Anda di halaman 1dari 20

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Array adalah sebuah struktur data yang terdiri atas banyak variabel dengan
tipe data sama, dimana masing-masing elemen variabel mempunyai nilai indeks.
Indeks array selalu bertipe integer yang dimulai dari 0. Setiap elemen array tersebut
dapat diakses dengan cara A [indeks], array satu dimensi adalah array yang hanya
berisi satu dimensi saja. Terdapat 3 langkah untuk membuat array yaitu adalah
mendeklarasikan variabel array, memcreate array beserta ukurannya, memberikan
sebuah nilai pada setiap element array.
Pemanfaatan Array 1 Dimensi yaitu adalah Sum atau penjumlahan adalah 
salah  satu  operasi  aritmetika  dasar.  Perjumlahan  merupakan penambahan dua
buah bilangan atau  lebih menjadi suatu bilangan yang merupakan jumlah atau sum.
Penjumlahan  ditulis  dengan menggunakan  tanda  tambah  atau  plus  "+"  di antara 
kedua bilangan. Hasil dari penjumlahan dinyatakan dengan tanda sama dengan " = ".
Mean atau rata-rata merupakan  ukuran  statistik  yang  paling  sering  digunakan.
Rata-rata ada beberapa macam, yaitu rata-rata hitung (aritmatik), rata-rata geometrik,
rata-rata harmonik dan lain-lain. Penghitungan rata-rata dilakukan dengan
menjumlahkan seluruh nilai dari suatu kelompok data, kemudian dibagi dengan
jumlah data tersebut.
Array Multi Dimensi / Dua Dimensi  merupakan array dari array. Artinya,
terdapat sebuah array yang setiap elemennya juga bertipe array.
Array multi-dimensi merupakan array yang mempunyai ukuran lebih dari dua.
Bentuk pendeklarasian array sama saja dengan array dimensi satu maupun array
dimensi dua pemanfaatan Array 2 Dimensi yaitu:
Matriks adalah kumpulan bilangan, simbol, atau ekspresi, berbentuk persegi panjang
yang disusun  menurut  baris  dan  kolom. 
1.2 Tujuan Pratikum
1. Praktikan mengetahui prinsip kerja variabel array pada visual basic.
2. Praktikan mampu mengaplikasikan variabel array dalam pengolahan
database.
3. Praktikan mampu mengurutkan data dengan array.
4. Praktikan mengetahui prinsip kerja variabel array dimensi-n pada visual
basic.
5. Praktikan mengetahui persamaan matematis dengan menggunakan array
dimensi-n.
1.3 Alat dan Bahan
1. Laptop
2. Modul
3. Microsoft Visual Basic
4. Microsoft Visio
1.4 Prosedur Praktikum
1. Praktikan menerima materi praktikum.
2. Praktikan mencoba membuat program di komputer.
3. Praktikan mengerjakan latihan yang diberikan.
4. Praktikan menyimpan hasil kerja.
1.5 Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini membahas tentang latar belakang, pemilihan judul, ruang
lingkup permasalahan, manfaat penulisan, alat dan bahan, dan prosedur
penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini menjelaskan uraian teoritis yang berhubungan dengan pratikum
yang dilakukan yaitu penelitian tentang program pada Visual Basic.
BAB III FLOWCHART
Bab ini menjelaskan tentang alir rancangan sistem yang digunakan untuk
menganalisa algoritma dan program yang digunakan.
BAB IV LISTING PROGRAM
Bab ini menjelaskan tentang listing program berupa coding dan syntac serta
rangkaian program yang dibuat.
BAB V PENUTUP
Bab ini berisikan kesimpulan dan saran mengenai hasil rancangan sistem
yang telah dibuat dan juga disertai dengan saran yang diberikan oleh penulis.
DAFTAR PUSTAKA
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Array Dimensi Satu


Merupakan variabel memori yang berisi sekumpulan data dalam tipe yang
sejenis. Data-data pada array disimpan dalam urutan tertentu yang dinamakan index
sehingga untuk merujuk pada pada lokasi tertentu atau element array tertentu maka
kita menentukan nama array dan posisi elemen array yg di identifikasi menggunakan
index.
Bentuk umum array satu dimensi dideklarasikan dengan:
tipe_data nama_larik [ukuran]
Gambar 2.1 Bentuk Umum Array Satu Dimensi
Keterangan:
1. Tipe_data menyatakan jenis elemen larik (int, float, char, unsigned, dan
lain-lain), tidak boleh jenis void.
2. Nama_larik adalah nama larik, harus memenuhi ketentuan pengenal.
3. Ukuran menyatakan jumlah maksimal elemen larik, normalnya lebih besar
dari satu.
Setiap nomor index dalam array dialokasikan dalam ruang memori tertentu, sehingga
pengguna harus menghindari pernyataan array yang ukuranya lebih besar dari pada
yang dibutuhkan. Sebagai contoh jika x adalah variabel array maka digambarkan
sebagai berikut:
Tabel 2.1 Contoh Variabel Array
Data ke-1 Elemen/Index ke-1
Data ke-1 Elemen/Index ke-1
Data ke-1 Elemen/Index ke-1
Data ke-1 Elemen/Index ke-1
Sumber: file:///C:/Users/X441UA/Documents/jurnal%20modul%205%20(3).pdf

Array dapat didefinisikan dari tipe data dasar termasuk tipe primitif, maupun
tipe user defined, dan variabel objek, sedangkan elemen individual array adalah
semua tipe data yang sama.
2.1.1 Variabel Dynamic Array
Pada dasarnya kita dapat membuat definisi variabel array baik dalam bentuk
array statik / fixed-size atau array yang dinamik. Ketika array didefinisikan statik
maka kita perlu menyertakan nomor index dan harus diketahui pada saat kompilasi.
Sehingga kompilator dapat menyisihkan jumlah array yg diperlukan pada pernyataan
dimdan dengan argumen yang konstan. Dengan array statik compiler tidak
memperbolehkan perubahan ukuran array saat aplikasi di eksekusi untuk mengatasi
permasalahan tersebut maka perlu mendefinisikan array dalam bentuk array dinamis
ketika kita mendefinisikan array dinamis maka kita tidak menyertakan ukuran array
pada pernyataan dim, selanjutnya dapat dilakukan perubahan array menggunakan
pernyataan ReDim.
Perhatikan contoh definisi berikut :
1. Dim kota() As String = Definisi Dinamic Array tanpa menyertakan
index array.
2. ReDim kota(10) As String = Selanjutnya menggunakan pernyataan
ReDim untuk menentukan ukuran array.
2.1.2 Sorting
Suatu aplikasi yang dapat digunakan dengan variabel array adalah
mengurutkan data. Prinsip kerja pengurutan dengan array adalah membandingkan 2
buah indeks yang berurutan dan melakukan pertukaran posisi dari kedua indeks
tersebut, pertukaran ini memerlukan variabel kosong sehingga pertukaran akan
membentuk sistem rotasi.

Variabel kosong

Variabel I Variabel II
Gambar 2.2 Contoh Prinsip Kerja Pengurutan Dengan Array
2.1.2.1 Bubble Sort
A. Konsep Bubble Sort
Dalam melakukan pengurutan data algoritma Bubble Sort bekerja sebagai
berikut:
1) Bandingkan A [1] dengan A [2] dan susun sehingga A [1] < A [2].
2) Bandingkan A [2] dengan A [3] dan susun sehingga A [2] < A [3].
3) Bandingkan A [n-1] dengan A [n] dan susun sehingga A [n-1] < A [n] setelah (n-1)
kali perbandingan, A [n] akan merupakan elemen terbesar peratama terurut. Langkah
ke-2.
4) Ulangi step 2 sampai kita telah mebandingkan dan kemungkinan menyusun A [n-
2], A [n-1]. Setelah (n-2) perbandingan, (n-1) akan merupakan elemen terbesar kedua.
5) Dan seterusnya. Langkah ke(n-1) .
6) Bandingkan A [1] dengan A [2] dan susun sehingga A [1] < A[2].
7) Sesudah (n-1) langkah, array akan tersusun dalam urutan naik.
B. Algoritma dan Procode Bubble Sort Algoritma Bubble Sort adalah
sebagai berikut:
Procedure bubble Sort (A: list of sortable items) defined
as: do
swapped = false
for each i in 0 to length(A) - 2
inclusive do:
if A[i] > A[i+1] then
swap( A[i], A[i+1] )
Gambar 2.3 Contoh Algoritma dan Procode Bubble Sort Algoritma Bubble Sort
swapped := true
end if
end for
while swapped
end procedure
Gambar 2.3 Contoh Algoritma dan Procode Bubble Sort Algoritma Bubble Sort (Lanjutan)
C. Analisa Bubble Sort
Pengurutan gelembung adalah algoritma pengurutan yang paling tua dan
sederhana untuk diimplementasikan. Algoritma ini juga cukup mudah untuk
dimengerti. Algoritma ini bekerja dengan cara membandingkan nilai tiap elemen
dalam tabel dengan elemen setelahnya, dan menukar nilainya jika sesuai dengan
kondisi yang diperlukan. Proses ini akan terus berulang hingga seluruh elemen dalam
tabel telah diproses dan elemen dalam tabel telah terurut. Algoritma pengurutan
gelembung ini adalah algoritma yang paling lamban dan tidak mangkus dibandingkan
dengan algoritma pengurutan yang lain dalam penggunaan secara umum. Dalam
kasus terbaik (yaitu list sudah terurut), kompleksitas algoritma pengurutan gelembung
adalah O(n). Namun, untuk kasus umum, kompleksitas algoritma pengurutan
gelembung adalah O(n2). Dengan interval data antara 100 sampai dengan 1.000
elemen. Waktu eksekusi diukur dengan satuan Second (s).
2.1.2.3 Straight Selection
Metode ini dapat dikatakan sebagai kebalikan dari metode bubble sort. Jika
pada bubble sort pengurutan dimulai dengan mencari bilangan terbesar, maka pada
metode straight selection pencarian dimulai dengan bilangan terkecil. Bilangan
terkecil ini lalu diletakkan di elemen atau urutan pertama. Demikian seterusnya
sampai dihasilkan urutan bilangan dari kecil ke besar.

Dibawah ini terlampir contoh array yang sama pada pembahasan metode bubble sort.
Tabel 2.2 Contoh Metode Bubble Sort
20 12 35 11 17 9 58 23
1 2 3 4 5 6 7 8
Sumber: file:///C:/Users/X441UA/Documents/jurnal%20modul%205%20(3).pdf

1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, adalah Indeks yg menunjukkan posisi elemen.


Sebagai langkah awal pengurutan dengan metode srtaight selection, isi
elemen pertama dibandingkan dengan elemen ke-2. Jika isi elemen ke-2 lebih kecil,
maka isi kedua elemen tersebut ditukar. Isi array kini berubah menjadi:
Tabel 2.3 Contoh Metode Bubble Sort
12 20 35 11 17 9 58 23
1 2 3 4 5 6 7 8
Sumber: file:///C:/Users/X441UA/Documents/jurnal%20modul%205%20(3).pdf

1 dan 2 adalah elemen array yang ditukar.


Proses selanjutnya adalah membandingkan elemen pertama tadi dengan
elemen ke-3. Karena isi elemen ke-3 lebih besar, maka isi kedua elemen tidak ditukar
dan dilanjutkan dengan membandingkan elemen berikutnya yaitu elemen ke-4.
Karena isi elemen ke-4 lebih kecil dari elemen pertama, maka isi kedua elemen
tersebut ditukar sehingga isi array menjadi :
Tabel 2.4 Contoh Metode Bubble Sort
11 20 35 12 17 9 58 23
1 2 3 4 5 6 7 8
Sumber: file:///C:/Users/X441UA/Documents/jurnal%20modul%205%20(3).pdf

1 dan 4 adalah elemen array yang ditukar.


2.2 Array Dimensi Banyak
Array multi dimensi  merupakan array dari array. Artinya, terdapat sebuah
array yang setiap elemennya juga bertipe array.
Array multi-dimensi merupakan array yang mempunyai ukuran lebih dari
dua. Bentuk pendeklarasian array sama saja dengan array dimensi satu maupun
array dimensi dua. Bentuk umumnya yaitu :
tipe_array nama_array[ukuran1][ukuran2]…[ukuranN];
Gambar 2.3 Bentuk Umum Array 2 Dimensi
Pemanfaatan Array 2 Dimensi:
Matriks adalah kumpulan bilangan, simbol, atau ekspresi, berbentuk persegi
panjang yang disusun  menurut  baris  dan  kolom.  Bilangan-bilangan  yang 
terdapat  di  suatu  matriks  disebut dengan elemen atau anggota matriks.

BAB III
FLOWCHART
3.1 Flowchart
Flowchart merupakan bagian yang berfungsi untuk membantu seorang
membuat program untuk menganalisa alur dari program yang akan dibuat.
Mulai

Dim bil(1 To 6)

Call urut(bil(),
x, i, j, n)

For i = 1 To n

bil(1) = 3
bil(2) = 5
bil(3) = 7
bil(4) = 1
bil(5) = 9
bil(6) = 11

Next i

For b = 1 To 5

angka(c) > angka(b)

iya
a = angka(b)
angka(b) =
angka(c)
tidak
angka(c) = a

Next b

For c = b + 1 To d

angka(c) = a

Next c

Selesai

Gambar 3.1 Flowchart

BAB IV
LISTING PROGRAM

4.1 Listing Program


Listing Program yang kami buat adalah tentang array , yang bisa dilihat dari
Listing Program dibawah ini.
Private Sub Command1_Click()
Dim myfso As New FileSystemObject
Dim myfile As TextStream
Dim bil(1 To 6) As Integer
Dim x As Integer, i As Integer
Dim j As Integer, n As Integer
Set myfile = myfso.CreateTextFile("D:\Andre\program5-7.txt")
n = 6
bil(1) = 3
bil(2) = 5
bil(3) = 7
bil(4) = 1
bil(5) = 9
bil(6) = 11

Call urut(bil(), x, i, j, n)
myfile.WriteLine "SUSUNAN BILANGAN YANG TELAH DI URUTKAN"
For i = 1 To n
myfile.WriteLine bil(i)
Next i
myfile.Close
End Sub
Sub urut(ByRef angka() As Integer, ByRef a As Integer, _
ByRef b As Integer, ByRef c As Integer, ByRef d As Integer)
Gambar 4.1 Listing Program

For b = 1 To 5
For c = b + 1 To d
If angka(c) > angka(b) Then
a = angka(b)
angka(b) = angka(c)
angka(c) = a
End If
Next c
Next b
End Sub
Gambar 4.1 Listing Program (Lanjutan)

Contoh Program 5-8:


Option Explicit
Dim myfso As New FileSystemObject
Dim myfile As TextStream
Dim nama(1 To 4) As String
Dim nilai(1 To 4) As Single
Dim x As Integer, i As Integer
Dim j As Integer, y As String

Private Sub command1_click()


Set myfile = myfso.CreateTextFile("D:\Andre\program 5-8.txt")
For i = 1 To 4
nama(i) = InputBox("MASUKAN NAMA ORANG KE- " & i)
nilai(i) = Val(InputBox("MASUKAN NILAI UTS ORANG KE- " & i))
Next i
Call urut
myfile.WriteLine " SETELAH DIURUTKAN MENJADI........"
myfile.WriteLine ">>>>>>>>>>>>><<<<<<<<<<<<"
For i = 1 To 4
myfile.WriteLine "NAMA KE- " & i & " : " & nama(i)

myfile.WriteLine "NILAI KE- " & i & " : " & nilai(i)
Next i
myfile.Close
End Sub

Sub urut()
For i = 1 To 3
For j = i + 1 To 4
Gambar 4.2 Listing Program

If nilai(j) < nilai(i) Then


x = nilai(j)
y = nama(i)
nilai(i) = nilai(j)
nama(i) = nama(i)
nilai(j) = x
nama(j) = y
End If
Next j
Next i
End Sub
Gambar 4.1 Listing Program (Lanjutan)
4.2 Result of Run
Result of Run merupakan hasil tampilan dari program yang dirancang. Berisi
perintah-perintah yang selanjutnya akan dipilih sehingga akan muncul tampilan
perintah baru sampai menampilkan output atau keluaran dari perintah yang dipilih.
Program 5-7:

Gambar 4.2 Tampilan Command Buton Listing Program

Gambar 4.3 Tampilan Nama Orang Pertama


Gambar 4.4 Tampilan Nilai Orang Pertama

Gambar 4.5 Tampilan Nama Orang Kedua

Gambar 4.6 Tampilan Nilai Orang Kedua

Gambar 4.7 Tampilan Nama Orang Ketiga

Gambar 4.8 Tampilan Nilai Orang Ketiga

Gambar 4.9 Tampilan Nama Orang Keempat


Gambar 4.10 Tampilan Nilai Orang Keempat

Gambar 4.11 Tampilan Terima Kasih

Gambar 4.12 Hasil Notepad

Program 5-8:
Gambar 4.14 Tampilan Command Buton Listing Program

Gambar 4.15 Hasil Notepad

BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Array adalah sebuah struktur data yang terdiri atas banyak variabel dengan
tipe data sama, dimana masing-masing elemen variabel mempunyai nilai indeks.
Indeks array selalu bertipe integer yang dimulai dari 0. Setiap elemen array tersebut
dapat diakses dengan cara A [indeks]. Pada dasarnya kita dapat membuat definisi
variabel array baik dalam bentuk array statik / fixed-size atau array yang dinamik.
Ketika array didefinisikan statik maka kita perlu menyertakan nomor index dan harus
diketahui pada saat kompilasi.
Array Dimensi Satu merupakan variabel memori yang berisi sekumpulan
data dalam tipe yang sejenis. Data-data pada array disimpan dalam urutan tertentu
yang dinamakan index sehingga untuk merujuk pada pada lokasi tertentu atau element
array tertentu maka kita menentukan nama array dan posisi elemen array yg di
identifikasi menggunakan index.
Metode straight selection dapat dikatakan sebagai kebalikan dari metode
bubble sort. Jika pada bubble sort pengurutan dimulai dengan mencari bilangan
terbesar, maka pada metode straight selection pencarian dimulai dengan bilangan
terkecil. Bilangan terkecil ini lalu diletakkan di elemen atau urutan pertama.
Demikian seterusnya sampai dihasilkan urutan bilangan dari kecil ke besar.
Array multi dimensi  merupakan array dari array. Artinya, terdapat sebuah
array yang setiap elemennya juga bertipe array.
Array multi-dimensi merupakan array yang mempunyai ukuran lebih dari dua.
Bentuk pendeklarasian array sama saja dengan array dimensi satu maupun array
dimensi dua.

DAFTAR PUSTAKA
Modul Pratikum Komputer Periode Semester Genap 2018/2019 Microsoft Visual
Basic 6.0 Laboratorium Komputer Jurusan Teknik Industri Fakultas
Teknologi Industri Universitas Bung Hatta
file:///C:/Users/X441UA/Documents/jurnal%20modul%205%20(3).pdf

LAPORAN PRAKTIKUM KOMPUTER


MODUL V
ARRAY
KELOMPOK : X/SHIFT-SABTU SIANG

OLEH :
1. CHORI CAHYANI 1810017311019
2. FITRIA ANGELINA 1810017311064

LABORATORIUM KOMPUTER
JURUSAN TEKNIK INDUSTRI
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS BUNG HATTA
PADANG
2019

Anda mungkin juga menyukai