Alya Maharani
Pendidikan Agama Islam Universitas Islam Jakarta
putriaisyah04432@gmail.com
Abstract
Pancasila as a way of life and the basis of the Indonesian state has a very important meaning in shaping the identity, character and direction of the country's
development. As a way of life, Pancasila is a philosophical view that contains moral, ethical and social values which serve as guidelines for the lives of
individuals and Indonesian society. As the basis of the state, Pancasila is the main basis for drafting the Indonesian constitution and government system.
Pancasila as a way of life has five precepts or basic principles which state fundamental values that must be adhered to by all Indonesian citizens. Pancasila as the
basis of the state is a way of life for every human being in the nation and state. Seeing the phenomena that exist in the global era, quite a few Indonesian people
have forgotten the values of Pancasila. It is a threat and challenge in itself if the noble values of Pancasila begin to be eroded. Pancasila education also basically
provides a precise understanding of the meaning of Pancasila values. Therefore, efforts are needed to rebuild Pancasila values to prevent the negative beliefs and
influences that arise as a result of globalization.
Keywords: Citizenship, Pancasila, outlook on life
Abstrak
Pancasila sebagai pandangan hidup dan dasar negara Indonesia mengandung arti yang sangat penting dalam membentuk identitas, karakter dan arah pembangunan
negara tersebut. Sebagai pandangan hidup, pancasila adalah pandnagan filosofis yang mengandung nilai-nilai moral, etika dan sosial yang menjadi pedoman bagi
kehidupan individu dan masyarakat Indonesia. Sebagai dasar negara, pancasila merupakan pijakan utama bagi penyusunan konstitusi dan sistem pemerintahan
Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup memiliki lima sila atau prinsip dasar yang menyatakan nilai-nilai fundamental yang harus dipegang teguh oleh
seluruh warga negara Indonesia. Pancasila sebagai dasar negara merupakan pandangan hidup bagi setiap manusia berbangsa dan bernegara. Melihat fenomena
yang ada di era global, tak sedikit masyarakat Indonesia yang sudah melupakan nilai-nilai pancasila. Merupakan sebuah ancaman dan tantangan tersendiri apabila
nilai-nilai luhur pancasila mulai terkikis.. Pendidikan pancasila juga pada dasarnya memberikan pemahaman secara tepat atas makna dari nilai-nilai pancasila.
Oleh karena itu, diperlukan upaya dalam membangun kembali nilai-nilai pancasila untuk mencegah paham dan pengaruh negatif yang muncul akibat globalisasi.
1
(FAI) Universitas Islam Jakarta e ISSN 2963 – 8488
Vol 1 No 1 September 2022 ILMA (Jurnal Ilmu Pendidikan dan Keagamaan)
negatif yang masuk ke Indonesia yang dapat menyebabkan ideologi Dasar Negara yang mengatur hidup ketatanegaraan. Hal ini tampak dalam
bangsa tergerus. sejarah bahwa meskipun dituangkan dalam rumusan yang agak berbeda,
HASIL DAN PEMBAHASAN namun dalam tiga buah UUD yang pernah kita miliki yaitu dalam
pembukaan UUD 1945, Mukadimah Konstitusi Republik Indonesia
Arti pandangan hidup suatu bangsa
Serikat dan UUD sementara Republik Indonesia tahun 1950 pancasila itu
Sejak tanggal 28 oktober 1928 kita telah menjadi satu bangsa, artinya satu tetap tercantum di dalamnya. Pancasila yang selalu dikukuhkan dalam
kesatuan dari berbagai ragam latar belakang sosial budaya, agama dan kehidupan konstitusional kita, Pancasila selalu menjadi pegangan bersama
keturunan yang bertekad untuk membangun satu tatanan hidup berbangsa pada saat terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksistensi bangsa
dan bernegara. Setiap bangsa mempunyai cita-cita kita sebagai bangsa kita, merupakan bukti sejarah bahwa Pancasila memang selalu
Indonesia yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, yakni dikehendaki oleh bangsa Indonesia sebagai dasar kerohanian bangsa,
mewujudkan suatu tatanan masyarakat yang adil dan makmur materil dan dikehendaki sebagai Dasar Negara.
spirituan berdasarkan pancasila.
