Anda di halaman 1dari 9

Praktikum Perancangan Teknik Industri 3 ATA 2016/2017

BAB VII
PENJADWALAN

7.1. Landasan Teori


Landasan teori adalah dasar dari penelitian yang dilakukan
berdasarkan umber-sumber yang jelas dan terpercaya yang menjadi dasar
pokok dari penelitian yang dilakukan. Landasan teori penjadwalan ini
meliputi pengertian tentang penjadwalan serta tujuan, manfaat, klasifikasi,
istilah-istilah dan elemen penjadwalan, input dan output penjadwalan,
metode Campbell, Dudek, and Smith (CDS), dan juga Gantt Chart.

7.1.1 Pengertian Penjadwalan


Penjadwalan adalah aktivitas perencanaan untuk menentukan
kapan dan di mana setiap operasi sebagai bagian dari pekerjaan secara
keseluruhan harus dilakukan pada sumber daya yang terbatas. Penjadwalan
adalah proses untuk melakukan tugas dengan menggunakan sumber-
sumber yang tersedia pada waktu yang telah ditetapkan (Baker, 1974).
Penjadwalan adalah membangun penentuan waktu penggunaan dari
peralatan, fasilitas dan aktivitas manusia dalam suatu organisasi (Stevenson,
1999). Penjadwalan berkaitan dengan alokasi sumber daya untuk tugas
selama periode waktu tertentu dengan tujuan untuk mengoptimalkan satu
atau lebih tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan (Pinedo, 2008).

7.1.2 Tujuan Penjadwalan


Tujuan penjadwalan adalah untuk mengurangi waktu keterlambatan
dari batas waktu yang ditentukan agar dapat memenuhi batas waktu yang
disetujui dengan konsumen, penjadwalan distribusi juga dapat
meningkatkan produktifitas mesin dan mengurangi waktu menganggur.
Tujuan dari penjadwalan adalah sebagai berikut (Bedworth (1987).

VII-1
VII-2

1. Memenuhi due date pelanggan atau operasi hilir.


2. Meminimumkan flow time (waktu penyelesaian sebuah pekerjaan).
3. Meminimumkan persediaan (inventory) WIP (work in process).
4. Memaksimumkan utilisasi (minimasi waktu mesin dan pekerja yang
menganggur).
5. Meminimumkan keterlambatan baik earliness (penyelesaian lebih awal
dari yang seharusnya) maupun tardiness (penyelesaian lebih lambat dari
waktu yang ditentukan).
6. Meminimumkan total biaya penalti atas keterlambatan.

7.1.3 Manfaat penjadwalan


Penjadwalan memiliki beberapa manfaat yang berguna untuk proses
produksi. Manfaat dari penjadwalan dapat dilihat sebagai berikut (Baker,
1974).
1. Peningkatan produktivitas melalui minimasi wakt menganggur mesin.
2. Peningkatan efesiensi pemakaian fasilitas peralatan, mesin dan sumber
daya manusia.
3. Acuan informasi dalam mengestimasi kemampuan perusahaan dalam
menyelesaikan order konsumen.
4. Kontribui penting dalam pengendalian produksi guna mencapai
pemenuhan target produksi.
5. Minimasi keterlambatan batas waktupenyelesaian pesanan (due date)
melalui:
a. Minimasi jumlah perkerjaan yang terlambat.
b. Minimasi maksimum waktu keterlambatan.

7.1.4 Klasifikasi Penjadwalan

Praktikum Perancangan Teknik Industri 3 ATA 2016/2017


VII-3

Penjadwalan produksi dapat diklasifikasikan dan dilihat dari

perbedaan kondisi yang mendasarinya. Klasifikasi penjadwalan yang


sering terjadi dalam proses produksi adalah sebagai berikut (Baker, 1974).
1. Berdasarkan mesin yang digunakan
a. Penjadwalan pada mesin tungal (Single machine shop).
b. Penjadwalan pada mesin jama atau paralel (m machine).
2. Berdasarkan strategi desain proses
a. Flow Shop.
Proses produksi yang berdesain flow shop bergerak dalam satu arah,
identik dengan pola aliran dari satu mesin ke mesin lain walaupun
penggunaan mesinnya tidak selalu berurutan
b. Job Shop.
Proses produksi dengan aliran job shop tidak selalu sama untuk setiap
jobnya. Job dikerjakan dengan urutan mesin tertentu sesuai dengan
kebutuhan prosesnya, dengan demikian pola alirannya berbeda-beda,
tidak selalu dalam satu arah. Keluaran dari setiap mesin untuk jenis
job shop bisa berarti langsung sebagai produk jadi, dapat juga berarti
produk setengah jadi.
3. Berdasarkan product positioning
a. Make to order
Jumlah dan jenis produk yang dibuat berdasarkan permintaan dari
konsumen, biasanya salah satu tujuan kebijakan ini adalah
mengurangi biaya simpan.
b. Make to stock
Jumlah dan jenis produk terus menerus dibuat untuk disimpan dalam
inventory.
4. Berdasarkan pola kedatangan job
a. Statik, pengurutan job terbatas pesanan yang ada. Job yang baru tidak
mempengaruhi pengurutan job yang sudah dibuat.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 3 ATA 2016/2017


VII-4

b. Dinamik, pengurutan job selalu diperbaharui jika job baru datang.


