan
kepada pegawai serta menunjukkan tanggung jawab sosial perusahaan kepada
para pegawainya (Wungu dan Brotoharsojo, 2003:97). Dimensionalisasi
tunjangan menurut (Wungu dan Brotoharsojo, 2003:98):
1. Tunjangan untuk keamanan dan kesehatan, yaitu memberikan beberapa
bentuk perlindungan terhadap pengeluaran biaya ekstra yang disebabkan oleh
karena kemungkinan terjadinya kecelakaan kerja, sakit atau memberikan rasa
aman pegawai dalam Tunjangan untuk bayaran pegawai pada saat tidak aktif
bekerja, yaitu untuk memberikan perlindungan bagi pegawai yang kehilangan
penghasilannya pada saat tidak dapat bekerja atau sakit. Tunjangan dari PT.
Istana Furniture yang diberikan kepada karyawan yaitu tunjangan Kesehatan
(BPJS Ketenagakerjaan) atau Jamsostek (Jaminan Sosial Ketenagakerjaan),
Asuransi, Tunjangan Pensiun dan lain lain
2. Tunjangan untuk pelayanan pada pegawai, yaitu perusahaan memberikan
beraneka ragam fasilitas. Tunjangan pelayanan yang diberikan oleh PT.Istana
Furniture oleh karyawan adalah tunjangan kendaraan dan rumah.
4.4 Strategi Bisnis Perusahaan
Strategi bisnis perusahaan dapat ditentukan melalui beberapa analisis yaitu
analisis SWOT, analisis STP dan analisis pesaing perusahaan. Yang dijelaskan
strategi bisnis dari PT. Istana Furniture adalah sebagai berikut.
4.4.1 Analisa SWOT
Tabel 4.4 Analisis Perhitungan IFE dan EFE SWOT (Kuesioner) PT. Istana
Funiture
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4
PT. Istana V
1 V 6
Funiture
2 V V 6
memiliki
3 V V 6
proses
1 produksi V 29 0,05 3 0,15
4 V 5
dengan
pengendalian 5 V V 6
yang baik
PT. Istana 6
1 V
V
Furniture
2 V V 6
memiliki
tingkat QC 3 V V 6
yang baik
4 V V 6
2 dalam 29 0,05 3 0,15
STRENGHT
melindungi 5
kondisi
produk dan 5 V V
kualitas
produk
PT. Istana 5
1 V V
Furniture
2 V V 7
menggunaka
3 V V 7
n bahan
baku yang 4 V V 5
3 30 0,051 3 0,153
ramah 6
lingkungan
dalam 5 V V
membuat
furniture
4 PT.Istana 1 V V 6 31 0,053 3 0,159
Furniture 7
2 V
V
mempunyai
3 V V 6
fasilitas
kerja dan 4 V V 5
fasilitas
7
operasi
pembuatan
5 V V
produk yang
sesuai
standar
PT. Istana 1 V V 5
Furniture 2 V V 6
dipercaya 6
3 V V
oleh 6
5 4 V V 30 0,051 3
konsumen 0,153
7
memiliki
5 V V
produk yang
ergonomis
Lokasi 1 V V 7
PT.Istana 2 V V 7
6 Funiture 3 V V 7 35 0,06 4 0,24
yang 4 V V 7
strategis 5 V V 7
Harga 1 V V 7
produk yang 2 V V 7
terjangkau 6
3 V V
oleh
STRENGHT
7 4 V V 7 34 0,058 4 0,232
konsumen
7
dan
5 V V
bersertifikas
i
Gedung 1 V V 7
yang 2 V V 7
dimiliki 8
8 3 V V 35 0,06 4 0,24
merupakan 7
4 V V
gedung hak
5 V V 6
milik
9 PT. Istana 1 V V 7 37 0,063 4 0, 252
Furniture 2 V V 7
mempunyai 3 V V 7
keterjamina 8
4 V V
n modal 8
5 V V
yang baik
Mempunyai 1 V V 5
banyak 2 V V 4
10 cabang yang 3 V V 4 23 0,04 3 0,12
telah 4 V V 5
tersebar luas 5 V V 5
TOTAL 1,849
PT.SKOR
Istana 1 V V 7
Furniture 2 V V 5
tidak 3 V V 5
melakukan 4 V V 6
1 29 0,05 1 0.05
upgrade
sistem 5 V V 6
setiap
tahunnya
PT. Istana 1 V V 6
Furniture 2 V V 5
memerlukan 3 V V 6
biaya
4 V V 6
WEAKNESS
terbatas 4
PT.Istana 1 V V 28 0,048 1 0.048
6
Furniture 2 V V 6
hanya 3 V V 6
memiliki 1 4 V V 5
4 produk
unggulan
5 V V
yaitu meja
komputer 5
PT. Istana 1 V V 4
Furniture 2 V V 5
memerlukan 3 V V 5
4 V V 5
5 strategi 24 0,041 2 0.082
dibidang
pemasaran 5 V V
produk 5
Desain 1 V V 4
produk 2 V V 4
dikembangk 3 V V 6
6 4 V V 6 25 0,043 2 0,086
an dalam
waktu yang 5 V V
lama 5
Perusaahaan 1 V V 6
hanya 2 V V 5
memasarkan 3 V V 6
7 4 V V 6 28 0,048 1 0.048
produknya
secara 5 V V
nasional 5
Kuranggnya 1 V V 5
proromis 2 V V 6
yang 3 V V 5
8 4 V V 5 27 0,046 1 0.046
dilakukan
oleh 5 V V 6
perusahaan
Kurangnya 1 V V 6
SDM yang 2 V V 5
berpengala 3 V V 6
9 4 V V 6 29 0,05 1 0.05
man
dibeberapa 5 V V 6
divisi
Pendistribus 1 V V 6 25 0,043 2 0,086
ian produk 2 V V 4
masih 3 V V 4
memiliki 4 V V 6
10 kendala di
jadwal
5 V V 5
keberangkat
an
TOTAL 0,626
JUMLAH SKOR TOTAL KELEBIHAN + TOTAL KELEMAHAN = S + W = 1,849 +0,626 = 2,475 (IFE/X)
SKOR
SELISIH SKOR TOTAL KELEBIHAN – TOTAL KELEMAHAN = S - W = 1,849-0,794 = 1,223
Penilaian Total Bobot
Penilaian Kondisi Saat Jumlah
Rating Skor
Responden
Analisis Jumlah
Urgensi Penilaian Relatif
No Ini responden Penilaian (R)
(B X R)
(Matrix (EFE)) Perusahaan (B)
Responden
1 2 3 4 5 6 1 2 3 4
PT.Istana 1 V V 5
Furniture 2 V V 6
memiliki 3 V V 7
dalam produk 4 V V 7
unggulan
1 meja 33 0.052 4 0,208
komputer
sebagai 5 V V 8
produk yang
dipervaya
OPPORTUNITY
konsumen
PT.Istana 1 V V 6
Furniture 2 V V 7
dipercaya 3 V V 5
oleh
4 V V 6
konsumen
2 30 0.048 3 0,144
memiliki
produk
5 V V 6
dengan
kualitas yang
baik.
1 V V 5
PT. Istana
2 V V 6
3 Furniture 28 0,045 1 0,045
3 V V 5
juga
4 V V 6
5 V V 6
melakukan
pengembanga
PT.Istana 1 V V 6
Furniture 2 V V 7
juga 3 V V 7
4 V V 7
4 mempunyai 33 0,052 4 0,208
banyak
jaringan 5 V V 7
konsumen.
Meningkatnya 1 V V 6
kebutuhan 2 V V 6
konsumen 3 V V 4
sehingga
5 4 V V 7 30 0,048 3 0,144
permintaan
semakin
5 V V 7
meningkat
juga.
Tingginya 1 V V 5
tingkat 2 V V 5
6 kegiatan bisnis 3 V V 6 29 0,046 2 0,092
dari tahun ke 4 V V 6
tahun 5 V V 7
Pesatnya 1 V V 6
pertumbuhan 2 V V 6
perusahan
7 3 V V 6 29 0,046 2 0,092
OPPORTUNITY
dapat
4 V V 5
dipercaya oleh
5 V V 6
konsumen
Produk yang 1 V V 6
sudah 2 V V 6
digunakan
3 V V 6
8 oleh banyak
4 V V 5
29 0,046 2 0,092
orang dan
makin meluas 5 V V 6
distribusinya
Produk juga 1 V V 5
9 26 0,042 1 0,042
dipasarkan 2 V V 5
3 V V 5
4 V V 5
secara online
untuk mencari 5 V V 6
PT. Istana
lebih banyak 1 V V 5
furniture 2 V V 5
sedang
3 V V 6
mengembangk
10 4 V V 7 30 0,048 3 0,144
an layanan
pengiriman
5 V V 7
dan jadwal
yang baik
TOTAL 1,211
SKOR
THREATS
Setiap saat 1 V V 5
selalu terjadi 2 V V 7
persaingan 3 V V 6
1 4 V V 6 30 0,048 3 0,144
antara
6
perusahaan 5 V V
furniture
Banyaknya 1 V V 8
merk furniture 2 V V 7
yang 3 V V 6
4 V V 7
kualitasnya
2 7 35 0,056 1 0,056
melebihi
furniture dari 5 V V
PT. Istana
Furniture
Kecacatan 1 V V 7
produk 2 V V 6
menyebabkan 3 V V 7
4 V V 6
3 kerugian 31 0,05 3 0,15
5
perusahaan
maka perlu 5 V V
QC yang baik
4 Daya beli 1 V V 6 33 0,52 3 0,156
konsumen 2 V V 7
sesuai dengan 3 V V 6
4 V V 7
7
5 V V
jumlah
permintaan
1 V V 5
Perusahaan 2 V V 6
5 hanya terdapat 3 V V 6 30 0,048 3 0,144
di Kota Kudus 4 V V 6
5 V V 7
Persaingan 1 V V 6
dalam 2 V V 6
3 V V 7
6 kegiatan 31 0,05 3 0,15
4 V V 6
promosi
6
produk 5 V V
1 V V 5
Semakin 2 V V 6
7 banyak produk 3 V V 6 35 0,05 1 0,05
yang serupa 4 V V 6
5 V V 5
1 V V 7
Persaingan
THREATHS
2 V V 8
8 harga produk 3 V V 8 39 0,062 1 0,062
di pasaran 4 V V 9
5 V V 7
Fluktuasi 1 V V 7
harga bahan 2 V V 7
baku kayu dari 3 V V 6
9 34 0,054 3 0,162
4 V V 7
tahun ke
7
tahun 5 V V
Kerugian 1 V V 6
akibat banyak 2 V V 6
3 V V 5
10 produk yang 28 0,044 4 0,
4 V V 6
nantinya
5
tersimpan 5 V V
TOTAL
1,25
SKOR
JUMLAH SKOR TOTAL OPPORTUNITY +SKOR TOTAL THREATS = O + T = 1, 211+1,25 = 2,461 (EFE/Y)
SELISIH SKOR TOTAL OPPORTUNITY – SKOR TOTAL THREATS = O – T = 1, 211-1,25 = -0,339
Berdasarkan nilai perhitungan tabel analisis matrix IFE dan matrix EFE diatas
didapatkan nilai IFE sebesar 2,643 san EFE 2,757. Dengan contoh salah satu
perhitungan dari matrix IFE dan matrix EFE adalah sebagai berikut.
Perhitungan jumlah unuk faktor kelebihan pada nomer 1 dapat ditotal hasil
kuesioner dari 5 responden adalah : 6+6+6+5+5=29
Total IFE didapat dari total jumlah jawaban 5 responden dari faktor
kelebihan dan faktor kelemahan. Perhitungannya adalah :
29+29+30+31+30+35+34+35+37+23+29+29+23+28+24+25+28+28+27+
29+25 = 580
Perhitungan bobot untuk faktor kelebihan pada nomer 1 didapat dari total
hasil kuesioner dari 5 responden dibagi dengan total IFE perhitungannya
adalah sebagai berikut :
hasil kuesioner
bobot =
total IFE
29
bobot =
580
bobot =0,05
Total penjumlahan Skor Bobot X Rating untuk matrix IFE didapat dari
jumlah total (Bobot x R) pada faktor kelebihan dan faktor kelemahan,
perhitungannya total yang telah tercantum pada tabel yaitu :
0,15+0,15+0,153+0,159+0,153+0,24+0,232+0,24+0,24+0,52+0,12+0,05
+0.05+0.08+0.048+0.082+0.086+0.048+0.046+0.05+0.086=2,475
Perhitungan jumlah unuk faktor peluang pada nomer 1 dapat ditotal hasil
kuesioner dari 5 responden adalah : 5+6+7+7+8=33
