Anda di halaman 1dari 7

TRIGER CASE

“PEMERIKSAAN FISIK”
MATA KULIAH KETERAMPILAN DASAR PRAKTIK KLINIK KEBIDANAN

DOSEN PENGAMPU :

Hj.Indah Kusmindarti,SST,.M.Kes

Disusun Oleh :

Musyarifah Nurul Ummah Al-Mukarromah

NIM 202005015

STIKES BINA SEHAT PPNI MOJOKERTO

TAHUN 2020/2021

PRODI S1 KEBIDANAN
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah, kita memuji-Nya, memohon pertolongan dari-Nya, meminta ampunan
dari-Nya dan meminta perlindungan kepada-Nya dari kejahatan diri kita serta keburukan amal perbuatan
kita. Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW.

Karena hidayah-Nya pula, Alhamdulillah penulis dapat menyelesaikan triger case dengan materi
“Pemeriksaan Fisik” ini sebagai tugas dari mata kuliah KDPK tepat pada waktunya. Pada kesempatan
ini kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Hj.Indah Kusmindarti,SST,.M.Kes selaku dosen
pengampu mata kuliah KDPK yang telah banyak memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga
triger case ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Penulis berharap agar apa yang tercantum dalam triger case ini, bisa menjadi pelajaran dan
menambah wawasan buat pembaca dan terutama buat diri penulis sendiri. Kritik dan saran yang
bertujuan membangun dari para pembaca, penulis akan terima dengan senang hati, untuk penulisan
triger case yang lebih baik lagi.

Mojokerto, 12 Januari 2022

Penulis
KASUS TRIGER CASE :
Tuliskan tentang definisi, persiapan tindakan dan hal penting yang perlu diperhatikan berkaitan
tindakan pemeriksaan fisik di bawah ini: (dikerjakan sesuai dengan pembagian tugas)
a) Anamnese
b) Inspeksi
c) Palpasi
d) Auskultasi
e) Perkusi
f) Pemeriksaan Head To Toe

JAWABAN TRIGER CASE :

A. ANAMNESE
Anamnesa adalah cara pemeriksaan yang dilakukan dengan wawancara baik langsung pada
pasien. Tujuan anamnesis untuk mendapatkan keterangan sebanyak-banyaknya mengenai
penyakit pasien, membantu menegakkan diagnosa sementara ada beberapa penyakit yang sudah
dapat ditegaskan dengan anamnese saja, menetapkan diagnosa banding, dan membantu
menentukan penatalaksanaan selanjutnya. Anamnesa pada ibu sebagai berikut :
1. Identitas klien meliputi: umur, pendidikan, pekerjaan, suku/budaya, agama, identitas suami
dan alamat.
2. Riwayat kesehatan sekarang
 Keluhan utama, ditanyakan untuk mengetahui alasan klien datang, apakah untuk
memeriksakan kehamilan atau untuk memeriksa keluhan lain.
 Riwayat kesehatan personal, ditanyakan untuk mengetahui karakteristik personal
termasuk hubungan klien dengan orang lain, riwayat pengobatan termasuk apakah klien
mempunyai riwayat penyakit menular/keturunan.
 Riwayat menstruasi, ditanyakan untuk mengetahui tentang faal alat reproduksi, hal yang
dikaji adalah usia menarche, siklus, lama menstruasi, nyeri, penjendalan,perdarahan
intra menstruasi, problem dan prosedur (misal: amenorrhoe, perdarahan irreguler).
 Riwayat seksual, ditanyakan untuk mengetahui penggunaan kontrasepsi klien serta
masalah yang dialami selama penggunaannya, penyakit transmisi seksual jika ada.
 Riwayat ginekologi. ditanyakan untuk mengetahui adanya masalah/penyakit ginekologi.
 Riwayat kesehatan keluarga, ditanyakan untuk mengetahui adanya resiko penyakit
menular atau diturunkan, kelainan-kelainan dalam genetik.
3. Riwayat obstetric
Ditanyakan untuk mengetahui riwayat kehamilan sebelumnya misalnya adanya komplikasi
pada kehamilan dan kelahiran, faktor resiko
 Paritas klien, dituliskan dengan G....P....A....dimana G adalah Gravida (jumlah
kehamilan sampai dengan kehamilan saat ini, P adalah paritas (jumlah kelahiran) dan A
abortus yaitu berapa kali ibu mengalami abortus pada kehamilan sebelumnya.
 HPMT (Hari Pertama Menstruasi Terakhir)
 Usia Kehamilan, dituliskan dalam minggu.
 Gerak janin pertama kali, ditanyakan untuk mengetahui gerak janin yang pertama
dirasakan ibu pada umur kehamilan berapa minggu dan mengetahui masalah yang
mungkin terjadi pada janin yang dikandung.
 Keluhan yang dialami selama kehamilan, missal nausea(mual), frekwensi kencing, nyeri
kepala, leukorrhea (keputihan), oedema, konstipasi, perdarahan, nyeri abdomen dan
lain- lain.
 Pengobatan atau obat-obatan yang digunakan sejak kehamilan, paparan terhadap
penyakit khususnya rubella dan penyakit imun, sakit yang dialami selama/sejak
kehamilan, paparan terhadap toksin di tempat kerja (bila bekerja/di tempat tinggal)
diperlukan untuk mengetahui efek yang dapat ditimbulkan dari masalah tersebut pada
kehamilan.
 Reaksi dan adaptasi terhadap kehamilan, reaksi dan adaptasi terhadap kehamilan bagi
pasangan dan keluarga,hubungan suami dengan klien dan keluarga, ditanyakan untuk
mengetahui penerimaan klien, pasangan, dan keluarga terhadap kehamilan yang dapat
mempengaruhi pemeliharaan kehamilan.
4. Kebutuhan Dasar Sehari - hari
 Nutrisi, tanyakan pada klien jenis, kesukaan, pantangan, intake untuk mengetahui
pemenuhan nutrisi selama hamil.
 Eliminasi, tanyakan pada klien perubahan yang terjadi baik BAB maupun BAK selama
hamil.
 Aktivitas dan Latihan, tanyakan ada gangguan atau tidak
 Istirahat - Tidur. tanyakan tentang pola. lama, dan gangguan tidur baik pada waktu siang
maupun malam.
 Seksualitas, tanyakan tentang pendidikan seksual dan kesiapan fungsi seksual, konsep
seksual diri dan identitas, sikap terhadap seksualitas. efek terhadap kehamilan.persepsi
dan Kognitif, kaji tentang status mental, pendengaran, berbicara, penciuman, perabaan,
kejang, dan nyeri
 Persepsi diri dan konsep diri, tanyakan motivasi terhadap kehamilan, efek kehamilan
terhadap body image, orang terdekat, dan tujuan dari kehamilan.
 Keyakinan budaya (culture).
 Kepercayaan dan Ibadah.
 Kebiasaan yang merugikan, seperti merokok, minum alkohol, dll

B. INSPEKSI
Inspeksi adalah memeriksa dengan melihat dan mengingat. Bertujuan melihat bagian tubuh dan
menentukan apakah seseorang mengalami kondisi tubuh normal atau abnormal. Inspeksi
dilakukan secara langsung.

C. PALPASI
Pemeriksaan fisik lanjutan dengan menyentuh tubuh dan dilakukan bersamaan dengan inspeksi.
Palpasi dilakukan menggunakan telapak tangan, jari, dan ujung jari. Tujuannya untuk mengecek
kelembutan, kekakuan, massa, suhu, posisi, ukuran, kecepatan, dan kualitas nadi perifer pada
tubuh.

D. AUSKULTASI
Metode pemeriksaan untuk mendengarkan bunyi dari dalam tubuh dengan menempelkan
stetoskop di area tertentu. Pemeriksaan bunyi jantung dilakukan pada dada sebelah kiri,
sedangkan pemeriksaan bunyi paru-paru dilakukan pada seluruh bagian dada.

E. PERKUSI
Bertujuan mengetahui bentuk, lokasi, dan struktur di bawa kulit. Perkusi bisa dilakukan secara
langsung dan tidak langsung. Perkusi secara langsung dilakukan dengan mengetukkan jari
tangan langsung pada permukaan tubuh.

F. PEMERIKSAAN HEAD TO TOE


1. Pemeriksaan keadaan umum
2. Pemeriksaan TTV
3. Pemeriksaan Kepala, Inspeksi : warna rambut, kebersihan kulit kepala, ketombe,
penyebaran rambut merata atau tidak. Palpasi : teraba atau tidak massa (benjolan abnormal)
pada kepala.
4. Pemeriksaan Muka / wajah, Inspeksi : bersih / tidak, simetris / tidak, pucat / tidak, oedem /
tidak, terdapat colosma grafidarum / tidak.
5. Mata, Inspeksi : simetris / tidak, bersih / tidak, ada secret / atau tidak, warna conjungtiva,
warna sclera, reaksi pupil. Palpasi : palpebra oedem / tidak
6. Telinga, Inspeksi : simetris / tidak, bersih / tidak, ada serum /tidak, ada tanda peradangan /
tidak, ada polip / tidak, bagaimana fungsi pendengaran.
7. Hidung, Inspeksi : simetris / tidak, bersih / tidak, ada secret / tidak, ada polip / tidak, ada
pernapasan cuping hidung / tidak.
8. Mulut, Inspeksi :
 Bibir : bersih / tidak, lembab / kering, simetris / tidak, ada stomatitis / tidak, ada bibir
pecah-pecah / tidak.
 Gigi : bersih / tidak, ada caries gigi / tidak, ada plak / tidak, ada gigi palsu / tidak.
 Gusi : warna gusi, tampak gingivitis / tidak.
 Lidah : bersih / tidak, warna lidah.
 Tonsil : tampak tonsilitis / tidak.
9. Leher, Inspeksi : bersih / tidak, simetris / tidak. Palpasi : pembesaran kel. Tyroid ada
benjolan / tidak, pembesaran kel. Lymfe, peninggian vena jugularis JVP diukur pada
seseorang dengan posisi setengah duduk 45° dalam keadaan rileks. Pengukuran dilakukan
berdasarkan tingkat pengisian vena jugularis dari titik nol atau dari sudut sternum. Pada
orang sehat, JVP maksimum 3-4 cm di atas sudut sternum.
10. Dada, Inspeksi : bersih / tidak, simetris / tidak, tampak stridor (penarikan otot intercostae
yang berlebihan). Auskultasi :
 Paru : bunyi nafas vesikuler / tidak, terdengar bunyi ronchi / tidak, terdengar weezing /
tidak.
 Jantung : bunyi jantung ?
11. Payudara, Inspeksi: bersih / tidak, simetris / tidak, tampak tegang dan besar / tidak, tampak
hiperpigmentasi areola mamae / tidak, keadaan puting susu ?. Palpasi : teraba benjolan
abnormal / tidak, terdapat nyeri tekan / tidak, colostrum sudah keluar / belum.
12. Ketiak, Inspeksi : bersih / tidak. Palpasi : teraba pembesaran kelenjar limfe pada ketiak /
tidak.
13. Abdomen. Inspeksi : bersih / tidak, simetris / tidak, tampak luka bekas operasi / tidak,
kalau ada dimana bekasnya, tampak llinia /tidak, tampak striae / tidak, membesar sesuai
umur kehamilan / tidak. Perkusi : meteorismus atau tidak
14. Genetalia, Inspeksi : bersih / tidak, oedem / tidak, tampak farises / tidak, tampak flour albus
/ tidak, tampak tanda chadwik / tidak, tampak condiluma acuminate / tidak, tampak
condilomatalata / tidak, tampak sikatrie / tidak. Palpasi : ada nyeri tekan / tidak, teraba
pembesaran kelenjar bartolini / tidak.
15. Anus. Inspeksi : bersih / tidak, tampak heomoroid / tidak.
16. Ekstremitas. Inspeksi : (atas dan bawah) bersih / tidak, simetris / tidak, tampak farises /
tidak, bagaimana fungsi pergerakannya ?. Palpasi : (bawah) oedem pretibia / tidak.
Perkusi : bagaimana reflek patellanya ?
DAFTAR PUSTAKA

http://digilib.unisayogya.ac.id/4078/1/PANDUAN%20IBU%20HAMIL.pdf
https://beranisehat.com/mahir-mengukur-jvp/

Anda mungkin juga menyukai