PANCASILA
OLEH :
Puji syukur Penulis ucapkan Kehadirat Allah swt karena dengan rahmat dan
karunianya penulis dapat menyelesaikan tugas Critical Journal Review yang berjudul tentang
hasil penelitian pembelajaran Pancasila.
Penulis sangat berharap hasil kritikan ini berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan para pembaca. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam laporan ini
terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan saran demi
perbaikan laporan ini
Semoga jurnal ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya jurnal
yang telah disusun ini dapat berguna bagi penulis sendiri maupun para pembaca. Sebelumnya
penulis mohon maaf apabila terdapat kesalahaan kata kata yang kurang tepat dan berkenan di
hati para pembaca. Terima kasih.
Penulis
JPK: Jurnal Pancasila dan Kewarganegaraan, Vol. 1, No. 2, Januari 2017 E-ISSN 2527-7057,
P-ISSN 2545-2683 50
Pancasila is the basis of the state and outlook of the nation Indonesia. As the foundation of
the State, Pancasila used as the basis to build the Unitary Republic of Indonesia. As an
ideology of nation and state of Indonesia, Pancasila is the crystallization of the customs
value, the value of cultural and religious values contained in the view of life in Indonesia.
Pancasila is the official philosophical foundation and nation’s view of life. As the foundation
of thr State, Pancasila is used as the basis to build the Unitary Republic of Indonesia. As an
ideology of nation and state of Indonesia, Pancasila is the crystalization of the custom value,
cultural and religious values in the view of lifr in Indonesia The value in Pancasila has a set
of values, namely divinity,ŕ humanity, unity, democracy, and justice. The condition of
Indonesia today can be identified by looking at the behavior and personality of Indonesian
society, as reflected in daily behavior. Globalization is not inevitable. Globalization makes all
countries seemed limitless. For that we need Pancasila as the filter of globalization. The
necessity of civilizing values of Pancasila is not just understanding, but must be lived and
embodied in experiences by each individual and the whole society that foster awareness and
the need to implement social, civic, and state based on Pancasila
PENDAHULUAN
3. Nilai-Nilai yang terkandung dalam Makna dalam sila ini adalah adanya
Pancasila kemakmuran yang merata bagi seluruh
rakyat, seluruh kekayaan dan sebagainya
Berikut ini adalah nilai-nilai dalam lima
dipergunakan untuk kebahagiaan bersama,
sila Pancasila
dan melindungi yang lemah. Pancasila
Ketuhanan Yang Maha Esa sebagai dasar Negara, pandanga hidup
bangsa Indonesia, dan sebagai ideologi
Nilai-nilai yang terkandung dalam sila
bangsa, menurut Suko Wiyono (2013)
pertama ini adalah dimana kita sebagai
memuat nilai-nilai/karakter bangsa
manusia yang diciptakan wajib
Indonesia yang tercermin dalam silasila
menjalankan perintah Tuhan dan menjauhi
Pancasilasebagai berikut: 1. Nilai-nilai
laranganNya. Masyarakat Indonesia
Ketuhanan Yang Maha Esa: terkandung di
berhak untuk memeluk agama dan
dalamnya prinsip asasi (1) Kepercayaan
kepercayaannya masing-masing dan wajib
dan Ketaqwaan kepada Tuhn Yang Maha
menjalankan apa yang diperintahkan
Esa; (2) kebebasan beragama dan
dalam agama masing-masing dan
berkepercayaan paa Tuhan Yang Maha
Esa sebagai hak yang paling asasi bagi sesuai dengan nilainilai Pancasila yaitu:
manusia; (3) toleransi di antara umat Penyimpangan sila pertama Saat ini kita
beragama dan berkepercayaan kepada menjumpai generasi muda yang tidak
Tuhan Yang Maha Esa; dan (4) Kecintaan bertaqwa kepada Tuhan YME. Misalnya:
pada semua makhluk ciptaan Tuhan, meninggalkan ibadah, melanggar
khususnya makhluk manusia. 2. Nilai-nilai peraturan agama, menganggap dirinya
Kemanusiaan yang Adil dan Beradab: sebagai Tuhan atau Rasul, dan lain
terkandun di dalamnya prinsip asasi (1) sebagainya. Penyimpangan sila
Kecintaan kepada sesama manusia sesuai keduaSekarang ini kita temui diantara
dengan prinsip bahwa kemanusiaan adalah pemuda Indonesia yang tidak
satu adanya; (2) Kejujuran; (3) memanusiakan manusia lain sebagai mana
Kesamaderajatan manusia; (4) Keadilan; mestinya. Misalnya: kasus pembunuhan,
dan (5) Keadaban. 3. Nilai-nilai Persatua perampokan, pemerkosaan, dan lain
Indonesia: terkandung di dalamnya prinsip sebagainya. Penyimpangan sila ketiga
asasi (1) Persatuan; (2) Kebersamaan; (3) Memudarnya rasa persatuan dan kesatuan
Kecintaan pada bangsa; (4) Kecintaan yang terjadi pada masyarakat Indonesia
pada tanah air; dan (5) Bhineka Tunggal saat ini. Misalnya: tawuran antar pelajar,
Ika. 4. Nilai-nilai Kerakyatan yang bentrok antar warga seperti perang sampit,
Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan bentrok antar suku seperti kisah perang
dalam Permusyawaratan/Perwakilan: sampit, dan lain sebagainya.
terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) Penyimpangan sila keempat Demokrasi
Kerakyatan; (2) Musyawarah mufakat; (3) selayaknya dilaksanakan dengan
Demokrasi; (4) Hikmat kebijaksanaan, dan sehat.Fenomena yang terjadi saat ini masih
(Perwakilan). 5. Nilai-nilai Keadilan adanya money politic di kalangan
Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia: masyarakat yang biasa dijumpai pada saat
terkandung di dalamnya prinsip asasi (1) 4. pemilihan kepala desa, pemilihan bupati
Kondisi Masyarakat Indonesia saat ini atau walikota.Penyimpangan sila kelima
dalam Menerapkan Nilai-Nilai Pancasila Selanjutnya mengenai keadilan, banyak
Kondisi bangsa Indonesia saat ini dapat fakta-fakta mengenai ketidakadilan yang
dikaji dan identifikasi dengan melihat di lakukan oleh generasi muda bangsa
prilaku dan kepribadian masyarakat Indonesia saat ini.Tidak perlu jauh-jauh,
Indonesia tercermin pada tingkah laku saat ini dapat kita lihat pada kelompok
masyarakat Indonesia sehari-hari. Perilaku belajar kita saja sebagai faktanya.Dalam
masyarakat Indonesia saat ini yang tidak kelompok belajar PPKN misalnya, tugas
PPKN membuat makalah secara kelompok dasar Negara dan pandangan hidup bangsa
ketidak adilan selalu kita rasakan. Hal (Sri Untari, 2012). (5) Pancasila sebagai
tersebut karena sebenarnya yang paradigma keilmuan ekonomi, politik,
mengerjakan tugas kelompok dari 8 hukum, dan pendidikan (6) Pancasila
anggota kelompok, hanya 3 orang saja dan sebagai ideologi terbuka Menurut Winarno
yang lainnya tinggal nitip nama. Padahal ia dalam Sri Untari (2012) disebut terbuka
menginginkan mendapatkan nilai yang sebab ideologi Pancasila bersumber pada
sama. Sungguh ini adalah contoh kecil kondisi obyektif, konsep, prinsip, dan
yang berada pada kehidupan para pelajar nilai-nilai orisinal masyarakat Indonesia
sehari-hari. 5. Upaya yang dilakukan sendiri. Secara etimologis, istilah
Masyarakat Indonesia dalam kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta
Membudayakan Nilai-Nilai Pancasila budhayah yang merupakan bentuk jamak
Sebelum memasuki upaya masyarakat dari kata budhi yang berarti budi atau akal,
Indonesia dalam membudayakan nilai-nilai dengan demikian budaya berhubungan
Pancasila maka perlu kita tahu fungsi dari dengan budi atau akal (Suko Wiyono,
Pancasila. Sri Untari (2012) menjabarkan 2013). Menurut Kamus Besar Bahasa
fungsi Pancasila antara lain: (1) Pancasila Indonesia (2008) budaya adalah (1)
sebagai identitas dan kepribadian bangsa pikiran; akal budi; (2) adat-istiadat; (3)
Pancasila adalah kepribadian bangsa yang sesuatu mengenai kebudayaan yang sudah
digali dari nilai-nilai yang telah tumbuh berkembang (beradab, maju); (4) sesuatu
dan berkembang dalam masyarakat dan yang sudah menjadi kebiasaan yang sukar
budaya bangsa Indonesia. (2) Pancasila diubah. Sedangkan menurut
sebagai sistem filsafat Pancasila bersifat Koentjaraningrat dalam Suko Wiyono
obyektif ilmiah karena uraiannya bersifat (2013) kebudayaan ialah keseluruhan
logis dan dapat diterima oleh paham yang sistem gagasan, tindakan dan hasil karya
lain. (3) Pancasila sebagai sumber nilai manusia dalam rangka kehidupan
Nilai dasar Pancasila adalah nilai masyarakat yang dijadikan milik diri
ketuanan, nilai kemanusiaan, nilai manusia dengan melalui belajar. Dalam
persatuan, nilai kerakyatan, dan nilai artian seperti tersebut di atas maka
keadilan. (4) Pancasila sebagai sistem dibedakan wujud kebudayaan itu sebagai
etika Secara sederhana dapat dijelaskan berikut: (1) wujud kebudayaan sebagai
bahwa yang dimaksud etika Pancasila suatu kompleks gagasan, nilai, norma
adalah etika yang mengacu dan bersumber peraturan dan sebagainya, (2) wujud
pada nilai-nilai, norma Pancasila sebagai kebudayaan sebagai suatu kompleks
aktivitas serta tndakan berpola dari nilai luhur Pancasila, maka pendapat Suko
manusia dalam masyarakat, (3) wujud Wiyono (2013) berpendapat bahwa hal
kebudayaan sebagai benda-benda hasil yang ingin dicapai dalam pembudayaan
