Anda di halaman 1dari 23

KUMPULAN TUGAS MAKALAH SEKOLAH DAN KULIAH

MENU SEARCH... GO

Home » KULIAH » MAKALAH PANCASILA DALAM KONTEKS ENTRI POPULER LABEL


KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA

ARSIP BLOG

Tweet
MAKALAH
42
PANCASILA
42
DALAM KONTEKS KETATANEGARAAN
Like Share KARYA ILMIAH
REPUBLIK INDONESIA KEBUDAYAAN
INDONESIA
Unknown 07:10 1 Comment KULIAH KARYA ILMIAH
KEBUDAYAAN
INDONESIA OLEH:
ISBUL ANSARI N1A414003 FAKULTAS
ILMU BUDAYA ...

TEORI-TEORI
SASTRA
Untuk memahami dan
Makalah pancasila- Pancasila merupakan landasan dan menikmati karya sastra
diperlukan pemahaman
dasar negara Indonesia yang mengatur seluruh struktur ketatanegaraan
tentang teori sastra. Teori
Republik Indonesia. Dalam pemerintahan Indonesia, masih banyak sastra menjelaskan kepada kita ten...
bahkan sangat benyak anggota-anggotanya dan juga sistem
MAKALAH
pemerintahannya yang tidak sesuai dengan nila-nilai yang ada dalam PANCASILA
setiap sila Pancasila. Padahal jika membahas negara dan DALAM KONTEKS
ketatanegaraan Indonesia mengharuskan ingatan kita meninjau dan
memahami kembali sejarah perumusan dan penetapan Pancasila,
KETATANEGARAAN REPUBLIK
Pembukaan UUD, dan UUD 1945 oleh para pendiri dan pembentuk
INDONESIA
negara Republik Indonesia. Untuk pembahasan yang lebih jelas anda Makalah pancasila- Pancasila merupakan
dapat langsung membaca makalah berikut ini. landasan dan dasar negara Indonesia
yang mengatur seluruh struktur
ketatanegaraan Republik In...

CONTOH TUGAS
MAKALAH
PENGERTIAN
FILSAFAT
“PANCASILA DALAM KONTEKS Filsafat berarti
perjalanan menuju
sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang
KETATANEGARAAN REPUBLIK biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu
lain dengan sikap ...
INDONESIA”
PENGERTIAN SASTRA LISAN
DAN KARYA SASTRA

HUBUNGAN MANUSIA DENGAN


KEBUDAYAAN
Indonesia terkenal
dengan keragaman
budayanya. Manusia dan
kebudayaan adalah satu
hal yang tidak bisa di
pisahkan karena di mana
man...

MAKALAH
TENTANG
PEMBELAJARAN
SASTRA
INDONESIA
Makalah Pembelajaran Sastra Indonesia
- Belakangan ini sastra dianggap kurang
penting dan kurang berperan dalam
masyarakat Indone...

OLEH : CONTOH PROPOSAL DISKUSI


PUBLIK (Menyikapi Pergaulan
KELOMPOK II Bebas Remaja)
Contoh proposal diskusi publik - Baiklah
teman-teman yang saya cintai, kali ini
saya ingin memposting contoh proposal
DWI RIS AYUNINGSIH HARIS diskusi publik. Ap...

YUSTIKA IKRAM CONTOH LAPORAN


PERJALANAN KE
GALERI LUKISAN
TAUFIQ KURRAHMAN LAPORAN
NARNI BINTI HASAN PERJALANAN KE
MASJIDI GALERI
GUSTI AYU WIDYANI LUKISAN Laporan: Diajukan Untuk
Memenuhi Tugas Mata Kuliah Apres...
NIGHTIYA NURFAJRIN
ISBUL ANSARI “PENGERTIAN SEMIOTIKA
MENURUT PARA AHLI”
Kata Semiotika berasal dari kata Yunani
semion, yang berarti tanda, atau seme
yang berarti penafsiran tanda.Maka
Semiotika berarti ilmu...

Powered by Blogger.
Pengikut (11)

FAKULTAS ILMU BUDAYA


PROGRAM STUDI SASTRA INDONESIA ► 2015 (20)
UNIVERSITAS HALU OLEO ▼ 2014 (11)
KENDARI ▼ December (2)
2014 MAKALAH TENTANG
POTENSI KEMARITIMAN
OBYEK WISATA L...
MAKALAH PANCASILA
DALAM KONTEKS
KETATANEGARAAN REP...
► November (6)
KATA PENGANTAR
► October (1)

► February (2)
‫بسم ا* الرح من الر حيم‬
KULIAH
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME atas
SMA
limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga penulis
KULIAH
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pancasila dalam SMA
Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia” ini dengan lancar. KARYA ILMIAH
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas KEBUDAYAAN
INDONESIA
yang diberikan oleh dosen matakuliah Pancasila Raemon, S.Sos., KARYA ILMIAH
KEBUDAYAAN
M.A. INDONESIA OLEH:
ISBUL ANSARI N1A414003 FAKULTAS
ILMU BUDAYA ...
Makalah ini ditulis dari hasil penyusunan materi-materi yang
TEORI-TEORI
penulis peroleh dari buku panduan yang berkaitan dengan Pancasila, SASTRA
Untuk memahami dan
serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila
menikmati karya sastra
dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia, tak lupa penyusun diperlukan pemahaman
tentang teori sastra. Teori
ucapkan terima kasih kepada pengajar matakuliah Pancasila atas sastra menjelaskan kepada kita ten...

bimbingan dan arahan dalam penulisan makalah ini. Juga kepada MAKALAH
PANCASILA
rekan-rekan mahasiswa yang telah ikut andil dalam penyusunan
DALAM KONTEKS
makalah ini, sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.
KETATANEGARAAN REPUBLIK
INDONESIA
Makalah pancasila- Pancasila merupakan
Penulis berharap, dengan membaca makalah ini dapat memberi landasan dan dasar negara Indonesia
yang mengatur seluruh struktur
manfaat bagi kita semua, dalam hal ini dapat menambah wawasan kita ketatanegaraan Republik In...
mengenai Pancasila dan ketatanegaraan Republik Indonesia,
CONTOH TUGAS
khususnya bagi penulis. Memang makalah ini masih jauh dari MAKALAH
PENGERTIAN
sempurna, maka penulis mengharapkan kritik dan saran yang FILSAFAT
membangun dari pembaca demi perbaikan menuju arah yang lebih Filsafat berarti
perjalanan menuju
baik. sesuatu yang paling dalam, sesuatu yang
biasanya tidak tersentuh oleh disiplin ilmu
lain dengan sikap ...

