Anda di halaman 1dari 24

TUGAS JURNAL MINGGU KE-2

PENDIDIKAN PANCASILA

DOSEN PENGAMPU:
YESI ANITA,S.Pd,M.Pd

OLEH:
KELOMPOK 5
ANGOTA:

-AYU PERMATA SARI(20045005)


-GINA FIANA APRILIA(20045047)
-ULYYA SYARAH(20130101)
-BRILIANDA PUTRI(20016067)
-NADEA KIRANA SARI(20018132)
-YOLANDA ANGGRAINI(20016048)
-VEJREL TRI ANANDA MUHAMMAD(20130102)
-IRFAN SAPUTRA(20130106)

UNIVERSITAS NEGERI PADANG


2020
LEARNING JOURNAL

Nama Mata Kuliah : PENDIDIKAN PANCASILA


Kode Seksi Mata Kuliah : 202011280177
Nama Mahasiswa :AYU PERMATA SARI
Nomor Daftar Hadir : ………………………….…………………………………
NIM :20045005
A. Pokok pikiran
1.KONSEP PENDIDIKAN PANCASILA
a) KONSEP PANCASILA
Pancasila dapat diartikan sebagai lima dasar yang dijadikan dasar negara serta pandangan hidup
bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa dasar negara yang kuat dan
tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tanpa Pandangan
Hidup.
Berikut pengertian pancasila :
 Secara etimologis
Secara etimologis istilah 'pancasila' berasal dari sansekerta dari india (bahasa kasta brahmana).
Menurut muhammad yamin, dalam bahasa sansekerta perkataan 'pancasila' memiliki dua macam
arti secara leksikal yaitu: "panca" artinya lima"syila" vokal i pendek artinya "batu sendi" alas
atau "dasar" "syiila" vokal i panjang artinya "peraturan tingkah laku yang baik, yang penting atau
yang senonoh".
 Secara histori
M -Muhammad Yamin (29 Mei 1945)
Pidatonya yang berisi lima dasar Negara Indonesia:
1. Peri Kebangsaan
2. Peri Kemanusiaan
3. Peri Ketuhanan
4. Peri Kerakyatan
5. Kesejahteraan Rakyat
Usulan tertulisnya adalah sebagai berikut.
(1) Ketuhanan Yang Maha Esa
(2) Kebangsaan Persatuan Indonesia
(3) Rasa Kemanusiaan yang adil dan beradab
(4) Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
(5) Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
b) - Ir. Soekarno (1 Juni 1945)
(1) Nasionalisme atau Kebangsaan Indonesia
(2) Internasionalisme atau Peri kemanusiaan
(3) Mufakat atau Demokrasi
(4) Kesejahteraan Sosial
(5) Ketuhanan yang berkebudayaan
Selanjutnya kelima sila tersebut dapat diperas menjadi 'Tri sila' yang rumusannya :
1) Sosio Nasional, yaitu Nasionalisme dan Internasionalisme
2) Sosio Demokrasi, yaitu Demokrasi dengan kesejahteraan rakyat
3) Ketuhanan Yang Maha Esa.
Tri Sila ini bisa diperas lagi menjadi Eka Sila, yaitu Gotong Royong.
c) - Piagam Jakarta (22 Juni 1945)
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syari’at islam bagi pemeluk-
pemeluknya
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab
3. Persatuan Indonesia
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
b).FUNGSI POKOK PANCASILA
Pancasila Sebagai Dasar Negara tentunya memiliki fungsi yang sangat penting. Fungsi Pancasila
adalah sebagai berikut:
1Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Bagi bangsa Indonesia, sikap hidup yang diyakini
kebenarannya tersebut benama Pancasila.
1. Panacasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia.
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
3. Perjanjian Luhur artinya Pancasila telah disepakati secara nasional sebagai dasar Negara
tanggal 18 Agustus 1945 melalui sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
4. Cita-cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia

2.URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA

a)Realitas
Pada era globalisasi ini perkembangan teknologi dan budaya begitu pesat,manusia di
tuntut untuk bisa menghadapi era globalisasi ini.semakin terlena masyarakat dibuai oleh
efek tersebut mengakibatkan terbengkalainya penanaman spirit pancasila bagi generasi
muda.
b)Dasar Hukum
Pendidikan Pancasila sangat penting diselenggarakan di perguruan tinggi.
Berdasarkan
SK Dirjen Dikti No 38/DIKTI/Kep/2002, Pasal 3, Ayat (2) bahwa kompetensi yang harus
dicapai mata kuliah pendidikan Pancasila yang merupakan bagian dari mata kuliah
pengembangan kepribadian adalah menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional, dan
dinamis, serta berpandangan luas sebagai manusia intelektual dengan cara mengantarkan
mahasiswa:
 memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab sesuai hati
nuraninya
 agar memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan
serta cara-cara pemecahannya
Pancasila sebagai bagian dari pendidikan nasional, mempunyai tujuan
mempersiapkan mahasiswa sebagai calon sarjana yang berkualitas, berdedikasi
tinggi, dan bermartabat agar:
 pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
 sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur
 kepribadian yang mantap, mandiri dan bertanggung jawab sesuaihati nurani
B. Penerapan
Pada era globalisasai ini pengaruh perkembangan begitu pesat,baik itu berupa
teknologi,kebudayaan,makanan dan lain-lain.bahkan karna pengaruh tersebut tidak dapat
kita pungkiri bahwa nilai pancasila sudah mulai luntur.Kita sebagai generasi muda harus
bisa merubah kebiasaan sekarang dengan mampu memilah pengaruh yang ada dengan
berlandaskan nilai pancasila.Pemerintah Indonesia juga sudah menerapkan nilai-nilai
tersebut dengan cara memberikan pembelajaran pendidikan Pancasila kepada rakyat
Indonesia, tinggal bagaimana para pendidik berusaha mengajarkan kepada peserta didik
nya agar bisa mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
LEARNING JOURNAL

Nama Mata Kuliah : Pedidikan Pancasila


Kode Seksi Mata Kuliah :202011280177
Nama Mahasiswa : Brilianda Putri
Nomor Daftar Hadir : ………………………………………………………………..
NIM : 20016067

A. Pokok pikiran
Pendidikan tentang Pancasila merupakan satu cara untuk menanamkkan pribadi
yang bermoral dan berwawasan luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena it
pendidikan tentang Pancasila perlu di diberikan disetap jenjang pendidikan termasuk itu
peguruan tinggi. Urgensi pendidikan pancasila di dunia pendidikan yaitu yaitu agar para siswa
dan mahasiswa tidak bercerabut dari akar budayanya sendiri dan agar mahasiswa memiliki
pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikkir dan berndak dalam kehidupan sehari – hari
dengan berlandaskan nilai – nilai Pancasila. Pendidikan pencasila sangat diperlukan dalam dunia
pendidikan karena pendidikan Pancasila mampu membentuk karakter manusia yang berfesional
dan bermoral. Hal tersebut karena adanya perubahan dan infiltrasi budaya asaing yang bertubi –
tubi menyerbu masyarakat Indonesia. Pendidikan Pancasila diselenggarakan agar masyarakat
tidak lupa dengan budaya yang menjadi identitas suatu bangsa dan sekaligus menjadi pembeda
antara suatu bangsa denngan bangsa yang lain. Kepunahan suatu budaya budaya dan bangsa
bukan hanya dari faktor eksternal, tetapi jjuga faktor internal yang terdapat dalam masyarakat
budaya itu sendiri. Untuk menaggulagi hal ter sebut terjadi, maka dibutuhkanlah pendidkan
Pancasila dalam pendidikan.
Pendidikan Pancasila terdiri dari 3 sumber yaitu :
1. Sumber historis
Sejarah mempunyai fungsi penting dalam membangun kehidupan bangsa dengan
lebih bijaksana dimasa depan. Dengan pendekatan historis siswa dan mahasiswa
diharapkan dapat mengambil pelajaran atau hikmah dari berbagai peristiwa sejarah
yang pernah terjadi.
Dengan pendekatan hitoris mahasiswa diharapkan akan memperoleh inspirasi dalam
berpartispasi dalam pembangunan bangsa.
2. Sumber sosiologis
Sosiologi merupsksn ilmu ysng membahas tentang kehidupan antar manusia.
Melalui pendekatan sosiologis ini, kita diharapkan mengkaji struktur sosial, proses
sosial, termasuk masalah – masalah sosial dan perubahan – perubahan sosial yang
patut disikapi dengan sikap arif dan menggunakan pada standar nilai – nilai yang
menngacu pada nilai – nilai Pancasila.
3.Sumber Politik
Idiologi politk adalah himpunan nilai – nilai, ide norma – norma, kepercayaan dan
keyakinan yang dimiliki seeorang atau sekelompok orang, atas dasar mana dia
melakukan sikapnya terhadap kejadian dan problema politik yang dihadapinya dan
yang menentukan tingkah laku politiknya. Melalui pendekatan politik ini, kita
diharapkan mampu menafsirkan fenomena politik dalam rangka menemukan
pedoman yang bersifat moral yang sesuai dengan nilai – nilai pancasila, untuk
mewujudkan kehidupan poliyik yang sehat. Maka kita dirapkan lebih termotivasi
untuk berpartisipasi dalam dunia politik.
Selain itu juga ada dinamika pendidikan pancasila yaitu : adanya berbagai surat edaran
yang menyatan bahwa pendidikan pancasila wajib diajarkan di perguruan tinggi kepada
mahasiswa. Kemudian juga ada tantangannya yaitu Kurangnya SDM dalam mata kuliah
pendidikan pancasila dan adanya krisis keteladanan dari para elit politk dan maraknya gaya
hidup hedonistik di dalam masyarakat.
Esensi dan urgensi pendidikan pancasila memiliki nilai – nilai sebagai pandangan hidup
bangsa yang sudah terwujud dalam kehidupan sehari – hari untuk masa depan. Urgensi dalam
pendidikan pancasila adalah :
a. Pengantar perkuliahan pendidikan pancasila
b. Pancasila dalam kajian sejarah bangsa Indonesia
c. Pancasla sebagai dasar negara
d. Pancasila sebagai ideologi negara
e. Pancasila sebagai sistem filsafat
f. Pancasila sebagai system etika
g. Pancasila sebagai dasar pengembangan ilmu

Urgensi pendidikan pancasila adalah untuk membentengi dan menjawab tantangan –


tantangan perubahan dimasa yang akan datang. Contoh urgensi pancasila dalam program stdi
adalah misalnya berkaitan dengan tugas menysun atau membentuk peraturan perundang –
undangan.
B. Penerapan
Semakin berkembangnya zaman, semakin pesat pulalah kebudayaan asing masuk ke negara
kita. Hal seperti ini sangat – sangat diperlukan pendidikan panncasila sebagai pembentengan
terhadap generasi muda saat ini. Salah satu caranya yaitu dengan menghadirkan ilmu pendidikan
pancasila dalam setiap jenjang pendidikan, trmasuk itu perguruan tinggi. Pada era globalisasi
seperti saat ini sangat pentinglah, bagi mahasiswa untuk tetap menjaga jati diri bangsanya. Cara
yang dapat dilakukan para mahasiswa dalam menerapkan nilai – nilai pancasila dengan
mengembangkan nilai – nilai tersebut dalam kehidupan sehari – hari di kampus. Seperti
menerapkan nilai seperti memiliki sikap toleransi yang tinggi tanpa membedakan agama, suku,
dan ras, adanya rasa hormat menghormati antar mahasiswa di kampus, adanya rasa ingin meyatu
satu sama lainnya dalam kehidupan mahasiswa, adnya kebiasaan dalam memusyawarahkan
segala persoalan yang ada di kampus, serta adanya rasa keadilan dalam diri mahasiswa.
Pancasila merupakan senjata bagi mahasiswa dalam menghadapi arus globalisasi yang semakin
pesat masuk ke Negara Indonesia.
LEARNING JOURNAL

Nama Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila


Kode Seksi Mata Kuliah : 202011280177
Nama Mahasiswa : Ullya Syarah
Nomor Daftar Hadir : ………………………….…………………………………
NIM : 20130101

A.Pokok pikiran
1.Konsep Pendidikan Pancasila dan urgensi pendidikan pancasila
Pancasila dapat diartikan sebagai lima dasar yang dijadikan dasar negara serta pandangan hidup
bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh tanpa dasar negara yang kuat dan
tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tanpa Pandangan
Hidup. Dengan adanya Dasar Negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam
menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar.Pengertian Pancasila secara
Etimologis, Historis dan Terminologis.
Pancasila telah menjadi istilah resmi sebagai dasar falsafah negara RepublikIndonesia, baik
ditinjau dari sudut bahasa maupun sudut sejarah.

2.Alasan diperlukan Pendidikan Pancasila


Pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter manusia yang profesional
dan bermoral. Hal tersebut dikarenakan perubahan dan infiltrasi budaya asing yang bertubi-tubi
mendatangi masyarakat Indonesia bukan hanya terjadi dalam masalah pengetahuan dan
teknologi, melainkan juga berbagai aliran (mainstream) dalam berbagai kehidupan bangsa. Oleh
karena itu, pendidikan Pancasila diselenggarakan agar masyarakat tidak tercerabut dari akar
budaya yang menjadi identitas suatu bangsa dan sekaligus menjadi pembeda antara satu bangsa
dan bangsa lainnya..Selain itu, dekadensi moral yang terus melanda bangsa Indonesia yang
ditandai dengan mulai mengendurnya ketaatan masyarakat terhadap norma-norma sosial yang
hidup dimasyarakat, menunjukkan pentingnya penanaman nilai-nilai ideologi melalui pendidikan
Pancasila. Dalam kehidupan politik, para elit politik (eksekutif dan legislatif) mulai
meninggalkan dan mengabaikan budaya politik yang santun, kurang menghormati fatsoen politik
dan kering dari jiwa kenegarawanan. Bahkan, banyak politikus yang terjerat masalah korupsi
yang sangat merugikan keuangan negara. Selain itu, penyalahgunaan narkoba yang melibatkan
generasi dari berbagai lapisan menggerus nilai-nilai moral anak bangsa.
3.Sumber Historis,Sosiologi,Politik Pendidikan Pancasila
Sumber Historis Proses perumusan Pancasila diawali ketika dalam sidang BPUPKI pertama dr.
Radjiman Widyodiningrat, mengajukan suatu masalah, khususnya akan dibahas pada sidang
tersebut. Masalah tersebut adalah tentang suatu calon rumusan dasar negara Indonesia yang akan
dibentuk. Kemudian tampilah pada sidang tersebut tiga orang pembicara yaitu Mohammad
Yamin, Soepomo dan Soekarno. Sejak saat itulah perkataan Pancasila menjadi bahasa Indonesia
dan merupakan istilah umum. Walaupun dalam alinea IV Pembukaan UUD 1945 tidak termuat
istilah “Pancasila”, namun yang dimaksudkan Dasar Negara Republik Indonesia adalah disebut
dengan istilah “Pancasila”. Hal ini didasarkan atas interpretasi historis terutama dalam rangka
pembentukan calon rumusan dasar negara, yang secara spontan diterima oleh peserta sidang
secara bulat.Sosiologi Bangsa Indonesia yang penuh kebhinekaan terdiri atas lebih dari 300 suku
bangsa yang tersebar di lebih dari 17.000 pulau, secara sosiologis telah mempraktikan Pancasila
karena nilai-nilai yang terkandung di dalamnya merupakan kenyataan-kenyataan (materil,
formal, dan fungsional) yang ada dalam masyarakat Indonesia. Kenyataan objektif ini
menjadikan Pancasila sebagai dasar yang mengikat setiap warga bangsa untuk taat pada nilai-
nilai instrumental yang berupa norma atau hukum tertulis (peraturan perundang-undangan,
yurisprudensi, dan traktat) maupun yang tidak tertulis seperti adat istiadat, kesepakatan atau
kesepahaman, dan konvensi. Bangsa Indonesia yang plural secara sosiologis membutuhkan
ideologi pemersatu Pancasila. Oleh karena itu nilai-nilai Pancasila perlu dilestarikan dari
generasi ke generasi untuk menjaga keutuhan masyarakat bangsa. Pelestarian nilai-nilai
Pancasila dilakukan khususnya lewat proses pendidikan formal, karena lewat pendidikan
berbagai butir nilai Pancasila tersebut dapat disemaikan dan dikembangkan secara terencana dan
terpadu. Politik
Salah satu sumber pengayaan materi pendidikan Pancasila adalah berasal dari
fenomena kehidupan politik bangsa Indonesia. Tujuannya agar Anda mampu
mendiagnosa dan mampu memformulasikan saran-saran tentang upaya atau
usaha mewujudkan kehidupan politik yang ideal sesuai dengan nilai-nilai
Pancasila. Bukankah Pancasila dalam tataran tertentu merupakan ideologi
politik, yaitu mengandung nilai-nilai yang menjadi kaidah penuntun dalam
mewujudkan tata tertib sosial politik yang ideal
4.Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila
Adanya berbagai surat edaran yang menyatakan bahwa pendidikan pancasila wajib diajarkan
diperguruan tinggi kepada mahasiswa.Kemudian juga ada tantangan yaitu kurangnya SDM
dalam mata kuliah pendidikan pancasila dan adanya krisis keteladanan dari para elit politik dan
maraknya gaya hidup hedonistic didalam masyarakat.
5.Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila untuk Masa Depan
Menurut penjelasan pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun 2012
tentang Pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan mata kuliah pendidikan Pancasila adalah
pendidikan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa mengenai
ideologi bangsa Indonesia.
B.Penerapan
Penerapan sila ini tampak dalam ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur masalah lingkungan
hidup. Sebagai contoh, dalam Ketetapan MPR RI Nomor IV/MPR/1999 tentang Garis-Garis
Besar Haluan Negara (GBHN), Bagian H yang mengatur aspekaspek pengelolaan lingkungan
hidup dan pemanfaatan sumber daya alam. Dalam ketetapan MPR ini hal itu diatur sebagai
berikut (Penabur Ilmu, 1999 :Mengelola sumber daya alam dan memelihara daya dukungnya
agar bermanfaat bagi peningkatan kesejahteraan rakyat dari generasi ke generasi; Meningkatkan
pemanfaatan sumber daya alam dan lingkungan hidup dengan melakukan konservasi, rehabilitasi
dan penghematan pengunaan dengan menerapkan teknologi ramah lingkung Mendelegasikan
secara betahap wewenang pemerintah pusat kepada pemerintah daerah dalam pelaksanaan
pengelolaan sumber daya alam secara selektif dan pemeliharaan ling-kungan hidup, sehingga
kualitas ekosistem tetap terjaga yang diatur dengan undang-undang
LEARNING JOURNAL

