Anda di halaman 1dari 9

TUGAS UAS

“Rangkuman Materi Perencanaan


dan Pengendalian Produksi”

Muhammad Teguh Hidayat


Teknik Industri
41617110089
Konsep Dasar, Tujuan dan Fungsi
Perencanaan dan Pengendalian Produksi
Aktifitas merencanakan dan mengendalikan material masuk, proses, dan
keluar dari sistem produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi
dengan jumlah yang tepat, waktu penyerahan yang tepat dan biaya produksi
yang minimum.
Tujuan pengendalian produksi adalah merencanakan dan mengendalikan
arus bahan-bahan memasuki suatu proses dan keluar dari pabrik sedemikian
rupa sehingga keuntungan yang menjadi sasaran perusahaan dapat tercapai.

Fungsi dari Perencanaan dan Pengendalian produksi adalah


a. Menjamin rencana penjualan dan rencana produksi konsisten terhadap
rencana strategis perusahaan
b. Menjamin kemampuan produksi konsisten terhadap rencana produksi
c. Memonitor hasil produksi
d. Mengatur persediaan produk jadi untuk mencapai target produksi dan
rencana strategis
e. Mengarahkan penyusunan dan pelaksanaan Jadwal induk Produksi.
Tingkat perencanaan dan pengendalian
produksi :
1. Perencanaan jangka panjang
Kegiatan ini meliputi peramalan usaha, perencanaan jumlah produk dan
penjualan, perencanaan produksi, perencanaan kebutuhan bahan baku, dan
perencanaan financial.
2. Perencanaan jangka menengah
Kegiatan ini meliputi perencanaan kebutuhan kapasitas, perencanaan
kebutuhan material, jadwal induk produksi, dan perencanaan kebutuhan
distribusi.
3. Perencanaan jangka pendek
Kegiatan ini meliputi penjadwalan perakitan produk akhir, perencanaan dan
pengendalian input-output, pengendalian kegiatan produksi, perencanaan
dan pengendalian purchase, dan manajemen proyek.
PPIC (Production Planning and
Inventory Control)
PPIC (Production Planning and Inventory Control) yaitu suatu departement
dalam suatu organisasi perusahaan yang berfungsi merencanakan dan
mengendalikan rangkaian proses produksi agar berjalan sesuai dengan
rencana yang sudah ditetapkan serta mengendalikan jumlah inventory agar
sesuai dengan kebutuhan.

Tugas PPIC dibagi menjadi 2 yaitu :


1. Perencanaan / Planning.
Dilakukan dengan tujuan menentukan arah awal dar tindakan-tindakan yang
harus dilakukan dimasa mendatang, mengenai apa, seberapa banyak, dan
kapan harus dilakukan
2. Pengendalian / Controlling.
Sangat tergantung kepada ada tidaknya penyimpangan dalam pelaksanaan
produksi dibandingkan dengan rencana produksi yang telah dibuat
sebelumnya.
Peramalan (Forecasting)
Peramalan adalah proses untuk memperkirakan berapa kebutuhan di masa
mendatang yang meliputi kebutuhan dalam ukuran kuantitas, kualitas, waktu,
dan lokasi yang dibutuhkan dalam rangka memenuhi permintaan barang
ataupun jasa.

Tujuan Peramalan :
- Sebagai pengkaji kebijakan perusahaan yang berlaku disaat ini dan dimasa
lalu dan juga melihat sejauh mana pengaruh dimasa datang.
- Peramalan dibutuhkan karena terdapat time lag atau delay antara ketika
suatu kebijakan perusahaan ditetapkan dengan ketika implementasi
- Peramalan adalah dasar penyusutan bisnis di suatu perusahaan sehinga bisa
meningkatkan efektivitas sebuah rencana bisnis.