PENGERTIAN SASTRA LISAN


DAN KARYA SASTRA
Kend

ari, 19 HUBUNGAN
MANUSIA DENGAN
Nove KEBUDAYAAN
Indonesia terkenal
mber dengan keragaman
budayanya. Manusia dan
2014 kebudayaan adalah satu hal yang tidak
bisa di pisahkan karena di mana man...
MAKALAH
TENTANG
PEMBELAJARAN
SASTRA
INDONESIA
Makalah Pembelajaran Sastra Indonesia
- Belakangan ini sastra dianggap kurang
Penuli penting dan kurang berperan dalam
masyarakat Indone...
s
CONTOH PROPOSAL DISKUSI
PUBLIK (Menyikapi Pergaulan
Bebas Remaja)
Contoh proposal diskusi publik - Baiklah
teman-teman yang saya cintai, kali ini
saya ingin memposting contoh proposal
diskusi publik. Ap...

CONTOH LAPORAN
PERJALANAN KE
DAFTAR ISI GALERI LUKISAN
LAPORAN
PERJALANAN KE
HALAMAN MASJIDI GALERI
LUKISAN Laporan: Diajukan Untuk
SAMPUL.......................................................................................... i Memenuhi Tugas Mata Kuliah Apres...
KATA
PENGANTAR......................................................................................... “PENGERTIAN SEMIOTIKA
MENURUT PARA AHLI”
.. ii
Kata Semiotika berasal dari kata Yunani
DAFTAR semion, yang berarti tanda, atau seme
ISI......................................................................................................... yang berarti penafsiran tanda.Maka
Semiotika berarti ilmu...
iii
BAB I
PENDAHULUAN...................................................................................
... 1
A. Latar
Belakang............................................................................
........ 1
B. Rumusan
Masalah.............................................................................
.1
C. Tujuan
Penulisan...........................................................................
..... 2
BAB II
PEMBAHASAN......................................................................................
.3
A. Pancasila dalam Konteks Ketatangeraan
RI........................................ 3
ABOUT ME
B. UUD​/Konstitusi, Kedudukan, Sifat Serta
Fungsinya........................... 4 Unknown
C. Undang-Undang Dasar
View my complete profile
1945.............................................................. 7
D. Pembukaan Undang-Undang Dasar
1945........................................... 8 Ping My Url
E. Sistem Pemerintahan Negara menurut UUD
1945.............................. 12 Add Url to Pingmyurl.com
F. Kelembagaan Negara menurut UUD
1945.......................................... 13
BAB III
PENUTUP............................................................................................... Live Scores
16
A.
Kesimpulan........................................................................
................ 16
B.
Saran..................................................................................
................ 16 free web site traffic and promotion
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................
17

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila merupakan landasan dan dasar negara


Indonesia yang mengatur seluruh struktur ketatanegaraan
Republik Indonesia. Dalam pemerintahan Indonesia, masih
banyak bahkan sangat benyak anggota-anggotanya dan juga
sistem pemerintahannya yang tidak sesuai dengan nila-nilai yang
ada dalam setiap sila Pancasila. Padahal jika membahas negara
dan ketatanegaraan Indonesia mengharuskan ingatan kita
meninjau dan memahami kembali sejarah perumusan dan
penetapan Pancasila, Pembukaan UUD, dan UUD 1945 oleh para
pendiri dan pembentuk negara Republik Indonesia.

Dalam perumusan ketatanegaraan Indonesia tidak boleh


melenceng dari nilai-nilai Pancasila, pembentukan karakter
bangsa dilihat dari sistem ketatanegaraan Indonesia harus
mencerminkan nilai-nilai dari ideologi bangsa yaitu Pancasila.
Namun jika dalam suatu pemerintahan terdapat banyak
penyimpangan dan kesalahan yang merugikan bangsa Indonesia,
itu akan membuat sistem ketatanegaraan Indonesia berantakan
dan begitupun dengan bangsanya sendiri.

Untuk itulah dalam makalah ini, kami mengambil judul


“Pancasila dalam Konteks Ketatanegaraan Republik Indonesia”

A. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, kami merumuskan beberapa
masalah, yaitu :
A. Apa pengertian dari pancasila sebagai
konteks ketatanegaraan NKRI?
B. Apakah definisi UUD dan Konstitusi serta fungsinya
bagi negara?
C. Bagaimana UUD 1945 itu ?
D. Apa saja yang terkait dengan Pembukaan UUD 1945?
E. Bagaimanakah sistem pemerintahan negara menurut
UUD 1945?
F. Bagaimanakah kelembagaan negara menurut UUD
1945?

B. Tujuan Penulisan

Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas yang


diberikan oleh Dosen kami Raemon, S.Sos,. M.A. serta menyusun
dan menjelaskan makalah ini sesuai dengan rumusan masalah
diatas, tujuannya yaitu :
A. Mengetahui pengertian pancasila dalam kontek
ketatanegaraan NKRI
B. Mengetahui definisi UUD dan Konstitusi serta fungsinya
bagi negara
C. Mengetahui UUD 1945?
D. Mengetahui apa saja yang terkait dengan pembukaan
UUD 1945
E. Menegtahui sistem pemerintahan negara menurut UUD
1945
F. Mengetahui kelembagaan negara menurut UUD 1945
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Pancasila dalam Konteks


Ketatangeraan RI

Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu asas


kerohanian dalam ilmu kenegaraan popular disebut sebagai dasar
filsafat Negara (Philosofische gronslai). Dalam kedudukan ini
Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam
setiap aspek penyelenggaraan Negara, termasuk sebagai sumber
tertib hukum di Negara Republik Indonesia. Konsekuensinya
seluruh peraturan perundang-undangan serta penjabarannya
senantiasa berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila
pancasila.

Pancasila adalah dasar falsafat Negara Indonesia


sebagaimana tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Oleh
sebab itu, setiap warga Indonesia harus mempelajari, mendalami,
menghayati, dan mengamalkannya dalam segala bidang
kehidupan. Untuk meningkatkan pemahaman Anda tentang arti
kata Pancasila, sebaiknya kita membaca beberapa pengertian
Pancasila menurut para tokoh pendiri bangsa berikut:

1. Muhammad Yamin. Pancasila berasal dari kata Panca


yang berarti lima dan Sila yang berarti sendi, atas, dasar
atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik.
Dengan demikian Pancasila merupakan lima dasar yang
berisi pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang
penting dan baik.
2. Notonegoro. Pancasila adalah dasar falsafah negara
indonesia, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
Pancasila merupakan dasar falsafah dan ideologi negara
yang diharapkan menjadi pandangan hidup bangsa
Indonesia sebagai dasar pemersatu, lambang persatuan
dan kesatuan serta sebagai pertahanan bangsa dan
negara Indonesia.
3. Ir. Soekarno. Pancasila adalah isi jiwa bangsa
Indonesia yang turun-temurun sekian abad lamanya
terpendam bisu oleh kebudayaan Barat. Dengan
demikian, Pancasila tidak saja falsafah negara, tetapi
lebih luas lagi, yakni falsafah bangsa Indonesia.
Negara Indonesia adalah Negara demokrasi yang
berdasarkan atas hukum, oleh karena itu segala aspek dalam
pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara diatur dalam suatu
sistem perundang-undangan. Dalam pengertian inilah maka
Negara dilaksanakan berdasarkan pada suatu konstitusi atau UUD
Negara. Pembagian kekuasaan, lembaga-lembaga tinggi Negara,
hak dan kewajiban warga Negara, keadilan sosial, dan lainnya
diatur dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara. Hal inilah
yang dimaksud dengan pengertian Pancasila dalam konteks
ketatanegaraan Republik Indonesia.

A. Defenisi UUD​/Konstitusi, Kedudukan UUD 1945,


Sifat Serta Fungsinya

1. Defenisi UUD​/Konstitusi
Dalam ketatanegaraan, istilah UUD sering digunakan pula
dengan istilah konstitusi dalam pengertian yang berbeda atau untuk
saling menggantikan. Secara harfiah, istilah konstitusi dari bahasa
Perancis “konstituer” yang berarti membentuk, dan diartikan sebagai
“pembentuk suatu negara”. Sedangkan Indonesia menggunakan istilah
UUD yang disejajarkan dengan istilah Grondwet dari belanda yang
mempunyai pengertian suatu undang-undang yang menjadi dasar
(Grond) dari segala hukum dalam suatu negara.
Istilah konstitusi dan UUD di Indonesia sering disejajarkan,
namun istilah konstitusi dimaknai dalam arti yang luas (materiil) yang
lebih luas dari UUD. Konstitusi yang dimaksudkan adalah hukum
dasar, baik yang tertulis (UUD) maupun yang tidak tertulis (convensi).
Dengan demikian konstitusi memuat peraturan pokok yang
fundamental mengenai sendi-sendi yang pertama dan utama dalam
menegakan bangun yang disebut “negara”.

2. Kedudukan UUD 1945


Undang-Undang dasar mempunyai peranan penting sebab merupakan
landasan structural dalam penyelenggaraan pemerintahan Negara.
Sebagai landasan structural dalam penyelenggaraan pemerintahan
Negara yang berisi aturan atau ketentuan pokok ketatanegaraan,
bahkan lebih dari itu, yaitu untuk menjamin suatu system atau bentuk
Negara serta cara penyelenggaraannya beserta hak-hak dan kewajiban
rakyatnya maka UUD harus merupakan hukum Negara tertinggi.
Dalam pembahasan ini tidak dapat dilepaskan dengan
eksistensi Pembukaan UUD 1945, yang merupakan deklarasi bangsa
dan Negara Republik Indonesia, yang memuat pancasila sebagai dasar
Negara, tujuan Negara serta bentuk Negara Republik Indonesia. Oleh
karena itu, Pembukaan UUD 1945 dalam konteks ketatanegaraan
Republik Indonesia memiliki kedudukan yang sangat penting karena
merupakan staasfundamentalnorm (kaidah Negara yang fundamental),
dan berada pada hierarki tertib hukum tertinggi di Negara Indonesia.

3. Sifat UUD 1945


UUD 1945 merupakan hukum tertinggi, norma dasar dan
norma sumber dari semua hukum yang berlaku dalam negara di
Indonesia, ia berisikan pola dasar dalam berkehidupan di Indonesia.
Negara dengan segala fungsi dan tujuannya berusaha untuk dapat
mewujudkannya dengan berbagai cara, oleh karena itu sebagai
pengintegrasian dari kekuatan politik, negara mempunyai bermacam-
macam sifat, seperti memaksa, memonopoli, dan mencakup semuanya.
Dengan sifat memaksa, negara dapat menggunakan kekerasan fisik
secara sah untuk ditaatinya semua keputusan. Walaupun alasannya
untuk mewujudkan tujuan bersama, sifat memaksa yang dimiliki oleh
negara dapat disalahgunakan ataupun melampaui batas yang mungkin
dapat menyengsarakan rakyatnya. Untuk mencegah adanya
kemungkinan tersebut, konstitusi atau UUD disusun dan ditetapkan.
Dalam teori konstitusi (UUD) dikenal sifat dari UUD yaitu
luwes atau (fleksibel) atau kaku (rigid), tertulis dan tidak tertulis.
Untuk menentukan apakah setiap UUD itu luwes atau kaku dipakai
ukuran sebagai berikut:
1. Cara mengubah konstitusi
Ada dua cara mengubah UUD, pertama, UUD
diubah dengan cara prosedur yang biasa, sebagaiman
mengubah dan membuat UU biasa. dalam hal ini UUD
itu memiliki sifat luwes (fleksibel). Seperti konstitusi
inggris. Kedua, perubahan UUD yang memerlukan
prosedur istimewa, maka sifat UUD itu adalah kaku
(rigid).

