Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

             Puji dan syukur kepada Allah swt. yang telah melimpahkan Rahmat dan
Hidayah-Nya sehingga Makalah Etika Profesi dengan judul “ Etika dan Moral” ini
dapat selesai dengan tepat waktu. Terwujudnya makalah ini, tidak terlepas dari
bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu saya selaku penulis mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang tercinta yang telah sabar untuk
meluangkan waktunya untuk berdiskusi dalam menyusun makalah ini dan semua
pihak yang telah membantu.
Makalah ini berisikan beberapa pembahasan materi mengenai “Pengertian
etika, moral, faktor yang mempengaruhi terjadinya perubahan etika dan moral,
serta perubahan etika dan moral tersebut”. Namun dalam penyusunannya masih
terdapat banyak kekurangan oleh karena itu kritik dan saran yang membangun
diharapkan kami dari semua pihak, agar kedepannya lebih baik lagi dalam
menyusun makalah.  
Akhir kata semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, baik
itu  penulis terlebih kepada pembacanya.

Wasallamualaikum

Maret 2020

Penyusun
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................1
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................2
1.3   TUJUAN........................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN .....................................................................................3
2.1   Pengertian etika dan moral.............................................................................3
2.2 Hubungan etika dan moral...................................................................................5
2.3 .Moralitas sebagai norma.....................................................................................5
2.4  Perbedaan etika dan moral..................................................................................5
2.5 Perbedaan etika moral dan nilai...........................................................................7
2.6  Perbedaan ahklak etika dan moral.......................................................................7
2.7 Hubungan ahklak etika dan moral........................................................................8

BAB III PENUTUP..............................................................................................12


4.1. Kesimpulan.....................................................................................................12
4.2.  Saran .............................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................................... 13
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Arus globalisasi yang sedang melanda seluruh penjuru dunia terutama
Indonesia, telah memberikan banyak perubahan terhadap kehidupan masyarakat.
Globalisasi dapat diartikan sebagai proses penyebaran unsur-unsur baru
khususnya yang menyangkut informasi secara mendunia melalui media cetak
maupun elektronik.Globalisasi yang memiliki dua sisi mata uang (positif dan
negatif) juga menjadi penyebab infiltrasi budaya tidak terbendung. Budaya-
budaya sedemikian cepat dan mudah saling bertukar tempat dan saling
memengaruhi satu sama lain. Termasuk budaya hidup barat yang liberal dan bebas
merasuki budaya ketimuran yang lebih cenderung teratur dan terpelihara oleh
nilai-nilai agama.
Dampak negatif dari arus globalisasi yang terlihat miris adalah perubahan
yang cenderung mengarah pada krisis moral dan akhlak, sehingga menimbulkan
sejumlah permasalahan kompleks melanda negeri ini akibat moral. Dapat di
contohkan mulai dari hal kecil seperti anak-anak sekolah yang membolos pada
jam pelajaran, sampai dengan korupsi. Selain itu terdapat pula tindakan-tindakan
kriminal yang setiap hari biasa kita lihat.Hal ini membuktikan bahwa krisis moral
telah dan sedang melanda bangsa ini.
Baik media cetak maupun elektronik, yang biasa kita baca dan saksikan
setiap hari, semuanya menyajikan bacaan dan tontonan yang tak jarang kurang
memperhatikan moralitas, sopan santun, dan etika.Sehingga secara langsung para
pembaca dan pemirsa dapat terpengaruh moral dan tingkah lakunya.Terutama bila
para pembaca dan pemirsa tersebut adalah remaja (pelajar) yang belum memilki
bekal pengetahuan agama yang kuat.Tak hanya itu saja, dari segi ilmu
pengetahuan kita memang memperoleh banyak manfaat dari era globalisasi
ini.Namun, dari segi kebudayaan, kita lebih mendapatkan banyak pengaruh
negatif.
Jika dilihat dari segi sistem pendidikan yang ada di Inonesia, sistem
pendidikan kita selama ini masih lebih menitikberatkan dan menjejalkan pada
penguasaan kognitif akademis.Sementara afektif dan psikomotorik seolah-olah
dinomorduakan.Sehingga yang terjadi adalah terbentuknya pribadi yang miskin
tata krama, sopan santun, dan etika moral.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apakah pengertin etika dan moral ?
2. Bagaimana hubungan antara etika dan moral ?
3. Apaklah perbedaan etika dan moral ?
4. Apaklah perbedaan etika moral dan nilai ?
5. Bagaimana hubungan antara ahklak etika dan moral ?

1.3 TUJUAN
1.   Untuk mengetahui pengertian Etika dan Moral.
2.   Untuk mengetahui hubungan antara etika dan moral.
3.   Untuk mengetahui perbedaan etika dan moral.
4.   Untuk mengetahui perbedaan etika moral dan nilai.
5. Untuk mengetahui hubungan antara ahklak etika dan moral.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1.  PENGERTIAN ETIKA DAN MORAL


1. Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”,
yang berarti hati nurani ataupun perikelakuan yang pantas (atau yang diharapkan).
Secara sederhana hal itu kemudian diartikan sebagai ajaran tentang perikelakuan
yang didasarkan pada perbandingan mengenai apa yang dianggap baik dan apa
yang dianggap buruk.
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar
dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari
kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan
ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan
oleh beberapa ahli berikut ini:
A.  Drs. O.P. SIMORANGKIR : etika atau etik sebagai pandangan manusia
dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
B.  Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori tentang
tingkah lakuperbuatan manusia dipandang dari segi baik dan buruk, sejauh
yang dapat ditentukan olehakal.
C. Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang berbicara
mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku manusia dalam
hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan
manusia. Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya
melalui rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk
mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada
akhirnya membantu untuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang perlu
di lakukan dan yang perlu di pahami bersama bahwa etika ini dapat diterapkan
dalam segala aspek atau sisi kehidupan.
2. Moral
Kata moral berasal kata latin ‘’mos’’yaitu kebiasaan. Moral berasal dari
Bahasa Latin yaitu Moralitas adalah istilah manusia menyebut ke manusia atau
orang lainnya dalam tindakan yang mempunyai nilai positif.Manusia yang tidak
memiliki moral disebut amoral artinya dia tidak bermoral dan tidak memiliki nilai
positif di mata manusia lainnya.Sehingga moral adalah hal mutlak yang harus
dimiliki oleh manusia. Namun demikian karena manusia selalu berhubungan
dengan masalah keindahan baik dan buruk bahkan dengan persoalan-persoalan
layak atau tidak layaknya sesuatu.
Moral secara ekplisit adalah hal-hal yang berhubungan dengan proses
sosialisasi individu tanpa moral manusia tidak bisa melakukan proses sosialisasi.
Moral dalam zaman sekarang mempunyai nilai implisit karena banyak
orang yang mempunyai moral atau sikap amoral itu dari sudut pandang yang
sempit. Moral itu sifat dasar yang diajarkan di sekolah-sekolah dan manusia harus
mempunyai moral jika ia ingin dihormati oleh sesamanya.

Moral adalah nilai ke-absolutan dalam kehidupan bermasyarakat secara


utuh.Penilaian terhadap moral diukur dari kebudayaan masyarakat setempat.Moral
adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan seseorang dalam berinteraksi dengan
manusia.apabila yang dilakukan seseorang itu sesuai dengan nilai rasa yang
berlaku di masyarakat tersebut dan dapat diterima serta menyenangkan
lingkungan masyarakatnya, maka orang itu dinilai mempunyai moral yang baik,
begitu juga sebaliknya. Moral adalah produk dari budaya dan Agama. Moral juga
dapat diartikan sebagai sikap, perilaku, tindakan, kelakuan yang dilakukan
seseorang pada saat mencoba melakukan sesuatu berdasarkan pengalaman,
tafsiran, suara hati, serta nasihat, dll.
2.2 Hubungan Antara Etika dan Moral
Hubungan antara etika dan moral secara harafiah yaitu etika dan moralitas
sama-sama berarti sistem nilai tentang bagaimana manusia harus hidup baik
sebagai manusia yang telah di institusionalisasikan dalam sebuah adat kebiasaan
yang kemudian terwujud dalam pola perilaku yang ajek dan terulang dalam kurun
waktu yang lama sebagaimana baiknya sebuah kebiasaan. Etika dan moralitas
memberi petunjuk konkret tentang bagaimana manusia harus hidup secara baik
sebagai manusia begitu saja, kendati petunjuk konkret itu bisa disalurkan melalui
dan bersumber dari agama dan kebudayaan tertentu.

