Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MANAJEMEN OPERASIONAL
“ PENJADWALAN”

NAMA: INDRI NOVITA SARI


NO BP: 20101155310118
KELAS: MANAJEMEN 3

MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVESITAS PUTRA INDONESIA YPTK PADANG
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATAPENGANTAR

Puji beserta syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah pertemuan 11 ini tepatpada waktunya. Penulisan makalah ini betujuan
untuk memenuhi tugas 11 Manajemen Operasional penambah
pengetahuan pembaca dan juga penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih banyak kekurangandan jauh dari kata sempu
na. Oleh karena itu, penulissangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangundari pembaca demi perbaikan penulisan makalah dimasaya
ng akan datang.

Padang, 16 Desember 2021

INDRI NOVITA SARI


DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Penjadwalan
2. Pengertian Penjadwalan Menurut Para Ahli
3. Tujuan Penjadwalan
4. Dua Teknik dalam Penjadwalan Produksi
5. Pendekatan Penjadwalan
6. Klasifikasi Penjadwalan

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
BAB I
PENDAHULUAN

A Latar Belakang
Penjadwalan diartikan sebagai rencana pengaturan kerja serta pengalokasian
sumber, baik waktu maupun fasilitas untuk setiap operasi yang harus diselesaikan
(Vollman; 1988).Menurut Kenneth R. Baker penjadwalan adalah sebagai proses
pengalokasian sumber-sumber untuk memilih sekumpulan tugas dalam jangka
waktu tertentu. Fungsinya adalah sebagai alat untuk pengambilan keputusan yaitu
untuk menetapkan suatu jadwal (Baker; 1974). Definisi lain mengatakan bahwa
penjadwalan ialah proses pengurutan pembatan produk secara menyeluruh pada
sejumlah mesin dalam jangka waktu tertentu (Conway; 1976)

B Rumusan Masalah

1. Apa itu Penjadwalan?


2. Fungsi Penjadwalan
3. Bagaimana tektnik penjadwalan?
4. Tujuan dari penjadwalan
BAB II

PEMBAHASAN

1. Pengertian Penjadwalan

Penjadwalan (Scheduling) atau membuat Jadwal adalah salah satu kegiatan


yang penting dalam proses produksi ataupun pekerjaan suatu proyek.
Penjadwalan digunakan sebagai dasar untuk mengalokasikan sumber daya
pabrik seperti mesin dan peralatan produksi, merencanakan sumber daya
manusia yang akan digunakan, pembelian material dan merencanakan
proses produksi.

Penjadwalan adalah aktivitas perencanaan untuk menentukan kapan


dan di mana setiap operasi sebagai bagian dari pekerjaan secara
keseluruhan harus dilakukan pada sumber daya yang terbatas. Menurut
Baker (1974) penjadwalan adalah proses untuk melakukan tugas
dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia pada waktu yang
telah ditetapkan. Menurut Stevenson (1999) penjadwalan adalah
membangun penentuan waktu penggunaan dari peralatan, fasilitas dan
aktivitas manusia dalam suatu organisasi. Menurut Pinedo (2002)
penjadwalan adalah proses pengambilan keputusan yang memegang
peranan yang penting dalam manufaktur dan sistem produksi.

Pada dasarnya penjadwalan mencakup pengurutan aktivitas,


pengalokasian aktivitas pada fasilitas dan pemetaan aktivitas menurut
urutan waktu.

Tujuan penjadwalan adalah meningkatkan efektivitas dan efisiensi


penggunaan sumber daya, mengurangi terjadinya penumpukan barang
setengah jadi dalam lintasan produksi, mengurangi terjadinya
keterlambatan, dan dapat membantu pengambilan keputusan mengenai
perencanaan kapasitas pabrik.
Jadi, penjadwalan dapat di artikan sebagai proses mengatur, mengendalikan
dan mengoptimalkan kerja dan beban kerja dalam proses produksi atau
proses manufaktur dan penentuan waktu dan tempat dimana suatu proses
produksi harus dilakukan untuk mendapatkan dengan jumlah yang
diinginkan.

intinya adalah:
- Penjadwalan berfungsi sebagai alat pengambil keputusan.
- Penjadwalan merupakan teori yang berinsi prinsip-prinsip dasar, model,
teknik dan kesimpulan logis dalam pengambilan keputusan.
2. Pengertian Penjaadwalan Menurut Para Ahli.

Menurut Baker (1974) penjadwalan adalah proses untuk melakukan tugas


dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia pada waktu yang telah
ditetapkan. Menurut Stevenson (1999) penjadwalan adalah membangun
penentuan waktu penggunaan dari peralatan, fasilitas dan aktivitas manusia
dalam suatu organisasi.

Menurut Pinedo (2002) penjadwalan adalah proses pengambilan keputusan


yang memegang peranan yang penting dalam manufaktur dan sistem
produksi.

3. Tujuan Penjadwalan
Tujuan yang ingin dicapai dengan dilaksanakannya penjadwalan produksi
(Bedworh; 1987) adalah:
a. Meningkatkan utilitas sumber daya atau mengurangi waktu tunggunya,
sehingga total waktu proses dapat berkurang dan produktivitas dapat
meningkat.
b. Mengurangi makespan yang juga berarti menurunkan flow time rata-rata
dan work in process rata-rata.
c. Mengurangi persediaan barang setengah jadi atau mengurangi sejumlah
pekerjaan yang menunggu dalam antrian ketika sumber daya yang ada
masih mengerjakan tugas lain. Teori Baker mengatakan, “Jika aliran kerja
suatu jadwal konstan, maka antrian yang mengurangi rata-rata waktu aliran
akan mengurangi waktu persediaan”.
d. Meminimasi biaya produksi.
e. Mengurangi persediaan barang setengah jadi dengan jalan mengurangi
jumlah pekerjaan yang menunggu antrian suatu mesin yang dalam keadaan
sibuk. Hal ini bertujuan untuk menghindari biaya flow time, yaitu biaya
penyimpanan produksi setengah jadi.
f. Memenuhi keinginan konsumen, naik dalam hal kualitas produk yang
dihasilkan maupun dalam ketepatan waktu.
g. Membantu dalam pengambilan keputusan sehingga penambahan biaya
yang mahal dapat dihindarkan.

4. Dua Teknik dalam Penjadwalan Produksi


Penjadwalan Maju (Forward Scheduling)
Penjadwalan Maju (Forward Scheduling) adalah teknik penjadwalan produksi
yang menentukan waktu mulai produksi terlebih dahulu dan kemudian menghitung
jadwal waktu ke depan untuk setiap kegiatan operasi atau produksi agar dapat
menentukan waktu penyelesaian keseluruhan proses produksi.
Penjadwalan Mundur (Backward Scheduling)
Penjadwalan Mundur (Backward Scheduling) adalah teknik penjadwalan
produksi yang menentukan waktu kapan suatu produk dibutuhkan atau waktu
kapan suatu proyek harus diselesaikan. Dari waktu penyelesaian atau waktu
kebutuhan tersebut kemudian dihitung mundur waktu yang tepat kapan suatu
proyek atau proses produksi harus dimulai.

5. Pendekatan Penjadwalan
Pendekatan tersebut dibagi menjadi dua yaitu:

• Pendekatan yang lebih modern mencakup gabungan antara metode penelitian


operasional, intelegensia tiruan, simulasi kejadian dan ide-ide yang diambil dari
teori control (Baker; 1974).
• Pendekatan tradisional meliputi metode-metode penelitian operasional.

6. Klasifikasi Penjadwalan
a. Penjadwalan mesin tunggal (single machine)
b. Penjadwalan Paralel Penjadwalan paralel dibagi menjadi:
1. Penjadwalan N job pada mesin paralel identik (identical machines parallel)
prinsip dalam penjadwalan paralel identik adalah pengalokasian beban ke mesin
yang lebih dahulu idle/kosong.
2. Penjadwalan N job pada mesin paralel non identik, dimana setiap mesin
mempunyai fungsi yang sama namun waktu proses berbeda. Flow time tidak bisa
dievaluasi langsung dari waktu proses. Tidak selalu alternatif waktu terpendek dari
setiap job akan menjadi keputusan alokasi pada mesin.
3. Penjadwalan N job pada mesin paralel unrelated perluasan dari paralel non
identik. Terdapat m mesin paralel, dimana mesin i untuk memproses job j maka
kecepatan mesin adalah vij.
4. Penjadwalan Flow Shop dan Flexible Flow shop, terdapat m mesin serial dimana
masing-masing job harus diproses di setiap mesin. Semua job harus mengikuti rute
yang sama. Setelah proses selesai di satu mesin maka akan dilanjutkan proses pada
mesin selanjutnya.
5. Penjadwalan Job Shop dan Flexible Job Shop terdapat m mesin dimana setiap
job memiliki rute produksi yang harus diikuti. Job dapat diproses lebih dari satu
kali pada mesin yang sama. Kondisi ini yang sering disebut dengan recirculation.
Flexible job shop adalah perluasan dari job shop dan mesin paralel. Pada kasus ini
terdapat m mesin seri dengan c stasiun kerja dengan sejumlah mesin identik untuk
setiap stasiun kerja.
6. Penjadwalan Open Shop Penjadwalan ini diterapkan untuk kasus m mesin
dimana setiap job harus diproses lagi untuk setiap mesin. Akan tetapi waktu proses
dapat bernilai nol. Tidak ada batasan urutan produksi untuk setiap job, setiap job
memiliki urutan proses yang berbeda pula.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Penjadwalan adalah aktivitas perencanaan untuk menentukan kapan


dan di mana setiap operasi sebagai bagian dari pekerjaan secara
keseluruhan harus dilakukan pada sumber daya yang terbatas.
Menurut Baker (1974) penjadwalan adalah proses untuk melakukan
tugas dengan menggunakan sumber-sumber yang tersedia pada
waktu yang telah ditetapkan. Menurut Stevenson (1999)
penjadwalan adalah membangun penentuan waktu penggunaan dari
peralatan, fasilitas dan aktivitas manusia dalam suatu organisasi.
Menurut Pinedo (2002) penjadwalan adalah proses pengambilan
keputusan yang memegang peranan yang penting dalam manufaktur
dan sistem produksi.

B. Saran
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kesalahan
dalam penulisan makalah ini. Oleh karena itu, apabila terdapat kesalahan pe
nulisan kata dan kalimat yang kurang jelas dansulit dimengerti, penulisan
menyampaikan permintaan maaf
serta berharap adanya kritik dan saran yang membangun daripembaca. Penul
is juga akan lebih mendalami cara penulisanmakalah yang benar dari berbag
ai sumber lainnya agarterciptanya makalah yang lebih baik kedepannya.

Anda mungkin juga menyukai