karya manusia. Berdasarkan pengertian di adalah sebagai berikut: 1) Masyarakat
atas maka pembudayaan nilai-nilai yang memiliki kesadaran yang tinggi akan
Pancasila yang merupakan sumber dari hak dan kewajiban sebagai pribadi,
karakter bangsa Indonesia, berarti anggota keluarga/masyarakat, dan sebagai
perwujudan nilai-nilai Pancasila itu dalam: warga Negara. 2) Sebagai pribadi ia dapat
(1) agasan, nilai, norma, dan peraturan, (2) bersikap dan bertingkah laku sebagai insan
aktivitas serta tindakan terpola dar hmba Tuhan, yang mampu menggunakan
manusia, dan (3) wujud hasil cipta cipta, rasa, dan karsa secara tepat,
manusia. Pembudayaan nilai-nilai sehingga dapat bersikap adil. Ia adalah
Pancasila tidak sekedar memahami saja, seorang yang beriman dan bertaqwa
namun harus dihayati dan diwujudkan terhadap Tuhan Yang Maha Esa sesua
dalam pengalamannya oleh setiap diri dengan agama dan kepercayaan masing-
pribadi dan seluruh lapisan masyarakat masing. 3) Sebagai anggota keluarga dan
sehingga menumbuhkan kesadaran dan masyarakat ia mampu mendudukkan
kebutuhan, mempertajam perasaan, dirinya secara tepat sesuai dengan fungsi
meningkatkan daya tahan, daya tangkal dan tugasnya. Ia faham dan mampu
dan daya saing bangsa yang semuanya menempatkan hak dan kewajiban dalam
tercermin pada sikap tanggap dan perilaku hidup bersama. 4) Sebagai warga Negara
masyarakat. Pembudayaan nilai-nilai luhur ia diharapkan faham akan hak dan
Pancasila perlu diupayakan pada berbagai kewajibannya sesuai dengan peraturan
kelompok masyarakat baik kelompok perundang-undangan yang berlaku, patuh
profesi seperti tenaga kerja, notaris, guru melaksanakan segal ketentuan perundang-
dan pengacara, kelompok fungsional undangan yang didasarkan atas kesadaran.
seperti wanita, pemuda, dan lain Sebagai warga Negara mampu membawa
sebagainya.Sejalan dengan upaya diri secara tepat dalam behubungan dengan
sedemikian rupa, diharapkan terdapat sesama warga Negara, dan dengan
penghayatan dan pengalaman nilainilai lembaga-lembaga kenegaraan. 5) Sebagai
luhur Pancasila di berbagai bidang tenaga pembangunan maka ia memahami
kehidupan bagi seluruh masyarakat. prinsipprinsip dasar program dan
Berkaitan dengan upaya pembudayaan peaksanaan pembangunan, baik
karakter bangsa yang bersumber dari nilai- pembangunan di daerah maupun
pembangunan nasional. Ia faham kegiatan PendidikanKewarganegaraan. Yogyakarta:
apa yang selayaknya dikerjakan dan Paradigma Kaelan. 2005. Pendidikan
diutamakan dalam menciptakan Pancasila. Yogyakarta: Universitas Gajah
masyarakat yang adil, sejahtera, dan Mada Departemen Pendidikan Nasional.
bahagia. 2008. Kamus Besar Bahasa Indonesia
Pusat Bahasa. Jakarta: PT Gramedia
KESIMPULAN
Pustaka Utama Sri Untari. 2012.
Pancasila merupakan dasar Negara dan “Pancasila dalam Kehidupan Berasyarakat,
pandangan hidup bangsa Indoesia.Sebagai Berbangsa, dan Bernegara” dalam
dasar Negara, Pancasila dijadikan sebagai Margono (Ed). Pendidikan Pancasila
dasar dalam membangun Negara Kesatuan Topik Aktual Kenegaraan dan
Republik Indonesia.Arus globalisasi tidak Kebangsaan. Malang: Universitas Negeri
mungkin dihentikan.Berjalannya Malang (UM Press) Sumarsono, dkk.
globalisasi tidak terlepas dari 2007. Pendidikan Kewarganegaraan.
perkembangan ilmu pengetahuan dan Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama
teknologi sebagai Ubaidiah, A, dkk. 2000. Pendidikan
penyebabnya.Dampaknya juga tidak bisa kewarganegaraan (Civic Education),
dihindarkan.Bagi masyarakat, bangsa dan DEmokrasi, HAM, & Masyarakat Madani.
Negara Indonesi, globalisasi memiliki Jakarta: IAIN Jakarta Press Wiyono, Suko.
dampak positif dan negative.Pembudayaan 2013. Reaktualisasi Pancasila dalam
nilai-nilai luhur Pancasila perlu Kehidupan Berbangsa dan Bernegara.
diupayakan.Diharapkan terdapat Malang: Universitas Wisnuwardhana
penghayatan dan pengalaman nilai-nilai Malang Press
luhur Pancasila di berbagai bidang
kehidupan bagi seluruh masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA