22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
1 KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan
rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
penyusunan Modul Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas ini dengan baik
meskipun masih terdapat kekurangan didalamnya. Praktikum Perancangan Tata
Letak Fasilitas merupakan salah satu praktikum yang dilaksanakan pada semester
gasal Program Studi Teknik Industri, Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknik
Industri, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta.
Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas merupakan penunjang mata
kuliah Perancangan Tata Letak Fasilitas. Pada praktikum ini, teori yang telah
didapatkan dalam mata kuliah dapat dipraktikkan dengan mensimulasikannya,
sehingga dapat mendekati praktik perancangan tata letak fasilitas yang
sesungguhnya. Modul praktikum ini terdiri dari 10 modul yang saling terintegrasi
antara satu modul dengan yang lain.
Dalam penyusunannya, modul praktikum ini sudah melalui beberapa
perbaikan dan penambahan materi. Namun, tidak menutup kemungkinan apabila
masih terdapat kekurangan pada modul ini. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat
dibutuhkan sebagai masukan agar modul praktikum ini dapat menjadi lebih baik.
Semoga modul ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Akhir kata,
kami segenap Tim Penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan bantuan dan dukungan dalam penyusunan modul praktikum ini.
Tim Penyusun
ii
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
A. Pengarahan Umum
- Pengarahan Umum wajib dihadiri oleh seluruh praktikan.
- Keterlambatan > 15 menit diberikan sanksi berupa pengurangan nilai
akhir sebesar 2 poin.
- Tidak hadir tanpa izin yang jelas (tugas universitas, sakit rawat inap,
keluarga inti meninggal) diberikan sanksi berupa pengurangan nilai
akhir sebesar 3 poin.
B. Absensi
- Tidak ada inhal dalam bentuk apapun.
- Ketidakhadiran tanpa alasan diperbolehkan hanya 1 kali dengan catatan
tidak mendapatkan nilai pretest dan wawancara pada praktikum tersebut
dan diberikan tugas sebagai nilai pengganti pretest serta sebagai
prasyarat untuk mengikuti praktikum selanjutnya. Jika ketidakhadiran
tanpa alasan lebih dari 1 kali, maka praktikan dinyatakan Gugur.
- Pindah plug untuk alasan yang jelas diperbolehkan maksimal 1 kali
dengan menyerahkan form pindah plug dan lampiran izin berupa surat
tugas universitas, surat keterangan rawat inap dan atau surat keterangan
keluarga inti meninggal. Pindah plug wajib dilakukan bersama anggota
kelompoknya.
- Pemberian surat pindah plug beserta lampiran maksimal 1 x 24 jam
sebelum plug asal atau plug pindahan (tergantung plug apa yang mulai
terlebih dahulu).
C. Pelaksanaan praktikum
- Keterlambatan maksimal 15 menit, selebihnya praktikan dianggap tidak
hadir tanpa keterangan pada praktikum tersebut.
iii
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
Mengetahui,
Kepala Laboratorium PTLF
iv
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
3 KOMPOSISI PENILAIAN
A. Praktikum
Pretest : 10%
Wawancara : 20%
Laporan Sementara : 20%
Laporan Resmi : 20%
Responsi : 20%
Produk : 10%
B. Laporan Sementara
Format : 25%
Isi : 45%
Analisis Kesimpulan : 30%
Mengetahui,
Kepala Laboratorium PTLF
v
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
4 DAFTAR ISI
Halaman Judul.......................................................................................................... i
Kata Pengantar ........................................................................................................ ii
Tata Tertib Peserta Praktikum ................................................................................ iii
Komposisi Penilaian................................................................................................ v
Daftar Isi ......................................................................................................... vi
Modul I Produk ............................................................................................... 1
Modul II Operation Process Chart, Part Drawing, Dan Assembly Chart ...... 4
Modul III Routing Sheet Dan Multi Product Process Chart ........................... 12
Modul IV Storage ............................................................................................ 20
Modul V Luas Lantai Produksi ...................................................................... 27
Modul VI Struktur Organisasi Dan Luas Lantai Non-Produksi ...................... 37
Modul VII Ongkos Material Handling, Matriks Ongkos, Matriks Aliran, Dan
Tata Letak Awal ............................................................................. 41
Modul VIII Ongkos Material Handling Dan Area Allocation Diagram Revisi 53
Modul IX Activity Relationship Chart, Activity Relationship Diagram, Dan
Area Allocation Diagram Gabungan .............................................. 57
Modul X Template ......................................................................................... 70
Daftar Pustaka
vi
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
1 MODUL I
PRODUK
1
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
2
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
1.3 Laporan
Buatlah desain produk yang terdiri dari komponen utama dan komponen
tambahan (wajib berbeda antara satu kelompok dengan kelompok lain) serta
membuat laporan sesuai dengan prosedur praktikum.
