Anda di halaman 1dari 2

Nama : Riski Putranto

NIM : 043736128
Jurusan : S1 Ilmu Hukum
UPBJJ : Bandar Lampung
Pokjar : Bandar Sribhawono

Pada Tugas 3 ini saya meminta teman-teman untuk menjelaskan!


1. Apa dasar utama untuk membedakan negara bersusunan tunggal dan negara
bersusunan jamak?
Jawab :
Negara kesatuan adalah negara dengan struktur kesatuan, yaitu kekuasaan untuk
mengatur seluruh wilayahnya berada di tangan pemerintah pusat. Pemerintah pusat
memiliki kedaulatan penuh, baik secara internal maupun eksternal. Hubungan antara
pemerintah pusat dengan rakyat dan daerah dapat dilakukan secara langsung. Negara
kesatuan hanya memiliki satu konstitusi, satu kepala negara, satu dewan menteri
(kabinet) dan satu parlemen. Begitu pula dengan pemerintahan, yaitu pemerintah
pusat memiliki kekuasaan tertinggi dalam segala aspek pemerintahan. Ciri utama
negara tunggal adalah supremasi parlemen pusat dan tidak ada lembaga berdaulat
lainnya, dan negara tunggal dapat dibagi menjadi dua sistem, yaitu: sentralisasi dan
desentralisasi.

Dalam negara kesatuan yang terpusat, segala sesuatunya diatur dan dikelola oleh
pemerintah pusat, dan pemerintah daerah hanya melaksanakan perintah dan
peraturan pemerintah pusat. Daerah tidak memiliki kekuasaan untuk membuat
peraturan sendiri atau mengurus rumah tangganya sendiri.

Amerika Serikat adalah negara yang beragam yang terdiri dari beberapa negara
bagian, yang masing-masing bukan merupakan negara berdaulat. Sementara setiap
negara bagian mungkin memiliki konstitusinya sendiri, kepala negaranya sendiri,
parlemennya sendiri, dan kabinetnya sendiri, kedaulatan negara federal adalah
persatuan negara bagian yang disebut federalisme. Setiap negara bagian bebas
melakukan tindakan internal selama tidak bertentangan dengan konstitusi federal.
Tindakan eksternal (hubungan dengan negara lain) hanya dapat dilakukan oleh
pemerintah federal.

Menurut C.F. Strong, yang membedakan negara serikat yang satu dengan yang lain
adalah:
1. Cara pembagian kekuasaan antara pemerintah federal dan pemerintah negara
bagian;
2. Badan yang berwenang untuk menyelesaikan perselisihan yang timbul antara
pemerintah federal dengan pemerintah negara bagian.
Sumber:
https://ruhcitra.wordpress.com/2008/11/09/bentuk-negara-dan-bentuk-kenegaraan/

2. Apakah pemerintah pusat dan pemerintah negara bagian pada negara federasi boleh
membuat UU sendiri? Jelaskan
Jawab :
Kewenangan membuat UU pada negara federasi adalah baik pemerintah daerah dan
pusat memiliki kewenangan untuk membuat UU sendiri. Hal ini karena pada federasi,
negara bagian berdiri dan bertindak secara otonom. Keberadaan pemerintah pusat
hanya sebatas koordinasi antar negara bagian. Federal merupakan salah satu sistem
pemerintahan yang berlaku di dunia. Salah satu negara yang menerapkan sistem ini
adalah Amerika Serikat. Pada negara seperti ini, baik negara pusat maupun daerah
berhak mengeluarkan produk perundang-undangan sendiri. Setiap daerah mempunyai
UUD daerah yang tidak bertentangan dengan UUD negara (hukum tersendiri), UUD
daerah tidak terikat dengan UU negara.
Sumber: Wikipedia.com

3. Bagaimana pendapat saudara pemindahan Ibukota negara ditinjau dari konsep negara
hukum?
Jawab :
Pemindahan Ibu Kota Negara Indonesia yang direncanakan Pemerintah harus
memperhatikan aspek dasar hukum dengan mempersiapkan regulasi yang menjadi
kekuatan hukum tetap. Adapun, bentuk regulasi tersebut berupa Undang-Undang
(UU). Salah satu UU yang perlu direvisi agar ibu kota bisa dipindahkan adalah UU
Nomor 29 Tahun 2007 tentang Pemerintah Provinsi DKI Jakarta Sebagai Ibukota
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Hal itu diungkapkan Anggota Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Firman Soebagyo, saat
menjadi pembicara pada Forum Legislasi yang diadakan Koordinatoriat Wartawan
Parlemen bekerja sama dengan Biro Pemberitaan Parlemen DPR RI dengan
mengangkat tema “Imbangi Jokowi, Strategi DPR Percepat Pembuatan Regulasi?” di
Media Center DPR RI, Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Selasa (27/8/2019).

“Pemindahan Ibukota ini, yang pertama harus dilihat dulu dasar hukumnya. Dasar
hukumnya adalah UU. Sampai saat ini masih berlaku UU Nomor 29 Tahun 2007 yang
mengatur tentang ibukota ada di Jakarta. Selama UU ini belum dicabut, artinya
berdasar UU Ibukota Indonesia masih ada di Jakarta. Selain itu, pemindahan Ibukota
harus memperhatikan masa waktu transisinya nanti selama 4 sampai-5 tahun kedepan
ini,” ujar Firman.

Badan negara Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) telah resmi
mengesahkan UU Ibu Kota Negara (UU IKN) menjadi sebuah kepastian hukum yang
diperlukan dalam pelaksanaan pemindahan ibu kota negara yang baru. Pemindahan
ibu kota negara juga ditinjau dari semua segi pertahanan dan keamanan. Karena IKN
(Ibu Kota Negara) akan menjadi sebuah simbol kedaulatan negara yang rentan
terhadap ancaman.

Hukum merupakan produk politik sehingga konfigurasi politik akan sangat menentukan
hukum yang dibentuk atau diberlakukan di suatu negara. Sebagaimana dicirikan oleh
Mahfud MD (2017: 32), karakter hukum tersebut secara substansi lebih mencerminkan
visi sosial elite politik, keinginan pemerintah, dan bersifat ortodoks yang menutup
tuntutan kelompok dan individu di dalam masyarakat. Terlebih lagi pembuatan UU IKN
yang sangat cepat (fast track) serta akses partisipasi masyarakat yang minim dan tidak
banyak terakomodasi, cukup memberikan gambaran bahwa UU IKN dapat dikatakan
merupakan produk hukum yang berkarakter konservatif, ortodoks, dan elitis.
Sumber :
https://www.dpr.go.id/berita/detail/id/25707/t/Pemindahan+Ibukota+Negara+Harus+
Berdasar+Kekuatan+Hukum+Tetap

Anda mungkin juga menyukai