5. Berdasarkan waktu proses
a. Deterministik, waktu proses yang diterima sudah diketahui dengan
pasti.
b. Stokastik, waktu proses yang diterima belum pasti, oleh karena itu
perlu diperkirakan dengan menggunakan distribusi probabilitas.

7.1.5 Istilah-istilah dalam Penjadwalan


Kegiatan suatu penjadwalan merupakan penentuan urutan suatu
pekerjaan agar dapat selesai tepat waktu pada jangka waktu tertentu.
Pembuatan penjadwalan menggunakan beberapa istilah-istilah yang ada,
berikut adalah istilah-istilah dalam penjadwalan (Baker, 1974).
1. Processing Time adalah peramalan perkiraan lamanya waktu yang
diperlukan untuk menyelesaikan sebuah tugas. Processing Time untuk
tugas i dinotasikan dengan ti. i menyatakan tugas ke i
2. Due Date adalah batas waktu penyerahan produk yang dijanjikan kepada
pelanggan, dinotasikan dengan di.
3. Lateness adalah penyimpangan completion time dan due date sebuah
tugas, dinotasikan dengan Li.
4. Completion time adalah rentang waktu antara awal pekerjaan pada tugas
pertama, disaat t(waktu) = 0, dan waktu ketika sebuah tugas i
diselesaikan, dinotasikan dengan Ci.
5. Tardiness adalah nilai keterlabatan sebuah tugas. Akan bernilai positif
jika tugas terlambat dan jika bernilai negatif tugas dinyatakan early,
dinotasikan dengan Ti.
6. Early adalah suatu nilai keterlambatan yang menyatakan bahwa tugas
diselesaikan sebelum due date nya.
7. Slack adalah sisa waktu antara due date dan Processing Time sebuah
tugas.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 3 ATA 2016/2017


VII-5

8. Flow time adalah rentang waktu antara titik dimana sebuah tugas siap
dikerjakan dan titik saat selesainya, merupakan hasil penjumlahan
processing time dan waktu tunggu tugas sebelum dikerjakan,
dinotasikan dengan Fi.
9. Makespan waktu penyelesaiaan semua tugas.
10. Ready Time menunjukkan saat suatu pekerjaan (job) dapat dikerjakan
atau siap dijadwalkan.

7.1.6 Elemen Penjadwalan


Proses operasi memiliki 3 elemen penjadwalan yaitu Job, operasi dan
mesin. Penjelasan tentang job, operasi dan mesin dapat dilihat sebagai
berikut (Baker, 1974).
1. Job
Job merupakan pekerjaan yang harus diselesaikan untuk mendapatkan
suatu produk, biasanya terdiri dari beberapa operasi yang harus
dikerjakan.
2. Operasi
Operasi adalah bagian proses dari Job untuk menyelesaikan suatu Job.
Operasi dalam Job diurutkan dalam suatu urutan pengerjaan tertentu.
Urutan ditentukan pada saat perencanaan proses. Suatu operasi baru
dapat dikerjakan apabila operasi terdahulunya sudah dikerjakan lebih
dulu.

3. Mesin
Mesin adalah sumber daya yang diperlukan untuk mengerjakan proses
penyelesaian suatu job. Setiap mesin hanya dapat memproses satu tugas
pada suatu saat tertentu.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 3 ATA 2016/2017


VII-6

7.1.7 Input penjadwalan


Input penjadwalan merupakan informasi yang diperlukan untuk
melakukan aktivitas penjadwalan yang berupa kebutuhan kapasitas dari
order-order yang akan dijadwalkan. Inputnya adalah sebagai berikut (Baker,
1974).
1. Lembar kerja operasi
Berisi keterampilan dan peralatan yang dibutuhkan serta waktu standar
pengerjaan
2. Bill of material (BOM)
Berisi kebutuhan-kebutuhan akan komponen sub komponen dan bahan
tambahan lainnya.
3. Catatan terbaru mengenai status tenaga kerja
Berisi peralatan yang tersdia yang akan berpengaruh pada kualitas
keputusan penjadwalan yang diambil.

7.1.8 Ouput Penjadwalan


Ada beberapa output yang akan dihasilkan setelah melakukan
penjadwalan yang akan berguna untuk pengambilan keputusan. Output-
outputnya dapat dilihat sebagai berikut (Baker, 1974):
1. Loading (Pembebanan)
Mengkompromikan antara kebutuhan yang diminta dengan kapasitas
yang ada. loading ini tuntuk menentukan fasilitas, operator dan
peralatan.
2. Sequencing (Penentuan urutan)
Membuat prioritas pengerjaan dalam pemrosesan order-order yang
masuk.
3. Dispatching (Prioritas job)
Dispatching merupakan prioritas kerja tentang pekerjaan mana yang
diseleksi dan diprioritaskan untuk diproses.
4. Pengendalian kinerja penjadwalan
Cara ini dilakukan dengan:
a. Memonitor perkembangan pencapaian pemenuhan order dalam
sektor.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 3 ATA 2016/2017


VII-7

b. Merancang ukang sequencing bila ada kesalahan atau ada prioritas


utama baru.
5. Updating schedules
Pelaksanaan jadwal biasanya selalu ada masalah baru yang berbeda dari
saat pembuatan jadwal, maka jadwal harus segera di update bila ada
permasalahan baru yang memang perlu diakomodasikan.

