Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH PANCASILA

“Primodalisme Akibat Rendahnya Pemahaman dan Pengalaman Nilai-


Nilai Pancasila Dalam Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa, dan
Bernegara.”

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4

KETUA : ALMIRANDA SHAFIRA SUBHAN (N011201053)

ANGGOTA : ALIYYAH ATHIYYAH NABILA ASFAR (N011201046)

NURUL FAJRI (N011201039)

NURHALIZAFITRI (N011201060)

KELOMPOK : 4 (EMPAT)

MATA KULIAH : PANCASILA 54 FARMASI B)

DOSEN PENGAMPU : RAMHATULLAH,S.Ip., M,Si.

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS HASANUDDIN

2020/2021
Pancasila
Internalisasi dan Aktualisasi Ideologi Pancasila Makassar, 17 November 2020

PRIMORDIALISME AKIBAT RENDAHNYA PEMAHAMAN DAN


PENGALAMAN NILAI-NILAI PANCASILA DALAM KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA, DAN BERNEGARA.

Almiranda Shafira Shafira1, Aliyyah Athiyyah Asfar 2, Nurul Fajri3, Nurkhaliza4 Jurusan
Farmasi, Universitas Hasanuddin

ABSTRAK
Dinamika dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila ke dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan benegara adalah suatu keniscayaan, agar Pancasila tetap selalu relevan
dalam fungsinya memberikan pedoman bagi pengambilan kebijaksanaan dan
pemecahan masalah dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agar loyalitas warga
masyarakat dan warganegara terhadap Pancasila tetap tinggi. Di lain pihak, apatisme
dan resistensi terhadap Pancasila bisa diminimalisir. Substansi dari adanya dinamika
dalam aktualisasi nilai Pancasila dalam kehidupan praksis adalah selalu terjadinya
perubahan dan pembaharuan dalam mentransformasikan nilai Pancasila ke dalam
norma dan praktik hidup dengan menjaga konsistensi, relevansi, dan
kontekstualisasinya. Sedangkan perubahan dan pembaharuan yang berkesinambungan
terjadi apabila ada dinamika internal (self-renewal) dan penyerapan terhadap nilai-nilai
asing yang relevan untuk pengembangan dan penggayaan ideologi Pancasila.Muara dari
semua upaya perubahan dan pembaharuan dalam mengaktualisasikan nilai Pancasila
adalah terjaganya akseptabilitas dan kredibilitas Pancasila oleh warganegara dan
wargamasyarakat Indonesia.

Kata Kunci : Internalisasi dan Aktualisasi Ideologi Pancasila.


