Anda di halaman 1dari 18

MUHAMMAD FARID FAQIH

226020014
FISS

FOTOGRAFI&FILM

Resume Pancasila As National Principle

PENGANTAR PENDIDIKAN PANCASILA

A. Menelusuri Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila


Nilai yang dipegang teguh sejak dulu hingga sekarang oleh masyarakat adalah :
- Percaya kepada Tuhan dan toleran
- Gotong royong
- Musyawarah
- Solidaritas atau Kesetiakawanan Sosial

Berbagai Permasalahan di Indonesia yang menunjukan Pentingnya mata kuliah


Pendidikan Pancasila :
I. Kesadaran Berbangsa
II. Korupsi
III. Lingkungan
IV. Disintegrasi Bangsa
V. Dekadensi Moral
VI. Narkoba
VII. Penegakan Hukum yang Berkeadilan
VIII. Terorisme
Urgensi Pendidikan Pancasila di Perguruan Tinggi :

1. Agar mahasiswa tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri


2. Agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikir
dan bertindak dalam kehidupan sehari- hari dengan berlandaskan nilai-nilai
Pancasila
3. Dapat memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi
dorongan pokok (leitmotive) dan bintang penunjuk jalan
4. Agar tidak terpengaruh oleh paham-paham asing yang negative
5. Branson (1998), yaitu sebagai pembentuk civic disposition yang dapat
menjadi landasan untuk pengembangan civic knowledge dan civic
skills mahasiswa

B. Alasan Diperlukannya Pendidikan Pancasila


C.
Pendidikan Pancasila diharapkan dapat memperkokoh modalitas akademik
mahasiswa dalam berperan serta membangun pemahaman masyarakat, antara lain :

I. Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri.


II. Kesadaran petingnya kelangsungan hidup generasi mendatang
III. Kesadaran pentingnya semangat solidaritas nasional
IV. Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan
V. Kesadaran pentingnya kesehatan mental bangsa
VI. Kesadaran tentang pentingnya penegakan hokum
VII. Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila

Secara spesifik tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi adalah :


1. Memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi
bangsa melalui revitalisasi nilai- nilai dasar Pancasila sebagai norma
dasar kehidupan bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara
2. Memberikan pemahaman dan penghayatan atas jiwa dan nilai- nilai
dasar Pancasila kepada mahasiswa sebagai warga negara Republik
Indonesia, dan membimbing untuk dapat menerapkannya dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
3. Mempersiapkan mahasiswa agar mampu menganalisis dan mencari
solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, dan bernegara melalui sistem pemikiran yang berdasarkan
nilai-nilai Pancasila dan UUD Negara RI Tahun 1945
4. Membentuk sikap mental mahasiswa yang mampu mengapresiasi nilai-
nilai ketuhanan, kemanusiaan, kecintaan pada tanah air, dan kesatuan
bangsa, serta penguatan masyarakat madani yang demokratis,
berkeadilan, dan bermartabat berlandaskan Pancasila, untuk mampu
berinteraksi dengan dinamika internal daneksternal masyarakat bangsa
Indonesia
Penyelenggaraan Pendidikan Pancasila sebagai matak kuliah di perguruan
tinggiditegaskan dalam surat edaran Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi (Nomor
914/E/T/2011, tertanggal 30 Juni 2011. UU Republik Indonesia Nomor 12 tahun
2012 pasal 2 dan pasal 35 ayat 3.

D. Menggali Sumber Historis, Sosiologis, Yuridis dan Sumber Politik Pendidikan


Pancasila

Pendidikan Pancasila

• Sumber Politik
• Sumber Historis
• Sumber Sosiologis
• Sumber Yuridis

E. Membangun Argumen tentang Dinamika dan Tantangan Pendidikan


Pancasila :

Dinamika Pendidikan Pancasila


1. Dekrit Presiden 5 Juli 1959
2. Ketetapan MPR RI II/MPR/1978

F. Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila

Keberadaan mata kuliah Pancasila semakin kokoh dengan berlakunya UU RI


Nomor 2 tahun 1989, tentang system Pendidikan nasional, pada pasal 39 ditentukan
bahwa kurikulum Pendidikan tinggi harus memuat mata kuliah Pendidikan Pancasila

