Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Fatkhurrozikin

NIM : 20421146

Tugas ke-4

PEMBENTUKAN HUKUM
Tertulis abstrak dan umum : UUD, Tap MPR, UU, PERPU, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden,
Pemprov, Pemkab/Pemkot.

Untuk Indonesia diatur dalam UU No 12 thn 2011. Telah diubah ke UU NO 15 thn 2019 tntg
pembentukan perundang-undangan.

• Tertulis bersifat konkrit dan individual/bertuju pada subjek tertentu. Bisa muncul ketika diproses
oleh pejabat birokrasi pemerintahan.

• Sejarahnya hukum tertulis yaitu dari civil law (berkembang di eropa) Melahirkan rest stap. Yang
mencetak Civil law adl badan politik/perwakilan. Bersumber dari romawi kuno.

• Common law (hukum tidak tertulis) berkembang di negara anglosection (Inggris, Amerika, dan
persemakmuran lainnya). Melahirkan the rull of law.

• Proses pembentukan yg common law adl dari hukum yang tidak tertulis (sistem yuri), sistem ini yg
menciptakan hukum.

• Common dan Civil di zaman sekarang saling melengkapi dan mengisi.

• UU dibuat di kala normal, PERPU dibuat di saat mendesak. Per. Presiden dibuat presiden.

Per. Daerah untuk mengatur kewenangan daerah.

• Proses pembentukan hukum tertulis bisa dilakukan oleh:

‌Badan Legislasi tingkat Pusat / tingkat Daerah.

‌Pejabat birokrasi pemerintahan (selain membuat hukum yg konkrit, juga berwenang membuat
hukum yg abstraksinya umum, dgn tujuan peraturan yg lebih tinggi)

‌Utusan peradilan.

Apakah materi terkait HAM bisa diatur dalam tingkat pemda/pemkot atau hanya minimal tingkatan
UU?

• Terkait dengan HAM (aspek yang sangat luas), maka persoalan ini minimal hanya boleh diatur
dalam UU.

• Yang bisa merumuskan masalah HAM adalah legislasi di tingkat pusat (DPR bersama Presiden)

• Jika diatur dalam tingkah lokal, maka bisa terjadi pertentangan antara daerah yg satu dg yang lain.
EPISTIMOLOGI HUKUM TERTULIS

Berkembang pada anglo secsen.

Diprodak resmi oleh negara.

UU diusulkan oleh Presiden / DPR, lalu dibahas di Badan Legislasi (Badan Pembentuk UU), setelah
ada pengesahan, maka dilakukan pengesahan formal (dilakukan dg penandatanganan RUU yang
menjadi UU oleh presiden) diberi nomor dan di undangkan.

Kalau daerah diusulkan oleh Gubernur/kepala daerah/DPRD Daerah, diundangkan dalam lembaran
daerah.

Setelah disahkan secara formal, maka punya kekuatan hukum fiksi hukum.

Proses pembentukan UU/perda, sangat tergantung dari materi yang akan diaturnya. Membahas yg
terkait dg hubungan kekuasaan, maka sarat dengan kajian yang berhubungan dg kepentingan,
kepentingan penguasa dan rakyat, partai besar dan partai kecil, orang yang berkuasa dan yg
dikuasai.

Jika yg diaturnya menyangkut budaya, maka itu persoalan nilai. Nilai tentang baik buruk dan benar
tidaknya.

Gampang tidak pembuatan hukum itu tergantung apa yg dibahas. Jika persoalannya netral, tidak
terkait pola kekuasaan, maka akan lebih muda.

Pola hubungan kekuasaan membahas kepentingan antar kekuatan politik, sehingga rumit dan tidak
mudah.

KEUNTUNGAN DAN KELEMAHAN DARI HUKUM TERTULIS (PRODUK PERATURAN PERUNDANG-


UNDANGAN)

Keuntungan:

‌Memberikan kepastian hukum. Karena terdokumen, tercetak.

‌ udah mencari ketentuan hukumnya, memudahkan sumber aslinya, ketentuan dokumen-dokumen


M
aslinya. Karena dimuat dlm lembaran negara.

Kelemahan:

‌Proses pembuatannya sulit dan membutuhkan waktu yang panjang.

‌Hukum tertulis akan mudah tertinggal oleh dinamika perkembangan masyarakatnya.


HUKUM TIDAK TERTULIS

Common law.

Tumbuh dalam kesatuan-kesatuan masyarakat Hukum Adat. Tumbuh dan berkembang di tengah
masyarakat. Pembentukannya tergantung masyarakatnya sendiri. Bersifat fleksibel dan mudah.
Tergantung pada tatanan masy itu sendiri.

Tidak terikat aturan formal, sehingga sifatnya mengalir. Jika masih dirawat dan dipatuhi oleh
masyarakatnya, maka hukum adat itu masih hidup. Jika sebaliknya, maka hukum adat itu mulai
ditinggalkan. Setelah ditinggalkan oleh kesatuan masyarakat hukumnya, maka akan muncul tatanan
yg baru/hukum adat yang baru.

Kelebihan :

- Lebih mudah menyesuaikan dg dinamika perkembangan masyarakat.

Kelemahan :

- Tidak bisa memberi kepastian hukum, karena hukum adat itu dinamis, terus berkembang.

Jika terjadi suatu kasus di tengah masyarakat, maka lebih diutamakan menggunakan hukum
tertulis/yang diatur dalam Peraturan Perundang-undangan.

3 DASAR KEABSAHAN BERLAKUNYA HUKUM

(Gustav mabruf)

FILOSOFIS harapan memunculkan kesadaran/keadilan

SOSIOLOGIS memunculkan kegunaan/manfaat

YURIDIS memunculkan kepastian hukum

Kenapa masyarakat susah mematuhi hukum?

Teori vrigment pembangunan hukum nasional suatu negara

- substansi (isi materi hukumnya)

- struktur (kelembagaan organ2 pembentuk peraturan hukumnya)

- kultur (budaya hukum masyarakatnya)

https://msdatuan.wordpress.com/hukum/filsafat-hukum/aliran-aliran-dalam-filsafat-hukum/
Realisme Hukum:

Apa yang diproses oleh badan badan sbg perangkat menjalankan hukum.

Anda mungkin juga menyukai