Anda di halaman 1dari 5

1.

Seperti yang telah kita ketahui, Pancasila digali dari nilai-nilai budaya bangsa yang
sudah melekat dalam kehidupan masyarakat Indonesia sejak masa kerajaan hingga masa-
masa pra kemerdekaan. Nilai-nilai tersebut telah diyakini kebenarannya dan dilaksanakan
hingga saat ini. Sebagai seorang mahasiswa, Apa yang anda ketahui tentang Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa? dan bagaimana peran anda dalam upaya membumikan
Pancasila?
Pancasila sebagai suatu bangsa dapat digambarkan sebagai ideologi yang “harmonis”
yang membahas penyebaran pemahaman oleh individu dan kelompok. Secara historis, keyakinan
sila Pancasila adalah penyatuan dari keragaman keyakinan, pemahaman, dan harapan yang
tumbuh. Pancasila sebagai pandangan hidup kebangsaan harus diterapkan secara konsisten dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, dan wajib diterapkan oleh seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan sehari-hari. Ketika menerapkan Pancasila, tentunya masyarakat
Indonesia dituntut untuk menumbuhkan Pancasila. Salah satu cara mengembangkan Pancasila
yang efektif adalah melalui proses penguatan pendidikan nilai dan pendidikan kepribadian.
Dengan penguatan pendidikan kepribadian dan pemantapan pelajaran berbasis pendidikan
kepribadian yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran, diharapkan salah satu implementasinya
dapat merespon kemerosotan karakter bangsa dalam memanusiakan manusia.
Pancasila sebagai falsafah, ideologi, dan pandangan hidup bangsa dalam pelaksanaannya
menjunjung nilai-nilai keharmonisan dalam kehidupan masyarakat. Disrupsi dengan adanya era
digital membawa dampak tersendiri terhadap pelaksanaan kehidupan di Indonesia. Dalam
mewujudkan generasi emas Indonesia sangat diperlukan penguatan ideologi Pancasila kepada
generasi yang mengusung cita-cita tersebut. Warga Negara Indonesia harus memiliki garis
pandang yang bersumber dari ideologi Pancasila untuk menciptakan era keemasan di Indonesia.
Dalam mensosialisasikan Pancasila, terdapat tantangan utama, yaitu penguasaan Pancasila secara
khusus, eksklusivisme sosial yang diidentikkan dengan pesatnya perkembangan globalisasi yang
mendorong menguatnya kecenderungan mempolitisasi kepribadian, serta memperkuat efek
samping polarisasi, dan SARA.

2. Apa pentingnya mahasiswa memahami filsafat Pancasila dalam konteks kehidupan


sosial masyarakat yang beragam?
Tantangan ideologis sila Pancasila dapat dilihat seiring munculnya perkembangan
globalisasi. Globalisasi dapat mempengaruhi nilai-nilai yang dimiliki masyarakat Indonesia,
terutama mahasiswa. Globalisasi yang semakin maju dan berkembang di Indonesia
dikhawatirkan akan menggantikan nilai dan norma yang telah menjadi dasar hidup bangsa
Indonesia. Adanya hal tersebut dapat dipandang sebagai sebuah ancaman dan tantangan,
sekaligus peluang bagi mahasiswa dalam menghadapi berbagai aspek kehidupannya di masa
yang akan datang. Di era globalisasi ini, perbatasan antar negara hampir memudar dan tidak lagi
menjadi penghalang. Arus informasi yang cepat mengakibatkan akses publik yang lebih besar
terhadap nilai dan norma dari luar / asing yang bersifat negatif atau tidak sesuai dengan
kepribadian Indonesia.
Pencapaian kerukunan antar umat beragama telah menjadi fakta kehidupan beragama di
Indonesia. Namun, terdapat kasus yang dirasakan oleh mahasiswa saat ini. Kualitas kerukunan
umat beragama antar mahasiswa sangat menurun akibat kuatnya sentimen keagamaan yang
digunakan, misalnya dalam praktik politik di dunia kampus. Selain itu, salah satu bentuk
tantangan akan sila pertama Pancasila adalah masuknya ideologi alternatif akibat era globalisasi
ini. Ideologi alternatif tersebut dapat masuk melalui media informasi yang saat ini mudah untuk
dijangkau seluruh warga negara Indonesia, seperti radikalisme yang banyak mengakar pada jiwa
mahasiswa. Hal ini bertentangan dengan Pancasila karena melalui sila pertama dari Pancasila
"Ketuhanan Yang Maha Esa", telah ditekankan bahwa bangsa dan negara Indonesia adalah
bangsa yang percaya pada Tuhan, percaya pada kebenaran agama, dan menjunjung tinggi nilai-
nilai agama dalam semua aspek kehidupan (Nur, Yulianah, & Sihabudin, 2021).
Penguatan kerukunan umat berdasarkan nilai-nilai Pancasila sangat menonjol sehingga
semua praktik kehidupan berbangsa harus sinkron dengan dasar negara kita. Hal ini penting
mengingat saat ini telah terjadi intoleransi di tubuh umat beragama akibat maraknya radikalisme
dan sektarianisme dalam agama. Secara struktural, radikalisme agama menantang fondasi negara
Indonesia yang sudah mapan. Kelompok radikal kemudian mempertanyakan berbagai konsensus
tentang pembentukan bangsa, termasuk Pancasila, serta bentuk Negara Kesatuan Republik
Indonesia.