3
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
2 MODUL II
OPERATION PROCESS CHART, PART DRAWING, DAN
ASSEMBLY CHART
4
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
5
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
6
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
7
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
8
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
9
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
2.1 Laporan
Ketentuan laporan yang akan dibuat terdiri dari:
1. Format OPC
Ketentuan pembuatan OPC:
a. Peta OPC diletakkan pada lampiran dengan kertas ukuran A3.
b. Gunakan kepala peta sesuai dengan yang dicantumkan pada Gambar
2.1.
c. Simbol yang sejenis memiliki ukuran yang sama.
d. Simbol disusun secara rapi (tidak miring atau harus sejajar pada baris
yang sama).
e. Penomoran OPC harus urut dengan mengikuti pola dari ujung kanan.
f. Kegiatan proses atau inspeksi yang dilakukan setelah proses tertentu
harus diletakkan lebih rendah daripada proses yang mendahului.
2. Format part drawing
Ketentuan pembuatan part drawing:
a. Sketsa dengan skala proporsional dibuat dengan software.
b. Sketsa per komponen dan produk, dibuat pada kertas A4, landscape,
dan garis tepi untuk bagian kiri, atas, kanan, dan bawah secara
berurutan sebesar 20, 10, 10, dan 10 mm.
3. Format AC
Ketentuan pembuatan AC:
a. Peta AC diletakkan pada lampiran dengan kertas ukuran A3.
b. Diameter lingkaran pada AC semakin ke kanan semakin besar.
c. Kode komponen yang akan dirakit, ditulis di dalam lingkaran,
sedangkan nama komponen dituliskan pada posisi paling kiri.
d. Subassembly komponen dengan nilai i yang sama harus diletakkan
sejajar dari atas ke bawah (misal S1A1 dan S1A2).
10
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
11
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
3 MODUL III
ROUTING SHEET DAN MULTI PRODUCT PROCESS CHART
12
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
Cara perhitungan dimulai dari operasi terakhir pada tiap komponen yang
akan menghasilkan scrap, bekerja secara mundur ke operasi sebelumnya. Dalam
routing sheet dinyatakan:
a. Urutan operasi.
b. Nama mesin tempat berlangsungnya operasi.
c. Waktu proses.
d. Persentase scrap.
e. Jumlah produk yang diharapkan (JYD).
f. Jumlah produk yang harus disiapkan (JYHD).
g. Efisiensi mesin.
h. Reliabilitas mesin.
i. Jumlah mesin teoritis pada tiap operasi yang dikerjakan.
Dalam pembuatan routing sheet ini diperlukan input berupa waktu proses
(dalam menit), persentase scrap, persentase efisiensi mesin, persentase reliabilitas
mesin, dan jumlah produk yang diharapkan untuk setiap jenis operasi. Jumlah
produk yang harus disiapkan (JYHD) akan menjadi input bagi urutan operasi
sebelumnya sebagai jumlah produk yang diharapkan (JYD). Jumlah yang harus
disiapkan merupakan hasil perhitungan:
JYD
Q = ..................................................................................(3.1)
1-%Scrap
Keterangan:
Q : Jumlah unit produk yang harus disiapkan (JYHD), dalam satuan jumlah
per waktu (unit/ jam atau unit/shift).
JYD : Jumlah Unit yang Diharapkan.
Sedangkan untuk menghitung jumlah mesin teoritis pada tiap operasi adalah
sebagai berikut:
𝑆.𝑄
JMT = 𝐸.𝐻.𝑅 ....................................................................................(3.2)
Keterangan:
JMT : Jumlah Mesin Teoritis, dalam satuan jumlah (unit).
S : Waktu proses, dalam satuan waktu (menit).
Q : Jumlah unit produk yang harus disiapkan, dalam satuan jumlah per waktu
13
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
14
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
15
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
2. Apabila menelusuri dari kiri ke kanan, maka akan melihat operasi mana
yang dikerjakan oleh mesin yang sama, sehingga dapat mengetahui
jumlah mesin yang dibutuhkan.
3. Dapat mengetahui aliran bahan saat diproduksi, hal ini dapat dijadikan
suatu bahan pertimbangan pada saat penyusunan tata letak untuk
meminimalkan material handling.
4. Hal lain yang dapat diketahui adalah jumlah mesin yang dibutuhkan
tiap-tiap operasi.
