NIM:21723002
Meskipun terjadi perubahan kandungan dan urutan lima sila Pancasila yang
berlangsung dalam beberapa tahap selama masa perumusan Pancasila pada tahun 1945,
tanggal 1 Juni diperingati sebagai hari lahirnya Pancasila.Dalam tinjauan pedagogik,
Pendidikan Pancasila merupakan bidang kajian keilmuan, program kurikuler, dan aktivitas
sosial-kultural yang bersifat multidimensional. Sifat multi dimensional ini menyebabkan
Pendidikan Pancasila dapat disikapi sebagai:pendidikan nilai dan moral, pendidikan
kemasyarakatan, pendidikan kebangsaan,pendidikan kewarganegaraan, pendidikan politik,
pendidikan hukum dan hak asasi manusia, serta pendidikan demokrasi.
1.Kemelekwacanaan sebagai warga negara (civic literacy), yakni pemahaman peserta didik
sebagai warga negara tentang hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan demokrasi
konstitusional Indonesia serta menyesuaikan perilakunya dengan pemahaman dan
kesadaran itu.
Korupsi sangat merugikan keuangan negara yang dananya berasal dari pajak
masyarakat. Oleh karena terjadi penyalahgunaan atau penyelewengan keuangan negara
tersebut, maka target pembangunan yang semestinya dapat dicapai dengan dana tersebut
menjadi terbengkalai. Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya Pancasila
diselenggarakan di perguruan tinggi untuk menanamkan nilai-nilai moral Pancasila kepada
generasi penerus cita-cita bangsa. Dengan demikian, pendidikan Pancasila diharapkan dapat
memperkokoh modalitas akademik mahasiswa dalam berperan serta membangun
pemahaman masyarakat, antara lain:
1. Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri
2. Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang
3. Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas) nasional
4. Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan
5. Kesadaran pentingnya kesahatan mental bangsa
6. Kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum
7. Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila.
Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan berbangsa yang berfungsi sebagai
pemersatu kehidupan negara yang majemuk. Pancasila memiliki pengaruh yang sangat
besar bagi bangsa Indonesia karena sejarah Pancasila mempengaruhi keragaman suku,
agama, bahasa daerah, daerah, adat istiadat, kebiasaan budaya, dan warna kulit yang
menjadikan Pancasila sebagai simbol kesepakatan dalam menyatukan hal-hal tersebut.
Sejarah Pancasila merupakan bagian dari inti sejarah negara Indonesia, sehingga Pancasila
dianggap sangat sakral dan wajib dihafal dan dipatuhi oleh seluruh rakyat Indonesia (Kaelan,
2007).1
Dalam pendekatan sosiologis Bung Karno menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila digali dari
bumi pertiwi Indonesia. Ini berarti bahwa nilai-nilai Pancasila berasal dari kehidupan
sosiologis bangsa Indonesia. Dengan demikian materi mata kuliah Pancasila jelas berasal
dari kenyataan hidup masyarakat Indonesia bukan diadopsi dari budaya lain sehingga
masyarakat Indonesia adalah Causa Prima Pancasila dasar negara. Dalam perspektif politik
dilakukanbahwa pancasila sebagai dasar negara merupakan ideologi politik Indonesia
1
mengandung nilai-nilai yang mengandung kaidah penuntun dalam mewujudkan tata tertib
sosial yang ideal. Banyak fenomena politik yang berhasil menemukan pedoman yang
bersifat moral yang sesuai dengan nilai-nilai Pancasila untuk mewujudkan politik yang sehat
sehingga bisa memberikan kontribusi yang konstruktif dalam menciptakan struktur politik
yang stabil dan dinamis. Pancasila sebagai sebuah ideologi adalah sebuah pandangan
berupa tujuan yang ingin dicapai sebagai pemersatu bangsa yang ada di Indonesia, sebuah
sistem yang dari awal dicetuskan telah menjadi sebuah dasar dai berbagai aspek kehidupan
bangsa. Pancasila yang terjabar secara konstitusional telah menjadi asas normatif,filosofis,
ideologis, dan konstitusional bangsa yang menjadi dasar dari cira budaya dan moral politik
nasional
Pengembangan nilai, sikap, dan kepribadian diperlukan pembekalan kepada peserta didik di
Indonesia yang diantaranya dilakukan melalui Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, Ilmu
Sosial Dasar, Ilmu Budaya Dasar, dan Ilmu Alamiah Dasar (sebagai aplikasi nilai dalam
kehidupan) yang disebut kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK) dalam
komponen kurikulum perguruan tinggi. Hak dan kewajiban warga negara, terutama
kesadaran bela negaraakan terwujud dalam sikap dan perilakunya bila ia dapat merasakan
bahwa konsepsi demokrasi dan hak asasi manusia sungguh– sungguh merupakan sesuatu
yang paling sesuai dengan kehidupannya sehari–hari.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan yang berhasil akan membuahkan sikap mental
yang cerdas, penuh rasa tanggung jawab dari peserta didik. Sikap ini disertai dengan
perilaku yang :
1.Beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta menghayati nilai–nilai falsafah
bangsa
DAFTAR PUSTAKA
Putri, N. M. (2021). Menelusuri konsep dan urgensi pendidikan pancasila.
Putri, Mira Y. “Alasan Diperlukannya Pendidikan Pancasila.” OSF Preprints, 30 Jan. 2021.
Web.
Dewantara, J. A., Suhendar, I. F., Rosyid, R., & Atmaja, T. S. (2019). Pancasila as Ideology and
Characteristics Civic Education in Indonesia. International Journal for Educational and
Vocational Studies, 1(5), 400-405.