DISUSUN OLEH :
NAMA : NURLAELI ALKHADIAH ( 202002003 )
SANTI ( 202002007 )
YULIA ARIYANA ( 202002006 )
PRODI : D3 KEBIDANAN
KELOMPOK : 14
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB. I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar belakang 3
1.2 Tujuan dan manfaat dibuatnya makalah 5
BAB. II PEMBAHASAN 6
Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan
Pendidikan Pancasila
Urgensi dan Esensi Pendidikan Pancasila Bagi Masa Depan
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
2. TUJUAN PAMBAHASAN
Untuk mengetahui Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Nilai pengembangan ilmu
Untuk mengetahui Landasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Untuk mengetahui Peran nilai sila sila dalam Pancasila dalam pengembangan
ilmu
3. MANFAAT
Mahasiswa mengetahui Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Nilai pengembangan
ilmu
Mahasiswa mengetahui Landasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
Mahasiswa mengetahui Peran nilai sila sila Pancasila dalam pengembangan
ilmu
BAB II
PEMBAHASAN
Pancasila sebagai Ideologi negara tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Yang merupakan
dari bagian UUD 1945. Dalam setiap perkembangan ilmu pengetahuan haruslah berdasarkan
nilai-nilai Pancasila. Nilai --nilai itu tersendiri terdiri dari 5 nilai yaitu :
1. Nilai Ketuhanan sebagai dasar pengembagan ilmu
2. Nilai Kemanusiaan sebagai dasar pengembangan ilmu
3. Nilai Persatuan sebagai dasar pengembangan ilmu
4. Nilai Kerakyatan sebagai dasar pegembangan ilmu
5. Nilai Keadilan sebagai dasar pengembangan ilmu
Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu harus di dasari dengan Nilai --nilai tersebut agar
tujuan bangsa dapat tercapai dengan baik, jika tidak di dasari dengan nilai tersebut tujuan
bangsa akan gagal & berakibat fatal untuk bangsa Indonesia.
Beberapa Penjabaran Nilai pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah sebagai
berikut :
Dalam sila persatuan Indonesia , masyarakat berperilaku sesuai Bhineka Tunggal Ika. Jadi
kepentingan bangsa dan negara lebih penting dari urusan pribadi. Sila ke-3 sangatlah
tercermin dari adanya sikap kita untuk menghargai & menghormati sesama warga negara.
Adapun arti & makna dari nilai / sila persatuan yaitu : Nasionalisme, Cinta Bangsa & Tanah
air, Menggalang Persatuan & Kesatuan Indonesia, Menghilangkan penonjolan kekuatan /
kekuasaan keturunan & warna kulit, Menumbuhkan rasa senasib & sepenanggungan.
Contoh persoalan / kebijakan dari nilai persatuan sebagai dasar pengembangan ilmu
pengetahuan yaitu walaupun meumpunyai banyak perbedaan seperti agama, warna kulit &
Bahasa tetap harus saling menghargai. Sila ini menanamkan sifat persatuan untuk
menciptakan kerukunan kepada rakyat Indonesia.
Sila kerakyatan sebagai dasar pengembangan ilmu mendasari pengembangan IPTEK secara
Demokratis, artiya setiap ilmuwan memiliki kebebasan untuk mengembangkan Ilmunya,
tetapi juga harus saling menghormati & menghargai kebebasan orang lain, sila ke- 4
mempunyai makna yaitu : Mengutamakan kepentingan negara & masyarakat, Tidak
memaksakan kehendak pada orang lain, Mengutamakan budaya bermusyawarah dan
mengambil keputusan bersama, Bermusyawarah sampai mencapai mufakat diliputi semangat
kekeluargaan.
Pancasila pada sila ke 4 adalah penjelasan Negara Demokrasi, Demokrasi dalam arti umum
yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Pada intinya Pancasila pada sila ke
4 mengajarkan kita untuk menentukan sebuah pilihan melalui cara musyawarah, segala
keputusan yang di ambil dalam musyawarah harus melandasi Pancasila.
Pentingnya Pancasila sebagai nilai paengembangan ilmu bagi mahasiswa adalah untuk
memperlihatkan peran Pancasila sebagai rambu-rambu normative bagi pengembangan ilmu
pengetahuan di Indonesia.
Membangun Argumen tentang Dinamika dan
Tantangan Pendidikan Pancasila
Pengertian Urgensi jika dilihat dari bahasa latin bernama “urgere” yaitu (kata
kerja) yang berarti mendorong dan jika dilihat dari bahasa inggris bernama
“urgent” yang memiliki arti (kata sifat) dan dalam dalam bahasa indonesia
“urgensi” (kata benda). Istilah Urgensi menunjuk pada sesuatu yang mendorong
kita, yang memaksa kita untuk diselesaikan..dengan demikian mengandaikan
ada suatu masalah dan harus segera ditindak lanjuti. Pengertian esensi: esensi
adalah inti/ hakikat. Bisa juga disebut sebagai ‘hal yang pokok’ dari sesuatu.
Prof. Dr. Nadiroh, M. Pd., seorang Guru Besar Pada Prodi PPKN FIS UNJ
(Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta) mengtakan bahwa,
Pembentukan Karakter Bangsa Sebagai Esensi Pendidikan Kewarganegaraan.
Beliau mengukuhkan hal tersebut lantaran fenomena dan fakta empiris yang
diberitakan di mass media akhir-akhir ini merupakan gambaran realita
kehidupan bangsa Indonesia yang sampai saat ini masih mengalami krisis
multidimensi. Jika keadaan ini dibiarkan berlarut-larut, kita akan sulit mengejar
ketertinggalan dalam upaya mencapai Millenium Developments Goals
(MDG’s), yaitu: (1) menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan; (2)
mencapai Pendidikan Dasar secara Universal (3) mendorong kesetaraan gender
dan memberdayakan perempuan ; (4) mengurangi tingkat kematian anak; (6)
memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya; (7) menjamin
pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan; dan (8)
mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan (United Nations
Development Group, 2003).
Tujuan ini dapat tercapai jika didukung oleh masyarakat dan bangsa yang
berkualitas atau SDM Indonesia yang unggul. Untuk itulah peran pendidikan
sangat penting, sebagaimana tersirat dan tersurat dalam Undang-undang
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 1 ayat 2 dikatakan bahwa: Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Dalam pasal 3,
dikatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.