16
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
Jumlah
Jumlah Jumlah
Waktu Yang
Nama % Yang Reliabilitas Mesin
No. Nama Mesin Proses Harus Efisiensi
Operasi Skrap Diharapkan Mesin Teoritis
(Menit) Disiapkan
(JYD) (JMT)
(JYHD)
Menjahit S2A3 dengan S1A1 menjadi A
O-96 Menjahit Double Needle 0,4 0,4 401 403 90% 92% 0,4056
Mengobras produk
O-96 Mengobras Overlock 0,4 0,1 400 401 90% 92% 0,4036
Menginspeksi produk
O-97 Menginspeksi Meja inspeksi 1 0 400 400 92% 95% 0,9535
Memasukkan produk ke kardus
O-98 Memasukkan Meja packing 0,2 0 400 400 92% 95% 0,1907
Melakban kardus (80 kardus)
O-99 Melakban Meja packing 0,15 0 80 80 92% 95% 0,0286
Menginspeksi kardus
I-20 Menginspeksi Meja inspeksi 0,25 0 80 80 92% 95% 0,0477
Menyimpan produk
S-1 Menyimpan Storage 0 0 80 80
17
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
18
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
b : Total JMT
c : Roundup (Total JMT)
3.4 Laporan
Pembuatan routing sheet serta pembuatan MPPC didasarkan atas routing
sheet.
19
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
4 MODUL IV
STORAGE
20
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
Q = Qp x Q1 x Q2
Keterangan:
Q = Jumlah komponen dari satu unit
Qp = Jumlah komponen dari panjang material
Q1 = Jumlah komponen dari lebar material
Q2 = Jumlah komponen dari tinggi material
Rounddown dilakukan karena batas panjang dan lebar material yang
digunakan tidak boleh melebihi 100 cm, 10 cm, dan 5 cm.
c. Kebutuhan komponen didapatkan dengan membulatkan ke atas data
JYHD tiap komponen pada routing sheet
21
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
22
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
23
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
P1 L1
Kapasitas angkut = Maks (Rounddown (P2) x Rounddown (L2) x Rounddown
T1
(T2))
Keterangan:
P1 = Panjang penampang material handling (m)
P2 = Panjang bahan baku atau barang yang diangkut (m)
L1 = Lebar penampang material handling (m)
L2 = Lebar bahan baku atau barang yang diangkut (m)
T1 = Tinggi yang dapat diangkut material handling (m)
T2 = Tinggi bahan baku atau barang yang diangkut (m)
Tinggi maksimal yang diangkut material handling adalah 1 meter. Sehingga
nilai T1 adalah 1 meter. Selain itu, nilai rounddown digunakan untuk menghindari
kelebihan muatan. Apabila tinggi bahan atau barang nilainya lebih dari 1 meter,
maka faktor tinggi dalam perhitungan kapasitas angkut dapat diabaikan.
Setelah diperoleh nilai kapasitas angkut maka dapat dihitung nilai frekuensi
pengangkutan menggunakan rumus sebagai berikut.
Jumlah barang yang diangkut
Frekuensi angkut = Roundup ( )
Kapasitas angkut
Jumlah barang yang diangkut dapat dilihat dari data perhitungan yang telah
dilakukan sebelumnya. Untuk aliran bahan dari Receiving menuju Storage jumlah
barang yang diangkut dapat diperoleh dari perhitungan kebutuhan bahan baku per
lead time. Sedangkan, untuk aliran bahan dari Storage menuju mesin kerja dapat
digunakan data JYHD dari proses-proses terkait pada Routing Sheet. Nilai JYHD
yang digunakan merupakan nilai dari proses yang menggunakan bahan baku utama
atau pembantu.
Setelah diperoleh nilai frekuensi penyimpanan (Storage) dan pengiriman
(Retieve). Maka dapat dihitung nilai S/R sebagai klasifikasi barang yang akan
diutamakan atau tidak. Untuk menghitung nilai tersebut dapat diperoleh dengan
cara sebagai berikut:
Storage
S/R = Retieve
24
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
Keterangan:
Storage = Frekuensi angkut dari Receiving ke Storage
Retieve = Frekuensi angkut dari Storage ke setiap mesin kerja
Pembagian kelas dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Kelas A untuk nilai S/R sebesar 80% pada 20% dari total keseluruhan item,
kelas B untuk nilai S/R sebesar 15% untuk 30% dari total keseluruhan item, dan
kelas C untuk nilai S/R sebesar 5% untuk 50% dari total keseluruhan item
a. Kelas A = Nilai S/R mencapai 80% untuk 20% item yang disimpan.
b. Kelas B = Nilai S/R mencapai 15% untuk 30% item yang disimpan.
c. Kelas C = Nilai S/R mencapai 5% untuk 50% item yang disimpan.
Setelah dikelompokkan maka dapat dilakukan perancangan gudang dengan
membagi wilayah-wilayah pada gudang berdasarkan dengan kelas material. Kelas
A diletakkan dekat dengan pintu keluar masuk. Setelah itu dilanjutkan dengan
material kelas B. kelas C diletakkan paling jauh dari lokasi pintu keluar masuk.
Untuk praktikum ini diasumsikan hanya terdapat satu pintu keluar masuk.