PENDAHULUAN berpaham kolektivisme. Bahkan bukan
Aktualisasi Pancasila dalam berpaham teokrasi dan bukan
Kehidupan Berbangsa dan Bernegara perpaham sekuler. Posisi Pancasila
dilihat dari aspek (1) Keharusan moral, inilah yang merepotkan aktualisasi
(2) subyektif, (3) ketaatan moral, (4) nilai-nilainya ke dalam kehidupan
kesadaran moral, (5) internalisasi praksis berbangsa dan bernegara.
nilainilai moral Pancasila, (6) proses Dinamika aktualisasi nilai Pancasila
pembentukan kepribadian Pancasila, bagaikan pendelum (bandul jam) yang
dan (7) implementasi nilai-nilai selalu bergerak ke kanan dan ke kiri
Pancasila”, dapat dijelaskan sebagai secara seimbang tanpa pernah berhenti
berikut. tepat di tengah.Pada saat berdirinya
Pancasila sebagai dasar dan negara Republik Indonesia, kita sepakat
ideologi negara merupakan kesepakatan mendasarkan diri pada ideologi
politik para founding fathers ketika Pancasila dan UUD 1945 dalam
negara Indonesia didirikan. Namun mengatur dan menjalankan kehidupan
dalam perjalanan panjangkehidupan negara.
berbangsa dan bernegara, Pancasila
sering mengalami berbagai deviasi INTERNASLISASI DAN AKTUALISASI
dalam aktualisasi nilai-nilainya. Deviasi IDEOLOGI PANCASILA
pengamalan Pancasila tersebut bisa a. Konsep
berupa penambahan, pengurangan, dan Pancasila berasal dari bahasa
sansekerta yaitu “panca” dan
penyimpangan dari makna yang “sila”. Panca berarti lima,
seharusnya, dan seiring dengan itu sedangkan sila berarti batu sendi
atau alas dasar. Dari gabungan
sering pula terjadi upaya pelurusan kedua kata tersebut, maka
kembali. pancasila dapat diartikan sebagai
lima alas dasar. Berdasarkan
Pancasila sering digolongkan ke pengertiannya sendiri, kita dapat
dalam ideologi tengah di antara dua menyimpulkan bahwa pancasila
ideologi besar dunia yang paling memang dibuat dengan tujuan
berpengaruh, sehingga sering disifatkan untuk menjadi dasar dan ideologi
bukan ini dan bukan itu. Pancasila dari Negara Indonesia itu sendiri.
bukan berpaham komunisme dan bukan
berpaham kapitalisme. Pancasila tidak
berpaham individualisme dan tidak
Pancasila merupakan b. Realita
rumusan dan pedoman Pancasila merupakan ciri
kehidupan berbangsa dan khas bangsa
bernegara bagi masyarakat Indonesia, yang dapat
Indonesia.Kedudukan pancasila membedakannya dnegan bangsa-
sebagai dasar Negara bangsa lainnya. Ciri khas ini
mempunyai fungsi dan merupakan pencerminan dari
kedudukan sebagai kaidah pertumbuhan dan
Negara bersifat tetap, kuat, tidak perkembangan bangsa Indonesia
dapat diubah oleh apapun. yang ditentukan oleh kehidupan
Pancasila pun sebagai iedologi budi bangsa Indonesia. Pancasila
atau cita-cita dan tujuan sebagai dasar dan ideologi
Negara untuk mewujudkan pancasila sangat berperan dalam
Negara yang merdeka, berdaulat, membangun kehidupan bangsa
bersatu dan berkedaulatan Indonesia yang berbudi pekerti.
rakyat dalam suasana kehidupan Penting bagi masyarakat
berbangsa yang aman dan tertib, untuk memahami, menghayati,
serta lingkungan pergaulan dan mengamalkan pancasila
dunia yang bersahabat dan dalam segala degi kehidupan.
damai. Isi dari pancasila inilah Tanpa pemahaman dan
pengamalan, pancasila
yang menjadi pondasi penyususn
hanya akan menjadi
utama Negara Indonesia, antara rangkaian katakata yang tidak
lain : bermakna dan merupakan
perumusan yang tidak lagi
i. Ketuhanan Yang Maha Esa ii. memiliki arti bagi kehidupan
berbangsa dan
Kemanusiaan yang adil dan
bernegara.Nilai-nilai pancasila
beradab sebagai dasar Negara tentu harus
diamalkan oleh
iii. Persatuan Indonesia iv. masyarakat Indonesia.Masih
Kerakyatan yang dipimpin oleh adanya kasuskasus seperti
narkoba, tawuran antar pelajar
hikmat kebijaksanaan dalam dan pergaulan bebas
permusyaratan/perwalikan merupakan tanda bahwa
masyarakat Indonesia
v. Keadilan sosial bagi seluruh masih
rakyat Indonesia.
memiliki pemahaman dan Poinnya, primordialisme
pengamalan yang rendah ini memang dikaitkan dengan
terhadap nilai-nilai pancasila ikatan kekerabatan, kedaerahan,
tersebut dalam kehidupan agama, kebudayaan, kesukuan,
sehari-hari.Munculnya bahasa, dan adat istiadat.
permasalahan yang terjadi di Semangat primordialisme ini
Indonesia memperlihatkan merupakan gambaran riil yang
bahwa nilai-nilai pancasila dalam terdapat di dalam Negara
kehidupan berbangsa dan Indonesia dengan keberadaan
bernegara sedikit demi sedikit suku, agama, dan budaya yang
telah pudar. beragam. Primordialisme ini pun
Oleh karena itu perlu bisa menyebabkan
diungkap dan ditelusuri lebih etnosentrisme, yaitu sikap yang
jauh berbagai permasalaahn di menganggap cara hidup
Negara Indonesia ini untuk masyarakatnya adalah yang
mengetahui seberapa penting paling baik.
pemahaman dan pengamalan Fenomena primordialisme
nilai-nilai pancasila tersebut terkadang muncul
sebagai dasar dan ideologi dalam kehidupan
Negara Indonesia. masyarakat Indonesia.
Situasi seperti ini sesuai
c. Masalah dengan tesis
Primordialisme umumnya Clifford Geertz yang
diartikan sebagai anggapan
bahwa kelompok-kelompok menyebutkan bahwa
sosial dikarakteristikkan oleh potensi menguatnya
gambaran seperti kewilayahan,
agama, budaya bahasa, dan identitas primordial cenderung
organisasi sosial yang didasari akan tetap besar
secara objek sebagai hal yang
sudah diberikan dan ada sejak setelah sebuah Negara masuk ke
dulu, keberadaannya tidak lagi dalam era kemerdekaannya.
dapat dibantah.
Berbagai ekspresi
yang diperlihatkan oleh
sebagian masyarakat
di daerah-daerah
dalam wujud pengukuhan
eksistensi diri dan
sekaligus dalam batas
tertentu merupakan
refleksi dari penentangan difasilitasi oleh Center
terhadap konsep rasa senasib Management Initiative CMI di
atas nama kesejarahan yang Helsinki pada bulan
menjadi komitmen dan cita-cita Agustus 2005 merupakan
ke depan sebagai sebuah bangsa solusi yang diharapkan dapat
menunjukkan bahwa fenomena memulihkan keterputusan dari
kebangkitan primordialisme ingatan positif masyarakat Aceh
berwujud sentimen keetnisan terhadap
yang mengarah pada upaya Indonesia.
kemandirian total atau bahkan Situasi yang
pemisahan diri. Hal ini bukanlah berbeda ditunjukkan
sesuatu yang bisa diabaikan di Papua yang sejauh
dalam upaya pembangunan ini belum mengarah pada
bangsa Indonesia. gerakan etnonasionalisme yang
Salah satu kasus yang secara politik dan ekonomi
pernah terjadi di Indonesia mampu mengancam
berasal dari daerah Aceh dan
keutuhan dan
Papua.Hubungan Aceh dengan
integritas Republik
Indonesia pernah menempati
Indonesia
posisi yang cenderung negatif
RI.Etnonasionalisme
dalam mayoritas pemikiran
Papua sebagai wacana
masyarakat Aceh.Upaya awal
dan tuntutan pemisahan
untuk memutus rantai kekerasan
diri memang sempat menguat
di Aceh kemungkinan setelah
beberapa tahun setelah Soeharto
runtuhnya jabatan Soeharto,
jatuhpada 1998, namunmelemah
terutama di masa administrasi
sejak pembunuhan Theys
Presiden Habibie yang
Eluay pada 2001. Selain
memperlihatkan perubahan
kelemahan internal di
paradigma pusat terhadap
dalam Gerakan
daerah.
Papua
Maka setelah
melalui tahapan yang Merdeka, keberhasilan
cukup panjang proses sistem politik
perdamaian yang elektoral terutama
Pilkada papuanisasi di
lingkungan birokrasi dan
menguatnya upaya penegakan
hukum terutama pemberantasan
korupsi memengaruhi penguatan
integrasi nasional dalam bentuk
peningkatan partisipasi orang

asli Papua ke dalam sistem sejak zaman kolonial hingga


politik dan kepercayaan publik sekarang ini.
secara terbatas pada sistem Primordialisme yang
hukum RI. berlebihan ini disebabkan akibat
Secara singkat dapat rendahnya pemahaman dan
disimpulkan bahwa fondasi
pengamalan pancasila.
kesadaran dan identitas Papua
dikonstruksi oleh Pemerintah Berdasarkan laporan hasil
Kolonial Belanda.Upaya ini
survey Badan Pusat Statistik di
dilakukan dengan memanfaatkan
faktor perbedaan ras dan budaya 181 Kabupaten/Kota, 34
yang digunakan sebagai wacana
formal. Proses menjadi Papua Provinsi dengan
bagi orang orang asli Papua yang 12.056 responden,
membedakannya dengan orang
Indonesia diperkuat oleh sebanyak 89,4% orang
tindakan Pemerintah Indonesia menyatakan bahwa
sejak Indonesia menguasai
Papua pada 1963, dimulai penyebab permasalahan
dengan pengalaman sejarah dan konflik sosial yang
integrasi Papua yang dianggap
cacat legitimasi, diperparah terjadi disebabkan
dengan marginalisasi orang asli kurangnya pemahaman
dan proses pembangunan yang
meninggalkan dan menimbulkan dan pengamalan nilai-
efek diskriminatif terhadap nilai pancasila. Untuk
orang asli Papua, dan catatan
kekerasan negara dan mencegah primordialisme
pelanggaran HAM.Identitas mengancam keutuhan dan
Papua digunakan sebagai
pembeda instrumen sekaligus keamanan di Negara Indonesia
representasi berbagai persoalan ini, perludiketahui
yang semakin kompleks dari
terlebih dahulu,
apasaja faktor-
faktor yang menyebabkan
rendahnya pemahaman dan
pengamalan nilai-nilai
Pancasila. Terdapat
beberapa faktor yang dibedakan
menjadi dua berdasarkan
sumbernya, yaitu faktor
eksternal dan faktor internal.
Faktor eksternal tersebut terdiri
atas :
i. Lingkungan masyarakat dan
keluarga yang kurang
berkontribusi untuk Negara Indonesia.
memberikan pemahaman dan Mereka cenderung
contoh pengamalam nilainilai tidak mengamalkan
pancasila tersebut. Masyarakat nilai-nilai tersebut
lebih disibukkan bekerja dan dalam bersikap.
memenuhi kebutuhan masing- Karena itulah, masih terjadi
masing. ii. Pendidikan tentang beberapa masalah
nilai-nilai pancasila yang kurang dan konflik dalam
didapatkan, baik oleh tenaga masyarakat yang tidak
pengajar itu sendiri maupun dari memahami nilai-
keluarga dan masyarakat umum. nilai pancasila tersebut, salah
iii. Media komunikasi dan satunya primordialisme ini.
informasi teknologi yang
kurang dimanfaatkan dengan d. Solusi
baik sebagai sumber Mencegah adanya
primordialisme yang berpotensi
pemahaman nilai-nilai
mengancam keutuhan
pancasila dalam kehidupan NKRI, tentu membutuhkan
solusi yang tepat.Yang harus
sehari-hari dalam
diperbaiki dalam hal ini
bermasyarakat. adalah pemahaman dan
Untuk faktor internal pengamalan nilai-nilai
sendiri, disebabkan oleh pola pancasila tersebut.Salah
pikir dan sikap masingmasing satu caranya yaitu dengan
individu.Pola pikir adanya pewarisan nilai-
masyarakat yang masih nilai dasar pancasila, yang
menganggap sepele nilai-nilai apabila ditelusuri secara
dasar pancasila tersebut, historis pewarisan
membuat mereka berpikir tersbeut telah dilakukan sejak
bahwa mereka tidak memiliki awal kemerdekaan
peran yang penting untuk hingga sekarang,
ikut berkontribusi walaupun memiliki bentuk
mempertahankan keutuhan dan intensitas yang
berbeda-beda dari zaman
ke zaman.Pada saat
ini, dalam rangka
mengintensifkan kembali
pembudayaan nilai-nilai
pancasila kepada generasi
penerus bangsa, maka nilai-nilai kenegaraan yang meliputi
tersebut diwariskan dalam kelembagaan Negara
bentuk pendidikan.Contohnya (legislatif, eksekutif,
pembelajaran pancasila yang yudikatif), bidang politik,
terus menjadi mata ekonomi, hukum, pertahanan
pembelajaran wajib bahkan keamanan, dan bidang
