A. Definisi Ekologi
Kata ekologi pertama kali di perkenalkan oleh Ernest Hackel, seorang biologis Jerman
pada tahun 1869. Kata Ekologi terdiri dari kata Oikos dan Logos, Oikos = Rumah atau
tempat tinggal, sedangkan Logos = telaah atau studi. Jadi Ekologi adalah ilmu tentang rumah
atau tempat tinggal mahluk, biasanya ekologi didefinisikan sebagai berikut : “Ilmu yang
mempelajari hubungan timbal balik antara mahluk hidup dengan lingkungan”.
Menurut Webster Dictionary, ekologi adalah cabang biologi yang berhubungan dengan
hubungan anatara organisme hidup dan lingkungannya; dalam sosiologi, hubungan antara
distribusi kelompok manusa dengan mengacu pada sumber daya material, dan pola sosial dan
budaya konsekuen.
Menurut Fuad Amsyari, Ekologi ialah suatu ilmu yang mempelajari hubungan antara
satu organisme dengan yang lainnya dan antara organism – organism tersebut dengan
lingkungannya.
Menurut Prajudi Atmosudirjo, Ekologi adalah tata hubungan total (menyeluruh) dan
mutual (timbal-balik) antar satu orgaisme dengan lingkungan sekelilingya.
Menurut H. Sitanggang, Ekologi ialah ilmu yang mempelajari saling hubungan antara
lingkungan dengan faktor- faktornya, saling hubungan antar faktor – faktor lingkungan
sendiri dan saling hubungan antar unsur sesuatu faktor dengan selamanya, serta saling
hubungan dengan lingkungannya.
Dari pengertian-pengertian di atas maka dapatlah ditarik kesimpulan bahwa lingkungan
mempunyai batas tertentu dan ísi tertentu. Secara praktis ruang lingkungan itu dapat
ditentukan oleh faktor alam, faktor sosial dan sebagainya. Sedangkan secara teoritis batas
lingkungan sulit untuk ditentukan.
Manusia sebagai mahkluk hidup merupakan salah satu komponen yang terpenting
dalam proses saling pengaruh mempengaruhi antar manusia dan antara manusia dengan
lingkungan. Agar mudah di pahami, maka untuk selanjutnya lingkungan ini dapat dibagi
dalam tiga kelompok dasar yang sangat menonjol, yakni :
1. Lingkungan fisik (physical environment);
2. Lingkungan biologi (biological environment):
3. Lingkungan sosial (social environment).
Administrasi Negara adalah suatu spesies dalam lingkungan genus administrasi yang
bermakna sebagai kegiatan manusia yang koperatif. Spesies lainnya mungkin dapat
disebutkan administrasi niaga atau perusahaan (bussiness administration) dan administrasi
privat non perusahaan niaga. Administrasi Negara dan administrasi Niaga / perusahaan telah
dikembangkan sebagai cabang-cabang ilmu yang diajarkan dalam dunia pendidikan tinggi
bahkan jadi suatu fakultas dengan nama “School of Public and Business Administration” dan
di Indonesia Fakultas Ketatanegaraan dan Ketataniagaan. Walaupun demikian dewasa ini
dirasa masih terdapat kesulitan untuk menjelaskan dengan kata-kata yang singkat tentang apa
yang dimaksud dengan administrasi, khususnya adaministrasi Negara. Oleh karena itu setiap
usaha menyusun definis yang ringkas selalu gagal. Diakui administrasi Negara memang
memiliki aneka wajah, tergantung dari cara pendekatannya.
C. Administrasi Daerah
Sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku, maka di Negara kita
dikenal beberapa tingkat pemerintahan, baik ditelusur melalui asas dekonsentrasi maupun
desenttralisasi. Melalui asas dekonsentrasi ditemui tingkat-tingkat Pemerintahan Wilayah
sebagai berikut :
1. Tingkat Pemerintah Propinsi dan Ibukota Negara
2. Tingkat Pemerintahan Kabupaten dan Kotamadya
3. Tingkat Pemerintah Kota administratif (dibeberapa wilayah Kabupaten)
4. Tingkat Pemerintah Kecamatan
Melalui asas desentralisasi ditemui tingkat-tingkat Pemerintahan Daerah sebagai
berikut :
1. Daerah Tingkat I, yang daerah itu wilayahnnya jatuh bertepatan dengan
Propinsi dan Ibu kota Negara
2. Daerah Tingkat II, yang daerah atau wilayahnya jatuh bertepatan dengan
kota madya (Kabupaten)
Pada tahun 1950-an sekelompok ilmuan politik dan administrasi Negara mulai
menyadari bahwa memindahkan begitu saja sistem dan lembaga-lembaga atau pranata politik
dan administrasi Negara dari suatu lingkungan masyarakat, bangsa dan Negara tertentu ke
lingkungan masyarakat, bangsa dan Negara yang lain tidaklah tepat. Hasil-hasil analisa ilmu-
ilmu sosial lainnya seperti misannya sosiologi, antropologi, ekonomi dan lain-lain
memperkuat pendapat bahwa apa yang baik dalam suatu lingkungan masyarakat, bangsa dan
Negara lain bahkan dapat terjadi sebaliknya.
Pengalaman membuktikan pula bahwa bantuan teknis dari Negara-negara maju
kepada Negara-negara yang sedang berkembang dengan menerapkan asas, dalil dan bahkan
teori administrasi Negara yang telah terbukti berhasil baik di Negara-negara maju, ternyata
tidak demikian halnya di Negara–negara sedang berkembang. Hal ini, sekali lagi, menjadi
faktor pendorong untuk mempelajari hubungan pengaruh timbal balik antara sistem dan
pranata-pranata administrasi negara dengan lingkungannya, dalam hal ini lingkungan
masyarakat, bangsa dan Negara maju dan lingkungan masyarakat bangsa dan negara sedang
berkembang.
Sementara itu, pada segi lain, dalam rangka usaha penyempurnaan sistem dan pranata
administrasi Negara dari Negara-negara sedang berkembang perlu didukung oleh suatu
perbandingan, khususnya yang memusatkan perhatian kepada faktor-faktor persamaan dan
perbedaan kondisi yang secara langsung maupun tidak langsung mempengaruhi berhasil
tidaknya usaha-usaha penyempurnaan tadi.
Dalam studi perbandingan ini, dipakai pendekatan secara ekologi (ecological
approach). Dengan demikian jelaslah adanya suatu keinginan yang kuat untuk memahami
latar belakang berbagai macam sistem administrasi Negara yang ada di dunia ini. Maka
mulailah dikembangkan suatu cabang baru dari Ilmu Administrasi Negara, yaitu Ekologi
Administrasi Negara.
Prof. Fred W. Riggs menjadi pendorong utama bagi perkembangan ekologi
Administrasi Negara itu yang pada tahun 1950-an telah memberikan ceramah-ceramah di
berbagai lingkungan masyarakat ilmiah, yang hasilnya kemudian dibukukan dengan judul
The Ecology Of Public Administration.
Kini ekologi administrasi Negara semakin menarik banyak perhatian para ilmuwan
dan mahasiswa, khususnya yang bergerak dalam ilmu-ilmu politik, pemerintahan dan
Selain itu, dalam bukunya Prof. Drs. S. Pamudji, MPA. tentang Ekologi Administrasi
Negara disebutkan beberapa faktor yang mempengaruhi administrasi negara, yakni sebagai
berikut :
1. Faktor-faktor ekologis bersifat ilmiah, yang terdiri dari :
a. Lokasi dan posisi geografis
Posisi geografis suatu Negara menunjukan ketentuan tentang lokasi suatu Negara
dalam rangka ruang/tempat dan waktu sehingga menjadi jelas batas-batas wilayah Negara
pada suatu saat tertentu. Lokasi, dengan demikian menunjuk kepada tempat atau letak sesuatu
secara tepat dan jelas, sehingga dalam kaitannya dengan Negara akan terlihat bentuk
wujudnya kedalam dan keluar. Lokasi dan posisi geografi ini jelas mempunyai
dampak/pengaruh terhadap struktur dan perilaku administrasi Negara. Contohnya, untuk
melihat pengaruh lokasi dan posisi geografi terhadap administrasi Negara, perlu disebutkan
bentuk wujudnya Negara Indonesia yang terdiri dari kepulauan, letak astronomiknya antara
95° dan 141° BT, diantara 6° LU dan 11° LS, yang berada didaerah tropic, posisi silang
antara 2 benua dan 2 samudera. Jelas memerlukan suatu administrasi Negara yang mampu
menghubungkan pulau-pulau tersebut satu dengan yang lainsehingga pulau-pulau tadi tidak
terisolasi, dan bangsa Indonesia yang mendiami pulau-pulau tersebut merupakan bangsa yang
terintegrasi.
b. Politik
Oleh karena administrasi Negara ada dibawah pimpinan pejabat-pejabat politis yang
berorientasi kepada partai politik tetentu, maka sering terjadi pembentukan suatu
badan/lembaga baru atau unit-unit baru dalam kementrian, walaupun secara terselubung
dilatar belakangi kepentingan untuk menempatkan orang-orang partai pada jabatan dalam
badan/lembaga yang baru tersebut.
Pada era Orde Baru mulai diambil langkah-langkah untuk membenahi administrasi
Negara menuju kearah administrasi Negara yang sehat, dengan mengurangi pengaruh partai-
partai politik. Usaha-usaha tersebut seperti:
Bidang Organisasi, antara lain meliputi refungsionalisasi, restrukturisasi, dan penempatan.
Bidang struktur dan prosedur kerja, antara lain meliputi hubungan-hubungan,
debirokratisasi/decontrol dan penyelenggaraan fungsi organisasi dan metoda.
c. Ekonomi
Ekonomi Indonesia tidak berdasarkan pada ekonomi bebas, tidak pula berdasakan
ekonomi sentral yang bercorak etatisma, melainkan berdasarkan nilai-nilai Pancasila.
Landasan ekonomi tersebut mampunyai dampak terhadap administrasi Negara, yaitu bahwa
dalam rangka mewujudkan “usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan” atau secara
tegas disebut sebagai usaha koperasi, maka pemerintah sejak semula sudah mempersiapkan
seperangkat administrasi Negara untuk membina koperasi.
Dalam mempelajari pengaruh administrasi Negara terhadap ekonomi dapat
dikemukakan beberapa hal saja yaitu :
Anggaran belanja dan pendapatan Negara,
Kebijakan penanaman modal,
Kebijakan proteksi (perlindungan) dan
Kebijakan di bidang ekspor.
d. Sosial budaya
Pembahasan pengaruh faktor sosbud terhadap administrasi Negara Indonesia sengaja
dilakukan secara garis besar saja, dengan maksud untuk dibahas lebih lanjut secara terperinci
dan intensif dalam laporan atau tulisan sendiri.
Tradisional versus modern
Teknologi social dan fisik
Rovolusi komunikasi
Pengaruh administrasi Negara terhadap sosial budaya dapat ditelusuri melalui
program-program pembangunan sosial budaya yang dilancarkan oleh pemerintah yang
diimplementasikan oleh administrasi Negara. GBHN telah memberikan pengarahan-
pengarahan program pembangunan dibidang social budaya yang dapat dijadikan acuan dalam
membahas pengaruh administrasi Negara terhadap social budaya. Beberapa pengaruh yang
dimaksud adalah :
e. Militer
Militer di Indonesia mempunyai kedudukan, peranan dan fungsi yang khas, sesuai
dengan jiwa dan semangat pengabdiannya, yaitu mempunyai fungsi ganda atau dwi fungsi =
sebagai kekuatan pertahanan-keamanan dan sebagai kekuatan sosial.
Peranan militer (ABRI) sebagai kekuatan sosial meliputi : ikut menentukan haluan
Negara, bertinak sebagai pelopor, stabilisator dan dinamisator, ikut serta dalam pembangunan
nasional. Diciptakan suasana hubungan kerjasama yang harmonis di antara sesama kekuatan-
kekuatan sosial.hal ini memperkokoh integritas bangsa, yang siap menunaikan tugas-tugas
pembangunan di samping selalu siap juga dalam menghadapi bahaya dari dalam dan dari
luar.
Pengaruh militer terhadap administrasi Negara dapat ditelusuri melalui dwifungsi
ABRI dengan system kekaryaannya. Praktek-praktek dan kebiasaan administrasi militer
sampai tingkat tertentu mewarnai system dan prosedur serta praktek-praktek dan kebiasaan
administrasi lembaga-lembaga tadi.
Pemantapan prinsip-prinsip organisasi
Asisten sekretaris wilayah/daerah
Tata upacara
Pengaruh administrasi Negara terhadap militer (hankam) paling tidak Nampak dalam
2 hal.Pertama, karena anggota militer sewaktu-waktu harus siap ditugaskan di luar jajaran
departemen hamkan, maka mereka harus memiliki kualifikasi yang sedemikian krupa
sehingga cocok dengan tuntutan persyaratan jabatan-jabatan di luar jajaran hankam
dimaksud.
Kedua, pelaksanaan sishankamrata memerlukan pengerahan kekuatan rakyat.rakyat
perlu dipersipakan dengan latihan-latihan, diorganisir dalam kelompok-kelompok yang
sewaktu-waktu dapat digerakan untuk menghadapai tugas-tugas nyata dalam kankamrata.
B. Pengaruh SDM
SDM adalah sumber daya manusia, yang dapat membuat suatu pemerintah maju
karena kepakaran, moralitas dan budaya penduduk suatu negari, tetapi bisa pula hancur
karena pemerintah yang memimpin tidak disukai oleh rakyatnya akibat kedzaliman
pemimpinnya, untuk pertama perlu dibedakan antara rakyat, warga negara, masyarakat, dan
penduduk yaitu sebagai berikut :
Rakyat adalah suatu syarat negara, yaitu keseluruhan orang-orang yang berada dalam
negeri maupun luar negeri dan mempunyai hak pilihnya untuk waktu tertentu, atau belum
mempunyai hak pilih karena persyaratan tertentu. Warganegara adalah mereka mereka yang
dinyatakan sebagai warga suatu negara berdasarkan peraturan perundang-undangan negara
tersebut. Masyarakat adalah mereka yang bersama-sama menjadi anggota suatu yang negara
harus dibina dan dilayani oleh administrasi pemerintah setempat. Penduduk adalah mereka
yang menjadi penghuni dari suatu negara tertentu yang harus diinventarisir.
Dari keterangan tersebut di atas tampak bahwa hanya rakyat yang sama dengan
warganegara, sedangkan penduduk terdiri dari WNI dan WNA yang sama-sama tinggal
ditempat tersebut. Menurut hukum internasional tiap negara berhak untuk menentukan siapa
yang menjadi warganegaranya, jadi ada dua azas yang menjadi penentuan yaitu azas ius soli
dan azas ius sanguinis.
A. Ideologi
Perbandingan Politik disebut juga dengan Muqdranatul Siyasyah dalam Bahasa Arab
atau Comparative of Politics dalam Bahasa Inggris, yaitu membandingkan berbagai
perbedaan dan persamaan dalam hal – hal yang berkenaan dengan perebutan kekuasaan
dalam berbagai negara. Hal tersebut antara lain biasanya berbicara tentang pergolakan
pemerintahannya, sejarah kelahirannya, serta pencaturan perebutan kekuasaan.
Pada BAB ini memberikan corak pembanding adalah adalah keberadaan Islam yang
bukan saja sebagai Agama tetapi juga sebagai ideologi dan paradigma berpikir, terlepas
apakah suatu negara akan memakainya secara kaffah atau tidak. Hai ini karena di dunia ada
tiga kutub paradigma yaitu paradigma sosialisme komunis, paradigma liberalisme kapitalis,
dan paradigma Islam.
Ideologi itu sendiri diterjemahkan sebagai sistem pedoman hidup yang menjadi cita-
cita untuk dicapai oleh sebagian besar individu dalam masyarakat yang bersifat khusus,
disusun secara sadar oleh para tokoh pemikir negara serta kemudian menyebarluaskan secara
resmi sebagai dasar negara.
Ideologi adalah suatu kompleks atau jalinan ide-ide asasi tentang manusia dan dunia,
yang dijadikan pedoman dan cita-cita hidup. Dalam sejarah ternyata bahwa ideologi dianut
bukan karena manfaatnya dan efisiensinya saja, tetapi juga karena berdasarkan keyakinan
bahwa ideologi itu benar. Kecuali tentang manusia dan dunia, ideologi juga mencakup
pandangan tentang Tuhan, tentang manusia sesama, tentang hidup dan mati, tentang
masyarakat dan negara dan sebagainya.
Fanatisme buta atau hanya ikut-ikutannya para pemimpin pemerintahan suatu negara,
bagaimanapun sistem politik, sistem pemerintahan, sistem hukum, sistem perekonomian,
sistem administrasi dan sistem sosial lainnya, akan cenderung sedikit banyaknya dipengaruhi
dan berkiblat pada salah satu paradigma besar tersebut.
Dalam perkembangan selanjutnya, ideologi berarti ilmu pengetahuan tentang
pandangan hidup (cita-cita) mengenai kenegaraan dan kemasyarakatan. Ilmu ini mengandung
suatu cita-cita perjuangan yang ingin dicapai, tentang cara bagaimana negara dan masyarakat
akan diatur menurut pandangan hidup tadi, bagaimana cara untuk mewujudkan suatu negara
dan masyarakat berdasarkan ideologi tersebut. Dalam hubungan ini ideologi berarti juga
B. Sosial Politik
Sebelum membahas pengaruh politik terhadap ekologi administrasi publik terlebih
dahulu perlu dijelaskan arti politik. Fungsi politik merupakan usaha-usaha perumusan
kehendak/kemauan daripada Negara. Dengan demikian politik itu bersangkut paut dengan
Negara dan dengan sendirinya juga bersangkut paut dengan pemerintah dan kekuasaan.
Sebaliknya sebagai fungsi administrasi Negara merupakan usaha-usaha melaksanakan
kehendak daripada Negara. Jadi dengan demikian dapat disimpulkan bahwa politik dan
administrasi Negara sangat erat kaitannya. Politik merupakan pangkalan otak administrasi
Negara dan Administrasi Negara merupakan kelanjutan dari Politik.
Sebagai perbandingan bersama ini disajikan pengertian politik dari segi lain. Secara
etimologis politik berasal dari bahasa Yunani “Polis” yang artinya kira-kira sama dengan
kota atau negara kota. Dari kata polis tadi timbullah istilah lain yaitu polite artinya warga
negara, politikos artinya kewarganegaraan, politike techne artinya kemahiran politik, dan
selanjutnya orang Romawi mengambil istilah tersebut dan menamakan pengetahuan tentang
Negara itu sebagai arspolitica (kemahiran tentang masalah-masalah kenegaraan). Dengan
demikian jelas bahwa politik adalah suatu istilah yang bersangkut paut dengan soal-soal
Negara pemerintahannya. Mempelajari Negara dan pemerintahannya berarti mempelajari
kekuatan dan kekuasaan yang dalam bahasa asing sering disebut “power”, Hans J.
Morgenthau, dalam bukunya “Politics among Nations”, menyatakan “Politiekist nich anders
als der Kamf un die Macht”, dan orang Belanda menyebutkannya “Strijd om macht”. Jadi
pada hakekatnya politik adalah perjuangan untuk memperoleh kekuasaan (power), teknik
menjalankan kekuasaan atau masalah-masalah pelaksanaan dan kontrol atas kekuasaan. Oleh
karena itu wajarlah apabila politik kadang-kadang mengejawantah dalam usaha-usaha
menguasai Negara dan Pemerintah.
Dalam meninjau pengaruh politik terhadap administrasi Negara perlu diperhatikan
sistem politik. Yang dimaksud dengan sistem politik adalah sistem hubungan kekuasaan
C. Sosial Ekonomi
Dalam hubungan ini pada umumnya ekonomi diartikan sebagai usaha manusia untuk
memuaskan kebutuhannya dengan jalan memproduksi, mendistribusi dan kemudian
mengkonsumsi barang-barang dan jasa-jasa. Dengan demikian semua masyarakat baik
modern maupun masyarakat yang tradisional (primitif) mengenal ekonomi sesuai tingkat
perkembangannya dan pandangan hidupnya masing-masing. Ekonomi dalam pengertian
demikian ini disebut ekonomi substantif. Jadi kita mengenal Ekonomi Tertutup, Pertukaran,
Ekonomi Bebas, Ekonomi Sentral dan sebagainya.
Korupsi adalah setiap perbuatan yang dilakukan siapapun juga untuk kepentingan diri
sendiri, untuk kepentingan orang lain, atau untuk kepentingan suatu badan yang langsung
menyebabkan kerugian bagi keuangan dan perekonomian negara.
Kolusi adalah kerjasama seorang atau kelompok orang yang memangku jabatan atau
memiliki kewenangan tertentu dalam pemerintah dengan masyarakat atau pejabat yang
A. Pengertian Agama
Agama adalah suatu unsur mengenai pengalaman yang dipandang mempunyai nilai
tertinggi, yaitu pengabdian kepada suatu kekuasaan yang dipercayai sebagai suatu yang
menjadi asal mula segala sesuatu, kemudian yang menambah dan melestarikan nilai-nilai
serta jumlah ungkapan yang sesuai dengan urusan pengabdian tersebut, baik dengan jalan
melakukan upacara yang simbolis maupun melalui perbuatan yang bersifat perseorangan atau
secara bersama-sama.
Agama adalah cara yang dipakai oleh manusia dalam menghidupkan hubungannya
dengan kekuatan-kekuatan di atas jangkauan manusia yaitu kekuatan yang ghaib dan pada
kekuatan tersebutlah kepercayaan manusia menggantungkan harapannya.
Agama adalah petunjuk bagi manusia untuk membedakan baik dengan buruk, salah
dengan benar, indah dengan jelek, kemudian petunjuk itu dianggap berasal dari Tuhan yang
dapat dibuktikan keberadaannya secara etika, logika dan estetika, pembawa beritanya disebut
dengan Nabi (Awatara) dan petunjuk yang diberikan disebut dengan Kitab Suci yang berisi
kumpulan Firman Tuhan yang disebut dengan Wahyu.
B. Pengaruh Islam
Agama Islam sangat berpengaruh terhadap tegaknya kebenaran dan perlawanan di
muka bumi ini. Melihat sistem pemerintahan struktur organisasi Nabi Muhammad SAW
berbeda dengan melihat struktur dan sistem pemerintahan, karena wahyu tidak
dimusyawarahkan namun ketiranian hanya boleh bila pemimpin pemerintahan memerlukan
pendapat sedangkan demokratisasi hanya boleh bila pepimpin pemerintahan memerlukan
pendapat sedangkan bawahan, staf dan masyarakat jelata baik dan benar dalam arti baik
dibidang moral dalam berpartisipasi memperhatikan kaidah etika dan kemudian benar di
bidang keilmuan dalam arti memiliki ilmu pengetahuan dalam pengaturan kenegaraan.
Oleh karena Nabi Muhammda SAW mendapat petunjuk dari Allah dalam bentuk
wahyu yang kemudian dihimpun dalam Al-Qur’an maka wahyu tidak dapat
dimusyawarahkan kepada pihak-pihak legislatif sekalipun, apalagi dilakukan voting untuk
melaksanakannya atau tidak melaksanakannya.
Nabi Muhammad juga meletakkan dasar-dasar peraturan Negara yang disiarkan ke
seluruh dunia dan semata-mata hanya menjalankan hukum keadilan dan bebas kasih.
C. Pengaruh Kristen
Agama Kristen baik Katolik maupun Protestan memiliki pengaruh besar terhadap
lahirnya kapitalisme, sebagaimana dinyatakan oleh Max Weber dalam bukunya yang berjudul
The Ethick Protestant to the Moral Capitalism. Dalam theologia Agama Kristen sifat-sifat
baik, bagi umat Kristen sering diberi nama dengan kebijakan, para ahli teologia pada gereja-
gereja purba dan gereja Katolik Roma, membahas tujuan kebijakan pokok itu yang dapat
digolongkan ke dalam kebijakan adi kodrati dan kebijakan itu sendiri, kebijakan adi kodrati
meliputi :
1. Iman
2. Pengharapan
3. Kasih
Kebijakan kodrati meliputi antara lain sebagai berikut :
1. Penguasaan diri
2. Keadilan
3. Ketabahan
4. Kebaikan
Dalam perjanjian baru (Injil) ada beberapa daftar kebajikan orang Kristen, Yesus
Kristus sendiri menyebutkan beberapa unsur kebajikan antara lain :
1. Merasa miskin di hadapan Allah
2. Berduka cita karena adanya kejahatan
3. Lemah lembut
4. Lapar dan haus akan kebenaran
5. Murah hati
E. Pengaruh Budha
Agama Budha berpengaruh besar terhadap lahirnya perdamaian di muka bumi ini,
berikut adalah uraiannya :
Secara filosofis agama Budha sangat menolak peperangan dan malahan menganjurkan
perdamaian, jadi Agama Budha adalah sebuah perilaku mulia yang kasih sayang kepada
sesama umat manusia, terdapat banyak Budha di Bumi ini, seperti Budha Perang, Budha
Gembira, dan untuk Sidharta Gautama sendiri adalah Budha yang utama yaitu Budha Rulai.