Perancangan ruangan gudang juga mengatur allowance gang material
handling. Untuk lebar gang dapat dilihat dari ukuran terbesar antara panjang
material yang diangkut dengan panjang material handling. Apabila ukuran
terpanjang adalah panjang material maka:
Allowance gang = panjang material + (material x 20%)
Apabila ukuran terpanjang adalah ukuran material handling maka dapat
menggunakan allowance sebagai berikut.
Allowance gang = panjang material handling + (panjang material handling
x 20%)
Setelah itu maka dapat dirancanga penataan rak di setiap area penyimpanan
yang telah dibagi sebelumnya. Penataan bisa dilakukan dengan menggunakan
prinsip share storage, dedicated storage, atau menggunakan random storage.
Apabila menggunakan share storage maka perancangan rak dapat digunakan untuk
beberapa jenis material. Apabila menggunakan dedicated storage maka satu
wilayah hanya bisa digunakan untuk menyimpan satu jenis material. Terakhir
25
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
material dalam kelas yang sama bisa menggunakan wilayah kelas tersebut yang
tersebar di dalam rancangan layout.
4.4 Laporan
Pembuatan rancangan layout storage yang mencakup Gudang Bahan Baku
Utama, Gudang Bahan Baku Pendukung, dan Gudang Work In Process.
26
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
5 MODUL V
LUAS LANTAI PRODUKSI
27
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
1. Bagian produksi
Dalam melakukan perhitungan luas lantai pabrik bagian produksi
diperlukan data jumlah mesin yang diambil dari routing sheet. Untuk
memudahkan melakukan perhitungan, maka dapat dilihat penjelasan
gambar dan keterangannya pada Gambar 4.1. Setelah data didapatkan
maka dilakukan perhitungan dan penentuan allowance dan luasan
seperti dijelakan dibawah ini.
a. Allowance operator
Allowance operator berfungsi sebagai area pergerakan operator
selama proses permesinan. Lebar allowance ditentukan sebesar 1 m,
sedangkan panjangnya dirumuskan:
Panjang = B + C + D ................................................................ (4.1)
b. Allowance material
Allowance material dibagi menjadi dua, yaitu allowance untuk
material incoming dan allowance untuk material outgoing. Panjang
allowance material ini ditentukan berdasarkan panjang maksimum
dari komponen yang masuk dari sebuah mesin, sedangkan lebarnya
(G) disesuaikan. Jika lebar maksimal material lebih kecil (<) dari
lebar mesin maka nilai G sama dengan lebar mesin, jika lebar
maksimal material lebih besar (>) dari lebar mesin maka nilai G
sama dengan lebar maksimal material.
c. Allowance gang (transportasi)
Allowance gang ditetapkan sebesar 20% dari panjang material
terpanjang yang dipindahkan. Jika panjang material terpanjang lebih
kecil (<) dari panjang alat angkut, maka gunakan ukuran panjang
dari alat angkut + 20%. Dapat dirumuskan sebagai berikut:
A = Panjang alat angkut + 20%
Jika panjang material terpanjang lebih besar > panjang alat angkut
maka dapat dirumuskan sebagai berikut:
A = Panjang material terpanjang + 20%
A=E=F=H
28
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
d. Allowance maintenance
Allowance ini diberikan untuk area perawatan mesin/stasiun kerja.
Perhitungannya sama dengan allowance orang. Lebarnya ditentukan
sebesar 1 m didapatkan dari lebar bahu rata – rata pekerja,
sedangkan panjangnya dirumuskan:
Panjang = B + C + D ................................................................ (4.2)
e. Luas satuan mesin
Luas satuan mesin dirumuskan:
Luas satuan mesin = Luas mesin + luas material Incoming + luas
material Outgoing + luas allowance maintenance + luas allowance
operator
f. Luas ruangan
Luas ruangan dapat dirumuskan:
Luas ruangan = X × Y
Dimana,
X = A + B + C + D + E ............................................................ (4.3)
Y = F + 1 + G + 1 + H.............................................................. (4.4)
g. Total luas ruangan
Untuk menentukan luas ruangan dapat dirumsukan sebagai berikut:
Total luas ruangan = Jumlah Mesin × Luas Ruangan
Berikut gambar dimensi dan keterangan perhitungan dan penentuan
allowance dan luasan bagian produksi seperti pada Gambar 4.1.
29
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
Q = Qp x Q1 x Q2
Keterangan:
Q = Jumlah komponen dari satu unit
Qp = Jumlah komponen dari panjang material
30
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
31
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
Dimana,
A=B=C=D
h. Luas lantai
Untuk mencari luas lantai dapat dirumuskan sebagai berikut:
Luas lantai = panjang rak (PR) × lebar rak (LR) × jumlah rak yang
dibutuhkan
i. Total luas lantai
Untuk mencari total luas lantai dapat dirumsukan sebagai berikut:
Total luas lantai = panjang gudang (PG) × lebar gudang (LG)
Dimana untuk mencari nilai PG dan LG dapat dirumuskan sebagai
berikut:
PG = A + PR + B ..................................................................... (4.5)
LG = C + LR + D ..................................................................... (4.6)
Berikut gambar dimensi dan keterangan perhitungan dan penentuan
allowance dan luasan bagian bahan baku utama seperti pada Gambar 4.2.