hingga tingkat universitas kenegaraan lainnya.
sebagai mata kuliah wajib yang ii. Aktualisasi subjektif, yaitu
harus dipelajari oleh seluruh aktualisasi pancasila pada
mahasiswa.Selain itu juga setiap individu terutama
diadakan seminar-seminar yang dalam aspek moral yang
membahas mengenai pentingnya berkaitan dalam kehidupan
membudayakan pancasila bernegara dan
melalui pendidikan, khususnya bermasyarakat, tidak
pendidikan tinggi. terkecuali baik warga Negara
Pewarisan-pewarisan biasa maupun penyelenggara
nilai pancasila tersebut tentu Negara. Masyarakat-
tidak akan bermakna jika tidak masyarakat tersebut perlu
diaktualisasikan atau diterapkan mengontrol dirinya agar
dengan baik oleh masyarakatnya. moral ketuhanan dan
Yang dimaksud dengan kemanusiaan tetap
aktualisasi ini adalah bagaimana terkandung di dalam dirinya
nilai-nilai pancasila tersebut sebagaimana nilai-nilai yang
benar-benar dapat tercermin ada di dalam pancasila.
dalam sikap dan tingkah laku
seluruh wargaa Negara, mulai KESIMPULAN
dari apart dan pimpinan nasional Pancasila merupakan ciri khas
bangsa Indonesia, yang dapat
sampai kepada rakyat biasa. membedakannya dnegan bangsa-bangsa
Aktualisasi pancasila dibedakan lainnya. Ciri khas ini
merupakan pencerminan dari
atas dua macam : pertumbuhan dan perkembangan bangsa
i. Aktualisasi objektif, yaitu Indonesia yang ditentukan oleh kehidupan
aktualisasi pancasila dalam budi bangsa
berbagai bidang kehidupan
Indonesia. Pancasila sebagai dasar dan berbangsa, dan benegara adalah suatu
ideologi pancasila sangat berperan keniscayaan, agar Pancasila tetap selalu
dalam membangun kehidupan bangsa relevan dalam fungsinya memberikan
Indonesia yang berbudi pekerti. pedoman bagi pengambilan
Penting bagi masyarakat untuk kebijaksanaan dan pemecahan masalah
memahami, menghayati, dan dalam kehidupan berbangsa dan
mengamalkan pancasila dalam segala bernegara. Agar loyalitas warga
degi kehidupan. Tanpa pemahaman dan masyarakat dan warganegara terhadap
pengamalan, pancasila hanya akan Pancasila tetap tinggi. Di lain pihak,
menjadi rangkaian kata-kata yang tidak apatisme dan resistensi
bermakna dan merupakan perumusan terhadap Pancasila bisa
yang tidak lagi memiliki arti bagi diminimalisir. Substansi dari adanya
kehidupan berbangsa dan dinamika dalam aktualisasi nilai Pancasila
bernegara.Nilai-nilai pancasila sebagai dalam kehidupan praksis adalah selalu
dasar Negara tentu harus diamalkan terjadinya perubahan dan pembaharuan
oleh masyarakat Indonesia.Masih dalam mentransformasikan nilai
adanya kasus-kasus seperti narkoba, Pancasila ke dalam norma dan praktik
tawuran antar pelajar dan pergaulan hidup dengan menjaga konsistensi,
bebas merupakan tanda bahwa relevansi, dan
masyarakat Indonesia masih memiliki kontekstualisasinya.
pemahaman dan pengamalan yang Sedangkan perubahan dan
rendah terhadap nilai-nilai pancasila pembaharuan yang berkesinambungan
tersebut dalam kehidupan terjadi apabila ada dinamika internal (self-
seharihari.Munculnya permasalahan renewal) dan penyerapan terhadap
yang terjadi di Indonesia nilai-nilai asing yang relevan untuk
memperlihatkan bahwa nilai-nilai pengembangan dan penggayaan ideologi
pancasila dalam kehidupan berbangsa
Pancasila.Muara dari semua upaya
dan bernegara sedikit demi sedikit telah
perubahan dan pembaharuan dalam
pudar.
mengaktualisasikan nilai Pancasila
adalah terjaganya
SARAN
akseptabilitas dan kredibilitas Pancasila
Dinamika dalam
oleh warganegara dan
mengaktualisasikan nilai Pancasila ke
dalam kehidupan bermasyarakat, wargamasyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Ahmadin.(2019). Pemahaman Pancasila Sebagai Wujud Kepribadian Tangguh Studi
Kasus di Bima.Jurnal Pendidikan IPS 9(2): 86-95.

