MASYARAKAT
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat
rahmat, taufiq dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah
"Unsur unsur Masyarakat" ini.
Pada akhirnya kami menyadari bahwa dalam proses penyusunan makalah ini masih
banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Semoga makalah ini bermanfaat bagi ilmu pengetahuan dan bagi kita semua.
Aamiin.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana unsur-unsur yang ada di masyarakat ?
2. Bagaiman pentingnya mengetahui unsur-unsur yang ada di masyarakat ?
A. Unsur-unsur Masyarakat
Masyarakat sebagai suatu kolektif manusia sangat umum sifatnya. Untuk
memudahkan pemahaman tentang masyarakat perlu dikenal unsur-unsur dalam
masyarakat yang dibedakan menjadi : Kategori sosial, Golongan sosial,
Komunikasi, kelompok dan perhimpunan.
1. Kategori Sosial
a. Pengertian Kategori Sosial
Menurut Koentjaraningrat, kategori sosial adalah kesatuan
manusia yang terwujud karena adanya suatu ciri-ciri obyektif yang
dikenakan pada manusia-manusia tersebut. Dalam kategori sosial tidak
terikat oleh unsur adat istiadat, sistem norma, sistem nilai tertentu, tidak
memiliki identitas, tidak memiliki lokasi, tidak mempunyai organisasi,
dan tidak memiliki pemimpin.
3. Komunitas
a. Pengertian Komunitas
Komunitas adalah suatu kesatuan hidup manusia, yang menempati
wilayah yang nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat,
serta yang terikat oleh suatu rasa identitas komunitas dan merupakan
pangkal dari perasaan patriotisme dan nasionalisme. Komunitas
merupakan pengertian dari masyarakat dalam arti sempit karena
komunitas bersifat khusus dengan adanya ciri tambahan yaitu ikatan
lokasi (dibatasi oleh wilayah geografis).
b. Contoh Komunitas
Kesatuan-kesatuan seperti : kota, desa, RW, RT atau masyarakat
pengrajin, pedagang, petani dan sebagainya.
4. Kelompok Sosial
a. Pengertian Kelompok Sosial
Kelompok sosial (social group) adalah himpunan/kesatuan-
kesatuan manusia yang hidup bersama, terdapat hubungan timbal balik,
saling memengaruhi sehingga timbul suatu kesadaran untuk saling
menolong di antara mereka.
Kesatuan manusia yang hidup bersama disebut kelompok sosial
harus memenuhi kriteria :
a) Adanya kesadaran setiap kelompok bahwa dirinya merupakan
bagian dari kelompok tersebut.
b) Terdapat hubungan timbal balik (interaksi) antar anggota
kelompok
c) Memiliki struktur, kaidah, dan pola perilaku tertentu.
d) Memiliki suatu sistem dan proses tertentu.
e) Adanya faktor pengikat yang dimiliki anggota-anggota
kelompok, seperti persamaan nasib, kepentingan tujuan,
ideologi politik dll.
b. Bentuk-bentuk Perkumpulan
Bentuk-bentuk perkumpulan dalam masyarakat dapat
dikelompokkan sebagai berikut:
1) Berdasarkan sifat hubungan anggotanya, terbentuk kelompok
sekunder (secondary group).
Kelompok sekunder adalah suatu perkumpulan yang terdiri dari
banyak orang dengan bentuk hubungan tidak bersifat pribadi dan
bersifat sementara. Contohnya: negara, bangsa dan suku.
2) Berdasarkan sifat organisasi, terbentuk organisasi formal (formal
group).
Yaitu kesatuan manusia yang tergabung dalam sebuah organisasi
yang memiliki peraturan tegas yang sengaja diciptakan oleh
anggotanya untuk mengatur hubungan antar sesama. Contohnya:
perkumpulan mahasiswa, perkumpulan organisasi massa, instansi
pemerintah, dsb.
3) Berdasarkan pola hubungan yang diciptakan para anggotanya,
terbentuk kelompok patembayan (gesellschaft).
Kelompok patembayan merupakan ikatan lahir yang bersifat
pokok, biasanya untuk jangka waktu pendek, dan terdapat dalam
hubungan perjanjian berdasarkan ikatan timbal balik (kontrak).
Misalnya: ikatan karyawan dan majikan dalam organisasi suatu
pabrik.
4) Berdasarkan prinsip guna/fungsinya, terdapat perkumpulan atas
dasar ekonomi. Contohnya: perkumpulan pedagang, koperasi,
suatu perseroan suatu perusahaan dsb.
5) Berdasarkan keperluan, terdapat banyak
perkumpulan contohnya seperti perkumpulan untuk memajukan
pendidikan maka dibentuk yayasan pendidikan, suatu perkumpulan
pemberantasan buta huruf.
6) Perkumpulan untuk memajukan ilmu pengetahuan atau organisasi
profesi, seperti Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Persatuan Insinyur
Indonesia (PII), Himpunan Sarjana Pendidikan Ilmu-Ilmu Sosial
(HISPI), Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI), dsb.
7) Berdasarkan keperluan memajukan kesenian, terdapat banyak
perkumpulan,contohnya seperti sanggar tari, sanggar budaya, dsb.
8) Berdasarkan aktivitas keagamaan, terdapat banyak
perkumpulan, contohnya seperti organisasi penyiar agama,
kelompok pengajian, organisasi gereja, gerakan kebatinan, dsb.
9) Berdasarkan aktivitas politik, terdapat banyak
perkumpulan, contohnya seperti Parpol, kelompok
kepentingan/penekan, dsb.
10) Berdasarkan kepentingan memajukan olah raga, terdapat banyak
perkumpulan, contohnya: PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia), PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia).
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manusia sebagai individu merupakan bagian dari kelompok anggota
masyarakat. Manusia tidak dapat hidup sendiri, tidak dapat memenuhi
kebutuhan hidup sendiri.
Sejak dilahirkan manusia sebagai individu membutuhkan pergaulan
dengan orang lain dalam memenuhi segala kebutuhannya baik kebutuhan fisik
maupun psikis. Oleh karena itu manusia harus selalu sering berinteraksi satu
dengan yang lainnya sehingga setiap manusia dapat memberi dan menerima
apa yang diinginkan, walaupun tidak selalu memperoleh apa yang
diharapkannya, namun ia akan selalu berusaha untuk memenuhinya.
B. Saran
Dari penjelasan mengenai unsur-unsur masyarakat dalam makalah ini
diharapkan mahasiswa dapat mengenali dan memahami unsur-unsur yang ada
dalam masyarakat. Sehingga kedepannya mahasiswa pada khususnya, dan
masyarakat pada umumnya dapat menggali lebih dalam mengenai unsur-unsur
masyarakat untuk kemajuan ilmu pengetahuan.
Pada akhirnya penulis menyadari banyaknya kekurangan dalam
penunyusunan makalah ini, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang membangun untuk penyusunan yang lebih baik lagi kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA