Anda di halaman 1dari 9

KONSEP DAN URGENSI PANCASILA

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah


Pendidikan Pancasila

Dosen Pengampu :
SUGIARTI S.E, M.M

Oleh :

Afny Randu Saadati


44231063
44.1B.26
Pendidikan Pancasila
Ilmu Komunikasi
Fakultas Komunikasi dan Bahasa
Universitas Bina Sarana Informatika
Tahun 2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kenyataan berbangsa dan bernegara bagi kita bangsa Indonesia tidak dapat
dilepas pisahkan dari sejarah masa lampau. Demikianlah halnya dengan terbentuknya
Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk didalamnya Pancasila sebagai dasar
negaranya. Sejarah masa lalu dengan masa kini dan masa mendatang merupakan suatu
rangkaian waktu yang berlanjut dan berkesinambungan.
Pancasila sebagai dasar filsafat serta ideologi bangsa dan negara Indonesia
bukan terbentuk secara mendadak serta bukan hanya diciptakan oleh seseorang
sebagaimana yang terjadi pada ideologi-ideologi lain di dunia, namun terbentuknya

Pancasila melalui proses yang cukup panjang dalam sejarah bangsa indonesia.

Sebagai ideologi negara, nilai-nilai yang terkandung di dalamnya diterima dan


dijadikan acuan bersama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu,
kita perlu memelihara dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara dan ideolo
gi bangsa Indonesia.

B. Tujuan
 Untuk mengetahui konsep dan urgensi pendidikan pancasila
 Untuk menetahui esensi dan urgensi pancasila sebagai dasar negara
 Untuk menggali sumber historis, sosiologias, politis pendidikan pancasila
 Untuk memberikan argument tentang dinamika dan tantangan pendidikan
pancasila
 Untuk mendiskripsikan essensi dan urgensi pendidikan pancasila untuk masa
depan
BAB II
TEORI
Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila
Urgensi Pendidikan Pancasila yaitu dapat memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa
sehingga menjadi dorongan pokok (leitmove) dan Bintang penunjuk jalan (leitstar) bagi calon
pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa di berbagai bidang dan tingkatan. Selain itu,
agar calon pemgang tongkat estafet kepemimpinan bangsa tidak mudah terpengaruh oleh
paham-paham asing yang dapat mendorong untuk tidak dijalankannya nilai-nilai Pancasila.
Pentingnya Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah untuk menjawab
tantangan dunia dengan mempersiapkan warga negara yang mempunyai pengetahuan,
pemahaman, penghargaan, penghayatan, komitmen, dan pola pengamalan Pancasila. Hal
tersebut ditujukan untuk melahirkan lulusan yang menjadi kekuatan inti Pembangunan dan
pemegang estafet kepemimpinan bangsa dalam setiap tingkatan lembaga-lembaga negara,
badan-badan negara, Lembaga daerah, Lembaga infrastruktur politik, Lembaga-lembaga
bisnis, dan profesi lainnya yang menjunjung tinggi nilai-nilai Pancasila.

Sumber Historis Pancasila


Nilai-nilai Pancasila sudah ada dalam adat istiadat, kebudayaan, dan agama yang
berkembang dalam kehidupan bangsa Indonesia sejak zaman kerajaan dahulu. Misalnya, sila
Ketuhanan sudah ada pada zaman dahulu, meskipun dalam praktik pemujaan yang
beranekaragam, tetapi pengakuan tentang adanya Tuhan sudah diakui. Dalam Encyclopedia
of Philosophy disebutkan beberapa unsur yang ada dalam agama, seperti kepercayaan kepada
65 kekuatan supranatural, perbedaan antara yang sakral dan yang profan, tindakan ritual pada
objek sakral, sembahyang atau doa sebagai bentuk komunikasi kepada Tuhan, takjub sebagai
perasaan khas keagamaan, tuntunan moral diyakini dari Tuhan, konsep hidup di dunia
dihubungkan dengan Tuhan, kelompok sosial seagama dan seiman.
Sumber Sosiologis Pancasila
Nilai-nilai Pancasila (ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, keadilan)
secara sosiologis telah ada dalam masyarakat Indonesia sejak dahulu hingga sekarang. Salah
satu nilai yang dapat ditemukan dalam masyarakat Indonesia sejak zaman dahulu hingga
sekarang adalah nilai gotong royong. Misalnya dapat dilihat, bahwa kebiasaan
bergotongroyong, baik berupa saling membantu antar tetangga maupun bekerjasama untuk
keperluan umum di desa-desa. Kegiatan gotong royong itu dilakukan dengan semangat
kekeluargaan sebagai cerminan dari sila Keadilan Sosial. Gotong royong juga tercermin pada
sistem perpajakan di Indonesia. Hal ini disebabkan karena masyarakat secara bersama-sama
mengumpulkan iuran melalui pembayaran pajak yang dimaksudkan untuk pelaksanaan
pembangunan.
Sumber Politis Pancasila
Sebagaimana diketahui bahwa nilai-nilai dasar yang terkandung dalam Pancasila
bersumber dan digali dari local wisdom, budaya, dan pengalaman bangsa Indonesia, termasuk
pengalaman dalam berhubungan dengan bangsa-bangsa lain. Nilai-nilai Pancasila, misalnya
nilai kerakyatan dapat ditemukan dalam suasana kehidupan pedesaan yang pola kehidupan
bersama yang bersatu dan demokratis yang dijiwai oleh semangat kekeluargaan sebagaimana
tercermin dalam sila keempat Kerakyatan Yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan/Perwakilan. Semangat seperti ini diperlukan dalam mengambil keputusan
yang mencerminkan musyawarah.
Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila
Dinamika Pancasila dari awal terbentuknya menunjukkan perkembangan yang sangat
baik. Kedudukan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa telah
disepakati oleh seluruh bangsa Indonesia.
Akan tetapi, dalam perwujudannya banyak sekali mengalami pasang surut. Bahkan,
sejarah bangsa kita telah mencatat bahwa pernah ada upaya untuk mengganti Pancasila
sebagai dasar negara dan pandangan hidup bangsa dengan ideologi lainnya.
Pancasila pada awalnya berasal dari gagasan Mr. Muh. Yamin , Ir. Soekarno dan Mr.
Soepomo , setelah dirumuskan bersama lagi hasil keputusan Pancasila disahkan 18 Agustus
1945. Pancasila sebagai dasar negara mengalami banyak tantangan dari luar dan dalam
seperti;
1. Tantangan dari luar negeri akibat agresi militer Belanda, Pancasila terbukti berhasil kuat,
dan memberikan rasa persatuan kepada Indonesia di awal kemerdekaan .
2. Pada masa orde lama hingga baru, Pancasila mendapat tantangan kembali dari dalam
negeri, para penghianat negara yang mau menjatuhkan Pancasila berhasil ditumpas.
Pada zaman sekarang panacasila juga mendapat tantangan diantaranya;
1. Globalisasi yang mempengaruhi dan mengancam nilai-nilai Pancasila sebagai dasar
negara. Globalisasi mengakibatkan kebebasan tanpa batas di mana munculnya
pemahaman baru yang meniru kebudayaan luar yang bertolak belakang dengan nilai
nilai Pancasila.
2. Munculnya ideologi baru seperti ideologi liberalis, kapitalis, dan hedonisme yang
dibawa oleh pengaruh luar yang sangat bertolak belakang dengan ideologi kita
Pancasila.
3. Korupsi juga merupakan tantangan penerapan Pancasila pada masa orde lama sampai
pada masa reformasi ini belum juga menemui titik terang untuk menyelesaikannya.
4. Menurunnya rasa persatuan dan kesatuan yang diakibatka oleh berbagai faktor seperti
perbedaan pendapat dan keyakinan.
5. Kondisi masyarakat yang diwarnai oleh kehidupan yang serba bebas yang berlawanan
dengan nilai Pancasila.

Pendidikan Pancasila untuk Masa Depan


Hasil Analisis menunjukan bahwa Generasi yang cerdas dan berkarakter adalah
generasi yang kuat berpijak pada kepribadian sebagai jati dirinya dan menghormati
kepribadian dan jati diri orang lain. Masa depan bangsa adalah milik generasi muda. Karena
itu, suatu bangsa akan menjadi maju apabila ada kesungguhan generasi tua menyiapkan
generasi muda yang lebih cerdas dan lebih berkarakter dari generasi sebelumnya.
Pendidikan Pancasila ini memang sangatlah penting Untuk Generasi Muda, Guna
mengajarkan para Generasi muda ini untuk tidak hanya tunduk dan patuh pada negara, tetapi
juga dapat mengajari para generasi-generasi muda yang harus toleran dan mandiri.
Pendidikan seperti ini memberikan pengetahuan bagi generasi masa depan, pengembangan
keahlian, dan pengembangan karakter publik.
Namun Pengaruh pengembangan Globalisasi saat ini sangatlah bertolak belakang
pada apa yang sudah di ajarkan oleh pendidikan pancasila,globalisasi saat ini mempengaruhi
jiwa nasionalisme bangsa indonesia khususnya Generasi muda yang menjadi harapan
Generasi penerus bangsa.Dampak globalisasi saat ini banyak memberikan pengaruh Negatif
pada anak-anak muda sekarang ini. Melalui siaran televisi dan media massa, bagaimana anak
itu membunuh ayahnya dan ibunya sendiri, pecandu narkoba, mabuk-mabukan, bunuh diri
dan masih banyak lagi. Hal tersebut menunjukkan bahwa pendidikan selama ini belum
menyentuh ranah kesadaran siswa.
Oleh karena itu terkait dengan hal tersebut,seluruh warga negara Indonesia,
khususnya generasi muda Indonesia,sangatlah penting dibekali pendidikan Pancasila
kewarganegaraan dengan pemahaman kesadaran berbangsa dan bernegara secara baik dan
dinamis, guna menumbuhkan sikap rela berkorban demi bangsa dan negaranya, serta
menumbuhkan jiwa patriotisme yang luhur terhadap bangsa dan negara Indonesia. Undang-
undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional mengatur tentang fungsi
dan tujuan pendidikan nasional yang harus digunakan dalam proses pembinaan dan
pembentukan karakter dan peradaban bangsa yang bermartabat.
Berdasarkan Undang-Undang pendidikan, pendidikan harus mencakup tiga hal, yaitu
bimbingan, pengajaran dan pelatihan. Bimbingan berarti mentransfer nilai, mengajar berarti
mentransfer pengetahuan, dan pelatihan yaitu berfungsi pembentukan kepribadian.
Pendidikan kewarganegaraan yang dilaksanakan sesuai predikatnya harus mampu
menanamkan nilai-nilai kebangsaan dan tingkah laku yang harus dimiliki peserta didik,
menjadi warga negara yang baik, dan mencintai tanah air, serta rela untuk kemaslahatan
bangsa dan negaranya.
Dapat di simpulkan bahwa dilahirkan nya pendidikan Pancasila ini bertujuan untuk
memberikan tameng bagi seluruh warga negara Indonesia khusus nya generasi muda
Indonesia untuk mencegah pengaruh buruk atau negatif yang dapat merugikan diri sendiri
BAB III
PENUTUP
Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman hidup dalam
berbangsa dan bernegara, penanaman dan penerapan nilai-nilai pancasila sangat penting dan
diperlukan untuk membentuk kepribadian generasi bangsa yang berkarakter dan bermoral
serta mampu bersaing dalam segala bidang. Pendidikan pancasila sangat dibutuhkan dalam
berbagai kalangan untuk mewujudkan suatu bangsa dan Negara yang mampu membanggakan
pancasila sebagai landasan utama dalam kehidupan berbangsaan bernegara pada khususnya.
Oleh karena itu Pancasila dapat sebagai acuan proses pembelajaran dalam menjawab segala
tantangan yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Kemristekdikti. 2016. Modul Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi. Kementerian


Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia. Direktorat Jenderal
Pembelajaran dan Kemahasiswaan.
https://www.kompasiana.com/zakizaki123/607d1568d541df098f54c5e2/dinamika-dan-
tantangan-pancasila-sebagai-dasar-negara
https://www.kompasiana.com/della68300/61c17e8217e4ac356c275c42/pentingnya-
pendidikan-pancasila-bagi-generasi-muda-di-masa-depan

Kenyataan berbangsa dan


bernegara bagi kita bangsa
Indonesia tiak dapat
dilepaspisahkan dari sejarah
masa lampau. Demikianlah
halnyadengan terbentuknya
Negara Kesatuan Republik
Indonesia, termasuk
didalamnya Ppancasila
sebagai dasar
negaranya. Sejarah masa lalu
dengan masa kini dan masa
mendatang merupakan suatu
rangkaian waktu yang
berlanjut dan
berkesinambungan. Dalam
perjalana sejarah
eksisitensi Pancasila sebagai
Dasar Filsafat Negara
Republik Indonesia
mengalami
berbagai macam interpretasi
dan manipulasi politik sesuai
dengan kepentingan penguasa
demi kokoh dan tegaknya
kekuasaan yang berlindung
dibalik legitimasi ideologi
negara
Pancasila. Bahkan pernah
diperdebatkan kebenaran dan
ketepatannya sebagai Dasar
dan
Filsafat Negara Republik
Indonesia. Bagi bangsa
Indonsia tidak ada keraguan
sedikitpun
mengenai kebenaran dan
ketepatan Pancasila sebagai
pandangan hidup dan dasar
negara

Anda mungkin juga menyukai