Total EFE didapat dari total jumlah jawaban 5 responden dari faktor
kelebihan dan faktor kelemahan. Perhitungannya adalah :
33+30+28+33+30+29+29+29+26+30+30+35+31+33+30+31+35+39+34+
28= 623
Perhitungan bobot untuk faktor kelebihan pada nomer 1 didapat dari total
hasil kuesioner dari 5 responden dibagi dengan total EFE perhitungannya
adalah sebagai berikut :
hasil kuesioner
bobot =
total IFE
33
bobot =
623
bobot =0,052
Total penjumlahan Skor Bobot X Rating untuk matrix EFE didapat dari
jumlah total (Bobot x R) pada faktor peluang dan faktor ancaman
perhitungannya total yang telah tercantum pada tabel yaitu :
0,208+0,144+0,045+0,208+0,144+0,092+0,092+0,092+0,042+0,144+0,14
4+0,056+0,15+0,156+0,144+0,15+0,05+0,062+0,162+0,176=2,461
Posisi I-E Matrix (Internal-External Matrix) PT. Istana Furniture dengan nilai IFE
yaitu 2,475dan EFE yaitu 2,461adalah sebagai berikut :
Gambar 4.7 Posisi I-E Matrix (Internal-External Matrix) Organisasi PT. Istana
Funiture
c) Place
Lokasi pemasaran PT.Istana Furniture berada di area Kudus, Kecamatan
Mejobo, Jati, Kudus , dan Pati dan sekitarnya di mana semuanya masih
termasuk di dalam area Jawa Tengah. Untuk pendistribusian, perusahaan
menyediakan 2 truk yang sudah terdapat jadwal pengiriman tiap daerah setiap
harinya, untuk hari senin, rabu, dan jumat pengiriman ke daerah Mejobo, Jati
dan Kota Kudus. Selasa, kamis, dan sabtu mengirim ke Pati dan sekitarnya.
Jangkauan wilayah pendistribusian produk meja komputer ergonomis
lumayan banyak dan jauh namun hal ini kurang didukung dengan jumlah truk
dan sales yang masih minim yang membuat pendistribusian tidak maksimal.
Proporsi pendistribusian adalah 70% dilakukan oleh sales yang keliling
langsung dan 30% dilakukan melalui order (pengambilan banyak).
d) Promotion
Dalam hal promosi produk meja komputer ergonomis, PT. Istana Furniture
mengandalkan personal sales dan secara online melalui e-commerce dan
website. Hal ini dilakukan dengan cara sales datang ke retailer menawarkan
produk meja komputer ergonomis, selain itu juga dilakukan promosi melalui
online.
4.4.2 Analisis Pesaing
Perbandingan analisis pesaing perusahaan dari PT Istana Furniture dengan
CV.Virgo Furniture Solo berdasarkan 4P (Product, Price, Place and
Promotion),dengan analisis perbandingan sebagai berikut.
Tabel 4.5 Analisis Perbandingan Pesaing Berdasarkan 4P
Analisis
PT. Cahaya Sakti Multi Intraco
berdasarkan PT. Istana Furniture
(Anak Cabang Olympic Group)
4P
Product Produk yang dibuat oleh PT. Istana Produk yang dibuat oleh Olympic
komputer
5. PT. Istana Furniture memerlukan
strategi dibidang pemasaran produk
6. Desain produk dikembangkan dalam
waktu yang lama
7. Perusaahaan hanya memasarkan
produknya secara nasional
8. Kuranggnya proromis yang
dilakukan oleh perusahaan
9. Kurangnya SDM yang
berpengalaman dibeberapa divisi
10. Pendistribusian produk masih
memiliki kendala di jadwal
keberangkatan
Dari penjelasan kedua tabel diatas maka strategi yang dilakukan oleh PT.
Istana Furniture dalam menghadapi pesaing yaitu strategi diferensiasi yang
berkaitan dengan usaha untuk bersaing dengan menunjukkan kelebihan dan
keunikan dibanding perusahaan lain. Adapun kelebihan dan keunikan dari PT.
Istana Furniture dalam menghadapi pesaing yaitu :
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dijelaskan di bab sebelumnya mengenai
perancangan organisasi dan manajemen industri dari PT. Istana Furniture, dapat
ditarik kesimpulan yaitu sebagai berikut :
1. Analisis SWOT kuantitatif dari PT.Istana Furniture dengan menghitung nilai
IFE dan EFE yang menunjukkan Posisi I-E Matrix (Internal-External Matrix)
PT. Istana Furniture dengan nilai IFE yaitu 2,643 dan EFE yaitu 2,757 yang
menyatakan bahwa strategi V yang menunjukkan bahwa perusahaan bertahan
dengan market penetration & product development. Kemudian perhitungan
kedua selisih yaitu selisih total kelebihan dan kekurangan (yang terdapat pada
tabel) menghasilkan nilai pada sumbu X serta selisih peluang dan ancaman
menghasilkan nilai pada sumbu Y menyatakan PT.Istana Furniture terletak
pada Kuadran II Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy) yang mana
PT. Istana Furniture yang menandakan bahwa organisasi ini kuat namun
memiliki tantangan yang besar sehingga roda organisasi mengalami kesulitan
untuk terus berputar bila hanya bertumpu pada strategi sebelumnya
Analisis STP PT.Istana Furniture dilihat berdasarkan segmentasi demografi
(pendapatan, jenis kelamin dan umur), geografi (PT. Istana Furniture memilih
menempatkan lokasinya di Kudus) dan psikografi (menyesuaikan dengan
kebutuhan konsumen atau timbul sebagai hasil dari kenyataan bahwa
kebutuhan konsumen yang mana konsumen membutuhkan produk meja yang
ergonomi); targeting (target pasar yang dibidik oleh PT. Istana Furiture adalah
kelompok konsumen yang berpendapatan menengah ke atas, dengan
kebutuhan produk meja komputer ergonomis yang digunakan konsumen
untuk mendukung aktifitas kerjanya); dan positioning (perusahaan
memposisikan dirinya sebagai salah satu perusahaan yang mempunyai produk
terunggul yaitu meja komputer ergonomis yang berlokasi di Kudus)
2. Berdasarkan analisis pesaing PT.Istana Furniture dengan perusahaan lain
(PT. Cahaya Sakti Multi Intraco) didapatkan strategi yang dilakukan oleh PT.
Istana Furniture dalam menghadapi pesaing yaitu strategi diferensiasi yang
REFERENSI
Alex S. Nitisemito. 2002. Manajemen Personalia, Jakarta : Ghalia Indonesia
Amrine H.T, Ritchey J.A, Hulley O.S dan Sedyana. (1985). Manajemen dan
Organisasi Produksi Edisi Keempat. Jakarta : Erlangga
Arnold. 2005. Planning the past. Lessons to be learned from 'Protecting and
Developing the Dutch Archaeological-Historical Landscape'. The Cultural
Landscape & Heritage Paradox
Dharnayanti NMP. 2017. Hubungan hukum perusahan induk berbentuk
perseroan tebatas dengan anak perusahaan berbentuk persekutuan
komanditer. Acta Comitas 1 : 66 – 74 ISSN : 2502-8960 I e-ISSN : 2502
-7573
Faruq, MA dan Usman I. 2014. Penyusunan Strategi Bisnis Dan Strategi Operasi
Usaha Kecil Dan Menengah Pada Perusahaan Konveksi Scissors Di
Surabaya. Jurnal Manajemen Teori dan Terapan Tahun 7. No. 3
Gibson J.L, Ivancevich J.M, dan Donnely J.H. (2012). Organisasi : Struktur,
Perilaku dan Proses. Tangerang : Bina Rupa Aksara. ISBN : 978-602-200-
761-6
Grant, Robert M., Jordan, Judith. 2012. Foundations of Strategy. West Sussex,
UK: John Wiley & Sons, Ltd
Harshman, Carl L.2006. Mission – Vision – Values: Toward Common
Definitions.
Retrievedfrom:http://www.harshman.com/assets/files/MissionVisionValue
s%20Definitions.pdf
Jefkins, Frank. 1995. Public Relations, Jakarta, Erlangga
Karundeng T.N, Mandey S.L dan Sunaraw J.S.B. (2018). Analisis Saluran
Distribusi Kayu (Studi Kasus di CV. Karya Abadi, Manado). Jurnal
EMBA. Vol 6 No.3 : 1748-1757
Khiram H dan Irawati W. 2017. Analisis Perancangan Sistem Distribusi pada PT.
Lafarge Cement Indonesia Aceh Besar. Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Ekonomi Manajemen Vol. 2, No. 1: 118-134