2.3 Moralitas Sebagai Norma


Moralitas sebagai norma artinya menjadikan moral atau asas mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban, akhlak budi pekerti dan susila sebagai sebuah aturan,
patokan atau ukuran yang bersifat pasti dan tidak berubah. Dengan demikian,
moralitas sebagai norma akan menjadi pedoman sosial khusus mengenai tingkah
laku, sika dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di
lingkungan kehidupannya.

2.4 Perbedaan Moral Dan Etika


Banyak orang yang belum mengerti lebih jauh mengenai perbedaan antara
Moral dan Etika. Etika dan Moral mempunyai arti yang sama namun untuk
pemakaiannya di dalam kehidupan sehari-hari sedikit berbeda, Moral di gunakan
untuk perilaku atau tingkah laku yang sedang di nilai. Sementara Etika di lakukan
dengan system nilai yang ada.
Secara etimologi, etika dan moral awalnya memiliki arti yang sama atau
dengan kata lain disebut dengan sinonim. Perbedaan antara kata etika dan moral
ini awalnya hanya berbeda asal katanya, yang mana satu berasal dari bahasa latin
dan yang satunya lagi berasal dari bahasa yunani. Jika kita tarik kebelakang
sejarah kata moral berasal dari kata moralis, mos, moresatau yang memiliki arti
adat dan kebiasaan. Mores sendiri jika diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani
artinya ethikos, ethikos sendiri merupakan asal kata yang lebih dahulu ada dari
moralis.
Lebih jelasnya lagi mengenai perbedaannya adalah sebagai berikut:
 Moral merupakan kewajiban mutlak yang harus dimiliki oleh manusia
sedangkan etika tidak mutlak tapi lebih baik apabila manusia memilikinya.
 Sedangkan Etika kurang pas apabila dikatakan untuk seseorang yang
melakukan perbuatan baik karena etika ialah sebuah studi, sedangkan
moral lebih tepat, karena moral lebih mengarah ke sifat manusia.
 Moral sifatnya normatif-imperatif sementara etika bersifat normatif-
sistematis (filosofis)
 Kebanyakan masyarakat kelas menengah memiliki moral namun jarang
memperhatikan etika. Etika biasanya hanya dipikirkan oleh pemerintah
khususnya seperti DPR dan lain-lain, oleh karena itu mereka membuat
peraturan.
Contoh Etika
Contoh etika adalah hal yang sangat umum dan menjadi kebiasaan di tengah
kehidupan bermasyarakat. Berikut beberapa di antaranya.
1. Mengucap salam ketika kita bertamu atau memasuki rumah
Etika ini telah diajarkan sejak dahulu hingga sekarang. Sehingga, seseorang yang
tidak mengucap salam saat bertamu akan dianggap tidak beretika.
2. Izin dan mencium tangan kedua orang tua ketika ingin pergi
Izin dan mencium tangan kedua orang tua ketika hendak melakukan kegiatan.
Tidak hanya dipraktikkan oleh seorang anak yang masih sekolah, namun juga oleh
seseorang yang akan berangkat kerja.
3. Membuang sampah pada tempatnya
Etika ini sudah diajarkan sejak dahulu hingga saat ini. Namun masih banyak anak
yang melanggar etika dengan membuang sampah pada tempatnya.
4. Meminta maaf ketika apabila salah
Meminta maaf ketika melakukan suatu kesalahan. Etika ini sangatlah penting
terlebih lagi dalam rangka meningkatkan perdamaian. Namun, masih banyak juga
orang yang tidak mau meminta maaf saat melakukan kesalahan. Itu sebab ia
mengikuti egonya.
Contoh Moral
1. Berbicara pelan atau halus di depan orang tua
Tindakan inilah menjadi contoh penjelasan mengenai rasa penghormatan yang
selalu di munculkan oleh masyarakat, terutama masyarakat yang memiliki
kebudayaan bangsa timur, contohnya seperti indonesia. Kemunculan berbicara
pelan dan halus sebagai ilustrasi nyata perilaku moral yang baik.
2. Menundukan kepala ketika berjalan
Berjalan menunduk sudah diajarkan sejak dulu oleh nenek moyanf dan sebagai
harapan memperoleh rasa penghormatan klepada orang yang lebih tua.
3. Tidak membuat keributan
Fenomena sosial dalam kehiduapan masyarakat seringkali digabungkan dengan
ribut saat jam belajar berlangsung. Anaknyang melakukan keributan tersebut
secara langsung bertindak dengan moral yang buruk
4. Tidak Korupsi
Korupsi, tindakan seperti ini banyak merugikan masyarakat, bahkan secara nyata
akan membuat masyarakat hidup dalam kemiskinan, karena itu upaya
menciptakan kestabilan negara korupsi haruslah diperangi oleh masyarakat,
mahasiswa, maupun oleh pelajar itu sendiri.
2.5 Perbedaan Etika, Moral dan Nilai
 Etika
Etika terbagi menjadi dua yaitu secara umum dan secacra khusus
A. Etika Umum
berbicara mengenai kondisi-kondisi dasar bagaimana manusia bertindak secara
etis, bagaimana manusia mengambil keputusan etis, teori-teori etika dan prinsip-
prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam bertindak serta
tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika umum dapat di
analogkan dengan ilmu pengetahuan, yang membahas mengenai pengertian umum
dan teori-teori.
B. Etika Khusus
merupakan penerapan prinsip-prinsip moral dasar dalam bidang kehidupan yang
khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya mengambil keputusan dan
bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus yang saya lakukan, yang
didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar. Namun, penerapan itu
dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku saya dan orang lain dalam
bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang dilatarbelakangi oleh kondisi yang
memungkinkan manusia bertindak etis : cara bagaimana manusia mengambil
suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta prinsip moral dasar yang ada
dibaliknya.
 Moral
Moralitas perbuatan yang menentukan suatu perbuatan, baik atau buruk
berdasarkan hakikatnya terlepas tidak bergantung dari pengaruh hokum positif,
contohnya berilah kepada orang lain apa yang menjadi haknya. Hal tersebut pada
dasarnya sudah merupakan kewajiban. Meskipun kemudian diatur dalam hokum
positif, tidaklah memberikan akibat yang signifikan.
 Nilai
Lebih bersifat umum dan sampai tingkat tertentu boleh dikatakan bersifat
universal. Nilai umum dibedakan menjadi 3, yaitu nilai sopan santun, nilai hukum
dan nilai moral.
1. Nilai Sopan Santun, nilai ini disebut juga sebagai nilai etiket,
yaitu nilai yang mengatur pola perilaku dan sikap lahiriah manusia, misalnya
sikap duduk, makan dan minum, berpakaian, dan sebagainya.
2. Nilai Hukum, yaitu nilai yang dituntut keberlakuannya secara tegas
oleh masyarakat karena dianggap perlu dan niscaya demi keselamatan dan
kesejahteraan manusia dalam kehidupan bermasyarakat.
3. Nilai Moral, yaitu aturan mengenai sikap dan perilaku manusia
sebagai manusia. Nilai ini menyangkut aturan tentang baik buruknya, adil
tidaknya tindakan dan perilaku manusia sejauh ia dilihat sebagai manusia.

