1. Peraturan-peraturan Hukum Administrasi Negara tidak seragam. Hal ini
disebabkan oleh: a. Pembuatan peraturan-peraturan HAN tidak satu tangan. b. Banyak badan administrasi negara yang berwenang membuat peraturan HAN. Hal ini dapat dilihat bahwa peraturan HAN bisa terdiri dari : UU, PP, Peraturan Presiden, Keputusan Presiden, Keputusan Menteri, Peraturan Daerah. Demikian badan atau lembaga yang berwenang membuat peraturan juga berbeda-beda. Antara lain sebagai berikut: - UU dibuat oleh badan legislatif (DPR) - PP dibuat oleh Pemerintah - Kepres dibuat oleh Presiden - Kepmen dibuat oleh Menteri - Perda dibuat oleh DPRD
2. Peraturan HAN sukar di kodifikasi
Peraturan HAN berkembang lebih cepat dibandingkan dengan ilmu Hukum yang lain. Sebagai contoh UU pemerintah daerah sudah berkali-kali berganti dari UU no.5 tahun 1974, menjadi UU no.22 tahun 1999 lalu UU no.32 tahun 2004. Undang-undang ketenagakerjaan dari UU no.25 tahun 1997.
3. Hukum Administrasi Negara peka terhadap politik.
Hal ini disebabkan Hukum karena pemerintah dan aparatur adalah bertugas menyelenggarakan kebijaksanaan negara sedangkan kebijaksanaan negara dalam arti luas adalah politik.
4. HAN menelusup dan merembas ke segala aspek kehidupan manusia.
Hal ini disebabkan Hukum Administrasi mengurusi semua urusan manusia mulai dari lahir dengan mati apabila sekarang dengan lebih berkembangnya paham negara welfare state. Hampir semua negara sekarang ini sudah merupakan negara kesejahteraan atau welfare state. Dimana, alat negara banyak mencampuri urusan-urusan rakyat dalam menyelenggarakan kepentingan umum. Hal ini harus diatur dalam hukum administrasi. Pemerintah sebagai penguasa negara berarti bertugas menyelenggarakan segala hal yang telah ditetapkan oleh kebijaksanaan negara. Dalam menjalankan tugas pemerintah menggunakan sarana/instrument seperti alat tulis, sarana transportasi, gedung perkantoran (public domain). Sedangkan dalam menjalankan kegiatan mengatur dan menjalankan urusan pemerintahan dan kemasyarakatan pemerintah menggunakan instrumen yuridis seperti peraturan perundang-undangan, keputus-keputusan, peraturan kebijaksanaan, perijinan, dan rencana-rencana.