Bangsawan, I. P. R. (2018).Riwayat &Karya : Sebuah Portofolio. Disdikporapar


Banyuasin.

Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi. (2016). Pendidikan Pancasila


untuk Perguruan Tinggi. Cetakan Pertama. Jakarta: Direktorat Jendral Pembelajaran
dan Kemahasiswaan

Rohani, E. (2019). Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan : Akutualisasi


Nilainilai Pancasila dan Kewarganegaraan dalam Perspektif Santri. Cetakan Pertama.
Banten : Gema Media.

Ronto.(2012). Pancasila sebagai Ideologi dan Dasar Negara. Cetakan Pertama. Jakarta
: Balai Pustaka.

Rozi, S. (2009). Nasionalisme, Demokratisasi, dan Sentimen Primodialisme di


Indonesia : Problematika Identitas Keetnisan versus Keindonesiaan pada Studi Kasus
Aceh, Papua, Bali, dan Riau. Jurnal Penelitian Politik 6(1): 89-104.

Susanto, L., Holilulloh, dan H. Yanzi. (2015). Faktor-faktor Penyebab Rendahnya


Pemahaman Nilai-nilai Sumpah Pemuda.Jurnal Kultur Demokrasi 4(8).

Thalib, A. A. (2017). Isu-isu Identitas Budaya Nasional dalam Film “Tenggelamnya


Kapal Van der Wijck”. Jurnal Kajian Ilmu Budaya dan Perubahan Sosial 1(2): 1-7.

Anda mungkin juga menyukai