Anda di halaman 1dari 9

SUMMARY PANCASILA

“PANCASILA SEBAGAI KONTEKS HISTORI”

Dosen Pengampu:
SYAFRIZAL, Drs., M.Si., Ph.D., Assoc. Prof., H.

Disusun Oleh:
Nama : Daffa Fulvian Syam
NPM : 2303110011
Kelas : IKO A1
Mata Kuliah : Pancasila

ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SUMATERA UTARA
2023
2

PANCASILA SEBAGAI KONTEKS HISTORI

Pancasila merupakan pernyataan bersama dari berbagai komponen


masyarakat Indonesia untuk menyemaikan toleransi, akomodasi timbal balik yang
bersumber pada pengalaman akan adanya kebinekaan masyarakat Indonesia.
Perumusan tekad bersama bangsa Indonesia untuk menyelenggarakan kehidupan
bersama diatas dasar 5 (lima) nilai dalam Pancasila. Dengan demikian Pancasila
bukanlah wahyu dari langit, Pancasila lahir dari jerih payah dalam sejarah, Pancasila
tumbuh dari benturan kepentingan, sumbang menyumbang gagasan yang sama,
saling mendengar dalam bersaing. Pancasila mengakui perbedaan manusia dan
ketidaksempurnaan. Pancasila tidak menganggap dirinya doktrin maha benar tetapi
menegakkan kebenaran
Pancasila sebagai dasar negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945.
Pancasila sebagai dasar negara tentunya dan seharusnya menjadi pedoman bagi
seluruh warga negara Indonesia dalam berperilaku di kehidupan sehari-hari, menjadi
pedoman dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Mengapa Pancasila dapat
dijadikan fondasi kokoh untuk mencapai tujuan sebuah negara Indonesia, karena
Pancasila sebagai identitas kultural dapat ditelusuri kebenarannya secara historis.
Nilai-nilai Pancasila merupakan manifestasi dalam kehidupan masyarakat sejak dulu.
Sehingga tantangan yang dihadapi di era revolusi 4.0 adalah bagaimana meletakkan
Pancasila pada posisi sebenarnya sebagai pedoman hidup berbangsa dan bernegara
agar nilai-nilai Pancasila tidak menyimpang dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara.
Era Revolusi 4.0 dengan keterbukaan dalam informasi, tentunya sangat perlu
menjadi perhatian dan keseriusan akan adanya bahaya paham radikalisme dan
perpecahan khususnya bagi generasi muda. Di samping itu cita-cita pendiri bangsa
tentang lima nilai universal sebagai pedoman berbangsa dan bernegara, agar tujuan
negara untuk mencerdaskan bangsa dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia
tercapaiPemahaman warga negara terutama generasi muda akan nilai-nilai Pancasila
yang sangat minim apa yang akan terjadi, karena generasi muda sebagai penerus cita-
cita bangsa, dituntut survive untuk menjaga keutuhan bangsa Indonesia
Menurut Taufiqurrahman (2018a)formalitas autentik Pancasila sebagai dasar
negara tercantum dalam Pembukaan UUD 1945Esensi lima nilai Pancasila yaitu
ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan sosial. Seharusnya
apabila dijadikan sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara, cita-cita
mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dapat terwujud. Namun
kenyataannya belum sesuai harapan, sehingga tantangan bagi generasi muda untuk
berkontribusi dalam mewujudkan tujuannegara berdasarkan Pancasila
Memaknai Pancasila sebagai pijakan dalam berbangsa dan bernegara, adalah
semua komponen bangsa memperlihatkan sikap bangsa yang mengimplementasikan
nilai- nilai Pancasila. Komitmen seluruh bangsa untuk mengintegrasikan bangsa
melalui pijakan dasar Pancasila sangat penting, bukan hanya diposisikan sebagai
milik kelompok atau golongan tertentuDengan demikian Pancasila akan tetap
menjadi dasar negara, ideologi negara yang implementasi, bukan sebatas pernyataan
konstitusi.
3

A. Pacnasila Dalam Arus Sejarah Bangsa


Pancasila memiliki peran penting dalam eksistensi bangsa Indonesia yang
multikultural, karena mengandung substansi yang kaya dan historis bermakna
dalam kontribusi pembentukan imajinasi bangsa modernPancasila merupakan
nilai moral dan basis pendidikan kewarganegaraan. Pada bagian ini akan dibahas
arus sejarah bangsa yang berkaitan dengan sejarah perumusan Pancasila sampai
pernyataan resmi Pancasila sebagai dasar negara yang tercantum dalam
Pembukaan UUD 1945.
Dengan mempelajari kembali arus sejarah bangsa akan menambah
wawasangenerasi muda khususnya mahasiswa, sehingga sejarah merupakan
sumber kekuatan bangsa bagaimana proses yang sesungguhnya dari peristiwa
tertentu, jangan melupakan sejarah karena bangsa yang besar adalah yang
menghargai sejarah bangsa itu sendiri.
Menurut Taufiqurrahman (2018b), bahwa Pancasila sebagai dasar negara
merupakan suasana kebatinan dan cita-cita hukum baik tertulis maupun tidak
tertulis sebagai dasar penyelenggaraan negara. Pancasila sebagai dasar negara
memiliki kekuatan hukum yang mengikat, sehingga tatanan hidup bernegara tidak
boleh bertentangan dengan Pancasila.
Namun dalam proses perkembangan dan perjalanan sejarah bangsa
Indonesia, sejak reformasi sampai sekarang membahas Pancasila masih dikaitkan
dengan kejayaan masa orde baru, adanya pandangan tersebut dapat dilogikakan
karena Pancasila di era orde baru dijadikan sebagai legitimasi ideologi dalam
rangka mempertahankan kekuasaan.
Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara masih penting untuk dikaji
kembali relevansinya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, di samping itu
Pancasila sampai sekarang masih secara resmi menjadi dasar negara yang tertulis
dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat. Urgensi diperlukannya Pancasila
dalam arus sejarah bangsa adalah untuk mempertajam kembali akan posisi
penting, bagaimana proses sampai terbentuknya dasar negara sehingga tidak ada
keraguan lagi, untuk menanyakan kembali apa pentingnya Pancasila dijadikan
pedoman dalam berbangsa dan bernegara.

B. Dinamika Dan Tantangan Pancasila


Penelusuran secara historis tentang upaya pembudayaan nilai-nilai
Pancasila mengalami dinamika yang berbeda dari zaman ke zaman, namun tetap
pada amanah konstitusi mulai awal kemerdekaan sampai saat ini. Pembudayaan
nilai- nilai Pancasila pada awal kemerdekaan melalui pidato para tokoh-tokoh
nasional yang disebar melalui radio, media massa, pada masa orde lama melalui
pendidikan, masa orde baru melalui Ketetapan MPR/II/1978 tentang P4 (Pedoman
Penghayatan dan Pengamalan Pancasila), masa reformasi dengan dicabutnya P4,
pembudayaan Pancasila melalui ketetapan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003
tentang sistem pendidikan nasional, mengurangi pembudayaan Pancasila melalui
pendidikan sampai dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021
4

tentang Standardisasi Nasional Pendidikan yang tidak mewajibkan Pancasila dan


Bahasa Indonesia sebagai mata kuliah atau mata pelajaran wajib
Hal ini menjadikan kekhawatiran sebagian besar masyarakat bagaimana
generasi muda di masa mendatang dan pandangan generasi millenial tentang
Pancasila sebagai dasar negara. Dengan demikian menjadi tantangan bagi bangsa
Indonesia dengan perkembangan zaman yang semakin cepat dalam memperoleh
informasi melalui media sosial, informasi yang tidak disaring dengan dasar yang
benar akanmenjadikan perpecahan bangsa yang berbasis ras, agama, suku,
bahkanradikalisme

C. Kebenaran Sejarah Pancasila


Pancasila sebagai dasar negara mengapa perlu kita pertahankan, meskipun
pernyataan legalitas formalitas kuat, mengapa Pancasila menarik dibahas kembali.
Kebenaran sejarah Pancasila, kebenaran akan lima nilai Pancasila yang bukan
turun dari langit, tumbuh dan berkembang secara alami, memang ada, memang
nyataSehingga sifatnya tetap, kuat, dan tidak dapat diubah oleh siapa pun.
Mengubah Pancasila berarti mengubah NKRI (Negara Kesatuan Republik
Indonesia)Menurut (Faculty, no date), bahwa Pancasila yang telah diakui sebagai
dasar negara dalam Pembukaan UUD 1945 maka konstitusi tersebut merupakan
kewajiban positif kepada Pemerintah sebagai penyelenggara negara untuk tetap
konsisten dalam kekoherensian dalam kehidupan individu, bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara.
Apabila sudah ada dalam kehidupan masyarakat, mengapa Soekarno
menggunakan kata penggali tetapi pengambil, karena untuk mengambil inti sari
berbagai nilai yang hidup dalam masyarakat, Soekarno melakukan dialog
reflektif- kritis, yaitu mengambil yang sudah baik, menyempurnakan yang kurang
baik, dan mengkritik yang tidak baikPancasila yang disahkan pada tanggal 18
Agustus 1945 oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI), nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila merupakan nilai-nilai kearifan lokal yang
dimiliki Indonesia sejak dulu dan telah menjadi pandangan hidup sehari-hari
dengan beragam suku, agama, dan bahasa. Nilai-nilai tersebut diangkat dan
dirumuskan secara formal oleh para pendiri bangsa untuk dijadikan sebagai dasar
filsafat negara Indonesia
Menurut Latuheru, Lattu dan Tampake (2020), Pancasila sebagai teks dialog
lintas agama di Indonesia, sebagai negara yang plural secara khusus multi- agama
melahirkan keunikan tersendiri. Namun dapat menimbulkan konflik keagamaan
karena sikap eksklusivisme, radikalisme, fundamentalisme agama dan politik
identitas. Pancasila mampu menjaga kolektivitas masyarakat untuk tetap hidup
bersatu sebagai Indonesia.

D. Sumber Historis Pancasila : Pancasila Ideologi Negara


Ideologi adalah ajaran, doktrin, teori dan ilmu yang diyakini kebenarannya
yang disusun secara sistematis dan diberi petunjuk pelaksanaannya dalam
5

menanggapi dan menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam bermasyarakat,


berbangsa, dan bernegara. Dalam praktik seseorang menganut dan
mempertahankan ideologi karena memandang ideologi sebagai cita-cita hidup.
Pancasila sebagai ideologi nasional sebagai suatu pemikiran yang memuat
pandangan dasar dan cita-cita mengenai negara Indonesia yang bersumber dari
kebudayaan Indonesia. Bahkan Pancasila dapat dikatakan sebagai ideologi
perjuangan, karena ideologi yang sarat dengan jiwa dan semangat perjuangan
bangsa untuk mewujudkan negara merdeka, bersatu, berdaulat, adil, dan
makmur.

E. Pancasila Sebagai Sistem Vilsafat


Secara filosofis dan objektif, nilai-nilai yang tertuang dalam sila-sila
Pancasila merupakan filosofi bangsa Indonesia sebelum mendirikan negara RI,
dan merupakan kewajiban moral untuk merealisasikan nilai-nilai Pancasila dalam
segala bidang kehidupan berbangsa dan bernegara. Pancasila sebagai dasar
filsafat negara harus menjadi sumber segala tindakan penyelenggara Negara
sehingga dalam menghadapi tantangan era global, bangsa Indonesia harus tetap
memiliki nilai-nilai yang menjiwai pembangunan nasional di segala bidang.
Pancasila secara filsafati bersifat: (1) Statis artinya abadi, tetap, tidak terganti,
universal, (2) Dinamis artinya sebagai penggerak, terbuka bagi nilai-nilai asing
yang dianggap cocok dan sesuai dan corak kehidupan untuk memperkaya
kehidupan bangsa Indonesia
Pancasila sebagai pedoman dan pegangan dalam sikap, tingkah laku dan
perbuatan dalam kehidupan sehari hari. seperti contoh pada sila pertama yang
berisi Ketuhanan Yang Maha Esa, disaat kita menerapkan sila pertama kita juga
harus memperhatikan pula sila ke 2 3 4 dan 5. Tidak hanya menerapkan satu sila
saja

F. Pancasila Sebagai Dasar Negara


Pancasila sebagai dasar negara sesuai dengan jiwa dan kepribadian
Indonesia, digunakan sebagai pedoman dalam berbangsa dan bernegara.
Pancasila menjadi pembimbing (life star) bagi setiap warga Negara dalam bersikap
dan berperilaku dalam kehidupan sehari-hari baik dalam kedudukannya sebagai
rakyat maupun sebagai penyelenggara negara. Implementasi Pancasila sebagai
dasar Negara adalah UUD 1945 dan dalam bentuk peraturan perundang-
undangan yang ada di bawahnya. Semua peraturan perundangan-undangan
seharusnya dijiwai oleh Pancasila, termasuk dalam mengamendemen UUD 1945,
tidak boleh menyimpang dari nilai-nilai Pancasila.
Implementasi Pancasila dalam sikap dan tindakan ditentukan oleh
pengetahuan, pemahaman, penghayatan, keyakinan setiap warga negara
terhadap Pancasila, serta kesadaran warga negara untuk mengamalkan apa yang
telah diketahui dan diyakini. Hal ini berarti sejauh mana Pancasila menjadi
karakter setiap warga negara, terutama para pemimpin bangsa.
6

Menurut Soekarno (1960) dalam (RI, 2013), bahwa Pancasila sebagai dasar
negara Indonesia sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia, dalam menyelenggarakan
Indonesia merdeka dengan dua dasar, yaitu dasar statis yang dapat menempatkan
negara untuk mempersatukan seluruh elemen bangsa, dan dengan dasar dinamis
yang dapat mengikuti perkembangan negara Indonesia. Dengan dasar statis dapat
mengintegrasikan semua elemen, dan dasar dinamis dapat dijadikan arah
perkembangan dan mengeksplorasi sesuai dengan karakteristik masyarakat
Indonesia. Untuk mengintegrasikan semua elemen yang tidak sesuai dengan jiwa
Indonesia, tidak mungkin dijadikan dasar untuk menjadi sumber nilai yang
tertinggi.

G. Pancasila Sebagai Etika


Dalam mengimplementasikan Pancasila, negara harus memberikan
jaminan bagi warga negara dalam menjalankan keyakinan agamanya,
memperoleh penghidupan layak dan hak-hak kemanusiaannya, mendorong
terwujudnya persatuan dalam keberagaman, mengedepankan permusyawaratan
dan menjauhkan dari sifat otoritarianisme, serta mewujudkan keadilan sosial
melalui keadilan politik dan ekonomi.
Menurut Soeprapto (2013), bahwa Hatta menjelaskan bahwa pokok-pokok
pikiran Pancasila sebagai ideologi negara telah dirumuskan dalam Pembukaan
Undang- Undang Dasar Negara tahun 1945. Permasalahan yang perlu dipikirkan
adalah merumuskan Pancasila sebagai norma etis kehidupan warga bangsa
Indonesia. Norma etis ini dijadikan dasar membina martabat warga bangsa
Indonesia di masa depan. Etika Pancasila adalah norma etis sebagai pedoman
pelaksanaan Pancasila bagi negara dan warga negara Indonesia.

H. Periodisasi Sejarah Pancasila


Perjalanan dan perkembangan sejarah bangsa Indonesia, harus diakui
bahwa yang menjadi pemersatu kerukunan dari multidimensi bangsa Indonesia
adalah nilai-nilai yang tumbuh, hidup, dan berkembang dalam kehidupan
masyarakat. Nilai-nilai kehidupan menjadi kekuatan untuk mewujudkan cita-cita
bangsa. Nilai-nilai kehidupan merupakan kristalisasi dari sila – sila yang
terkandung dalam Pancasila. Pada bagian ini dipaparkan nilai – nilai yang telah
tumbuh dan berkembang dalam kehidupan Masyarakat berdasarkan periodisasi
Sejarah perjalanan bangsa Indonesia.
a. Era Pra Kemerdekaan
Menurut ((Taufiqurrahman, 2018a), bahwa pada masa pra
kemerdekaan telah terbentuk Badan Penyelidik Usaha Persiapan
Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI). Dr. Radjiman Wediodingrat sebagai ketua
BPUPKI, melaksanakan sidang pada tanggal 29 Mei- 1 Juni 1945, untuk
menyusun dasar negara Indonesia Merdeka. Para pendiri bangsa berupaya
keras untuk menggali, mengambil nilai-nilai kearifan lokal yang telah lama
ada sebelum penjajahan. Hasil sidang BPUPKI pada tanggal 29 Mei -1 Juni
7