3. Jelaskan mengapa Pancasila dianggap sebagai sebuah sistem filsafat bagi bangsa
Indonesia?
Setiap negara membutuhkan landasan filosofis bagi berbangsa dan bernegara.
Berdasarkan landasan filosofis inilah dirumuskan visi, misi, dan tujuan negara. Landasan
filosofis Indonesia adalah Pancasila (Hangabei, dkk., 2020). Terkait dengan hal tersebut,
Pancasila juga memberikan batasan, norma, dan arah bagi suatu kebijakan penyelenggaraan
negara, juga dalam hal menentukan arah kebijakan negara. Oleh karena itu, Pancasila tidak
hanya hukum tetapi juga norma dan arah pelaksanaan kebijakan negara (Yunaldi, 2020). Jika
aturan hukum ingin dihormati sebagai dasar keadilan, hukum itu sendiri harus relevan dengan
kehidupan sehari-hari dan dapat diakses oleh semua orang dalam jangkauan teritorialnya.
Oleh karena itu, bagi masyarakat Indonesia, sebagai masyarakat yang menganut falsafah
Pancasila, nilai-nilai tersebut adalah nilai-nilai Pancasila (Adawiyah, & Rozah, 2020).
Perwujudan ideologi Pancasila dituangkan dalam cita hukum Pancasila yang berfungsi sebagai
landasan dan arah pembentukan dan pengembangan hukum nasional. Cita hukum Pancasila
dimaknai sebagai kaidah perilaku masyarakat yang berakar pada gagasan, perasaan, karsa, cipta,
dan pikiran masyarakat itu sendiri.