7.1.9 Metode Campbell, Dudek, and Smith (CDS)


Metode CDS merupakan pengembangan dari metode Johnson,
dimana setiap Job yang akan dikerjakan harus melalui proses masing-masing
mesin yang ada. Penjadwalan dengan metode ini dilakukan demi
mendapatkan maskespan terkecil yang menjadi urutan pengerjaan paling
baik utnuk diginakan dalam proses produksi. Jhonsons Rule adalah suatu
aturan meminimumkan 2 mesin yang disusun parallel yang sekarang
menjadi dasar teori penjadwalan (Novriansyah, 2016).
Metode CDS menetapkan proses penjadwalan atau pengaturan
pekerjaan berdasarkan pada waktu yang terkecil yang digunakan dalam
melakukan produksi. Permasalah ini dapat mempergunakan n job dan m
mesin. Mesin pertama yang memiliki waktu terkecil akan diletakkan pada
urutan paling depan, sedangkan untuk nilai terkecil dari mesin kedua akan
diletakkan pada urutan paling belakang. Metode CDS memiliki 2 kelebihan
yang dapat dilihat sebagai berikut (Novriansyah, 2016):
1. Pemakaian algoritma Johnsons Rule dalam cara heuristic.
2. Biasanya menghasilkan beberapa jadwal yang dapat dipilih menjadi yang
terbaik.
Algoritma CDS memutuskan untuk urutan yang pertama. Berikut
merupakan rumus untuk menghitung urutan mesin yang pertama.

t*i,1 = ti,1
(7.1)

t*i,2 = ti,m

Praktikum Perancangan Teknik Industri 3 ATA 2016/2017


VII-8

...(7.2)
Algoritma CDS juga membuat perhitungan untuk menentukan
mesin kedua, sebagai waktu proses pada mesin pertama dan mesin terakhir.
Berikut merupakan rumus untuk mesin kedua.

t*i,1 = ti,1
(7.3)

t*i,2 = ti,m + ti,m-1


(7.4)
Ada rumus untuk waktu proses pada dua mesin pertama dan dua
mesin yang terakhir. Berikut merupakan rumus untuk urutan ke-k.
k
t * i,1 t i , k
k 1 (7.5)

k
t * i,1 t i , k
k 1 .(7.6)
keterangan rumus:
t*i,1 = waktu proses pada job ke i dengan menggunakan mesin pertama
t*i,2 = waktu proses pada job ke i dengan menggunakan mesin kedua
i = produk (job) yang diproses
m = mesin ke-m
k = tahap (stage)
Perhitungan CDS memiliki langkah-langkah dalam pengurutan job.
Berikut merupakan langkah-langkah pengurutan job K-i:
1. Mencari nilai terkecil yang ada pada mesin 1 (t*i,1) dan mesin 2 (t*i,2)
pada K-i
2. Jika nilai terkecil terdapat pada mesin 1 (t*i,1) letakkan job dari nilai
tersebut di urutan paling depan, tapi jika nilai terkecil terdapat pada
mesin 2 (t*i,2) letakkan job dari nilai tersebut di urutan paling belakang.
Lakukan ulang kembali langkah 1 dan 2 terhadap job yang belum masuk ke
dalam urutan sampai semua job berada dalam urutan.

Praktikum Perancangan Teknik Industri 3 ATA 2016/2017


VII-9

7.1.10 Gantt Chart


Tahun 1917, Henry Gantt mengembangkan sebuah metode untuk
membantu penjadwalan job shops. Metode ini akhirnya terkenal dan dipakai
sampai sekarang dengan nama Gantt Chart. Gantt Chart adalah suatu
metode yang bernilai khususnya untuk proyek-proyek dengan jumlah
anggota tim yang sedikit. Gantt Chart secara luas dikenal sebagai alat
fundamental dan mudah diterapkan oleh para manajer proyek untuk
memungkinkan seseorang melihat dengan mudah waktu dimulai dan
selesainya tugas-tugas dan sub-sub tugas dari proyek (Santosa, 2003).
Banyaknya tugas-tugas dalam proyek dan semakin penting urutan
antara tugas-tugas maka semakin besar kecendrungan dan keinginan untuk
memodifikasi gantt chart. Gantt Chart merupakan suatu grafik dimana
ditampilkan kotak-kotak yang mewakili setiap tugas dan panjang masing-
masing setiap kotak menunjukkan waktu pengerjaan tugas-tugas tersebut
dalam format perwaktuan tertentu seperti jam, hari, tanggal, minggu, bulan
atau tahun (Santosa, 2003).

Praktikum Perancangan Teknik Industri 3 ATA 2016/2017

Anda mungkin juga menyukai