Anda di halaman 1dari 8

PERANAN PENGAMALAN PANCASILA DALAM ERA

GLOBALISASI
Disusun dalam rangka memenuhi salah satu Tugas (1) Tutorial Online pada

Mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

( MKDU4111)

OLEH :

EULIS YANTI KUSMIATI

NIM : 042045466

UPBJJ BOGOR-TAHUN 2020


PENDAHULUAN

Pancasila merupakan lima dasar negara yang harus dijadikan pedoman hidup bagi
setiap warga Indonesia, segala aturan dan norma-norma yang ada harus sesuai dengan nilai
yang terkandung pada Pancasila. Pancasila yang merupakan dasar filsafat negara dapat
berfungsi sebagai jiwa bangsa, kepribadian bangsa, pandangan hidup bangsa, tujuan hidup
bangsa, dan pedoman hidup bangsa. Sehingga di era globalisasi ini kita sebagai generasi
penerus bangsa harus bisa menjaga kepribadian bangsa tersebut sebagai kepribadian
bangsa Indonesia di saat banyak sekali pengaruh dari internasional di berbagai bidang
kehidupan. Dengan tidak melakukan tindakan- tindakan anarkis yang dapat memecahkan
persatuan dan kesatuan negara kita. Tetapi sebaliknya, kebaikan- kebaikanlah yang harus
kita tunjukan dimata dunia dengan cara menjadi negara yang damai, bersatu dan memiliki
kepribadian yang nyata dan memperbanyak prestasi. Kita perlu meningkatkan lagi
penghayatan dan pengamalan kita terhadap Pancasila, agar tetap terjaga eksistensinya di
masyarakat karena inilah kepribadian negara kita. Di era globalisasi ini Pancasila masih
sangat perlu di hayati dan di amalkan oleh masyarakat dalam kehidupan sehari-hari yang
merupakan sumber dari segala peraturan di negara Indonesia dan menjadikanya sebagai
pedoman hidup.
Kajian Pustaka

AMIN, Zainul Ittihad, 2019 : Materi Pokok Pendidikan Kewarganegaraan; 1-9, Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.

MS Bakry, Noor, Pancasila Yuridis Kemegaraan, Liberty, Yogykarta, 1997

MS Bakry, Noor, Orientasi Filsafat Pancasila, Liberty, Yogyakarta,


1997

Drs. Suhadi S.H, Tanya Jawab Pancasila, Intan, Klaten, 1978


PEMBAHASAN

Di dalam menghadapi, era globalisasi sebagai suatu tantangan dan sekaligus peluang
yang harus diraih, berpijak pada budaya bangsa. Sebagai bangsa Indonesia kita tidak boleh
tercabut dari akar budaya bangsa yaitu pancasila. Budaya Pancasila itulah yang menjadi jati
diri bangsa Indonesia yang menentukan cara berpikir, cara bersikap, dan cara berbuat, kita
di dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam menghadapi tantangan
tersebut (globalisasi). Isu globalisasi seperti demokratisasi, hak asasi manusia (human
rights) dan lingkungan hidup harus dilihat dan dikaji bertitik tolak pada paradigma (sudut
pandang) pancasila.

Tantangan Pancasila sebagai ideologi terbuka di era globalisasi ini telah nampak
baik kini maupun nanti. Seperti terjadi tindakakan sparatis yang terjadi di berbagai wilayah
sperti aceh, Maluku, Papua dan yang lainya. Dan belum lama ini terjadi gerakan-gerakan
terorisme yang mengatsnamakan Agama dan gerakan-gerakan dari NII, yang justru hendak
memecah persatuan dan kesatuan negara kita. Penanganan yang tidak tepat dan tegas
terhadap gerakan-gerakan atau tindakan-tindakan yang dapat memecah persatuan bangsa
tersebut akan berdampak pada ancaman eksistensi pancasila di negara ini. Jika bangsa
Indonesia sudah kehilangan jiwanya karena pengaruh lingkungan, maka hilanglah
eksistensi kebangsaan Indonesia. Di era globalisasi ini Pancasila juga akan di hadapkan
oleh permasalahan yang lebih besar yaitu adanya globalisasi. Sekecil apapun perubahan
yang terjadi di dunia akan segera dirasakan oleh bangsa Indonesia, dan sebaliknya sekecil
apapun peristiwa atau masalah yang terjadi di Indonesia akan segera terlihat oleh dunia,
Sehingga Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa harus tetap terjaga eksistensinya
dalam masyarakat bangsa Indonesia agar tidak hilang karena pengaruh globalisasi.

Kebudayaan Indonesia merupakan proses pemanusiaan diri dalam bentuk


keselarasan, keserasian, dan keseimbangan hidup. Oleh para pemikir bangsa dirumuskan
secara ringkas dan padat pada pancasila (Ideologi Pancasila). Para ahli filsafah telah
menunjuk bahwa sila pertama “ketuhanan Yang Maha Esa” dalah dasar dari segala sila
(Notonegoro 1959. 106-107). Dengan mengacu pada pemikiran tersebut, manusia Indonesia
dengan kebudayaannya sebagai proses pemanusiaan dirinya dapat digambarkan menjadi
sebuah “segi tiga sama sisi” dengan puncaknya sebagai sila ke-1 (Ketuhanan Yang Maha
Esa), sedangkan kedua sudut dasarnya sila ke-2 (Kemanusiaan yang adil dan beradab) di sisi
kiri, sila ke-3 (Persatuan Indonesia), sila ke-4 (kerakyatan yang dipimpin oleh Hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan) dan sila ke-5 (Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat Indonesia) . dalam pengertian 1 adalah Engkau yang abadi, sila ke-2 dikenal
sebagai “Aku” manusia dalam konsep abstrak dan sila 3, 4 dan 5 dikenal sebagai sosialitas
manusia.

- PENGERTIAN PANCASILA

Pancasila mengandung arti panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar. Jadi
Pancasila merupakan lima dasar negara yang harus dijadikan pedoman hidup bagi seluruh
bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan . Pancasila selain sebagai dasar negara juga
sebagai sumber nilai dari segala nilai-nilai yang lain, Segala norma-norma atau aturan-
aturan harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila. Selain itu Pancasila juga sebagai jiwa
bangsa Indonesia, kepribadian bangsa Indonesia, sarana tujuan hidup bangsa Indonesia dan
pedoman hidup bangsa Indonesia.

Makna sila-sila Pancasila :

1. Ketuhanan

Ketuhanan menyatakan bahwa bangsa Indonesia harus memiliki Tuhan YME,


tetapi dengan menjamin seluruh warganya untuk memilih agamanya masing-masing dan
tidak memaksakan untuk memilih suatu agama tertentu dan ditekan untuk bertoleransi
dalam beribadah menurut agama masing-masing dan menghargai perbedaan.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab

Kemanusiaan adalah bagaimana sifat dasar manusia, bersikap bagaimana layaknya


manusia, menempatkan manusia dalam hakekatnya srbagai makhluk Tuhan, menjunjung
tinggi HAM dan mewujudkan keadilan dan beradab.

3. Persatuan

Persatuan berarti menggalang persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia dari
Sabang sampai Merauke, dengan mewujudkan rasa nasionalisme yaitu rasa bangga kita
terhadap bangsa dan negara atas apa yang dimiliki negara dan menerima kelebihan dan
kekuranganya. Dan memiliki rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
4. Kerakyatan

Hakikat sila ini adalah Demokrasi, dengan melakukan permusyawaratan dan


mengusahakan putusan bersama secara bulat sebelum melakukan tindakan bersama dan
atas dasar kejujuran bersama tanpa melakukan tindakan yang anarkis dalam
menyampaikan pendapat.
5. Keadilan

Kemakmuran yang merata bagi seluruh bangsa Indonesia, dengan mengutamakan


kebahagiaan bersama dari apa yang dimiliki dan diperoleh dan terciptalah suatu kedilan
sosial bagi seluruh bangsa Indonesia.

- FUNGSI DAN KEDUDUKAN PANCASILA

Dalam pembukaan UUD 1945 dinyatakan bahwa Pancasila sebagai dasar filsafat negara
yang mengandung arti sebagai moral negara dan ideologi negara dan filsafat hidup bangsa
yang bersifat mengharuskan setiap warga negaranya untuk mengamalkanya.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara memiliki funsi sebagai :

- dasar sudut pandang dalam usaha hidup kenegaraan dan dalam pemikiran
keadaan negara,

- sebagai dasar pendidkan etika sosial,

- sebagai asas pemersatu dalam kesatuan hidup bersama,

- sebagai dasar penyelesaian persolan-persoalan hidup.

