Anda di halaman 1dari 22

3.

PERENCANAAN PRODUK
Proses Perencanaan Produk

 Rencana produk mengidentifikasi portfolio produk-produk yang


dikembangkan oleh organisasi dan waktu pengenalannya ke pasar
dengan mempertimbangkan peluang-peluang pengembangan
produk.
 Peluang diidentifikasi oleh banyak sumber, mencangkup:
– Usulan bagian pemasaran
– Penelitian
– Pelanggan
– Tim pengembangan produk
– Analisis keunggulan pesaing
 Berdasarkan peluang, portfolio proyek dipilih, waktu proyek
ditentukan, dan sumber daya dialokasikan.
 Hal yang tidak efisien dalam merencanakan portfolio suatu proyek
pengembangan produk, diantaranya:
 Pasar target dibandingkan produk-produk pesaing tidak
terpenuhi.
 Perencanaan waktu untuk mengenal produk di pasar tidak tepat.
 Adanya ketidaksesuaian antara kapasitas pengembangan
keseluruhan dengan jumlah proyek yang diikuti.
 Distribusi sumber daya kurang baik, misal: beberapa proyek
kelebihan tenaga kerja, sementara yang lain kekurangan.
 Permulaan dan pembatalan proyek yang tidak menguntungkan.
 Frekuensi pengaturan proyek berubah.
Tipe Proyek Pengembangan Produk

• Proyek pengembangan produk dikelompokkan menjadi 4 tipe:


1. Platform produk baru: melibatkan usaha pengembangan utama untuk
merancang suatu produk baru berdasarkan platform yang baru dan umum.
2. Turunan dari platform produk yang telah ada: proyek ini memperpanjang
platform produk agar lebih baik dalam memasuki pasar yang telah dikenal
dengan satu/lebih produk baru.
3. Peningkatan perbaikan untuk produk yang telah ada: melibatkan
penambahan/modifikasi beberapa produk dari produk yang sudah ada untuk
menjaga lini produk yang ada pesaingnya.
4. Pada dasarnya produk baru: melibatkan produk yang sangat berbeda yang
akan membantu untuk memasuki pasar yang baru. Umumnya melibatkan
lebih banyak resiko dimana keberhasilan jangka pangjang perusahaan
tergantung dari apa yang dipelajari melalui proyek-proyek penting.
Proses Perencanaan Produk

Gambar 1. Proses Perencanaan Produk

• Tahapan proses rencana pengembangan produk, diantaranya:


1. Mengidentifikasi peluang
2. Mengevaluasi dan memprioritaskan proyek
3. Mengalokasikan sumberdaya dan rencana waktu
4. Melengkapi perencanaan pendahuluan proyek
5. Merefleksikan kembali hasil dan proses.
Langkah 1. Mengidentifikasi Peluang-peluang

 Ide untuk produk baru berasal dari berbagai sumber, meliputi:


– Personal pemasaran dan penjualan
– Penelitian dan organisasi
– Tim pengembangan produk saat ini
– Manufaktur dan operasional organisasi
– Pelanggan sekarang atau potensial
– Pihak ketiga (pemasok, pencipta, partner-partner bisnis)
 Pendekatan proaktif untuk mengidentifikasi peluang, meliputi:
– Mencatat kegagalan dan keluhan yang dialami pelanggan dengan
produk yang ada sekarang
– Mewawancarai pengguna utama (fokus pada inovasi dan modifikasi
yang dilakukan pengguna terhadap produk yang ada)
– Mempertimbangkan adanya implikasi terhadap kecenderungan gaya
hidup, demografis, dan teknologi untuk kategori produk yang ada serta
peluang-peluang kategori produk baru.
– Beberapa usulan pelanggan dikumpulkan secara sistematis melalui
tenaga penjualan dan sistem pelayanan pelanggan.
– Studi para pesaing produk dilakukan secara hati-hati berdasarkan pada
basis sekarang (keunggulan-keunggulan pesaing)
– Status teknologi yang mucul dilihat kembali untuk memfasilitasi
perpindahan teknologi yang tepat dari penelitian ke arah
pengembangan produk.
Langkah 2. Mengevaluasi dan Memprioritaskan
Proyek-proyek

• Langkah kedua dari perencanaan produk adalah memilih proyek


yang paling menjanjikan untuk diikuti.
• Perspektif dasar yang berguna dalam mengevaluasi dan
memprioritaskan peluang bagi produk baru dalam kategori produk
yang ada adalah strategi bersaing, segmentasi pasar, mengikuti
perkembangan teknologi, dan platform produk.
• Setelah itu, proses mengevaluasi didiskusikan dan menyeimbangkan
portfolio proyek.
Strategi Bersaing