2.6 Ahklak Etika dan Moral


Etika
 Etika dalam islam disebut akhlak. Berasal dari bahasa Arab al-akhlak yang
merupakan bentukjamakdari al-khuluq yang berartibudipekerti, tabiat atau watak
yang tercantum dalam al-qur’an sebagai konsideran. (Pertimbangan yg menjadi
dasar penetapan keputusan, peraturan)
“ Sesungguhnya engkau Muhammad berada di atas budi pekerti yang agung”
( Q.S Al-Qalam: 4 )
 Etika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya
menentukan perbuatan yang di lakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk,
dengan kata lain aturan atau pola tingkah laku yang dihasilkan oleh akal manusia.
 Etika secara etimologi berasal dari bahasa Yunani ethos , yang berarti adat
kebiasaan.
 Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, etika diartikan ilmu pengetahuan
tentang asas – asas akhlak. Ahmad Amin menegaskan etika ialah ilmu yang
menjelaskan arti baik dan buruk, menjelaskan apa yang seharusnya dilakukan oleh
manusia.
 Etika secara terminologis, menurut Ahmad Amin etika ialah ilmu yang
menjelaskan arti baik dan buruk yang seharusnya dilakukan oleh manusia.
 Etika dalam Encyclopedia Britania dinyatakan sebagai filsafat moral, yaitu
studi tentang sifat dasar dari konsep baik dan buruk, harus, benar dan salah
( Zubair 1980)
 Etika adalah sebuah tatanan perilaku berdasarkan suatu sistem tata nilai
suatu masyarakat tertentu, Etika lebih banyak dikaitkan dengan ilmu atau filsafat,
karena itu yang menjadi standar baik dan buruk itu adalah akal manusia. Etika
bersifat relative yakni dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.
Moral
 Moral secara etimologis berasal dari bahasa latin Mores, bentuk plural dari
Mos yang berarti kesusilaan, tabiat atau kelakuan.
 Dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia, dari W.J.S Poerwodarminto
dijelaskan bahwa moral adalah ajaran tentang baik-buruk dari perbuatan.
 Moral secara terminologis adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menentukan batas-batas dari sifat, perangai, kehendak, pendapat atau perbuatan
yang secara layak dapat dikatakan benar –salah, baik-buruk (Nata 2002)
Akhlak
 Kata akhlak merupakan bentuk jamak dari kata khuluq, artinya tingkah
laku, perangai, tabi’at. Sedangkan menurut istilah, akhlak adalah daya kekuatan
jiwa yang mendorong perbuatan dengan mudah dan spontan tanpa dipikir dan
direnung lagi 
 Akhlak adalah sikap yang melekat pada diri seseorang secara spontan
diwujudkan dalam tingkah laku atau perbuatan.
 Ibn Maskawaih menyatakan akhlak ialah keadaan jiwa seseorang yang
mendorongnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan tanpa melalui
pertimbangan.
 Abdullah Dirroz dalam Tatapangarsa (1984) menegaskan“ Akhlak adalah
suatu kekuatan dalam kehendak yang mantap, kekuatan dan kehendak mana
berkombinasi membawa kecenderungan pada pemilihan pihak  yang benar
( dalam hal akhlak baik ) atau pihak yang  jahat ( dalam hal akhlak yang  tidak
baik ).
 Imam Ghozali menyatakan akhlak ialah suatu sifat yang tertanam dalam
jiwa yang darinya timbul perbuatan-perbuatan dengan mudah tanpa memerlukan
pertimbangan pikiran.
 Akhlak yang baik disebut akhlakul karimah (akhlak mahmudah).Akhlak 
yang buruk disebut akhlakul mazmumah.

2.7 Hubungan Etika, Moral, dan Akhlak


Apabila etika dan moral dihubungkan maka dapat dikatakan bahwa antara
etika dan moral memiliki obyek yang sama yaitu sama-sama membahas tentang
perbuatan manusia untuk selanjutnya di tentukan posisinya baik atau buruk. Tolak
ukur yang di gunakan dalam moral untuk mengukur tingkah laku manusia adalah
adat istiadat, kebiasaan, dan lainnya yang berla
BAB III
PENUTUP
3.1.  KESIMPULAN
Dari pemaparan materi di atas, dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
moral dan etika adalah terletak pada sumber yang dijadikan patokan untuk
menentukan baik dan buruk. Pada etika, penilaian baik buruk berdasarkan
pendapat akal pikiran, dan pada moral berdasarkan kebiasaan yang berlaku umum
di masyarakat.
Perubahan moral dan etika terjadi akibat menurunnya moral, akhlak dan
etika. Sehingga kehidupan yang mereka jalani tidak sesuai dengan tuntunan yang
ada, banyak diantara mereka yang terjerumus pada kehidupan atau pergaulan yang
salah.
3.2. SARAN
Semoga pembaca dapat mengetahui dan memahami perilaku etika dan
moral dalam kehidupan, sehingga dapat mengaplikasikan perilaku etika tersebut
sesuai dengan ajaran Agama masing-masing, serta menjauhi dan meninggalkan
perilaku yang tidak baik.
DAFTAR PUSTAKA

http://ongiem-pgsd.blogspot.com/2016/03/bab-i-pendahuluan.html (diakses pada


tanggal 29 Maret 2016)
http://berkat-nias.blogspot.com/2016/03/pengertian-moral-dan-etika.html(diakses
pada tanggal 29 Maret 2016)
http://siswatibudiarti.wordpress.com/2016/03/29/kenakalan-remaja-bentuk-
penyebab-dan-cara-mengatasinya/ (diakses pada tanggal 29 Maret 2016)
(diakses pada tanggal 29 Maret 2016)
http://herman.just-forum.net/t182-pengertian-etika-jenis-jenis-etika (diakses pada
tanggal 29 Maret 2016
http://bunkslamet.wordpress.com/29/03/2016/pengertian-etika/ (diakses pada
tanggal 29 Maret 2016)

Anda mungkin juga menyukai