Anda di halaman 1dari 5

KONSEP PERENCANAAN KELUARGA

A. KONSEP DASAR KELUARGA


Keluarga yang merupakan bagian dari masyarakat sesungguhnya mempunyai peranan yang
sangat penting dalam membentuk budaya dan perilaku sehat. Adapun karakteristik keluarga
adalah sebagai berikut :
1. Terdiri dari dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah, perkawinan atau
adopsi
2. Anggota keluarga biasanya hidup bersama atau jika terpisah mereka tetap memperhatikan
satu sama lain
3. Anggota keluarga berinteraksi satu sama lain dan masing-masing mempunyai peran
sosial
4. Mempunyai tujuan yaitu menciptakan dan mempertahankan budaya, meningkatkan
perkembangan fisik, psikologis, dan sosial keluarga

B. PERANAN KELUARGA
Berbagai peranan yang terdapat didalam keluarga adalah sebagai berikut :
1. Ayah
Sebagai suami dari istri dan ayah bagi anak-anak, berperan sebagai pencari nafkah,
pendidik, pelindung, dan pemberi rasa aman, sebagai kepala keluarga, sebagai anggota
dari kelompok sosialnya serta sebagai anggota masyarakat dari lingkungannya
2. Ibu
Sebaga istri dari suami dan ibu bagi anak-anak , berperan sebagai mengurus rumah
tangga, sebagai pengasuh dan pendidik bagi anak-anaknya, pelindung dan sebagai salah
satu dari kelompok dari peranan sosial serta sebagai anggota masyarakat di
lingkungannya
3. Anak
Melaksanakan peranan psikososial sesuai dengan tingkat perkembangannya baik fisik,
mental, social dan spiritual

C. ASPEK – ASPEK DALAM PERENCANAAN KELUARGA


1. Aspek Kesehatan
Perempuan yang menikah di usia kurang dari 20 tahun mempunyai resiko meninggal
saat proses kehamilan dan persalinannya, karena organ reproduksi belum siap untuk
proses tersebut.
Menurut penelitian UNICEF, perempuan yang melahirkan usa 10-14 tahun beresiko
lima kali lipat meninggal saat hamil dan bersalin dibandingkan kelompok 20-24
tahun, resiko ini meningkat dua kali lipat pada anak usia 15-19 tahun.
2. Aspek Ekonomi
a. Kebutuhan Primer
Kebutuhan yang sangat dibutuhkan oleh keluarga dan sifatnya wajib untuk
dipenuhi, contohnya kebutuhan makan, minum, pakaian, dan tempat tinggal
b. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan yang diperlukan setelah semua kebutuuhan prmer terpenuhi,
contohnya kebutuhan alat komunikasi, kesehatan, pendidikan
c. Kebutuhan Tersier
Kebutuhan manusia yang sifatnya mewah, tidak sederhana dan berlebihan yang
timbul setelah terpenuhinya kebutuhan primer dan sekunder, conohnya mobil,
apartemen, dsb

3. Aspek Psikologis
Kesiapan psikologis yang perlu dimiliki sebelum remaja memasuki kehidupan
perkawinan, yaitu :
a. Kematangan emosi
Perkawinan usia muda dimana emosi mash belum stabil dan dapat menimbulkan
persoalan dalam rumah tangga. Kematangan emosi ini akan semakin meningkat
seiring dengan pertambahan usia
b. Kemampuan penyesuaian dri
Di dalam perkawinan terdapat banyak konsekuensi yang harus dihadapi sebagai
bentuk pergantian status dari lajang menjad istri/suami. Perubahan status tersebut
menuntut adanya penyesuaian diri terus menerus sepanjang perkawinan.

4. Aspek Pendidikan
Pendidikan merupakan salah satu modal untuk mencapai kehidupan yang berkualitas.
Pernikahan di usia muda seringkali menyebabkan remaja tidak lagi bersekolah karena
mempunyai tanggung jawab baru, yaitu sebagai kepala keluarga untuk calon ayah dan
calon ibu.

5. Aspek Kependudukan
Salah satu aspek kependudukan adalah fertilitas. Fertilitas adalah kemampuan
seorang perempuan usia subur untuk melahirkan nbayi hidup. Tingkat fertilitas
dipengaruhi oleh media usia kawin pertama bagi perempuan. Tingginya tingkat
fertilitas akan berdampak pada Laju Pertumbuhan Penduduk Meningkat.

D. TUGAS DAN TAHAPAN PERKEMBANGAN PERENCANAAN KELUARGA


Tugas Perkembangan Setiap Tahapan Keluarga terdapat perbedaan tugas perkembangan
keluarga pada setiiap tahap perkembangan keluarga :
1. Tahap “Married couples (without children)” (pasangan nikah dan belum menikah).
Tugas perkembangan pada tahap ini adalah :
a. Membina hubungan intim dan memuaskan
b. Membina hubungan dengan keluarga lain, teman dan kelompok social
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak.
2. Tahap keluarga “Child Bearing” (kelahiran anak pertama) Tugas perkembangan
keluarga yang penting pada tahap ini dalah :
a. Persiapan menjadi orang tua
b. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga, peran, interaksi, hubungan
seksual, dan kegiatan
c. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangan
3. Tahap keluarga dengan anak pra sekolah. Tugas perkembangan pada tahap ini adalah:
a. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga seperti kebutuhan tempat tinggal, privasi,
dan rasa aman
b. Membantu anak untuk bersosialisasi
c. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir, sementara kebutuhan anak lain juga
harus terpenuhi
d. Pembagian waktu untuk individu, pasangan, dan anak
e. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga
f. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh kembang
4. Keluarga dengan anak sekolah. Tugas perkembangan pada tahap in adalah :
a. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah, dan lingkungan
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Memenuhi kebutuhan dan biaya kehidupan yang semakin meningkat, termasuk
kebutuhan untuk meningkatkan kesehatananggota keluarga.
5. Keluarga dengan anak remaja. Tugas perkembangan pada tahap ini adalah :
a. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab
b. Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga
c. Mempertahankan komunikasi yang terbuka antara anak dan orang tua. Hindari
perdebatan, kecurigaan, dan permusuhan.
d. Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga
6. Tahap keluarga dengan anak dewasa. Tugas perkembangan pada tahap iini adalah :
a. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar
b. Mempertahankan keintiman pasangan
c. Membantu orang tua memasuki masa tua
d. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat
e. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tangga
7. Keluarga usia pertengahan. Tugas perkembangan pada tahap ini adalah :
a. Mempertahankan kesehatan
b. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-
anak
c. Meningkatkan keakraban pasangan
8. Keluarga usia lanjut. Tugas perkembangan pada tahap ini adalah :
a. Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan
b. Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik dan
pendapatan
c. Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat
d. Mempertahankan hubungan dengan anak dan social masyarakat

E. KONSEP PERENCANAAN KELUARGA PADA PASANGAN YANG SUDAH


MENIKAH

a. Finansial (keuangan)
Setelah berkeluarga, suami istri harus menjaga agar kehidupan keluarga mereka selalu
layak, kesehatan ibu dan anak terjaga, masa depan dan pendidikan anak terjamin,
sehingga perencanaan keluarga sangat penting untuk meningkatkan taraf hidup yang
lebih baik
b. Perencanaan kehamilan atau menunda kehamilan. Salah satu wujud agar para ibu
menyadari akan pentingnya melakukan perencanaan keluarga sebagai bagian gaya hidup
modern dengan metode konsepsi
c. Perencanaan keluarga melalui permanfaatan kontrasepsi merupakan gerakan global yang
penting dan bertujuan meningkatkan kesejahteraan perempuan
d. Penggunaan kontrasepsi tidak saja bertujuan untuk mengendalkan kelahiran tetapi juga
untuk memperkuat hak-hak perempuan dalam menentukan sendiri kapan mereka siap
hamil, bagaimana mempersiapkan kehamilan dan menjaga kesehatan selama kehamilan
sehingga dapat melahirkan generasi baru yang berkualitas.
e. Perencanaan jarak kehamilan dengan baik, tujuannya agar ibu daoat merawat anak secara
optimal, hubungan dengan suami bisa lebih harmonis, bisa mempersiapkan masalah
finansial secara matang, selainitu ibu juga memiliki waktu berkualitas untuk dirinya
sendiri

F. PROGRAM PERENCANAAN KELUARGA


Program KKBPK (Kependudukan Keluarga Berencana dan Pembangunan Keluarga)
memiliki banyak manfaat bagi keluarga.

Dari sisi kesehatan, program KKBPK bermanfaat bagi ibu dan anak:
a. Bagi ibu
 Mencegah anemia
 KB dapat menjaga kesehatan fisik dan kesehatan reproduksi lebih optimal
 Mencegah perdarahan yang terlalu banyak setelah persalinan dan
mempercepat pulihnya kondisi Rahim
 Mencegah kehamilan tidak diinginkan (KTD)
 Mendekatkan ibu pada pelayanan kesehatan
 Meningkatkan keharmonisan keluarga
b. Bagi Anak
 Mencegah kurang gizi pada anak
 Tumbuh kembang anak terjamin
 Kebutuuhan ASI eksklusif 6 bulan dapat terpenuhi
Dari sisi ekonomi, program KKBPK bermanfaat untuk:
a. Mengurangi kebutuhan rumah tangga
b. Meningkatkan pendapatan/ekonomi keluarga

Dari sisi social budaya, program KKBPK bermanfaat untuk :


a. Meningkatkan kesempatan bermasyarakat
b. Meningkatkan peran ibu dalam pengambilan keputusan keluarga
c. Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP). Sasaran remaja belum menikah
d. Pengaturan kelahiran. Sasaran Pasangan Usia Subur (PUS)
e. Pembinaan ketahanan keluarga. Sasaran keluarga yang memiliki anak balita, remaja,
dan lansia
f. Peningkatan kesejahteraan Keluarga. Sasaran seluruh keluarga
g. Pengelolaan Kependudukan. Sasarannya adalah penduduk

DAFTAR PUSTAKA
Goode, Willian J. 1983. Sosiologi Keluarga. Cetakan Pertama. Diterjemahkan oleh: Sahat
Simamora. Jakarta: Bina Aksara.
Setionno, Kusdwiratri. 2012. Psikologi Keluarga. Yogyakarta: Gudang Penerbit.
Sukadji, Soetarlinah. 2010. Keluarga Indonesia: Aspek dan Dinamika aman. Jakarta: PT.
Rajafrarindo Persada

Anda mungkin juga menyukai