Anda di halaman 1dari 11

1.

Definisi KANBAN
Kanban adalah suatu alat untuk mencapai Just in Time (JIT) Production.
Sistem produksi JIT menggunakan aliran informasi berupa kanban yang
berbentuk kartu atau peralatan lainnya seperti bendera, lampu, dan lain-lain.
Sistem kanban adalah suatu sistem informasi yang secara harmonis
mengendalikan produksi produk yangdiperlukan dalam jumlah yang diperlukan
pada waktu yang diperlukan dalam tiap proses manufaktur dan juga diantara
perusahaan. Bentuk yang paling sering digunakan berupa suatu kartu yang
biasanya diletakkan dalam amplop vinil berbentuk persegi panjang. Kartu Kanban
berbentuk kartu yang dilaminating (dibungkus plastik) dengan bermacam
informasi dan kode barcode yang mengidentifikasikan barang atau unit fisik yang
di bawa, lokasi atau tempat tujuan dimana unit akan di bawa, dan asal lini
produksi ataupun pemasok dimana unit fisik di produksi
Kanban adalah suatu alat untuk mengendalikan produksi yang digunakan
dalam mengendalikan aliran-aliran material melalui sistem produksi JIT dengan
menggunakan kartu-kartu untuk memerintahkan suatu work center memindahkan
dan menghasilkan material atau komponen tertentu. Kanban merupakan alat untuk
menjalankan suatu mekanisme yang memberikan sinyal- sinyal tertentu oleh work
center yang membutuhkan komponen-komponen tertentu dari work center
sebelumnya.
Sinyal tersebut memberikan informasi kepada work center sebelumnya,
sehingga jumlah komponen-komponen yang dibutuhkan work center berikutnya
dapat langsung diberikan. Selanjutnya jumlah komponen yang telah diambil oleh
work center tersebut dapat dihasilkan atau diproduksi kembali oleh work center
sebelumnya.

2. Aspek-aspek KANBAN
Ada beberapa aspek dalam mengelola Kanban yang dikemukakan Feld
(2001):
a. Sinyal permintaan kanban merupakan otoritas untuk memulai kerja.
b. Tidak ada pekerjaan yang dilakukan tanpa permintaan dari pelanggan.
c. Kanban mengontrol jumlah kerja dalam proses yang dibolehk an pada
proses produksi.

3. Aturan-aturan KANBAN
a. Peraturan 1:
Proses berikutnya harus menarik (mengambil) produk yang diperlukan
dari proses sebelumnya dalam jumlah yang diperlukan dan pada saat yang
diperlukan (sesuai dengan yang tercantum dalam kanban).
Syarat penting untuk peraturan pertama ini adalah pelancaran produksi
yaitu produksi harian yang ditingkatkan dan jumlah lot 1 unit, diperlukan untuk
dapat ditarik dengan lancar dari proses sebelumnya. Sub peraturan yang harus
dipenuhi antara lain:
1. Setiap pengambilan tanpa kanban harus dilarang
2. Setiap pengambilan yang lebih besar dari jumlah kanban harus
dilarang
3. Kanban yang harus ditampilkan pada produk fisik.

b. Peraturan 2:
Produk yang rusak tidak boleh diteruskan ke proses berikutnya.
Jika suatu produk rusak ditemukan oleh proses berikutnya, maka proses berikut
ini akan menghentikan lininya, karena tidak memiliki persediaan, dan akan
mengirim kembali produk yang rusak ini kepada proses sebelumnya
c. Peraturan 3:
Jumlah kanban harus sekecil mungkin. Mengingat jumlah kanban
menyatakan persediaan maksimum suatu suku cadang, maka jumlah ini harus
dijaga sekecil mungkin. Toyota menganggap tambahan tingkat persediaan sebagai
asal mula semua jenis pemborosan.
d. Peraturan 4:

Sistem kanban harus dipergunakan untuk menyesuaikan dengan fluktuasi


permintaan yang kecil saja (penyetelan produksi dengan kanban). Penyetelan
produksi dengan kanban, mempunyai arti sebagai berikut:Keadaan dimana tidak
ada perubahan beban produksi seluruhnya dalam sehari, tetapi hanya perubahan
jenis, tanggal penyerahan, dan jumlahnya. Dalam hubungan ini, sistem kanban
dapat dianggap sebagai alat yang paling ekonomis untuk suatu sistem informasi.
Keadaan dimana ada perubahan jangka pendek dalam beban produksi
sehari-hari, meskipun jumlah bulanan tetap sama. Untuk keadaan ini frekuensi
gerakan kanban akan ditingkatkan atau dikurangi. Keadaan dimana ada perubahan
permintaan musiman atau perubahan permintaan bulanan di luar beban yang
sudah ditentukan. Untuk keadaan ini jumlah kanban harus ditambahi atau
dikurangi, dan pada waktu bersamaan semua lini produksi harus diatur kembali.

4. Jenis-jenis KANBAN

Jenis kanban yang sering digunakan adalah kanban pengambilan dan


kanban perintah produksi. Kanban pengambilan menspesifikasikan jenis dan
jumlah produk yang harus diambil dari proses terdahulu oleh proses berikutnya,
sementara kanban perintah produksi menspesifikasikan jenis dan jumlah produk
yang harus dihasilkan oleh proses terdahulu.

Ada beberapa jenis kanban lain, di antaranya adalah:

1. Kanban pemasok (subkontraktor), yaitu kanban yang berisi perintah


yang meminta pemasok atau subkontraktor untuk mengirimkan suku
cadang.

2. Kanban pemberi tanda. Kanban pemberi tanda digunakan


untukmenetapkan spesifikasi produksi lot dalam pengecoran cetakan,
pelubang tekan, atau proses tempaan. Kanban ini ditempelkan pada
suatu kotak dalam lot. Kalau pengambilan mencapai kotak yang
ditempeli kanban ini, instruksi produksi harus digerakkan.

Klasifikasi berbagai jenis utama kanban lain dapat dilihat pada gambar berikut:

a. Kanban pengambilan

Kanban pengambilan adalah suatu otorisasi untuk memindahkan suatu


kontainer dari outbound buffer stasiun upstream (sebelumnya) ke inbound
buffer stasiun downstream (sebelumnya). Tidak ada kontainer yang dapat diambil
dari outbound buffer kecuali kartu kanban pengambilan sudah dikeluarkan.

Prosedur full container kanban satu kartu dengan hanya menggunakan


kanban pengambilan adalah sebagai berikut:

 Tahap 1: Bila operator stasiun downstream melakukan akses


terhadap full container maka kanban pengambilan dilepas dan
diletakkan pada pos kanban.
 Tahap 2: Material handler membaca kanban pengambilan dan
membawanya ke stasiun upstream.

 Tahap 3: Material handler meletakkan kanban pengambilan ke full


container (yang berada pada outbound buffer) dan membawanya ke
stasiun doenstream.

 Tahap 4: Setiap kali stasiun downstream mengosongkan kontainer,


maka material handler akan mengambil dan membawa empty
container ke stasiun upstream. (Seringkali tahap 2 dan 4 digabung
hanya satu kali perjalanan).

Untuk menghitung jumlah kanban pengambilan, digunakan rumus


(Danielle Sipper, Robert L, 1997):

b. Kanban Perintah Produksi

Kanban perintah produksi digunakan sebagai otorisasi untuk


memproduksi komponen-komponen atau rakitan-rakitan. Dalam sistem yang
menggunakan kartu ini, tidak ada produksi yang diizinkan tanpa adanya kanban
perintah produksi, disebut sebagai sistem tarik dua kartu.
Prosedur dari sistem tarik dua kartu ini adalah sebagai berikut:

 Tahap 1: Pembawa dari proses berikutnya pergi ke gudang proses


terdahulu dengan kanban pengambilan yang disimpan dalam pos
kanban pengambilan bersama kontainer kosong.

 Tahap 2: Bila pembawa proses berikutnya mengambil suku cadang di


gudang A, pembawa itu melepaskan kanban perintah produksi yang
dilampirkan pada unit fisik dalam kontainer (perhatikan bahwa tiap
kontainer mempunyai satu lembar kanban) dan menaruh kanban ini
dalam pos penerima kanban.

 Tahap 3: Untuk tiap kanban perintah produksi yang dilepaskannya, di


tempat itu ia menempelkan satu kanban pengambilan.

 Tahap 4: Bila pekerjaan dimulai pada proses berikutnya, kanban


pengambilan harus ditaruh dalam pos kanban pengambilan.

 Tahap 5: Pada proses terdahulu, kanban perintah produksi harus


dikumpulkan dari pos penerima kanban pada waktu tertentu atau bila
sejumlah unit telah diproduksikan dan harus ditempatkan dalam pos
kanban perintah produksi dengan urutan yang sama dengan urutan
penyobekan kanban di gudang A.

 Tahap 6: Menghasilkan suku cadang sesuai dengan urutan nomor


kanban perintah produksi dalam pos.

 Tahap 7: Ketika diolah, unit fisik dan kanban itu harus bergerak
berpasangan.
 Tahap 8: Bila unit fisik diselesaikan dalam proses ini, unit ini dan
kanban perintah produksi ditaruh dalam gudang A, sehingga pembawa
dari proses berikutnya dapat mengambilnya kapan saja .

Sistem dua kartu memberikan pengendalian yang ketat terhadap


persediaan. Tidak ada kontainer yang dapat dipindahkan tanpa adanya kanban
pengambilan atau kanban perintah produksi.