32
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
33
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
34
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
PS LD
LS
35
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
5.4 Laporan
Ketentuan laporan yang akan dibuat terdiri dari:
1. Tentukan departemen-departemen apa saja yang ada dalam lantai
produksi.
2. Buatlah luas lantai produksi yang diusulkan kepada perusahaan terkait.
36
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
6 MODUL VI
STRUKTUR ORGANISASI DAN LUAS LANTAI NON-
PRODUKSI
37
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
38
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
Berikut merupakan data ukuran lantai pelayanan pabrik yang dapat dilihat
pada Tabel 6.2.
Tabel 6.2 Data ukuran lantai pelayanan pabrik
Jumlah Ukuran perabot Luas Luas
Nama Nama Jumlah
No perabot perabot Ruangan
ruangan perabot puangan
(unit) P (m) L (m) (m2) (m2)
1 Garasi
2 Parkir motor
……..
Total
39
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
Berikut merupakan data ukuran ruangan kantor yang dapat dilihat pada
Tabel 6.4.
Tabel 6.4 Data ukuran ruangan kantor
Jumlah Ukuran Luas Luas
Nama perabot Jumlah
No Nama ruangan perabot perabot ruangan
perabot ruangan
(unit) P (m) L (m) (m2) (m2)
1 Presiden Direktur
2 Direktur Produksi
……..
Total
6.4 Laporan
Ketentuan laporan yang akan dibuat terdiri dari:
1. Buatlah struktur organisasi dari perusahaan kelompok Anda (termasuk
pekerja outsourcing seperti satpam, cleaning service).
2. Buatlah luas lantai non-produksi berdasarkan struktur organisasi yang
telah dibuat.
40
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
7 MODUL VII
ONGKOS MATERIAL HANDLING, MATRIKS ONGKOS,
MATRIKS ALIRAN, DAN TATA LETAK AWAL
41
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
42
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
Dimana:
Xij = total ongkos dari departemen i ke departemen j.
Yj = jumlah total ongkos yang masuk ke departemen j.
2) Matriks Outflow
Matriks outflow merupakan suatu diagram yang memperlihatkan
beberapa flow yang keluar dari suatu departemen. Nilai koefisien outflow
ini diperoleh dengan cara yang dapat dinyatakan dalam rumus sebagai
berikut:
Xij
Koefisien Outflow = .....................................................................(7.2)
Yj
Dimana:
Xij = total ongkos dari departemen i ke departemen j.
Yj = jumlah total ongkos yang keluar dari departemen j.
7.2.4 Skala Prioritas
Skala prioritas menunjukkan urutan prioritas suatu departemen terhadap
departemen lain, sebagai dasar penyusunan perencanaan tata letak dan sebagai
acuan dalam pembuatan activity relationship diagram (ARD). Skala prioritas
ditentukan berdasarkan nilai koefisien outflow, terurut mulai dari yang terbesar
hingga yang terkecil. Dengan kata lain departemen yang memiliki nilai koefisien
43
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
outflow yang lebih besar memiliki prioritas yang lebih tinggi. Jika ditemukan nilai
outflow yang sama maka urutannya dilihat dari nilai koefisien inflow terbesar.
Dalam Activity Relationship Diagram (ARD) digunakan garis-garis yang
menunjukkan hubungan kedekatan antar mesin. Menurut Apple (1990), kedekatan
tersebut dilihat pada beberapa ukuran menurut nilai outflow antar mesin:
a. Berhubungan kuat : > 1 s.d 0.5
b. Berhubungan sedang : 0.499 s.d. 0.1
c. Berhubungan rendah : 0.99 s.d > 0
Pendefinisian lainnya adalah dengan melihat ketebalan garis. Semakin tebal
garis maka semakin besar hubungan kedekatannya.
44
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
f. Kolom (6) ,(7), (8)– Panjang (p), Lebar (l), dan Tinggi/Tebal (t)
Kolom ini diisi ukuran material yang akan dipindahkan. Dalam
identifikasi dimensi material ini dapat ditemui bentuk-bentuk yang
spesifik seperti bola, tabung, gallon, dsb, sehingga kadang-kadang tidak
semua kolom harus diisi.
g. Kolom (9) – Volume Komponen
Volume komponen yang dimaksud adalah volume barang atau material
yang dipindahkan berdasarkan data kolom (6),(7),(8). Satuannya adalah
dalam m2.
h. Kolom (10) – Volume/jam
Kolom ini diisi dengan hasil perkalian antara kolom demand jam dengan
kolom volume komponen untuk mendapatkan volume total dari
komponen yang dibutuhkan tiap jamnya.