Manfaat Peramalan
- Sebagai alat bantu untuk merencanakan yang efektif dan efisien
- Untuk menetapkan kebutuhan sumber daya pada masa yang akan datang
- Untuk membuat keputusan yang tepat
Karakteristik Peramalan yang Baik
Peramalan yang baik mempunyai beberapa kriteria penting antara lain yaitu:
1. Akurasi
Akurasi dari suatu hasil peramalan diukur dengan kebiasaan dan konsistensi
peramalan tersebut. Hasil peramalan dikatakan bias bila peramalan tersebut
terlalu tinggi atau terlalu rendah dibandingkan dengan kenyataan yang
sebenarnya terjadi.
2. Biaya
Biaya yang diperlukan dalam pembuatan suatu peramalan bergantung
kepada jumlah item yang diramalkan, lamanya periode peramalan, dan
metode peramalan yang dipakai.
3. Kemudahan
Penggunaan metode peramalan yang sederhana, mudah dibuat, dan mudah
diaplikasikan, akan memberikan keuntungan bagi perusahaan
Faktor Yang Mempengaruhi Peramalan, yaitu :
- Siklus Bisnis,penjualan akan dipengaruhi akan permintaan produk
tersebut,dan permintaan akan produk di pengaruhi oleh kondisi ekonomi
yang membentuk siklus bisnis
- Siklus hidup produk,biasanya mengikuti suatu pola yang disebut kurva S,
yang menggamarkan permintaan terhadap waktu dimana siklus suatu produk
akan di bagi mejadi beberapa fase.

Secara umum, peramalan diklasifikasikan menjadi 2 macam, yaitu :


1. Peramalan yang bersifat subyektif
2. Peramalan yang bersifat obyektif

Perbedaan antara kedua macam peramalan ini didasarkan pada cara


mendapatkan nilai ramalan. Peramalan subyektif lebih menekankan pada
keputusan hasil diskusi, pendapat pribadi seseorang, dan intuisi yang
meskipun kelihatanya kurang ilmiah tetapi dapat memberikan hasil yang baik.
Peramalan ini diwakili oleh metode delphi dan metode penelitian pasar.
Peramalan yang bersifat subyektif, diwakili oleh :
1. Metode Delphi pada dasarnya merupakan proses untuk mencapai
konsensus (kesepakatan kelompok) pakar yang terlibat dalam peramalan.
Anggota kelompok terdiri atas para pakar yang berpengalaman dalam
bidangnya.

2. Metode Penelitian Pasar yaitu mengumpulkan dan menganalisa fakta


secara otomatis pada bidang yang berhubungan dengan pemasaran. Salah
satu teknik utama dalam penelitian pasar ini adalh survei konsumen. Survei
konsumen akan memberikan informasi mengenai selera yang diharapkan
konsumen, dimana informasi tersebut diperoleh dari sampel dengan
kuesioner.
Penelitian pasar sering digunakan dalam merncanakan produk baru, sistem
periklanan dan promosi yang tepat. Hasil dari penelitian pasar ini kadang-
kadang juga dipakai sebagai dasar peramalan permintan produk baru.
Peramalan yang bersifat obyektif, diwakili oleh :
1. Metode Intrinsik. Metode ini membuat peramalan hanya berdasarkan
proyeksi permintaan historis tanpa mempertimbangkan faktor-faktor
eksternal yang mungkin mempengaruhi besarnya permintaan. Metode ini
hanya cocok untuk peramalan jangka pendek pada kegiatan produksi di mana
dalam rangka pengendalian produksi dan pengendalian persediaan bahan
baku seringkali perusahaan harus melibatkan banyak item yang berbeda.

2. Metode Ekstrinsik. Metode ini mempertimbangkan faktor-faktor eksternal


yang mungkin dapat mempengaruhi besarnya permintaan di masa yang akan
datang dalam model peramalannya. Metode ini lebih cocok untuk peramalan
jangka panjang karena dapat menunjukan hubungan sebab akibat yang jelas
dalam hasil peramalannya. Kelemahan dari metoda ini adalah dalam hal
mahalnya biaya aplikasi dan frekuensi perbaikan hasil peramalan yang rendah
karena sulitnya menyediakan informasi perubahan faktor-faktor eksternal
yang terukur.

Anda mungkin juga menyukai