Anda di halaman 1dari 9

Modul VI (Sequencing & Scheduling)

Praktikum Laboratorium Sistem Produksi


Sequencing & Scheduling

Yulia Sridewi Syahri(1), Safiq Nasution (2)


Jurusan Teknik Industri, Fakultas Teknologi Industri, Universitas
Bung Hatta
Email: yulia.sridewi30@gmail.com, safiqnasution29@gmail.com

Abstrak – Penjadwalan produksi diupayakan untuk mendapatkan suatu penugasan pekerjaan pada
yang efektif pada setiap stasiun kerja, agar tidak terjadi penumpukan job sehingga dapat mengurangi
waktu idle (menganggur) atau waktu menunggu untuk proses pengerjaan berikutnya. Penjadwalan
produksi merupakan suatu cara untuk mengalokasikan sumber daya produksi (material, mesin dan
operator) yang tersedia, untuk menentukan waktu dimulainya operasi dan kapan operasi tersebut
harus selesai dalam mengerjakan sejumlah pekerjaan (job). Scheduling memperhitungkan waktu
mulai dan waktu penyelesaian kerja, sekaligus waktu cadangan. Hasil scheduling yang diperoleh
menggunakan metode CDS dan Full Enumeration. Dari hasil kedua metode dapat dilihar hasil
penjadwalan dari waktu proses pada job penjadwalan dan mesin penjadwalan. Metode CDS
merupakan salah satu metode penjadwalan produksi yang dapat meminimasi makespan dan
menghasilkan solusi yang mendekati optimal. Pada perhitungan metode CDS dengan menggunakan
waktu proses dan terdapat nilai Cmax, Fmax, Tmax dan NT. Pada nilai Cmax, Fmax dan Tmax
didapatkan hasil sebesar 3859. Pada nilai NT terdapat hasil sebesar 8.

Kata Kunci: Penjadwalan Produksi, Scheduling dan Metode CDS

Abstract – Production scheduling is sought to get an effective job assignment at each work station, so
that there is no job buildup so that it can reduce idle time (idle) or waiting time for the next work
process. Production scheduling is a way to allocate available production resources (materials,
machines and operators), to determine when the operation starts and when the operation must be
completed in doing a number of jobs (jobs). Scheduling takes into account the start time and
completion time of work, as well as backup time. The scheduling results obtained using the CDS and
Full Enumeration methods. From the results of the two methods, it can be seen the scheduling results
of the processing time on the job scheduling and scheduling engine. The CDS method is one of the
production scheduling methods that can minimize makespan and produce a solution that is close to
optimal. In the calculation of the CDS method using processing time and there are Cmax, Fmax, Tmax
and NT values. At the value of Cmax, Fmax and Tmax the result is 3859. In the NT value there is a
result of 8.

Key Word: Production Scheduling, Scheduling and CDS Method

1. PENDAHULUAN laju produksi. Selain untuk mempercepat laju


1.1 Latar Belakang produksi, peran yang diinginkan ialah dapat
teknologi yang dapat digunakan secara
Seiring dengan persaingan yang maksimal serta daya yang ada secara
semakin ketat di bidang manufaktur, maksimal, sehingga terciptanya efektif dan
menyebabkan tujuan manufacturing control kini efisien dari suatu proses produksi.
telah beralih dari memaksimasi utilitas sumber Saat ini industri banyak menemui
daya yang dimiliki, menjadi meminimasi permasalahan yang sangat kompleks. Melihat
Manufacturing Lead Time, inventori work in hal tersebut, maka tulisan ini akan
proces dan meningkatkan performansi permasalahan tersebut, maka pendekatan
penjadwalan agar tepat waktu. Pada era sistem diperlukan. Perkembangan industri
perkembangan industri yang sangat pesat saat manufaktur yang sangat pesat memaksa setiap
ini, teknologi yang digunakan semakin industri manufaktur untuk dapat meningkatkan
beragam. Hal tersebut dapat dilihat pada produktivitasnya agar dapat bersaing di pasar
perusahaan industri khususnya industri global. Salah satu hal yang biasa dilakukan
manufaktur. Berbagai macam teknologi yang Industri Manufaktur untuk melakukan efisiensi
digunakan memiliki peran untuk mempercepat dalam peningkatan produktivitas atau output

Jurnal Laboratorium Sistem Produksi, 2021.


Modul VI (Sequencing & Scheduling)

adalah dengan melakukan penggabungan masalah bagaimana kita dapat menempatkan


proses produksi Dengan adanya fenomena kensep Sequencing & Schadulling pada suatu
diatas maka dibutuhkan penjadwalan yang perusahaan industri.
efektif, dimana pergerakan barang dan jasa
1.4 Alat dan Bahan yang Digunakan
pada sebuah fasilitas menjadi lebih cepat dan
Pada praktikum kali ini untuk alat dan
hal ini berarti perusahaan perlu menggunakan
bahan yang digunakan adalah sebagai berikut:
aset secara lebih efisien.
1. Komputer.
Banyaknya teori sistem Penjadwalan
2. Software Win QSB.
yang ada membuat perusahaan harus selektif
3. User Guide.
untuk memilih metode penjadwalan mana yang
4. Formulir Isian.
dapat diterapkan dalam industrinya. Tentunya
hal ini merupakan tugas yang sangat sulit,
1.5 Prosedur Praktikum
karena Perusahaan harus memiliki urutan
1. Input data dari modul II, yaitu:
proses produksi yang terbaik agar mencapai
a. Data waktu proses.
produktivitas optimum. Menurut beberapa ahli,
b. Jumlah job.
Penjadwalan harus dapat mengoptimalkan
c. Jumlah stasiun kerja.
beberapa ukuran kinerja seperti dalam contoh
d. Due Date.
meminimalkan makespan yang artinya aliran
2. Pengolahan data dengan WIN QSB:
waktu, keterlambatan, keterlambatan untuk
a. Memilih metoda yang sesuai
satu set pekerjaan dan idle time.
dengan karakteristik data.
Persaingan industri yang sangat ketat
b. Menentukan kriteria yang
pada saat ini menyebabkan pertumbuhan
diinginkan berdasarkan
industri yang mempengaruhi perusahaan untuk
karakteristik dan metoda yang
meningkatkan produktivitas dalam kegiatan
dipilih.
produksinya. Dalam suatu kegiatan produksi,
untuk mendapatkan suatu hasil yang optimum,
2. KAJIAN LITERATUR
maka seluruh aktivitas-aktivitas produksi terlebih
2.1 Sistem Produksi
dahulu harus direncanakan dengan baik.
Penjadwalan produksi merupakan suatu
Penjadwalan produksi diupayakan untuk
cara untuk mengalokasikan sumber daya
mendapatkan suatu penugasan pekerjaan pada
produksi (material, mesin dan operator) yang
yang efektif pada setiap stasiun kerja, agar tidak
tersedia, untuk menentukan waktu dimulainya
terjadi penumpukan job sehingga dapat
operasi dan kapan operasi tersebut harus
mengurangi waktu idle (menganggur) atau waktu
selesai dalam mengerjakan sejumlah pekerjaan
menunggu untuk proses pengerjaan berikutnya.
(job). penjadwalan sebagai proses
Dengan menggunakan sistem penjadwalan yang
pengalokasian sumber-sumber atau mesin-
tepat, panjangnya proses pengerjaan, minimnya
mesin yang ada untuk menjalankan
sumber daya, maupun kesalahan serta kegiatan
sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu.
yang tidak sesuai dengan rencana dapat dilihat
Keputusan yang dibuat dalam penjadwalan
dan dihindari sedini mungkin, sehingga
diantaranya meliputi:
perusahaan mengurangi resiko kerugian
1. Pengurutan pekerjaan (sequencing).
produksi. Dengan begitu diharapkan perusahaan
2. Waktu mulai dan selesai pekerjaan
dapat mencapai produktivitas yang optimum.
(timing).
3. Urutan proses suatu pekerjaan
1.2 Tujuan Praktikum
(routing).
Adapun tujuan praktikum pada modul 6
Sistem penjadwalan yang baik
ini, sebagai berikut:
diharapkan dapat menyelesaikan pesanan
1. Memahami konsep sequncing dan
produk tepat pada waktunya dengan kata lain
scheduling untuk berbagai mcam
meminimasi keterlambatan (lateness),
permasalahan yang ada dalam
memenuhi spesifikasi yang telah ditetapkan
sistem produksi.
bersama, memaksimalkan output, minimasi
2. Mampu menyelesaikan
biaya produksi, pengurangan makespan,
permasalahan penjadwalan flowshop
mengurangi WIP (Work In Process),
dan jobshop dengan sofware Win
peningkatan utilisasi fasilitas produksi.
QSB.
Proses penjadwalan memiliki beberapa
tujuan, hasil penjadwalan terbaik akan
1.3 Batasan Masalah
mendapatkan nilai optimal sesuai dengan yang
Setelah kita lihat dari uraian di atas
diharapkan. Beberapa tujuan penjadwalan,
bahwasanya didapatkam mengenai batasan

Jurnal Laboratorium Sistem Produksi, 2021.


Modul VI (Sequencing & Scheduling)

secara umum tujuan penjadwalan tersebut c. Keuntungan ketiga dari penjadwalan


adalah: yang baik adalah keunggulan
1. Meningkatkan produktivitas mesin, kompetitif dengan pengiriman yang
yaitu dengan mengurangi waktu dapat diandalkan.
menganggur. Pada Job Shop Scheduling, operasi yang
2. Mengurangi persediaan barang dilakukan setiap job seringkali berbeda
setengah jadi dengan cara rute/alur. Bedworth mengidentifikasikan
mengurangi jumlah rata-rata beberapa tujuan dari aktivitas penjadwalan
pekerjaan yang menunggu dalam adalah sebagai berikut:
antrian suatu mesin karena mesin a. Meningkatkatkan penggunaan
tersebut sibuk, dan sumber daya atau mengurangi
3. Mengurangi keterlambatan karena waktu tunggunya.
telah melampaui batas waktu b. Mengurangi sejumlah pekerjaan
dengan cara mengurangi maksimum yang menunggu dalam antrian
keterlambatan dan mengurangi ketika sumber daya yang ada masih
jumlah pekerjaan yang terlambat. mengerjakan tugas yang lain.
Pada saat merencanakan suatu jadwal c. Mengurangi beberapa kelambatan
produksi, yang harus dipertimbangkan adalah pada pekerjaan yang mempunyai
ketersediaan sumber daya yang dimiliki, baik batas waktu penyelesaian sehingga
berupa tenaga kerja, peralatan ataupun bahan akan meminimasi penalty cost
baku. Karena sumber daya yang dimiliki dapat (biaya kelambatan).
berubah-ubah (terutama operator dan bahan d. Membantu pengambilan keputusan
baku), sehingga dapat dikatakan penjadwalan mengenai perencanaan kapasitas
merupakan proses yang dinamis. Masalah pabrik dan jenis kapasitas yang
penjadwalan muncul karena adanya dibutuhkan.
keterbatasan, diantaranya: Pada proses penjadwalan biasanya
1. Waktu. terdapat notasi yang diketahui di awal sebagai
2. Tenaga kerja. input dari proses penjadwalan biasanya
3. Jumlah mesin. menggunakan lowercase letter sebagai cirinya.
4. Sifat dan syarat pekerjaan. Notasi-notasi yang umum digunakan dalam
penjadwalan terdapat pada penjelasan sebagai
2.2 Penjadwalan Job Shop berikut:
Job shop adalah suatu lingkungan a. j : subcript for jobs, j = 1,…,n.
manufaktur dimana job-job yang dating memiliki b. i : subcript for mesin, i = 1,…,m.
rute pengerjaan atau operasi yang seringkali c. Processing time atau waktu proses
tidak sama. Bentuk sederhann dari model ini (tj).
mengasumsikan bahwa setiap job hanya d. Set up time atau waktu set up (sji).
melewati satu jenis mesin sebanyak satu kali e. Flow time atau waktu tinggal (Fj).
dalam rutenya pada proses tersebut. Namun f. Arrive time atau saat datang (aj).
ada juga model lainnya dimana setiap job g. Delivery date atau saat kirim (delj).
diperbolehkan untuk melewati mesin sejenis h. Ready/release time atau saat siap
lebih dari satu kalo pada rutenya (rj).
Penjadwalan merupakan suatu proses i. Due date atau batas waktu (dj).
pengaturan sumber daya untuk menyelesaikan j. Makespan (M).
tugas-tugas dengan melibatkan pekerjaan, k. Completion Time (Cj).
sumber daya, dan waktu. Penjadwalan adalah
alokasi sumber-sumber untuk melaksanakan 2.3 Penjadwalan Produksi Tipe Flow Shop
sekumpulan tugas berdasarkan waktu. Penjadwalan flow shop adalah pola alir
Pentingnya penjadwalan bagi perusahaan dari N buah Job yang melalui proses yang
adalah: sama (searah). Model flow shop merupakan
a. Dengan penjadwalan secara efektif sebuah pekerjaan yang dianggap sebagai
perusahaan menggunakan asetnya kumpulan dari operasi-operasi dimana
dengan efektif dan menghasilkan diterapkannya sebuah struktur presenden
keuntungan menjadi lebih besar. khusus. Penjadwalan flow shop dicirikan oleh
b. Penjadwalan menambah kapasitas adanya aliran kerja yang satu arah dan
dan fleksibilitas yang terkait, tertentu. Pada dasarnya ada beberapa macam
memberikan waktu pengiriman yang pola flow shop yaitu :
lebih cepat. 1. Flow shop murni

Jurnal Laboratorium Sistem Produksi, 2021.


Modul VI (Sequencing & Scheduling)

Kondisi dimana sebuah job Waktu baku ini merupakan waktu yang
diharuskan menjalani satu kali dibutuhkan oleh seorang pekerja yang memiliki
proses untuk tiaptiap tahapan tingkat kemampuan rata-rata untuk
proses. Misalnya, masing-masing menyelesaiakan suatu pekerjaan. Disini sudah
job melalui mesin 1, kemudian meliputi kelonggaran waktu yang diberikan
mesin 2, mesin 3 dan seterusnya dengan memperhatikan situasi dan kondisi
sampai dengan mesin pada proses pekerjaan yang harus diselesaiakan tersebut.
yang paling akhir. Dengan demikian maka waktu baku yang
2. Flow shop umum dihasilkan dalam aktivitas pengukuran kerja ini
Kondisi dimana sebuah job akan dapat digunakan sebagai alat untuk
boleh melalui seluruh mesin membuat rencana penjadwalan kerja yang
produksi, dimana mulai awal sampai menyatakan berapa lama suatu kegiatan itu
dengan yang terakhir. Dan selain itu harus berlangsung.
sebuah job boleh melalui beberapa
2.6 Aturan Sequencing
mesin tertentu, yang mana mesin
Menurut Ginting (2007), beberapa aturan
tersebut masih berdekatan dengan
prioritas sequencing yang umum antara lain
mesin-mesin lainnya dan masih satu
adalah sebagai berikut:
arah lintasannya.
1. First-Come-First-Served (FCFS).
Dalam penjadwalan produksi tipe flow
FCFS memprioritaskan pengerjaan
shop terdapat metode-metode yang dapat
job yang datang lebih awal untuk
digunakan guna menyelesaikan masalah
dikerjakan terlebih dahulu.
penjadwalan tipe ini, metode itu adalah:
2. Earliest Due Dates (EDD). EDD
1. Metode Campbell Dudeck Smith
yaitu prioritas yang diberikan
2. Metode Palmer
kepada job yang mempunyai
3. Metode Dannenbring
tanggal batas waktu penyerahan
2.4 Job Sequencing (due date) paling awal.
Problem job sequencing merupakan salah 3. Shortest Processing Time (SPT).
satu dari kebanyakan problem yang paling SPT yaitu job dengan waktu proses
menarik dari analisa produksi. Permasalahan- terpendek akan diproses lebih
permasalahan dalam job sequencing amatlah dahulu, demikian berlanjut untuk job
kompleks dan masih jauh dari penyelesaian yang waktu proses terpendek
yang memberikan solusi lengkap dan kedua. Aturan SPT ini tidak
menyeluruh. Problem job sequencing dapat memperdulikan due date maupun
dinyatakan sebagai berikut misalkan terdapat N kedatangan order baru.
job yang harus dikerjakan, dimana masing- 4. Longest Processing Time (LPT).
masing pekerjaan tersebut memiliki setup time, LPT yaitu job dengan waktu proses
Processing time, serta due date. Untuk terbesar akan diproses terlebih
menyelesaiakan suatu pekerjaan dibutuhkan dahulu, demikian berlanjut untuk job
suatu proses pada beberapa mesin. yang waktu proses terbesar kedua.
Konsekuensinya diperlukan suatu urutan untuk Aturan LPT ini tidak memperdulikan
pekerjaan-pekerjaan tersebut agar diperoleh due date maupun kedatangan order
suatu pengurutan (jadwal) yang optimal untuk baru.
kriteria performance tertentu. Ukuran Keberhasilan dalam Aktivitas
Penjadwalan Menurut Arman (2008), ukuran
2.5 Pengukuran Waktu Kerja
keberhasilan dari suatu pelaksanaan aktivitas
Suatu pekerjaan akan dikatakan
penjadwalan khususnya penjadwalan job shop
diselesaikan secara efisien apabila waktu
adalah meminimasi kriteria-kriteria keberhasilan
penyelesaiannya berlangsung paling singkat.
sebagai berikut:
Untuk menghitung waktu baku (standar time).
1. Rata-rata waktu alir (mean flow
Penyelesaian pekerjaan guna memilih alternatif
time), akan mengurangi persediaan
metode kerja yang terbaik, maka perlu
barang setengah jadi dan barang
diterapkan prinsip-prinsip dan teknik-teknik
jadi.
pengukuran kerja (Work measurement atau
2. Makespan, yaitu total waktu proses
Time study). Pengukuran waktu kerja ini akan
yang dibutuhkan untuk
berhubungan dengan usaha-usaha untuk
menyelesaikan suatu kumpulan job.
menetapkan waktu baku yang dibutuhkan guna
Dimaksudkan untuk meraih utilisasi
menyelesaikan suatu pekerjaan.
yang tinggi dari peralatan dan

Jurnal Laboratorium Sistem Produksi, 2021.


Modul VI (Sequencing & Scheduling)

sumber daya dengan cara


menyelesaikan seluruh job
secepatnya, dengan kata lain
mengurangi jumlah mesin
menganggur.
3. Rata-rata keterlambatan (mean
tardiness). Jumlah job yang
terlambat, akan meminimasi nilai
dari maksimum ukuran kelambatan.

3. DATA PRAKTIKUM
3.1 Pengumpulan Data
3.1.1 Data Waktu Proses
Tabel 1. Data Waktu Proses
Processing Time
Unit
SK I SK II SK III SK IV
1 513 540 695 344
2 315 261 401 178
3 370 212 410 538
Tabel 3. Data Cmax, Fmax dan Tmax
4 300 216 414 753
(Lanjutan)
5 385 239 343 72
6 363 239 241 59
7 383 246 300 132
8 375 226 183 129

3.1.2 Data Due Date


Tabel 2. Data Due Date
Due Date
Unit
SK I SK II SK III SK IV
1 510 540 690 340
2 320 260 400 180
3 370 210 410 540
4 300 220 410 750
5 380 240 340 70
6 360 240 240 60
7 380 250 300 130
8 370 230 180 130

3.2 Pengolahan Data


3.2.1 CDS Method
1. Cmax, Fmax dan Tmax
Tabel 3. Data Cmax, Fmax dan Tmax

Gambar 1. Gantt Chart Job Schedule Cmax,Fmax


dan Tmax

Jurnal Laboratorium Sistem Produksi, 2021.


Modul VI (Sequencing & Scheduling)

Gambar 2. Gantt Chart Machine Schedule Cmax,


Fmax dan Tmax
2. NT
Tabel 4. Data NT

Gambar 3. Gantt Chart Job Schedule NT

Gambar 4. Gantt Chart Machine Schedule NT

3.2.2 Full Enumeration


1. Cmax, Fmax dan Tmax
Tabel 5. Data Cmax, Fmax dan Tmax

Jurnal Laboratorium Sistem Produksi, 2021.


Modul VI (Sequencing & Scheduling)

Gambar 6. Gantt Chart Machine Schedule Cmax,


Fmax dan Tmax

2. NT
Tabel 6. Data NT

Gambar 5 Gantt Chart Job Schedule Cmax,


Famx dan Tmax

Jurnal Laboratorium Sistem Produksi, 2021.


Modul VI (Sequencing & Scheduling)

waktu proses dari stasiun kerja I smapai stasiun


kerja IV terdapat hasil terlama yaitu sebesar 753
detik pada stasiun kerja IV dan unit ke 4 dan
waktu tercepat yaitu sebesar 59 detik pada
stasiun kerja IV dan unit ke 6.

4.2 Analisa Due Date


Due Date yaitu batas waktu penyelesaian
untuk suatu job yang sudah ditentukan
waktunya. Data due date didapatkan dari waktu
proses, data due date terdapat pada 4 stasiun
kerja dengan 8 unit. Due Date yaitu batas waktu
untuk waktu maksimal yang dapat diterima untuk
menyelesaikan pekerjaan. Kelebihan dari waktu
yang ditetapkan merupakan suatu
keterlambatan.

4.3 Analisa Hasil Scheduling


Scheduling memperhitungkan waktu mulai
dan waktu penyelesaian kerja, sekaligus waktu
cadangan. Hasil scheduling yang diperoleh
menggunakan metode CDS dan Full
Gambar 7. Gantt Chart Job Schedule NT Enumeration. Dari hasil kedua metode dapat
dilihar hasil penjadwalan dari waktu proses pada
job penjadwalan dan mesin penjadwalan.

4.3.1 CDS Method


Metode CDS merupakan salah satu
metode penjadwalan produksi yang dapat
meminimasi makespan dan menghasilkan solusi
yang mendekati optimal. Pada perhitungan
metode CDS dengan menggunakan waktu
proses dan terdapat nilai Cmax, Fmax, Tmax
dan NT. Pada nilai Cmax, Fmax dan Tmax
didapatkan hasil sebesar 3859. Pada nilai NT
terdapat hasil sebesar 8.

4.3.2 Full Enumeration


Pada perhitungan metode Full
Enumeration dengan menggunakan waktu
proses dan didapatkan nilai Cmax, Fmax, Tmax
dan NT. Pada nilai Cmax, Fmax dan Tmax
didapatkan hasil sebesar 3859. Pada nilai NT
terdapat hasil sebesar 8.

4.4 Analisa Gantt Chart


Gantt Chart yaitu salah satu metode
dalam penjadwalan suatu proyek. Metode dalam
penjadwalan menggunakan tampilan yang mirip
Gambar 8. Gantt Chart Machine Schedule NT
seperti jadwal pada umumnya. Gantt Chart
adalah peta visual yang menggambarkan mesin
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
penjadwalan dan job urutan penjadwalan.
4.1 Analisa Waktu Proses
Pada waktu proses terdapat 4 stasiun
5. KESIMPULAN
kerja. waktu proses didapatkan dari perhitungan
Penjadwalan merupakan suatu proses
waktu start dan waktu finish perakitan suatu
pengaturan sumber daya untuk menyelesaikan
produk dengan 8 unit produk yang dirakit. Pada
tugas-tugas dengan melibatkan pekerjaan,

Jurnal Laboratorium Sistem Produksi, 2021.


Modul VI (Sequencing & Scheduling)

sumber daya, dan waktu. Penjadwalan adalah


alokasi sumber-sumber untuk melaksanakan
sekumpulan tugas berdasarkan waktu. Pada
proses penjadwalan biasanya terdapat notasi
yang diketahui di awal sebagai input dari proses
penjadwalan biasanya menggunakan lowercase
letter sebagai cirinya.
Problem job sequencing merupakan salah
satu dari kebanyakan problem yang paling
menarik dari analisa produksi. Permasalahan-
permasalahan dalam job sequencing amatlah
kompleks dan masih jauh dari penyelesaian
yang memberikan solusi lengkap dan
menyeluruh.
Pada metode Campbell Dudeck Smith
proses penjadwalan atau penugasan kerja
berdasarkan atas waktu kerja yang terkecil yang
digunakan dalam melakukan produksi.
Scheduling memperhitungkan waktu mulai dan
waktu penyelesaian kerja, sekaligus waktu
cadangan. Hasil scheduling yang diperoleh
menggunakan metode CDS dan Full
Enumeration. Dari hasil kedua metode dapat
dilihat hasil penjadwalan dari waktu proses pada
job penjadwalan dan mesin penjadwalan.

DAFTAR PUSTAKA
Krisnadewara, P. Didit. Analisis Penjadwalan
Produksi Berdasarkan Pesanan
Pelanggan dengan Metode
Sequencing. Yogyakarta: Universitas
Atma Jaya.
Modul Praktikum Sistem Produksi, Jurusan
Teknik Industri, Universitas Bung
Hatta, Padang, 2021.
Puspitasari, Indah dkk. 2016. Job Shop
Scheduling Problem Modelling
Using Petri Net For Making The
Application of Scheduling
Production Simulation. Surakarta:
Universitas Sebelas Maret.
Rieswien, Rinda dkk. 2014. Perancangan
Sistem Scheduling Job
Menggunakan Drum Buffer Rope
untuk Meminimasi Keterlambatan
Order dan Manufacturing Lead Time
pada Bagian Machining MPM di PT.
Dirgantara Indonesia. Bandung:
Telkom University.

Jurnal Laboratorium Sistem Produksi, 2021.

Anda mungkin juga menyukai