Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

PANCASILA MENJADI DASAR PENGEMBANGAN


ILMU

DISUSUN OLEH :
NAMA : NURLAELI ALKHADIAH ( 202002003 )
SANTI ( 202002007 )
YULIA ARIYANA ( 202002006 )
PRODI : D3 KEBIDANAN
KELOMPOK : 14

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOERTO


Jl. Raya Jabon km. 6 Mojokerto
Telp. Fax (0321) 390203 . Email : stikes_ppni@yahoo.co.id
2020-2021
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB. I PENDAHULUAN 3
1.1 Latar belakang 3
1.2 Tujuan dan manfaat dibuatnya makalah 5

BAB. II PEMBAHASAN 6
 Pancasila Sebagai Dasar Pengembangan Ilmu
 Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan
Pendidikan Pancasila
 Urgensi dan Esensi Pendidikan Pancasila Bagi Masa Depan
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG

Di jaman yang penuh dengan persaingan ini makna Pancasila seolah-olah


terlupakansebagian besar masyarakat Indonesia. Padahal sejarah perumusannya melalui
proses yangsangat panjang oleh para pendiri negara ini. Pengorbanan tersebut akan sia-
sia apabila kitatidak menjalankan amanat para pendiri negara yaitu pancasila yang
termaktub dalampembukaan UUD 1945 alenia ke-4.Pancasila merupakan rangkaian
kesatuan dan kebulatan yang tidak terpisahkankarena setiap sila dalam pancasila
mengandung empat sila lainnya dan kedudukan darimasing-masing sila tersebut tidak
dapat ditukar tempatnya atau dipindah-pindahkan. Hal inisesuai dengan susunan sila
yang bersifat sistematis-hierarkis, yang berarti bahwa kelima silapancasila itu
menunjukkan suatu rangkaian urutan-urutan yang bertingkat-tingkat, dimanatiap-tiap
sila mempunyai tempatnya sendiri di dalam rangkaian susunan kesatuan itusehingga
tidak dapat dipindahkan.Bagi bangsa Indonesia hakikat yang sesungguhnya dari
pancasila adalah sebagaipandangan hidup bangsa dan sebagai dasar negara. Kedua
pengertian tersebut sudahselayaknya kita fahami akan hakikatnya. Selain dari pengertian
tersebut, pancasila memilikibeberapa sebutan berbeda, seperti : Pancasila sebagai dasar
nilai pengembangan ilmu.Walaupun begitu, banyaknya sebutan untuk Pancasila
bukanlah merupakan suatukesalahan atau pelanggaran melainkan dapat dijadikan
sebagai suatu kekayaan akan maknadari Pancasila bagi bangsa Indonesia. Karena hal
yang terpenting adalah perbedaanpenyebutan itu tidak mengaburkan hakikat pancasila
yang sesungguhnya yaitu sebagai dasarnegara. Tetapi pengertian pancasila tidak dapat
ditafsirkan oleh sembarang orang karenaakan dapat mengaturkan maknanya dan pada
akhirnya merongrong dasar negara, sepertiyang pernah terjadi di masa lalu.Untuk itu,
kita sebagai generasi penerus, sudah merupakan kewajiban bersama untuksenantiasa
menjaga kelestarian nilai nilai pancasila sehingga apa yang terjadi di masa lalutidak
akan teredam di masa yang akan datang.2. TUJUAN PAMBAHASANa)Untuk
mengetahui Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Nilai pengembangan ilmub)Untuk
mengetahui Landasan Pengembangan Ilmu Pengetahuanc)Untuk mengetahui Peran
nilai sila sila dalam Pancasila dalam pengembangan ilmu3. MANFAATa)Mahasiswa
mengetahui Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Nilai Pengembangan Ilmu.

2. TUJUAN PAMBAHASAN
 Untuk mengetahui Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Nilai pengembangan ilmu
 Untuk mengetahui Landasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
 Untuk mengetahui Peran nilai sila sila dalam Pancasila dalam pengembangan
ilmu
3. MANFAAT
 Mahasiswa mengetahui Hakikat Pancasila Sebagai Dasar Nilai pengembangan
ilmu
 Mahasiswa mengetahui Landasan Pengembangan Ilmu Pengetahuan
 Mahasiswa mengetahui Peran nilai sila sila Pancasila dalam pengembangan
ilmu
BAB II
PEMBAHASAN

Pancasila sebagai Dasar Pengembangan Ilmu


    
Ilmu pengetahuan mempunyai peran penting dalam setiap aktivits berfikirnya manusia. Ilmu
pengetahuan sendiri memiliki 2 kata yang berbeda makna, yaitu Ilmu sebagai pengetahuan
tentang suatu bidang yang telah di susun secara sistematis dengan metode tertentu.
Sedangkan pengetahuan yaitu sesuatu yang telah kita ketahui. Ilmu yang di miliki manusia
pada awalnya sangat sederhana tetapi lama kelamaan terus berkembang & mengalami
perkembangan yang sangat pesat.