Nama Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila


Kode Seksi Mata Kuliah : 202011280177
Nama Mahasiswa : Vajrel Tri Ananda Muhammad
Nomor Daftar Hadir : ………………………….…………………………………
NIM : 20130102

A.Pokok pikiran
Pendidikan tentang Pancasila merupakan satu cara untuk menanamkan pribadi yang
bermoral dan berwawasan luas dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu
pendidikan tentang Pancasila perlu di diberikan disetiap jenjang pendidikan termasuk itu
peguruan tinggi.

Alasan diperlukannya pendidikan pancasila di dunia pendidikan yaitu agar para


siswa dan mahasiswa tidak bercerabut dari akar budayanya sendiri dan agar mahasiswa
memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam berpikkir dan bertindak dalam kehidupan
sehari–hari dengan berlandaskan nilai–nilai Pancasila. Pendidikan pencasila sangat
diperlukan dalam dunia pendidikan karena pendidikan Pancasila mampu membentuk
karakter manusia yang berfesional dan bermoral. Hal tersebut karena adanya perubahan dan
infiltrasi budaya asing yang bertubi–tubi menyerbu masyarakat Indonesia. Pendidikan
Pancasila diselenggarakan agar masyarakat tidak lupa dengan budaya yang menjadi identitas
suatu bangsa dan sekaligus menjadi pembeda antara suatu bangsa denngan bangsa yang lain.
Kepunahan suatu budaya budaya dan bangsa bukan hanya dari factor eksternal, tetapi juga
faktor internal yang terdapat dalam masyarakat budaya itu sendiri. Untuk menaggulangi hal
tersebut terjadi, maka dibutuhkanlah pendidkan Pancasila dalam pendidikan.

Pendidikan Pancasila terdiri dari 3 sumber yaitu :


3. Sumber historis
Sejarah mempunyai fungsi penting dalam membangun kehidupan bangsa dengan
lebih bijaksana dimasa depan. Dengan pendekatan historis siswa dan mahasiswa
diharapkan dapat mengambil pelajaran atau hikmah dari berbagai peristiwa sejarah
yang pernah terjadi. Dengan pendekatan historis mahasiswa diharapkanakan
memperoleh inspirasi dalam berpartispasi pembangunan bangsa.
4. Sumbers osiologis
Sosiologi merupakan ilmu yang membahas tentang kehidupan antar manusia.
Melalui pendekatan sosiologis ini, kita diharapkan mengkaji struktur sosial, proses
sosial, termasuk masalah–masalah sosial dan perubahan–perubahan sosial yang patut
disikapi dengan sikap arif dan menggunakan pada standar nilai–nilai yang mengacu
pada nilai– nilai Pancasila.
3.Sumber Politik
Idiologi politik adalah himpunan nilai– nilai, ide norma–norma, kepercayaan dan
keyakinan yang dimiliki seseorang atau sekelompok orang, atas dasar mana dia
melakukan sikapnya terhadap kejadian dan problema politik yang dihadapinya dan
yang menentukan tingkah laku politiknya. Melalui pendekatan politik ini, kita
diharapkan mampu menafsirkan fenomena politik dalam rangka menemukan
pedoman yang bersifat moral yang sesuai dengan nilai–nilai pancasila, untuk
mewujudkan kehidupan politik yang sehat. Maka kita dirapkan lebih termotivasi
untuk berpartisipasi dalam dunia politik.

Ada dinamika pendidikan pancasila yaitu: adanya berbagai surat edaran yang
menyatan bahwa Pendidikan Pancasila wajib diajarkan di perguruan tinggi kepada
mahasiswa. Kemudian juga ada tantangannya yaitu kurangnya SDM dalam mata kuliah
Pendidikan Pancasila dan adanya krisis keteladanan dari para elit politk dan maraknya gaya
hidup hedonistik di dalam masyarakat.
Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila

a) Realitas

Pada era globalisasi ini perkembangan teknologi dan budaya begitu pesat, manusia
di tuntut untuk bisa menghadapi era globalisasi ini. Semakin terlena masyarakat dibuai
oleh efek tersebut mengakibatkan terbengkalainya penanaman spirit Pancasila bagi
generasi muda.
b) Dasar Hukum

Pendidikan Pancasila sangat penting diselenggarakan di Perguruan Tinggi.


Berdasarkan SK Dirjen Dikti No 38/DIKTI/Kep/2002, Pasal 3, Ayat (2) bahwa
kompetensi yang harus dicapai mata kuliah Pendidikan Pancasila yang merupakan bagian
dari mata kuliah pengembangan kepribadian adalah menguasai kemampuan berpikir,
bersikap rasional, dan dinamis, serta berpandangan luas sebagai manusia intelektual
dengan cara mengantarkan mahasiswa:
1) memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab sesuai hati
nuraninya
2) agar memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan
serta cara-cara pemecahannya
3) mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi dan seni
4) mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk
menggalang persatuan Indonesia

Pancasila sebagai bagian dari pendidikan nasional, mempunyai tujuan


mempersiapkan mahasiswa sebagai calon sarjana yang berkualitas, berdedikasi tinggi, dan
bermartabat agar:
 pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa
 sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur
 kepribadian yang mantap, mandiri dan bertanggung jawab sesuaihati nurani
 mengikuti perkembangan IPTEK dan seni
 mampu ikut mewujudkan kehidupan yang cerdas dan berkesejahteraan bagi
bangsanya.
B. Penerapan
Semakin berkembangnya zaman, semakin pesat pulalah kebudayaan asing masuk ke
negara kita. Hal seperti ini sangat diperlukan pendidikan panncasila sebagai pembentengan
terhadap generasi muda saat ini. Salah satu caranya yaitu dengan menghadirkan ilmu
Pendidikan Pancasila dalam setiap jenjang pendidikan, termasuk itu di Perguruan Tinggi.
Pada era globalisasi seperti saat ini sangat pentinglah, bagi Mahasiswa untuk tetap
menjaga jati diri bangsanya. Cara yang dapat dilakukan para Mahasiswa adalah dengan
menerapkan nilai–nilai Pancasila dalam kehidupan sehari – hari dan di Kampus.
Pemerintah Indonesia juga sudah menerapkan nilai-nilai tersebut dengan cara memberikan
pembelajaran Pendidikan Pancasila kepada rakyat Indonesia, tinggal bagaimana para
pendidik berusaha mengajarkan kepada peserta didik nya agar bisa mengaplikasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.
LEARNING JOURNAL

Nama Mata Kuliah : PENDIDIKAN PANCASILA


Kode Seksi Mata Kuliah : 202011280177
Nama Mahasiswa : GINA FIANA APRILIA
Nomor Daftar Hadir : ………………………….…………………………………
NIM : 20045047

A. Pokok pikiran
1.Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila
Sejak zaman dahulu, wilayah-wilayah di nusantara ini mempunyai beberapa nilai yang
dipegang teguh oleh masyarakatnya, sebagai contoh: Percaya kepada Tuhan dan toleran, Gotong
royong, Musyawarah, Solidaritas atau kesetiakawanan sosial, dan sebagainya. Namun terjadi
permasalahan yang mendera Indonesia, memperlihatkan telah tergerusnya nilai-nilai Pancasila
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, perlu diungkap
berbagai permasalahan di negeri tercinta ini yang menunjukkan pentingnya mata kuliah
pendidikan Pancasila. Urgensi pendidikan Pancasila di perguruan tinggi, yaitu ; agar mahasiswa
tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri, memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa
sehingga menjadi dorongan pokok (leitmotive) dan bintang penunjuk jalan (leitstar) sebagai
calon pemegang tongkat estafet kepemimpinan bangsa.
2. Alasan di Perlukan nya Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter manusia yang
profesional dan bermoral. Hal tersebut dikarenakan perubahan dan infiltrasi budaya asing yang
bertubi-tubi mendatangi masyarakat Indonesia bukan hanya terjadi dalam masalah pengetahuan
dan teknologi, melainkan juga berbagai aliran (mainstream) dalam berbagai kehidupan bangsa.
Oleh karena itu, pendidikan Pancasila diselenggarakan agar masyarakat tidak tercerabut dari akar
budaya yang menjadi identitas suatu bangsa dan sekaligus menjadi pembeda antara satu bangsa
dan bangsa lainnya. Dengan demikian, berdasarkan ketentuan dalam pasal 35 ayat (3) Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012, ditegaskan bahwa penyelenggaraan
pendidikan Pancasila di perguruan tinggi itu wajib diselenggarakan dan sebaiknya
diselenggarakan sebagai mata kuliah yang berdiri sendiri dan harus dimuat dalam kurikulum
masing-masing perguruan tinggi. Dengan demikian, keberadaan mata kuliah pendidikan
Pancasila merupakan kehendak negara, bukan kehendak perseorangan atau golongan, demi
terwujudnya tujuan negara.
3. Sumber Historis, Sosiologis, Politik Pendidikan Pancasila

 Sumber Historis,Presiden Soekarno pernah mengatakan, ”Jangan sekali-kali


meninggalkansejarah.” Dengan pendekatan historis,diharapkan mahasiswa akan
memperoleh inspirasi untuk berpartisipasi dalam pembangunan bangsa sesuai dengan
program studi masing-masing.
 sumber sosiologis, Bung Karno menegaskan bahwa nilai-nilai Pancasila digali
dari bumi pertiwi Indonesia. Sejalan dengan hal itu, mahasiswa diharapkan dapat
berpartisipasi dalam meningkatkan fungsi-fungsi lembaga pengendalian sosial (agent of
social control) yang mengacu kepada nilai-nilai Pancasila.
 sumber yuridis, mahasiswa dapat berperan serta dalam mewujudkan negara
hukum formal dan sekaligus negara hukum material sehingga dapat diwujudkan
keteraturan sosial (social order) dan sekaligus terbangun suatu kondisi bagi terwujudnya
peningkatan kesejahteraan rakyat sebagaimana yang dicita-citakan oleh para pendiri
bangsa.
 sumber politik, mahasiswa mampu menafsirkan fenomena politik untuk
mewujudkan kehidupan politik yang sehat dan memberikan kontribusi konstruktif dalam
menciptakan struktur politik yang stabil dan dinamis.

4. Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila


upaya pembudayaan atau pewarisan nilai-nilai Pancasila tersebut telah secara konsisten
dilakukan sejak awal kemerdekaan sampai dengan sekarang. Namun, bentuk dan intensitasnya
berbeda dari zaman ke zaman beberapa tantangannya ialah menentukan bentuk dan format agar
mata kuliah pendidikan Pancasila dapat diselenggarakan di berbagai program studi dengan
menarik dan efektif. Tantangan ini dapat berasal dari internal perguruan tinggi, misalnya faktor
ketersediaan sumber daya, dan spesialisasi program studi yang makin tajam (yang menyebabkan
kekurangtertarikan sebagian mahasiswa terhadap pendidikan Pancasila). Adapun tantangan yang
bersifat eksternal, antara lain adalah krisis keteladanan dari para elite politik dan maraknya gaya
hidup hedonistik di dalam masyarakat.
5. Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila untuk Masa Depan
Menurut penjelasan pasal 35 ayat (3) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 tahun
2012 tentang Pendidikan Tinggi, yang dimaksud dengan mata kuliah pendidikan Pancasila
adalah pendidikan untuk memberikan pemahaman dan penghayatan kepada mahasiswa
mengenai ideologi bangsa Indonesia. Dengan demikian, pemahaman nilai-nilai Pancasila di
kalangan mahasiswa amat penting, tanpa membedakan pilihan profesinya di masa yang
akandatang, baik yang akan berprofesi sebagai pengusaha/entrepreneur, pegawai swasta,
pegawai pemerintah, dan sebagainya. Semua lapisan masyarakat memiliki peran amat
menentukan terhadap eksistensi dan kejayaan bangsa di masa depan.

B. Penerapan
Pada zaman sekarang, arus globalisasi memberikan dampak yang besar bagi warga negara
dan kurangnya kesadaran akan pentingnya nilai-nilai pancasila dalam kehidupan. Tidak hanya
itu, rendahnya pengetahuan tentang nilai-nilai pancasila dalam warga negara, pelajar dan
mahasiswa akan dapat menimbulkan aliran-aliran akstremisme yang akan berakibat tindakan-
tindakan yang tidak sesuai dengan nilai pancasila atau bisa disebut tindakan-tindakan radikal.
Oleh karena itu, pendidikan pancasila perlu diajarkan diperguruan tinggi untuk dapat menjadi
motivasi dan dapat meningkatkan pengetahuan lebih tentang nilai-nilai pancasila, dan warga
negara juga perlu lebih mengetahui tentang nilai-nilai pancasila.
LEARNING JOURNAL
Nama Mata Kuliah : PENDIDIKAN PANCASILA
Kode Seksi Mata Kuliah : 202011280177
Nama Mahasiswa : YOLANDA ANGGRAINI
Nomor Daftar Hadir : ......................................................................
Nim : 20016048

POKOK PIKIRAN

1. KONSEP DAN URGENSI PENDIDIKAN PANCASILA


A. Konsep pendidikan pancasila
Pancasila dapat diartikan sebagai lima dasar yang dijadikan dasar negara serta
pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan kokoh
tanpa dasar negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan jelas kemana
arah tujuan yang akan dicapai tanpa Pandangan Hidup. Dengan adanya Dasar
Negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing dalam menghadapi
permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar.Pengertian Pancasila
secara Etimologis, Historis dan Termasuk tingkah laku yang baik, yang penting
atau yang senonoh".

2. Urgensi Pendidikan Pancasila


Realitas
Pada era modern ini perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan begitu pesat, manusia
dituntut untuk menjalankan segala agenda modernisasi agar bisa disebut manusia modern, lalu
muncul istilah hedonisme dan konsumerisme, masyarakat dituntut dan dijejali berbagai macam
rona produk hasil dari perkembangan teknologi dan industri, semakin terlena masyarakat
dibuai oleh produk-produk tersebut mengakibatkan terbengkalainya penanaman spirit
pancasila bagi generasi muda.

Pekerjaan rumah tersebut semata-mata hanya dibebankan dalam bangku pendidikan


formal saja, dalam kehidupan sehari-hari hanya segelintir anak muda yang
menerapkan, sebagian lagi fokus pada game online, balapan liar, tawuran, bersolek
dan lain-lain. Degradasi moral begitu terasa menyengat, haus untuk segera
mendapatkan penyegaran, saat inilah perlu adanya revitalisasi pendidikan
pancasila.

agar memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab sesuai hati
nuraninya;
agar memiliki kemampuan untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta
cara-cara pemecahannya;
agar mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan
teknologi dan seni;
agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk
menggalang persatuan Indonesia.
Pendidikan Pancasila sebagai bagian dari pendidikan nasional, mempunyai tujuan
mempersiapkan mahasiswa sebagai calon sarjana yang berkualitas, berdedikasi
tinggi, dan bermartabat agar:

menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa;
sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur;
memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan bertanggung jawab sesuai hari
nurani;
mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan seni; serta
mampu ikut mewujudkan kehidupan yang cerdas dan berkesejahteraan bagi
bangsanya.
Secara spesifik, tujuan penyelenggaraan Pendidikan Pancasila di perguruan tinggi
adalah untuk:

memperkuat Pancasila sebagai dasar falsafah negara dan ideologi bangsa melalui
revitalisasi nilai-nilai dasar Pancasila sebagai norma dasar kehidupan
bermasyarakat,berbangsa, dan bernegara.
PENERAPAN :
Pancasila tidak hanya sebagai dasar negara tetapi juga sebagai nilai - nilai yang dapat dihidupi
oleh masyarakat Indonesia. Setiap sila - sila yang terkandung dalam Pancasila

Masing - masing memiliki makna sendiri dan dapat diterapkan di kehidupan sehari - hari
sesuai yang terkandung dalam makna tersebut, berikut ini beberapa contoh sikap positif yang
sesuai dengan nilai pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

A.Sikap yang sesuai dengan sila pertama


Sila pertama pancasila berbunyi : Ketuhanan yang Maha Esa. Sila ini berhubungan dengan
perilaku kita sebagai umat beragama pada Tuhannya.
Contoh sikap yang mencerminkan sila tersebut
LEARNING JOURNAL

Nama Mata Kuliah : Pendidikan Pancasila


Kode Seksi Mata Kuliah : 202011280177
Nama Mahasiswa : Nadea Kirana Sari
Nomor Daftar Hadir :-
NIM : 20018132

A. Pokok pikiran
I. Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila
Dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia, sesungguhnya nilai-nilai
Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa sudah terwujud dalam
kehidupan bermasyarakat sejak sebelum Pancasila sebagai dasar negara
dirumuskan dalam satu sistem nilai. Sejak zaman dahulu, wilayah-wilayah
di nusantara ini mempunyai beberapa nilai yang dipegang teguh oleh
masyarakatnya, sebagai
contoh :
1. Percaya kepada Tuhan dan toleran
2. Gotong royong
3. Musyawarah,
4. Solidaritas atau kesetiakawanan sosial, dan sebagainya
Nilai-nilai Pancasila berdasarkan teori kausalitas
yang diperkenalkan Notonagoro (kausa materialis, kausa formalis, kausa
efisien, kausa finalis), merupakan penyebab lahirnya negara kebangsaan
Republik Indonesia, maka penyimpangan terhadap nilai-nilai Pancasila
dapat berakibat terancamnya kelangsungan negara. Munculnya
permasalahan yang mendera Indonesia, memperlihatkan telah
tergerusnya nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara. Oleh karena itu, perlu diungkap berbagai
permasalahan di negeri tercinta ini yang menunjukkan pentingnya mata
kuliah pendidikan Pancasila.
1. Masalah korupsi
2. Masalah lingkungan
3. Masalah disintegrasi bangsa
4. Masalah dekadensi moral
5. Masalah narkoba
6. Masalah penegakan hukum yang berkeadilan
7. Masalah terorisme
Dengan memperhatikan masalah tersebut, maka pendidikan Pancasila
sangat penting untuk diajarkan pada berbagai jenjang pendidikan,
khususnya di perguruan tinggi. Urgensi pendidikan Pancasila di perguruan
tinggi, yaitu agar mahasiswa tidak tercerabut dari akar budayanya sendiri
dan agar mahasiswa memiliki pedoman atau kaidah penuntun dalam
berpikir dan bertindak dalam kehidupan sehari-hari dengan berlandaskan
nilai-nilai Pancasila. Selain itu, urgensi pendidikan Pancasila, yaitu dapat
memperkokoh jiwa kebangsaan mahasiswa sehingga menjadi dorongan
pokok (leitmotive) dan bintang penunjuk
jalan .

II. Alasan Diperlukannya Pendidikan Pancasila


Pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter
manusia yang profesional dan bermoral. Oleh karena itu, pendidikan
Pancasila diselenggarakan agar masyarakat tidak tercerabut dari akar
budaya yang menjadi identitas suatu bangsa dan sekaligus menjadi
pembeda antara satu bangsa dan bangsa lainnya.

B. Penerapan
Pancasila merupakan nilai-nilai penting bagi sejarah Indonesia yang dibentuk sebagai
pandangan hidup bangsa terwujud dari kehidupan masyarakat sejak sebelum pancasila
LEARNING JOURNAL

Nama Mata Kuliah : PENDIDIKAN PANCASILA……………………………


Kode Seksi Mata Kuliah : 202011280177…….….…………………………………
Nama Mahasiswa : IRFAN SAPUTRA………………………………………
Nomor Daftar Hadir : ………………………….…………………………………
NIM : 20130106………………….……………..………………

