Anda di halaman 1dari 11

"PENJADWALAN JANGKA PENDEK"

Dosen Pengampu : Bambang Sri Hartono,S.E.,M.Si

Aprillia Maharani
Nim : 4120192
Manajemen Operasi B
KEPENTINGAN STRATEGIS PENJADWALAN JANGKA PENDEK

Penjadwalan yang efektif berarti pergerakan barang dan jasa pada


sebuah fasilitas menjadi lebuh cepat. Penjadwalan yang baik juga
berperan pada komitmen yang realistis sehingga menghasilkan
pengiriman yang dapat diandalkan
Penjadwalan jangka pendek menerjemahkan keputusan kapasitas,
perencanaan agregat (jangka menengah) serta jadwal induk ke dalam
urutan pekerjaan dan penugasan tertentu atas keryawan, material, dan
permesinan. Isu penjadwalan barang dan jasa dalam jangka pendek yaitu
memenuhi permintaan karyawan dan peralatan tertentu dalam basis
harian atau jam.
TUJUAN PENJADWALAN

mengalokasikan dan memprioritaaskan permintaanyang dihasilkan


oleh perkiraan atau pesanan pelanggan pada fasilitas yang ada. Dua
factor penting dalam melakukan alokasi dan prioritas ini adalah :

1. jenis penjadwalan maju / mundur


2. kriteria prioritas

• PENJADWALAN MAJU DAN MUNDUR


Penjadwalan mencakup penugasan batas waktu pada pekerjaan
tertentu, tetapi banyak pekerjaan yang bersaing secara bersamaan
dengan menggunakan sumber daya yang sama.
Teknik Penjadwalan Dibagi Menjadi 2
PENJADWALAN MAJU PENJADWALAN MUNDUR

Penjadwalan
Penjadwalan mauju (forward
scheduling) memulai jadwal mundur (backward
persyaratan setelah suatu scheduling) dimulai dari
pekerjaan diketahui. batas waktu, dan
Penjadwalan maju digunakan menjadwalkan operasi yang
dalan berbagai terakhir terlebih dahulu.
organisasi.Penjadwalan maju Kemudian, urutan pekerjaan
umumnya dirancang untuk dijadwalkan satu demi satu
menghasilkan sebuah jadwal dalam susunan terbalik.
yang dapat dipenuhi, sekalipun Dengan mengurangi waktu
hal ini berarti batas waktunya tunggu (lead time) untuk
tidak dapat dipenuhi. Dalam setiap barang, diperoleh
banyak kejadian, penjadwalan waktu mulaiPenjadwalan
maju menyebabkan mundur digunakan dalam
penumpukan barang setengah
banyak lingkungan
jadi.
manufaktur,
KRITERIA PENJADWALAN

Teknik penjadwalan yang benar bergantung pada volume pesanan,


sifat alami operasi, dan kompleksitas pekerjaan secara keseluruhan,
serta kepentingan dari keempat kriteria.

Meminimalkan waktu penyelesaian.

Memaksimalkan utilisasi.
Meminimalkan waktu persediaan barang setengah
jadi ( work in process – WIP ).
Meminimalkan waktu tunggu pelanggan.

Keempat kriteria di atas digunakan dalam bab ini; sebagaimana dalam


industri, untuk mengevaluasi kinerja penjadwalan.
Fasilitas yang terfokus pada proses (bengkel kerja)
Fokus penjadwalan adalah menghasilkan sebuah penjadwalan maju
yang awalnya dicapai dengan batas waktu MRP dan diperbaiki dengan
teknik penjadwalan kapasitas terbatas yang dibahas pada bab ini.
Contohnya adalah pengecoran logam, perusahaan mesin, lemari
kabinet, percetakan, sejumlah restoran, dan industri pakaian.

Sel kerja ( work cell – terfokus pada fasilitas yang mengelola


serangkaian komponen yang serupa )
Fokus penjadwalan adalah menghasilkan sebuah penjadwalan maju. MRP
menghasilkan batas waktu, dan penjadwalan/pengiriman perincian
selanjutnya dibuat pada sel kerja dengan aturan kanban dan prioritas.
Contohnya adalah sel kerja pada perusahaan manufaktur ambulans
Wheeled Coach, pembuat mesin pesawat Standard Aero, dan pembuat
kartu ucapan Hallmark.
Fasilitas berulang (lini perakitan)
Fokus penjadwalannya adalah menghasilkan penjadwalan maju yang
dicapai dengan menyeimbangkan lini dengan teknik lini perakitan
traditional. Fasilitas berulang mencakup lini perakitan bagi ragam produk
yang luas dari mobil hingga peralatan rumah tangga dan komputer.

Fasilitas yang terfokus pada produk (terus-menerus)

Fasilitas ini menghasilkan produk dengan jumlah sangat besar dan


ragam yang terbatas, seperti kertas pada mesin besar di International
Paper, bir pada tempat pembuatan bir Di Anheuser-Busch, atau baja
gulungan di pabrik Nucor. Penjadwalan menghasilkan sebuah
penjadwalan maju yang dapat memenuhi permintaan konstan yang
layak dengan kapasitas tetap yang ada
Penjadwalan Pusat Kerja Yang Terfokus Pada Proses
Fasilitas yang terfokus pada proses (fasilitas intermitten atau bengkel
kerja) merupakan sistem dengan variasi tinggi atau volume rendah yang
biasanya dijumpai ada organisasi manufaktur dan jasa. Untuk
menjalankan sebuah fasilitas secara seimbang dan efisien, manajer
memerlukan sebuah sistem perencanaan dan pengendalian produksi.

Sistem tersebut adalah sebagai berikut:


°Menjadwalkan pesanan yang datang tanpa melampaui keterbatasn kapasitas pusat
kerja masing-masing.
°Memeriksa ketersediaan peralatan dan bahan sebelum mengeluarkan pesanan ke
suatu departemen.
°Menentukan batas waktu untuk setiap pekerjaan dan memeriksa kemajuan
pekerjaan terhadap batas waktu dan waktu tunggu dari pemesanan.
°Memeriksa bahan setengah jadi selagi pekerjaan dilakukan.
°Memberikan umpan balik pada aktivitas pabrik dan produksi.
°Memberikan statistik efisien pekerjaan dan mengawasi operator untuk kepentingan
analisis pengupahan dan distribusi tenaga kerja.
°Pembebanan Pekerjaan
Pembebanan (loading) berarti penugasan pekerjaan pada pusat kerja
atau pusat pemrosesan. Para manager operasi menugaskan pekerjaan
pada pusat kerja sedemikian hingga biaya, waktu luang atau waktu
penyelesaian dijaga tetap minimal.

°Pengendalian Input-Output
Pengendalian input-output adalah sebuah teknik yang membuat
karyawan operasi dapat mengelola aliran fasilitas kerja. Jika
pekerjaan tiba lebih cepat daripada yang sedang diproses, maka
fasilitas tersebut dibebani secara berlebihan dan terjadi backlog

°Metode Penugasan
Metode Penugasan (assigment method) mencakup proses
pelimpahan tugas atau pekerjaan pada sumber daya
°Diagram Gantt
Diagram Gantt (Gantt chart) merupakan alat peraga visual yang
bermanfaat dalam pembebanan dan penjadwalan

°Pengurutan Pekerjaan
Pengurutan ( sequencing – disebut pembagian tugas atau dispatching )
menentukan urutan pekerjaan yang harus dilakukan pada setiap pusat
kerja.

°Aturan prioritas untuk membagikan tugas


Aturan prioritas mencoba untuk meminimalkan waktu penyelesaian,
jumlah pekerjaan dalam sistem, dan keterlambatan pekerjaan seraya
memaksimalkan penggunaan fasilitas.
RASIO KRITIS
Rasio Kritis (critical ratio-CR) merupakan sebuah angka indeks yang
dihitung dengan membagi waktu yang tersisa hingga batas waktu
pekerjaan dengan waktu pekerjaan yang tersisa. Rasio kritis memberikan
prioritas pada pekerjaan yang harus dilakukan agar tetap menepati
jadwal.

ATURAN JOHNSON
Aturan Johnson bisa digunakan untuk meminimalkan waktu pemrosesan
untuk mengurutkan suatu kelompok pekerjaan melalui dua fasilitas.

TEORI BATASAN

Teori batasan adalah suatu ilmu yang berkaitan dengan segala sesuatu
yang membatasi kemampuan organisasi untuk mencapai tujuannya.

Anda mungkin juga menyukai