4. Mengapa mahasiswa perlu memahami perbandingan ideologi Pancasila dengan ideologi


lainnya? Sampaikan pendapat anda berdasarkan literatur yang ada.
Pancasila lahir dari budaya Indonesia dan merupakan bagian penting dari identitas
bangsa. Fungsi ideologi Pancasila sebagai wadah kebhinekaan dan aspirasi seluruh warga negara
Indonesia harus tetap dipertahankan. Organisasi dengan ideologi dan agenda yang bertentangan
dengan Pancasila merupakan ancaman bagi kelangsungan penerapan ideologi sebagai dasar
bangsa serta persatuan rakyat. Klaim ideologis ormas radikal tidak boleh dibiarkan
menggantikan fondasi yang berpijak pada keragaman keseharian agama, suku, dan daerah di
Indonesia. Berangkat dari keragaman ini, Pancasila penting mengakomodasi pluralisme yang
diperlukan untuk menjaga hak semua orang dalam populasi yang beragam. Transformasi sosial
harus berakar dalam kehidupan sehari-hari dan nilai-nilai kolektif dikembangkan secara kreatif
dan dinamis dalam hubungan dialektika antara Pancasila sebagai abstraksi kehidupan publik
yang diwujudkan melalui interpretasi publik terhadapnya. Di sinilah sifat terbuka Pancasila
paling esensial dan harus tetap menjadi ruang interpretasi. Dalam ruang tersebut, wacana nilai,
baik yang bersifat praktis maupun instrumental, dapat disesuaikan dengan konteks masyarakat
yang berkembang.
5. Gambarkan secara sederhana sejauh mana implementasi ideologi Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari dalam sistem pemerintahan Indonesia saat ini!
Hukum akan selalu berkaitan dengan sistem pemerintahan Indonesia karena di dalam
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (pembukaan dan isi), bagian
penting dalam konstruksi hukum nasional harus mampu mewujudkan paradigma nasional. Hal
tersebut berarti hukum mampu membawa perubahan dari bangsa terjajah menjadi bangsa baru
berdasarkan cita-cita hukum. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Satjipto Rahardjo bahwa
konstitusi adalah grand design suatu masyarakat dan kehidupan baru di Indonesia. Pancasila
merupakan Norma Dasar yang merupakan sumber dari segala sumber hukum di Indonesia. Jadi,
isi Pembukaan UUD 1945 adalah falsafah hukum Indonesia dan Badannya adalah teori hukum
karena mengandung landasan hukum positif dari Indonesia. Konstitusi sebagai instrumen
fundamental yang memberikan visibilitas, legitimasi, dan stabilitas khusus bagi kerangka
bersama kehidupan politik, memperkuat nilai-nilai dasar, struktur kekuasaan, dan
menganugerahkan hak (Thio, 2010).
Pancasila sebagai falsafah, ideologi, dan pandangan hidup bangsa dalam pelaksanaannya
menjunjung nilai-nilai demokrasi dalam pemerintahan. Disrupsi dengan adanya era digital
membawa dampak tersendiri terhadap pelaksanaan kehidupan di Indonesia. Masyarakat
Indonesia secara etnis, budaya, dan agama merupakan masyarakat yang majemuk. Nasionalisme
Indonesia sebagai kesatuan etnis dihadapi pada berbagai tantangan akibat munculnya berbagai
konflik etnis (Saripudin & Komalasari, 2016). Dalam mewujudkan generasi emas Indonesia
sangat diperlukan penguatan ideologi Pancasila kepada generasi yang mengusung cita-cita
tersebut. Warga Negara Indonesia harus memiliki garis pandang yang bersumber dari ideologi
Pancasila untuk menciptakan era keemasan di Indonesia.

6. Dalam upaya untuk menanggulangi merebaknya paham ideologi transnasional radikal


di perguruan tinggi, apa langkah dan upaya yang anda tawarkan sebagai mahasiswa untuk
tetap menjaga eksistensi ideologi Pancasila?
Dalam mendekatkan penghayatan Pancasila di era milenial dapat dilakukan beberapa hal,
lebih spesifiknya dengan mengadakan pembelajaran Pancasila dan memberikan data dan
pengajaran melalui media online. Dengan pembelajaran ini, setiap generasi milenial diharapkan
dapat merasakan kualitas dasar Pancasila. Oleh karena itu, agar Indonesia sebagai negara dengan
keragaman dimensi kehidupan warga negara di dalamnya penting untuk terus menjunjung tinggi
ideologi yang kuat mengakar. Peran Pancasila sebagai acuan nilai hidup dan sistem nilai bangsa
Indonesia juga membentuk norma yang ada di masyarakat Indonesia.
Pendidikan Kewarganegaraan hadir sebagai konsep universal yang bervariasi dari
masyarakat ke masyarakat tergantung pada kebutuhan dan masalah khusus mereka. Sifat dan
tujuan pendidikan kewarganegaraan dalam suatu masyarakat tertentu bergantung pada indikator-
indikator yang disajikan dalam lingkungan sosial. Tujuan umum pendidikan kewarganegaraan
membuka jalan bagi masyarakat untuk menerima mobilisasi massa dan pelatihan untuk
mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat
dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Sejalan dengan tujuan umum tersebut,
Pendidikan Kewarganegaraan berupaya secara khusus membentuk manusia Indonesia yang
demokratis sehingga mengetahui hak dan kewajibannya. Penanaman nilai dan karakter
demokrasi pada peserta didik melalui pendidikan kewarganegaraan sangat penting dilakukan,
dalam menjawab tantangan zaman. Octavia dan Rube'i menegaskan proses pendidikan
berdasarkan Pancasila berperan dalam membentuk peserta didik yang demokratis dan
berkarakter, serta mampu menjadi warga negara Indonesia seutuhnya karena secara sukarela
mengamalkan nilai-nilai Pancasila dan UUD 1945 (Octavia & Rube'i, 2017).

Anda mungkin juga menyukai