Eksistensi Nilai-Nilai Pancasila di Era globalisasi
Seperti halnya keluarga, suatu bangsa yang bertekad mencapai cita-cita
Pada dasarnya, pengaruh globalisasi memang tidak dapat dihindari oleh
bersama memerlukan suatu pandangan hidup, tanpa pandangan hidup,
siapapun. Dengan adanya perkembangan teknologi dan informasi yang
suatu bangsa akan terombang ambing. Dengan pandangan hidup suatu
semakin canggih dapat memberikan peluang besar bagi globalisasi dalam
bangsa dapat secara jelas mengetahui arah yang ingin dicapai. Dengan
menyebarluaskan pengaruhnya ke seluruh penjuru dunia. Tentu saja, hal
pandangan hidup, suatu bangsa akan dengan mudah memandang
ini sangat berpengaruh dari globalisasi itu sendiri bersifat positif maupun
persoalan-persoalan yang dihadapi dengan mudah mencari pemecahan
negatif. Dampak positif dari globalisasi telah kita rasakan pengaruhnya,
masalah-masalah yang dihadapi, memiliki pedoman dan pegangan dan
seperti kemudahan dalam mengakses informasi dengan mudah. Akan
membangun dirinya.
tetapi, dampak negatif dari globalisasi dapat menjadi suatu ancaman dan
Pandangan Hidup Bangsa Indonesia juga tantangan tersendiri terhadap eksistensi nilai-nilai dari pancasila.
Dalam pandangan hidup terkandung konsep dasar mengenai kehidupan Sehingga, generasi muda sudah pasti tidak menerapkan nilai-nilai luhur
yang dicitacitakan oleh sesuatu bangsa, terkandung pikiran yang dianggap bangsa dalam menjalani hidupnya. Hal ini merupakan tantangan terbesar
baik. Oleh karena itu pandangan hidup suatu bangsa merupakan masalah bangsa Indonesia, di mana nilai-nilai luhur Pancasila sudah mulai terkikis.
yang sangat asasi bagi kekokohan dan kelestarian suatu bangsa. Negara Ditambah lagi, generasi muda saat ini tidak memiliki pertahanan yang
Republik Indonesia memang tergolong muda dalam barisan Negara-negara kuat, sehingga dengan mudahnya terpengaruh dampak global yang buruk.
lain di dunia. melihat fenomena yang ada, masyarakat Indonesia tidak benarbenar
menjadikan Pancasila sebagai benteng untuk memfiltrasi diri dari
Tetapi bangsa Indonesia lahir dari sejarah dan kebudayaan yang tua,
pengaruh buruk globalisasi yang tentunya hal ini akan berdampak besar
melalui gemilangnya Kerajaan Sriwijaya, Majapahit dan Mataram.
terhadap kehidupan yang bertolak belakang dengan Pancasila.
Kemudian mengalami penderitaan penjajahan sepanjang tiga setengah
abad, sampai akhirnya bangsa Indonesia memproklamasikan Sejatinya, solusi yang dapat dilakukan adalah dibutuhkannya karakter
kemerdekaanya pada tanggal 17 Agustus 1945. Sejarah perjuangan bangsa yang dapat mempertahankan identitas bangsa. Karakter yang dimaksud
Indonesia untuk merebut kembali kemerdekaan nasionalnya sama tuanya adalah karakter yang bersumber dari nilai-nilai luhur bangsa Indonesia
dengan sejarah penjajahan itu sendiri. Bangsa Indonesia lahir menurut cara (Regiani & Dewi, 2021). Hal ini sangat penting agar setiap individu
dan jalan yang ditempuhnya sendiri yang merupakan hasil antara proses menjalani kehidupan sebagaimana mestinya. Saat ini Pancasila dalam diri
sejarah di masa lampau, tantangan perjuangan dan cita-cita hidup di masa bangsa Indonesia mulai menghilang. Hal ini dapat dibuktikan dengan
yang akan datang, yang secara keseluruhan membentuk kepribadianya melihat fenomena yang ada, contohnya adalah nilai persatuan yang
sendiri. Oleh karena itu bangsa Indonesia lahir dengan kepribadianya terkandung dalam sila ke-3 tidak serta merta diterapkan oleh masyarakat
sendiri, yang bersamaan dengan lahirnya bangsa dan Negara itu, dalam kehidupannya, mereka cenderung hidup secara individualis dengan
kepribadian itu ditekankan sebagai pandangan hidup dan dasar Negara menikmati perkembangan teknologi saat ini, hal ini didasarkan dengan
Pancasila. Bangsa Indonesia lahir dengan kekuatan sendiri, maka percaya mengikuti budaya-budaya luar. Kemudian budaya luar mulai masuk dan
pada diri sendiri juga merupakan salah satu ciri kepribadian bangsa tersebar luar ke seluruh penjuru dunia.
Indonesia. Kare\na itulah, Pancasila bukan lahir secara mendadak pada
Dalam nilai-nilai Pancasila terkandung nilai filsafat yang dijadikan dasar
tahun 1945, melainkan telah melalui proses yang panjang, dimatangkan
dari aturan dan dasar dibentuknya aturan yang menuntut setiap warga
oleh sejarah perjungan bangsa kita sendiri, dengan melihat pengalaman
bangsa-bangsa lain, dengan diilhami oleh bangsa kita dan gagasan-gagasan negara untuk bersikap sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku. Saat
besar bangsa kita sendiri. Karena pancasila sudah merupakan pandangan ini sangat diperlukan adanya penegasan dan mengembalikan kedudukan
hidup yang berakar dalam kepribadian bangsa, maka ia diterima sebagai Pancasila sebagai dasar negara supaya tidak ada lagi masyarakat yang
1
(FAI) Universitas Islam Jakarta e ISSN 2963 – 8488
Vol 1 No 1 September 2022 ILMA (Jurnal Ilmu Pendidikan dan Keagamaan)
salah memahami makna dari Pancasila itu sendiri. Dengan demikian, mata daripada kepentingan pribadi dan kelompok. Sila Keempat berbunyi
kuliah Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi sangat diperlukan dalam “Kerakyatan Yang dipimpin Oleh Khidmat Kebijaksanaan dalam
membangun kembali nilai-nilai luhur Pancasila. Dengan mengamalkan Permusyawaratan/Perwakilan”, maknanya yaitu masyarakat Indonesia
nilai-nilai luhur artinya kita telah menghargai perjuangan para pahlawan harus mengutamakan musyawarah untuk menjalankan negara yang
yang telah melewati berbagai rintangan dalam merumuskan rancangan demokrasi. Sila Kelima berbunyi “ Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat
dasar negara. Indonesia”, artinya masyarakat Indonesia memiliki tujuan yang sama,
Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa Indonesia yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur.
Pandangan hidup merupakan wawasan atau cara pandang mereka untuk Sila dari pancasila adalah bisa di katakan sebagai merupakan suatu
memenuhi kehidupan di dunia dan bekal di hari akhir. Bangsa Indonesia kesatuan yang mengandung nilai-nilai luhur bagi negara Indonesia. Setiap
yang terdiri dari suku bangsa tersebut, meyakini adanya kehidupan di sila saling berkaitan satu dengan yang lain nya. Kita harus melaksanakan
dunia dan hari akhir. Berdasarkan hal tersebut kita menemukan persamaan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila ketika di dalam berbagai macam
pandangan hidup di antara suku-suku bangsa di tanah air ini, ialah aspek kehidupan. Pada zaman sekarang pandangan hidup bangsa dan
keyakinan mereka adanya dua dunia kehidupan. pandangan hidup masyarakat mempunyai timbal balik. Pandangan hidup
Inilah yang menyatukan pandangan hidup bangsa Indonesia, walaupun pancasila yang ke bhineka tuggal ika itu wajib harus bisa merupakan asas
mereka terdiri atas berbagai macam suku yang berbeda, Bangsa Indonesia pemersatu bangsa, sehingga keanekaragaman itu tetap dapat dilestarikan.
