PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
pilar berbangsa dan bernegara, yaitu para aparatur negara, pihak swasta
dan masyarakat madani untuk menumbuhkembangkan rasa kebersamaan
dalam rangka mencapai tata pemeritahan yang baik.
1.2. Pokok permasalahan
Berdasarkan pada latar belakang diatas, maka beberapa hal yang akan
dibahas dalam tulisan ini adalah :
a. Apa yang dimaksud dengan tata pemerintahan yang baik (good
governance) ?
b. Apasaja yang menjadi prinsip-prinsip sebuah pemerintahan yang
baik?
c. Bagaimanakah karakteristik sebuah pemerintahan yang baik?
d. Bagaimana membangun sebuah pemerintahan yang baik?
1.3. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu:
a. Menjelaskan
pengertian
pemerinytahan
yang
baik
(good
governance)
b. Memaparkan prinsip-prinsip sebuah pemerintahan yang baik
c. Menjelaskan karakteristik sebuah pemerintahan yang baik
d. Menjelaskan cara membangun sebuah pemerintahan yang baik
3)
BAB II
PEMBAHASAN
2 . 1 . P e n g e r t i a n G o v e rm e n t
Pemerintah atau Goverment dalam bahasa inggris diartikan
sebagai The authoritative and administration of the affairs of
men/women in a nation, state, city, etc. (Pengarahan dan administrasi
yang berwenang atas kegiatan orang-orang dalam sebuah negara, negara
bagian, kota dan sebagainya). Ditinjau dari sisi semantik, kebahasaan
governance bermakna tata pemerintahan yang baik.
Di satu sisi istilah good governance dapat dimaknai secara
berlainan,sedangkan sisi yang lain dapat diartikan sebagai kinerja suatu
lembaga, misalnya kinerja pemerintahan, perusahaan atau organisasi
kemasyarakatan. Karena itu good governance dapat diartikan sebagai
tindakan untuk mengarahkan, mengendalikan, atau memengaruhi
masalah publik. Oleh karena itu, ranah good governance tidak terbatas
pada negara atau birokrasi pemerintahan, tetapi juga pada ranah
masyarakat sipil yang dipresentasikan oleh organisasi non-pemerintah
dan sektor swasta. Berikutnya, governance, yang diterjemahkan menjadi
tata pemerintahan, adalah penggunaan wewenang ekonomi, politik dan
administrasi guna mengelola urusan-urusan negara pada semua tingkat.1
Tata pemerintahan mencakup seluruh mekanisme, proses dan
lembaga-lembaga dimana warga dan kelompok-kelompok masyarakat
3)
Semua unsur dalam perubahan, bisa bergerak secara sinergis, tidak saling
berbenturan, memperoleh dukungan dari rakyat, serta terbebas dari
gerakan anarkis yang bisa menghambat proses dan laju pembangunan.
Pemerintah juga bisa dikatakan baik jika produktif dan memperlihatkan
hasil dengan indikator kemampuan ekonomi rakyat meningkat, baik dalam
aspek produktivitas maupun dalam daya belinya, kesejahteraan
spiritualnya meningkat dengan indikator rasa aman, bahagia, dan
memiliki rasa kebangsaan yang tinggi.4
2.2. Prinsip-prinsip Dasar Good Governance
Lembaga Administrasi Negara (LAN) merumuskan sembilan aspek
fundamental dalam good governance yang harus diperhatikan yaitu:
1. Partisipasi(Participation)
Semua warga masyarakat mempunyai suara dalam
pengambilan keputusan, baik langsung maupun melalui lembaga
perwakilan sah yang mewakili kepentingan mereka. Partisipasi
menyeluruh tersebut dibangun berdasarkan prinsip demokrasi yaitu
kebebasan berkumpul dan mengungkapkan pendapat secara
konstruktif.
2. Penegakan Hukum(Rule Of Law)
Partisipasi masyarakat dalam proses politik dan perumusanperumusan kebijakan publik memerlukan sistem dan aturan-aturan
hukum. Tanpa ditopang oleh sebuah aturan hukum dan
penegakannya secara konsekuen, partisipasi pblik dapat berubah
menjadi tindakan publik yang anarkis. Santoso menegaskan bahwa
proses mewujudkan cita-cita good governance, harus diimbangi
degan komitmen untuk menegakkan rule of law dengan karakterkarakter sebagai berikut:
a. Supremasi hukum
b. Kepastian hukum
c. Hukum yang responsif
d. Penegakan hukum yang konsisten dan non-deskriminatif
e. Independensi peradilan
3. Transparansi(Transparency)
Transparansi (keterbukaan umum) adalah unsur lain yang
menopang terwujudnya good governance. Akibat tidak adanya
prinsip transparan ini, menurut banyak ahli indonesia telah
terjerembab dalam kubangan korupsi yang berkepanjangan dan
parah. Untuk itu, pemerintah harus menerapkan transparansi dalam
proses kebijakan publik. Menurut Gaffar, terdapat 8(delapan) aspek
mekanisme pengelolaan negara yang harus dilakukan secara
transparan yaitu:
3)
a.
b.
c.
d.
4.
5.
6.
7.
8.
3)
3)
BAB III
PENUTUP
3.1.Kesimpulan
Pemerintah atau Goverment daalam bahasa inggris diartikan
sebagai The authoritative direction and administration of the
affairs of men/women in a nations, state, city, etc(pengarahan
dan administrasi yaang berwenang atas kegiatan orang-orang
dalam sebuah negara, negara bagian, kota, dan sebagainya).
Ditinjau dari sisi semantik, kebahasaan governance berarti
pemerintahan, dan good governance bermakna tata
pemerintahan yang baik.
Lembaga administrasi negara (LAN) merumuskan sembilan
aspek fundamental dalam good governance yang harus
diperhatikan yaitu:
Partisipasi (parcitipation)
Penegakan hukum (rule of law)
Transparansy (transparency)
Responsif (responsive)
Konsesus (consesus)
Kesetaraan (equilty)
Efektivitas dan efesiensi
Akuntabilitas (accountability)
Visi strategis
Pemerintah atau Goverment bisa juga berarti The governing
Ody of nation, state, city, etcAtau lembaga atau badan yang
menyelenggarakan pemerintahan negara, negara bagiaan, atau
kota dan sebagainya.
3)
3)