Seperti orde baru telah menjadi sakral atau suci


dengan memberi yang sangat sulit untuk diubah dengan
mengeluarkan ketetapan MPR tentang Referendum.

2. Tertulis dan tidak tertulis


Suatu konstitusi disebut tertulis apabila iya
tertulis dalam suatu naskah atau beberapa naskah.
Sedangkan suatu konstitusi disebut tidak tertulis, karena
ketentuan-ketentuan yang mengatur suatu pemerintahan
tidak tertulis dalam suatu naskah tertentu, melainkan
dalam banyak hal dalam konvensi-konvensi atau UU
biasa.

Dalam teori hukum, sifat konstitusi dibedakan atas fleksibel dan


rigid, yang dalam bahasa Indonesia, diterjemahkan dengan luwes dan
kaku. Ada dua kriteria tolak ukurnya yaitu cara pembuatan/perubahan
dan kemampuan dalam mengikuti perkembangan zaman (Kusnardi,
dan Ibrahim, 1983:75). Suatu konstitusi disebut luwes apabila
pembuatan dan perubahannya sama dengan pembuatan dan perubahan
undang-undang biasa. Kriteria kedua dilihat dari kemampuan dalam
mengikuti perkembangan zaman. Apabila konstitusi masih tetap
mampu menampung dinamika perkembangan masyarakat, konstitusi
tersebut dapat dikatakan bersifat luwes, dan apabila sebaliknya maka
konstitusi tersebut disebut kaku.

4. Fungsi UUD 1945


Sebagaimana fungsi konstitusi pada umumnya, fungsi
Undang-Undang Dasar 1945 pada umumnya dapat disebutkan antara
lain: membatasi kekuasaan penguasa agar tidak bertindak sewenang-
wenang, untuk melindungi hak asasi manusia, dan sebagai pedoman
dalam penyelenggaraan pemerintahan agar pemerintahan berjalan
dengan tertib dan lancar. Di samping itu, apabila dilihat dari substansi
materi, Undang-Undang Dasar 1945 mengatur kehidupan nasional
yang meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
yang dapat dibedakan atas:
1. Pasal-pasal yang berisi materi pengaturan system
pemerintahan Negara, di dalamnya termasuk
pengaturan system pemerintahan Negara, didalamnya
termasuk pengaturan system tentang kedudukan,
wewenang, dan saling hubungan antara kelembagaan
Negara.
2. Pasal-pasal yang berisi materi hubungan antara Negara
dan warga Negara dan penduduknya serta berbagi
konsepsi berbagai aspek kehidupan politik, ekonomi,
social budaya, dan hokum.

C. Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia


Tahun 1945, atau disingkat UUD 1945 atau UUD '45, adalah
hukum dasar tertulis (basic law), konstitusi pemerintahan negara
Republik Indonesia saat ini. Naskah UUD 1945 sebelum
mengalami amandemen terdiri dari Pembukaan, Batang Tubuh,
dan Penjelasan. Naskah tersebut secara resmi dimuat dalam Berita
Republik Indonesia Tahun II No. 7 yang terbit tanggal 15 Februari
1946. UUD 1945 ditetapkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus
1945. Antara Pembukaan, Batang Tubuh, dan Penjelasannya
merupakan satu kebulatan yang utuh, dimana antara satu bagian
dengan bagian yang lain tidak dapat dipisahkan.
Yang dimaksud dengan UUD 1945 adalah keseluruhan
naskah yang terdiri atas :
1. Pembukaan yang terdiri atas 4 alinea,
2. Batang tubuh yang terdiri atas 37 pasal yang
dikelompokkan dalam 16 bab, 4 pasal aturan
peralihan dan 2 ayat aturan tambahan
3. Serta penjelasan yang terdiri dari atas penjelasan
umum dan penjelasan khusus, yaitu penjelasan pasal
demi pasal.
UUD merupakan hukum dasar tertulis yang bukan satu-
satunya hukum dasar, disampingnya masih ada hukum dasar yang
tidak tertulis. UUD bersifat singkat, sifat singkatnya itu
dikarenakan :
1. UUD itu sudah cukup, apabila telah memuat aturan-
aturan pokok saja, hanya memuat garis-gars besar
sebagai instruksi kepada pemerintah dan lain-lain
penyelenggara negara untuk melakukan tugasnya.
2. UUD yang singkat itu menguntungkan bagi negara
seperti Indonesia yang masih harus berkembang,
harus hidup secara dinamis, dan masih akan terus
mengalami perubahan.

Semangat para penyelenggara negara dalam


menyelenggarakan UUD 1945 sangat penting, oleh karena itu
setiap penyelenggara negara, selain mengetahui teks UUD 1945,
juga harus menghayati semangat UUD 1945. Dengan semangat
penyelenggara yang baik, pelaksanaan dari aturan-aturan pokok
yang tertera dalam UUD 1945 akan baik dan sesuai dengan
maksud ketentuannya.

D. Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945

1. Makna pembukaan UUD 1945 bagi Perjuangan


Bangsa Indonesia
Apabila UUD 1945 merupakan sumber hukum tertinggi dari
hukum yang berlaku di Indonesia, maka Pembukaan UUD 1945
merupakan sumber dari motivasi dan aspirasi perjuangan dan tekad
bangsa Indonesia, yang merupakan sumber dari cita hukum dan cita
moral yang ingin ditegakan baik dalam lingkungan nasional, maupun
dalam hubungan pergaulan bangsa-bangsa di Dunia.
Pembukaan UUD 1945 merupakan pokok-pokok kaidah yang
menjadi landasan dan peraturan hukum yang tertinggi bagi hukum-
hukum lainnya, termasuk hukum dasar yang tertulis maupun hukum
dasar yang tidak tertulis (konvensi). Pokok-pokok kaidah Negara
fundamental itu terdapat dalam pembukaan UUD 1945 yaitu sbb:
1. Dasar-dasar pembentukan Negara
a. Tujuan Negara, yang menyatakan Negara Indonesia
mempunyai fungsi dan tujuan.
b. Asas politik Negara, yaitu pernyataan yang
menyatakan bahwa Negara Indonesia yang
berbentuk Republic dan berkedaulatan Rakyat
c. Asas Kerohanian Negara, yaitu dasar falsafah
Negara pancasila yang meliputi hidup kenegaraan
dan tertib hokum Indonesia.
2. Ketentuan diadakannya UUD Negara
Ketentuan ini dapat terlihat kalam kalimat, “maka
disusunlah kemerdekaan kebangsaan Indonesia dalam
suatu UUD Negara Indonesia

2. Makna Alenia-Alenia Pembukaan UUD 1945


“Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala
bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus
dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan
perikeadilan” merupakan bunyi alenia pertama pembukaan UUD
1945 yang menunjukan keteguhan dan kuatnya pendirian bangsa
Indonesia menghadapi masalah “kemerdekaan lawan penjajahan”.
Alenia ini mengungkapkan suatu dalil obyektif, karena dalam alinea
pertama terdapat letak moral luhur dari pernyataan Indonesia. Alenia
ini juga mengandung suatu pernyataan subyektif, yaitu aspirasi bangsa
Indonesia untuk membebaskan diri dari perjuangan. Alasan bangsa
Indonesia menentang penjajahan, karena bertentangan dengan
perikemanusiaan dan perikeadilan. Hal ini berarti setiap hal atau sifat
yang bertentangan atau bertentangan dengan pernyataan diatas juga
harus secara sadar ditentang oleh Bangsa Indonesia.
“Dan perjuangan kemerdekaan Indonesia telah sampailah
kepada saat yang berbahagia dengan selamat sentosa mengantarkan
rakyat Indonesia ke depan pintu gerbang kemerdekaan Negara
Indonesia, yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan makmur”
merupakan bunyi alenia ke dua yang menunjukan kebangsaan dan
penghargaan kita atas perjuangan bangsa Indonesia selama ini. Alenia
ini juga menunjukan adanya ketetapan dan ketajaman penilaian :
1. Perjuangan pergerakan di Indonesia telah sampai pada
tingkat yang menentukan
2. Momentum yng telah dicapai tersebut harus
dimanfaatkan untuk menyatakan kemerdekaan.
3. Kemerdekaan tersebut bukan merupakan tujuan akhir
tetapi masih harus diisi dengan mewujudkan Negara
Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat adil dan
makmur.
“Atas berkat rahmat Allah yang Maha Kuasa dan
dengan didorong oleh keinginan luhur, supaya berkehidupan
yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini
kemerdekaannya” merupakan bunyi dari alenia ke tiga yang
menjadi motivasi riil dan materiil Bangsa Indonesia untuk
menyatakan kemerdekaannya, tetapi juga menjadi
keyakinan/kepercayaannya, menjadi motivasi spiritualnya,
karena menyatakan kemerdekaan itu diberkati oleh Allah
SWT, serta menunjukan ketaqwaan tehadap Tuhan Yang
Maha Esa serta merupakam suatu pengukuhan dari
Proklamasi Kemerdekaan.

“kemudian dari pada itu untuk membentuk suatu


pemerintah Negara Indonesia yang melindungi segenap
bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan
untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban Dunia
yang berdasarkan kemerdekaan perdamaian abadi dan
keadilan sosial, maka disusunlah kemerdekaan kebangsaan
Indonesia itu dalam suatu Undang-Undang dasar Negara
Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar
kepada: ketuhanan Yang maha dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, serta
dengan mewujudkan suatu Keadilan Sosial bagi seluruh
Rakyat Indonesia” merupakan bunyi dari alenia ke empat
yang merumuskan dengan padat sekali tujuan dari prinsip-
prinsip dasar untuk mencapai tujuan bangsa Indonesia setelah
menyatakan dirinya merdeka.
Dengan rumusan yang panjang dan padat, alenia
keempat Pembukaan Undang-Undang dasar sekaligus
menegaskan :
1. Negara Indonesia mempunyai fungsi yang sekaligus
menjadi tujuannya, yaitu seperti yang tertuang dalam
alenia ke empat tersebut.
2. Negara Indonesia berbentuk Republik dan berkedaulatan
Rakyat.
3. Negara Indonesia mempunyai dasar filsafah Pancasila.

4. Pokok-Pokok Pikiran dalam Pembukaan UUD 1945


Pembukaan UUD 1945 mempunyai fungsi atau hubungan
langsung dengan UUD 1945 itu sendiri, bahwa Pembukaan UUD 1945
itu mengandung pokok-pokok pikiran yang diciptakan dan dijelmakan
dalam UUD, yaitu dalam pasal-pasalnya.
Ada 4 pokok pikiran yang sifat dan maknanya sangat dalam,
yaitu :
1. Pokok pikiran pertama menunjukan pokok pikiran
persatuan, dengan pengertian yang lazim, penyelenggara
negara dan setiap warga negara wajib mengutamakan
kepentingan negara diatas kepentingan golongan
maupun perorangan.
2. Pokok pikiran yang kedua adalah kesadaran bahwa
manusia Indonesia memiliki hak dan kewajiban yang
sama untuk menciptakan keadilan sosial bangsa.
3. Pokok pikiran yang ketiga menyatakan bahwa
kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilakukan
sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat.
4. Pokok pikiran keempat menyatakan bahwa UUD
mengandung isi yang mewajibkan pemerintah dan
penyelenggara negara untuk memelihara budi pekerti
kemanusiaan yang luhur dan memegang teguh cita-cita
moral Rakyat yang luhur.

5. Hubungan Pokok-Pokok Pikiran dalam Pembukaan


UUD 1945 dengan pasal UUD 1945

Hubungan antara Pembukaan UUD 1945 dengan Pasal-pasal


UUD 1945, dapat dilihat dari beberapa aspek sebagai berikut :
a. Ditinjau dari isi pengertian yang terkandung di dalam
Pembukaan UUD 1945
1. Dari alinea pertama, kedua, dan ketiga berisi
rangkaian peristiwa dan keadaan yang mendahului
terbentuknya negara yang merupakan rumusan
dasar-dasar pemikiran yang mendorong tersusunnya
kemerdekaan. Pernyataan tersebut tidak mempunyai
hubungan organis dengan Batang Tubuh UUD
1945.
2. Dari alenia keempat merupakan pernyataan yang
dilaksanakan setelah negara Indonesia terwujud.
Pernyataan tersebut mempunyai hubungan kausal
dan organis dengn Pasal-pasal UUD 1945 yang
mencakup beberapa aspek :
Ø UUD itu ditentukan akan ada
Ø Apa yang diatur oleh UUD adalah tentang
pembentukan pemerintahan negara yang
memenuhi berbagai persyaratan
Ø Negara Indonesia berbentuk Republik yang
berkedaulatan rakyat
Ø Ditetapkannya dasar kerokhanian (Filsafat
Negara Pancasila)
b. Ditinjau dari pokok-pokok yang terkandung didalam
Pembukaan UUD 1945
Pokok-pokok pikiran yang terkandung didalam
Pembukaan UUD 1945 disebutkan sebagai berikut :
1. Negara mengatasi segala paham golongan dan
paham perseorangan, dalam “Pembukaan” itu
mengehendaki persatuan segenap bangsa
Indonesia seluruhnya.
2. Negara hendak mewujudkan keadilan sosial bagi
seluruh rakyat.
3. Negara berkedaulatan rakyat, berdasar atas
kerakyatan dan permusyawaratan perwakilan.
4. Negara berdasarkan atas Ketuhanan Yang Maha
Esa, menurut dasar kemanusiaan yang adil dan
beradab.
Pokok-pokok pikiran ini mewujudkan cita-cita
hukum yang menguasai hukum dasar negara, UUD
menciptakan pokok-pokok pikiran ini dalam pasal-
pasalnya. Itulah hubungan antara Pembukaan dengan
Pasal-pasal UUD 1945.
c. Ditinjau dari hakekat dan kedudukan Pembukaan UUD
1945
Pembukaan mempunyai kedudukan sebagai
Pokok kaidah Fundamental negara Republik Indonesia,
dengan demikian Pembukaan memiliki kedudukan yang
lebih tinggi daripada Pasal-pasal UUD 1945.

E. Sistem Pemerintahan Negara menurut UUD 1945

Secara garis besar gambaran tentang sistem


pemerintahan negara yang dianut oleh UUD 1945 yang telah
diamandemen adalah sebagai berikut :
1. Kedaulatan berada ditangan rakyat dan
dilaksanakan menurut UUD (pasal 1 ayat 2). Dalam
UUD 1945 yang telah diamandemen, MPR tidak
mempunyai kewenangan untuk memilih Presiden dan
Wakil Presiden, tetapi hanya sebatas melantik (pasal 3
ayat 3 dan pasal 8 ayat 3). Dengan demikian hanya
dengan GBHN, UUD 1945 tidak lagi mengenal istilah
GBHN sebagai produk MPR. Kewenangan terbesar
MPR adalah menetapkan dan mengubah UUD (pasal 3
ayat 1) selain mengenai Pembukaan UUD dan bentuk
Kesatuan Negara Republik Indonesia (pasal 37 ayat 5).
2. Sistem Konstitusional
Sistem konstitusional dalam UUD 1945 tercermin dalam
ketentuan-ketentuan sebagai berikut :
a. Kedaulatan ditangan rakyat dan dilaksanakan
menurut UUD (pasal 1 ayat 2).

b. MPR hanya dapat memberhentikan Presiden


dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya
menurut UUD (pasal 3 ayat 3).
c. Presiden RI memegang kekuasaan pemerintah
menurut UUD (pasal 4 ayat 1).
d. Presiden dan/atau Wakil Presiden sebelum
memangku jabatannya bersumpah atau berjanji
memegang teguh UUD (pasal 9 ayat 1).
e. Hak-hak DPR ditentukan oleh UUD (pasal 20A).
f. Setiap UU yang berlaku tidak boleh bertentangan
dengan UUD 9pasal 24C ayat1).
g. Kewenangan lembaga negara ditentukan oleh UUD
(pasal 24C ayat 1).
h. Putusan dugaan pelanggaran oleh Presiden dan atau
Wakil Presiden oleh Mahkamah Konstitusi menurut
UUD (pasal 24C ayat 2).
3. Negara Indonesia adalah negara hukum
(pasal 1 ayat 3)
4. Presiden adalah pemegang kekuasaan
pemerintah menurut UUD (pasal 4 ayat 1).
Namun dalam kewajibannya Presiden dibantu oleh
Wakil Presiden.
5. Presiden adalah penyelenggara
pemerintahan negara yang tertinggi.
Presiden memegang tanggungjawab atas jalannya
pemerintahan menurut UUD, dan Presiden diberi
kewenangan untuk membentuk suatu dewan
pertimbangan yang bertugas memberikan nasehat dan
pertimbangan kepada Preisden.
6. Menteri negara ialah pembantu Presiden
(pasal 17 ayat 1), oleh karena itu kedudukan
menteri sangat tergantung pada Presiden (pasal 17 ayat
2)
7. Kekuasaan Kepala Negara tidak tak
terbatas. Presiden selaku kepala negara
mempunyai kekuasan yang sangat luas, meskipun tidak
bersifat mutlak. Kekuasaan kepala negara yang tidak tak
terbatas itu adalah dimana kontrol DPR atas berbagai
kewenangan presiden sangatlah dominan.
8. Indonesia ialah negara kesatuan yang
berbentuk Republik (pasal 1 ayat 1 dan pasal 18
ayat 1). NKRI dibagi atas daerah-daerah provinsi,
kabupaten, dan kota itu mempunyai pemerintah daerah.
A. Kelembagaan Negara menurut UUD 1945

1. Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR)


Keanggotaan MPR terdiri atas anggota DPR yang dipilih
melalui pemilu, dengan suara terbanyak dan sedikitnya MPR
bersidang sekali dalam lima tahun di ibukota negara. Kewenangan
MPR adalah mengubah dan menetapkan UUD (pasal 3)
2. Presiden dan Wakil Presiden
Presiden memegang kekuasaan pemerintah menurut UUD,
dan dalam melakukan kewajibannya dibantu oleh seorang Wakil
Presiden. Presiden berhak mengajukan RUU, dan menetapkan
Peraturan Pemerintah untuk menjalankan UU (pasal 5). Presiden
memegang masa jabatan selama lima tahun. Syarat untuk menjadi
Presiden dan Wakil Presiden adalah :
1. WNI sejak kelahirannya
2. Tidak pernah menerima kewarganegaraan lain
karena kehendaknya sendiri.
3. Tidak pernah menghianati negara
4. Mampu secaraa jasmani dan rohani untuk
melakukan kewajibannya
5. Syarat-syarat lainnya akan diatur dengan UU
(pasal 6Syarat-syarat lainnya akan diatur
dengan UU (pasal 6).
3. Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)
Keanggotaan DPR dipilih oleh pemilu dengan suara
terbanyak. DPR memiliki fungsi legislatif, anggaran, dan pengawasan,
untuk itu DPR diberikan hak-hak interpelasi, angket, menyatakan
pendapat, mengajukan pertanyaan, menyampaikan usul dan pendapat
serta imunitas (pasal 20).
4. Dewan Perwakilan Daerah (DPD)
Anggota DPD juga dipilih oleh pemilu dengan suara
terbanyak dari setiap provinsi. DPD bersidang paling sedikitnya sekali
dalam setahun. DPD berhak mengajukan RUU kepada DPR dan ikut
membahasnya sesuai dengan bidangnya.
5. Komisi Pemilihan Umum (KPU)
KPU biasa ditugaskan dalam rangka Pemilu agar
terselenggara sesuai asas (luberjurdil).
6. Bank Sentral
Negara memiliki satu bank sentral yang susunan, kedudukan,
kewenangan, tanggung jawab, dan independensinya diatur dengan UU
(pasal 23D).
7. Badan Pengawas Keuangan (BPK)
BPK diadakan untuk memeriksa pengelolaan dan tanggung
jawab tentang pengelolaan keuangan yang bebas dan mandiri. Hasil
pemeriksaan keuangan negara diserahkan kepada DPR, DPD, dan
DPRD untuk ditindklanjuti (pasal 23E).
8. Mahkamah Agung (MA)
Kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan yang merdeka
untuk menyelenggarakan peradilan guna menegakkan hukum dan
keadilan, dan dilakukan oleh sebuah MA dan badan peradilan yang
berada dibawahnya.
9. Komisi Yudisial
Komisi yudisial bersifat mandiri yang berwenang
mengusulkan pengangkatan hakim agung dan mempunyai wewenang
lain dalam rangka menjaga dan menegakkan kehormatan, keluruhan
martabat serta perilaku hakim.
10. Mahkamah Konstitusi
MK berwenang mengadili pada tingkat pertama dan tingkat
terakhir yang putusannya bersifat final untuk mengkaji UU terhadap
UUD, dan lain-lain.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu asas


kerohanian dalam ilmu kenegaraan popular disebut sebagai dasar
filsafat Negara (Philosofische gronslai). Dalam kedudukan ini
Pancasila merupakan sumber nilai dan sumber norma dalam
setiap aspek penyelenggaraan Negara, termasuk sebagai sumber
tertib hukum di Negara Republik Indonesia. Konsekuensinya
seluruh peraturan perundang-undangan serta penjabarannya
senantiasa berdasarkan nilai-nilai yang terkandung dalam sila-sila
pancasila.

Dengan menggunakan sistem ketatanegaraan


berdasarkan pada nilai-nilai dan yang berhubungan dengan
Pancasila, dapat menjadikan karakter suatu bangsa memiliki
moral yang sesuai dengan yang tercermin dalam sila-sila
Pancasila. Negara Indonesia dan masyarakat Indonesia dengan
ketatanegaraannya berdasar pada Pancasila akan membawa
dampak positif bagi terbentuknya bangsa Indonesia.

B. Saran

Kepada semua pembaca khususnya mahasiswa


Universitas Halu Oleo (UHO) atau siapa saja yang
menyempatkan membaca makalah ini bila mendapat kekeliruan
terhadap materi kami harap bisa meluruskannya dan
memakluminya. Maka kami banyak berharap kepada para
pembaca untuk tidak segan memberikan kritik, saran, dan
masukan yang membangun kepada kami.

DAFTAR PUSTAKA

Karsadi, dkk.2014. Pancasila di Perguruan Tinggi:


Bentuk Moral, Karakter dan Budaya Bangsa.
Kendari: FKIP-Universitas Halu Oleo
Safiun, La Ode. 2014. Modul Pendidikan Pancasila.
Kendari : FKIP-Universitas Halu Oleo
Sugiarto, Ahmad. 2013. Makalah Pancasila Dalam Konteks
Ketatanegaraan NKRI. http://pend-
pancasila.blogspot.com/2013/12/makalah-pancasila-dalam-
konteks.html. Diakses pada tanggal 20 November 2014.
Tim Pengajar Mata Kuliah Umum. 2014. Buku Ajar
Pancasila. Kendari: Universitas Halu Oleo

Baiklah gan inilah makalah pancasila yang membahas tentang


pancasila dalam konteks ketatanegaraan RI. Semoga gan sudah
dapat mengerti apa itu pancasila dan seperti apa pancasila itu dalam
perundang-undangan RI saat ini. Salam pengetahuan gan !!

