PENDAHULUAN
Array dapat didefinisikan dari tipe data dasar termasuk tipe primitif, maupun
tipe user defined, dan variabel objek, sedangkan elemen individual array adalah
semua tipe data yang sama.
2.1.1 Variabel Dynamic Array
Pada dasarnya kita dapat membuat definisi variabel array baik dalam bentuk
array statik / fixed-size atau array yang dinamik. Ketika array didefinisikan statik
maka kita perlu menyertakan nomor index dan harus diketahui pada saat kompilasi.
Sehingga kompilator dapat menyisihkan jumlah array yg diperlukan pada pernyataan
dimdan dengan argumen yang konstan. Dengan array statik compiler tidak
memperbolehkan perubahan ukuran array saat aplikasi di eksekusi untuk mengatasi
permasalahan tersebut maka perlu mendefinisikan array dalam bentuk array dinamis
ketika kita mendefinisikan array dinamis maka kita tidak menyertakan ukuran array
pada pernyataan dim, selanjutnya dapat dilakukan perubahan array menggunakan
pernyataan ReDim.
Perhatikan contoh definisi berikut :
1. Dim kota() As String = Definisi Dinamic Array tanpa menyertakan
index array.
2. ReDim kota(10) As String = Selanjutnya menggunakan pernyataan
ReDim untuk menentukan ukuran array.
2.1.2 Sorting
Suatu aplikasi yang dapat digunakan dengan variabel array adalah
mengurutkan data. Prinsip kerja pengurutan dengan array adalah membandingkan 2
buah indeks yang berurutan dan melakukan pertukaran posisi dari kedua indeks
tersebut, pertukaran ini memerlukan variabel kosong sehingga pertukaran akan
membentuk sistem rotasi.
Variabel kosong
Variabel I Variabel II
Gambar 2.2 Contoh Prinsip Kerja Pengurutan Dengan Array
2.1.2.1 Bubble Sort
A. Konsep Bubble Sort
Dalam melakukan pengurutan data algoritma Bubble Sort bekerja sebagai
berikut:
1) Bandingkan A [1] dengan A [2] dan susun sehingga A [1] < A [2].
2) Bandingkan A [2] dengan A [3] dan susun sehingga A [2] < A [3].
3) Bandingkan A [n-1] dengan A [n] dan susun sehingga A [n-1] < A [n] setelah (n-1)
kali perbandingan, A [n] akan merupakan elemen terbesar peratama terurut. Langkah
ke-2.
4) Ulangi step 2 sampai kita telah mebandingkan dan kemungkinan menyusun A [n-
2], A [n-1]. Setelah (n-2) perbandingan, (n-1) akan merupakan elemen terbesar kedua.
5) Dan seterusnya. Langkah ke(n-1) .
6) Bandingkan A [1] dengan A [2] dan susun sehingga A [1] < A[2].
7) Sesudah (n-1) langkah, array akan tersusun dalam urutan naik.
B. Algoritma dan Procode Bubble Sort Algoritma Bubble Sort adalah
sebagai berikut:
Procedure bubble Sort (A: list of sortable items) defined
as: do
swapped = false
for each i in 0 to length(A) - 2
inclusive do:
if A[i] > A[i+1] then
swap( A[i], A[i+1] )
Gambar 2.3 Contoh Algoritma dan Procode Bubble Sort Algoritma Bubble Sort
swapped := true
end if
end for
while swapped
end procedure
Gambar 2.3 Contoh Algoritma dan Procode Bubble Sort Algoritma Bubble Sort (Lanjutan)
C. Analisa Bubble Sort
Pengurutan gelembung adalah algoritma pengurutan yang paling tua dan
sederhana untuk diimplementasikan. Algoritma ini juga cukup mudah untuk
dimengerti. Algoritma ini bekerja dengan cara membandingkan nilai tiap elemen
dalam tabel dengan elemen setelahnya, dan menukar nilainya jika sesuai dengan
kondisi yang diperlukan. Proses ini akan terus berulang hingga seluruh elemen dalam
tabel telah diproses dan elemen dalam tabel telah terurut. Algoritma pengurutan
gelembung ini adalah algoritma yang paling lamban dan tidak mangkus dibandingkan
dengan algoritma pengurutan yang lain dalam penggunaan secara umum. Dalam
kasus terbaik (yaitu list sudah terurut), kompleksitas algoritma pengurutan gelembung
adalah O(n). Namun, untuk kasus umum, kompleksitas algoritma pengurutan
gelembung adalah O(n2). Dengan interval data antara 100 sampai dengan 1.000
elemen. Waktu eksekusi diukur dengan satuan Second (s).
2.1.2.3 Straight Selection
Metode ini dapat dikatakan sebagai kebalikan dari metode bubble sort. Jika
pada bubble sort pengurutan dimulai dengan mencari bilangan terbesar, maka pada
metode straight selection pencarian dimulai dengan bilangan terkecil. Bilangan
terkecil ini lalu diletakkan di elemen atau urutan pertama. Demikian seterusnya
sampai dihasilkan urutan bilangan dari kecil ke besar.
Dibawah ini terlampir contoh array yang sama pada pembahasan metode bubble sort.
Tabel 2.2 Contoh Metode Bubble Sort
20 12 35 11 17 9 58 23
1 2 3 4 5 6 7 8
Sumber: file:///C:/Users/X441UA/Documents/jurnal%20modul%205%20(3).pdf
BAB III
FLOWCHART
3.1 Flowchart
Flowchart merupakan bagian yang berfungsi untuk membantu seorang
membuat program untuk menganalisa alur dari program yang akan dibuat.
Mulai
Dim bil(1 To 6)
Call urut(bil(),
x, i, j, n)
For i = 1 To n
bil(1) = 3
bil(2) = 5
bil(3) = 7
bil(4) = 1
bil(5) = 9
bil(6) = 11
Next i
For b = 1 To 5
iya
a = angka(b)
angka(b) =
angka(c)
tidak
angka(c) = a
Next b
For c = b + 1 To d
angka(c) = a
Next c
Selesai
BAB IV
LISTING PROGRAM
Call urut(bil(), x, i, j, n)
myfile.WriteLine "SUSUNAN BILANGAN YANG TELAH DI URUTKAN"
For i = 1 To n
myfile.WriteLine bil(i)
Next i
myfile.Close
End Sub
Sub urut(ByRef angka() As Integer, ByRef a As Integer, _
ByRef b As Integer, ByRef c As Integer, ByRef d As Integer)
Gambar 4.1 Listing Program
For b = 1 To 5
For c = b + 1 To d
If angka(c) > angka(b) Then
a = angka(b)
angka(b) = angka(c)
angka(c) = a
End If
Next c
Next b
End Sub
Gambar 4.1 Listing Program (Lanjutan)
myfile.WriteLine "NILAI KE- " & i & " : " & nilai(i)
Next i
myfile.Close
End Sub
Sub urut()
For i = 1 To 3
For j = i + 1 To 4
Gambar 4.2 Listing Program
Program 5-8:
Gambar 4.14 Tampilan Command Buton Listing Program
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Array adalah sebuah struktur data yang terdiri atas banyak variabel dengan
tipe data sama, dimana masing-masing elemen variabel mempunyai nilai indeks.
Indeks array selalu bertipe integer yang dimulai dari 0. Setiap elemen array tersebut
dapat diakses dengan cara A [indeks]. Pada dasarnya kita dapat membuat definisi
variabel array baik dalam bentuk array statik / fixed-size atau array yang dinamik.
Ketika array didefinisikan statik maka kita perlu menyertakan nomor index dan harus
diketahui pada saat kompilasi.
Array Dimensi Satu merupakan variabel memori yang berisi sekumpulan
data dalam tipe yang sejenis. Data-data pada array disimpan dalam urutan tertentu
yang dinamakan index sehingga untuk merujuk pada pada lokasi tertentu atau element
array tertentu maka kita menentukan nama array dan posisi elemen array yg di
identifikasi menggunakan index.
Metode straight selection dapat dikatakan sebagai kebalikan dari metode
bubble sort. Jika pada bubble sort pengurutan dimulai dengan mencari bilangan
terbesar, maka pada metode straight selection pencarian dimulai dengan bilangan
terkecil. Bilangan terkecil ini lalu diletakkan di elemen atau urutan pertama.
Demikian seterusnya sampai dihasilkan urutan bilangan dari kecil ke besar.
Array multi dimensi merupakan array dari array. Artinya, terdapat sebuah
array yang setiap elemennya juga bertipe array.
Array multi-dimensi merupakan array yang mempunyai ukuran lebih dari dua.
Bentuk pendeklarasian array sama saja dengan array dimensi satu maupun array
dimensi dua.
DAFTAR PUSTAKA
Modul Pratikum Komputer Periode Semester Genap 2018/2019 Microsoft Visual
Basic 6.0 Laboratorium Komputer Jurusan Teknik Industri Fakultas
Teknologi Industri Universitas Bung Hatta
file:///C:/Users/X441UA/Documents/jurnal%20modul%205%20(3).pdf
OLEH :
1. CHORI CAHYANI 1810017311019
2. FITRIA ANGELINA 1810017311064
LABORATORIUM KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2019