Pasal 13 ayat 2 peraturan pemerintahan Republik Indonesia Nomor 60 tahun


1999, tentang Pendidikan tinggi, jo. Pasal 1 SK Dirjen Dikti Nomor
467/DIKTI/Kep/1999

Pada tahun 2000 SK Dirjen Dikti Nomor 232/U/2000 – SK Dirjen Dikti, Nomor
265/Dikti/2000 – SK Dirjen Dikti, Nomor 38/Dikti/Kep/2002.

MPR, Nomor XVIII/MPR/1998, tentang pencabutan ketetapan MPR Nomor


II/MPR/1978 tentang pedoman penghayatan dan pengalaman Pancasila
(EkaprasetiaPancakarsa), sejak itu penataran P-4 tidak lagi dilaksanakan.

Ditetapkan UU RI Nomor 20 tahun 2003, kembali mengurangi langkah


pembudayaan Pancasila melalui Pendidikan.
Pasal 2 UU RI Nomor 12 tahun 2012, tentang Pendidikan tinggi, yang
menetapkan ketentuan bahwa mata kuliah Pendidikan Pancasila wajib dimuat
dalam kurikulumperguruan tinggi
TANTANGAN PENDIDIKAN PANCASILA

INTERNAL

o Faktor Ketersediaan sumber daya


o Spesialisasi program studi yang makin tajam (yang menyebabkan kekurang
tertarikan sebagian mahasiswa terhadap Pendidikan Pancasila)

TANTANGAN PENDIDIKAN PANCASILA


EKSTERNAL

o Krisis keteladanan dari pada elite politik


o Maraknya gaya hidup hedonistic didalam masyarakat

G. Mendeskripsikan Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila Untuk Masa Depan

Ditjen Dikti mengembangkan esensi materi Pendidikan Pancasila yang meliputi

1. Pengantar perkuliahan Pendidikan Pancasila


2. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
3. Pancasila sebagai dasar negara
4. Pancasila sebagai ideologi negara
5. Pancasila sebagai system filsafat
6. Pancasila sebagai system etika
7. Pancasila sebagai dasar nilai pengembangan ilmu

Urgensi Pendidikan Pancasila bagi suatu program studi yaitu berkaitan dengan tugas
menyusun/membentuk peraturan perundang-undagan

H. Rangkuman Tentang Pengertian dan Pentingnya Pendidikan Pancasila

Mata kuliah Pancasila merupakan proses pembelajaran dengan


menggunakan pendekatan student centered learning, untuk mengembangkan
knowledge, attitude, dan skill mahasiswa sebagai calon pemimpin bangsa dalam
membangun jiwa profesionalitasnya.

Urgensi Pendidikan Pancasila, yaitu dapat memperkokoh jiwa


kebangsaanmahasiswa sehingga menjadi dorongan pokok (Leitmotive) dan
bintang penunjukjalan (Leitstar) bagi calon pemegang tongkat estafet
kepemimpinan bangsa tidak mudah terpengaruh oleh paham-paham asing
yang dapat mendorong untuk tidakdijalankannya nilai-nilai Pancasila.
PANCASILA DALAM ARUS SEJARAH BANGSA INDONESIA

A. Periode Pengusulan Pancasila

Rasa Nasionalisme merupakan cikal bakal munculnya ideologi bangsa


Indonesia. Benih nasionalisme pun sudah tertanam kuat dalam gerakan
Perhimpoenan Indonesia yang menghimbau agar segenap agar segenap suku bangsa
bersatu teguh menghadapi penjajahan.

Ikrar Sang Pemuda 28 Oktober 1928 merupakan momen perumusan diri bagi
bangsa Indonesia. Dianggap sebagai kristalisasi semangat menegaskan cita-cita
Keputusan ini menegaskan cita-cita akan ada “Tanah Air Indonesia” “Bangsa
Indonesia” “Bahasa Indonesia” ini semua identitas kita.

BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia) Seperti


yang sudah disebutkan 3 hal itu semua merupakan modal politik awal oleh tokoh-
tokoh pergerakan sehingga siding-sidang BPUPKI tidak sedikitpun ada intervensi dari
pihak penjajah jepang yang difasilitasi Laksamana Maeda.

Perumusan Pancasila pertama kali dilaksanakan pada tanggal 29 mei sampai


dengan 1 juni 1945 dengan materi pokok pembicaraan calon dasar negara.

Pada tanggal 1 Juni 1945 pada hari itu Ir. Soekarno menyampaikan lima butir
gagasan tentang dasar negara yaitu.

• Nasionalisme atau kebangsaan Indonesia


• Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
• Mufakat atau Demokrasi
• Kesejahteraan sosial
• Ketuhanan yang berkebudayaan

Kelima inilah Soekarno diberi nama Pancasila, dan pidato Soekarno tersebut
terbit dalam bentuk literasi buku yang berjudul Lahirnya Pancasila (1947).
Dibentuklah panitia kecil beranggota 8 orang untuk menampung usul-usul calon
dasar negara sekaligus siding perdana BPUPKI dihentikan sementara

B. Periode Perumusan Pancasila

Ketika jepang kalah perang di Asia Timur Raya, jepang menarik simpati
perhatian kepada bangsa Indonesia dengan membuat janji bahwa jepang akan
memberikan kemerdekaan bagi Indonesia.
Profil singkat BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha Persiapan KemderdekaanIndonesia)

1. Dibentuk pada 1 Maret 1945


2. Jumlah anggota 62 orang
Ketua : Dr. Radjiman Wedyodiningrat
Wakil ketua : Ichibangase Yosio
3. Tugas mempelajari dan menyelidiki hal-hal yang berkaitan dengan aspek-
aspek politik, ekonomi, tata pemerintahan, dan hal-hal lainnya yang
diperlukan dalam usaha pembentukan negara Indonesia merdeka

a. Sidang Pertama BPUPKI (29 Mei – 1 Juni 1945) : Perumusan Dasar Negara untuk
Indonesia Merdeka

a. 29 Mei 1945
Mr. Mohammad Yamin menyatakan pemikirannya mengenaidasar
negara Indonesia merdeka yang diberi judul “Asas dan Dasar Negara
Kebangsaa Republik Indonesia”. Usulan rumusan dasar negara Mr.
Mohammad Yamin sebagai berikut.

1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat

b. 31 Mei 1945
Mr. Supomo mengemukakan usulan rumusan dasar negara di siding
BPUPKIyang mana pemikiran tersebut merupakan penjelasan masalah-
masalah mengenai hubungan dasar negara Indonesia dimana negara dibentuk
hendaklah integralistik berdasarkan pada hal-hal berikut

1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan Lahir dan Batin
4. Musyawarah
5. Keadilan Sosial

c. 1 Juni 1945
Ir. Soekarno mendapat kesempatan untuk menyampaikan pendapat
megenairumusan dasar negara Indonesia. Usulan rumusan dasar negara Ir.
Soekarno terdiri dari lima asas antara lain sebagai berikut.

1. Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia


2. Internasionalisme atau Peri Kemanusiaan
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan
b. Sidang Kedua BPUPKI (10 – 16 Juli 1945) : PIAGAM JAKARTA

a. 1 Juni 1945
Pembentukan Panitia Sembilan
Tugas : Memeriksa dan mengklasifikasi semua saran dan usulan yang masuk
lisan maupun tulisan yang berkaitan dasar negara

b. 22 Juni 1945
Rumusan dasar Negara Republik Indonesia yang kemudian dikenal sebagai
PIAGAM JAKARTA atau JAKARTA CHARTER adalah sebagai berikut :
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
6 Agustus 1945 Kota Hiroshima di bom oleh sekutu
7 Agustus 1945 pemerintah jepang mengeluarkan maklumat membentuk PPKI dan rencana
kemerdekaan Indonesia dan BPUPKI dibubarkan
9 Agustus 1945 Kota Nagasaki di bom oleh sekutu
12 Agustus 1945 Soekarno, Hatta, Radjiman dipanggil oleh jepang ke dalat membahas
kemderdekaan
14 Agustus 1945 Jepang menyerah tanpa syarat.
15 Agustus 1945 Peristiwa penculikan Soekarno dan Hatta oleh para pemuda ke
Rengasdengklok
16 Agustus 1945 Soekarno dan Hatta menulis teks proklamasi dan di ketik oleh Sayuti Melik
17 Agustus 1945 Ir. Soekarno membacakan Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
18 Agustus 1945 Diadakan sidang PPKI, pengesahan UUD 45 dan Resminya Pancasila dengan
adanya perubahan

INKULTURASI
Proses perpaduan berbagai elemen budaya dalam kehidupan masyarakatsehingga
menjadikan masyarakat berkembang secara dinamis (J.W.M Bakker, 1984:22)

• Jaringan Pendidikan
• Kontrol
• Bimbingan keluarga
• Struktur kepribadian dasar
• Self expression

AKULTURASI
Haviland menegaskan bahwa akulturasi adalah perubahan besar yang terjadi sebagai akibat
dari kontrak antar kebudayaan yang berlangsung

➢ Substitusi :
(penggantian unsur atau kompleks yang adaoleh yang lain yang mengambil alih
fungsinya dengan perubahan structural yang minimal)
➢ Sinkretisme :
(percampuran unsur-unsur lama untukmembentuk system baru)
➢ Adisi :
(tambahan unsur atau kompleks-kompleks baru)
➢ Orijinasi :
(tumbuhnya unsur-unsur baru untuk memenuhikebutuhan situasi yang berubah)
➢ Rejeksi :
(perubahan yang berlangsung cepat dapat membuat sejumlah besar orang tidak
dapat menerimanyasehingga menyebabkan penolakan total atau timbulnya
pemberontakan atau gerakan kebangkitan (Haviland, 1985: 263)
PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA REPUBLIK INDONESIA

A. Aliran Pencapaian Tujuan Negara

- Liberal Individualis
Aliran ini berpendapat bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan harus dicapaidengan
politik dan system ekonomi liberal.

- Aliran Kolektivis atau sosialis


Aliran ini bepandangan bahwa kesejahteraan dan kebahagiaan manusia hanyadapat
diwujudkan melalui politik dan system ekonomi tepimpin/totaliter

Indonesia :
➢ Cita-cita negara (alinea ke-2)
1. Merdeka
2. Bersatu
3. Berdaulat
4. Adil
5. Makmur

➢ Tujuan Negara (alinea ke-4)


1. Melindungi segenap bangsa
2. Melindungi segenap tumpah darah
3. Memajkan kesejahteraan umum
4. Mencerdaskan kehidupan bangsa
5. Ikut serta melaksanakan ketertiban dunia

Amerika Serikat :
- In order to form a more perfect union, establish justice, insure domestic
tranquillity, provide for the common defence, promote the welfare and secure
the blessings of liberty to ourselves and to our posterity…

India :
- To constitute india into a sovereign democratic state and to secure to all its
citizens justice, social, economic and political, liberty of thought expression,
belief, faith, and worship, equality of status and of opportunity, and to promote
among them all fraternity assuring the dignity of the individual and unity of the
nation…

Indonesia mempunyai tujuan yaitu :


1. Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia
2. Dan untuk memajukan kesejahteraan umum
3. Mencerdaskan kehidupan bangsa
4. Dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan
5. Permadaian abadi dan keadilan sosial
Tujuan tersebut disederhanakan dan dibagi menjadi dua yaitu mewujudkan kesejahteraan
umum dan menjamin keamanan seluruh bangsa dan seluruh wilayahnegara, dengan dua
pendekatan yang dapat dilalukan yaitu :

a. Pendekatan Kesejahteraan (properity approach)


b. Pendekatan Keamanan (Security approach)

• Pendekatan Institusional
Membentuk dan menyelenggarakan negara yang berdasarkan pada
nilai Pancasila dapatmewujudkan tujuan negara atau terpenuhi
kepentingan nasional.

• Pendekatan Sumber Daya Manusia


Orang-orang yang menjalankan pemerintahan dengan cara
melaksanakan nilai-nilai Pancasila secara murni dan konsekuen
sehingga kebijakan negara akan mengedepankankepentingan rakyat.

B. Perumusan dan Penetapan Pancasila Sebagai Dasar Negara RI


Sidang pertama BPUPKI dilaksanakan pada tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945, yang
dimana sidang itu mengemukakan asas dasar negara dari beberapa orang yang
mengemukan asas dasar negara, berikut orang-orang yang menyuarakan ide dasar
negara.

• Mr. M. Yamin
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Sosial

• Soepomo
1. Persatuan
2. Kekeluargaan
3. Keseimbangan lahir dan batin
4. Musyawarah
5. Keadilan rakyat

• Ir. Soekarno
1. Kebangsaan Indonesia
2. Internasionalisme atau Peri
3. Mufakat atau Demokrasi
4. Kesejahteraan Sosial
5. Ketuhanan yang Berkebudayaan

PANCASILA

1. Ketuhanan yang maha esa


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia

C. Dinamika dan tantangan Pancasila sebagai dasar negara RI dari masa awal
kemerdekaan, orde lama, orde baru, masa reformasi, dan era globalisasi serta masa
depan

Pada era globalisasi dewasa ini, banyak hal yang akan merusak mental dan nilaimoral Pancasila,
Indonesia perlu waspada dan berupaya agar ketahanan mental ideologi bangsa terhadap
unsur-unsur kehidupan bernegara, sosial, politik, ekonomi, budaya dan agama.

Dari derasnya arus paham yang bersandar pada otoritas materi liberalisme, kapitalisme,
komunisme, sekularisme, pragmatism, dan hedonisme, hal itu dapat dilihat jelas telag masuk
jauh dalam kehidupan bangsa sehingga melupakan kultur bangsa Indonesia yang sifat religius,
santun, dan gotong royong.

HUBUNGAN PANCASILA DENGAN PROKLAMASI, PEMBUKAAN UUD 1945


SERTA IMPLEMENTASI PANCASILA DALAM KEBIJAKAN PEMERINTAHAN
NEGARA

PROKLAMASI
Proklamasi 17 Agustus 1945 bukanlah merupakan tujuan semata-mata, melainkan
merupakan suatu sarana, isi, dan arti yang pada pokoknya membuat dua hal, sebagai
berikut:

▪ Pernyataan kemerdekaan bangsa Indonesia, baik pada dirinya sendiri maupun


tehadap dunia luar
▪ Tindakan-tindakan yang segera harus diselenggarakan berhubungan dengan
pernyataan kemerdekaan itu (Kaelan, 1993:62)

PEMBUKAAN UUD 1945

Notonagoro (1982:24-26) menegaskan bahwa undang-undang dasar tidak merupakan


peraturan hukum yang tertinggi. Di atasnya, masih ada dasar-dasar. Pokok bagi undang-
undang Dasar, yang dinamakan pokok kaidah. Negara yang fundamental
(staatfundamentalnorm).

A. Penjabaran Pancasila Dalam Pasal-Pasal UUD 1945

Ketuhanan Yang Maha Esa

Pasal 29 ayat 1 dan 2


Ayat 1 : Negara berdasarkan atas ketuhanan yang maha esa
Ayat 2 : negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk
agamnya masing-masing dan untuk beribadah menurut agamanya dan kepercayaan
itu.

Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

Pasal 27 ayat 1 :
Segala warga negara bersamaan kedudukannya didalam hukum dan pemerintah
danwajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya. Dst.

