Anda di halaman 1dari 6

Makalah

Sejarah Pengumpulan Al-Qur’an Pada Masa Nabi dan Sahabat


Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Pancasila
Dosen Pengampu: Noufil liusman ma’ruf, M.H.
HES Semester I Kelas A (Putra)

Oleh Kelompok 7:
Muhammad Yunus
Moh. Nuruz Zaman

FAKULTAS SYARI’AH
PRODI HUKUM EKONOMI SYARI’AH
INSTITUT ILMU KEISLAMAN ANNUQAYAH
GULUK-GULUK SUMENEP JAWA TIMUR
TAHUN AKADEMIK 2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pancasila adalah jiwa seluruh rakyat indonesia, yang memberikan
kehidupan bangsa indonesia serta membimbing masyarakat indonesia supaya
tercipta masyarakat adil dan makmur. Pancasila yang telah diterima dan
ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum dalam pembukakaan Undang-
Undang Dasar 1945 merupakan kepribadian dan pandangan hidup bangsa.
Menyadari bahwa untuk kelestarian dan kemampuan pancasila itu, perlu
diusahakan secara nyata dan terus menerus penghayatan dan pengalaman nilai-
nilai luhur yang terkandung didalamnya oleh setiap warga negara indonesia, setiap
penyelenggara indonesia serta setiap lembaga kenegaraan dan lembaga
kemasyarakatan. Hal ini sesuai pancasila yang menunjukkan suatu rangkaian
urutan tiap-tiap sila mempunyai tempat sendiri didalam rangkaian susunan
kesatuan itu sehingga tidak dapat diganti. Pancasila juga mempunyai sebutan :
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa
3. Pancasila sebagai sumber dari hukum lainnya
B. Rumusan Masalah
1. Apa arti pancasila?
2. Apa arti pancasila sebagai identitas?
3. Apa arti pancasila sebagai kepribadian bangsa indonesia?
BAB II
PEMBAHASAN
A. Arti Pancasila
Pancasila artinya lima dasar atau lima asas yaitu nama dari dasar negara
kita, Negara Republik Indonesia. Istilah pancasila telah dikenal sejak zaman
majapahit pada abad XIV yang terdapat dalam buku Negara Kertagama karangan
Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular. Pancasila ditetapkan pada
tanggal 18 agusttus 1945. Rumusan pancasila yang tercantum didalam pembukaan
UUD 1945 adalah :
1. KeTuhanan Yang Maha Esa
2. Kemanusiaan yang adil yang beradab
3. Persatuan indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/ perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia
B. Pancasila Sebagai Identitas
Pancasila merupakan dasar pembentukan Negara Kesatuan Republik
Indonesia (NKRI). Pancasila pun harus diwariskan kepada generasi muda bangsa
Indonesia berikutnya melalui pendidikan. Setiap bangsa memiliki kepedulian
kepada pewarisan budaya luhur bangsanya. Oleh karena itu, perlu ada upaya
pewarisan budaya penting tersebut melalui pendidikan Pancasila yang
dilaksanakan dalam pendidikan formal (sekolah). Sebagai dasar negara, Pancasila
mempunyai kekuatan mengikat secara yuridis. Seluruh tatanan hidup bernegara
yang bertentangan dengan Pancasila sebagai kaidah yuridis- konstitusional pada
dasarnya tidak berlaku dan harus dicabut. Dengan demikian penetapan Pancasila
sebagai dasar falsafah negara berarti bahwa moral bangsa telah menjadi moral
negara (Dipoyudo: 1984). Hal ini berarti bahwa moral Pancasila telah menjadi
sumber tertib negara dan sumber tertib hukumnya, serta jiwa seluruh kegiatan
negara dalam segala bidang kehidupan (A. T. Soegito, dkk, 2009: 6).
Pelaksanaan Pancasila pada masa reformasi cenderung meredup dan tidak
adanya istilah penggunaan Pancasila sebagai propoganda praktik penyelenggaraan
pemerintahan. Hal ini terjadi lebih dikarenakan oleh adanya globalisasi yang
melanda Indonesia dewasa ini. Masyarakat terbius akan kenikmatan hedonisme
yang dibawa oleh paham baru yang masuk sehingga lupa dari mana, di mana, dan