Dengan dasar dan kedudukan mutlak yang dimiliki dalam negara Indonesia dapat
dinyatakan bahwa negara Indonesia adalah negara Pancasila.
- PENGHAYATAN FUNGSI DAN PENGAMALAN PANCASILA
a) Pancasila sebagai jiwa bangsa

Jiwa bangsa bagi bangsa Indonesia adalah Pancasilayang lahir bersamaan


dengan bangsa Indonesia dan merupakan sumber daya bagi kehidupan
sehari-hari bangsa Indonesia.
b) Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Sikap mental, tingkah laku dan amal perbuatan bangsa Indonesia memiliki
ciri khas yang dapat dibedakan dengan negara lain. Inilah yang dimaksud
dengan kepribadian bangsa. Kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila.
c) Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia Kepribadian bangsa
akan menjelma menjadi pandangan hidup bangsa. Pancasila yang dapat
memberi petunjuk untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan bersama,
misalnya dalam proses pembangunan Indonesia memilki pandangan hidup
dan tujuan hidup bangsa, yaitu Pncasila.
d) Pancasila sebagai sarana tujuan hidup bangsa Indonesia
Kebahagiaan hidup bansa Indonesia yang ingin dicapai baik hidup manusia
pribadi, bermasyarakat, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia
dengan tuhanya sehingga menciptakan masyarakat yang adil dan makmur
sesuai dengan pertimbangan hikmat Tuhan dan kebijaksanaan bangsa.
e) Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa

Dengan berpedoman kepada Pancasila akan memelihara nilai-nilai luhur yang


menjadi kepribadian bangsa yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-
hari dan diteruskan oleh generasi bangsa berikutnya di era modern.
SIMPULAN DAN SARAN

Era Globalisasi yang dipercepat dengan pertumbuhan luar biasa dari media massa
melalui media telekomunikasi dianggap akan menghilangkan batas geografis suatu negara.
Akibatnya, nasionalismeakan kehilangan wujud aslinya dan berganti menjadi universalisme
atau globalisme, di mana orang akan menjadi warga dunia, bukan warga suatu negara yang
batas-batas geografiknya sudah jelas.

Pemikiran ini berangkat dari buah pikiran Kenichi Ohmae, yaitu “Dunia Tanpa Batas”. Apa
yang diutarakan terutama dalam bidang-bidang bisnis, telekomunikasi atau informasi maupun
transportasi akan menembus batas-batas negara, tetapi tidak dengan sendirinya akan
menghilangkan negara, bangsa, dan identitas suatu bangsa. Nasionalisme tetap ada dan
relevan dibicarakan mengingat :

1. Manusia bukanlah sekedar mass product,tetapi makhluk yang berakal, berperasaan


dan berbudaya.

2. Fitrah manusia sebagai makhluk sosila yang bergolong-golong (primordial).


Primordialisme akan meluas ke arah nasionalisme. Oleh karena itu, nasionalisme
tidak akan lenyap karena saat ini dengan mudah melakukan komunikasi dengan
manusia lain di belahan bumi lain dalam waktu yang relatif singkat.
Proses globalisasi tidak akan berjalan secara mekanistik dan pada akhirnya proses tersebut
diciptakan dan dikendalikan oleh manusia.

Setelah kita melihat peristiwa-peristwa anarkis yang dapat memecah persatuan bangsa ini
yang terjadi baru-baru ini, pemerintah hendaknya mempertegas dan menanganinya dengan
tepat. Sebagai warga negara yang baik, kita juga seharusnya dapat menjaga eksistensi
Pancasila, dengan menghayati isi kandungan Pancasila dan mengamalkanya dalam
kehidupan sehari-hari yang merupakan dasar negara, tujuan hidup bangsa, pandangan hidup
bangsa bentuk kepribadian bangsa yang membedakan kita dengan negara lain. Dan kita
tidak hanya sibuk mempelajari Pancasila, memperdebatkan tentang pancasila, tetapi kita
sendiri sebenarnya tidak pernah mengamalkanya dalam kehidupan sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai