Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN TENTANG MASA DEPAN PANCASILA

OLEH: KELOMPOK RADIYAH RESKY NURUL FADYLAH VIDYA RESKY AWALIAH SAMATA-GOWA 2012 ( ) ( ) (70100111096)

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah telah mengungkapkan bahwa Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat Indonesia, yang memberi kekuatan hidup kepada bangsa Indonesia serta membingbinya dalam mengejar kehidupan lahir batin yang makin baik, di dalam masyarakat Indonesia yang adil dan makmur. Pancasila adalah sendi, asas, dasar atau peraturan tingkah laku yang penting dan baik. Secara singkat dapat diuraikan bahwa kedudukan Pancasila adalah sebagai dasar Negara RI. Untuk mengatur pemerintahan dan penyelenggaraan Negara, sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia dan sebagai ligature bangsa Indonesia. Indonesia hidup di dalam berbagai macam keberagaman, baik itu suku, bangsa, budaya dan agama. Dari ke semuanya itu,Indonesia berdiri dalam suatu keutuhan. Menjadi kesatuan dan bersatu di dalam persatuan yang kokoh di bawah naungan Pancasila dan semboyannya, Bhinneka Tunggal Ika.

Tidak jauh dari hal tersebut, Pancasila membuat Indonesia tetap teguh dan bersatu di dalam keberagaman budaya. Dan menjadikan Pancasila sebagai dasar kebudayaan yang menyatukan budaya satu dengan yang lain. Karena ikatan yang satu itulah, Pancasila menjadi inspirasi berbagai macam kebudayaan yang ada di Indonesia.

B. Rumusan Masalah 1. Pengertian pancasila 2. Masa depan dari Pancasila

C. Tujuan 1. Mengetahui pengertian pancasila 2. Mengetahui bagaimana masa depan dari Pancasila

BAB II PEMBAHASAN A. Pengertian pancasila Pancasila merupkan asas kerohanian yang meliputi suasana kebatinan atau cita-cita hukum sehingga merupakan suatu sumber nila moral serta kaidah, baik moral maupun hukum negara, dan menguasai hukum dasar. Hal ini baik yang tertulis atau Undang-undang Dasar maupun yang tidak tertulis atau konveksi.1 Sejak disahkan secara konstitusional pada 18 Agustus 1945, pancasila dapat dikatakan sebagai dasar (falsafah) negara, pandangan hidup, ideologi nasional, dan ligatur (pemersatu) dalam perikehidupan kebangsaan dan kenegaraan Indonesia. Singkat kata, pancasila adalah dasar statis yang memepersatukan sekaligus bintang penuntun (leitstar) yang dinamis, yang mengarahkan bangsa dalam mencapai tujuannnya. Dalam posisi seperti itu, Pancasila merupakan sumber jati diri, kepribadian, moralitas, dan haluan keselamatan bangsa. Dikatakan demikian karena pancasila dapat mencermikan sifat dan kepribadian dari masyarakat Indonesia, di mana sifat bangsa dapat tercerminkan dari sila-sila yang terdapat dalam pancasila. Walaupun demikian tidak semua warga negara Indonesia memiliki sifat dan kepribadian tersebut.

Lihat Aa Nurdiaman, Pendidikan Keawrganegaraan, 20:2007

Hal ini dapatdi lihat dari berbagai kejadian-kejadian yang tidak manusiawi yang terjadi dalam negara ini.2

Bandingkan, Yudi Latif, Negara Paripurna, 41:2011

B. Masa Depan Pancasila Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa indonesia merupakan hasil sebuah aufklarung yg mendalam mengenai masa depan kehidupan yang dicita-citakan bangsa indonesia serta prinsip hidup yang melandasi kehidupan bangsa dan negara sesuai dengan cita-cita masa depan indonesia. Pancasila merupakan pandangan hidup yang harus dijadikan sebagai pedoman dalam melakukan gerakan-gerakan dalam hidup karena secara historis pancasila merupakan kristalisasi nilai yang telah lama ada dan hidup serta berkembang dalam akar pribadi dan budaya indonesia. Pancasila dianggap sebagai ideologi yang reformatif, memiliki arti bahwa nilai-nilai dalam pancasila itu secara operasional bisa bersifat aktual, antisifatif, dan bisa diperbaharui maknanya. Perbaruan makna bukan berarti mengubah nilai-nilai dasar tetap yang terkandung di dalamnya, tetapi mengeksplisitkan wawasan dan kandungan secara kongkrit sehingga memiliki kemampuan yang reformatif untuk memecahkan masalah-masalah aktual yang senang tiasa muncul dan berkembang seiring dengan aspirasi rakyat, perkembangan IPTEK, dan perkembangan

kehidupan bangsa Indonesia secra luas. Dewasa ini, bukti bahwa pancasila sebagai ideologi yang reformatif dapat dilihat dengan munculnya berbagai partai politik, perubahan terhadap UUD 1945,

dan persamaan kedudukan di depan hukum yang sekarang sedang gencar di tegakkan.3 Dalam kehidupan yang teus berubah, pancasila tidak terhindar dari rasa sinisme, pelecehan, gugatan terhadap

kredibilitas dirinya sebagai dasar negara atau sebagai manisfestasi identitas nasional. Tetapi perlu diingat bahwa masa orde lama, ada upaya untu membengkokkan pancasila oleh komunis, tetapi bangsa indonesia mampu mengembalikan pancasila sebagai identitas bangsa dan dasar negara. Pada Orde reformasi ini, pancasila mendapat tantangan globalisasi, dan belajar dari sejarah; pancasila akan tetap tegak di muka bumi pertiwi indonesia. Untuk itu, kita harus sadar bahwa ideologi akan sesuai untuk suatu bangsa adalah ideologi yang sesuai dengan jati diri bangsa yang merupakan manifestasi identitas nasional. Bagi bangsa Indonesia, ideologi yang sesuai adalah pancasila, bukan yang lain4. Agar supaya Pancasila ini sungguh-sungguh dihayati dan diamlkan oleh setiap warga negara, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan bermasyarakat, perlu ada usaha yang dilakukan secara berencana dan terarah, berdasarkan suatu pola untuk memasyarakatkan P4 itu. Sehingga setiap orang dalam menerima P4 itu, ya di mulut, ya di hati dan ya dalam perbuatan.

3 4

Lihat , Jazim Hamidi. Civil Education. 63:2010 Bandingkan , Minto Rahayu. Pendidikan kewarganegaraan. 76:2007

Langkah-langkah yang dapat ditempuh untuk menyebar luaskan P4 tersebut ke tengah-tengah masyarakat, dalam ditempuh beberapa jalur: 1) Jalur pendidikan Jalur pendidikan adalah merupakan salah satu jalur yang paling ampuh sebagai sarana penyebarluasan P4 ketengah-tengah masyarakat, baik pendidikan formal maupun pendidikan non formal. Seperti kita ketahui sekarang ini Pancasila/P4 telah dimasukkan dalam kurikulum sekolah, sejak dari tingkat yang paling bawah sampai ke tingkat yang paling tinggi, sehingga dipelajari oleh setiap anak didik. Di samping pendidikan sekolah tak kalah penting pula peranan pendidikan di lingkungan keluarga dan di lingkungan masyarakat, di mana pendidikan ini jauh mendahului pendidikan sekolah dan memakan waktu lebih panjang. Oleh karena harus itu keluarga dan

lingkungan

masyarakat

dibina

menjadi

lingkungan yang benar-benar dijiwai oleh nilai-nilai moral Pancasila, sehingga dapan dijadikan wadah pembentukan insan Pancasila. 2) Jalur Media Massa.

Jalur msdia massa sebenarnya termasuk salah satu aspek dari jalur pendidikan dalam arti luar. Tetapi mengingat pentingnya peranan massa, seperti surat kabar, radio dan televisi yang dapat menjangkau semua lapisan masyarakat sampai ke pelosok-pelosok, sehingga dapat dikategorikan sebai jalur tersendiri. Di samping media massa yang modern, tak kalah penting pula peranan wayang, randai dan berbagai bentuk kesenian rakyat lainnya. Karena

penyerbarluaskan P4 melalui media massa traisional ini akan cepat diserap oleh masyarakat. 3) Jalur organisasi Sosial Politik. Pembinaaan kader-kader organisasi sosial politik seperti PPP, PDI dan GOLKAR, haruslah

diprioritaskan dengan menanamkan dan berusaha sekuat tenaga ikut serta di dalam melakukan P4. Diharapkan melalui jalur tersebut di atas, P4 akan dapat disebarluaskan kesemua lapisan masyarakat sampai kepelosok-pelososk, sehingga setiap anggota masyarakat dapat menghayati dan mengamalkan Pancasila secara baik.

Hal ini akan dapat menjamin kelestarian Pancasila itu di dalam Negara Republik Indonesia.5

Lihat , Rozali Absullah, SH. Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa. 87:2007

Anda mungkin juga menyukai