Pertsatuan Indonesia
Pasal 1 :
kedaulatan berada ditangan rakyat dan dilaksanakan menurut undang-undang

Pasal 32 (2) :
Negara menghormati dan memelihara Bahasa daerah sebagai kekayaan
budayanasional

Pasal 35 :
Bendera negara Indonesia ialah sang merah putih

Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan Perwakilan
Pasal 37 (3) :
Untuk mengubah pasal UUD, sidang MPR dihadiri oleh sekurang-kurangnya
2/3 darijumlah anggota MPR

Keadilan Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

Pasal 34 (1) :
Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara sosial bagi seluruh
rakyat dan memberdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabatkemanusiaan

Pasal 34 (2) :
Negara mengembangkan system jaminan

Pasal 34 (3) :
Negara betanggung jawab atas penyediaan fasilitas kesehatan dan
fasilitaspelayanan umum yang layak.
B. Implementasi Nilai-Nilai Pancasila Dalam Perumusan Kebijakan Pemerintahan
Negara

1. Implementasi Nilai Pancasila Dalam Bidang Politik

Kehidupan politik di Indonesia harus berdasarkan pada nilai-nilai Pancasila,


sehingga kegiatan politik yang tidak berpihak pada rakyat dan yang berorientasi
pada kekuasaan semata dapat dihilangkan.
Dituangkan dalam pasal 26, Pasal 27 ayat (1), dan Pasal 28.

2. Implementasi Pancasila Dalam Bidang Ekonomi

Ekonomi kerakyatan, yaitu ekonomi yang berdasarkan pada tujuan


Bersamademi mencapai kesejahteraan rakyat secara luas.
Pasal 27 ayat 2, Pasal 33 dan Pasal 34.

3. Implementasi Pancasila Dalam Bidang Sosial dan Budaya

Perundang-undangan yang mengangkat nilai etika Pancasila bersifat


humanisticPasal 29, Pasal 31, dan Pasal 32

4. Implementasi Pancasila dalam BIdang Pertahanan dan Keamanan

Peraturan perundang-undangan yang dibuat berdasar pada nilai


Pancasilasebagai dasar negara yang pada hakikatnya mencakup nilai
kebutuhan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan, dan keadilan.
Pasal 27 ayat 3 dan pasal 30

URGENSI IDEOLOGI (Perkembangan Ideologi Dunia)

A. Pengertian Ideologi

1. Secara Etimologis
• Eidos (Yunani), idea (latin) = pengertian dasar, ide, gagasan, konsep, cita-
cita
• + logos = ilmu
• Jadi “ideologi” = pengetahuan tentang ide, ilmu tentang ide

2. Ideologi menurut Destutt de Tracy (1754-1836)


“Program yang dapat diharapkan membawa perubahan institusional
dalammasyarakat perancis”

3. Ideologi menurut Marx


“ideologi” = tidak objektif, penuh kebohongan tetapi menguntungkan
kekuasaan tertentu dalam masyarakat Ideologi – Dari kapitalis dan untuk membela
kapitalisme
4. Ideologi menurut pengertian umum
Kumpulan gagasan, ide, keyakinan, dan kepercayaan yang menyeluruh dan
sistematis, yang menyangkut dan mengatur tingkah laku sekelompok manusia
tertentu dalam berbagai bidang kehidupan

Tiga dimensi ideologi


- Dimensi Idealitas
- Dimensi Realitas
- Dimensi Fleksibilitas

B. Perkembangan Ideologi

- Eropa Kuno
- Eropa Abad Pertengahan
- Eropa Modern
- Eropa Kontemporer

a. Eropa Kuno
• Terbaur dengan jenis pengetahuan lain
• Focus inti :
a. Sumber kekuasaan, kekuatan, legitimasi, dan kedaulatan
• Contoh :
a. Ideologi Athena, Sparta, Romawi Kuno
b. Ideologi Politeis
c. Ideologi monoteis
d. Ideologi Kosmologis
b. Eropa Abad tengah
• Ideologi masih terbaur dengan jenis pengetahuan agama, filsafat dan
teologi
• Agama sebagai sumber kekuasaan kekuatan, legitimasi dan kedaulatan
Contoh ideologi abad tengah :
• Ideologi Intelektualisme (pengetahuan
• Ideologi Volutaristik
• Ideologi Tata Semesta
• Ideologi Kebersamaan
• Ideologi Moralistik
c. Eropa Modern
• Ideologi tampil sebagai system pengetahuan eksplisit terbaur dengan
Aufklarung dan filsafat modern
Contoh ideologi Modern
• Ideologi non dan anti-keagamaan (sekuler)
• Ideologi Ateis
• Ideologi keagamaan
• Ideologi kemajuan
• Ideologi kemanusiaan
• Ideologi penaklukan/kekuatan
• Ideologi perang
• Ideologi damai
• Ideologi kebebasan
• Individualisme
• Evolusionisme
• Rasionalisme
• Idealisme
• Positivisme
• Nasionalisme
• Kapitalisme
• Sosialisme demokrasi
• Republik
• Kolonialisme
• Imperialisme
• Komunisme
d. Eropa Kontemporer
Reaksi terhadap intelektual dan determinisme tetapi belum menemukan ideologi
baru yang kuat
Contoh Ideologi Kontemporer
• Anti determinisme
• Anti system
• Eksistensialisme
• Himanisme
• Neo marxisme
• Freudanisme
• Ilmu sebagai ideologi
• Teknologi sebagai ideologi
• Ideologi negara-negara berkembang
• Ideologi negara-negara maju
• Dependensia
• Strukturalisme
• Ideologi-ideologi keagamaan
• Perkembangan lebih lanjut dari
a. Kapitalisme
b. Liberalisme dan
c. Sosialisme
• Berbaur dengan
a. Ilmu
b. Filsafat
c. Theologi
d. Teknologi
e. Ekonomi dan politik
C. Macam-macam Ideologi di Dunia
a. Liberalisme
▪ Inti Pemikiran : Kebebasan Individual
▪ Latar belakang : sebagai respons terhadap kekuasaan negara yang absolut dan
otoriter yang membatasi kebebasan dan hak-hak warga negaranya
▪ Landasan : Manusia pada hakikatnya adalah baik dan berbudi, tanpa harus
diterapkannnya aturan-aturan ketat yang bersifat mengekang

Ciri-ciri :
• Kebebasan sebesar-besarnya bagi setiap individu
• Penolakan terhadap pembatasan, terumata dari pemerintah dan agama
• Ekonomi pasar relative bebas

b. Sosialisme
▪ Inti pemikiran : Kolektivitas (kebersamaan, gotong royong)
▪ Latar belakang : Menentang adanya kepemilikan pribadi yang timbul
akibatkapitalisme yang eksploitatif untuk kesejahteraan umum

Ciri-ciri :
• Kesamaan kesempatan bagi semua orang
• Pengahapusan sebagian besar hak-hak milik pribadi dan negara
• Negara tanpa strata

c. Komunisme
▪ Inti pemikiran : perjuangan kelas dan penghapusan kelas-kelas
dimasyarakat,sehingga negara hanya sasaran antara.
▪ Latar belakang : Manifest der Kommunistischen yang ditulis oleh Karl Marx
dan Friedrich Engels, sebuah manuskrip politik yang pertama kali
diterbitkan pada 21Februari 1848
▪ Landasan : Penolakan kondisi masa lampau, Analisa yang cenderung
negativeterhadap situasi dan kondisi yang ada kemungkinan tercapai
tujuan yang berbeda-beda

Ciri-ciri :
• Kesamaan kesempatan bagi semua orang
• Penghapusan seluruh besar hak-hak milik pribadi dan negara
• Negara tanpa strata (tanpa kelas)
• Pemerintahan otoriter
d. Diskursus Ideologi di Indonesia
• Etnisisme
• Nasionalisme
• Internasionalisme
• Ideologi islam dan semitisme
• Ideologi barat modern sekuler
• Ideologi Pancasila
• Dan lain-lain

- Kritik atas Ideolog


• Apakah kita masih memerlukan ideologi
▪ “the end of ideology” – Daniel bell
▪ “the end of history”
• Sekarang ini ada fenomena menarik, yaitu kesenjangan antara
ideologiformal vs ideologi substansial
▪ Beberapa partai secara formal berideologi islam atau
Pancasila,tetapi secara substansial perilaku politik mereka
tetap sama. Orang berhipotesis adalah uang dan kekuasaan.

Anda mungkin juga menyukai