untuk siapa sebenarnya mereka hidup. Seakan-akan mereka melupakan bangsanya
sendiri yang dibangun dengan semangat juang yang gigih dan tanpa memandang
perbedaan. Dalam Jurnal Ilmiah Ilmu Pemerintahan, Vol 2, No. 1, Maret 2016 46
perkembangan masyarakat yang secara kultur, masyarakat lebih cenderung
menggunakan Pancasila sebagai dasar pembentukan dan penggunakan setiap
kegiatan yang mereka lakukan. Peran Pancasila dalam hal ini sebenarnya adalah
untuk menciptakan masyarakat “kerakyatan”, artinya masyarakat Indonesia
sebagai warga negara dan warga masyarakat mempunyai kedudukan dan hak yang
sama. Dalam menggunakan hak- haknya selalu memperhatikan dan
mempertimbangkan kepentingan negara dan masyarakat. Karena mempunyai
kedudukan, hak serta kewajiban harus seimbang dan tidak memihak ataupun
memaksakan kehendak kepada orang lain. Dalam pokok-pokok kerakyatan,
masyarakat dituntut untuk saling menghargai dan hidup bersama dalam
lingkungan yang saling membaur dan bisa membentuk sebuah kepercayaan (trust)
sebagai modal untuk membangun bangsa yang berjiwa besar dan bermoral sesuai
dengan nilai-nilai yang terkandung dalam ideologi Pancasila.
Pancasila disebut sebagai identitas bangsa dimana Pancasila mampu
memberikan satu pertanda atau ciri khas yang melekat dalam tubuh masyarakat.
Hal ini yang mendorong bagaimana statement masyarakat mengenai nilai-nilai
yang terkandung dalam Pancasila tersebut. Sebagai contoh nilai keadilan yang
bermakna sangat luas dan tidak memihak terhadap satu golongan ataupun individu
tertentu. Unsur pembentukan Pancasila berasal dari bangsa Indonesia sendiri.
Sejarah Indonesia membuktikan bahwa nilai luhur bangsa yang tercipta
merupakan sebuah kekayaan yang dimiliki dan tidak bisa tertandingi. Di
Indonesia tidak pernah putus-putusnya orang percaya kepada Tuhan, hal tersebut
terbukti dengan adanya tempat peribadatan yang dianggap suci, kitap suci dari
berbagai ajaran agamanya, upacara keagamaan, pendidikan keagamaan, dan lain-
lain merupakan salah satu wujud nilai luhur dari Pancasila khususnya sila ke-1.
C. Pancasila Sebagai Kepribadian Bangsa Indonesia
Pancasila merupakan kepribadian bangsa indonesia karena pancasila
merupakan ciri yang khas kepada bangsa indonesia dan tidak dapat dipisahkan
dari bangsa indonesia dengan mempunyai lima sila dengan pengalaman masing-
masing. Tujuan yang akan dicapai oleh bangsa indonesia, yakni suatu masyarakat
adil dan makmur berdasarkan Pancasila didalam Negara Kesatuan Republik
Indonesia yang merdeka., berdaulat, bersatu dan berkedaulatan rakyat dalam
suasana perikehidupan bangsa yang aman, tentram, tertib dan dinamis serta dalam
lingkungan pergaulan dunia yang merdeka, tertib dan damai.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
 Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum menurut UUD 1945
mempunyai peran yang sangat penting dalam kelangsungan hidup masyarakat
yang berbangsa dan bernegara, di samping itu Pancasila juga mempunyai
peran dalam membentuk identitas dan nilai luhur bangsa. Pancasila
mempunyai ciri khas yang yang melekat pada tubuh masyarakat Indonesia.
 Salah satu fungsi pancasila adalah sebagai kepribadian bangsa yang berarti
pancasila merupakan pencerminan dari jati diri bangsa Indonesia. Oleh karena
itu, bangsa indonesia harus menjadikan pengalaman pancasila sebagai
pedoman dalam kehidupan bermasyarat dan bernegara. Pengalaman pancasila
harus bagi setiap warga negara indonesia sampai penyelenggara pemerintahan,
sehingga semua komponen dalam suatu negara mampu melestarikan nilai-nilai
pancasila

Anda mungkin juga menyukai