Pancasila sebagai Ideologi negara tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Yang merupakan
dari bagian UUD 1945. Dalam setiap perkembangan ilmu pengetahuan haruslah berdasarkan
nilai-nilai Pancasila.  Nilai --nilai itu tersendiri terdiri dari 5 nilai yaitu :
1. Nilai Ketuhanan sebagai dasar pengembagan ilmu
2. Nilai Kemanusiaan sebagai dasar pengembangan ilmu
3. Nilai Persatuan sebagai dasar pengembangan ilmu
4. Nilai Kerakyatan sebagai dasar pegembangan ilmu
5. Nilai Keadilan sebagai dasar pengembangan ilmu

Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu harus di dasari dengan Nilai --nilai tersebut agar
tujuan  bangsa dapat tercapai dengan baik, jika tidak di dasari dengan nilai tersebut tujuan
bangsa akan gagal & berakibat fatal untuk bangsa Indonesia.

Beberapa Penjabaran Nilai pancasila dalam pengembangan ilmu pengetahuan adalah sebagai
berikut :

-Nilai Persatuan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Dalam sila persatuan Indonesia , masyarakat berperilaku sesuai Bhineka Tunggal Ika. Jadi
kepentingan bangsa dan negara lebih penting dari urusan  pribadi. Sila ke-3 sangatlah
tercermin dari adanya sikap kita untuk menghargai & menghormati sesama warga negara.
Adapun arti & makna dari nilai / sila persatuan yaitu : Nasionalisme, Cinta Bangsa & Tanah
air, Menggalang Persatuan & Kesatuan Indonesia, Menghilangkan penonjolan kekuatan /
kekuasaan keturunan & warna kulit, Menumbuhkan rasa senasib & sepenanggungan.
Contoh persoalan / kebijakan dari nilai persatuan sebagai dasar pengembangan ilmu
pengetahuan yaitu walaupun meumpunyai banyak perbedaan seperti agama, warna kulit &
Bahasa tetap harus saling menghargai. Sila ini menanamkan sifat persatuan untuk
menciptakan kerukunan kepada rakyat Indonesia.

-Nilai Kerakyatan sebagai Dasar Pengembangan Ilmu

Sila kerakyatan sebagai dasar pengembangan ilmu mendasari pengembangan IPTEK secara
Demokratis, artiya setiap ilmuwan  memiliki kebebasan untuk mengembangkan Ilmunya,
tetapi juga harus saling menghormati & menghargai kebebasan orang lain, sila ke- 4
mempunyai makna yaitu : Mengutamakan kepentingan negara & masyarakat, Tidak
memaksakan kehendak pada orang lain, Mengutamakan budaya bermusyawarah dan
mengambil keputusan bersama, Bermusyawarah sampai mencapai mufakat diliputi semangat
kekeluargaan.

Pancasila pada sila ke 4 adalah penjelasan Negara Demokrasi, Demokrasi dalam arti umum
yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat, untuk rakyat. Pada intinya Pancasila pada sila ke
4 mengajarkan kita untuk menentukan sebuah pilihan melalui cara musyawarah, segala
keputusan yang di ambil dalam musyawarah harus melandasi Pancasila.

Pentingnya Pancasila sebagai  nilai paengembangan ilmu bagi mahasiswa adalah untuk
memperlihatkan peran Pancasila sebagai rambu-rambu normative bagi pengembangan ilmu
pengetahuan di Indonesia.
Membangun Argumen tentang Dinamika dan
Tantangan Pendidikan Pancasila