 Umumnya perusahaan melakukan diskusi pada tingkat manajemen dan


merupakan sebuah kompetisi strategi untuk memilih peluang dan
membantu bersaing. Strategi yang mungkin antara lain:
1. Kepemimpinan teknologi: perusahaan menekan pada penelitian dan
teknologi baru untuk pengembangan produk.
2. Kepemimpinan biaya: memperhatikan metode-metode manufaktur
menekankan pada kegiatan proses pengembangan produk.
3. Fokus pelanggan: perusahaan berhubungan erat dengan pelanggan baru
dan pelanggan yang sudah ada untuk memperkirakan kebutuhan sesuai
keinginan pelanggan.
4. Tiruan: melibatkan kecenderungan pasar yang memungkinkan para
pesaing untuk mengetahui produk-produk baru yang berhasil di setiap
segmen. Ketika peluang-peluang potensial teridentifikasi, perusahaan
dengan cepat meluncurkan produk baru untuk meniru produk dari pesaing
yang telah berhasil.
Segmentasi Pasar
• Membagi suatu pasar menjadi segmen-segmen.
• Dengan memetakan produk pesaing dan produk milik perusahaan dalam
segmen-segmen, perusahaan dapat memperkirakan peluang produk mana
yang menyebabkan kelemahan lini produknya dan mana yang
memanfaatkan kelemahan dari penawaran pesaing-pesaing.

Gambar 2. Segmen produk digital Xerox dan persaingannya dalam tiga segmen pasar :
personal, kelompok kerja dan mesin-mesin departemen.
Alur Teknologi
• Keputusan perencanaan produk yang utama: penentuan waktu untuk
menggunakan teknologi dasar yang baru dalam lini produk.
• Keputusan perencanaan produk adalah menentukan kapan untuk
mengembangkan produk-produk digital.
• Kurva teknologi S menggambarkan konsep dasar (resolusi, kecepatan,
keandalan)

Keterangan:
- Sumbu horizontal: waktu
atau usaha
pengembangan dan
penelitian secara
kumulatif.
- Sumbu vertikal: rasio
performansi dibanding
biaya atau beberapa
dimensi performansi
penting.
Gambar 3. Kurva Teknologi S
Perencanaan Platform Produk

• Platform produk: sekumpulan aset yang dibagi dalam sekumpulan produk.


• Peta jalur teknologi: teknik untuk mengkordinasikan pengembangan
teknologi dengan perencanaan produk. Merupakan suatu cara untuk
menunjukan ketersediaan yang diharapkan dan masa depan penggunaan
teknologi yang relevan untuk produk yang dipertimbangkan.

Gambar 4. Suatu proyek pengembangan platform menghasilkan arsitektur dari keluarga


produk. Pengembangan platform awal (Platform A) Platform turunan (Platform B)
Proses Evaluasi Peluang Produk Baru secara
Fundamental
• Sebagai tambahan untuk versi baru produk yang telah ada, perusahaan
menemukan banyak peluang pada pasar baru atau teknologi-teknologi baru
secara fundamental.
• Beberapa investasi semacam ini diperlukan untuk mempermudah portfolio
produk (Christensen,1997).
• Kriteria untuk mengevaluai peluang-peluang produk baru secara fundamental,
meliputi:
– Ukuran pasar (unit/tahun x harga rata-rata).
– Tingkat pertumbuhan pasar (persen per-tahun).
– Intensitas persaingan (jumlah pesaing-pesaing dan kekuatan-kekuatan mereka).
– Kedalaman pengetahuan perusahaan mengenai pasar yang telah ada.
– Kedalaman pengetahuan perusahaan mengenai teknologi yang telah ada.
– Kesesuaian dengan produk-produk perusahaan lainnya.
– Kesesuaian dengan kemampuan perusahaan.
– Potensi untuk mendapatkan paten, rahasia perdagangan, mengetahui hambatan
lainnya untuk persaingan.
– Eksistensi dari produk unggulan yang ada pada perusahaan.
Menyeimbangkan Portfolio

 Terdapat banyak metode untuk menyeimbangkan portfolio, salah satunya


dengan pemetaan portfolio.
 Cooper et al. (1998) menggambarkan banyak pendekatan pemetaan yang
melibatkan dimensi-dimensi seperti resiko teknis, pengembalian finansial,
daya tarik pasar dll.
 Wheelwright dan Clark (1992) menggambarkan portfolio proyek
berdasarkan dua dimensi spesifik: tingkat dimana proyek melibatkan suatu
perubahan dalam lini produk dan tingkat dimana proyek melibatkan suatu
perubahan dan proses-proses produksi.
Gambar 5. Matriks perubahan proses produk. Ukuran lingkaran menunjukkan
biaya relatif dari proyek pengembangan
Langkah 3. Mengalokasikan Sumber Daya dan
Merencanakan Penentuan Waktu