yang terikat oleh keyakinan tuhan yang maha kuasa dan kuatnya tradisi
menyangkut masa depan yang dapat di tempuhnya. Inilah pandangan UCAPAN TERIMA KASIH (Jika Ada)
hidup bangsa Indonesia yang sebagaimana tertuang dalam kelima sila Bagian ini memberikan apresiasi kepada perorangan maupun organisasi
yang memberikan bantuan kepada penulis. Ucapan terima kasih kepada
pancasila.
pihak sponsor maupun dukungan finansial juga dituliskan di bagian ini.
Pancasila sebagai pandangan hidup berarti nilai-nilai Pancasila melekat
DAFTAR PUSTAKA
dalam kehidupan masyarakat dan dijadikan norma dalam bersikap dan
Penulisan Daftar pustaka menggunakan IEEE style.
bertindak. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa (Weltanschauung) [1] B. DePorter and M. Hernacki. Quantum Learning: Membiasakan
mengandung unsur-unsur sebagai berikut: nilai-nilai agama, budaya, dan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Kaifa, 2013.
adat istiadat. • Weltanschauung lebih mengacu pada pandangan hidup [2] R. E. Walpole. “Pengantar Statistika”. Edisi ke-3.
yang bersifat praktis. Driyarkara menegaskan bahwa weltanschauung Terjemahan oleh Bambang Sumantri. Jakarta: Gramedia, 1995.
[3] M. R. Wilhelmi, J. D. Godino, and E. Lacasta. ”Didactic
belum tentu didahului oleh filsafat karena pada masyarakat primitif
effectiveness of mathematical definitions case of the absolute value”.
terdapat pandangan hidup (Weltanschauung) yang tidak didahului
International Electronic Journal of Mathematics Education, vol. 2, no. 2,
rumusan filsafat.
pp. 72-90, 2007.
Pedoman dan perilaku sikap masyarakat harus selalu menjiwai nilai – nilai [4] A. Irawan and G. Kencanawaty, “Implementasi
luhur Pancasila. Nilai – nilai tersebut sesuai dengan kelima bunyi Etnomatematika dalam Pembelajaran Matematika Realistik di Sekolah
pancasila. Sila pertama yang berbunyi “Ketuhanan Yang Maha Esa”, Dasar Berbasis Budaya Kabupaten Purwakarta”. in Prosiding Seminar
dalam artian masyarakat Indonesia harus mengakui adanya Tuhan dan Nasional Matematika dan Pendidikan Matematika (SESIOMADIKA), pp.
171-174, 2017.
melakukan kewajiban agama serta saling menghormati keyakinan masing
[5] R. E. Utami. “Eksperimentasi Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
– masing. Sila Kedua berbunyi “Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab”,
Team Achievement Divisions (STAD) dan Jigsaw terhadap Prestasi
sila ini bermakna bahwa masyarakat Indonesia harus mengakui kedudukan
Belajar Matematika pada Materi Pokok Segiempat Ditinjau dari Gaya
manusia yang sama dan saling menghormati hak dan kewajiban setiap Belajar Peserta Didik SMP Negeri Kabupaten Blora”. Tesis. Universitas
orang. Sila Ketiga berbunyi “Persatuan Indonesia”, maknanya yaitu Sebelas Maret. Surakarta, 2012.
1
(FAI) Universitas Islam Jakarta e ISSN 2963 – 8488
Vol 1 No 1 September 2022 ILMA (Jurnal Ilmu Pendidikan dan Keagamaan)