Kolom (10) = Kolom (5) x Kolom (9).
i. Kolom (11) – Jenis Transportasi
Kolom ini diisi dengan jenis transportasi yang dipakai perpindahan
tersebut.
Catatan :
1) Pemindahan material dari receiving ke gudang bahan baku utama
dilakukan per minggu.
2) Pemindahan material dari storage ke shipping dilakukan per
minggu.
3) Pemindahan material pada bagian produksi dilakukan per hari.
j. Kolom (12) – Rp/m
Merupakan ongkos perpindahan material tiap meter perpindahan.
Kolom ini diisi dengan ongkos penggunaan alat pemindahan material
untuk tiap 1 meter perpindahan sesuai dengan jenis transportasinya.
7.3.2 Matriks Ongkos
Nilai untuk setiap flow dari departemen i ke departemen j (i merupakan
lokasi asal dan j merupakan lokasi tujuan) pada matriks ongkos didapatkan dari
45
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
OMH dengan besaran Rp/m. Pengisian Matriks Ongkos dilakukan dengan melihat
pada tabel perhitungan Ongkos Pemindahan Material (kolom OMH (Rp/m)).
7.3.3 Matriks Aliran
Pengisian matriks aliran dilakukan dengan memperhitungkan aliran
material yang terjadi dalam satu hari. Matriks aliran terdiri atas Matriks inflow dan
Matriks outflow.
Nilai pada Matriks Inflow dan Outflow dihitung dengan cara
Jumlah total ongkos material yang pindah dari stasiun A ke B
Inflow dari A ke B = .....(7.3)
Total jumlah total ongkos material yang masuk ke stasiun B
Jumlah total ongkosmaterial yang pindah dari stasiun A ke B
Outflow dari A ke B = ...(7.4)
Total jumlah total ongkos material yang keluar ke stasiun B
46
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
1) Untuk setiap Xij yang akan dihitung, lihat besarnya total ongkos
yang sesuai (dari hasil langkah 1).
2) Bagi total ongkos yang bersangkutan dengan jumlah total ongkos
pada kolom j.
Nilai koefisien ini diperlukan sebagai input penentuan skala prioritas.
7.3.6 Matriks Prioritas
Matriks ini dibuat dengan cara melihat nilai di outflow sesuai dengan aliran
yang bersesuaian. Prioritas diurutkan mulai dari nilai outflow terbesar hingga
terkecil.
7.3.7 Activity Template Block Diagram (ATBD)
Activity Template Block Diagram (ATBD) merupakan suatu blok (luasan
persegi) untuk menggambarkan setiap departemen yang dimasukkan ke dalam
suatu rancangan tata letak pabrik. Blok disini hanya memberi penjelasan mengenai
hubungan aktivitas antara departemen satu dengan departemen lainnya. ATBD
disusun dengan melihat tabel prioritas, yang menempati prioritas 1 akan diletakkan
berdekatan.
7.3.8 Area Allocation Diagram (AAD)
Pada pembuatan AAD, perlu dilakukan perhitungan Luas Lantai Pabrik
dalam bentuk jumlah sel. Konversi luas ke dalam bentuk jumlah sel diperlukan
karena representasi tata letak disajikan dalam bentuk diskrit, yaitu ukuran tata letak
dibulatkan ke dalam selang (interval) tertentu. Jadi representasi tata letak tidak
berupa gambaran kontinu atau gambar sebenarnya, melainkan tersusun dari
kumpulan sel (sel menyatakan satuan ukuran tata letak).
a. Luas departemen diambil dari perhtiungan Luas Lantai Produksi Modul
5.
b. Minimal tebal sel untuk departemen non mesin (contoh : GBBU) adalah
2 sel, namun untuk departemen dengan mesin (prefabrikasi, fabrikasi,
assembly), maka tebal sel minimal 3 sel. Tidak berlaku jika jumlah sel
yang dibutuhkan untuk departemen tersebut kecil sekali.
c. Luas sel disesuaikan dengan kebutuhan.
