Anda di halaman 1dari 17

PERBANDINGAN ADMINISTRASI NEGARA INDONESIA

DENGAN NEGARA SELANDIA BARU

DISUSUN OLEH :

ALIB (17.023.63.201.023)

FISIP 4A

PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI NEGARA


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ANDI DJEMMA PALOPO
2019
KATA PENGANTAR
Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha
Esa, karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan
sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga makalah ini bisa disusun
dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih
jauh dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran
yang bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik
lagi.

Palopo, 12 Juni 2019

Punyusun

i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................ i
DAFTAR ISI .......................................................................................................... ii

BAB I
GAMBARAN UMUM ...........................................................................................1
A. Indonesia ...................................................................................................1
B. Selandia Baru ...........................................................................................2

BAB II
SISTEM ADMINISTRASI ....................................................................................6
A. Indonesia ...................................................................................................6
1. Bentuk Negara...................................................................................6
2. Bentuk Pemerintahan .......................................................................7
3. Sistem Pemerintahan ........................................................................8
4. Sistem Politik .....................................................................................8
a. Infrastruktur Politik ....................................................................8
b. Suprastruktur Politik ..................................................................9
B. Selandia Baru .........................................................................................10
1. Bentuk Negara.................................................................................10
2. Bentuk Pemerintahan .....................................................................10
3. Sistem Pemerintahan ......................................................................11
4. Sistem Politik ...................................................................................11
a. Infrastruktur Politik ..................................................................11
b. Suprastruktur Politik ................................................................11

DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................14

ii
BAB I
GAMBARAN UMUM
A. Indonesia
Republik Indonesia (RI) atau Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI), atau lebih umum disebut Indonesia, adalah negara di Asia Tenggara
yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara daratan benua Asia dan
Australia, serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Indonesia adalah
negara kepulauan terbesar di dunia yang terdiri dari 17.504 pulau. Nama
alternatif yang biasa dipakai adalah Nusantara. Dengan populasi Hampir
270.054.853 jiwa pada tahun 2018, Indonesia adalah negara berpenduduk
terbesar keempat di dunia dan negara yang berpenduduk Muslim terbesar di
dunia, dengan lebih dari 230 juta jiwa.
Bentuk negara Indonesia adalah negara kesatuan dan bentuk
pemerintahan Indonesia adalah republik, dengan Dewan Perwakilan Rakyat,
Dewan Perwakilan Daerah dan Presiden yang dipilih secara langsung.
Ibu kota negara Indonesia adalah Jakarta. Indonesia berbatasan
darat dengan Malaysia di Pulau Kalimantan, dengan Papua Nugini di Pulau
Papua dan dengan Timor Leste di Pulau Timor. Negara tetangga lainnya
adalah Singapura, Filipina, Australia, dan wilayah persatuan Kepulauan
Andaman dan Nikobar di India.
Sejarah Indonesia banyak dipengaruhi oleh bangsa lainnya.
Kepulauan Indonesia menjadi wilayah perdagangan penting sejak abad ke-7,
yaitu sejak berdirinya Kerajaan Sriwijaya, sebuah kemaharajaan Hindu-
Buddha yang berpusat di Palembang. Kerajaan Sriwijaya ini menjalin
hubungan agama dan perdagangan dengan Tiongkok dan India, juga dengan
bangsa Arab. Kerajaan-kerajaan beragama Hindu dan/atau Buddha mulai
tumbuh pada awal abad ke-4 hingga abad ke-13 Masehi, diikuti para
pedagang dan ulama dari jazirah Arab yang membawa agama Islam sekitar
abad ke-8 hingga abad ke-16, serta kedatangan bangsa Eropa pada akhir abad
ke-15 yang saling bertempur untuk memonopoli perdagangan rempah-rempah
Maluku semasa era penjelajahan samudra. Setelah berada di bawah