A. Pokok pikiran
1. Konsep dan Urgensi Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila sangat penting diselenggarakan di perguruan tinggi. Berdasarkan SK
Dirjen Dikti No 38/DIKTI/Kep/2002, Pasal 3, Ayat (2) bahwa kompetensi yang harus dicapai
mata kuliah pendidikan Pancasila yang merupakan bagian dari mata kuliah pengembangan
kepribadian adalah menguasai kemampuan berpikir, bersikap rasional, dan dinamis, serta
berpandangan luas sebagai manusia intelektual dengan cara mengantarkan mahasiswa agar
memiliki kemampuan untuk mengambil sikap bertanggung jawab sesuai hati nuraninya, masalah
hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya agar mampu mengenali perubahan-
perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi dan seni agar mampu memaknai
peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk menggalang persatuan Indonesia.
Pendidikan Pancasila sebagai bagian dari pendidikan nasional, mempunyai tujuan
mempersiapkan mahasiswa sebagai calon sarjana yang berkualitas, berdedikasi tinggi, dan
bermartabat agar menjadi pribadi yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa,sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur,memiliki kepribadian
yang mantap, mandiri, dan bertanggung jawab sesuai hari nurani, mampu mengikuti
perkembangan IPTEK dan seni.
2. Alasan Diperlukannya Pendidikan Pancasila
Pendidikan Pancasila sangat diperlukan untuk membentuk karakter manusia yang profesional
dan bermoral. Oleh karena itu, pendidikan Pancasila diselenggarakan agar masyarakat tidak
tercerabut dari akar budaya yang menjadi identitas suatu bangsa dan sekaligus menjadi pembeda
antara satu bangsa dan bangsa lainnya.
Hal tersebut menunjukkan betapa pentingnya Pancasila diselenggarakan di perguruan tinggi
untuk menanamkan nilai-nilai moral Pancasila kepada generasi penerus cita-cita bangsa. Dengan
demikian, pendidikan Pancasila diharapkan dapat memperkokoh modalitas akademik mahasiswa
dalam berperan serta membangun pemahaman masyarakat, antara lain:
1. Kesadaran gaya hidup sederhana dan cinta produk dalam negeri,
2. Kesadaran pentingnya kelangsungan hidup generasi mendatang,
3. Kesadaran pentingnya semangat kesatuan persatuan (solidaritas)
nasional,
4. Kesadaran pentingnya norma-norma dalam pergaulan,
5. Kesadaran pentingnya kesahatan mental bangsa,
6. Kesadaran tentang pentingnya penegakan hukum,
7. Menanamkan pentingnya kesadaran terhadap ideologi Pancasila.
3. Sumber Historis, Sosiologis, Politik Pendidikan Pancasila
Presiden Soekarno pernah mengatakan, ”Jangan sekali-kali meninggalkansejarah.” Pernyataan
tersebut dapat dimaknai bahwa sejarah mempunyai fungsi penting dalam membangun kehidupan
bangsa dengan lebih bijaksana di masa depan. Sejarah juga merupakan guru kehidupan”.Melalui
pendekatan ini, mahasiswa diharapkan dapat mengambil pelajaran atau hikmah dari berbagai
peristiwa sejarah, baik sejarah nasional maupun sejarah bangsa-bangsa lain.
Pancasila sebagai dasar negara merupakan pemberian atau ilham dari Tuhan Yang Maha Kuasa.
Apabila dikaitkan dengan teori kausalitas dari Notonegoro bahwa Pancasila merupakan
penyebab lahirnya (kemerdekaan) bangsa Indonesia, maka kemerdekaan berasal dari Allah,
Tuhan Yang Maha Esa. Hal ini sejalan dengan makna Alinea III Pembukaan UUD 1945. Sebagai
makhluk Tuhan, sebaiknya segala pemberian Tuhan, termasuk kemerdekaan Bangsa Indonesia
ini wajib untuk disyukuri. Salah satu bentuk wujud konkret mensyukuri nikmat karunia
kemerdekaan adalah dengan memberikan kontribusi pemikiran terhadap pembaharuan dalam
masyarakat.
4. Dinamika dan Tantangan Pendidikan Pancasila
Penetapan Pancasila sebagai dasar negara itu memberikan pengertian bahwa negara Indonesia
adalah Negara Pancasila. Hal itu mengandung arti bahwa negara harus tunduk kepadanya,
membela dan melaksanakannya dalam seluruh perundang-undangan. menurut Ernest Renan:
kehendak untuk bersatu (le desir d’etre ensemble) dan memahami Pancasila dari sejarahnya
dapat diketahui bahwa Pancasila merupakan sebuah kompromi dan konsensus nasional karena
memuat nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh semua golongan dan lapisan masyarakat Indonesia.
Tantangan Pendidikan Pancasila
Masih ada sederet fakta empiris yang menunjukkan betapa Pancasila sebagai dasar negara
Republik Indonesia kini tak lebih bagaikan macan kertas. Nilai-nilai ekonomi kerakyatan,
misalnya, sudah mulai ditinggalkan pelan-pelan digantikan sistem ekonomi pro-”kapital”. Pasar-
pasar tradisional digusur digantikan dengan supermarket. Semuanya dilakukan seolah-olah
sebagai hal wajar dan tidak memiliki dampak jangka panjang Akibatnya, rakyat mulai
kehilangan mata pencarian di satu sisi dan di sisi lain bangsa ini mulai kehilangan daya kritisnya
karena bekerja dalam bidang apa pun berada di bawah tekanan global
Pancasila juga kini tengah dihadapkan dengan tantangan eksternal berskala besar berupa
mondialisasi atau globalisasi. dimana batas negara sudah tidak tampak lagi dan semua ini
menuntut adanya keterbukaan dan transparansi. Maka Pancasila sebagai benteng terakhir bangsa,
satu tantangan terbesar yang perlu segera dijawab bangsa yang besar ini, khususnya oleh para
pemegang kekuasaan, adalah menjawab tantangan atas lemahnya kesejahteraan rakyat dan
penegakkan keadilan.
5. Esensi dan Urgensi Pendidikan Pancasila untuk Masa Depan
Pengertian Urgensi jika dilihat dari bahasa latin bernama “urgere” yaitu (kata kerja) yang berarti
mendorong…dan jika dilihat dari bahasa inggris bernama “urgent” yang memiliki arti (kata sifat)
dan dalam dalam bahasa indonesia “urgensi” (kata benda). Istilah Urgensi menunjuk pada
sesuatu yang mendorong kita, yang memaksa kita untuk diselesaikan..dengan demikian
mengandaikan ada suatu masalah dan harus segera ditindak lanjuti. Pengertian esensi: esensi
adalah inti/ hakikat. Bisa juga disebut sebagai ‘hal yang pokok’ dari sesuatu.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan dapat dimaknai sebagai wahana untuk
mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa
Indonesia yang diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku kehidupan sehari-hari
peserta didik baik sebagai individu, maupun sebagai anggota masyarakat dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) berupaya mengantarkan warganegara
Indonesia menjadi ilmuwan dan profesional yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah
air; menjadi warga negara demokratis yang berkeadaban; yang memiliki daya saing: berdisiplin,
dan berpartisipasi aktif dalam membangun kehidupan yang damai berdasarkan sistem nilai
Pancasila. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan berkontiribusi penting menunjang tujuan
bernegara Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

B. Penerapan
Pada era globalisasai ini pengaruh perkembangan begitu pesat,baik itu berupa
teknologi,kebudayaan,dan lain-lain.bahkan karna pengaruh tersebut tidak dapat kita
pungkiri bahwa nilai pancasila sudah mulai luntur. agar memiliki kemampuan untuk
mengambil sikap bertanggung jawab sesuai hati nuraninya agar memiliki kemampuan
untuk mengenali masalah hidup dan kesejahteraan serta cara-cara pemecahannya agar
mampu mengenali perubahan-perubahan dan perkembangan ilmu pengetahuan teknologi
dan seni agar mampu memaknai peristiwa sejarah dan nilai-nilai budaya bangsa untuk
menggalang persatuan Indonesia. Pendidikan Pancasila sebagai bagian dari pendidikan
nasional, mempunyai tujuan mempersiapkan mahasiswa sebagai calon sarjana yang
berkualitas, berdedikasi tinggi, dan bermartabat agar menjadi pribadi yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,sehat jasmani dan rohani, berakhlak mulia, dan
berbudi pekerti luhur,memiliki kepribadian yang mantap, mandiri, dan bertanggung jawab
sesuai hari nurani, mampu mengikuti perkembangan IPTEK dan seni.

Anda mungkin juga menyukai