Sebelum menjadi Nabi Sang Budha dan jauh sebelum menerima petunjuk dari Tuhan
Yang Maha Esa, Sang Budha adalah aparat pemerintah karena beliau adalah putera kerajaan
bernama Pangeran Sidharta Gauthama dari Kerajaan Kavilawastu, beliau adalah putra
mahkota yang berhak mewarisi kekaisaran ayahnya di sebelah Utara India, jadi beliau sangat
dekat dengan kehidupan dunia pemerintahan.
Untuk kehidupan keduniawian pemerintahan ini nasehat Sang Budha sangat
trasendental misalnya, manusia harus memiliki :
1. Mata pencaharian yang benar
2. Berkata secara benar
3. Berbuat baik dan bertindak secara benar
4. Berpikir harus benar
5. Memutuskan perkara secara benar
6. Berjalan di jalan yang benar
7. Memiliki perhatian yang benar
8. Bersamadhy yang benar
Artinya pemerintah tidak boleh melakukan jumpa pers secara kebohongan publik,
hakim tidak boleh memihak kepada yang bayar, mata pencaharian seperti judi, togel dan
pelacuran tidak dibenarkan, perhatian yang besar kepada masyarakat harus ditingkatkan
sehingga terjadi persembahyangan yang benar.
Kedelapan unsur kebenaran tersebut di atas terperinci dalam Kitab Suci Tripika selain
dari pada itu juga dalam Kitab Suci Visuddinagga juga diuraikan panjang lebar, Pandangan
yang benar dan pikiran yang benar disebut dengan kebijaksanaan (Panna), perbuatan benar,
ucapan benar dan bermata pencaharian yang benar disebut disiplin moral (Sila), sedangkan
usaha yang benar, dan beribadah yang benar disebut dengan meditasi (Samadhy).
F. Pengaruh Hindu
Agama Hindu berpengaruh besar terhadap lahirnya mistitisme di muka bumi ini.
Agama Hindu sangat mempercayai hukum karma, oleh karena itu mereka gentar untuk
berbuat kejahatan, mereka memilih ahimsa, pemimpin pemerintah dalam Agama Hindu,
memperlihatkan dalam cerita kuno Maha Bharata dan Ramayana, mereka juga mengenal
hukum pemerintah yang disampaikan oleh Sri Rama kepada adik musuhnya yang
dikalahkannya dalam perang Gunawan Wibiksana, wejangan tersebut bertujuan untuk
membentuk kepribadian seorang pemimpin pemerintahan bernama Hasta Brata, sebagai
berikut :
1. Harus memiliki watak matahari yang Menerangi
2. Harus memiliki watak bulan yang Menyenangkan
3. Harus memiliki watak bintang yang Mempedomani
4. Harus memiliki watak angin yang Mengisi
5. Harus memiliki watak mendung yang Menakutkan
6. Harus memliki watak api yang membakar Semangat
7. Harus memiliki watak samudera yang menerima Masukan
8. Harus memiliki watak bumi yang Menganugerahkan
Tuhan Yang Maha Kuasa di dalam Agama Hindu disebut sengan Shang Hyang
Tunggal, pengajawantahannya dalam menciptakan keindahan alam raya ini disebut Brahma,
kebaikannya untuk memelihara moral dikenal dengan Wisynu, penegak kebenaran dan
sekaligus pemusnahan dan antisipasi dekadensi moral disebut Syiwa. Perintah untuk
melakukan perang terhadap kejahatan adalah ketika para Kurawa menyiksa Para Pandawa
(keduanya adalah dua kelompok putera mahkota Kerajaan Hastinapura) tetapi karena
kecurangan Kurawa yang telah diberikan kerajaan dan pecahannya diberikan Yudhistira
(anak tertua dalam kelompok Pandawa) tetapi suyudana (anak tertua dari kelompok Kurawa)
masih ingin tetap menguasai.
Ketika panengah Pandawa bernama Harjuna yang diserahkan tugas menjadi panglima
perang, menolak untuk ikut bertempur dalam berperang membela keadilan, lalu Sri Kresna
A. Pengertian Budaya
Kebudayaan dalam bahasa Inggris adalah “Culture” dalam bahasa latin adalah
“Colere” dan dalam Bahasa Indonesia juga diistilahkan dengan peradaban atau budi yang
dalam Bahasa Arab disebut dengan “Akhlaq”. Di Indonesia kebudayaan secara etimologi
berasal dari kata Sansekerta yaitu “Buddhayah”, bentuk jamak dari kata “Buddhi” (akal)
sehingga dikembangkan menjadi budi-daya, yaitu kemampuan akal budi seseorang atau
sekelompok manusia.
Ada beberapa pengertian Budaya, diantaranya adalah sebagai berikut :
1. Menurut Koentjaraningrat
Kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia, dalam
rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik dari manusia dengan belajar.
2. Menurut Moh Hatta
Kebudayaan adalah ciptaan hidup dari suatu bangsa.
3. Menurut Zoetmulder
Kebudayaan adalah perkembangan terpimpin oleh manusia budayawan dari kemungkinan-
kemungkinan dan tenaga-tenaga alam terutama alam manusia, sehingga ia merupakan
suatu kesatuan yang harmonis.
4. Menurut Kluckholn dan Kroeber, Kebudayaan adalah
The essential core of culture consists of traditional
5. Menurut Arnold
Culture ought to be the study of perfection, consisting in an inward condition of the mind
and spirit, not an outward set of circumstaces.
6. Menurut Y. De la Briere, kebudayaan sebagai,
A set of, material, intellectual and moral values and condition wich make it possible and
even easy for the human community the expand and develop harmoniously.
7. Menurut Murdowo
Kebudayaan itu mengenal nilau kerohanian, moral, etika, dan estetik yang telah dicapai
oleh suatu bangsa.
8. Menurut J.W.M. Bakker SJ
Kebudayaan singkatnya adalah penciptaan, penertiban dan pengolahan nilai-nilai insani.
Terlingkup di dalamnya usaha memanusiakan bahan alam mentah serta hasilnya.
2. Budaya Minangkabau
a.Sejarah Suku Minangkabau
Suku Minangkabau atau Minang adalah kelompok etnik Nusantara yang berbahasa
dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah penganut kebudayaannya meliputi Sumatera
Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian selatan
Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilandi Malaysia. Dalam
percakapan awam, orang Minang sering kali disamakan sebagai orang Padang, merujuk
kepada nama ibukota propinsi Sumatera Barat yaitu kota Padang. Hal ini dapat dikaitkan
dengan kenyataan bahwa beberapa literatur Belanda juga telah menyebut masyarakat suku
ini sebagai Padangsche Bovenlanden.
Suku ini mempunyai sifat merantau yang boleh dikatakan telah menyatu dalam pola
hidup mereka sehingga banyak di antara mereka pindah ke pulau-pulau lain di Indonesia.
Suku Minangkabau merupakan suku terbesar ke 4 di Indonesia yang tersebar luas dan
sangat berpengaruh.
Masyarakat Minangkabau atau Minang adalah kelompok etnik Nusantara yang
berbahasa dan menjunjung adat Minangkabau. Wilayah penganut kebudayaannya meliputi
Sumatera Barat, separuh daratan Riau, bagian utara Bengkulu, bagian barat Jambi, bagian
selatan Sumatera Utara, barat daya Aceh, dan juga Negeri Sembilan di Malaysia.
Budayanya sangat kuat diwarnai ajaran agama Islam. Prinsip adat Minangkabau tertuang
singkat dalam pernyataan Adat basandi syara', syara' basandi Kitabullah (Adat
bersendikan hukum, hukum bersendikan Al-Qur'an) yang berarti adat berlandaskan ajaran
Islam.
Orang Minangkabau sangat menonjol dibidang perniagaan, sebagai profesional dan
intelektual. Mereka merupakan pewaris terhormat dari tradisi tua Kerajaan Melayu dan
Sriwijaya yang gemar berdagang dan dinamis. Hampir separuh jumlah keseluruhan
anggota suku ini berada dalam perantauan. Minang perantauan pada umumnya bermukim
di kota-kota besar, seperti Jakarta, Bandung, Pekanbaru, Medan, Batam, Palembang, dan
j. Masakan Minangkabau
Masakan Minangkabau atau masakan Padang merujuk kepada makanan orang
Minangkabau di Indonesia. Nama Padang diberi kerana kota Padang adalah pusat budaya
suku Minangkabau. Masakan Minangkabau adalah di kalangan makanan yang termasyhur
di sepanjang kepulauan Melayu. Minangkabau perantauan membuka kedai makan Padang,
terutamanya di bandar-bandar besar Indonesia. Salah satu dari rantai kedai makan
tradisional paling berjaya di Indonesia telah dimajukan oleh orang Minangkabau.
Rendang adalah masakan tradisional bersantan dengan daging sapi sebagai bahan
utamanya. Masakan khas dari Sumatera Barat, Indonesia ini sangat digemari di semua
kalangan masyarakat baik itu di Indonesia sendiri ataupun di luar negeri. Selain daging
sapi, rendang juga menggunakan kelapa(karambia), dan campuran dari berbagai bumbu
khas Indonesia di antaranya Cabai (lado), lengkuas, serai, bawang dan aneka bumbu
lainnya yang biasanya disebut sebagai (Pemasak). Rendang memiliki posisi terhormat
dalam budaya masyarakat Minangkabau. Rendang memiliki filosofi tersendiri bagi
masyarakat Minang Sumatra Barat yaitu musyawarah, yang berangkat dari 4 bahan pokok,
yaitu:
1. Dagiang (Daging Sapi), merupakan lambang dari Niniak Mamak (para pemimpin
Suku adat)
2. Karambia (Kelapa), merupakan lambang Cadiak Pandai (Kaum Intelektual)
3. Lado (Cabai), merupakan lambang Alim Ulama yang pedas, tegas untuk mengajarkan
syarak (agama)
4. Pemasak (Bumbu), merupakan lambang dari keseluruhan masyarakat Minang.
Sejarah Rendang
Asal-usul rendang ditelusuri berasal dari Sumatera, khususnya Minangkabau. Bagi
masyarakat Minang, rendang sudah ada sejak dahulu dan telah menjadi masakan tradisi
3. Budaya Sunda
Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat pulau Jawa,
Indonesia, dari Ujung Kulon di ujung barat pulau Jawa hingga sekitar Brebes (mencakup
wilayah administrasi propinsi Jawa Barat, Banten, sebagian DKI Jakarta, dan sebagian Jawa
Tengah. Jawa Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia.
Kerana letaknya yang berdekatan dengan ibu kota negara maka hampir seluruh suku bangsa
yang ada di Indonesia terdapat di provinsi ini. 65% penduduk Jawa Barat adalah Suku Sunda
yang merupakan penduduk asli provinsi ini. Suku lainnya adalah Suku Jawa yang banyak
dijumpai di daerah bagian utara Jawa Barat, Suku Betawi banyak mendiami daerah bagian
barat yang bersempadan dengan Jakarta. Suku Minang dan Suku Batak banyak mendiami
Kota-kota besar di Jawa Barat, seperti Bandung, Cimahi, Bogor, Bekasi, dan Depok.
Sementara itu Orang Tionghoa banyak dijumpai hampir di seluruh daerah Jawa Barat.
a. Sejarah Suku Sunda
Dalam leluhur Sunda beredar cerita Dayang Sumbi, yang identik dengan kisah
Oidiphus Complex, hanya bedanya di tanah Sunda ditekankan pada kecantikan sang ibu
yang selalu terawat tubuhnya karena banyak memakan sayur-sayuran. Sampai saat ini
tetap terjaga di Tanah Parahiyangan untuk memakan dedaunan mentah untuk menjaga
kulit wanita, inilah yang menjadi daya tarik pariwisata dari segi makanan. Istilah-istilah
dalam perkawinan seperti “manggih kaya” (numpang kaya) dan “nyalindung ka gelung”
(berlindung kepada orang perempuan) dijadikan unsur sindiran kepada kaum laki-laki
yang miskin, hal ini menjadikan berkembangnya unsur materealistik, tetapi kemudian
sebaliknya menyebabkan banyaknya orang Sunda menikah dengan wisatawan asing.
Dampak selanjutnya karena tingginya kepercayaan agama orang Sunda, maka
pernikahan dengan orang asing tidak bertahan lama, karena putri Sunda tidak berkenan
dibawa ke negeri seberang, meninggalkan orang tuanya, resikonya kawin cerai menjadi
semarak, bahkan tidak menutup kemungkinan untuk kawin kontrak bagi pekerja yang
bertugas tahunan berada di tanah Parahiyangan ini.
b. Perkembangan
Dalam perkembangannya, komunitas ini berkembang dan membentuk beberapa
kerajaan. Masyarakat ini kemudian mengembangkan kebudayaan, bahasa, aksara, dan
pemerintahan mereka sendiri. Beberapa kerajaan Bugis klasik antara lain Luwu, Bone,
Wajo, Soppeng, Suppa, Sawitto, Sidenreng dan Rappang. Meski tersebar dan membentuk
suku Bugis, tapi proses pernikahan menyebabkan adanya pertalian darah dengan Makassar
dan Mandar.
Saat ini orang Bugis tersebar dalam beberapa Kabupaten yaitu Luwu, Bone, Wajo,
Soppeng, Sidrap, Pinrang, Sinjai, Barru. Daerah peralihan antara Bugis dengan Makassar
adalah Bulukumba, Sinjai, Maros, Pangkajene Kepulauan. Daerah peralihan Bugis dengan
Mandar adalah Kabupaten Polmas dan Pinrang. Kerajaan Luwu adalah kerajaan yang
dianggap tertua bersama kerajaan Cina (yang kelak menjadi Pammana), Mario (kelak
menjadi bagian Soppeng) dan Siang (daerah di Pangkajene Kepulauan).
f. Makanan Khas
1. Coto makassar
2. Konro
3. Sop saudara
4. Pisang epe’
5. Budaya Manado
a. Sejarah suku Manado
Masyarakat Kawanua cenderung terkenal paling moderat di kawasan tanah air ini,
hal inilah yang membuat orang Manado lebih supel daripada suku-suku lain, sehingga
gampang bergaul, ini sangat penting dalam keberadaannya sebagai tuan rumah dalam
kepariwisataan.
Rumah panggung atau wale merupakan tempat kediaman para anggota rumah tangga
orang Minahasa di Kota Manado, dimana didalamnya digunakan sebagai tempat
melakukan berbagai aktivitas. Rumah panggung jaman dahulu dimaksudkan untuk
menghindari serangan musuh secara mendadak atau serangan binatang buas. Sekalipun
keadaan sekarang tidak sama lagi dengan keadaan dahulu, tapi masih banyak penduduk
yang membangun rumah panggung berdasarkan konstruksi rumah modern.
Kesenian dari Suku Manado paling terkenal adalah tari kabasaran. Tari kabasaran sering
juga disebut tari cakalele, adalah salah satu seni tari tradisional orang Minahasa yang
banyak dimainkan oleh masyarakat Kota Manado, yang biasanya ditampilkan pada acara-
acara tertentu seperti menyambut tamu dan pagelaran seni budaya. Tari ini menirukan
perilaku dari para leluhur dan merupakan seni tari perang melawan musuh.
Tinutuan atau dikenal juga dengan sebutan Bubur Manado merupakan makanan khas
orang Manado, Sulawesi Utara yang paling terkenal. Di hampir semua tempat anda bisa
menemukan kuliner yang satu ini. Bahkan di pusat-pusat keramaian terdapat lokasi yang
dikhususkan untuk menjual tinutuan. Pasalnya, tinutuan telah menjadi bagian dari tradisi
masak-memasak di daerah nyiur melambai.
6. Budaya Bali
a. Sejarah Suku Bali
Unsur kehidupan masyarakat dan kebudayaan di Bali berkembang seiring dengan
perkembangan unsur-unsur yang berasal dari budaya Agama Hindu Jawa, terutama berasal
dari perluasan pengaruh kekuasaan Kerajaan Singosari dan Kerajaan Majapahit. Hal ini
tampak dalam tradisi seperti adanya tokoh pedanda, nama-nama yang menunjukkan kasta,
upacara pembakaran mayat, berbagai tari dan arsitektur bermotif hindu.
Hal ini berpengaruh pula dalam kepariwisataan karena orang lain (wisatawan)
senang untuk meneliti dan melihatnya, namun kemudian terjadi perkembangan budaya
Bali menjadi tradisi modern, sejak Kemerdekaan Republik Indonesi, ditambah oleh
banyaknya wisatawan asing dan domestik yang masuk ke Bali. Sehingga pendidikan dan
Ialah Tari Barong dan Tari Kecak yang menjadi salah satu tarian tradisional khas
Bali yang sudah terkenal kemana-mana. Apa menariknya dari kedua tarian ini? Kedua
tarian ini bisa dikata sebagai ikon kesenian tradisional Bali yang diangkat ke level nasional
bahkan internasional. Seringkali kedua tarian ini dijadikan sebagai media promosi efektif
paket-paket wisata di Bali oleh berbagai agen dan biro perjalanan wisata. Bahkan hampir
seluruh agen maupun biro perjalanan wisata ke Bali selalu mengajak tamunya untuk
menyaksikan Tari Barong dan Tari Kecak ini.
Sekarang ini walaupun dunia berkembang begitu pesat, pengaruh budaya luar begitu
terasa, salah satu yang masih bisa eksis di Bali adalah ukiran khas Bali. Ukiran Khas Bali
tentunya memiliki nilai seni tersendiri, berbeda dengan seni ukiran dari daerah lainnya.
Ayam betutu juga merupakan makanan khas Gilimanuk. Betutu digunakan sebagai
sajian pada upacara keagamaan dan upacara adat serta sebagai hidangan dan di jual.
Konsumennya tidak hanya masyarakat Bali tapi juga tamu mancanegara yang datang ke
Bali, khususnya pada tempat-tempat tertentu seperti di hotel dan rumah makan atau
restoran.
8. Budaya Papua
a. Sejarah Suku Papua
Hubungan komunitas di daratan Irian Jaya Papua ini sangat sulit, karena beratnya medan
yang akan dilalui, karena itu di dalam perkembangan budaya kedaerahan sangat memiliki
perbedaan antara satu dengan yang lainnya, sebagai contoh dapat dilihat banyaknya
bahasa daerah di wilayah ini, sebab masing-masing daerah, lokasi, suku, tempat dan lain-
lain itu, masing-masing mengembangkan bahasa ibunya yang sulit dipengaruhi oleh
daerah lain karena hubungannya terputus.
Namun demikian budaya yang hampir sama pada sebagian besar orang Irian Jaya Papua
adalah keras hati, gengsi, dengan demikian tidak tampak sikap merunduk orang Irian
Jaya Papua dalam saling menghormati. Dampak positifnya bila orang Irian Jaya Papua
memegang jabatan, akan mudah mempertahankan wibawa dan kharismanya masing-
masing bahkan cenderung kurang berkenan membuka aib.
Pada kesempatan lain, yang umum terjadi adalah bila seorang perjaka sudah meminang
seorang wanita pujaan hatinya, dan ditolak oleh calon mertuanya maka akan melalukan
kawin lari, karena gengsi menanggung penolakan tersebut,
Terjadinya berbagai gerakan separatis di daerah ini bukan saja karena tujuan politik
semata tetapi karena adanya rasa tidak terpakai dalam pemerintahan, sehingga
menimbulkan rasa gengsi tehadap kemampuannya, sehingga ingin dibuktikan yang
bersangkutan. Itulah sebabnya gerakan-gerakan ini tidak pernah bersatu dalam aliansi
keseluruahan kepulauan ini.
Pemuda pemudi Irian Jaya Papua tidak sedikit yang berpendidikan tinggi, walaupun
berasal dari daerah yang sangat pedalaman, inilah bukti dari kekerasan hati dan gengsi
itu sendiri. Hubungannya dengan pariwisata adalah terkaitnya wisatawan manca negara
untuk mempelajari berbagai budaya spesifik daerah ini sehingga DR. Wynn Sargent
menyebutkan harus menikah dengan kepala suku Abahorok untuk melakukan penelitian
kualitatifnya.
Dalam pemerintahan adanya keberanian melawan pemerintah secara bersama-sama
adalah karena akibat menyebar luasnya perilaku yang berangkat dari adat istiadat Papua
yang diuraikan diatas.
9. Budaya Aceh
a. Sejarah Aceh
Babad Cina pada awal 6 M telah menyatakan kewujudan sebuah kerajaan di bagian
ujung utara pulau Sumatra yang mereka kenali sebagai Po-Li. Dibandingkan dengan
kawasan-kawasan (di Indonesia) yang lain, Aceh merupakan daerah pertama yang
mempunyai hubungan langsung dengan dunia luar.
Aceh memiliki sebuah sejarah yang lama. Aceh memainkan peranan penting dalam
tranformasi yang dijalani daerah ini sejak berdirinya. Marco Polo, pada 1292, sewaktu
dalam pelayaran ke Parsi dari China telah singgah ke Sumatra. Beliau melaporkan terdapat
enam pelabuhan yang sibuk di bagian utara pulau tersebut. Mereka termasuk perlabuhan
Perlak, Samudera dan Lamuri.
Kerajaan Islam pertama yang berdiri di Aceh adalah Kerajaan Perlak pada tahun 840
M (225 H). Sultan pertama Kerajaan Perlak yang terpilih adalah Saiyid Maulana Abdul-
Aziz Syah (peranakan Arab Quraisy dengan puteri Meurah Perlak) yang bergelar Sultan
Alaiddin Saiyid Maulana Abdul-Aziz Syah. Kerajaan ini berdiri sekitar 40 tahun setelah
Islam tiba di Bandar Perlak yang dibawa oleh saudagar dari Teluk Kambey(Gujarat)
pimpinan Nakhuda Khalifah. Kerajaan inilah yang kemudian dikenal sebagai kerajaan
Islam pertama di Nusantara.
Penguasaan pelabuhan di Malaka oleh Portugis pada 1511 telah menyebabkan
banyak pedagang Arab dan India memindahkan perdagangan mereka ke Aceh.
Kedatangan mereka membawa kekayaan dan kemakmuran kepada Aceh, dan menandakan
mulanya penguasaan Aceh dalam perdagangan dan politik di utara pulau Sumatra
khususnya dan Nusantara umumnya. Keadaan ini bertahan hingga ia mencapai puncaknya
antara tahun 1610 dan 1640.
b. Letak Geografis
Nanggroe Aceh Darussalam, provinsi paling barat Indonesia, diapit oleh Samudera
Hindia dan Selat Malaka, merupakan batas akhir Indonesia. Letaknya amat strategis
sebagai pintu masuk ke Nusantara dan sebagian negara Asia lainnya. Meliputi daratan
seluas 55.390 m2 termasuk ratusan pulau-pulau lepas pantai sepanjang pantai barat. Di
tengah-tengahnya terdapat pengunungan Bukit Barisan yang dikelilingi oleh hutan hujan
yang padat dan puncak Geureudong (2.595 m), Peuet Sago (2.780 in), Bumi Telong (2.566
m), Ucop Molu (3.187 m), Abong-abong (3.015 m), Leuser (3.466 m), Seulawah Agam
(1.782 m) dan Seulawah Inong (866 m).
Aceh memiliki wilayah seluas 57.365,57 km2, yang terdiri atas kawasan hutan
lindung 26.440,81 km2, kawasan hutan budidaya 30.924,76 km2 dan ekosistem Gunung
Leuser seluas 17.900 km2, dengan puncak tertinggi pada 4.446 m diatas permukaan laut.
Adapun batas batas nya yaitu:
a. Sebelah utara dengan Laut Andaman
b. Sebelah timur dengan Selat Melaka
c. Sebelah selatan dengan Provinsi Sumatera Utara
d. Sebelah barat dengan Samudra Hindia.
a. Daerah Melingkupi : 119 Pulau, 35 Gunung, 73 Sungai
b. Nanggroe (Banyaknya Dati II): 21 Kabupaten
c. Banyaknya Kecamatan : 228
d. Mukim : 642
e. Kelurahan : 111
f.Gampong (Desa) : 5947
Ibukota dan bandar terbesar di Aceh ialah Banda Aceh. Bandar besar lain ialah
seperti Sabang, Lhokseumawe, dan Langsa. Aceh merupakan kawasan yang paling parah
dilanda gempa bumi 26 Desember 2004.
c. Identifikasi Demografi
Di Aceh terdapat beberapa subsuku yaitu Aceh sebagai mayoritas yang mendiami
sebagian besar kawasan Aceh, Gayo mendiami Aceh Tengah dan sebagian Aceh
d. Perekonomian
a) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)
Perekonomian Aceh sangat bergantung pada sektor pertambangan1 (termasuk
minyak dan gas), yang menyumbangkan 23 persen PDB pada tahun 2005. Industri
manufaktur, yang menyumbangkan 22 persen dari PDB sangat dipengaruhi oleh
ketersedian gas dengan harga yang relatif murah. Pada tahun 2005, perekonomian Aceh
menurun sebesar 13 persen. Hal ini terutama disebabkan karena penurunan produksi pada
sektor pertambangan, pertanian dan industri manufaktur.
b) Lapangan Pekerjaan
Permasalahan lapangan kerja baru masih merupakan tantangan utama di Aceh.
Pengangguran meningkat dari 6 persen pada tahun 2000 menjadi 12 persen pada tahun
2006. Kenaikan upah juga terjadi, yang disebabkan oleh kombinasi dari ke empat faktor
berikut ini:
1. kekurangan pasokan jenis-jenis tenaga kerja tertentu yang banyak diperlukan2
(pekerja konstruksi yang semi-terampil);
2. kurangnya mobilitas populasi menciptakan kurangnya tenaga kerja di wilayah-
wilayah tertentu, seperti yang tercermin dari tingginya aliran tenaga kerja bidang
konstruksi dari Sumatra Utara;
3. kenaikan upah menyusul laju infl asi yang tinggi untuk melindungi daya beli para
pekerja; dan
4. tersedianya jaring pengaman sosial secara meluas oleh LSM dan donor yang berakibat
membuat orang-orang tidak terdorong untuk mencari pekerjaan berupah rendah secara
aktif.
Sektor pertanian masih merupakan sektor yang menyerap tenaga kerja yang terbesar,
pada tahun 2006. Sektor ini menyerap 56 persen dari tenaga kerja, namun sector jasa
(termasuk konstruksi) pada saat ini mempekerjakan 38 persen dari keseluruhan angkatan
kerja. Penurunan lapangan kerja secara keseluruhan sejak tahun 2003 terutama
disebabkan oleh penurunan lapangan kerja pada sektor pertanian.
f. Produk Budaya
a) Bahasa
Orang Aceh mempunyai bahasa sendiri yakni bahasa Aceh, yang termasuk rumpun
bahasa Austronesia. Bahasa Aceh terdiri dari beberapa dialek, di antaranya dialek
Peusangan, Banda, Bueng, Daya, Pase, Pidie, Tunong, Seunagan, Matang, dan Meulaboh,
tetapi yang terpenting ada;ah dialek Banda. Dialaek ini dipakai di Banda Aceh. Dalam tata
g. Agama
Islam merupakan agama yang dominan yaitu sekitar 98% dari populasi. Masyarakat
asli Aceh terutama beragama Islam, dan sisanya adalah agama Budha, Kristen dan Hindu
5. Keadaan penduduk
Jumlah penduduk Amerika Serikat terdiri orang-orang kulit putih, yang sebagian
besar berasal dari Inggris dan Irlandia. Dari Afrika, orang-orang Negro juga merupakan
pendatang yang cukup banyak. Selain itu, ada pula orang-orang Asia, seperti: Cina, India,
Jepang, dan Vietnam. Orang Indian tidak lebih dari sejuta jiwa, sedangkan orang Eskimo di
negara bagian Alaska berjumlah sedikit saja.Ras diskriminasi juga pernah terjadi di negara
ini, yang terutama dirasakan oleh orang-orang negro di bagian selatan.
2. Struktur Sosial
Dalam membahas hubungan timbal balik antara administrasi Negara di Amerika
Serikat akan dikemukakan dua variabel yaitu struktur sosial (social structures) dan kelas
sosial (Social Class). Struktur sosial ialah bagaimana bentuk kelompok-kelompok dalam
masyarakat, apakah itu keluarga, agama, partai politik, koperasi atau klas-klas sosial.
Kesemuanya itu juga berpengaruh terhadap sistem administrasi Negara. Khususnya, kita
akan mempunyai gambaran yang lebih jelas tentang sistem administrasi Negara di
Amerika Serikat, apabila kita memahami letak dari pada perhimpunan assosiasi dan sifat
struktur sosial dalam kehidupan bangsa Amerika Serikat.
a. Perhimpunan (Assosiasi) sebagai “Way of life”
“Way of life” bangsa Amerika Serikat ialah assosiasi artinya dalam
menghabiskan masa hidupnya mereka itu selalu yang menaruh perhatian terhadap
administrasi Negara atau ilmu politik akan masuk menjadi anggota “American Society
for publick Administration” atau “American Political Science Association”, para
dokter masuk ke dalam “American Bar Assosiation”, dan masih banyak lagi assosiasi
Wuthisapha) 200 kerusi. Buat julung kalinya dalam sejarah Thai, kedua-dua dewan ini dipilih
melalui undian orang ramai. Banyak hak asasi manusia yang diakui dengan jelas sekali, dan
langkah-langkah diambil untuk meningkatkan kestabilan kerajaan terpilih. Ahli-ahli Dewan
Rakyat dipilih melalui sistem first-past-the-post, iaitu hanya seorang calon dengan majoriti
mudah boleh dipilih dalam satu kawasan undian. Ahli-ahlu Senat pula dipilih berdeasarkan
sistem wilayah, yaitu satu wilayah boleh memberikan lebih daripada seorang Senator
bergantung kepada bilangan penduduknya. Ahil-ahli Dewan Rakyat berkhidmat dalam
penggal empat tahun, sementara ahli Senat pula penggal enam tahun.
bidang kuasanya meliputi keperlembagaan akta-akta parlimen, titah raja, dan hal-hal politik.
Napitupulu, Paimin, Dr. Msi, Thamrin Sianipar Maridi, Drs. 2008. Ekologi Administrasi
Negara. Bandung : PT. ALUMNI.
Zauhar, Soesilo. 2005. Administrasi Publik Indonesia di Era Demokrasi Lokal. Jakarta :
Pustaka Binaan Presindo.
Oleh :
RINA NUR AZIZAH, S.AP, M.AP
Verbal .................................................................................................. 27
1. Pengertian Organisasi
Ada bermacam-macam pendapat mengenai apa yang dimaksud dengan
organisasi. Schein (1982) mengatakan bahwa organisasi adalah suatu
koordinasional rasional kegiatan sejumlah orang untuk mencapai beberapa tujuan
umum melalui pembagian pekerjaan dan fungsi melalui hierarki otoritas dan
tanggung jawab. Schien juga mengatakan bahwa organisasi mempunyai
karakteristik tertentu yaitu mempunyai struktur, tujuan, saling berhubungan satu
bagian dengan bagian lain dan tergantung kepada komunikasi manusia untuk
mengkoordinasikan aktiviras dalam organisasi tersebut.
Selanjutnya Korchler (1976) mengatakan bahwa organisasi adalah sistem
hubungan yang terstruktur yang mengkoordinasi usaha suatu kelompok orang
untuk mencapai tujuan tertentu. Lain lagi dengan pendapat Wright (1977); dia
mengatakan bahwa organisasi adalah suatu bentuk sistem terbuka dari aktivitas
yang dikoordinasi oleh dua orang atau lebih untuk mencapai suatu tujuan
bersama.
Walaupun ketiga pendapat mengenai organisasi tersebut kelihatan
berbeda-beda perumusannya tetapi tiga hal yang sama-sama dikemukakan yaitu
organisasi merupakan suatu sistem, mengkoordinasi aktivitas dan mencapai tujuan
bersama atau tujuan umum. Dikatakan merupakan suatu sistem karena organisasi
itu terdiri dari berbagai bagian yang saling tergantung satu sama lain. Bila satu
bagian terganggu maka akan ikut berpengaruh pada bagian lainnya. Misalnya ;
organisasi sekolah, di sekolah ada beberapa komponen diantaranya guru, murid
dan fasilitas. Bila pada komponen guru mendapat gangguan misal tidak datang ke
sekolah atau sakit maka akan berpengaruh pada anak-anak yang menjadikan
mereka tidak dapat belajar begitu juga hal fasilitas belajar tidak jadi digunakan.
Setiap organisasi memerlukan koordinasi supaya masing-masing bagian
dari organisasi bekerja menurut semestinya dan tidak menggangu bagian lainnya.
Tanpa koordinasi sulitlah organisasi itu berfungdi dengan baik. Misalnya kalau
1. Teori Organisasi
Teori Organisasi adalah teori yang mempelajari kinerja dalam sebuah
organisasi, Salah satu kajian teori organisasi, diantaranya membahas tentang
bagaimana sebuah organisasi menjalankan fungsi dan mengaktualisasikan visi dan
misi organisasi tersebut. Selain itu, dipelajari bagaimana sebuah organisasi
mempengaruhi dan dipengaruhi oleh orang didalamnya maupun lingkungan kerja
organisasi tersebut.
Mengapa mempelajari teori organisasi?, karena organisasi adalah bentuk
lembaga yang dominan dalam masyarakat, organisasi meresap ke dalam semua
aspek kehidupan masyarakat secara menyeluruh, baik ekonomi dan bahkan
kehidupan pribadi kita, yang diharapkan adalah untuk mengerti fenomena yang
terjadi sedemikian rupa dalam kehidupan sehari-hari. Dengan melaksanakan
semua aktivitas organisasi secara tidak sadar kita menggunakan teori tertentu
tentang bagaimana masing-masing organisasi tersebut beroperasi. Jadi
kesimpulannya kita menggunakan teori tersebut setiap hari. Contoh; dalam
pembuatan SIM di kantor polisi, pemesanan tiket pesawat diperusahaan
penerbangan semua menggunakan teori.
Menurut Lubis dah Husein (1987) bahwa teori organisasi itu adalah
sekumpulan ilmu pengetahuan yang membicarakan mekanisme kerjasama dua
orang atau lebih secara sistematis untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan.
Teori organisasi merupakan sebuah teori untuk mempelajari kerjasama pada setiap
individu.
Dalam pembahasan mengenai teori organisasi, mencakup masalah teori-
teori organisasi yang pernah ada dan berlaku beserta sejarah dan
perkembangannya hingga sekarang. Yaitu meliputi teori organisasi klasik, teori
organisasi neoklasik dan teori organisasi modern.
2. Prinsip-Prinsip Organisasi
Pada saat Taylor menuliskan hasil penelitian tentang manajemen pabrik
di Amerika Serikat, Henry Fayol, orang Perancis mengkonsultasikan prinsip-
prinsip organisasinya. Meskipun mereka menulis pada waktu yang bersamaan,
fokus dari Taylor dan Fayol cukup berbeda. Ide-ide Tailor didasarkan pada
penelitian ilmiah, sedangkan Fayol menulis atas dasar pengalaman bertahun-tahun
sebagai seorang praktisi eksekutif. Fayol mencoba mengembangkan prinsip-
prinsip umum yang dapat diaplikasikan pada semua manajer dari semua tingkatan
organisasi, dan menjelaskan fungsi-fungsi yang harus dilakukan oleh seorang
manajer. Sedangkan Taylor memusatkan perhatian pada tingkat yang paling
rendah dari organisasi manajemen, yaitu tingkat paling rendah dari sebuah pabrik
(shop level management).
Fayol mengusulkan 14 prinsip yang menurutnya dapat digunakan secara
universal dan dapat diajarkan disekolah-sekolah dan universitas-universitas.
b. Model Komunikasi
Yang dimaksud dengan model komunikasi adalah gambaran yang
sederhana dari proses komunikasi yang memperlihatkan kaitan antara suatu
komponen komunikasi dengan komponen lainnya. Penyajian model dalam bagian
ini dimaksudkan untuk mempermudah memahami proses komunikasi dan melihat
komponen dasar yang perlu ada dalam suatu komunikasi. Adapun beberapa model
komunikasi sebagai berikut :
c. Prinsip Komunikasi
Untuk dapat memahami hakikat suatu komunikasi perlu diketahui
prinsip dari komunikasi tersebut. Menurut Seiler (1988), ada empat prinsip
dari komunikasi yaitu : suatu proses, suatu sistemik, interaksi dan transaksi,
dimaksudkan atau tidak dimaksudkan. Masing-masing dari prinsip ini akan
dijelaskan sebagai berikut :
1. Komunikasi adalah sebagai proses
Komunikasi adalah suatu proses karena merupakan suatu seri kegiatan
yang terus menerus, yang tidak mempunyai pemulaan atau akhir dan selalu
berubah-ubah. Komunikasi juga bukanlah suatu barang yang dapat ditangkap
dengan tangan untuk diteliti. Komunikasi menurut Seiller (1988) lebih
merupakan cuaca yang terjadi dari bermacam-macam variabel yang kompleks
dan terus berubah. Kadang-kadang cuaca hangat, matahari bersinar, pada
waktu yang lain cuaca dingin, berawan dan lembab. Keadaan cuaca
merefleksikan suatu variasi saling berhubungan dan kompleks yang tidak
pernah ada duplikatnya.
2. Bentuk Konflik
Secara umum dapat dikatakan bahwa ada 3 bentuk konflik, yaitu :
a. Konfil dalam kelompok
Konflik yang terjadi antara dua orang atau lebih anggota kelompok
merupakan suatu hal yang paling umum terjadi dalam suatu organisasi. Pengertian
kelompok disini mencakup kelompok dalam arti umum dapat pula dalam arti satu
b. Pengertian Organisasi
Organisasi adalah sarana/alat untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu
dikatakan organisasi adalah wadah (wahana) kegiatan dari orang-orang yang
bekerjasama dalam usahanya mencapai tujuan. Dalam wadah kegiatan itu setiap
orang harus jelas tugas, wewenang dan tanggung jawabnya, hubungan dan tata
kerjanya. Pengertian yang demikian disebut organisasi yang bersifat statis, karena
sekedar hanya melihat strukturnya. Disamping itu terdapat pengertian organisasi
yang bersifat dinamis. Dalam pengertian ini, organisasi dilihat dari sudut
dinamikanya, aktivitas/tindakan daripada tata hubungan yang terjadi dalam
organisasi itu, baik yang bersifat formal maupun yang bersifat informal. Misalnya
aktivitas tata hubungan antara atasan dan bawahan, tata hubungan antara sesama
atasan, dan sesama bawahan. Berhasil atau tidaknya tujuan yang akan dicapai
dalam organisasi, tergantung sepenuhnya kepada faktor manusianya.
c. Pengertian Manajemen
Manajemen adalah skill atau kemampuan dalam mempengaruhi orang lain
agar mau melakukan sesuatu untuk kita. Manajemen memiliki kaitan yang sangat
erat dengan leader atau pemimpin. Sebab pemimpin yang sebenarnya adalah
seseorang yang mempunyai kemampuan untuk menjadikan orang lain lebih
dihargai, sehingga orang lain akan melakukan segala keinginan sang leader.
www.artikelsiana.com/2015/01/pengertian-manajemen-fungsi-manajemen/
Https://ielmy.wordpress.com/other/definisi-manajemen/
http://pangeranarti.blogspot.co.id/2014/11/pengertian-perilaku-organisasi-
lengkap.html
http://rangkumanmateriips.blogspot.co.id/2014/10/terjadinya-konflik-dalam-
proses.html
http://vinspirations.blogspot.co.id/2009/06/proses-pemecahan-masalah.html