 Dalam banyak kasus, sumber daya utama yang diatur merupakan


usaha dari staf pengembangan, biasanya ditekankan dalam jam
kerja orang/ jam kerja bulanan orang.
 Sumber daya kritis lain yang membutuhkan perencanaan yang hati-
hati seperti pemodelan fasilitas bengkel, peralatan prototype, lni
produksi awal, fasilitas pengujian, dsb.
 Perkiraan sumber daya pada tiap periode dapat dibandingkan
dengan ketersediaan sumber daya untuk menghitung keseluruhan
rasio penggunaan kapasitas (permintaan/kapasitas).
 Dalam menentukan waktu dan urutan proyek harus
mempertimbangkan faktor-faktor berikut:
1. Penentuan waktu pengenalan produk: makin cepat suatu produk
dibawa ke pasar adalah makin baik, yang mana dengan
meluncurkan suatu produk sebelum kualitasnya memadai dapat
merusak reputasi perusahaan.
2. Kesiapan teknologi: teknologi yang kuat dapat diintegrasikan
dengan produk secara lebih cepat dan handal.
3. Kesiapan pasar: melakukan perbaikan terlalu cepat dapat
membuat frustasi pelanggan yang ingin untuk menggunakan lebih
lama; dipihak lain, dengan menawarkan produk baru terlalu lambat
akan beresiko tertinggal oeh para pesaing.
4. Persaingan: penawaran produk yang telah mengantisipasi produk
pesaing akan mempercepat waktu proyek pengembangan.
 Rencana produk: sekumpulan proyek yang dilakukan dengan
proses perencanaan dalam waktu berurutan.
 Rencana harus mencangkup gabungan produk baru secara
fundamental, proyek flatform dan proyek-proyek lanjutan dengan
ukuran bervariasi.
 Rencana produk diperbaharui secara periodik, seperti tiga bulanan
atau tahunan (sebagai bagian dari kegiatan perencanaan strategis
perusahaan).
Langkah 4. Menyelesaikan Perencanaan
Proyek Pendahuluan
• Segera setelah proyek disetujui, sebelum sumberdaya penting
digunakan, dilakukan kegiatan perencanaan proyek pendahuluan
yang melibatkan tim fungsional (tim inti).
• Dalam rangka memberikan petunjuk yang jelas untuk organisasi
pengembangan produk, tim memformulasikan suatu definisi yang
lebih detil dari pasar target dan asumsi-asumsi yang mendasari
operasional tim pengembangan. Keputusan tersebut terdapat pada
suatu pernyataan misi (mission statement).
• Pernyataan misi mencangkup informasi berikut:
– Uraian produk ringkas (satu kalimat)
– Sasaran utama bisnis
– Pasar target untuk produk
– Asumsi-asumsi dan batasan-batasan untuk mengarahkan usaha
pengembangan.
– Stakeholder
Gambar 6. Contoh pernyataan misi untuk proyek Lakes
Asumsi-asumsi dan Batasan-batasan

 Berikut contoh beberapa permasalahan perusahaan xerox dalam


menyatakan asumsi-asumsi dan batasan-batasan untuk proyek Lakes:
• Manufaktur: untuk proyek Lakes, perusahaan xerox mengasumsikan
peralatan input akan dibuat di Kanada, peralatan output di Brazil dan mesin
pemroses bayangan di USA dan Eropa.
• Pelayanan: untuk Lakes, sasaran kemampuan pelayanan termasuk
pengurangan jumlah modul-modul pengganti yang dibutuhkan untuk
memberikan pelayanan mesin dan waktu untuk memasang mereka.
• Lingkungan: sasaran yang dinyatakan adalah bahwa tidak ada komponen
produk Lakes yang menuju ke tempat pembuangan. Seluruh komponen
akan didaur ulang atau dimanufaktur kembali
Langkah 5. Merefleksikan Hasil dengan
Proses
 Pada langkah akhir, tim menanyakan beberapa pertanyaan untuk
memperkirakan kualitas proses dan hasil. Beberapa pertanyaan yang
diusulkan adalah:
• Apakah rencana produk mendukung strategi persaingan perusahaan?
• Apakah rencana produk menunjukkan peluang yang ditemui perusahaan
sekarang yang paling penting?
• Apakah total sumber daya yang dialokasikan untuk pengembangan produk
cukup untuk mencapai strategi persaingan perusahaan?
• Apakah cara-cara kreatif untuk penentuan sember daya terbatas telah
dipertimbangkan, seperti apa penggunaan platform produk, joint venture,
dan kemitraan dengan pemasok?
• Apakah tim inti telah menerima tantangan yang dihasilkan dalam
pernyataan misi?
• Apakah elemen-elemen dari pernyataan misi konsisten?
• Bagaimana proses perencanaan produk dapat diperbaiki?
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai