Anda di halaman 1dari 12

STRATEGI OPERASI

RESUMAN MATERI PENJADWALAN (Scheduling)

Makalah ini dibuat dan disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Strategi Operasi

Dosen Pengampu :

Setio Utomo, S.Sos.,MM

Disusun Oleh :

Nurbaiti Eka Sari 1710412320030

UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

ILMU ADMINISTRASI BISNIS

2019
Materi Penjadwalan (Scheduling)

A. PENGERTIAN

Penjadwalan merupakan pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi. Penjadwalan


mencakup kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan ataupun tenaga kerja bagi suatu
kegiatan operasi dan menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Dalam hierarki
pengambilan keputusan, penjadwalan merupakan langkah terakhir sebelum dimulainya
operasi. Tujuan penjadwalan untuk meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan,
dan tingkat persediaan, serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan
peralatan.

Penjadwalan didefinisikan sebagai pengaturan waktu dari suatu kegiatan yang mencakup
kegiatan mengalokasikan fasilitas, peralatan atau tenaga kerja bagi suatu kegiatan operasi dan
menentukan urutan pelaksanaan kegiatan operasi. Penjadwalan juga dapat diartikan sebagai
proses pengalokasian sumber-sumber guna melaksanakan sekumpulan tugas dalam jangka
waktu tertentu.

Berbagai teknik dapat diterapkan untuk penjadwalan. Teknik yang digunakan tergantung
dari volume produksi, variasi produk, keadaan operasi, dan kompleksitas dari pekerjaan
sendiri dan pengendalian yang diperlukan selama proses. Beberapa teknik yang sering
digunakan antara lain Gantt Chart, metode penugasan dan metode Johnson.

Kebanyakan perusahaan menyelesaikan pekerjaan secara bersamaan, karena itu perlu


menggabungkan beberapa jadwal kerja. Penggabungan ini dimungkinkan apabila tanggal
penyerahan atau selesai untuk setiap pekerjaan dapat diketahui dan seluruh penggabungan
tersebut akan dilaksanakan oleh setiap bagian proses sepanjang periode yang direncanakan.
Proses penggabungan ini disebut Penjadwalan ( scheduling ) dan hasilnya secara sederhana
disebut jadwal ( schedule ) atau jadwal produksi ( production schedule ) secara keseluruhan.
Salah satu kunci keberhasilan dalam meningkatkan efisiensi dalam unit operasi adalah
kemampuan untuk menyusun jadwal secara efektif.

Namun dalam menyusun jadwal secara efektif terdapat beberapa kesulitan, yaitu :

1. kesulitan dalam mengidentifikasi tujuan dari jadwal yang sedang dilaksanakan


2. jumlah yang sangat besar dari jadwal yang mungkin

Untuk mengurangi masalah yang timbul dari penjadwalan dapat dilakukan cara sebagai
berikut :

a. mengurangi jumlah variasi produk


b. mengurangi jumlah variasi komponen
c. melaksanakan perluasan kerja
d. mengadakan sub kontrak
e. mengurangi unit organisasi
f. meningkatkan disiplin kerja
g. lokasi kerja dekat dengan daerah pemasaran

B. PENGERTIAN PENJADWALAN MENURUT PARA AHLI

Berikut ini adalah beberapa definisi Penjadwalan atau Scheduling menurut beberapa ahli :

 Pengertian Penjadwalan menurut Baker (1974),P


 enjadwalan adalah kegiatan pengalokasian sumber-sumber atau mesin-mesin yang ada
untuk menjalankan sekumpulan tugas dalam jangka waktu tertentu.
 Pengertian Penjadwalan menurut Vollman (1998),Penjadwalan adalah rencana
pengaturan urutan kerja serta pengalokasian sumber, baik waktu maupun fasilitas
untuk setiap operasi yang harus diselesaikan.
 Pengertian Penjadwalan menurut Krajewski dan Ritzman,Penjadwalan adalah
pengalokasian sumber daya dari waktu ke waktu untuk menunjang pelaksanaan dan
penyelesaian suatu aktifitas pengerjaan spesifik.
 Pengertian Penjadwalan menurut Russell, Taylor, Buffa dan Sarin, Penjadwalan
adalah penentuan tenaga kerja, peralatan, dan fasilitas yang dibutuhkan untuk
menyelesaikan pembuatan suatu produk atau jasa tertentu.
 Pengertian Penjadwalan menurut Herjanto (1999), Penjadwalan adalah
pengaturan waktu dari suatu kegiatan operasi, secara umum penjadwalan bertujuan
untuk meminimalkan waktu proses, waktu tunggu langganan, dan tingkat persediaan,
serta penggunaan yang efisien dari fasilitas, tenaga kerja, dan peralatan. Penjadwalan
disusun dengan pertimbangan berbagai keterbatasan yang ada.
 Pengertian Penjadwalan menurut Abrar Husen (2009), penjadwalan atau
scheduling adalah pengalokasian waktu yang tersedia untuk melaksanakan masing-
masing pekerjaan dalam rangka menyelesaikan suatu proyek hingga tercapai hasil
optimal dengan mempertimbangkan keterbatasan-keterbatasan yang ada.

C. Metode Penjadwalan
Beberapa metode yang yang dapat digunakan dalam menyusun jadwal adalah sebagai
berikut :
1. Metode Jalur Kritis ( critical path method )
Metode ini lebih cocok untuk penjadwalan pekerjaan proyek yang memiliki
kegiatan awal dan kegiatan akhir.
2. Pendekatan cabang dan batas ( branch and bound approach )
Metode ini banyak digunakan untuk membuat jadwal produksi kelompok dan
disajikan dalam bentuk pohon dengan cabang – cabangnya.
3. Lini keseimbangan ( line of balancing )
Metode ini efektif digunakan untuk pembuatan jadwal proyek atau jadwal
produksi untuk unit tunggal yang menggunakan system rakitan, seperti pembuatan
kursi jok.
4. Metode Perencanaan Kebutuhan Bahan (material requirement planning)
Metode ini telah banyak digunakan dalam penyelesaian proyek industri, mulai
dari pembangunan rumah sederhana hingga gedung pencakar langit.
5. Metode Tepat Waktu ( just in time )
Metode ini merupakan system produksi yang dikembangkan oleh Jepang dan
terbukti berhasil untuk pekerjaan produksi massa dan berulang dengan
pengendalian yang lebih ketat.
6. Metode Teknologi yang dioptimalkan ( optimized production technology )
Metode ini merupakan metode yang relatif baru dan didukung oleh perangkat
lunak komputer.
D. Fungsi Penjadwalan
Penjadwalan produksi memiliki beberapa fungsi dalam sistem produksi, aktifitas
fungsi tersebut adalah:
a. Loading (pembebanan) bertujuan mengkompromikan antara kebutuhan yang
diminta dengan kapasitas untuk mementukan fasilitas, operator dan peralatan.
b. Sequencing (Penentuan urutan) bertujuan membuat prioritas urutan pengerjaan
dalam pemrosesan order-order yang masuk.
c. Dispathing, pemberian perintah-perintah kerja ketiap mesin atau fasilitas lainnya.
d. Pengendalian kinerja penjadwalan
e. Updating schedule, pelaksanan jadwal selalu ada masalah baru yang berbeda
dalam proses pembuatan jadwal.

E. Kriteria Penjadwalan
Teknik penjadwalan yang benar tergantung kepada volume pesanan, sifat
alami operasi, dan kompleksitaspekerjaan keseluruhan, demikian pula kepentingan
yang ditempatkan pada setiap empat kriteria. Keempat kriteria tersebut adalah:
 Minimalisasi waktu penyelesaian. Kriteria ini dievaluasi dengan menentukan
waktu penyelesaian rata-rata untuk setiap pekerjaan.
 Maksimasi utilisasi. Kriteri ini dievaluasi dengan menghitung persentase
waktu digunakannya fasilitas.
 Minimasi persediaan barang setengah jadi (work-in-process-WIP), Kriteria
ini dievaluasi dengan menentukan jumlah pekerjaan dalam sistem dan
persediaan WIP akan tinggi. Oleh karena itu, lebih sedikit pekerjaan sistem,
maka lebih rendah persediaan yang ada.
 Minimasi waktu tunggu pelanggan. Kriteria ini dievaluasi dengan menentukan
jumlah keterlambatan rata-rata.

Keempat kriteria diatas digunakan dalam topik penjadwalan ini, sebagaiman


dalam industri, untuk mengevaluasi kinerja penjadwalan. Apalagi, pendekatan
penjadwalan yang baik harus sederhana, jelas, mudah dipahami, fleksibel, dan
realistis. Dengan pertimbangan ini, tujuan penjadwalan adalah untuk mengoptimalkan
penggunaan sumber daya sedemikian rupa sehingga tujuan produksi dapat dicapai.
F. Variabel Keputusan
Variabel keputusan dalam penjadwalan produksi dalam penyiapan, pengendalian,
updating jadwal memuat:
1. Kuantitas pasti dari tenaga kerja yang digunakan harian.
2. Setting adjustable tingkat produksi aktual untuk overtime dan undertime.
3. Alokasi spesifik dari permintan ke sumber daya (tenaga kerja, mesin, dll).
4. Urutan, time phasing, dari pesanan sampai unit produksi.

G. Penjadwalan Produksi
Pengertian Penjadwalan (Scheduling) dalam Proses Produksi – Penjadwalan
(Scheduling) atau membuat Jadwal adalah salah satu kegiatan yang penting dalam
proses produksi ataupun pekerjaan suatu proyek. Penjadwalan digunakan sebagai
dasar untuk mengalokasikan sumber daya pabrik seperti mesin dan peralatan
produksi, merencanakan sumber daya manusia yang akan digunakan, pembelian
material dan merencanakan proses produksi. Penjadwalan yang baik akan
memberikan dampak yang positif terhadap kelancaran produksi serta meminimalkan
waktu dan biaya produksi.
Jadi, Penjadwalan Produksi atau Production Scheduling ini dapat didefinisikan
sebagai proses mengatur, mengendalikan dan mengoptimalkan kerja dan beban kerja
dalam proses produksi atau proses manufaktur. Dengan kata lain, Penjadwalan
produksi adalah penentuan waktu dan tempat dimana suatu proses produksi harus
dilakukan untuk mendapatkan dengan jumlah yang diinginkan. Dengan Penjadwalan
Produksi ini, manajemen dapat mengidentifikasikan sumber daya apa yang akan
dikonsumsi pada tahap produksi tertentu berdasarkan perkiraan jadwal yang dibuat
agar perusahaan tidak kekurangan sumber daya pada saat produksi berlangsung.

H. Macam Penjadwalan Produksi


Macam Penjadwalan Produksi terdapat dua macam tipe produksi yaitu :
1. Job shop adalah proses pengurutan untuk lintasan produk yang tidak beraturan.
Secara umum penjadwalan job shop dikenal dengan sekumpulan mesin-mesin
dan sekumpulan pekerjaan yang akan dijadwalkan,atau dapat juga diartikan
bahwa Job shop adalah penjadwalan pekerjaan dimana urutan proses operasi/
produksi suatu pekerjaan bisa berbeda dengan urutan proses operasi / produksi
pekerjaan yang lainnya. Job shop didefinisikan sebagai pencarian waktu
pelepasan setiap operasi Oij pada pekerjaan yang ada, sehingga tidak terjadi
konflik yaitu penggunaan satu sumber daya oleh dua operasi yang sama pada
waktu yang sama juga.
Adapun metode penjadwalan job shop yaitu:
 SPT (Shortest Processing Time)
SPT biasanya merupakan teknik terbaik untuk meminimasi aliran pekerjaan
dan meminimasi jumlah pekerjaan rata-rata dalam sistem.
 FCFS (First Come, First Served)
FCFS memiliki kelebihan karena terlihat adil oleh pelanggan. Suatu hal yang
sangat penting dalam sistem jasa.
 EDD (Earliest Due Date)
EDD meminimasi keterlambatan maksimal, yang mungkin perlu untuk
pekerjaan yang memiliki penalti setelah tanggal tertentu. EDD bekerja baik
ketika keterlambatan menjadi sebuah isu.
2. Flow shop adalah proses penentuan urutan pekerjaan yang memiliki lintasan
produk yang sama. Model flow shop operasi dari suatu pekerjaan hanya dapat
bergerak satu arah yaitu dari proses awal sampai dengan proses akhir, diantara
proses-proses tersebut tidak memungkinkan untuk kembali ke proses
sebelumnya.
Adapun metode penjadwalan flow shop yaitu :
 Metode Johnson
Metode Johnson adalah suatu metode penjadwalan sejumlah pekerjaan pada
dua atau lebih work station yang dilakukan secara berturut-turut dengan
tujuan menemukan urutan pekerjaan yang optimal dengan mengurangi
jumlah idle time antar pekerjaan pada dua atau lebih work station.
 Metode CDS
Metode CDS merupakan pengembangan dari metode Johnson, dimana
setiap job yang akan dikerjakan harus melalui proses masing-masing mesin.
Penjadwalan dilakukan demi mendapatkan maskespan terkecil yang menjadi
urutan pengerjaan paling baik. Metode CDS menetapkan proses penjadwalan
atau pengaturan pekerjaan berdasarkan pada waktu yang terkecil yang
digunakan dalam melakukan produksi. Dalam masalah ini yang dipergunakan
adalah n jobdan m mesin. Mesin yang memiliki waktu terkecil akan
diletakkan pada urutan paling depan, sedangkan untuk nilai terkecil dari
mesin kedua akan diletakkan pada urutan paling belakang. Metode CDS ini
memiliki 2 kelebihan yaitu pemakaian algoritma Johnson’s Rule dalam
cara heuristic dan biasanya menghasilkan beberapa jadwal yang dapat dipilih
menjadi yang terbaik.
 Metode Palmer
Metode palmer adalah metode yang langkah pekerjaannya dengan
memberikan prioritas untuk semua job yang memiliki kecenderungan kuat
dari waktu proses yang paling cepat hingga waktu proses yang terlama dalam
urutan operasi. Palmer telah menetapkan urutan pekerjaan dalam metode ini
berdasarkan kepada “slope index” dari tiap pekerjaan. Pada Slope index (S)
positif diutamakan untuk menempati urutan penjadwalan paling awal
terhadap negatif, dengan angka positif terbesar mempunyai urutan awal di
penjadwalan dan angka negatif terbesar mempunyai urutan terakhir dalam
urutan penjadwalan, yang berarti Jobs yang mempunyai waktu proses
terpendek diutamakan untuk menempati urutan pertama untuk produksi.
Kelemahan dari metode ini adalah bahwa penyelesaian yang dihasilkan
belum tentu optimal dan untuk beberapa kasus sulit untuk menentukan
keefektifannya.
 Metode Gupta
Metode Gupta adalah metode heuristic yang juga menggunakan slope
index sebagai dasar penetuan penjadwalan dimana pekerjaan dengan slope
index yang lebih besar akan didahulukan.

I. Teknik Penjadwalan Produksi


Pada umumnya, terdapat dua teknik dalam penjadwalan produksi yaitu teknik
Penjadwalan Maju (Forward Scheduling) dan teknik Penjadwalan Mundur (Backward
Scheduling).
1. Penjadwalan Maju (Forward Scheduling)
Penjadwalan Maju (Forward Scheduling) adalah teknik penjadwalan produksi
yang menentukan waktu mulai produksi (start) terlebih dahulu dan kemudian
menghitung jadwal waktu ke depan (maju) untuk setiap kegiatan operasi/produksi
agar dapat menentukan waktu penyelesaian keseluruhan proses produksi
(completion).
2. Penjadwalan Mundur (Backward Scheduling)
Penjadwalan Mundur (Backward Scheduling) adalah teknik penjadwalan
produksi yang menentukan waktu kapan suatu produk dibutuhkan atau waktu
kapan suatu proyek harus diselesaikan. Dari waktu penyelesaian (completion) atau
waktu kebutuhan tersebut kemudian dihitung mundur waktu yang tepat kapan
suatu proyek atau proses produksi harus dimulai (start).

J. Penjadwalan Kriteria Proses


Ada 4 kriteria yaitu:
1. Meminimalkan waktu penyelesaian dengan cara menetapkan rata-rata waktu
penyelesaian.
2. Memaksimalkan utilitas dengan menetapkan persentase waktu fasilitas digunakan.
3. Meminimalkan persediaan barang dalam proses dengan menetapkan rata-rata
jumlah pekerjaan dalam system.
4. Meminimalkan waktu tunggu konsumen dengan menetapkan rat-rata
keterlambatan.
K. Rumus dan Contoh Penjadwalan
1) Kapasitas Keluaran (K)
K= WO

WS

Dimana:
K = Kapasitas Keluaran (unit/hari)

WO = Waktu Operasi (jam/hari atau menit/hari)

WS = Waktu Siklus (menit/unit)

2) Waktu Siklus (WS)


WS = WO
WS

Dimana :

K = Tingkat keluaran yang diinginkan

3) Jumlah minimum Station Kerja (N)


N = K × T = T
WO WS

Dimana:

N = Jumlah minimum stasiun kerja (buah)

T = Jumlah waktu seluruh tugas (menit/unit)

CONTOH :

PT.Januari merupakan suatu industry perkaitan komponen elektronik.Untuk membuat suatu


komponen audio visual diperlukan urutan kegiataan & waktu proses sbb :

TUGAS TUGAS PENDAHULU WAKTU (MENIT)

A - 6

B A 2

C B 3

D - 7

E D 3

F E 2
G C,F 10

H G 5

I H 4

JUMLAH 42

Penyelesaian :

Jika pabrik beroperasi 8 jam/hari (480 menit/hari)

- Untuk waktu siklus 10 menit/hari :

K 480
10  48 unit / hari

- Untuk waktu siklus 42 menit :

K  480
42  11,4 unit / hari  11

Apabila keluaran yg diinginkan adalah sebesar 40 unit/hari :

K  480
42  11,4 unit / hari  11

Jumlah Stasiun kerja yg diperlukan :

N  KWO
xT
 40480
x 42
 3,5  4

STASIUN KERJA 1 STASIUN KERJA


3

STASIUN KERJA 2

Anda mungkin juga menyukai