Dinamika Pendidikan Pancasila


Sebagaimana diketahui upaya pembudayaan atau pewarisan nilai-nilai
Pancasila tersebut telah secara konsisten dilakukan sejak awal
kemerdekaam sampai dengan sekarang. Pada masa kemerdekaan, nilai-
nilai pancasila dilakukan dalam bentuk pidato-pidato para tokoh bangsa
dalam rapat-rapat yang disiarkan melalui radio dan surat kabar. Pada
tanggal 1 Juli 1947, diterbitkan sebuah buku yang berisi pidato Bung
Karno tentang lahirnya Pancasila. Buku tersebut diterbitkan dengan
maksud membentuk manusia Indonesia baru yang patriotik melalui
pendidikan. Pada tahun 1961 terbit pula buku yang berjudul penetapan
Tujuh Bahan-Bahan Pokok Indoktrinasi. Buku tersebut ditujukan kepada
masyarakat umum dan aparatur Negara.
Sejak lahirnya ketetapan MPR RI Nomor 11 / MPR / 1978, tentang
Pedoman Penghayatan dan Pengalaman Pancasila (P-4), P-4 tersebut
kemudian menjadi salah satu sumber pokok materi pendidikan Pancasila.
Diperkuat dengan Tap MPR RI Nomor 11/ MPR/ 1988 tentang GBHN.
Dirjen Dikti, dalam rangka menyempurnakan kurikulum inti Mata Kuliah
Dasar Umum (MKDU) menerbitkan Sk, Nomor 25/ DIKTI / KEP/ 1985.
Dampak dari beberapa kebijakan pemerintah tentang pelaksanaan
penataran P-4, terdapat beberapa perguruan tinggi terutama perguruan
tinggi swasta yang tidak mampu menyelenggarakan penataran P-4 pola
100 jam sehingga tetap menyelenggarakan mata kuliah pendidikan
pancasila tanpa penataran P-4 pola 45 jam. Dirjen Dikti mengeluarkan
kebijakan yang memperkokoh keberadaan dan menyempurnakan
penyelenggaraan mata kuliah pendidikan pancasila, yaitu :
1. Sk Dirjen Dikti, Nomor 232/ U/ 2000, tentang Pedoman Penyusunan
Kurikulum Pendidikan Tinggi.
2. Sk Dirjen Dikti, Nomor 265/ Dikti/ 2000, tentang Penyempurnaan
Kurikulum Inti Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian (MKPK).
3. Sk Dirjen Dikti, Nomor 38/ Dikti/ kep/ 2002, tentang Rambu-rambu
Pelaksanaan Kelompok Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian di
Perguruan Tinggi.

Ditetapkannya Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 tahun


2003, kembali mengurangi langkah pembudayaan Pancasila melalui
pendidikan. Dalam rangka membudayakan nilai-nilai Pancasila kepada
generasi penerus bangsa. Penguat keberadaan mata kuliah Pancasila di
perguruan tinggi ditegaskan dalam Pasal 35, Pasal 2 Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012.
1. Pasal 2, menyebutkan bahwa pendidikan tinggi berdasarkan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945, Negara
Kesatuan Republik Indonesia, dan Bhineka Tunggal Ika.
2. Pasal 35 Ayat (3) menentukan bahwa kurikulum pendidikan tinggi wajib
memuat mata kuliah agama, pancasila, kewarganegaraan, dan bahasa
Indonesia.
3. Tantangan Pendidikan Pancasila

Tantangan ialah menentukan bentuk dan format agar mata kuliah


Pendidikan Pancasila dapat diselenggarakan diberbagai program studi
dengan menarik dan efektif. Tantangan ini berasal dari perguruan tinggi,
misalnya factor ketersediaan sumber daya. Adapun tantangan yang
bersifat eksternal, untuk memahami dinamika dan tantangan Pancasila
pada era globalisasi. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pendidikan
Pancasila untuk Masa Depan.
Dirjen Dikti mengembangkan esensi materi pendidikan Pancasila yang
meliputi :
1. Pengantar perkuliahan pendidikan Pancasila
2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar Negara
4. Pancasila sebagai Ideologi Negara
5. Pancasila sebagai sistem Filsafat
6. Pancasila sebagai sistem etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu.

Pendekatan pembelajaran dalam mata kuliah Pendidikan Pancasila adalah


pendekatan pembelajaran yang berpusat kepada mahasiswa untuk
mengetahui dan memahami nilai-nilai Pancasial, filsafat Negara, dan
ideologi-ideologi bangsa. Agar mahasiswa menjadi jiwa pancasila daam
kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Selain itu, urgensi pendidikan
Pancasila adalah untuk membentengi dan menjawab tantangan
perubahan-perubahan dimasa yang akan datang.
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia, Nomor 20 tahun 2003, pasal
3 menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, pendidikan merupakan alternatif
terbaik dalam melakuakn sosial secara damai. Setiap warga Negara sesuai
dengan kemampuan dan tingkat pendidikannya memiliki pengetahuan,
pemahaman, penghayatan, penghargaan, dan pola pengamalan Pancasila.
Contoh urgensi pendidikan Pancasila bagi suatu program studi, misalnya
yang terkait dengan tugas menyusun atau membentuk peraturan
perundang-undangan. Orang yang bertugas untuk melaksanakan hal
tersebut, harus mempunyai pengetahuam, pengertian, pemahaman,
penghayatan dan pola pengalaman yang lebih baik daripada warga
Negara yang lain karena merekalah yang menentukan kebujakan untuk
negaranya. Begitu pula dengan mahasiswa yang lulusan prodi perpajakan
dituntut memiliki berkomitmen dan bertujuan agar dapat memberikan
kontribusi terhadap pelaksanaan kewajiban perpajakan tempat kerja
secara baik dan benar.
Demikian bahwa keberadaan pendidikan Pancasila merupakan suatu
program studi di perguruan tinggi. Oleh karena itu, menjadi keharusan
Pancasila disebarluaskan secara benar, antara lain melalui mata kuliah di
perguruan tinggi. Karena mahasiswa sebagai bentuk perubahan muda
dimasa depan yang akan menjadi pembangunan dan pemimpin bangsa
dalam setiap tingkatan lembaga-lembaga di Negara, lembaga daerah dan
sebagainya. Dengan demikian, pemahaman nilai-nilai Pancasila
dikalangan mahasiswa amat penting, yang berprofesi sebagai pengusaha,
pegawai swasta,pegawai pemerintah, dan sebagainya. Semua masyarakat
mempunyai peran penting terhadap kejayaan bangsa di masa depan.
 
Urgensi dan Esensi Pendidikan Pancasila Bagi Masa
Depan

Pengertian Urgensi jika dilihat dari bahasa latin bernama “urgere” yaitu (kata
kerja) yang berarti mendorong dan jika dilihat dari bahasa inggris bernama
“urgent” yang memiliki arti (kata sifat) dan dalam dalam bahasa indonesia
“urgensi” (kata benda). Istilah Urgensi menunjuk pada sesuatu yang mendorong
kita, yang memaksa kita untuk diselesaikan..dengan demikian mengandaikan
ada suatu masalah dan harus segera ditindak lanjuti. Pengertian esensi: esensi
adalah inti/ hakikat. Bisa juga disebut sebagai ‘hal yang pokok’ dari sesuatu.

Esensi Pendidikan Pancasila

Prof. Dr. Nadiroh, M. Pd., seorang  Guru Besar Pada Prodi PPKN FIS UNJ
(Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Jakarta) mengtakan bahwa,
Pembentukan Karakter Bangsa Sebagai Esensi Pendidikan Kewarganegaraan.
Beliau mengukuhkan hal tersebut lantaran fenomena dan fakta empiris yang
diberitakan di mass media akhir-akhir ini merupakan gambaran realita
kehidupan bangsa Indonesia yang sampai saat ini masih mengalami krisis
multidimensi. Jika keadaan ini dibiarkan berlarut-larut, kita akan sulit mengejar
ketertinggalan dalam upaya mencapai  Millenium Developments Goals
(MDG’s), yaitu: (1) menghapuskan tingkat kemiskinan dan kelaparan; (2)
mencapai Pendidikan Dasar secara Universal (3) mendorong kesetaraan gender
dan memberdayakan perempuan ; (4) mengurangi tingkat kematian anak; (6)
memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya; (7) menjamin
pembangunan  berkelanjutan dan pelestarian lingkungan; dan (8)
mengembangkan kemitraan global untuk pembangunan (United Nations
Development Group, 2003).
Tujuan ini dapat tercapai jika didukung oleh masyarakat dan bangsa yang
berkualitas atau SDM Indonesia yang unggul. Untuk itulah peran pendidikan
sangat penting, sebagaimana  tersirat dan tersurat dalam  Undang-undang
Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
pasal 1 ayat 2 dikatakan bahwa: Pendidikan nasional adalah pendidikan yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang berakar pada nilai-nilai agama, kebudayaan nasional
Indonesia dan tanggap terhadap tuntutan perubahan zaman. Dalam pasal 3,
dikatakan bahwa Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, serta
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggungjawab.

Urgensi Pendidikan Pancasila

Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat dimaknai sebagai wahana


untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar
pada budaya bangsa Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk
perilaku kehidupan sehari-hari peserta didik baik sebagai individu, maupun
sebagai anggota masyarakat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) berupaya mengantarkan
warganegara Indonesia menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki  rasa
kebangsaan dan cinta tanah air;  menjadi warga negara demokratis yang
berkeadaban; yang memiliki daya saing: berdisiplin, dan berpartisipasi aktif
dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai Pancasila.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkontiribusi penting menunjang
tujuan bernegara Indonesia yang  berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. PPKN
berkaitan dan berjalan seiring dengan perjalanan pembangunan kehidupan
berbangsa dan bernegara Indonesia. Maka untuk ke depannya, bangsa ini harus
benar-benar berpedoman terhadap pancasila. Untuk dapat mengentaskan
kemiskinan, membasmi praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme),
berbagai bentuk kejahatan, dan lain sebagainya, keberadaan pancasila tetap
harus dipertahankan. Karena jika pancasila sudah diujung tanduk oleh ekses-
ekses negatif, maka akan menjadi apa bangsa ini kemudian.

Anda mungkin juga menyukai