RELATED POSTS:
CONTOH LAPORAN PERJALANAN KE GALERI
LUKISAN
“PENGERTIAN SEMIOTIKA MENURUT PARA
AHLI”
DEFENISI DAN MAKNA SASTRA
“PUISI & PROSA SERTA UNSURNYA”
PENGERTIAN ICON, INDEX DAN SIMBOL

1 RESPONSE TO "MAKALAH PANCASILA DALAM KONTEKS


KETATANEGARAAN REPUBLIK INDONESIA"

Unknown 25 August 2020 at 04:22


ASSALAMUALAIKUM SAYA INGIN BERBAGI
CARA SUKSES SAYA NGURUS IJAZAH saya
atas nama bambang asal dari jawa timur sedikit
saya ingin berbagi cerita masalah pengurusan
ijazah saya yang kemarin hilang mulai dari
ijazah SD sampai SMA, tapi alhamdulillah
untung saja ada salah satu keluarga saya yang
bekerja di salah satu dinas kabupaten di wilayah
jawa timur dia memberikan petunjuk cara
mengurus ijazah saya yang hilang, dia
memberikan no hp BPK DR SUTANTO S.H, M.A
beliau selaku kepala biro umum di kantor
kemendikbud pusat jakarta nomor hp beliau
0823-5240-6469, alhamdulillah beliau betul
betul bisa ngurusin masalah ijazah saya,
alhamdulillah setelah saya tlp beliau di nomor
hp 0823-5240-6469, saya di beri petunjuk untuk
mempersiap'kan berkas yang di butuh'kan sama
beliau dan hari itu juga saya langsun email
berkas'nya dan saya juga langsung selesai'kan
ADM'nya 50% dan sisa'nya langsun saya
selesai'kan juga setelah ijazah saya sudah ke
terima, alhamdulillah proses'nya sangat cepat
hanya dalam 1 minggu berkas ijazah saya
sudah ke terima.....alhamdulillah terima kasih
kpd bpk DR SUTANTO S.H,M.A berkat bantuan
bpk lamaran kerja saya sudah di terima, bagi
saudara/i yang lagi bermasalah malah ijazah
silah'kan hub beliau semoga beliau bisa bantu,
dan ternyata juga beliau bisa bantu dengan
menu di bawah ini wassalam.....

1. Beliau bisa membantu anda yang kesulitan :


– Ingin kuliah tapi gak ada waktu karena
terbentur jam kerja
– Ijazah hilang, rusak, dicuri, kebakaran dan
kecelakaan faktor lain, dll.
– Drop out takut dimarahin ortu
– IPK jelek, ingin dibagusin
– Biaya kuliah tinggi tapi ingin cepat kerja
– Ijazah ditahan perusahaan tetapi ingin pindah
ke perusahaan lain
– Dll.
2. PRODUK KAMI
Semua ijazah DIPLOMA (D1,D2,D3) S/D
SARJANA (S1, S2)..
Hampir semua perguruan tinggi kami punya
data basenya.
UNIVERSITAS TARUMA NEGARA
UNIVERSITAS MERCUBUANA
UNIVERSITAS GAJAH MADA UNIVERSITAS
ATMA JAYA
UNIVERSITAS PANCASILA UNIVERSITAS
MOETOPO
UNIVERSITAS TERBUKA UNIVERSITAS
ISLAM INDONESIA
UNIVERSITAS TRISAKTI UNIVERSITAS
KRISTEN INDONESIA
UNIVERSITAS BUDI LIHUR ASMI
UNIVERSITAS ILMUKOMPUTER
UNIVERSITAS DIPONOGORO
AKADEMI BAHASA ASING BINA SARANA
INFORMATIKA
UPN VETERAN AKADEMI PARIWISATA
INDONESIA
INSTITUT TEKHNOLOGI SERPONG STIE
YPKP
STIE SUKABUMI YAI
ISTN STIE PERBANAS
LIA / TOEFEL STIMIK SWADHARMA
STIMIK UKRIDA
UNIVERSITAS NASIONAL UNIVERSITAS
JAKARTA
UNIVERSITAS BUNG KARNO UNIVERSITAS
PADJAJARAN
UNIVERSITAS BOROBUDUR UNIVERSITAS
INDONESIA
UNIVERSITAS MUHAMMADYAH
UNIVERSITAS BATAM
UNIVERSITAS SAHID DLL
3. DATA YANG DI BUTUHKAN
Persyaratan untuk ijazah :
1. Nama
2. Tempat & tgl lahir
3. foto ukuran 4 x 6 (bebas, rapi, dan usahakan
berjas),semua data discan dan di email ke
alamat email bpk
sutantokemendikbud@gmail.com
4. IPK yang di inginkan
5. universitas yang di inginkan
6. Jurusan yang di inginkan
7. Tahun kelulusan yang di inginkan
8. Nama dan alamat lengkap, serta no. telphone
untuk pengiriman dokumen
9. Di kirim ke alamat email:
sutantokemendikbud@gmail.com berkas akan
di tindak lanjuti akan setelah pembayaran 50%
masuk
10. Pembayaran lewat Transfer ke Rekening
MANDIRI, BNI, BRI,
11. PENGIRIMAN Dokumen Via JNE
4. Biaya – Biaya
• SD = Rp. 1.500.000
• SMP = Rp. 2.000.000
• SMA = Rp. 3.000.000
• D3 = 6.000.000
• S1 = 7.500.000(TERGANTUN UNIVERSITAS)
• S2 = 12.000.000(TERGANTUN
UNIVERSITAS)
• S3 / Doktoral Rp. 24.000.000
(kampus terkenal – wajib ikut kuliah beberapa
bulan)
• D3 Kebidanan / keperawatan Rp. 8.500.000
(minimal sudah pernah kuliah di jurusan
tersebut hingga semester 4)
• Pindah jurusan/profesi dari Bidan/Perawat ke
Dokter. Rp. 32.000.000

Reply
Enter your comment...

Comment as: Google Account

Publish Preview

Newer Post Home Older Post

Copyright 2014 KUMPULAN TUGAS MAKALAH SEKOLAH DAN KULIAH Design by Isbul Ansari

Anda mungkin juga menyukai