1945, beberapa pendiri bangsa secara bergantian mengemukakan usulan


tentang dasar negara, antara lain: (a) Muhammad Yamin, (b) Ir. Soekarno.
Pidato Ir. Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945, yang menyatakan secara
runtut, logis, rendah hati bahwa Ir. Soekarno bukan pencipta Pancasila tetapi
menggali Pancasila dari ibu pertiwi menjadi lima mutiara untuk
dipersembahkan kepada Indonesia. Pancasila merupakan khazanah budaya
Indonesia, karena lima nilai-nilai mutiara tersebut hidup dalam sejarah
Indonesia yang terdapat pada beberapa kerajaan di Indonesia (Sriwijaya, dan
Majapahit) yang mengalami masa kejayaan sebelum penjajahan, terkenal
sebagai kerajaan yang berdaulat, bersatu yang memiliki wilayah seluruh
nusantara, sampai puncaknya pada tanggal 28 Oktober 1928 seluruh pemuda
Indonesia bertekad satu untuk negara Indonesia
b. Era Kemerdekaan
Pancasila di masa kemerdekaan, fakta historis menggambarkan
mengalami perkembangan setelah adanya perubahan peta politik dunia.
Adanya peristiwa bom yang dijatuhkan oleh Amerika ke Hiroshima dan
Nagasaki, pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat
kepada sekutu. Kekosongan kekuasaan dimanfaatkan oleh para tokoh
nasional untuk mengambil keputusan politis yang menyangkut eksistensi
sebagai negara Indonesia Merdeka. Perjuangan yang saling menguatkan
antara golongan tua dan golongan muda, telah melahirkan keputusan besar
dengan selesainya naskah Proklamasi kemerdekaan yang dibacakan pada
tanggal 17 Agustus 1945, Indonesia resmi menjadi negara merdeka, dan secara
resmi Pancasila termuat dalam Pembukaan UUD 1945 alinea keempat.
c. Era Order Lama
Pada masa orde lama perkembangan Pancasila sebagai dasar negara,
dijadikan sebagai alat politik untuk kepentingan golongan, sehingga
kedudukan Pancasila tidak sesuai yang diamanahkan sebagai cita-cita bangsa
yang termuat dalam UUD 1945. Munculnya Dekrit Presiden pada tanggal 5
Juli 1959 yang berisi pembubaran konstituante, Undang-Undang dasar 1945
kembali berlaku, dan pembentukan Majelis Permusyawaratan Rakyat
Sementara, berdampak pada kekuasaan Presiden yang tidak terbatas
dengandiangkatnya Presiden seumur hidup.
d. Era Orde Baru
Pada masa orde baru, setelah Presiden Soekarno turun dari
pemerintahan digantikan Presiden Soeharto sebagai pemimpin yang paling
lama (25 tahun). Menurut RI (2013), bahwa perkembangan Pancasila dijadikan
sebagai political force dan kekuatan ritual. Pada masa Presiden Soeharto
menentukan kebijakan Pancasila bukan sekedar semboyan tetapi harus
diamalkan dalam kehidupan sehari- hari, apabila ada pihak-pihak yang akan
mengganti, merubah, dan menyimpang dari Pancasila akan digagalkan.
Munculnya TAP MPR Nomor II/MPR/1978 tentang Pedoman Penghayatan
dan Pengamalan Pancasila (Ekaprasetya Pancakarsa) yang di dalamnya
8

termuat 36 butir nilai-nilai Pancasila, yang tahun 1994 oleh Bp-7 Pusat menjadi
45 butir semakin menguatkan kebijakan tersebut. P4 merupakan penuntun
dan pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara bagi setiap warga negara Indonesia, setiap penyelenggara negara
serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan.
e. Era Reformasi
Pada masa reformasi, sebagai dampak Pancasila digunakan sebagai
legitimasi politik sampai hancurnya ekonomi nasional dan turunnya
kekuasaan orde baru, diganti oleh Presiden Habibie. Menurut RI (2013), masa
reformasi muncul fobia terhadap Pancasila. Dasar negara seperti dilupakan
karena selalu identik dengan orde baru yang nilai-nilai Pancasila selalu
ditanam ke pikiran masyarakat melalui indoktrinasiKonsistensi negara untuk
komitmen menjadikan Pancasila sebagai dasar negara tetap terjaga. Ketetapan
MPR Nomor XVIII/MPR/1998 pasal 1 menjelaskan bahwa Pancasila
sebagaimana tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 adalah dasar negara
dari NKRI harus dilaksanakan secara konsisten dalam kehidupan bernegara.
9

PERTANYAAN :
1. Pancasila merupakan suatu system etika yang dimana nilai – nilai Pancasila
tersebut harus diterapkan dalam dunia Pendidikan. Etika Pancasila merupakan
norma etis sebagai pedoman pelaksanaan Pancasila bagi negara dan warga
negara. Jadi, Mengapa Pancasila sebagai system etika berperan penting dalam
kehidupan mahasiswa? Dan apakah manfaat jika mahasiswa tersebut mempelajari
Pancasila sebagai system etika?
2. Seperti yang kita ketahui bahwa sekarang ini banyak pemuda yang melakukan
kejahatan seperti Pembegalan, Pencurian, dan Kekerasan, hal ini terjadi
dikarenakan banyak yang tidak menerapkan nilai – nilai Pancasila dalam dirinya.
Bagaimana cara yang paling tepat dan efektif untuk menerapkan nilai – nilai
Pancasila pada generasi muda saat ini?

Anda mungkin juga menyukai