1
penjajahan Belanda selama hampir 3 abad, Indonesia yang saat itu bernama
Hindia Belanda menyatakan kemerdekaannya di akhir Perang Dunia II,
tepatnya tanggal 17 Agustus 1945. Selanjutnya, Indonesia mendapat berbagai
tantangan dan persoalan berat, mulai dari seringnya terjadi bencana alam,
praktik korupsi yang masif, konflik sosial, gerakan separatisme, proses
demokratisasi, dan periode pembangunan, perubahan dan perkembangan
sosial-ekonomi-politik, serta modernisasi yang pesat.
Dari Sabang di ujung Aceh sampai Merauke di tanah Papua,
Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa, bahasa, dan agama. Berdasarkan
rumpun bangsa (ras), Indonesia terdiri atas bangsa asli pribumi yakni
Mongoloid Selatan/Austronesia dan Melanesia di mana bangsa Austronesia
yang terbesar jumlahnya dan lebih banyak mendiami Indonesia bagian barat.
Secara lebih spesifik, suku bangsa Jawa adalah suku bangsa terbesar dengan
populasi mencapai 41,7% dari seluruh penduduk Indonesia. Semboyan
nasional Indonesia, "Bhinneka tunggal ika" ("Berbeda-beda namun tetap
satu"), bermakna keberagaman sosial-budaya yang membentuk satu
kesatuan/negara. Selain memiliki populasi penduduk yang padat dan wilayah
yang luas, Indonesia memiliki wilayah alam yang mendukung tingkat
keanekaragaman hayati terbesar kedua di dunia.
Indonesia merupakan anggota dari PBB dan satu-satunya anggota
yang pernah keluar dari PBB, yaitu pada tanggal 7 Januari 1965, dan
bergabung kembali pada tanggal 28 September 1966 dan Indonesia tetap
dinyatakan sebagai anggota yang ke-60, keanggotaan yang sama sejak
bergabungnya Indonesia pada tanggal 28 September 1950. Selain PBB,
Indonesia juga negara anggota dari organisasi ASEAN, KAA, APEC, OKI,
G-20 dan sebentar lagi akan menjadi anggota OECD.
B. Selandia Baru
Selandia Baru (dalam bahasa Maori disebut Aotearoa (artinya
Tanah Berawan Putih Panjang); bahasa Inggris: New Zealand, bahasa Latin:
Nova Zeelandia) adalah sebuah negara kepulauan di barat daya Samudera
Pasifik; kira-kira 1.500 kilometer di tenggara Australia, di seberang Laut

2
Tasman; dan kira-kira 1.000 kilometer di selatan negara-negara kepulauan
Pasifik, yakni Kaledonia Baru, Fiji, dan Tonga. Negara ini terdiri dari dua
pulau besar (Pulau Utara dan Pulau Selatan) dan beberapa pulau lainnya yang
lebih kecil. Karena letaknya yang jauh, Selandia Baru merupakan kepulauan
terakhir yang didiami oleh manusia.
Selama masa terisolirnya yang panjang, di Selandia Baru
berkembanglah suatu keanekaragaman hayati yang berbeda, baik itu
tumbuhan maupun hewan. Yang paling terkenal adalah sejumlah besar
spesies burung yang unik, banyak di antaranya punah setelah tibanya
manusia, dan mamalia yang dibawaserta. Dengan iklim bahari yang sedang,
daratan Selandia Baru sebagian besarnya ditutupi hutan. Topografi negara
yang bervariasi, dan puncak-puncak gunungnya yang tajam sangat
dipengaruhi oleh tonjolan tektonik tanah, dan letusan gunung berapi yang
disebabkan oleh tumbukan lempeng Pasifik dan lempeng Indo-Australia di
bawah permukaan bumi.
Bangsa Polinesia mendiami Selandia Baru pada tahun 1250–1300
Masehi, dan membangun kebudayaan Māori yang berbeda, dan orang Eropa
mulai merintis hubungan dengan mereka pada tahun 1642 Masehi.
Pengenalan kentang dan senapan lontak telah memicu pergolakan di antara
sesama Suku Māori pada permulaan abad ke-19, yang mengarah pada
Peperangan Senapan antarsuku. Pada tahun 1840 Britania, dan Māori
menandatangani Perjanjian Waitangi yang menjadikan Selandia Baru sebagai
jajahan Imperium Britania. Jumlah imigran menaik tajam, dan berbagai
konflik mengarah pada Peperangan Selandia Baru, yang berakibat pada
diambilalihnya tanah Māori di tengah Pulau Utara. Kelesuan ekonomi diikuti
oleh beberapa periode reformasi politik, dengan diberikannya hak bersuara
kepada perempuan pada dasawarsa 1890-an, dan sebuah negara kesejahteraan
dikembangkan sejak dasawarsa 1930-an. Setelah Perang Dunia II, Selandia
Baru menggabungi Australia, dan Amerika Serikat di dalam perjanjian
keamanan ANZUS, meskipun Amerika Serikat, hingga tahun 2010,
membekukan perjanjian itu setelah Selandia Baru melarang persenjataan

3
nuklir. Selandia Baru adalah bagian dari kerja sama intelijen di antara negara-
negara berbahasa Inggris, Perjanjian UKUSA. Orang Selandia Baru
menikmati salah satu standar hidup tertinggi di dunia pada dasawarsa 1950-
an, tetapi mengalami kejatuhan yang mendalam pada dasawarsa 1970-an,
diperburuk oleh krisis minyak dan masuknya Britania Raya ke dalam
Komunitas Ekonomi Eropa. Negara ini kemudian menjalani perubahan
ekonomi besar pada dasawarsa 1980-an, yang mengubahnya dari ekonomi
proteksionistis menjadi ekonomi perdagangan bebas yang liberal. Pasar untuk
ekspor produk pertanian Selandia Baru telah didiversifikasi secara luas sejak
dasawarsa 1970-an, dengan ekspor wol yang pernah mendominasi digantikan
oleh produk peternakan, daging, dan minuman anggur.
Mayoritas penduduk Selandia Baru adalah keturunan bangsa-
bangsa dari Eropa; pribumi Māori adalah minoritas terbesar, diikuti oleh
orang Asia, dan orang Polinesia non-Māori. Bahasa Inggris, Bahasa Māori,
dan Bahasa Isyarat Selandia Baru adalah bahasa-bahasa resmi, dengan
Bahasa Inggris yang mendominasi. Sebagian besar budaya Selandia Baru
diturunkan dari Māori, dan pemukim dini asal Britania. Seni Eropa mula-
mula didominasi oleh pemandangan alam, dan juga potret Māori yang lebih
minim kadarnya. Sebuah kebangkitan baru budaya Māori telah menyebabkan
seni-seni tradisional mereka berupa seni ukir/pahat, seni anyam/tenun, dan
seni rajah menjadi lebih mengemuka. Banyak seniman kini memadukan
teknik-teknik Māori, dan Barat untuk menghasilkan bentuk seni yang unik.
Budaya negara ini juga telah diperluas melalui globalisasi, dan telah
menaikkan angka imigrasi dari Kepulauan Pasifik, dan Asia. Pelataran alam
Selandia Baru yang beraneka ragam menyediakan banyak peluang bagi
penikmat keadaan luar rumah, dan telah menyediakan latar belakang bagi
sejumlah film berbiaya besar.
Selandia Baru adalah negara demokrasi parlementer dan sebuah
wilayah Persemakmuran Britania (Commonwealth Realm). Selandia Baru
dibagi ke dalam 11 dewan regional dan 67 otoritas teritorial untuk tujuan
pemerintahan daerah; sistem ini memiliki kadar otonomi yang lebih rendah

4
daripada sistem provinsi yang sudah tidak digunakan lagi. Secara nasional,
kekuasaan politik eksekutif dijalankan oleh kabinet, yang dikepalai oleh
perdana menteri. Ratu Elizabeth II adalah kepala negara dan karena
ketidakhadirannya sang ratu diwakili oleh gubernur jenderal. Alam Selandia
Baru milik ratu adalah meliputi juga Tokelau (sebuah wilayah dependensi);
Kepulauan Cook dan Niue (memerintah-sendiri tetapi dalam asosiasi bebas);
dan Dependensi Ross, yang merupakan klaim wilayah di Antartika. Selandia
Baru adalah anggota Kerjasama Ekonomi Asia Pasifik, Negara-Negara
Persemakmuran, Organisasi untuk Kerjasama dan Pengembangan Ekonomi,
Forum Kepulauan Pasifik, dan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

5
BAB II
SISTEM ADMNISTRASI
A. Indonesia
1. Bentuk Negara
Negara yang menganut bentuk Negara kesatuan salah satunya
adalah Negara kita tercinta Indonesia, maka dari itu Indonesia juga sering
disebut dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau NKRI.
Negara kesatuan adalah Negara yang pemerintahan tertingginya
dilakukan oleh pemerintah pusat yang memberlakukan aturan berdasarkan
undang-undang yang berlaku. Pemerintah pusat juga diberi hak untuk dapat
melimpahkan kekuasaannya kepada daerah-daerah yang tingkatannya lebih
kecil di dalamnya seperti provinsi dan kabupaten.
Pemerintah bisa memberikan hak otonomi daerah kepada daerah di
bawahnya untuk dapat menjalankan aturannya sendiri namun tentunya tetap
berdasarkan aturan dan keputusan dari pusat. Berikut ini ciri-ciri Negara
Kesatuan
 Pada Negara kesatuan peraturan dasarnya didasarkan pada satu Undang-
Undang Negara. Selain itu Negara kesatuan juga memiliki hanya satu
kepala Negara, dewan perwakilan rakyat dan juga dewan Negara.Pada
Negara kesatuan maka semuanya terpusat dan berdasarkan dari satu
undang-undang tersebut, pemerintahannya pun terorganisir pada pusat.
Hal ini memiliki manfaat yang baik dimana peraturan dan roda
pemerintahan pun selalu seragam namun ada kalanya mengundang
kesulitan ketika ada hal-hal yang harus diselesaikan di daerah namun
harus menunggu keputusan dari pusat terlebih dulu.
 Semua hal yang berkaitan dengan kedaulatan Negara baik itu kedaulatan
untuk urusan dalam negeri maupun urusan luar negeri semuanya
diserahkan kepada pusat untuk disetujui dan ditandatangani.
 Berbagai macam masalah seperti budaya, ekonomi, politik, keamanan,
sosial dan pertahanan hanya memiliki satu buah kebijakan saja.

6
2. Bentuk Pemerintahan
Setiap negara memiliki bentuk pemerintahan masing-masing.
Bentuk pemerintahan adalah rangkaian institusi politik yang dipakai untuk
mengorganisasikan suatu negara untuk menegakkan kekuasaan atas suatu
komunitas politik. Bentuk pemerintahan didunia ini secara umum
diklasifikasikan menjadi bentuk pemerintahan klasik dan bentuk
pemerintahan modern.
Indonesia menerapkan bentuk pemerintahan republik konstitusional
sebagai bentuk pemerintahan. Dalam konstitusi Indonesia Undang-undang
Dasar 1945 pasal 1 ayat(1) disebutkan "Negara Indonesia ialah Negara
Kesatuan yang berbentuk Republik".
Bentuk pemerintahan republik sebenarnya masih dapat dibedakan
menjadi republik absolut, republik parlementer dan republik konstitusional.
Bentuk Pemerintahan Republik Konstitusional yang diterapkan di Indonesia
memiliki ciri pemerintahan dipegang oleh Presiden sebagai kepala
pemerintahan yang dibatasi oleh konstitusi (UUD). Pasal 4 ayat(1) UUD
1945 dijelaskan "Presiden Republik Indonesia memegang kekuasaan
pemerintahan menurut Undang-Undang Dasar." Presiden dibantu oleh wakil
presiden saat menjalankan tugas dan kewajiban. Di negara yang
menggunakan bentuk pemerintahan republik konstitusional, kekuasaan
presiden sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan tidak diwariskan.
Terdapat masa jabatan tertentu dan ketika masa jabatan tersebut habis, untuk
menentukan presiden selanjutnya dilakukan melalui cara tertentu sesuai
konstitusi yang berlaku. Di Indonesia cara memilih presiden adalah secara
langsung melalui Pemilihan Umum(PEMILU). Presiden dan wakil presiden
dipilih dalam satu pasangan yang diusung partai politik atau koalisi parpol.
Presiden dibatasi oleh UUD1945 sebagai konstitusi yang menjadi
ladasan utama menjalankan pemerintahan. UUD adalah sebuah kontrak sosial
antara rakyat dan penguasa. UUD mengatur pembagian kekuasaan,
menjalankan kekuasaan, hak dan kewajiban, dan aturan lain tentang
kehidupan bernegara.

7
3. Sistem Pemerintahan
Sedangkan untuk sistem dari pemerintahan di Indonesia sendiri
sempat beberapa kali terjadi perubahan. Pada saat pertama kali negara
Republik Indonesia diproklamasikan, republik ini menganut sistem
presidensial. Kemudian saat terjadi konferensi meja bundar karena
ditetapkannya konstitusi RIS, secara otomatis Indonesia berubah bentuk
menjadi negara serikat dan menerapkan sistem parlementer pada
pemerintahannya.
Setelah berlakunya UUDS 1950, maka Republik Indonesia kembali
berbentuk negara kesatuan namun masih menggunakan sistem parlementer.
Baru setelah keluarnya Dekrit Presiden pada 5 Juli 1959, sistem pemerintahan
di Indonesia kembali menjadi presidensial. Hal tersebut karena Dekrit
Presiden 1959 berisi bahwa UUDS 1950 tidak lagi berlaku dan kembali ke
UUD 1945, serta pembubaran konstituante karena gagal membuat konstitusi
yang baru.
Akhirnya hingga saat ini sistem pemerintahan Indonesia kembali
menjadi presidensial seperti pada waktu pertama Negara Kesatuan Republik
Indonesia diproklamasikan. Walaupun begitu ada hal yang berbeda pada
UUD 1945 yang diamandemen karena dianggap presiden memiliki
kewenangan yang sangat besar sehingga dapat disalahgunakan.
4. Sistem Politik
a. Infrastruktur Politik
1) Partai Politik
Bagian Infrastruktur politik yang pertama ialah Partai politik. Partai
politik Adalah organisasi yang mempunyai fungsi setidaknya terdapat 5
(lima) fungsi dasar sebagai partai politik yang berbadan hukum dan
keberadaannya diakui oleh undang-undang
2) Lembaga Swadaya Masyarakat
Adalah kelompok masyarakat yang bergabung untuk kepentingan dan
keuntungan warganya, kelompok ini tepatnya menampung saran, kritik
dan tuntutan kepentingan bagi anggota masyarakat, serta menyampaikan

8
kepada sistem politik yang ada. Kelompok ini sangat penting untuk
menjadi penyalur aspirasi masyarakat agar pemerintah mengerti apa yang
diingankan oleh masyarakatnya.
3) Media Massa
Kelompok yang membuat berita dan memberitakan hal-hal baru tentang
politik. Mereka harus mengumpulkan informasi yang sebenar-benarnya
dari sumber-sumber yang tajam dan terpercaya. Karena informasi ini lalu
akan disebarluaskan kepada masyarakat agar masyarakat tau tentang
perkembangan yang terjadi di dunia politik saat ini. Peran dari jurnalis
juga sangatlah penting untuk membuat masyarakat mengerti apa yang
dilakukan oleh pemerintah.
b. Suprastruktur Politik
1) Eksekutif
Kekuasaan Suprastruktur Politik eksekutif berada di tangan presiden,
kalau di Indonesia adalah kepala Negara dan sekaligus sebagai kepala
pemerintahan. Sebagai kepala negara, Presiden adalah simbol resmi
negara Indonesia di dunia. Sebagai kepala pemerintahan, Presiden
dibantu oleh wakil presiden dan menteri–menteri dalam kabinet,
memegang kekuasaan eksekutif untuk melaksanakan tugas–tugas
pemerintahan sehari-hari. Presiden (dan Wakil Presiden) menjabat
selama 5 tahun, dan sesudahnya dapat dipilih kembali dalam jabatan
yang sama untuk satu kali masa jabatan.
2) Legislatif
Sistem perwakilan di Indonesia saat ini menganut sistem bikameral. Itu
di tandai dengan adanya dua lembaga perwakilan, yaitu Dewan
Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan Perwakilan Daerah (DPD).
Dengan merujuk asas trias politika, di Indonesia kekuasaan terbagi
menjadi eksekutif, legeslatif, dan yudikatif. Dalam hal ini, DPR dan DPD
merepresentasikan kekuasaan legeslatif. Kekuasaan legeslatif terletak
pada Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR). Yang anggota-

9
anggotanya terdiri dari Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dan Dewan
Perwakilan Daerah (DPD).
3) Yudikatif
Suprastruktur Politik ini yang sangatlah vital perannya dalam
penegakkan hukum di Indonesia. Kekuasaan Kehakiman Pasal 24 UUD
1945 menyebutkan bahwa kekuasaan kehakiman merupakan kekuasaan
yang merdeka untuk menyelenggrakan peradilan guna menegakkan
hukum dan keadilan.
B. Selandia Baru
1. Bentuk Negara
Monarki Selandia Baru juga disebut sebagai the Crown in Right of New
Zealand atau the Queen in Right of New Zealand adalah sistem pemerintahan
konstitusional dimana penguasa monarki warisan menjadi penguasa berdaulat
dan kepala negara Selandia Baru, membentuk demokrasi parlementer bergaya
Westminster. Mahkota merupakan pendiri cabang eksekutif, legislatif, dan
yudisial pemerintah Selandia Baru.
2. Bentuk Pemerintahan
Selandia Baru merupakan negara berbentuk pemerintahan Monarki
Konstitusional dengan sistem parlemen. Monarki konstitusional adalah
sejenis monarki yang didirikan di bawah sistem konstitusionalyang mengakui
raja (atau kaisar) sebagai kepala negara.Ini berarti raja adalah hanya ketua
simbolis cabang eksekutif. Jika seorangraja mempunyai kekuasaan
pemerintahan yang penuh, ia disebutmonarki mutlak atau monarki absolut.
Sistem parlementer adalahsebuah sistem pemerintahan di mana parlemen
memiliki peranan penting dalam pemerintahan. Dalam hal ini parlemen
memiliki wewenang dalam mengangkat perdana menteri dan parlemen pun
dapat menjatuhkan pemerintahan, yaitu dengan cara mengeluarkan semacam
mosi tidak percaya. Ratu Elizabeth II adalah kepala negara yang diberi gelar
Queen of New Zealand yang diwakilkan secara khusus oleh Gubernur
Jenderal.

10
3. Sistem Pemerintahan
Sistem pemerintahan yang dianut oleh Selandia Baru sendiri tidak jauh
berbeda dengan negara yang pernah menjajahnya (Inggris), yaitu sistem
politik parlementer. Sedangkan konstitusi di negara ini merupakan kumpulan
dari dokumen-dokumen penting (act) seperti The Treaty of Waitangi, The
Constitution Act 1986, The New Zealand Bill of Rights 1990 dan The
Electoral Act 1993. The Treaty of Waitangi adalah dokumen pertama yang
disetujui oleh penduduk Selandia Baru, Maori dengan kerajaan Inggris pada
tahun 1980 sebagai dokumen konstitusional yang mengatur hubungan antara
kerajaan dengan penduduk Maori.
4. Sistem Politik
a. Infrastruktur Politik
1) Partai Politik
Berikut ini beberap partai politik yang ada di Selandia, yaitu Partai
Buruh, Partai Internet, Partai Konservatif, Partai Māori danPartai
Nasional Selandia Baru
2) Lembaga Swadaya Masyarakat
Berikut adalah daftar organisasi lingkungan yang terkenal, seperti Global
(Earth System Governance Project, Global Environment Facility (GEF),
Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC), United Nations
Environment Programme (UNEP), World Nature Organization (WNO)
dan World Wide Fund for Nature (WWF)) dan Regional (European
Environment Agency (EEA) danPartnerships in Environmental
Management for the Seas of East Asia (PEMSEA))
3) Media Massa
Fairfax New Zealand adalah perusahaan media terbesar di Selandia Baru
yang dikenal untuk hariannya, The Press di Christchurch (terpilih sebagai
surat kabar terbaik untuk tahun 2006 dan 2007).
b. Suprastruktur Politik
1) Eksekutif

11
Selandia Baru mengakui Kerajaan Inggris sebagai kedaulatannya, atau
sebagai kepala negara formal. Perwakilan kerajaan di Selandia Baru
diwakili oleh seorang gurbernur jenderal. Secara resmi ditunjuk oleh
kerajaan atas rekomendasi perdana menteri setiap lima tahun. Setelah
pemilihan nasional, gurbernur jenderal menunjuk pemimpin dari partai
terbesar dalam legislatif sebagai perdana menteri dan mengatur bentuk
pemerintahan perdana menteri tersebut (kabinet). Gurbernur jenderal
secara formal menunjuk menteri-menteri dengan rekomendasi perdana
menteri. Gurbernur jenderal juga harus memberikan persetujuan atas
pengumuman parlemen untuk menjadi hukum.
Perdana menteri mengepalai kabinet, yang merupakan tempat pembuatan
kebijakan tertinggi dalam pemerintahan. Kabinet bertanggung jawab atas
keseharian administrasi pemerintahan, dan para menteri bertanggung
jawab untuk bidang kebijakan yang lebih spesifik. Para menteri juga
bersidang dalam Dewan Eksekutif, sebuah badan yang bertugas
memberikan nasehat kepada gurbernur jenderal. Konvensi konstitusional
mengharuskan gurbernur jenderal untuk mengikuti rekomendasi dewan
ini.
2) Legislatif
Badan legislatif, atau parlemen, terdiri atas sistem satu kamar, yaitu
Majelis Perwakilan. Parlemen diberikan kekuasaan untuk membuat
undang-undang. Majelis Perwakilan terdiri atas 120 anggota, yang sejak
tahun 1996 dipilih dengan menggunakan sistem yang dikenal dengan
mixed member proportional (MMP). Dalam sistem ini, setengah dari
anggota dipilih dari distrik pemilihan (termasuk enam kursi untuk
perwakilan Maori) dan sisanya dipilih dari daftar partai yang didasarkan
pada pembagian pemilihan partai dalam pemilihan nasional. Pemilihan
legislatif harus diadakan setidaknya setiap tiga tahun.
Registrasi calon pemilih bersifat wajib di Selandia Baru, tapi
partisipasinya dalam pemilihan merupakan sukarela. Pemilih yang
diperbolehkan adalah yang berusia minimal 18 tahun, warga negara atau

12
penduduk tetap yang telah tinggal selama satu tahun, dan penduduk dari
distrik pemilihan yang telah tinggal setidaknya satu bulan. Warga
keturunan Maori dapat memilih di distrik pemilihan biasa atau disalah
satu dari distrik pemilihan Maori. Setiap pemilih, dalam sistem MMP,
memiliki dua suara: satu untuk pemilihan perwakilan distrik, dan yang
lainnya untuk partai politik.
3) Yudikatif
Gurbernur jenderal Selandia Baru menunjuk seluruh hakim di Selandia
Baru, tradisi ini dirancang untuk menggantikan kepentingan politik.
Sitem judisial mencakup Mahkamah Distrik, Mahkamah Tinggi,
Mahkamah Banding, dan Mahkamah Agung, yang menggantikan Dewan
Umum yang berbasis di London sebagai badan judisial tertinggi di tahun
2004. Mahkamah ini berbentuk sebuah hirarki dalam proses banding.
Mahkamah Tinggi menampung ajuan banding dari mahkamah yang lebih
rendah dan pengadilan, sementara Mahkamah Banding menampung
ajuan banding dari Mahkamah Tinggi dan dari pengadilan juri
Mahkamah Distrik. Keputusan Mahkamah Banding bersifat final, kecuali
kasus-kasus yang diajukan ke Mahkamah Agung.

13
DAFTAR PUSTAKA
https://salamadian.com/pengertian-macam-bentuk-negara
http://sistempemerintahan-indonesia.blogspot.com/2013/04/bentuk-pemerintahan-
indonesia.html
http://wikipintar.com/sistem-pemerintahan-indonesia/
http://tommysyatriadi.blogspot.com/2013/05/suprastruktur-dan-infrastruktur-
politik.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Monarki_Selandia_Baru
http://bendotjawa.blogspot.com/2016/10/pemerintahan-selandia-baru.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Kategori:Partai_politik_di_Selandia_Baru
https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_organisasi_lingkungan
https://newzeanando.wordpress.com/tentang-selandia-baru/pemerintahan/
https://id.wikipedia.org/wiki/Selandia_Baru
https://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia

14

Anda mungkin juga menyukai