Tujuan Pendidikan Pancasila juga memang tidak dapat dilepaskan dari tujuan nasional bangsa
Indonesia serta tujuan pendidikan nasional. Tujuan nasional bangsa Indonesia telah ditetapkan
dalam pembukaan UUD NRI 1945, alinea ke-4 yakni:
1) Melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia;
2) Memajukan kesejahteraan umum
3) Mencerdaskan kehidupan bangsa; dan
4) Ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi
dan keadilan sosial.
Tujuan nasional bangsa Indonesia tersebut haruslah direalisasikan dalam berbagai bidang
kehidupan, termasuk pada bidang pendidikan. Pendidikan nasional Indonesia diatur di dalam
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Di dalam Undang~
undang tersebut dijelaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan
dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia
yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Keputusan Direktur Jenderal
Pendidikan Tinggi dari Departemen Pendidikan Nasional Nomor 265 Dikti Kep 2000 Pasal 4,
merumuskan tujuan Pendidikan Pancasila yang mencakup unsur Filsafat Pancasila di Perguruan
Tinggi adalah:
1) Dapat memahami dan mampu melaksanakan jiwa Pancasila dan Undang-Undang Dasar
1945 (UUD 1945) dalam kehidupannya sebagai warganegara Republik Indonesia.
2) Menguasai pengetahuan dan pemahaman tentang beragam masalah dasar kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang hendak diatasi dengan penerapan
pemikiran yang berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
3) Memupuk sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai dan norma Pancasila,
sehingga mampu menanggapi perubahan yang, terjadi dalam rangka keterpaduan
IPTEKS dan pembangunan.
4) Membantu mahasiswa dalam proses belajar, proses berpikir, memecahkan masalah dan
mengambil keputusan dengan menerapkan strategi heuristic terhadap nilai-nilai
Pancasila.
Lebih lanjut lagi, Laboratorium Pendidikan Pancasila (Lapsila) IKIP Malang, 1990 (dalam
Soegito, 2003) merumuskan tujuan mempelajari Pendidikan Pancasila adalah untuk:
a) Meningkatkan penghayatan dan pengamalan (nilai) Pancasila yang benar dan sah, yang
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum, teoretis ilmiah, filosofi ideologis, etis-
moral, teistis-religius.
b) Meningkatkan kesadaran dan kebanggaan bahwa nilai Pancasila bersumber dari sosio-
budaya bangsa, sebagai perwujudan jiwa dan kepribadian bangsa.
c) Meningkatkan kesetiaan dan kebanggaan sebagai warga negara sebagai kesatuan nilai
yang utuh itu, bangsa Indonesia bertekad mengembangkan, mewariskan dan melestarikan
Pancasila dan UUD 1945.
b. Kompetensi Kultural
1) mampu menempatkan diri secara benar di tengah-tengah kehidupan bersama dengan
manusia lainnya;
2) mampu berkomunikasi dan bekerja sama dengan manusia lainnya secara bertanggung
jaWab dari segi Pancasila, dan
3) mampu melaksanakan tugas kewajibannya kepada masyarakat, bangsa, dan negara sesuai
dengan panggilan hidupnya.
c. Kompetensi Historis
1) mampu menjelaskan bahwa secara material Pancasila sudah terdapat di dalam kehidupan
bangsa Indonesia di sepanjang masa;
2) mampu menjelaskan bahwa Pancasila dalam arti formal sebagai dasar filsafat negara
adalah proses pengukuhan Pancasila dalam arti material melalui berdirinya negara
Republik Indonesia Proklamasi 17 Agustus 1945, dan
3) mampu menjelaskan bahwa secara historis dan yuridis, Pancasila sungguh merupakan
dasar kekal abadi negara Republik Indonesia yang kekal abadi.
d. Kompetensi Yuridis
1) mampu menjelaskan bahwa dilihat dari segi hukum, pembukaan UUD 1945 mempunyai
kedudukan hukum yang kokoh dan bahwa setiap pengubahan dan peniadaan terhadapnya
adalah bertentangan dengan hukum dan oleh karenanya patut dikenai sanksi hukum;
2) mampu menjelaskan bahwa Pancasila adalah pusat, dasar, dan inti pembukaan UUD
1945 yang mempunyai kedudukan hukum tertinggi di dalam negara Republik Indonesia
proklamasi 17 Agustus 1945 dan bahwa Pancasila adalah sumber dari segala sumber
hukum di dalam negara RI.
Rumusan Pancasila yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945 ini kemudian secara
konstitusional menjadi rumusan yang sah dan benar sebagai dasar negara Indonesia yang
disahkan oleh PPKI pada tanggal 18 Agustus 1945.
2. Landasan Filosofis
Pancasila adalah sebagai dasar filsafat negara dan pandangan filosofis bangsa Indonesia.
Oleh karena itu, sudah merupakan suatu keharusan moral untuk secara konsisten
merealisasikannya dalam setiap aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Hal
ini berdasarkan pada kenyataan secara filosofis dan objektif bahwa bangsa Indonesia dalam
hidup bermasyarakat dan bernegara mendasarkan dirinya pada nilai-nilai yang tertuang dalam
sila-sila pancasila yang secara filosofis merupakan filosofis bangsa Indonesia sebelum
mendirikan negara. Pancasila sebagai dasar filsafat merupakan landasan filosofi bagi Pendidikan
Pancasila. Sebagai dasar filsafat, Pancasila mempunyai fungsi sebagai pedoman dan pegangan
bangsa Indonesia dalam bersikap, bertingkah laku dan berbuat dalam kehidupan sehari-hari di
segala bidangbaik di masyarakat, berbangsa dan bernegara. Sebagai falsafah hidup bangsa
Indonesia, Pancasila mampu memberi jawaban terhadap berbagai macam pertanyaan mendasar
kenegaraan.
Bagi bangsa Indonesia, nilai-nilai Pancasila yang dijadikan sebagai ajaran moral bangsa
merupakan hasil pemikiran bangsa Indonesia. Nilainilai Pancasila yang dijadikan sebagai dasar
negara merupakan hasil perenungan mendalam bangsa Indonesia yang menjiwai dan membentuk
watak bangsa Indonesia, sehingga menjadi kepribadian nasional yang membedakan bangsa
Indonesia dengan bangsa lainnya.