Jumlah kartu kanban perintah produksi dihitung dengan menggunakan


rumus (Danielle Sipper, Robert L, 1997):

5. Fungsi KANBAN
Kanban dalam sistem produksi Just In Time (JIT) mempunyai fungsi-
fungsi sebagai berikut :
1. Memberikan informasi pengambilan dan pengangkatan
2. Memberikan informasi produksi
3. Berlaku sebagai perintah kerja yang ditempelkan langsung pada
barang
4. Mencegah produk cacat dengan mengenali proses yang membuat
cacat.
5. Mengungkap masalah yang ada dan mempertahankan pengendalian
persediaan.
6. Pengendalian visual (visual control)
7. Perbaikan proses dan operasi manual.
8. Alat untuk melakukan improvement.
6. Sistem KANBAN
Sistem kanban adalah suatu sistem informasi yang secara serasi
mengendalikan jumlah produksi dalam setiap proses. Meskipun sistem kanban
digunakan, Just In Time(JIT) akan sukar dicapai jika berbagai syarat sistem
kanban tidak benar-benar dilaksanakan, yaitu rancangan proses, pembakuan
operasi, pelancaran produksi, dan lain-lain. Kartu kanban beredar dalam setiap
pabrik Toyota, antara Toyota dengan berbagai perusahaan yang bekerja sama
dengannya, serta dalam pabrik-pabrik dari perusahaan yang bekerja sama dengan
Toyota. Dengan cara ini, kanban dapat menyampaikan informasi mengenai jumlah
pengambilan dan jumlah produksi untuk mencapai produksi JIT.
Sistem Dorong dan Sitem Tarik
Dalam sistem dorong perpindahan material dan pembuatan produk
dilakukan dengan cara mendorong material dari satu proses ke proses berikutnya
dengan dimulai dari proses paling awal menuju ke proses paling akhir. Sekali
beroperasi, maka pekerjaan akan mengalir terus dari satu proses ke proses
berikutnya tanpa mempertimbangkan bagaimana dan apa yang akan terjadi pada
proses paling akhir. Aktivitas ini akan berlangsung terus menerus meskipun
proses-proses sesudah (subsequent process) tidak mengkonsumsi jumlah material
pada tingkat yang sama dengan material yang didorong dari proses sebelum
(preceding process). Sistem dorong merupakan proses beraliran tunggal (single
flow process), dimana aliran jadwal yang disusun dan aliran material dalam proses
berada pada arah yang sama (Gaspersz, 2004).
Sistem tarik adalah suatu sistem pengendalian produksi dimana proses
paling akhir dijadikan sebagai titik awal produksi. Dengan demikian rencana
produksi yang dikehendaki, dengan jumlah dan tanggal yang telah ditentukan,
diberikan kepada proses paling akhir. Dalam sistem tarik, proses sesudah akan
meminta atau menarik material dari proses sebelum dengan berdasarkan pada
kebutuhan aktual dari proses sesudah. Dalam hal ini proses sebelum tidak boleh
memproduksi dan mendorong atau memberikan komponen kepada proses sesudah
sebelum ada permintaan dari proses sesudah. Dengan cara ini rencana proses
produksi akan berjalan dari departemen produksi akhir ke departemen produksi
paling awal. Dalam sistem tarik jumlah persediaan diusahakan sekecil mungkin
dan biasanya disimpan dalam lot yang berukuran standar dengan membatasi
jumlah dari lot tersebut. Sistem Tarik merupakan proses beraliran ganda (double
flow process), dimana aliran material berada pada arah yang berbeda dengan
aliran jadwal yang disusun (Gaspersz, 2004).
Perbedaan yang lebih spesifik antara sistem dorong dan sistem tarik
adalah dimana Sistem Dorong mengendalikan hasil produksi (output) dengan
mengendalikan pekerjaan yang dilakukan berdasarkan “pesanan yang
diperkirakan”, kemudian mengukur tingkat persediaan work in process (WIP).
Sedangkan Sistem Tarik mengendalikan WIP dengan cara mengendalikan lantai
produksi baru kemudian mengukur tingkat persediaan WIP (Gaspersz, 2004).

1. Sistem dua tempat biasanya digunakan di situasi dimana waktu


untuk pengisian ulang tempat yang kosong lebih cepat dari waktu
untuk mengkonsumsinya. Konsepnya adalah sementara tempat yang
kosong menunggu untuk diisi ulang, produksi tetap bisa berjalan
dengan tempat yang satunya lagi, dan sebelum tempat yang kedua
habis dikonsumsi, tempat pertama sudah diisi ulang.
2. Sistem tiga tempat biasanya digunakan untuk menjalankan konsep
kanban antara perusahaan dengan penyuplai. Konsepnya adalah, satu
tempat sedang digunakan di produksi, satu tempat ada di gudang, dan
satu tempat ada di penyuplai untuk diisi ulang.
3. Sistem kanban elektronik Banyak perusahaan sudah menjalankan
sistem kanban elektronik.Sistem kanban elektronik ini membantu
untuk menghilangkan kesalahan umum yang selalu terjadi dengan
sistem kanban kartu, seperti kartu yang hilang. Sistem kanban
elektronik juga memberi sinyal langsung seketika tanpa ada
keterlambatan.

7. Keuntungan KANBAN
1. Transfer informasi dengan biaya rendah tidak menggunakan komputer
2. Response yang cepat terhadap perubahan
3. Mendelegasikan tanggung jawab ke operator
4. Mengurangi leadtime

MAKALAH
NAMA SUCI
“KANBAN”

OLEH:
NAMA : YULIA SRIDEWI SYAHRI
NPM : 1810017311024
NAMA SUCI : KANBAN
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
2018

Anda mungkin juga menyukai