47
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
7.4 Laporan
Format perhitungan ongkos pemindahan material antara lain :
48
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
Koef_Inflow = Xij/Yj
Dimana:
Xij = total ongkos dari departemen i ke departemen j
Yj = jumlah total ongkos yang masuk ke departemen j
Tabel 7.4 Matriks outflow
F/T R W KO P1 KI P2 JR OB DR MI SN MP S SH Total
R 1 1
W 0,0130 0,1794 0,0133 0,0259 0,0120 0,2173 0,5392 1
KO 1 1
P1 1 1
KI 1 1
P2 0,1464 0,2029 0,1496 0,5012 1
JR 0,0000 0,4700 0,5300 1
OB 1 1
DR 1 1
MI 0,9440 0,0560 1
SN 0,1548 0,1718 0,6734 1
MP 1 1
S 1 1
SH 0
Total 0 1 0,0130 1 1,1794 1 0,3146 0,6987 0,1838 3,3529 1,6624 0,5952 1 1
Koef_Outflow = Xij/Yj
Dimana :
Xij = total ongkos dari departemen i ke departemen j
Yj = jumlah total ongkos yang keluar dari departemen j
49
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
R R R R R R
R R
R R
R R R R R
Gambar 7.3 Sel ruangan receiving
P1 P1
P1 P1
Gambar 7.4 Sel ruangan Meja Potong 1
50
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
1 R R R R R R W W W W W W W W W
2 R R W W W
3 R R W W
4 R R W W
5 R R R R R W W
6 KI KI KI KI KI W W W W W W W W W W
7 KI KI KI KI KI KI KI KI MP S S S
8 KI KI KI MP S S
9 KI KI MP MP S S S
10 KI KI P1 P1 KO KO KO
11 KI KI KI KI KI KI KI KI KI KI P1 P1 KO KO SH
12 P2 P2 P2 SN SN SN SN SN SN SN SN MI DR DR SH
13 P2 P2 SN SN MI MI MI OB
14 P2 P2 SN SN MI MI MI JR
15 P2 P2 SN SN SN SN SN SN
16 P2 P2 SN SN
17 P2 P2 P2 SN SN SN SN SN SN SN SN SN SN SN SN
51
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
52
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
8 MODUL VIII
ONGKOS MATERIAL HANDLING DAN AREA ALLOCATION
DIAGRAM REVISI
53
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
c. AAD yang dibuat sejumlah dua, yaitu AAD tanpa mesin (tata letak hasil
perbaikan tanpa mesin) dan AAD dengan mesin tanpa menggunakan
dimensi.
8.2.2 Ongkos Material Handling (OMH) Revisi
Perhitungan OMH Revisi pada Modul VIII merupakan lanjutan dari
perhitungan OMH pada Modul VII. OMH revisi akan didapatkan dari desain AAD
usulan yang dihasilkan oleh WinQSB bersamaan dengan ongkosnya. Dalam
praktikum ini WinQSB digunakan untuk mencari nilai minimum namun WinQSB
juga dapat digunakan untuk mencari nilai maksimum. Berikut adalah contoh tabel
OMH Revisi pada Modul VIII.
Tabel 8.1 OMH Revisi
1 2 3 4 5 6 7 8
Jarak Frekuensi OMH OMH
No From To Transportasi
(M) perpindahan (Rp/m) (Rp)
1
2
Total
Keterangan:
a. Kolom 4
Merupakan jarak yang didapatkan berdasarkan distance analysis
pada metode yang dipilih pada software WinQSB dikalikan dengan
sisi sel yang digunakan.
b. Kolom 5
Frekuensi perpindahan didapatkan berdasarkan jumlah komponen
atau produk yang diangkut dibagi dengan jumlah kapasitas angkut
transportasi yang digunakan untuk mengangkut komponen atau
produk tersebut dari setiap departemen.
c. Kolom 7
Merupakan ongkos dari metode yang terpilih yaitu metode dengan
ongkos material handling paling murah tanpa adanya sel tunggal
dalam suatu departemen.
54
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
d. Kolom 8
Merupakan hasil perkalian antara jarak, frekuensi, lead time dan
OMH transportasi.
8.4 Laporan
Ketentuan laporan yang akan dibuat terdiri dari:
1. Langkah-langkah pengerjaan tata letak menggunakan WinQSB yang
telah di-screenshot menggunakan semua metode dari iterasi awal hingga
iterasi akhir.
2. Template AAD yang dibuat sejumlah dua yaitu AAD dengan mesin dan
tanpa mesin berdasarkan hasil perhitungan OMH Revisi.
3. AAD dibuat dengan skala yang memperhatikan ukuran mesin dan
kebutuhan khusus setiap ruang.
55
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
56
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
9 MODUL IX
ACTIVITY RELATIONSHIP CHART, ACTIVITY
RELATIONSHIP DIAGRAM, DAN AREA ALLOCATION
DIAGRAM GABUNGAN
57
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
Dengan data yang telah disusun secara lebih sistematik dalam work sheet
ini, suatu ARD akan dapat dengan mudah dibuat.
58
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
1. ARC Kantor
ARC kantor menunjukkan hubungan antar departemen dan fasilitas
dalam kantor saja.
2. ARC Gabungan
ARC gabungan menunjukkan hubungan seluruh fasilitas yang ada di
perusahaan. Berikut tiga hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan
ARC gabungan:
a. Fasilitas dalam kantor diintegrasikan menjadi satu fasilitas dan
diberi nama “Kantor” sesuai dengan AAD kantor pada perhitungan
sebelumnya.
b. Ruang prefabrikasi, fabrikasi, assembly, Gudang Bahan Baku
Utama (GBBU), Gudang Bahan Baku Pembantu (GBBP), Gudang
Work In Process, warehouse, shipping dan receiving disatukan
menjadi satu fasilitas dan diberi nama “Produksi” sesuai dengan
AAD pada Modul VIII.
c. ARC Gabungan menunjukkan hubungan kantor, produksi, serta
masing-masing fasilitas pelayanan produksi, pelayanan pabrik,
maintenance dan pelayanan personil pabrik.
Kotak ini menunjukkan
Nama Departemen
Keterangan gambar pada ARC keterkaitan antara I dan III
I
I II
III
II
III
Tingkat
Kepentingan
Kode Alasan
Kedekatan
(1,2...)
59
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
Kode Alasan
Untuk setiap tingkat kepentingan, harus dijabarkan alasan-alasan yang
melatarbelakangi alasan penentuan tingkat kepentingan tersebut, yang
dicantumkan dalam ARC dalam bentuk kode 1,2,3 dan seterusnya. Selain
itu, dijelaskan secara rinci mengenai penggunaan kode alasan pada setiap
kedekatan antar departemen. Misalkan, kode alasan yang digunakan seperti
Tabel 9.3.
Tabel 9.3 Contoh kode alasan dan keterangan
Kode Alasan Keterangan
1 Aliran informasi
2 Derajat pengawasan
3 Urutan aliran kerja
4 Aliran material
5 Fungsi saling menunjang
6 Tidak berhubungan
7 Fasilitas saling terkait
8 Bising, kotor, debu, bau
9 Safety
60
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
61
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
Maka Anda akan segera dapat menjalankan software BPLAN90 dan dapat
segera melanjutkan prosedur dibawah ini. Berikut adalah prosedur dalam
menjalankan BPLAN90.
62
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
63
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
64
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
65
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
66
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
67
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
15. Berikut ini merupakan contoh hasil layout terbaik (R-score paling
mendekati 1). Terpilih layout dengan R-Score terbesar yaitu layout 13.
68
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
9.4 Laporan
Ketentuan laporan yang akan dibuat terdiri dari:
1. Buat ARC Kantor dan ARC Gabungan.
2. Buat ARD Kantor dan ARD Gabungan menggunakan software
BPLAN90.
3. Buat AAD menggunakan skala yang disesuaikan.
69
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
10 MODUL X
TEMPLATE
70
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
10.4 Laporan
Buatlah template perusahaan usulan Anda berdasarkan data-data yang telah
diperoleh dari modul-modul sebelumnya.
71
Panduan Praktikum Perancangan Tata Letak Fasilitas
22222018/2019
Program Studi Teknik Industri
UPN “Veteran”
m Studi Teknik Yogyakarta
Industri
m Studi Teknik Industri
11 DAFTAR PUSTAKA
Apple, James M. (1990). Tata Letak Pabrik dan Pemindahan Bahan. Bandung: ITB.
Gibson, Ivancevich & Donnely. (1993). Organisasi dan Manajemen: Perilaku,
Struktur, Proses. Jakarta : Erlangga.
Heragu, Sunderesh. (2006). Facilities Design 2nd Edition. Boston: PWS Publishing
Company.
Jenny. (1997). Perancangan Perangkat Lunak Tata Letak Fasilitas yang
Memperhatikan Fungsi Departemen dan Menghasilkan Keluaran Tata Letak
Berbentuk Gambar Dua Dimensi (AutoCad). Bandung: ITB.
Panduan Penggunaan Perangkat Lunak Perancangan Tata Letak Pabrik.
Pedoman Penggunaan AutoCad.
Prawirosentono, Suyadi. (2001). Manajemen Operasi Analisis dan Studi Kasus.
Aceh: Bumi Aksara.
Purwanto, Mufid, D. (1993). Pedoman Pemakaian AutoLISP. Yogyakarta: Andi.
Riyono, B. (2006). Konsep Dasar dalam Mendesain Organisasi. Buletin Psikologi,
Volume 14 Nomor 1, 43-67.
Rohmah, N. (2019). STRUKTUR DAN DESAIN ORGANISASI. INTIZAM:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam Volume 3, Nomor 1, 1-13.
Sule, D.R. (1991). Manufacturing Facilities: Location, Planning and Design.
Boston: PWS Kent.
Sutalaksana, I.Z., Ruhana, A., dan John, H.T. (1979). Teknik Tata Cara Kerja.
Bandung: Jurusan Teknik Industri, ITB.
Tatar, Deborah, G. (1987). A Programmer’s Guide to COMMON LISP. Digital
Press.
Tompkins, James, A., et al. (1996). Facilities Planning. Canada: John Willey &
Sons.